Dokumen tersebut membahas tentang ilmu tajwid yang mencakup pengertian, tempat keluarnya huruf, sifat-sifat huruf, hukum mad, nun mati dan tanwin, idghom, tafkhim dan tarqiq, serta hukum-hukum tertentu terkait bacaan Al-Quran.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum bacaan mad dalam membaca Al-Quran, yaitu mad shilah, mad lazim mukhaffaf kilmi, mad lazim mutsaqqal kilmi, dan mad farqi. Dokumen ini menjelaskan pengertian, ciri-ciri, dan contoh penerapan keempat hukum bacaan mad tersebut dalam beberapa ayat Al-Quran.
Dokumen tersebut merupakan makalah agama yang disusun oleh kelompok 3 kelas VI D jurusan S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Banjarmasin tahun 2013/2014 yang membahas tentang pembimbingan baca tulis Al-Quran. Dokumen ini membahas tentang pengertian ilmu tajwid, pembagian hukum bacaan huruf nun mati dan mim mati dalam membaca Al-Quran.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum bacaan Mad dan Waqaf dalam membaca Al-Quran. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh hukum bacaan Mad yang terdiri atas Mad thabi'iy dan Mad far'iy."
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu tajwid yang mencakup pengertian, tempat keluarnya huruf, sifat-sifat huruf, hukum mad, nun mati dan tanwin, idghom, tafkhim dan tarqiq, serta hukum-hukum tertentu terkait bacaan Al-Quran.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum bacaan mad dalam membaca Al-Quran, yaitu mad shilah, mad lazim mukhaffaf kilmi, mad lazim mutsaqqal kilmi, dan mad farqi. Dokumen ini menjelaskan pengertian, ciri-ciri, dan contoh penerapan keempat hukum bacaan mad tersebut dalam beberapa ayat Al-Quran.
Dokumen tersebut merupakan makalah agama yang disusun oleh kelompok 3 kelas VI D jurusan S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Banjarmasin tahun 2013/2014 yang membahas tentang pembimbingan baca tulis Al-Quran. Dokumen ini membahas tentang pengertian ilmu tajwid, pembagian hukum bacaan huruf nun mati dan mim mati dalam membaca Al-Quran.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum bacaan Mad dan Waqaf dalam membaca Al-Quran. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh hukum bacaan Mad yang terdiri atas Mad thabi'iy dan Mad far'iy."
Dokumen tersebut memberikan panduan membaca Al-Quran dengan baik, termasuk hukum-hukum yang harus dipahami seperti tajwid (melafalkan huruf dengan benar), hukum-hukum untuk nun mati, mim mati, alif lam, idgham, mad (memanjangkan suara), dan qalqalah (bunyi detakan pada huruf tertentu). Dokumen ini menjelaskan berbagai istilah dan contoh penerapan hukum-hukum tersebut dalam
Dokumen tersebut membahas tentang asas-asas ilmu tajwid Al-Quran, meliputi pengertian tajwid, tujuan mempelajarinya, sejarah perkembangannya, kesalahan-kesalahan dalam bacaan Al-Quran, tingkatan-tingkatan bacaannya, serta makhraj huruf-huruf dalam bahasa Arab.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum bacaan mad dalam Al-Quran. Terdapat empat jenis hukum bacaan mad yaitu mad lazim mukhoffaf kilmi, mutsaqqal kilmi, mukhoffaf harfi, dan mutsaqqal harfi. Dokumen menjelaskan pengertian, contoh, dan perbedaan keempat jenis hukum bacaan mad tersebut.
Tajwid adalah ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Quran sesuai aturan. Terdapat beberapa aspek yang dipelajari seperti makharijul huruf (tempat keluarnya huruf), shifatul huruf (cara melafalkan huruf), dan ahkamul huruf (hubungan antara huruf). Memahami tajwid penting agar membaca Al-Quran dengan benar.
Tajwid adalah ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Quran sesuai aturan. Terdapat beberapa aspek yang dipelajari seperti makharijul huruf (tempat keluarnya huruf), shifatul huruf (cara melafalkan huruf), dan ahkamul huruf (hubungan antara huruf). Memahami tajwid penting agar membaca Al-Quran dengan benar.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis mad dalam bacaan Al-Quran yang terdiri dari mad asli, mad lazim, mad badal, mad 'arid lissukun, dan mad lin beserta contoh dan cara bacaannya. Beberapa jenis mad memiliki kadar bacaan tertentu seperti 6 harakat untuk mad lazim dan 2, 4, atau 6 harakat untuk mad 'arid lissukun dan mad lin tergantung pada kondisinya.
Teks tersebut membahas tiga jenis idgham dalam bacaan Al-Quran, yaitu: (1) idgham mutajanisain yang terjadi pada dua huruf berbeda namun sama makhrajnya, (2) idgham mutaqaribain pada dua huruf hampir sama makhrajnya, dan (3) idgham mutamatsilain antara huruf mati dan bergerak. Teks tersebut juga menjelaskan contoh-contoh dari ketiga jenis idgham tersebut.
Dokumen tersebut memberikan panduan membaca Al-Quran dengan baik, termasuk hukum-hukum yang harus dipahami seperti tajwid (melafalkan huruf dengan benar), hukum-hukum untuk nun mati, mim mati, alif lam, idgham, mad (memanjangkan suara), dan qalqalah (bunyi detakan pada huruf tertentu). Dokumen ini menjelaskan berbagai istilah dan contoh penerapan hukum-hukum tersebut dalam
Dokumen tersebut membahas tentang asas-asas ilmu tajwid Al-Quran, meliputi pengertian tajwid, tujuan mempelajarinya, sejarah perkembangannya, kesalahan-kesalahan dalam bacaan Al-Quran, tingkatan-tingkatan bacaannya, serta makhraj huruf-huruf dalam bahasa Arab.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum bacaan mad dalam Al-Quran. Terdapat empat jenis hukum bacaan mad yaitu mad lazim mukhoffaf kilmi, mutsaqqal kilmi, mukhoffaf harfi, dan mutsaqqal harfi. Dokumen menjelaskan pengertian, contoh, dan perbedaan keempat jenis hukum bacaan mad tersebut.
Tajwid adalah ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Quran sesuai aturan. Terdapat beberapa aspek yang dipelajari seperti makharijul huruf (tempat keluarnya huruf), shifatul huruf (cara melafalkan huruf), dan ahkamul huruf (hubungan antara huruf). Memahami tajwid penting agar membaca Al-Quran dengan benar.
Tajwid adalah ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Quran sesuai aturan. Terdapat beberapa aspek yang dipelajari seperti makharijul huruf (tempat keluarnya huruf), shifatul huruf (cara melafalkan huruf), dan ahkamul huruf (hubungan antara huruf). Memahami tajwid penting agar membaca Al-Quran dengan benar.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis mad dalam bacaan Al-Quran yang terdiri dari mad asli, mad lazim, mad badal, mad 'arid lissukun, dan mad lin beserta contoh dan cara bacaannya. Beberapa jenis mad memiliki kadar bacaan tertentu seperti 6 harakat untuk mad lazim dan 2, 4, atau 6 harakat untuk mad 'arid lissukun dan mad lin tergantung pada kondisinya.
Teks tersebut membahas tiga jenis idgham dalam bacaan Al-Quran, yaitu: (1) idgham mutajanisain yang terjadi pada dua huruf berbeda namun sama makhrajnya, (2) idgham mutaqaribain pada dua huruf hampir sama makhrajnya, dan (3) idgham mutamatsilain antara huruf mati dan bergerak. Teks tersebut juga menjelaskan contoh-contoh dari ketiga jenis idgham tersebut.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
4. TUJUAN
MEMPELAJARI ILMU TAJWID
Supaya dapat membaca ayat suci Al-Qur’an
secara fasih (betul/benar), lancar, serta
dapat memelihara lidah dari kesalahan-
kesalahan ketika membaca
Al-Qur'an.
5. HUKUM
MEMPELAJARI ILMU TAJWID
Hukum mempelajari Ilmu Tajwid:
FARDHU KIFAYAH
Hukum mengamalkan Ilmu Tajwid ketika
membaca Al-Qur’an:
FARDHU ‘AIN
7. MAKHRAJ
HURUF
Makhraj huruf bermaksud tempat keluar
sebutan huruf-huruf hija'iyyah.
Terdapat 5 pembahagian umum kesemuanya.
Di dalamnya pula terdapat 17 makhraj huruf
khusus.
AL-HALQ
AL-LISAN
AL-JAUF
AS-SYAFATAIN
1
4
3
2
AL-KHAISYUM
5
8. AL-HALQ
1
AL-HALQ:
Kerongkong tekak atau halkum
Terdapat 6 huruf yang keluar dari
kerongkong tekak:
غ ع ح ه ء
خ
6 Huruf tersebut pula terbahagi
kepada 3 bahagian khusus:
1) Pangkal kerongkong (
ء
ه
)
2) Tengah kerongkong (
ع
ح
)
3) Hujung Kerongkong (
غ
خ
)
9. AL-LISAN
2
AL-LISAN:
Lidah
Terdapat 18 huruf
lisan/lidah:
ز ص ظ ذ ث ط د ت
س
ق
ن ل ض ج ش ي ك
ر
18 huruf tersebut pula terbahagi kepada
10 bahagian khusus:
1) Pangkal lidah, berhampiran dengan kerongkong menyentuh bahagian anak
tekak (
ق
)
2) Pangkal lidah menyentuh lelangit belakang (
ک
)
3) Tengah lidah ditekan ke lelangit atas (
ش
ج
ي
)
4) Tepi atau sisi lidah (kiri atau kanan) dirapatkan pada gigi geraham atas
(bahagian dalam) (
ض
)
5) Hujung lidah ditekan ke gusi di atas gigi depan (bahagian dalam) (
ل
)
6) Hujung lidah ditekan ke lelangit depan, sedikit ke belakang dari makhraj huruf
Lam (
ن
)
7) Hujung lidah diangkat ke lelangit atas, serta dilengkungkan sehingga terlihat
lidah bahagian belakang (
ر
)
8) Hujung lidah diletakkan ke belakang gigi depan bahagian bawah (
ص
ز
س
)
9) Hujung lidah ditekan ke pangkal gigi depan bahagian atas (
ت
ط
د
)
10) Hujung lidah dikeluarkan sedikit dan ditekan di hujung gigi depan bahagian
atas (
ذ
ث
ظ
)
10.
11. AS-SYAFATAIN
3
AS-SYAFATAIN:
Bibir mulut
Terdapat 4 huruf yang keluar dari Bibir
mulut:
و م ب
ف
4 Huruf tersebut pula terbahagi kepada 2
bahagian khusus:
1) Bibir Bawah ditekan ke gigi kapak bahagian
atas (
ف
)
2) Bibir bawah dan atas posisi rapat (
و م ب
)
13. AL-KHAISYUM
5
AL-KHAISYUM:
Rongga hidung
Makhraj Khaisyum hanya khusus
untuk ghunnah (dengung)
sahaja. Dengung mestilah
dikeluarkan melalui rongga
hidung. Dengung hanya berlaku
pada huruf Mim م dan Nun ن
yang berbaris mati dan syaddah
(sabdu) sahaja.
16. Apabila nun mati atau tanwin
bertemu dengan huruf hijaiyyah,
maka ada
4 hukum bacaan yang terjadi.
IZHAR HALQI
IDGHAM
IKHFA’ HAQIQI
IQLAB
1
4
3
2
17. ه غ ع خ ح ء
CONTOH IZHAR HALQI
IZHAR HALQI
Dibaca terang, jelas dan
tidak dengung
1
18. 2 IDGHAM
Memasukkan ke dalam
sesuatu
IDGHAM MAAL GHUNNAH IDGHAM BILA GHUNNAH
Tanpa dengung
ر ل
ن م و ي
Dengung (2 harakat)
19. IZHAR MUTLAQ:
Apabila nun mati bertemu dengan huruf-huruf
Idgham Maal Ghunnah dalam satu perkataan, cara
bacaannya hendaklah dijelaskan sebutan nun mati
tersebut, tanpa didengungkan.
Hanya terdapat 4 perkataan sahaja yang menggunakan
kaedah bacaan Izhar Mutlaq dalam Al-Qur’an:
NOTA TAMBAHAN:
24. Apabila mim mati
bertemu dengan huruf hijaiyyah,
maka ada
3 hukum bacaan yang terjadi.
IDGHAM MUTAMASILAIN/
IDGHAM SYAFAWI/
IDGHAM MISLAIN
SOGHIR/
IDGHAM MIMI
1
IKHFA’ SYAFAWI
2
IZHAR SYAFAWI
3
25. IDGHAM MUTAMASILAIN/
IDGHAM SYAFAWI/
IDGHAM MISLAIN SOGHIR/
IDGHAM MIMI
Masukkan suara mim mati ke dalam
mim yang berbaris disertai dengan
dengung
م
1
Dengung (2 harakat)
26. IKHFA’ SYAFAWI
2
Cara bacaannya sama seperti cara
bacaan Iqlab, ringankan bibir semasa
menyebut mim mati dengan tidak
merapatkan bibir sepenuhnya
Dengung (2 harakat)
ب
27. IZHAR SYAFAWI
3
Mim perlu dibaca jelas tanpa
dengung
Semua huruf hijaiyyah kecuali م dan ب
CONTOH IZHAR SYAFAWI
33. IDGHAM MUTAMASILAIN
Apabila bertemu dua huruf yang sama, maka cara bacaannya
hendaklah dimasukkan huruf yang pertama ke dalam huruf yang
kedua dengan sempurna.
Idgham: Memasukkan.
Mutamasilain: Dua huruf yang serupa.
1
34. IDGHAM MUTAJANISAIN
Apabila bertemu dua huruf yang sama pada mahkraj, tetapi berlainan
pada sifat, maka cara bacaannya hendaklah dimasukkan huruf yang
pertama ke dalam huruf yang kedua secara sempurna.
Idgham: Memasukkan.
Mutajanisain: Dua huruf yang berhampiran jenis.
2
NOTA TAMBAHAN:
Terdapat juga huruf
ط yang diidghamkan ke
dalam huruf ت secara
tidak sempurna
(Idgham Naqis)
35. IDGHAM MUTAQORIBAIN
Mengikut Riwayat Hafs, hukum ini hanya berlaku apabila huruf ل
dengan ر dan huruf ق dengan ك yang saling bertemu, maka cara
bacaannya hendaklah diidghamkan huruf pertama ke dalam huruf
kedua secara sempurna tanpa didengungkan.
Idgham: Memasukkan.
Mutaqoribain: Dua huruf yang berhampiran sama pada makhraj dan juga sifat huruf.
3
NOTA TAMBAHAN:
Terdapat satu tempat
yang dikecualikan dari
bacaan idgham, iaitu:
Kerana ia dibaca
dengan saktah.
41. MAD ASLI
Kadar panjang bacaan
ialah 2 harakat sama ada
dibaca secara wasal atau
waqaf padanya.
Huruf alif yang didahului
dengan baris atas
Huruf wau yang didahului
dengan baris hadapan
Huruf ya’ yang
didahului dengan baris
bawah
Ia juga dinamakan Mad Tabi’ie kerana
sudah menjadi tabiat pembaca Al-Quran
akan membacanya secara mad.
HURUF MAD:
ي و ا
42. MAD FAR’IE
Mad yang dibaca lebih dari
2 harakat disebabkan bertemu dengan
huruf hamzah atau sukun
44. 1 MAD WAJIB MUTTASIL
Huruf mad bertemu dengan
hamzah dalam satu
kalimah
Panjang
(4 atau 5 harakat)
ketika wasal atau waqaf
Panjang
(6 harakat)
ketika waqaf
Dalam Al- Qur’an,
biasanya ada
tanda (~) di atas
huruf tersebut
45. 2 MAD JAIZ MUNFASIL
Huruf mad bertemu dengan
hamzah dalam kalimah yang
terpisah/2 kalimah
Panjang
(4 atau 5 harakat)
ketika wasal
Panjang
(2 harakat)
ketika waqaf
-Menurut Imam Hafs
Dalam Al-
Qur’an,
biasanya ada
tanda (~) di
atas huruf
tersebut
46. 3 MAD BADAL
Huruf mad yang didahului
oleh huruf hamzah dalam
satu perkataan. Tidak ada
hamzah atau sukun selepas
huruf mad tersebut
Panjang (2 harakat) Nota tambahan:
Disebut mad badal (pengganti)
kerana huruf mad tersebut pada
asalnya merupakan ganti dari
hamzah.
48. MAD ARIDH LISSUKUN
Selepas huruf mad, ada
tanda sukun disebabkan
berhenti (waqaf).
Kadar panjang:
2, 4 atau 6 harakat
1
49. MAD LAZIM
Mad Lazim ialah huruf
mad bertemu dengan
huruf yang sukun dalam
satu kalimah
Mad lazim
terbahagi
kepada 4,
iaitu:
2
50. MAD LAZIM KALIMI MUKHOFFAF
Terdapat tanda sukun
selepas huruf mad dalam
satu kalimah
Kadar panjang:
6 harakat
Nota tambahan:
Hanya ada 2 tempat sahaja dalam Al-
Quran, iaitu dalam Surah Yunus.
Ayat 51 dan 91.
2.1
51. MAD LAZIM KALIMI MUSAQQOL
2.2
Selepas huruf mad, ada
huruf yang bertasydid dalam
satu kalimah
Kadar panjang:
6 harakat
52. Mad lazim yang terjadi di dalam
huruf. Bacannya perlu izhar
(jelas) dan tidak idgham.
Ada pada ayat pertama dalam
beberapa surah
Cara baca:
Sebut huruf tersebut
sebagaimana namanya
Kadar panjang:
6 harakat
MAD LAZIM HARFI MUKHOFFAF
2.3
53. 2.4 MAD LAZIM HARFI MUSAQQOL
Mad lazim yang terjadi di dalam
huruf. Bacannya perlu idgham.
Ada pada ayat pertama dalam
beberapa surah
Cara baca:
Sebut huruf tersebut
sebagaimana namanya
Kadar panjang:
6 harakat
54.
55. SEBUTAN KHUSUS
BEBERAPA MAD
MAD SILAH QASIRAH
MAD SILAH TOWILAH
MAD IWADH
MAD TAMKIN
MAD TA’DZIM/ MAD AL-MUBALAGHOH
MAD LIN
MAD FARQ
1
2
3
4
5
6
7
57. Selepas ha’ dhomir, terdapat
huruf hamzah
Kadar panjang:
4 atau 5 harakat
MAD SILAH TOWILAH
2
58. MAD LIN
3
Wau sukun atau ya’ sukun
didahului oleh huruf berbaris
atas. Huruf terakhir disukunkan
kerana wakaf. Mad lin hendaklah
dibaca lembut.
Kadar panjang:
2, 4 atau 6 harakat
59. 4 MAD TAMKIN
Bacaan yang terjadi apabila dua
huruf ya’ dalam satu perkataan.
Yang pertama berbaris bawah dan
bertasydid, manakala ya kedua
berbaris sukun
Kadar panjang:
2 harakat
60. 5 MAD IWADH
Mad Iwadh terjadi kerana waqaf
pada perkataan yang berbaris
dua di atas, kecuali baris dua
di atas pada ta’ marbutah
Kadar panjang:
2 harakat
61. 6 MAD TA’DZIM/ MAD AL-MUBALAGHOH
Mad Ta’dzim bermaksud mad
memperagungkan. Mad ini terjadi
pada perkataan (la) bererti tidak
apabila bertemu dengan perkataan
(ilah) yang terdapat pada
perkataan tauhid.
Nota tambahan:
Mad Ta’zim dibaca dengan 4 atau 5
harakat. Namun, bagi mereka yang
membaca Mad Jaiz Munfasil dengan
2 harakat, maka Mad Ta’zim dibaca
dengan 6 harkat.
62. 7 MAD FARQ
Bacaan yang terjadi apabila bacaan
mad berfungsi untuk membezakan antara
ayat pertanyaan dengan ayat
pemberitahuan. Terdapat huruf
hamzah istifham di awal perkataan
bertemu dengan hamzah wasal dan
terdapat huruf yang sukun
selepasnya.
Kadar panjang:
6 harakat
Nota tambahan:
Hamzah wasal ditukar
menjadi huruf mad.
64. QALQALAH
Lantunan atau detakan bunyi yang
dipantulkan apabila huruf qalqalah
bertanda sukun atau berbaris ketika
diwakafkan bacaan padanya
HURUF QALQALAH ADA 5:
د ج ب ط ق
QALQALAH
Terbahagi kepada 3
Qalqalah Akbar
Qalqalah Sughra
Qalqalah Kubra
1
2
3
65. QALQALAH SUGHRA
1
• Sughra bermaksud kecil.
• Lantunan yang paling kecil/rendah.
• Terjadi apabila huruf qalqalah
bertanda sukun berada di
pertengahan kalimah atau berada di
pertengahan bacaan.
66. QALQALAH KUBRA
2
• Sughra bermaksud besar.
• Lantunan yang sederhana kuat.
• Terjadi apabila mewaqafkan bacaan
pada huruf qalqalah yang berada di
hujung kalimah dan huruf tersebut
tidak bertanda syaddah.
67. QALQALAH AKBAR
3
• Akbar bermaksud paling besar.
• Lantunan yang paling kuat.
• Terjadi apabila mewaqafkan bacaan
pada huruf qalqalah yang berada di
hujung kalimah , dan huruf tersebut
bertanda syaddah
NOTA
TAMBAHAN:
Ada pendapat
yang menyatakan
bahawa Qalqalah
hanya terbahagi
kepada 2, tidak
termasuk
Qalqalah Akbar.
Ada yang
menggabungkan
Qalqalah Akbar
dengan Qalqalah
Kubra.
70. RA’ TAFKHIM
(TEBAL)
Ra’ berbaris fathah atau dhommah
Ra’ sukun, sebelumnya huruf berbaris
fathah atau dhommah
Ra’ sukun kerana diwaqafkan, sebelumnya
terdapat huruf berbaris fathah atau
dhommah
Ra’ sukun kerana diwaqafkan, sebelumnya
terdapat huruf bertanda sukun atau
huruf mad ‘alif’ dan ‘wau’. Sebelum
huruf mad atau huruf sukun tersebut
berbaris fathah atau dhommah
Ra’ sukun, sebelumnya terdapat huruf
berbaris kasrah yang mendatang (hamzah
wasal)
Ra’ sukun, sebelumnya terdapat huruf
berbaris kasrah, dan selepasnya terdapat
huruf isti’la’ berbaris fathah atau dhommah
dalam perkataan yang sama
1
2
3
4
5
6
71. RA’ TARQIQ
(NIPIS)
Ra’ berbaris kasrah
1
Ra’ sukun, sebelumnya huruf berbaris
kasrah, selepasnya bukan huruf
isti’la’
Ra’ sukun kerana diwaqafkan,
sebelumnya terdapat huruf berbaris
kasrah
Ra’ sukun kerana diwaqafkan,
sebelumnya terdapat huruf mad ‘ya’,
atau terdapat huruf bertanda sukun
selain huruf isti’la’. Sebelum huruf
mad atau huruf sukun tersebut berbaris
kasrah
Ra’ sukun, sebelumnya terdapat huruf
berbaris kasrah, dan selepasnya huruf
isti’la’, dan kedua-duanya terpisah
(dalam 2 kalimah)
2
3
4
5
72. RA’ TAFKHIM ATAU
TARQIQ
(Boleh dibaca kedua-duanya)
Ra’ sukun, sebelumnya huruf
berbaris kasrah, dan selepasnya
huruf isti’la’ berbaris kasrah
atau kasratain
Ra’ sukun kerana diwaqafkan,
sebelumnya huruf isti’la’ yang
bertanda sukun, dan sebelum
huruf tersebut adalah huruf
berbaris kasrah
1
2
NOTA TAMBAHAN:
Huruf Isti’la’ ialah huruf yang bersifat tinggi pada
sebutannya. Ada 7 huruf kesemuanya, iaitu:
خ
غ ض ص
ط
ظ ق
74. HUKUM LAM PADA LAFAZ
AL-JALALAH ()هللا
TAGHLIZ
(TEBAL)
TARQIQ
(NIPIS)
Wajib dibaca
Taghliz atau tebal,
sekiranya huruf
sebelum Lafaz Al-
Jalalah berbaris
fathah atau dhommah
Wajib dibaca
Tarqiq atau nipis,
sekiranya huruf
sebelum Lafaz Al-
Jalalah berbaris
kasrah
76. TANDA-TANDA WAQAF
DALAM AL-QURAN
Mesti berhenti
Dilarang berhenti
Disambung lebih
utama
Boleh berhenti &
boleh sambung
Berhenti lebih
utama
Harus waqaf pada
satu tempat sahaja
79. BACAAN-BACAAN GHARIB DALAM AL-QURAN
• Gharib bermaksud ganjil atau asing.
• Dalam ilmu tajwid, gharib membawa maksud
kesamaran pada bacaan.
• Ia merujuk kepada bacaan khusus sesetengah
tempat dalam Al-Qur’an mengikut Riwayat Hafs,
Qiraat ‘Asim.
1. Saktah
2. Tashil
3. Isymam
4. Naqal
5. Imalah
6. Ibdal
80. • Berhenti sejenak atau
seketika sambil menahan
nafas tanpa mengambil
nafas yang baru.
• Terdapat huruf sin ()س
kecil.
• Mengikut Riwayat Hafs,
hanya terdapat 4 tempat
sahaja yang dibaca
dengan saktah di dalam
Al-Qur’an.
SAKTAH
1
81. • Memudahkan atau meringankan bacaan secara samar-samar.
• Berlaku apabila terdapat dua hamzah yang berturutan dalam satu kalimah.
• Cara bacaan: Membaca hamzah pertama dengan bacaan biasa, dan hamzah kedua dibaca dengan
bunyi samar-samar (seakan-akan bunyi di antara huruf hamzah dan alif).
• Terdapat tanda bulat berwarna hitam diatas huruf hamzah yang kedua.
• Mengikut Riwayat Hafs, terdapat satu tempat sahaja yang wajib dibaca dengan tashil, iaitu dalam
Surah Fussilat: 44.
TASHIL
2
82. • Bacaan yang memuncungkan kedua bibir mulut.
• Terdapat bentuk diamond antara huruf mim dan nun
sebagai tanda bacaan isymam.
• Mengikut Riwayat Hafs, terdapat satu tempat sahaja
yang wajib dibaca dengan isymam, iaitu dalam Surah
Yusuf: 11
ISYMAM
3
83. • Memindahkan baris huruf hamzah kepada huruf lam sebelumnya
pada kalimah alif lam.
• Perkataan asal adalah
• Tetapi, setelah dipindahkan baris hamzah kepada lam,
ia menjadi
• Mengikut Riwayat Hafs, hanya terdapat satu tempat sahaja yang
wajib dibaca dengan naqal, iaitu dalam Surah Al-Hujurat: 11
NAQAL
4
84. • Bacaan yang condong, iaitu dengan mengubah baris
biasa kepada baris pertengahan (antara fathah dan
kasrah).
• Terdapat bentuk diamond di bawah huruf ra sebagai
tanda untuk bacaan imalah pada huruf ra tersebut.
• Mengikut Riwayat Hafs, terdapat satu tempat sahaja yang
wajib dibaca dengan Imalah, iaitu dalam Surah Hud: 41
IMALAH
5
85. • Menukarkan huruf hamzah kepada huruf mad.
• Apabila dua hamzah bertemu dalam satu kalimah (hamzah pertama berbaris, hamzah
kedua sukun), maka hamzah kedua berbaris sukun tersebut diibdalkan (ditukarkan)
kepada huruf mad. Ia juga sama seperti hukum bacaan Mad Badal.
IBDAL
6
88. Mengikut Rasm
‘Uthmani, hamzah
wasal ditulis
dengan huruf alif,
dan diletakkan
simbol seakan
bentuk kepala
huruf sod ص
Huruf ini hanya
terdapat pada awal
perkataan sahaja,
dan ia dibunyikan
(dibariskan) ketika
memulakan bacaan
padanya sahaja.
Sekiranya bacaan
sambung dengan
perkataan
sebelumnya, maka
gugur atau
hilanglah hamzah
tersebut dari
sebutan (baris).
Hamzah wasal
biasanya terdapat
pada kata
perbuatan Fi’il –
ٌلْعِف dan kata
nama isim – ٌمْسا
89. HAMZAH WASAL PADA KATA NAMA
Cara bacaan hamzah yang
dimulakan dengan alif lam
ma’rifah ال adalah dengan
baris fathah.
1
Cara bacaan hamzah wasal pada
kata nama yang yang tidak
dimulakan dengan alif lam
ma’rifah ال ialah dengan baris
kasrah. Ia dinamakan Isim
Nakirah.
1.1 1.2
90. HAMZAH WASAL PADA
KATA PERBUATAN
Cara bacaan hamzah wasal pada
kata perbuatan ialah dengan
melihat baris huruf ketiga. Jika
huruf ketiga berbaris fathah
atau kasrah, maka hamzahnya
mestilah dibariskan dengan
kasrah.
2
Jika huruf ketiga berbaris
dhommah, maka hamzahnya
mestilah dibariskan dengan
dhommah juga.
2.1 2.2
91. • Walau bagaimanapun, terdapat 6 perkataan
dalam Al-Qur’an yang tidak mengikut kaedah
asas di atas.
• Meskipun huruf ketiganya berbaris dhammah,
hamzah wasalnya tetap dibaca dengan baris
kasrah.
• 6 perkataan tersebut ialah:
NOTA TAMBAHAN:
94. ILTIQA’ SAKINAIN / NUN
AL-WIQAYAH
• Iltiqa’ Sakinain bermaksud pertemuan dua huruf
bertanda sukun.
• Nun Al-Wiqayah pula bererti huruf nun pengganti.
Apabila tanwin bertemu dengan hamzah wasal ketika
bacaan sambung antara kedua-duanya, maka cara
bacaannya ialah dengan menukarkan tanwin (baris dua)
kepada satu baris, serta menggantikannya dengan huruf
nun berbaris kasrah ِن
96. HURUF SOD ص YANG DIBACA
DENGAN HURUF SIN س
Sekiranya terdapat huruf sin kecil di atas
atau di bawah huruf sod, maka ia boleh
dibaca dengan dua cara:
1) Baca dengan huruf sin atau,
2) Kekalkan huruf shod.
Namun huruf yang berada di atas adalah
lebih diutamakan untuk membacanya.