SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Mata Ajar: Psikologi
Dosen: Bustanul Banat
Selasa, 26 Agustus 2014/Pertemuan 1
Akper Bhakti Husada 2014
Introduction
 Kelompok Ilmu : ILMU PERILAKU
 Cabang Ilmu : Psikologi
 Beban Studi : 2 SKS (Selasa,14.10 - 15.50)
 Koordinator Ma. : Mutianingsih, S.Kep., Ners
 Pengajar : Bustanul Banat
 Penempatan : Semester I
Akper Bhakti Husada 2014
Introduction
 Name: Bustanul Banat
 Education: Psikologi UI
 Address: Jatibening Bekasi
 Phone: 081315437195
 Professions: Teacher, Lecturer, Penceramah,
Hypnotherapist, Marriage and Parenting Focus
Consultant.
Akper Bhakti Husada
Tujuan Mata Ajar Psikologi
 Fokus mata ajaran ini membahas tentang
perilaku manusia serta tumbuh kembang ditinjau
dari bidang ilmu Psikologi
Akper Bhakti Husada
Tujuan Mata Ajar Psikologi
 Tujuan Mata Ajaran
 Setelah mengikuti mata ajaran ini peserta didik diharapkan mampu
memahami tentang psikologi dasar dalam rangka mengenal
manusia dengan berbagai perilakunya serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya dari perilaku manusia sebagai landasan dalam
penerapan asuhan keperawatan yang komperehensif.
 MEMAHAMI BUKAN MENGHAFAL
Akper Bhakti Husada
Lingkup Bahasan
 Konsep Dasar Psikologi
 Perkembangan Kepribadian
 Perkembangan Perilaku Individu
 Biopsikologi dan Proses Sensori-Motorik
 Tingkat Kesadaran
 Persepsi dan Motivasi
 Emosi, Stress dan Depresi
 Perilaku Abnormal
 Belajar
 Proses Berpikir dan Pemecahan Masalah
 Pengukuran dan Uji Perilaku
 Pembentukan Sikap
 Intelegensi dan Kreatifitas
Akper Bhakti Husada
Alokasi Waktu, Evaluasi & Prasyarat Ujian
Alokasi Waktu
Teori : 2 x 50 menit x 14 minggu = 1400 menit
Evaluasi
 Tugas : 20%
 UTS : 30%
 UAS : 35%
 Etika : 15%
Prasyarat Ujian
 Kehadiran > 90% dapat mengikuti ujian utama
 Kehadiran antara 75 – 90% mengikuti ujian dengan penugasan
 Kehadiran < 75% tidak dapat mengikuti ujian utama
Akper Bhakti Husada
Kepustakaan
Buku Ajar
 Desminta., Psikologi Perkembangan
 Camille Worthman, Psychology; Mc. Graw Hill
 Hoffman, P.H., Development Psychology Today.
 Hurlock, E.B., (1999). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga
 Munandar, S. C. U., (1999). Kreatifitas dan Keberbakatan. Jakarta
 Nurjanah, T., (1999). Pengantar Psikologi
 Purwanto, H., Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan.
Jakarta:EGC
 Winkel, W.S., (1991). Psikologi Pengajaran
Akper Bhakti Husada
Tujuan Mempelajari Psikologi
 Understanding: Memiliki pengetahuan tentang konsep-konsep dan
prinsip-prinsip psikologi yang umumnya mendasari tingkah laku
(TL).
 Predicting: Berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya, diharapkan
mampu mendeteksi permasalahan psikologis yang terjadi.
 Controlling: Mampu menguasai dirinya dan terampil mengatasi
permasalahan psikologis yang dialaminya.
Akper Bhakti Husada
Mengapa Perawat Perlu Belajar Psikologi?
 Manusia sebagai subjek bukan objek dari tindakan.
 Manusia merupakan mahluk yang kompleks.
 Perawatan kepada klien meliputi bio-psiko-sosio-spiritual
 Caring berorientasi pada kebutuhan klien dan berubah sesuai
respon klien.
 Kondisi psikis tiap manusia yang berbeda-beda maka perlakuan
pada tiap individu tidak sama.
 Kondisi psikis mempengaruhi proses penyembuhan penyakit
Akper Bhakti Husada
Mengapa Perawat Perlu Belajar Psikologi?
 Oleh karena tenaga keperawatan berada ditatanan pelayanan
kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan
klien yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari perminggu,
 maka perawat perlu mengetahui & memahami tentang paradigma
keperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat
profesional agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang
optimal.
 Dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien, perawat harus
selalu memperhatikan kebutuhan dasar manusia secara individu
yang unik.
Akper Bhakti Husada
I. Perkembangan Kepribadian
JB. Watson
 1903:Disertasi Phd : Animal Behavior
 1908:Guru Besar di John Hopkins Univ. (usia 30th)
 1913: Tonggak berdirinya behaviorisme
 Psikologi harus obyektif
 Menolak metode introspeksi
 Naive Behaviorist : hanya perilaku overt (yang kasat mata)
 Berpikir = implicite speech --> tersembunyi
 Sifat bisa dibentuk melalui kondisioning
 Behavior Therapy
 Affair dengan mahasiswi, keluar dari universitas, menjadi wiraswasta
 Mengembangkan “consumer Psychology” --> dikaitkan dengan stimulus
untuk mendapatkan respons.
Akper Bhakti Husada
I. Perkembangan Kepribadian
Gordon Allport (1937) :
Personality is the dynamic organization within the
individual of those psycho physical system that
determine his unique adjustment to his environment
Akper Bhakti Husada
I. Perkembangan Kepribadian
2. Penggolongan Manusia
a. Aspek Biologis
- Hipocrates
- Sheldon
a. Aspek Psikologis
- Jung
- Heyman
Akper Bhakti Husada
I. Perkembangan Kepribadian
2. Penggolongan Manusia
a. Aspek Biologis
- Hipocrates
Akper Bhakti Husada
I. Perkembangan Kepribadian
Hipoctares (460 – 375 SM)
Tipologi kehidupan & cairan tubuh
 1. sanguine – darah
 2. melankholik –sumsum hitam
 3. kholerik – sumsum kuning
 4. phlegmatik – lendir
Akper Bhakti Husada
I. Perkembangan Kepribadian
Sheldon: Riset: Somatotype Performance Test; 4000 laki & perempuan
Komponen Jasmani Primer
1. Endomorph: alat dalam & digestif  gemuk
2. Mesomorph: otot, pembuluh darah, jantung  otot
3. Ectomorph: Otak, sistem syaraf  jangkung
Komponen Jasmani Sekunder
1. Displasia :
 Ketidaktepatan/ ketidaklengkapan campuran ketiga komponen pada
berbagai bagian tubuh
 Banyak terdapat pada: ectomorphy, wanita, penderita psikosis
2. Gynandromorphy: sejauhmana jasmani memiliki sifat lawan jenisnya
3. Texture/tampang/tampak luar
Akper Bhakti Husada
Endomorphic Body Type:
CIRI JASMANI
 soft body
 underdeveloped muscles
 round shaped
 over-developed digestive system
SIFAT KEPRIBADIAN →Viscerotonia
temperament :
 love of food
 tolerant
 evenness of emotions
 love of comfort
 sociable
 good humored
 relaxed
 need for affection
Next...
Mesomorphic Body Type:
CIRI JASMANI:
 hard, muscular body
 overly mature appearance
 rectangular shaped
 thick skin
 upright posture
SIFAT KEPRIBADIAN → Somatotonia
temperament :
 adventurous
 desire for power and dominance
 courageous
 indifference to what others think or want
 assertive, bold
 zest for physical activity
 competitive
 love of risk and chance
Next...
Ectomorphic Body
Type: CIRI JASMANI
 thin
 flat chest
 delicate build
 young appearance
 tall
 lightly muscled
 stoop-shouldered
 large brain
SIFAT KEPRIBADIAN →Cerebrotonia
temperament :
 self-conscious
 preference for privacy
 introverted
 inhibited
 socially anxious
 artistic
 mentally intense
 emotionally restrained
Next...
I. Perkembangan Kepribadian
2. Penggolongan Manusia
a. Aspek Psikologis
- Jung
Akper Bhakti Husada
I. Perkembangan Kepribadian
2. Penggolongan Manusia
a. Aspek Psikologis
- Heyman
Akper Bhakti Husada
Tipologi Heymans
Emosional maksimal
Aktifitas
maksimal
Proses
Pengiring
maksimal
1. Emosional ( + ) Proses pengiring (+) Aktifitas ( + ) Orang hebat
2. Emosional ( + ) Proses pengiring (+) Aktifitas ( - ) Sentimentil
3. Emosional ( - ) Proses pengiring (+ ) Aktifitas ( - ) Apatis
I. Perkembangan Kepribadian
3. Struktur Kepribadian Manusia
Struktur Kepribadian manusia menurut S. Freud
Akper Bhakti Husada
I. Perkembangan Kepribadian
4. Perkembangan Manusia
Perkembangan kepribadian :
Menurut Gardener Murfy
Tugas perkembangan dalam
tahap kepribadian :
> menurut S. Freud
> Menurut Erikson
> Menurut Sullivan
Akbid Bhakti Husada

More Related Content

Similar to Psikologi Materi 1 khusus untuk Akper.ppt

Similar to Psikologi Materi 1 khusus untuk Akper.ppt (20)

Teori dan tehnik konseling b4
Teori dan tehnik konseling b4Teori dan tehnik konseling b4
Teori dan tehnik konseling b4
 
Teori kepribadian pengantar
Teori kepribadian pengantarTeori kepribadian pengantar
Teori kepribadian pengantar
 
PENDEKATAN HUMANISTIK
PENDEKATAN HUMANISTIKPENDEKATAN HUMANISTIK
PENDEKATAN HUMANISTIK
 
Tugas word
Tugas wordTugas word
Tugas word
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didik
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
kesehatan-mental.ppt
kesehatan-mental.pptkesehatan-mental.ppt
kesehatan-mental.ppt
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
Pb 1. perkembangan kepribadian AKPER PEMKAB MUNA
Pb 1. perkembangan kepribadian AKPER PEMKAB MUNAPb 1. perkembangan kepribadian AKPER PEMKAB MUNA
Pb 1. perkembangan kepribadian AKPER PEMKAB MUNA
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusia
 
TEORI REALITI
TEORI REALITITEORI REALITI
TEORI REALITI
 
Tugas pak junet, caca
Tugas pak junet, cacaTugas pak junet, caca
Tugas pak junet, caca
 
2. Teori dan Konsep Psikologi.pptx
2. Teori dan Konsep Psikologi.pptx2. Teori dan Konsep Psikologi.pptx
2. Teori dan Konsep Psikologi.pptx
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistikMakalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
 
Konsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiaKonsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusia
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
 
gordon allport
gordon allportgordon allport
gordon allport
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia ne
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

Psikologi Materi 1 khusus untuk Akper.ppt

  • 1. Mata Ajar: Psikologi Dosen: Bustanul Banat Selasa, 26 Agustus 2014/Pertemuan 1 Akper Bhakti Husada 2014
  • 2. Introduction  Kelompok Ilmu : ILMU PERILAKU  Cabang Ilmu : Psikologi  Beban Studi : 2 SKS (Selasa,14.10 - 15.50)  Koordinator Ma. : Mutianingsih, S.Kep., Ners  Pengajar : Bustanul Banat  Penempatan : Semester I Akper Bhakti Husada 2014
  • 3. Introduction  Name: Bustanul Banat  Education: Psikologi UI  Address: Jatibening Bekasi  Phone: 081315437195  Professions: Teacher, Lecturer, Penceramah, Hypnotherapist, Marriage and Parenting Focus Consultant. Akper Bhakti Husada
  • 4. Tujuan Mata Ajar Psikologi  Fokus mata ajaran ini membahas tentang perilaku manusia serta tumbuh kembang ditinjau dari bidang ilmu Psikologi Akper Bhakti Husada
  • 5. Tujuan Mata Ajar Psikologi  Tujuan Mata Ajaran  Setelah mengikuti mata ajaran ini peserta didik diharapkan mampu memahami tentang psikologi dasar dalam rangka mengenal manusia dengan berbagai perilakunya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dari perilaku manusia sebagai landasan dalam penerapan asuhan keperawatan yang komperehensif.  MEMAHAMI BUKAN MENGHAFAL Akper Bhakti Husada
  • 6. Lingkup Bahasan  Konsep Dasar Psikologi  Perkembangan Kepribadian  Perkembangan Perilaku Individu  Biopsikologi dan Proses Sensori-Motorik  Tingkat Kesadaran  Persepsi dan Motivasi  Emosi, Stress dan Depresi  Perilaku Abnormal  Belajar  Proses Berpikir dan Pemecahan Masalah  Pengukuran dan Uji Perilaku  Pembentukan Sikap  Intelegensi dan Kreatifitas Akper Bhakti Husada
  • 7. Alokasi Waktu, Evaluasi & Prasyarat Ujian Alokasi Waktu Teori : 2 x 50 menit x 14 minggu = 1400 menit Evaluasi  Tugas : 20%  UTS : 30%  UAS : 35%  Etika : 15% Prasyarat Ujian  Kehadiran > 90% dapat mengikuti ujian utama  Kehadiran antara 75 – 90% mengikuti ujian dengan penugasan  Kehadiran < 75% tidak dapat mengikuti ujian utama Akper Bhakti Husada
  • 8. Kepustakaan Buku Ajar  Desminta., Psikologi Perkembangan  Camille Worthman, Psychology; Mc. Graw Hill  Hoffman, P.H., Development Psychology Today.  Hurlock, E.B., (1999). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga  Munandar, S. C. U., (1999). Kreatifitas dan Keberbakatan. Jakarta  Nurjanah, T., (1999). Pengantar Psikologi  Purwanto, H., Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta:EGC  Winkel, W.S., (1991). Psikologi Pengajaran Akper Bhakti Husada
  • 9. Tujuan Mempelajari Psikologi  Understanding: Memiliki pengetahuan tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip psikologi yang umumnya mendasari tingkah laku (TL).  Predicting: Berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya, diharapkan mampu mendeteksi permasalahan psikologis yang terjadi.  Controlling: Mampu menguasai dirinya dan terampil mengatasi permasalahan psikologis yang dialaminya. Akper Bhakti Husada
  • 10. Mengapa Perawat Perlu Belajar Psikologi?  Manusia sebagai subjek bukan objek dari tindakan.  Manusia merupakan mahluk yang kompleks.  Perawatan kepada klien meliputi bio-psiko-sosio-spiritual  Caring berorientasi pada kebutuhan klien dan berubah sesuai respon klien.  Kondisi psikis tiap manusia yang berbeda-beda maka perlakuan pada tiap individu tidak sama.  Kondisi psikis mempengaruhi proses penyembuhan penyakit Akper Bhakti Husada
  • 11. Mengapa Perawat Perlu Belajar Psikologi?  Oleh karena tenaga keperawatan berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan klien yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari perminggu,  maka perawat perlu mengetahui & memahami tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat profesional agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal.  Dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien, perawat harus selalu memperhatikan kebutuhan dasar manusia secara individu yang unik. Akper Bhakti Husada
  • 12. I. Perkembangan Kepribadian JB. Watson  1903:Disertasi Phd : Animal Behavior  1908:Guru Besar di John Hopkins Univ. (usia 30th)  1913: Tonggak berdirinya behaviorisme  Psikologi harus obyektif  Menolak metode introspeksi  Naive Behaviorist : hanya perilaku overt (yang kasat mata)  Berpikir = implicite speech --> tersembunyi  Sifat bisa dibentuk melalui kondisioning  Behavior Therapy  Affair dengan mahasiswi, keluar dari universitas, menjadi wiraswasta  Mengembangkan “consumer Psychology” --> dikaitkan dengan stimulus untuk mendapatkan respons. Akper Bhakti Husada
  • 13. I. Perkembangan Kepribadian Gordon Allport (1937) : Personality is the dynamic organization within the individual of those psycho physical system that determine his unique adjustment to his environment Akper Bhakti Husada
  • 14. I. Perkembangan Kepribadian 2. Penggolongan Manusia a. Aspek Biologis - Hipocrates - Sheldon a. Aspek Psikologis - Jung - Heyman Akper Bhakti Husada
  • 15. I. Perkembangan Kepribadian 2. Penggolongan Manusia a. Aspek Biologis - Hipocrates Akper Bhakti Husada
  • 16. I. Perkembangan Kepribadian Hipoctares (460 – 375 SM) Tipologi kehidupan & cairan tubuh  1. sanguine – darah  2. melankholik –sumsum hitam  3. kholerik – sumsum kuning  4. phlegmatik – lendir Akper Bhakti Husada
  • 17. I. Perkembangan Kepribadian Sheldon: Riset: Somatotype Performance Test; 4000 laki & perempuan Komponen Jasmani Primer 1. Endomorph: alat dalam & digestif  gemuk 2. Mesomorph: otot, pembuluh darah, jantung  otot 3. Ectomorph: Otak, sistem syaraf  jangkung Komponen Jasmani Sekunder 1. Displasia :  Ketidaktepatan/ ketidaklengkapan campuran ketiga komponen pada berbagai bagian tubuh  Banyak terdapat pada: ectomorphy, wanita, penderita psikosis 2. Gynandromorphy: sejauhmana jasmani memiliki sifat lawan jenisnya 3. Texture/tampang/tampak luar Akper Bhakti Husada
  • 18. Endomorphic Body Type: CIRI JASMANI  soft body  underdeveloped muscles  round shaped  over-developed digestive system SIFAT KEPRIBADIAN →Viscerotonia temperament :  love of food  tolerant  evenness of emotions  love of comfort  sociable  good humored  relaxed  need for affection Next...
  • 19. Mesomorphic Body Type: CIRI JASMANI:  hard, muscular body  overly mature appearance  rectangular shaped  thick skin  upright posture SIFAT KEPRIBADIAN → Somatotonia temperament :  adventurous  desire for power and dominance  courageous  indifference to what others think or want  assertive, bold  zest for physical activity  competitive  love of risk and chance Next...
  • 20. Ectomorphic Body Type: CIRI JASMANI  thin  flat chest  delicate build  young appearance  tall  lightly muscled  stoop-shouldered  large brain SIFAT KEPRIBADIAN →Cerebrotonia temperament :  self-conscious  preference for privacy  introverted  inhibited  socially anxious  artistic  mentally intense  emotionally restrained Next...
  • 21. I. Perkembangan Kepribadian 2. Penggolongan Manusia a. Aspek Psikologis - Jung Akper Bhakti Husada
  • 22. I. Perkembangan Kepribadian 2. Penggolongan Manusia a. Aspek Psikologis - Heyman Akper Bhakti Husada
  • 23. Tipologi Heymans Emosional maksimal Aktifitas maksimal Proses Pengiring maksimal 1. Emosional ( + ) Proses pengiring (+) Aktifitas ( + ) Orang hebat 2. Emosional ( + ) Proses pengiring (+) Aktifitas ( - ) Sentimentil 3. Emosional ( - ) Proses pengiring (+ ) Aktifitas ( - ) Apatis
  • 24. I. Perkembangan Kepribadian 3. Struktur Kepribadian Manusia Struktur Kepribadian manusia menurut S. Freud Akper Bhakti Husada
  • 25. I. Perkembangan Kepribadian 4. Perkembangan Manusia Perkembangan kepribadian : Menurut Gardener Murfy Tugas perkembangan dalam tahap kepribadian : > menurut S. Freud > Menurut Erikson > Menurut Sullivan Akbid Bhakti Husada

Editor's Notes

  1. Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subyek tunggal psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Behaviorisme secara keras menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang perilaku yang nyata. Dengan demikian, Behaviorisme tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen seperti yang dipercayai oleh strukturalism. Berarti juga behaviorisme sudah melangkah lebih jauh dari fungsionalisme yang masih mengakui adanya jiwa dan masih memfokuskan diri pada proses-proses mental. Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya.Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia baik. Kaum behavioris memusatkan dirinya pada pendekatan ilmiah yang sungguh-sungguh objektif. Kaum behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka, semua peristilahan yang bersifat subjektif, seperti sensasi, persepsi, hasrat, tujuan, bahkan termasuk berpikir dan emosi, sejauh kedua pengertian tersebut dirumuskan secara subjektif.
  2. Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subyek tunggal psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Behaviorisme secara keras menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang perilaku yang nyata. Dengan demikian, Behaviorisme tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen seperti yang dipercayai oleh strukturalism. Berarti juga behaviorisme sudah melangkah lebih jauh dari fungsionalisme yang masih mengakui adanya jiwa dan masih memfokuskan diri pada proses-proses mental. Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya.Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia baik. Kaum behavioris memusatkan dirinya pada pendekatan ilmiah yang sungguh-sungguh objektif. Kaum behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka, semua peristilahan yang bersifat subjektif, seperti sensasi, persepsi, hasrat, tujuan, bahkan termasuk berpikir dan emosi, sejauh kedua pengertian tersebut dirumuskan secara subjektif.