Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan struktur hadits, serta cabang-cabang ilmu hadits seperti riwayat, dirayah, dan musthalah hadits. Juga dibahas pembagian hadits berdasarkan kualitas sanad dan kuantitas rawi, serta syarat-syarat hadits shahih.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian lafaz 'am (umum) dan khas muthlaq (khusus mutlak) dalam ilmu ushul fiqih. Lafaz 'am menunjukkan seluruh satuan tanpa batasan, sedangkan lafaz khas muthlaq terbatas pada sebagian satuan. Diberikan contoh-contoh lafaz 'am dalam Al-Quran dan hadits seperti lafaz كل, جميع, اسم جمع, كلما
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis fitnah serta dampak negatif dan cara menghindarinya. Fitnah didefinisikan sebagai perkataan bohong yang menjelekkan orang lain. Terdapat tiga jenis fitnah yakni syirik, kezaliman, dan memperebutkan harta. Fitnah dapat menimbulkan azab, siksa, kebencian, dan perpecahan. Untuk menghindarinya perlu menyadari dampak kejam fitnah,
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)annisa berliana
Ringkasan singkat dokumen tersebut adalah:
Kodifikasi hadis dimulai pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abd Aziz untuk menyelamatkan hadis-hadis dari kepunahan akibat hilangnya para ulama dan bercampurnya hadis sahih dan palsu. Proses kodifikasi meliputi pengumpulan, penyeleksian, dan penyusunan hadis ke dalam kitab-kitab hadis oleh para ulama. Hal ini membantu melestarikan dan mengemb
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan struktur hadits, serta cabang-cabang ilmu hadits seperti riwayat, dirayah, dan musthalah hadits. Juga dibahas pembagian hadits berdasarkan kualitas sanad dan kuantitas rawi, serta syarat-syarat hadits shahih.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian lafaz 'am (umum) dan khas muthlaq (khusus mutlak) dalam ilmu ushul fiqih. Lafaz 'am menunjukkan seluruh satuan tanpa batasan, sedangkan lafaz khas muthlaq terbatas pada sebagian satuan. Diberikan contoh-contoh lafaz 'am dalam Al-Quran dan hadits seperti lafaz كل, جميع, اسم جمع, كلما
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis fitnah serta dampak negatif dan cara menghindarinya. Fitnah didefinisikan sebagai perkataan bohong yang menjelekkan orang lain. Terdapat tiga jenis fitnah yakni syirik, kezaliman, dan memperebutkan harta. Fitnah dapat menimbulkan azab, siksa, kebencian, dan perpecahan. Untuk menghindarinya perlu menyadari dampak kejam fitnah,
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)annisa berliana
Ringkasan singkat dokumen tersebut adalah:
Kodifikasi hadis dimulai pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abd Aziz untuk menyelamatkan hadis-hadis dari kepunahan akibat hilangnya para ulama dan bercampurnya hadis sahih dan palsu. Proses kodifikasi meliputi pengumpulan, penyeleksian, dan penyusunan hadis ke dalam kitab-kitab hadis oleh para ulama. Hal ini membantu melestarikan dan mengemb
Dokumen tersebut membahas tentang makna syahadatain dan tauhid. Secara ringkas, syahadatain merupakan pengakuan bahwa tidak ada ilah (yang disembah) kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan-Nya. Tauhid membahas tiga aspek yaitu tauhid rububiyah (mengakui Allah sebagai pencipta), tauhid asma' dan sifat (mengakui nama dan sifat Allah), serta tauhid uluhiyah (mengakui Allah sebag
materi fiqih "Makanan dan Minuman yang Halal dan Haram"Arza Mukhib
Dokumen tersebut membahas tentang makanan dan minuman yang halal dan haram dalam Islam. Secara ringkas, makanan dan minuman halal adalah yang diperbolehkan oleh syariat Islam, sedangkan yang haram adalah yang dilarang oleh Alquran dan Hadis. Makanan halal harus memenuhi tiga kriteria yaitu bahan, cara mendapatkan, dan proses pengolahannya.
Dokumen tersebut membahas tentang tafsir, takwil, terjemah, ayat-ayat muhkam dan mutasyabihat. Ia menjelaskan definisi masing-masing istilah beserta contoh-contohnya. Dokumen ini juga membedah perbedaan antara terjemah lafdziyah dan terjemah tafsiriyah.
Dokumen tersebut membahas tentang huruf hijaiyah dan harakat dalam membaca Al-Quran. Terdapat penjelasan tentang bentuk huruf hijaiyah beserta cara membacanya, serta contoh-contoh harakat seperti fathah, kasrah, dammah, dan sukun beserta fungsinya dalam membaca Al-Quran.
Dokumen tersebut membahas tentang runtuhnya Khilafah pada tahun 1924 dan dampak negatifnya bagi umat Islam, seperti terpecahnya umat Islam menjadi lebih dari 50 negara dan penderitaan yang dialami oleh Muslim di berbagai belahan dunia. Dokumen tersebut juga menjelaskan kewajiban umat Islam untuk menegakkan kembali sistem Khilafah sesuai ajaran Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang rukhsah dalam beribadah seperti salat, puasa, zakat, dan haji. Rukhsah memberikan kemudahan bagi umat Islam untuk menunaikan ibadah sesuai dengan kondisinya. Contohnya adalah menggabungkan salat bagi musafir, menunda puasa bagi yang sakit, dan menggunakan alat bantu saat melaksanakan haji. Tujuan rukhsah adalah mempermudah pelaksanaan
Surat Al-Qadr dan ayat-ayat pertama Surat Al-Alaq membahas tentang turunnya Al-Quran pada malam Lailatul Qadar, yang lebih baik dari seribu bulan, serta perintah Allah kepada Nabi Muhammad untuk membaca dengan menyebut nama-Nya dan mengajarkan manusia ilmu pengetahuan melalui alat tulis seperti qalam.
Dokumen tersebut membahas tentang syahadat dalam Islam. Syahadat merupakan rukun Islam pertama yang terdiri dari dua kalimat, yaitu syahadat tauhid yang berarti bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan syahadat rasul yang berarti bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Dokumen tersebut juga menjelaskan arti, makna, dalil, dan syarat-syarat sahnya mengucapkan syahadat
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis mad dalam bacaan Al-Quran yang terdiri dari mad asli, mad lazim, mad badal, mad 'arid lissukun, dan mad lin beserta contoh dan cara bacaannya. Beberapa jenis mad memiliki kadar bacaan tertentu seperti 6 harakat untuk mad lazim dan 2, 4, atau 6 harakat untuk mad 'arid lissukun dan mad lin tergantung pada kondisinya.
Dokumen ini membahas tentang pengertian, faedah, dan hukum ilmu tajwid. Tajwid adalah ilmu yang mengajarkan cara membaca Al-Quran dengan benar, seperti pengucapan huruf dan mad. Mempelajari tajwid berguna untuk mencegah kesalahan saat membaca Al-Quran. Hukumnya adalah wajib bagi umat Islam untuk mempelajari dan mempraktikkannya. Ada beberapa metode membaca Al-Quran sesuai dengan t
Dokumen tersebut membahas tentang makna syahadatain dan tauhid. Secara ringkas, syahadatain merupakan pengakuan bahwa tidak ada ilah (yang disembah) kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan-Nya. Tauhid membahas tiga aspek yaitu tauhid rububiyah (mengakui Allah sebagai pencipta), tauhid asma' dan sifat (mengakui nama dan sifat Allah), serta tauhid uluhiyah (mengakui Allah sebag
materi fiqih "Makanan dan Minuman yang Halal dan Haram"Arza Mukhib
Dokumen tersebut membahas tentang makanan dan minuman yang halal dan haram dalam Islam. Secara ringkas, makanan dan minuman halal adalah yang diperbolehkan oleh syariat Islam, sedangkan yang haram adalah yang dilarang oleh Alquran dan Hadis. Makanan halal harus memenuhi tiga kriteria yaitu bahan, cara mendapatkan, dan proses pengolahannya.
Dokumen tersebut membahas tentang tafsir, takwil, terjemah, ayat-ayat muhkam dan mutasyabihat. Ia menjelaskan definisi masing-masing istilah beserta contoh-contohnya. Dokumen ini juga membedah perbedaan antara terjemah lafdziyah dan terjemah tafsiriyah.
Dokumen tersebut membahas tentang huruf hijaiyah dan harakat dalam membaca Al-Quran. Terdapat penjelasan tentang bentuk huruf hijaiyah beserta cara membacanya, serta contoh-contoh harakat seperti fathah, kasrah, dammah, dan sukun beserta fungsinya dalam membaca Al-Quran.
Dokumen tersebut membahas tentang runtuhnya Khilafah pada tahun 1924 dan dampak negatifnya bagi umat Islam, seperti terpecahnya umat Islam menjadi lebih dari 50 negara dan penderitaan yang dialami oleh Muslim di berbagai belahan dunia. Dokumen tersebut juga menjelaskan kewajiban umat Islam untuk menegakkan kembali sistem Khilafah sesuai ajaran Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang rukhsah dalam beribadah seperti salat, puasa, zakat, dan haji. Rukhsah memberikan kemudahan bagi umat Islam untuk menunaikan ibadah sesuai dengan kondisinya. Contohnya adalah menggabungkan salat bagi musafir, menunda puasa bagi yang sakit, dan menggunakan alat bantu saat melaksanakan haji. Tujuan rukhsah adalah mempermudah pelaksanaan
Surat Al-Qadr dan ayat-ayat pertama Surat Al-Alaq membahas tentang turunnya Al-Quran pada malam Lailatul Qadar, yang lebih baik dari seribu bulan, serta perintah Allah kepada Nabi Muhammad untuk membaca dengan menyebut nama-Nya dan mengajarkan manusia ilmu pengetahuan melalui alat tulis seperti qalam.
Dokumen tersebut membahas tentang syahadat dalam Islam. Syahadat merupakan rukun Islam pertama yang terdiri dari dua kalimat, yaitu syahadat tauhid yang berarti bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan syahadat rasul yang berarti bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Dokumen tersebut juga menjelaskan arti, makna, dalil, dan syarat-syarat sahnya mengucapkan syahadat
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis mad dalam bacaan Al-Quran yang terdiri dari mad asli, mad lazim, mad badal, mad 'arid lissukun, dan mad lin beserta contoh dan cara bacaannya. Beberapa jenis mad memiliki kadar bacaan tertentu seperti 6 harakat untuk mad lazim dan 2, 4, atau 6 harakat untuk mad 'arid lissukun dan mad lin tergantung pada kondisinya.
Dokumen ini membahas tentang pengertian, faedah, dan hukum ilmu tajwid. Tajwid adalah ilmu yang mengajarkan cara membaca Al-Quran dengan benar, seperti pengucapan huruf dan mad. Mempelajari tajwid berguna untuk mencegah kesalahan saat membaca Al-Quran. Hukumnya adalah wajib bagi umat Islam untuk mempelajari dan mempraktikkannya. Ada beberapa metode membaca Al-Quran sesuai dengan t
Dokumen menjelaskan 6 jenis tanda waqaf (berhenti) dalam membaca Al-Quran, yaitu: (1) waqaf lazim yang wajib berhenti, (2) waqaf mamnu' yang dilarang berhenti, (3) waqaf wasal ula yang lebih baik melanjutkan bacaan, (4) waqaf jaiz yang boleh berhenti atau lanjutkan, (5) waqaf ula yang lebih baik berhenti meski nafas kuat, dan (6) wa
Dokumen tersebut membahas tentang tanda-tanda waqaf sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan STKIP Bumiayu mata kuliah bahasa Arab-2 yang diampu oleh Isro, M.Ag. Dokumen tersebut membahas tentang mustahab/wajibnya waqaf mua'anaqah.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum bacaan mad dalam membaca Al-Quran, yaitu mad shilah, mad lazim mukhaffaf kilmi, mad lazim mutsaqqal kilmi, dan mad farqi. Dokumen ini menjelaskan pengertian, ciri-ciri, dan contoh penerapan keempat hukum bacaan mad tersebut dalam beberapa ayat Al-Quran.
Dokumen tersebut membahas keutamaan membaca Al-Quran dan ilmu tajwid. Beberapa keutamaan yang disebutkan antara lain Al-Quran akan menjadi syafaat bagi pembacanya di Hari Kiamat, membaca Al-Quran dengan tajwid adalah kewajiban, dan ilmu tajwid membantu memahami makhraj dan sifat huruf dalam membaca Al-Quran dengan benar.
Dokumen tersebut membahas tentang Mad Asli atau Mad Tabi'e, yaitu pemanjangan huruf alif, wau, dan ya' secara alami sebanyak 2 harakat tanpa dipengaruhi sebab apapun. Mad Asli ditemukan pada kondisi wasal dan waqaf, hanya waqaf, atau hanya wasal serta di awal beberapa surah Al-Quran. Mad Asli Mutlaq merujuk pada Mad Asli pada umumnya yang panjangnya 2 harakat terlepas dari
Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad ShallaLlahu 'alaihi wa sallam beserta hikmah dan teladan yang bisa dipetik.
[Note: untuk powerpoint, dapat di download di http://pptsirahnabawiyah.wordpress.com/]
This lesson will cover Surah Al-Nasr from the Quran, Arabic prepositions such as bi, fi, 'ala, and ila, and provide an educational tip to remember meanings through examples. Learners are instructed to download fonts from the provided website to read the Arabic text and thoroughly memorize the meanings of each word in Surah Al-Nasr.
Mad adalah bacaan panjang dalam membaca Al-Quran. Terdapat dua jenis mad, yaitu mad thabi'i yang terjadi karena adanya huruf mad, dan mad far'i yang terjadi karena faktor lain seperti adanya hamzah sesudah huruf mad. Terdapat berbagai jenis mad far'i dengan panjang berbeda-beda sesuai aturan qiraat.
Mad adalah bacaan panjang dalam membaca Al-Quran. Terdapat dua jenis mad, yaitu mad thabi'i yang terjadi karena adanya huruf mad, dan mad far'i yang terjadi karena faktor lain seperti adanya hamzah sesudah huruf mad. Terdapat berbagai jenis mad far'i dengan panjang berbeda-beda sesuai aturan qiraat.
Dokumen tersebut memberikan panduan membaca Al-Quran dengan baik, termasuk hukum-hukum yang harus dipahami seperti tajwid (melafalkan huruf dengan benar), hukum-hukum untuk nun mati, mim mati, alif lam, idgham, mad (memanjangkan suara), dan qalqalah (bunyi detakan pada huruf tertentu). Dokumen ini menjelaskan berbagai istilah dan contoh penerapan hukum-hukum tersebut dalam
Makalah ini membahas hukum bacaan mad dan waqaf dalam membaca Al-Qur'an. Mad adalah memanjangkan suara, terdiri dari mad asli dan mad jenis lainnya. Waqaf adalah berhenti membaca untuk bernafas dengan niat melanjutkan bacaan, terdiri dari beberapa jenis seperti waqaf lazim, jaiz, kafi dan lainnya.
Tanda-tanda baca Al-Quran terdiri dari 9 jenis utama yaitu fathah, kasrah, dammah, sukun, tasydid, tanwin, wasal, waqaf dan alif khanjariah. Masing-masing tanda baca mewakili bunyi vokal dan konsonan tertentu dan berfungsi untuk memudahkan pembacaan ayat-ayat Al-Quran. Tanda waqaf digunakan untuk menandai berhentinya bacaan sejenak.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu tajwid yang mencakup pengertian, tempat keluarnya huruf, sifat-sifat huruf, hukum mad, nun mati dan tanwin, idghom, tafkhim dan tarqiq, serta hukum-hukum tertentu terkait bacaan Al-Quran.
2. Bacaan Mad
Mad menurut bahasa adalah tambahan atau panjang. Menurut
istilah ahli qiraat adalah memanjangkan suara bacaan huruf Al-
Qur’an disebabkan adanya huruf Mad sesuai aturan-aturan yang
berlaku. Perlu terlebih dahulu kita mengenal istilah yang terkait
dengan ukuran bacaan panjang, yaitu :
1. Harakat artinya gerak, yaitu gerak sedang, seperti gerak jari,
angguk atau ketukan dalam irama musik. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan uraian berikut ini :
1 harakat = 1 gerak atau 1 ketukan
2 harakat = 2 gerak atau 2 ketukan
3 harakat = 3 gerak atau 3 ketukan
4 harakat = 4 gerak atau 4 ketukan
5 harakat = 5 gerak atau 5 ketukan
6 harakat = 6 gerak atau 6 ketukan
3. 2. Alif adalah salah satu huruf hijaiah yang bersifat
netral, tidak masuk dalam kelompok Qamariah
maupun Syamsiah, kemudian dijadikan istilah
untuk menentukan ukuran bacaan panjang,
dengan nilai sebagai berikut :
1 Alif = 2 harakat = 2 gerak atau 2 ketukan
1,5 Alif = 3 harakat = 3 gerak atau 3 ketukan
2 Alif = 4 harakat = 4 gerak atau 4 ketukan
2,5 Alif = 5 harakat = 5 gerak atau 5 ketukan
3 Alif = 6 harakat = 6 gerak atau 6 ketukan
4. Huruf Mad ada tiga
1. ALIF sebelumnya ada fathah [ dengan kadar panjang
dua harakat atau ketukan, seperti :
2.YA’ MATI sebelumnya ada kasrah [ - dengan kadar
panjang dua harakat atau ketukan, seperti :
3.WAW MATI sebelumnya ada dhammah [ - dengan
kadar panjang dua harakat atau ketukan, seperti :
5. Pembagian Mad
Pada garis besarnya, mad terbagi menjadi dua bagian, yaitu Mad
Thabi’i (Asli) dan Mad Far’i (cabang) dengan penjelasan sebagai
berikut :
A. MAD THABI’I
Mad Thabi’i adalah mad (bacaan panjang) yang terjadi karena
adanya salah satu huruf mad seperti tersebut di atas, tanpa
adanya sebab lain. Diberi nama mad thabi’i karena madnya
berlaku sesuai tabi’at aslinya, sehingga disebut juga dengan
“Mad Asli” . Ukuran panjangnya adalah 2 harakat/ketukan.
Contoh :
B. MAD FAR’I
Mad Far’i adalah cabang dari mad thabi’i. Mad ini terjadi karena
adanya sebab lain disamping huruf mad yang ada. Pembagian
mad far’i secara rinci adalah :
6.
1. MAD WAJIB MUTTASHIL) yaitu apabila ada
huruf mad dan sesudahnya terdapat hamzah dalam satu kata.
Hal ini sejalan dengan kata “muttashil” yang berarti
“bersambung”. Ukuran panjangnya adalah 5 harakat / ketukan
atau sama dengan 2,5 Alif.
Contoh:
2 MAD JAIZ MUNFASHIL ) ) yaitu apabila ada
huruf mad dan sesudahnya terdapat hamzah (Alif berbaris)
bukan dalam satu kata. Hal ini sejalan dengan kata “munfashil”
yang berarti “terpisah”. Ukuran panjangnya adalah 2 sampai 5
harakat / ketukan atau sama dengan 1 sampai 2,5 Alif. Contoh :
7. 3 MAD ARIDH LISSUKUN) yaitu apabila ada huruf
mad yang disambut huruf hidup yang dimatikan karena waqaf.
Hal ini sejalan dengan kata “aridh lissukun” berarti “sukun baru
datang”. Ukuran panjangnya adalah 2 sampai 6 harakat / ketukan
atau sama dengan 1 sampai 3 Alif. Contoh :
dibaca ☼ dibaca ☼
dibaca ☼ dibaca ☼
4 MAD BADAL) yaitu mad yang terjadi karena ada huruf
mad sebagai ganti dari hamzah yang dibuang. Hal ini sejalan
dengan kata “badal” yang berarti “ganti” Ukuran panjangnya
adalah 2 harakat / ketukan atau sama dengan 1Alif. Contoh :
Asalnya ditulis dan dibaca
Asalnya ditulis dan dibaca
Asalnya ditulis dan dibaca
8. 5 MAD ‘IADH) yaitu mad yang terjadi karena waqaf
pada alif pengganti dari fathatain [ ]. Fathatain [ dibaca
fathah [ selain ta’ marbuthah [ Hal ini sejalan dengan kata
“’iwadh” yang berarti “ganti”. Ukuran panjangnya adalah 2
harakat / ketukan atau sama dengan 1 Alif. Contoh:
dibaca ☼ dibaca ☼
dibaca ☼ dibaca ☼
5 MAD LAYYIN) yaitu mad yang terjadi ketika ada huruf
Waw atau Ya’ mati sebelumnya berharakat fathah [
karena waqaf , sehingga terdengar suara lembut. Sejalan dengan
kata “Layyin” yang berarti “lunak atau lembut”. Ukuran
panjangnya adalah 2 sampai 6 harakat / ketukan atau sama
dengan 1 sampai 3 Alif. Contoh :
dibaca ☼ dibaca ☼ dibaca ☼
dibaca ☼
9. MAD TAMKIN) yaitu mad yang terjadi karena ada dua huruf Ya’ yang
berkumpul dalam satu kata[ Ya’ yang pertama bertasydid dan berharakat
kasrah, sedangkan Ya’ yang keua berfungsi sebagai huruf mad. Disebut
“Tamkin” yang berarti “menetapkan” karena harus menetapkan fungsi tasydid
dalam bacaan. Ukuran panjangnya adalah 2 harakat / ketukan atau sama
dengan 1 Alif. Contoh:
Dan juga disebut mad tamkin menurut sebagian ahli qiraat adalah mad yang
terjadi karena ada Ya’ mati yang sebelumnya berharakat kasrah disambut oleh
Ya' lain pada kata berikutnya. Atau ada Waw mati yang sebelumnya berharakat
dhammah disambut oleh Waw lain pada kata berikutnya. Ukuran panjangnya
adalah 2 harakat / ketukan atau sama dengan 1 Alif. Contoh:
MAD SHILAH QASHIRAH) yaitu mad yang terjadi pada kata
ganti orang ketiga tunggal laki-laki, dengan lambang HI/HU [ yang
sebelumnya ada huruf hidup dan sesudahnya tidak terdapata hamzah. Ukuran
panjangnya adalah 2 harakat / ketukan atau sama dengan 1 Alif. Ukuran
panjang 2 harakat termasuk "Qashirah" yang berarti "pendek". Contoh:
10. MAD SHILAH THAWILAH) yaitu mad yang terjadi
pada kata ganti orang ketiga tunggal laki-laki, dengan lambang HI/HU
[ yang sebelumnya ada huruf hidup dan sesudahnya terdapata
hamzah. Ukuran panjangnya adalah 2 sampai 5 harakat / ketukan atau
sama dengan 1 sampai 2,5 Alif. Ukuran panjang lebih dari 2 harakat
termasuk "Thawilah" yang berarti " panjang". Contoh :
CATATAN :
- Apabila sebelum HU / HI terdiri dari huruf mati (bersukun), seperti [
maka tidak berlaku mad shilah. Contoh :
-HI pada kata [ dalam surat Al-Furqan ayat 69, walaupun
sebelumnya terdiri dari huruf yang bersukun, tetap dibaca panjang 2
harakat / ketukan atau sama dengan 1 Alif, seperti :
11. - HI / HU [ yang bukan kata ganti, walaupun
sebelumnya terdapat huruf hidup, tidak boleh dibaca
panjang atau dengan kata lain tidak berlaku mad. Contoh :
– Surat Al-Alaq [96] : 15 – Surat Asy-Syu’ara [26] :
116 dan 167 – Surat Maryam [19] : 46 – Surat Al-Ahzab [33] :
60
dan Surat Huud [11] : 91 - dan Surat Al-Mu’minun
[23] : 19 – Surat Ash-Shaffaat [37] : 42 – Surat Al-Mursalaat
[77] : 42. Dan juga Surat Az-Zumar [39] : 7 -
- Sesudah HU / HI terdapat huruf yang bersukun, maka
mad tidak berlaku lagi. Contoh :