Polipropilena atau polipropena (PP) dibuat dari monomer propilen melalui proses polimerisasi menggunakan katalis. PP digunakan untuk berbagai aplikasi seperti pengemasan, tekstil, perlengkapan laboratorium, dan komponen otomotif.
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbkrino firsa
Dokumen tersebut merupakan laporan tentang proses produksi semen pada PT Holcim Indonesia Tbk. yang mencakup sejarah berdirinya perusahaan, lokasi pabrik, dan tata letak area pabrik."
Dokumen tersebut membahas tentang logam besi, mulai dari sejarah penemuan besi, keberadaan besi di alam, sifat-sifat besi, proses pembuatan besi, senyawa-senyawa besi, identifikasi besi, kegunaan besi, bahaya besi, dan penanganan besi.
Polipropilena atau polipropena (PP) dibuat dari monomer propilen melalui proses polimerisasi menggunakan katalis. PP digunakan untuk berbagai aplikasi seperti pengemasan, tekstil, perlengkapan laboratorium, dan komponen otomotif.
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbkrino firsa
Dokumen tersebut merupakan laporan tentang proses produksi semen pada PT Holcim Indonesia Tbk. yang mencakup sejarah berdirinya perusahaan, lokasi pabrik, dan tata letak area pabrik."
Dokumen tersebut membahas tentang logam besi, mulai dari sejarah penemuan besi, keberadaan besi di alam, sifat-sifat besi, proses pembuatan besi, senyawa-senyawa besi, identifikasi besi, kegunaan besi, bahaya besi, dan penanganan besi.
Distilasi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponen. Distilasi memanfaatkan proses penguapan dan kondensasi untuk memisahkan komponen yang lebih mudah menguap dari yang lainnya. Distilasi sederhana hanya menggunakan satu siklus penguapan-kondensasi sehingga efisiensinya terbatas.
Proses ekstraksi padat-cair (leaching) dilakukan untuk memisahkan zat terlarut dari padatan. Dokumen ini menjelaskan prosedur percobaan leaching daun teh hijau di laboratorium untuk mengurangi kadar kafein menggunakan uap air sebagai pelarut. Beberapa parameter seperti suhu, tekanan, dan kekeruhan larutan diukur untuk mengevaluasi proses.
Laporan praktikum pengayakan menjelaskan prosedur pengayakan batu bata merah untuk menentukan distribusi ukuran partikelnya. Sampel ditumbuk halus, diayak menggunakan serangkaian ayakan berbeda ukuran lubang, dan bobot retensi pada setiap ayakan diukur untuk menyusun kurva distribusi ukuran partikel.
Dokumen tersebut membahas tentang adsorpsi dan absorpsi. Adsorpsi adalah proses pemisahan bahan dari campuran gas atau cair yang ditarik oleh permukaan zat padat, sedangkan absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari campuran gas dengan pengikatan bahan pada permukaan zat cair. Kedua proses dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti waktu kontak, karakteristik adsorben/absorben, luas permukaan, dan kelarutan adsor
Semen merupakan bahan perekat yang mengeras saat dicampur air dan digunakan untuk mengikat bahan-bahan padat seperti pasir dan batu. Bahan utamanya antara lain kapur, silika, alumunia, dan besi oksida. Proses pembuatannya memanfaatkan pemanasan campuran bahan-bahan tersebut hingga membentuk klinker yang kemudian dihaluskan menjadi semen portland.
Distilasi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponen. Distilasi memanfaatkan proses penguapan dan kondensasi untuk memisahkan komponen yang lebih mudah menguap dari yang lainnya. Distilasi sederhana hanya menggunakan satu siklus penguapan-kondensasi sehingga efisiensinya terbatas.
Proses ekstraksi padat-cair (leaching) dilakukan untuk memisahkan zat terlarut dari padatan. Dokumen ini menjelaskan prosedur percobaan leaching daun teh hijau di laboratorium untuk mengurangi kadar kafein menggunakan uap air sebagai pelarut. Beberapa parameter seperti suhu, tekanan, dan kekeruhan larutan diukur untuk mengevaluasi proses.
Laporan praktikum pengayakan menjelaskan prosedur pengayakan batu bata merah untuk menentukan distribusi ukuran partikelnya. Sampel ditumbuk halus, diayak menggunakan serangkaian ayakan berbeda ukuran lubang, dan bobot retensi pada setiap ayakan diukur untuk menyusun kurva distribusi ukuran partikel.
Dokumen tersebut membahas tentang adsorpsi dan absorpsi. Adsorpsi adalah proses pemisahan bahan dari campuran gas atau cair yang ditarik oleh permukaan zat padat, sedangkan absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari campuran gas dengan pengikatan bahan pada permukaan zat cair. Kedua proses dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti waktu kontak, karakteristik adsorben/absorben, luas permukaan, dan kelarutan adsor
Semen merupakan bahan perekat yang mengeras saat dicampur air dan digunakan untuk mengikat bahan-bahan padat seperti pasir dan batu. Bahan utamanya antara lain kapur, silika, alumunia, dan besi oksida. Proses pembuatannya memanfaatkan pemanasan campuran bahan-bahan tersebut hingga membentuk klinker yang kemudian dihaluskan menjadi semen portland.
This document discusses the different types of Portland cement, including types I through V. It provides the logo of a building materials company and lists the cement types along with examples of each type.
Proses pembuatan semen meliputi 5 tahap yaitu: 1) persiapan bahan baku, 2) pembuatan campuran mentah, 3) pembentukan klinker, 4) penggilingan klinker menjadi semen, 5) pengepakan semen. Tahap penting adalah pembentukan klinker di kiln pada suhu 1400°C melalui reaksi kimia bahan baku menjadi mineral-mineral pembentuk klinker.
1. Beton adalah campuran semen, agregat halus, agregat kasar, dan air yang membentuk massa padat yang kuat tekan.
2. Beton memiliki kekuatan tekan yang tinggi namun kuat tarik yang rendah, sehingga perlu ditambahkan baja tulangan.
3. Bahan penyusun beton utama adalah semen portland, agregat, dan air. Semen portland dibedakan berdasarkan kebutuhan khusus dan penggunaannya.
Teks tersebut merangkum hasil pengujian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu jerami terhadap kualitas semen dan mortar. Pengujian meliputi analisis komposisi kimia, kuat tekan mortar, kadar kapur bebas, dan kadar hilang pijar. Hasilnya menunjukkan bahwa penambahan abu jerami meningkatkan kandungan silika semen, kuat tekan mortar, dan kadar hilang pijar, serta menurunkan kad
Tugas ini membahas kimia kapur dan semen, termasuk proses pembentukan dan jenis-jenisnya. Kapur terbentuk dari proses pembakaran batu kapur menjadi kalsium oksida kemudian bereaksi dengan air menjadi kalsium hidroksida. Semen dibuat dari campuran batu kapur dan tanah liat yang dipanaskan hingga meleleh dan dihancurkan menjadi bubuk. Ada beberapa jenis semen seperti Portland dan putih yang digun
Tanah liat (clay) merupakan hasil pelapukan batuan feldspatik yang terdiri dari partikel-partikel halus. Indonesia memiliki cadangan tanah liat yang tersebar luas di berbagai provinsi dengan total estimasi mencapai ratusan juta ton. Tanah liat digunakan sebagai bahan baku industri keramik dan semen."
Dokumen tersebut membahas tentang pasir besi, mulai dari definisi, genesa terbentuknya, karakteristik, eksplorasi, penambangan, pengolahan, dan pemanfaatannya. Pasir besi merupakan mineral sedimen yang kaya akan besi dan memiliki sifat magnetik, terbentuk dari erupsi gunung berapi lalu terakumulasi di pantai. Indonesia kaya akan sumber daya pasir besi yang dapat dimanfaatkan untuk industri baja, semen,
Mangan adalah logam abu-abu kehitaman yang digunakan dalam produksi baja dan aluminium untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan. Mangan juga digunakan dalam industri baterai kering, energi, elektronik, keramik, kaca, dan pertanian. Di Indonesia, cadangan mangan tersebar di berbagai wilayah dan bijihnya diekstrak menggunakan penambangan terbuka maupun bawah tanah.
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
Dokumen tersebut membahas tentang pasir kuarsa, yakni bahan galian yang berasal dari pelapukan batuan beku dan mengandung silika. Pasir kuarsa digunakan sebagai bahan baku industri semen, kaca, dan lainnya. Kualitas pasir kuarsa bervariasi tergantung pada kandungan silikanya.
BENTONITE - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
Bentonit adalah lempung yang terbentuk dari pelapukan batuan, larutan hidrotermal, atau endapan sedimen dan memiliki berbagai kegunaan industri. Bentonit di Indonesia tersebar di beberapa pulau dengan cadangan besar dan dieksploitasi dengan penambangan terbuka."
Marmer digunakan untuk berbagai keperluan seperti bahan konstruksi, arsitektur, pupuk, pewarna, batu nisan, dan terapi penyembuhan penyakit. Marmer dapat dipotong menjadi berbagai bentuk untuk keperluan dekoratif atau struktural bangunan.
Fosfat adalah ion poliatomik yang terdiri dari satu atom fosfor dan empat oksigen. Ia ditemukan dalam batuan apatit atau sedimen dan memiliki tiga jenis pembentukan: primer selama pembentukan magma, sekunder di endapan laut dalam, dan guano dari kotoran burung. Fosfat digunakan sebagai pupuk untuk pertanian dan bahan baku industri.
1) Feldspar merupakan kelompok mineral yang terdiri atas kalium, natrium, dan kalsium alumino silikat yang terbentuk dari proses kristalisasi magma.
2) Feldspar ditemukan dalam batuan beku, erupsi, dan metamorfosa, dan memiliki berbagai kegunaan seperti industri keramik dan gelas.
3) Indonesia memiliki cadangan feldspar terukur sebesar 271.693 ribu ton yang tersebar di berbagai daerah termasuk Jawa Timur, Sum
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
Batu kapur terbentuk dari endapan mineral calcite yang berasal dari sisa organisme laut. Batu kapur dapat ditemukan di permukaan bumi atau terkubur dalam tanah, dan dieksploitasi untuk diolah menjadi bahan bangunan, semen, pupuk, atau bahan kimia lainnya. Proses penambangan dan pengolahan batu kapur meliputi penambangan, penghancuran, pembakaran, dan pendinginan untuk menghasilkan produk-produk sepert
Dokumen tersebut membahas tentang aspal, termasuk definisi, jenis (alam dan buatan), sifat, dan contoh deposit aspal alam di Indonesia seperti Asbuton di Pulau Buton."
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
Proses pembuatan semen - bahan galian industri
1. PROSES PEMBUATAN SEMEN
BAHAN GALIAN INDUSTRI
BONITA INTAN SUSIMAH
07300130019
TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
2. PROSES PEMBUATAN
SEMENPROSES PENYIAPAN BAHAN
BAKU
PROSES PENGGILINGAN
PROSES SEBELUM
PEMBAKARAN (PRE-
HEATING)
PROSES PEMBAKARAN
(HEATING)
PROSES PENDINGINAN
(COOLING)
PROSES PENGGILINGAN
AKHIR
PROSES PACKING
3. Bahan baku utama semen yang berupa bahan
baku akan diperoleh dari mining atau
tambang. Bahan baku berupa batu kapur dan
tanah liat akan dihancurkan untuk
memperkecil ukuran agar mudah dalam
proses penggilingan. Alat untuk
menghancurkan bahan baku tersebut
dinamakan Crusher.
Ukuran setelah crushing idelanya 75mm
Bahan mentah di transport dari lokasi
penambangan ke pabrik
PROSES PENYIAPAN BAHAN
BAKU
CRUSHING
CONVEYING
PRE-
HOMOGENISASI
4. PROSES PENGGILINGAN
Alat utama yang digunakan dalam proses
penggilingan dan pengeringan bahan baku
adalah Vertical Roller Mill (VRM).
5. 1. Grinding
Material campuran yang masuk dihaluskan lagi, yang semula 700 mm, setelah keluar
dari RM menjadi 90 Mikron.
2. Drying
Material campuran dikeringkan sampai kelembaban 1%. Media pengeringan adalah
hot gas yang berasal dari Suspension pre heater
3. Transport
hot gas yang dipakai untuk mengeringikan material juga berfungsi untuk
mentransportasikan material campuran tersebut.
4. Separating
Selama proses di RM, material yang sudah halus kemudian menuju tahapan proses
berikutnya, sedangkan yang masih kasar akan terus mengalami penggilingan
(grinding) sampai halus.
Setelah keluar dari RM, bahan material ini disebut dengan istilah Raw Mix atau Raw
Meal. Raw meal ini kemudian masuk lagi ke sebuah storage atau biasa disebut
Blending Silo. Selain bertujuan untuk penyimpanan sementara, Blending Silo
berfungsi untuk tempat homogenization.
7. PROSES PRE-HEATING
Alat utama yang digunakan untuk
proses pemanasan awal bahan baku
adalah suspension pre-heater. Setelah
mengalami homogenisasi di blending
silo, material terlebih dahulu
ditampung ke dalam kiln feed bin. Bin
ini merupakan tempat umpan yang
akan masuk ke dalam pre-heater.
Setelah itu, material akan masuk ke
dalam rotary kiln.
8.
9. PROSES PEMBAKARAN
(HEATING)
Alat utama yang digunakan adalah
tanur putar atau rotary kiln. Rotary
kiln adalah alat berbentuk silinder
memanjang horizontal yang diletakkan
dengan kemiringan tertentu.
Kemiringan rotary kilnumumnya sekitar
3 – 4 o dengan arah menurun
(declinasi). Dari ujung tempat material
masuk (inlet), sedangkan di ujung lain
adalah tempat terjadinya pembkararn
bahan bakar (burning zone).
Di sini terjadi proses kalsinasi lanjutan.
Suhunya mencapai sekitar 1400ºC.
Suhu sebesar ini diperoleh dari
pembakaran bahan bakar, biasanya
digunakan batu bara
10.
11. PROSES PENDINGINAN
(COOLING)
Alat utama yang digunakan untuk
proses pendinginan clinker adalah
cooler. Cooler ini dilengkapi dengan
alat penggerak material, sekaligus
sebagai saluran udara pendingin yang
disebut dengan grate atau alat
pemecah clinker (clinker crusher).
Selanjutnya material yang sudah
mencapai suhu 100-125 derajat celcius
di transport ke clinker silo
12.
13. PROSES PENGGILINGAN
AKHIR
Alat utama yang digunakan pada
penggilingan akhir, dimana terjadinya pula
penggilingan clinker dengan gypsum
adalah tube mill/finish mill.
Alat ini berbentuk silinder horizontal.
Gypsum adalah bahan tambahan dalam
pembuatan semen yang akan dicampur
dengan clinker pada penggilingan akhir.
14. PROSES PACKING
Disini dilakukan proses pengemasan
atau pengepakan yang dilakukan
sebelum semen dijual kepasaran.
Fungsinya adalah agar semen lebih
mudah dijual kepasaran, dalam
bentuk sak, dan juga agar semen yang
dijual dapat dihitung jumlahnya,
karena adanya penimbangan.
Mempermudah distribusi produk
sampai ke pelanggan. Melindungi
produk dari pengaruh lingkungan.
15.
16.
17. Jenis-Jenis Semen:
Sement Portlan
a. Sement Portland Type I (Ordinary Portland Cement) dipakai untuk keperluan
konstruksi bangunan biasa yang tidak memerlukan persyaratan khusus, seperti
bangunan rumah pemukiman, gedung-gedung sekolah dan perkantoran, bangunan
pabrik, gedung bertingkat, dll.
b. Semen Portland Type II (Moderate Heat Semen) Dipakai untuk keperluan beton yang
memerlukan ketahanan sulfat atau panas hidrasi sedang. Biasanya semen ini digunakan
untuk bangunan pinggir laut (pelabuhan), aliran irigasi, landasan jembatan, bangunan
di bekas tanah rawa, beton massa untuk dam-dam.
c. Semen Portland Type III ( High Early Strength Cement) Dipakai untuk konstruksi
bangunan yang memerlukan kekuatan tekan tinggi pada fase permulaan setelah
pengikatan terjadi. Biasanya digunakan untuk daerah yang bersuhu dingin, bangunan
bertingkat, dan bangunan dalam air yang tidak memerlukan ketahanan terhadap sulfat.
18. d. Semen Portland Type IV (Low Heat Cement) penggunaanya memerlukan panas
hidrasi rendah karena mengandung C4AF dan C2S lebih banyak. Pengerasan dan
perkembangan kekuatanya lambat. Digunakan untuk bangunan di daerah panas,
pembuatan beton atau konstruksi berdimensi tebal.
e. Semen Portland Type V (Sulfate Resistance Cement) semen portland dengan
daya tahan sulfat yang tinggi termasuk tahan terhadap larutan garam sulfat
dalam air. Digunakan untuk bangunan yang berhubungan dengan air laut, air
buangan industri, bangunan yang pengaruh gas atau uap kimia yang agresif dan
bangunan yang selalu berhubungan dengan air panas.