SlideShare a Scribd company logo
PROSEDUR PENINDAKAN
TERHADAP PEMANFAATAN AIR
PERMUKAAN
DISAMPAIKAN OLEH :
H. MUGNI, SH., MM.
KABID PPUD SATPOLPP PROVINSI BANTEN
DASAR HUKUM
 UNDANG - UNDANG DASAR 1945 PASAL 33 AYAT 1
 UNDANG - UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1974 TENTANG PENGAIRAN
 UNDANG - UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH
 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN
SUMBER DAYA AIR
 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG SATUAN POLISI
PAMONG PRAJA
 PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK DAERAH
DEFINISI
 Air Permukaan adalah semua Air yang terdapat pada permukaan tanah;
 Sumber Air adalah tempat atau wadah Air alami dan/atau buatan yang terdapat
pada, di atas, atau di bawah permukaan tanah;
 Izin Pengusahaan Sumber Daya Air adalah izin untuk memperoleh dan/atau
mengambil Sumber Daya Air Permukaan untuk melakukan kegiatan usaha;
 Pengusahaan Sumber Daya Air adalah upaya pemanfaatan Sumber Daya Air
untuk memenuhi kebutuhan usaha
MACAM – MACAM PEMANFAATAN
SUMBER DAYA AIR
 Pengusahaan air sebagai media misalnya untuk transportasi dan arung jeram,
pembangkit tenaga listrik, transportasi, olahraga, pariwisata, dan perikanan budi
daya
 Pengusahaan air dan daya Air sebagai materi baik berupa produk Air maupun
berupa produk bukan Air meliputi antara lain pengusahaan Air baku sebagai bahan
baku produksi, sebagai salah satu unsur atau unsur utama dari kegiatan suatu
usaha, misalnya perusahaan daerah Air Minum, perusahaan Air Minum dalam
kemasan, perusahaan minuman dalam kemasan lainnya, usaha makanan, usaha
perhotelan, usaha industri misalnya untuk membantu proses produksi, seperti Air
untuk sistem pendingin mesin (water cooling system), atau kegiatan usaha lain
MACAM – MACAM PEMANFAATAN
SUMBER DAYA AIR
 Pengusahaan sumber air sebagai media misalnya, pengusahaan Sumber Air
untuk konstruksi pada Sumber Air yang dapat berupa konstruksi jembatan,
jaringan perpipaan, dan jaringan kabel listrik/telepon, tempat budi daya pertanian
semusim atau budi daya ikan pada bantaran sungai; tempat budi daya tanaman
tahunan pada sabuk hijau danau, embung, dan waduk
 Pengusahaan air, sumber air, dan/atau daya air sebagai media dan
materi dapat berupa eksplorasi, eksploitasi, dan pemurnian bahan tambang dari
Sumber Air.
Kedudukan Satpol PP dalam UU 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah
Pasal 12
Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Trantibum dan Linmas
Pasal 65
Salah satu tugas KDH
memelihara ketenteraman dan
ketertiban masyarakat
Pasal 55
Dibentuk utk
menegakan Perda &
Perkada, Trantibum
serta Linmas
Pasal 56
Pol PP dapat diangkat
Menjadi PPNS
Pasal 57 Penyidikan
oleh PPNS
PPNS
Satpol PP penting
Dan Strategis
PP 16 TAHUN 2018, SATPOL PP
BERWENANG UNTUK :
 melakukan tindakan penertiban nonyustisial terhadap warga masyarakat, aparatur,
atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau Perkada;
 menindak warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang mengganggu
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
 melakukan tindakan penyelidikan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan
hukum yang diduga melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau Perkada;
 melakukan tindakan administratif terhadap warga masyarakat, aparatur, atau
badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau Perkada.
PROSEDUR PENINDAKAN PELANGGARAN
PERDA
1. Pembinaan dan atau sosialisasi
a) Melakukan pendekatan kepada masyarakat dan badan hukum yang
melanggar peraturan daerah.
b) Pembinaan perorangan, dilakukan dengan cara mendatangi kepada masyarakat
dan badan hukum yang melanggar peraturan daerah untuk diberitahu, pengarahan
dan pembinaan arti pentingnya kesadaran dan kepatuhan terhadap
peraturan daerah dan keputusan kepala daerah
c) Pembinaan kelompok, dilakukan dengan cara mengundang/mengumpulkan
kepada masyarakat dan badan hukum yang melanggar peraturan daerah untuk
diberikan pengarahan dan pembinaan, arti pentingnya kesadaran dan kepatuhan
terhadap Peraturan daerah dan keputusan kepala daerah.
PROSEDUR PENINDAKAN PELANGGARAN
PERDA
2. Penindakan preventif non yustisial
a) Penindakan terhadap para pelanggar Peraturan daerah, terlebih dahulu menanda
tangani surat pernyataaan bersedia dan sanggup mentaati dan mematuhi serta
melaksanakan ketentuan dalam waktu15 hari terhitung sejak penandatanganan surat
pernyataan
b) Apabila tidak melaksanakan dan atau mengingkari surat pernyataannya, maka akan
diberikan:
1. Surat teguran pertama, dengan tegang waktu 7(tujuh) hari
2. Surat teguran kedua dengan tegang waktu 3 (tiga) hari
3. Surat teguran ketiga, dengan tegang waktu 3 (tiga) hari
c) Apabila tidak melaksanakan dan atau mengingkari surat teguran tersebut, akan
dilaporkan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)untuk dilakukan proses sesuai
peraturan perundang undangan yang berlaku.
PROSEDUR PENINDAKAN PELANGGARAN
PERDA
3. Penindakan Yustisial, Penindakan yang dilakukan oleh PPNS
3.1. Penyelidikan
 Pada prinsipnya PPNS berdasarkan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (ataskuasa undang-undang) memiliki kewenangan
untuk melakukan penyelidikan;
 PPNS dalam rangka penyelidikan pelanggaran Peraturan daerah(Trantibum) dapat
menggunakan kewenangan pengawasan dan atau pengamatan untuk menemukan
pelanggaran pidana dalam lingkup undang-undang yang menjadi dasar hukumnya
(peraturan daerah);
 Dalam hal tertentu PPNS bila membutuhkan kegiatan penyelidikan,dapat pula
meminta bantuan penyelidik Polri
LANJUTAN
3.2. Penyidikan
 Dilaksanakan oleh PPNS setelah diketahui bahwa
suatu peristiwa yang terjadi merupakan pelanggaran Peraturan daerah yang
termasuk dalam lingkup tugas dan wewenang sesuai dengan undang-undang yang
menjadi dasar hukumnya dalam wilayah kerjanya.Pelanggaran ketentuan peraturan
daerah dapat diketahui dari:
a) Laporan yang dapat diberikan oleh:1) Setiap orang 2) Petugas
b) Tertangkap tangan baik oleh masyarakat maupun
c) Diketahui langsung oleh PPNS.
 Dalam hal terjadi pelanggaran Peraturan daerah baik melalui laporan, tertangkap
tangan atau diketahui langsung oleh PPNS dituangkan dalam bentuk laporan
kejadian yang ditandatangani oleh pelapor dan PPNS yang bersangkutan.
LANJUTAN
3.2. Penyidikan
 Dalam hal tertangkap tangan.Setiap anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan PPNS
dapat melaksanakan:
a) Tindakan pertama di tempat kejadian perkara.
b) Melakukan tindakan yang diperlukan sesuai kewenangan yangditetapkan di dalam
undang- undang yang menjadi dasar hukum Satuan Polisi Pamong Praja dan PPNS yang
bersangkutan.
c) Segera melakukan proses penyidikan dengan koordinasi dengan instansi terkait sesuai
dengan bidang, jenis pelanggaran peraturan daerah
LANJUTAN
3.3. Pemeriksaan
 Pemeriksaan tersangka dan saksi dilakukan oleh PPNS yangbersangkutan, dalam
pengertian tidak boleh dilimpahkan kepadapetugas lain yang bukan penyidik.2.
 Setelah diadakan pemeriksaan oleh PPNS terhadap tersangka dantersangka
mengakui telah melakukan pelanggaran Peraturandaerah serta bersedia dan
mentaati untuk melaksanakan ketentuanPeraturan daerah tersebut sesuai dengan
jenis
usaha/kegiatan yang dilakukan dalam waktu 15 hari sejak pelaksanaanpemeriksaan
tersebut dan mengakui kesalahan kepada yangbersangkutan diharuskan membuat
surat pernyataan
LANJUTAN
3.4. Pemanggilan
1. Dasar hukum pemanggilan adalah sesuai dengan ketentuanKUHAP sepanjang
menyangkut pemanggilan
2. Dasar pemanggilan tersangka dan saksi sesuai dengan
kewenangan yang ditetapkan dalam undang-undang yang menjadi dasarhukumnya
masing-masing (peraturan daerah).
3. Yang berwenang menandatangani Surat Panggilan pada prinsipnyaadalah PPNS Satuan
Polisi Pamong Praja.
4. Dalam hal pimpinan Satuan Polisi Pamong Praja adalah penyidik(PPNS), maka
penandatanganan Surat Panggilan dilakukan olehpimpinannya selaku penyidik.
5. Dalam hal pimpinan Satuan Polisi Pamong Praja bukan penyidik(PPNS), maka surat
panggilan ditandatangani oleh PPNS PolisiPamong Praja yang diketahui oleh pimpinan.
6. Dan surat panggilannya dilakukan oleh petugas PPNS, agar yangbersangkutan dengan
kewajiban dapat memenuhi panggilantersebut (bahwa kesengajaan tidak memenuhi
panggilan diancamdengan pasal 216 KUHAP)
PROSEDUR PENINDAKAN PELANGGARAN
PERDA
4. Pelaksanaan
 Dalam melaksanakan operasi penegakan Peraturan daerah dibentuk
tim terpadu yang terdiri dari Satpol PP, pengampu peraturan daerah
dengan dibantu kepolisian (Korwas PPNS), Kejaksaan dan pengadilan
dapat melakukan:
a. Sidang ditempat terhadap para pelanggar peraturan daerah
b. Melakukan pemberkasan terhadap para pelanggar peraturandaerah dan
selanjutnya diserahkan kepada kejaksaan. Melakukankordinasi dengan
kejaksaan, pengadilan dan kepolisian (KorwasPPNS) guna penjadwalan untuk
melaksanakan persidanganterhadap para pelanggar peraturan daerah di
tempat kantor SatuanPolisi Pamong Praja.
PENGAWASAN PAJAK AIR PERMUKAAN
OLEH SATPOL PP
 PEMERIKSAAN DOKUMEN
- Surat Ijin Penggunaan dan Pemanfaatan Air Permukaan (SIPPA)
- Surat Setoran Pajak Air Permukaan
- Catatan Meter Air
- Sertifikat Tera
 PENGECEKAN LAPANGAN
- Cek lokasi Intake
- Cek Instalasi Pipa Intake
- Cek Meter Water
POTENSI PAD DARI PAJAK AIR
PERMUKAAN
 Pemanfaatan air permukaan oleh penambang pasir
 Pemanfaatan air permukaan dari tandon air oleh perusahaan industry
 Pemanfaatan air permukaan dari sumber / mata air oleh pengelola
tempat wisata air
 Pemanfaatan air permukaan oleh pengusaha air minum curah dan air
minum dalam kemasan
PELANGGARAN YANG SERING
DITEMUKAN
 Tidak / belum ada SIPPA
 Volume Pengambilan Air Melebihi yang diijinkan dalam SIPPA
 Intake lebih dari yang diijinkan
 Belum memasang Water Meter
 Pemasangan Water Meter Tidak ada segel dari instansi berwenang
 Water meter dalam kondisi rusak
 Water meter tidak di tera ulang
Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan

More Related Content

What's hot

Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku A
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku APedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku A
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku A
Lestari Rachmawati
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
ushfia
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
Joy Irman
 
Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...
Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...
Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...
infosanitasi
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
infosanitasi
 
Roadmap for Mangrove Management
Roadmap for Mangrove ManagementRoadmap for Mangrove Management
Roadmap for Mangrove Management
CIFOR-ICRAF
 
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahan
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahanKebijakan dan strategi pengelolaan persampahan
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahan
Joy Irman
 
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase PerkotaanPola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
infosanitasi
 
PERATURAN pengelolaan air limbah
PERATURAN pengelolaan air limbahPERATURAN pengelolaan air limbah
PERATURAN pengelolaan air limbah
PT.Jasa Prima Perkasa
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
infosanitasi
 
13 permen pu no 10 th 2008 wajib ukl upl
13 permen pu no 10 th 2008 wajib ukl upl13 permen pu no 10 th 2008 wajib ukl upl
13 permen pu no 10 th 2008 wajib ukl uplRina Yuliani
 
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
SlametRaharjo42
 
Rencana Induk Persampahan (Master Plan)
Rencana Induk  Persampahan (Master Plan) Rencana Induk  Persampahan (Master Plan)
Rencana Induk Persampahan (Master Plan)
Joy Irman
 
KTR 2022.pptx
KTR 2022.pptxKTR 2022.pptx
KTR 2022.pptx
suriyanimujahid
 
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta KaryaPedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Joy Irman
 
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakatKelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Sugeng Budiharsono
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
infosanitasi
 
RAPAT FPR.pptx
RAPAT FPR.pptxRAPAT FPR.pptx
RAPAT FPR.pptx
tataruangsumenep
 
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi Permukiman
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi PermukimanPedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi Permukiman
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi Permukiman
Joy Irman
 
Teknologi Sanitasi Tepat Guna Kelurahan Tambak Wedi
Teknologi Sanitasi Tepat Guna Kelurahan Tambak WediTeknologi Sanitasi Tepat Guna Kelurahan Tambak Wedi
Teknologi Sanitasi Tepat Guna Kelurahan Tambak Wedi
Research Center of Institut Teknologi Sepuluh Nopember
 

What's hot (20)

Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku A
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku APedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku A
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku A
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 
Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...
Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...
Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Roadmap for Mangrove Management
Roadmap for Mangrove ManagementRoadmap for Mangrove Management
Roadmap for Mangrove Management
 
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahan
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahanKebijakan dan strategi pengelolaan persampahan
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahan
 
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase PerkotaanPola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
 
PERATURAN pengelolaan air limbah
PERATURAN pengelolaan air limbahPERATURAN pengelolaan air limbah
PERATURAN pengelolaan air limbah
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
13 permen pu no 10 th 2008 wajib ukl upl
13 permen pu no 10 th 2008 wajib ukl upl13 permen pu no 10 th 2008 wajib ukl upl
13 permen pu no 10 th 2008 wajib ukl upl
 
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
 
Rencana Induk Persampahan (Master Plan)
Rencana Induk  Persampahan (Master Plan) Rencana Induk  Persampahan (Master Plan)
Rencana Induk Persampahan (Master Plan)
 
KTR 2022.pptx
KTR 2022.pptxKTR 2022.pptx
KTR 2022.pptx
 
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta KaryaPedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
 
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakatKelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 
RAPAT FPR.pptx
RAPAT FPR.pptxRAPAT FPR.pptx
RAPAT FPR.pptx
 
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi Permukiman
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi PermukimanPedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi Permukiman
Pedoman Praktis Tahap Implementasi/Pembangunan Sanitasi Permukiman
 
Teknologi Sanitasi Tepat Guna Kelurahan Tambak Wedi
Teknologi Sanitasi Tepat Guna Kelurahan Tambak WediTeknologi Sanitasi Tepat Guna Kelurahan Tambak Wedi
Teknologi Sanitasi Tepat Guna Kelurahan Tambak Wedi
 

Similar to Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan

Penyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi Banten
Penyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi BantenPenyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi Banten
Penyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi Banten
Andes Asmuni
 
Penertiban bangunan
Penertiban bangunanPenertiban bangunan
Penertiban bangunan
SatpolPPKotaMakassar
 
satpolpp
satpolppsatpolpp
satpolpp
sidaltaru
 
5. TPPU SATWA.pptx
5. TPPU SATWA.pptx5. TPPU SATWA.pptx
5. TPPU SATWA.pptx
emil343071
 
Morph PPT slides.pptx
Morph PPT slides.pptxMorph PPT slides.pptx
Morph PPT slides.pptx
H62MuhammadIkhsanRah
 
Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...
Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...
Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...
Didi Sadili
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG AIR TANAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG AIR TANAHPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG AIR TANAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG AIR TANAH
iniPurwokerto
 
NSPK AIR MINUM.pptx
NSPK AIR MINUM.pptxNSPK AIR MINUM.pptx
NSPK AIR MINUM.pptx
MNafisQurtubi1
 
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaBab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaAndy Susanto
 
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.pptHUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
YuliaFikriAisya
 
materi-ttg-lingkungan-hidup.ppt
materi-ttg-lingkungan-hidup.pptmateri-ttg-lingkungan-hidup.ppt
materi-ttg-lingkungan-hidup.ppt
DimasRegaNurPratama
 
POLRES LAMONGAN.ppt
POLRES LAMONGAN.pptPOLRES LAMONGAN.ppt
POLRES LAMONGAN.ppt
SyahrulMubarok34
 
PROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptx
PROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptxPROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptx
PROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptx
AnggaHidayat11
 
Infopublik20151022131946
Infopublik20151022131946Infopublik20151022131946
Infopublik20151022131946
Rony Saputra
 
221221190856-nspkairminum.pptx
221221190856-nspkairminum.pptx221221190856-nspkairminum.pptx
221221190856-nspkairminum.pptx
AbdulNasser30
 
GAKKUMDU POLRES GARUT.pptx
GAKKUMDU POLRES GARUT.pptxGAKKUMDU POLRES GARUT.pptx
GAKKUMDU POLRES GARUT.pptx
faisalhasan48
 
Agraria pengelolaan
Agraria pengelolaanAgraria pengelolaan
Agraria pengelolaan
Satria Utama Gumilang
 
UU 11 1974 pengairan
UU 11 1974 pengairanUU 11 1974 pengairan
UU 11 1974 pengairan
F Bari
 

Similar to Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan (20)

Penyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi Banten
Penyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi BantenPenyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi Banten
Penyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi Banten
 
Penertiban bangunan
Penertiban bangunanPenertiban bangunan
Penertiban bangunan
 
satpolpp
satpolppsatpolpp
satpolpp
 
5. TPPU SATWA.pptx
5. TPPU SATWA.pptx5. TPPU SATWA.pptx
5. TPPU SATWA.pptx
 
Morph PPT slides.pptx
Morph PPT slides.pptxMorph PPT slides.pptx
Morph PPT slides.pptx
 
Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...
Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...
Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG AIR TANAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG AIR TANAHPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG AIR TANAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG AIR TANAH
 
NSPK AIR MINUM.pptx
NSPK AIR MINUM.pptxNSPK AIR MINUM.pptx
NSPK AIR MINUM.pptx
 
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaBab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab III Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
 
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.pptHUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
 
materi-ttg-lingkungan-hidup.ppt
materi-ttg-lingkungan-hidup.pptmateri-ttg-lingkungan-hidup.ppt
materi-ttg-lingkungan-hidup.ppt
 
POLRES LAMONGAN.ppt
POLRES LAMONGAN.pptPOLRES LAMONGAN.ppt
POLRES LAMONGAN.ppt
 
PROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptx
PROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptxPROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptx
PROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptx
 
Infopublik20151022131946
Infopublik20151022131946Infopublik20151022131946
Infopublik20151022131946
 
221221190856-nspkairminum.pptx
221221190856-nspkairminum.pptx221221190856-nspkairminum.pptx
221221190856-nspkairminum.pptx
 
Materi Bagian Hukum
Materi Bagian HukumMateri Bagian Hukum
Materi Bagian Hukum
 
Perda 21 2011
Perda 21 2011Perda 21 2011
Perda 21 2011
 
GAKKUMDU POLRES GARUT.pptx
GAKKUMDU POLRES GARUT.pptxGAKKUMDU POLRES GARUT.pptx
GAKKUMDU POLRES GARUT.pptx
 
Agraria pengelolaan
Agraria pengelolaanAgraria pengelolaan
Agraria pengelolaan
 
UU 11 1974 pengairan
UU 11 1974 pengairanUU 11 1974 pengairan
UU 11 1974 pengairan
 

More from ushfia

Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi BantenProsedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
ushfia
 
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADJenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
ushfia
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
ushfia
 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
ushfia
 
Rancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data InvestasiRancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data Investasi
ushfia
 
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi TanahKoordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
ushfia
 
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi BantenPeluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
ushfia
 
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
ushfia
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
ushfia
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
ushfia
 
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan BaliStatus RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
ushfia
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanah
ushfia
 
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan KomunitasPenanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
ushfia
 
City Development Program
City Development ProgramCity Development Program
City Development Program
ushfia
 
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi BantenArah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
ushfia
 
Kota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota BerkelanjutanKota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota Berkelanjutan
ushfia
 
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan RuangPengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
ushfia
 
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan BerkelanjutanPengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
ushfia
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
ushfia
 
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
ushfia
 

More from ushfia (20)

Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi BantenProsedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
 
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADJenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
 
Rancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data InvestasiRancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data Investasi
 
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi TanahKoordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
 
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi BantenPeluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
 
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
 
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan BaliStatus RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanah
 
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan KomunitasPenanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
 
City Development Program
City Development ProgramCity Development Program
City Development Program
 
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi BantenArah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
 
Kota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota BerkelanjutanKota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota Berkelanjutan
 
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan RuangPengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
 
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan BerkelanjutanPengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
 
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
 

Recently uploaded

PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
MuhamadIkbalThola1
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Mirza Sohirin
 

Recently uploaded (17)

PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
 

Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan

  • 1. PROSEDUR PENINDAKAN TERHADAP PEMANFAATAN AIR PERMUKAAN DISAMPAIKAN OLEH : H. MUGNI, SH., MM. KABID PPUD SATPOLPP PROVINSI BANTEN
  • 2. DASAR HUKUM  UNDANG - UNDANG DASAR 1945 PASAL 33 AYAT 1  UNDANG - UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1974 TENTANG PENGAIRAN  UNDANG - UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH  PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR  PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA  PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK DAERAH
  • 3. DEFINISI  Air Permukaan adalah semua Air yang terdapat pada permukaan tanah;  Sumber Air adalah tempat atau wadah Air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di atas, atau di bawah permukaan tanah;  Izin Pengusahaan Sumber Daya Air adalah izin untuk memperoleh dan/atau mengambil Sumber Daya Air Permukaan untuk melakukan kegiatan usaha;  Pengusahaan Sumber Daya Air adalah upaya pemanfaatan Sumber Daya Air untuk memenuhi kebutuhan usaha
  • 4. MACAM – MACAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR  Pengusahaan air sebagai media misalnya untuk transportasi dan arung jeram, pembangkit tenaga listrik, transportasi, olahraga, pariwisata, dan perikanan budi daya  Pengusahaan air dan daya Air sebagai materi baik berupa produk Air maupun berupa produk bukan Air meliputi antara lain pengusahaan Air baku sebagai bahan baku produksi, sebagai salah satu unsur atau unsur utama dari kegiatan suatu usaha, misalnya perusahaan daerah Air Minum, perusahaan Air Minum dalam kemasan, perusahaan minuman dalam kemasan lainnya, usaha makanan, usaha perhotelan, usaha industri misalnya untuk membantu proses produksi, seperti Air untuk sistem pendingin mesin (water cooling system), atau kegiatan usaha lain
  • 5. MACAM – MACAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR  Pengusahaan sumber air sebagai media misalnya, pengusahaan Sumber Air untuk konstruksi pada Sumber Air yang dapat berupa konstruksi jembatan, jaringan perpipaan, dan jaringan kabel listrik/telepon, tempat budi daya pertanian semusim atau budi daya ikan pada bantaran sungai; tempat budi daya tanaman tahunan pada sabuk hijau danau, embung, dan waduk  Pengusahaan air, sumber air, dan/atau daya air sebagai media dan materi dapat berupa eksplorasi, eksploitasi, dan pemurnian bahan tambang dari Sumber Air.
  • 6. Kedudukan Satpol PP dalam UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 12 Urusan Wajib Pelayanan Dasar Trantibum dan Linmas Pasal 65 Salah satu tugas KDH memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat Pasal 55 Dibentuk utk menegakan Perda & Perkada, Trantibum serta Linmas Pasal 56 Pol PP dapat diangkat Menjadi PPNS Pasal 57 Penyidikan oleh PPNS PPNS Satpol PP penting Dan Strategis
  • 7.
  • 8. PP 16 TAHUN 2018, SATPOL PP BERWENANG UNTUK :  melakukan tindakan penertiban nonyustisial terhadap warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau Perkada;  menindak warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang mengganggu ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;  melakukan tindakan penyelidikan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang diduga melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau Perkada;  melakukan tindakan administratif terhadap warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau Perkada.
  • 9. PROSEDUR PENINDAKAN PELANGGARAN PERDA 1. Pembinaan dan atau sosialisasi a) Melakukan pendekatan kepada masyarakat dan badan hukum yang melanggar peraturan daerah. b) Pembinaan perorangan, dilakukan dengan cara mendatangi kepada masyarakat dan badan hukum yang melanggar peraturan daerah untuk diberitahu, pengarahan dan pembinaan arti pentingnya kesadaran dan kepatuhan terhadap peraturan daerah dan keputusan kepala daerah c) Pembinaan kelompok, dilakukan dengan cara mengundang/mengumpulkan kepada masyarakat dan badan hukum yang melanggar peraturan daerah untuk diberikan pengarahan dan pembinaan, arti pentingnya kesadaran dan kepatuhan terhadap Peraturan daerah dan keputusan kepala daerah.
  • 10. PROSEDUR PENINDAKAN PELANGGARAN PERDA 2. Penindakan preventif non yustisial a) Penindakan terhadap para pelanggar Peraturan daerah, terlebih dahulu menanda tangani surat pernyataaan bersedia dan sanggup mentaati dan mematuhi serta melaksanakan ketentuan dalam waktu15 hari terhitung sejak penandatanganan surat pernyataan b) Apabila tidak melaksanakan dan atau mengingkari surat pernyataannya, maka akan diberikan: 1. Surat teguran pertama, dengan tegang waktu 7(tujuh) hari 2. Surat teguran kedua dengan tegang waktu 3 (tiga) hari 3. Surat teguran ketiga, dengan tegang waktu 3 (tiga) hari c) Apabila tidak melaksanakan dan atau mengingkari surat teguran tersebut, akan dilaporkan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)untuk dilakukan proses sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku.
  • 11. PROSEDUR PENINDAKAN PELANGGARAN PERDA 3. Penindakan Yustisial, Penindakan yang dilakukan oleh PPNS 3.1. Penyelidikan  Pada prinsipnya PPNS berdasarkan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (ataskuasa undang-undang) memiliki kewenangan untuk melakukan penyelidikan;  PPNS dalam rangka penyelidikan pelanggaran Peraturan daerah(Trantibum) dapat menggunakan kewenangan pengawasan dan atau pengamatan untuk menemukan pelanggaran pidana dalam lingkup undang-undang yang menjadi dasar hukumnya (peraturan daerah);  Dalam hal tertentu PPNS bila membutuhkan kegiatan penyelidikan,dapat pula meminta bantuan penyelidik Polri
  • 12. LANJUTAN 3.2. Penyidikan  Dilaksanakan oleh PPNS setelah diketahui bahwa suatu peristiwa yang terjadi merupakan pelanggaran Peraturan daerah yang termasuk dalam lingkup tugas dan wewenang sesuai dengan undang-undang yang menjadi dasar hukumnya dalam wilayah kerjanya.Pelanggaran ketentuan peraturan daerah dapat diketahui dari: a) Laporan yang dapat diberikan oleh:1) Setiap orang 2) Petugas b) Tertangkap tangan baik oleh masyarakat maupun c) Diketahui langsung oleh PPNS.  Dalam hal terjadi pelanggaran Peraturan daerah baik melalui laporan, tertangkap tangan atau diketahui langsung oleh PPNS dituangkan dalam bentuk laporan kejadian yang ditandatangani oleh pelapor dan PPNS yang bersangkutan.
  • 13. LANJUTAN 3.2. Penyidikan  Dalam hal tertangkap tangan.Setiap anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan PPNS dapat melaksanakan: a) Tindakan pertama di tempat kejadian perkara. b) Melakukan tindakan yang diperlukan sesuai kewenangan yangditetapkan di dalam undang- undang yang menjadi dasar hukum Satuan Polisi Pamong Praja dan PPNS yang bersangkutan. c) Segera melakukan proses penyidikan dengan koordinasi dengan instansi terkait sesuai dengan bidang, jenis pelanggaran peraturan daerah
  • 14. LANJUTAN 3.3. Pemeriksaan  Pemeriksaan tersangka dan saksi dilakukan oleh PPNS yangbersangkutan, dalam pengertian tidak boleh dilimpahkan kepadapetugas lain yang bukan penyidik.2.  Setelah diadakan pemeriksaan oleh PPNS terhadap tersangka dantersangka mengakui telah melakukan pelanggaran Peraturandaerah serta bersedia dan mentaati untuk melaksanakan ketentuanPeraturan daerah tersebut sesuai dengan jenis usaha/kegiatan yang dilakukan dalam waktu 15 hari sejak pelaksanaanpemeriksaan tersebut dan mengakui kesalahan kepada yangbersangkutan diharuskan membuat surat pernyataan
  • 15. LANJUTAN 3.4. Pemanggilan 1. Dasar hukum pemanggilan adalah sesuai dengan ketentuanKUHAP sepanjang menyangkut pemanggilan 2. Dasar pemanggilan tersangka dan saksi sesuai dengan kewenangan yang ditetapkan dalam undang-undang yang menjadi dasarhukumnya masing-masing (peraturan daerah). 3. Yang berwenang menandatangani Surat Panggilan pada prinsipnyaadalah PPNS Satuan Polisi Pamong Praja. 4. Dalam hal pimpinan Satuan Polisi Pamong Praja adalah penyidik(PPNS), maka penandatanganan Surat Panggilan dilakukan olehpimpinannya selaku penyidik. 5. Dalam hal pimpinan Satuan Polisi Pamong Praja bukan penyidik(PPNS), maka surat panggilan ditandatangani oleh PPNS PolisiPamong Praja yang diketahui oleh pimpinan. 6. Dan surat panggilannya dilakukan oleh petugas PPNS, agar yangbersangkutan dengan kewajiban dapat memenuhi panggilantersebut (bahwa kesengajaan tidak memenuhi panggilan diancamdengan pasal 216 KUHAP)
  • 16. PROSEDUR PENINDAKAN PELANGGARAN PERDA 4. Pelaksanaan  Dalam melaksanakan operasi penegakan Peraturan daerah dibentuk tim terpadu yang terdiri dari Satpol PP, pengampu peraturan daerah dengan dibantu kepolisian (Korwas PPNS), Kejaksaan dan pengadilan dapat melakukan: a. Sidang ditempat terhadap para pelanggar peraturan daerah b. Melakukan pemberkasan terhadap para pelanggar peraturandaerah dan selanjutnya diserahkan kepada kejaksaan. Melakukankordinasi dengan kejaksaan, pengadilan dan kepolisian (KorwasPPNS) guna penjadwalan untuk melaksanakan persidanganterhadap para pelanggar peraturan daerah di tempat kantor SatuanPolisi Pamong Praja.
  • 17. PENGAWASAN PAJAK AIR PERMUKAAN OLEH SATPOL PP  PEMERIKSAAN DOKUMEN - Surat Ijin Penggunaan dan Pemanfaatan Air Permukaan (SIPPA) - Surat Setoran Pajak Air Permukaan - Catatan Meter Air - Sertifikat Tera  PENGECEKAN LAPANGAN - Cek lokasi Intake - Cek Instalasi Pipa Intake - Cek Meter Water
  • 18. POTENSI PAD DARI PAJAK AIR PERMUKAAN  Pemanfaatan air permukaan oleh penambang pasir  Pemanfaatan air permukaan dari tandon air oleh perusahaan industry  Pemanfaatan air permukaan dari sumber / mata air oleh pengelola tempat wisata air  Pemanfaatan air permukaan oleh pengusaha air minum curah dan air minum dalam kemasan
  • 19. PELANGGARAN YANG SERING DITEMUKAN  Tidak / belum ada SIPPA  Volume Pengambilan Air Melebihi yang diijinkan dalam SIPPA  Intake lebih dari yang diijinkan  Belum memasang Water Meter  Pemasangan Water Meter Tidak ada segel dari instansi berwenang  Water meter dalam kondisi rusak  Water meter tidak di tera ulang