ILMU TAJWID_SD CONDONG GARUT_komplek citapen_garup.ttxAgniaLaksana
Al-Qur'an merupakan Kalamullah yang apabila membacanya harus sesuai dengan kaidah huruf-huruf. Ilmu tajwid merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang cara membaca Al-Qur'an yang benar
ILMU TAJWID_SD CONDONG GARUT_komplek citapen_garup.ttxAgniaLaksana
Al-Qur'an merupakan Kalamullah yang apabila membacanya harus sesuai dengan kaidah huruf-huruf. Ilmu tajwid merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang cara membaca Al-Qur'an yang benar
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
6. Tafkhim yaitu membaca tebal huruf hijaiyah/ cara mengucapkan huruf tertentu dengan menjorokkan bibir ke depan (mecucu), tafkhim berada pd 3 keadaan: bertemu huruf isti’la , lam dan ra’
7. Mad Aridh Lisukuun Yaitu setiap mad thobi’i bertemu dengan huruf hidup dalam satu kalimat dan dibaca waqof (berhenti). Panjangnya adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif). Apabila tidak dibaca waqof, maka hukumnya kembali seperti mad thobi’i. Contoh : خالدون . هذا الكتاب . يوم الدين
8.
9. Idzhar artinya jelas atau terang. Apabila ada nun mati atau tanwin ( ـًـٍـٌ / نْ ) bertemu dengan salah satu huruf halqi ( ا ح خ ع غ ه ), maka dibacanya jelas/terang.
10. Idgham Bighunnah (dilebur dengan disertai dengung) Yaitu memasukkan/meleburkan huruf nun mati atau tanwin ( ـًـٍـٌ / نْ ) kedalam huruf sesudahnya dengan disertai (ber)dengung, jika bertemu dengan salah satu huruf yang empat, yaitu: ن م و ي
11. Idgham Bilaghunnah (dilebur tanpa dengung) Yaitu memasukkan/meleburkan huruf nun mati atau tanwin ( ـًـٍـٌ / نْ ) kedalam huruf sesudahnya tanpa disertai dengung, jika bertemu dengan huruf lam atau ra ( ر، ل ),
12. Iqlab artinya menukar atau mengganti. Apabila ada nun mati atau tanwin ( ـًـٍـٌ / نْ ) bertemu dengan huruf ba’ ( ب ), maka cara membacanya dengan menyuarakan /merubah bunyi نْ menjadi suara mim ( مْ ), dengan merapatkan dua bibir serta mendengung.
13. Ikhfa artinya menyamarkan atau tidak jelas. Apabila ada nun mati atau tanwin ( ـًـٍـٌ / نْ ) bertemu dengan salah satu huruf ikhfa yang 15 ( ت ث ج د ذ س ش ص ض ط ظ ف ق ك ), maka dibacanya samar-samar, antara jelas dan tidak (antara izhar dan idgham) dengan mendengung.
16. QALQALAH Qalqalah adalah bunyi huruf yang memantul bila ia mati atau dimatikan, atau suara membalik dengan bunyi rangkap , contoh: قبلك . الله الصمد
17. Isti’la Huruf hijaiyah yang wajib dibaca tafkhim (tebal) terdapat tujuh huruf, yaitu huruf isti’la ( huruf yg makhrajnya tinggi ) yang berkumpul pada kalimat خُصَّ ضَغْطِ قِظْ Contoh: صاخّه . غليظا
18. Huruf Lam ( لام ) di baca tebal apabila: Pada lafadz Allah ( الله )setelah fathah/ dlammah. Contoh: اللهمَّ . منَََِِِِِِ الله
19. Ra ’ ( ر ) dibaca tafkhim bila: 1. Ra ’ berharkat fathah , contoh اَلرَّسُوْلَ 2. Ra ’ berharkat dhummah , contoh رُحَمَاءِ 3. Ra ’ diwakafkan sebelumnya huruf yang berharkat fathah atau Dhummah , contoh يَنْصُرُ - َاْلاَبْتَرُ 4. Ra ’ sukun sebelumnya huruf yang berbaris fathah atau dhummah , contoh تُرْجَعُوْنَ - يَرْحَمٌ 5. Ra ’ sukun karena wakaf sebelumnya terdapat alif atau wau yang mati , contoh اَلْغَفُوْرُ - اَلْجَبَّارُ 6. Bila ra ’ terletak sesudah Hamzah Washal , contoh اُرْكُضْ - اِرْحَمْنَا Catatan: Hamzah Washal adalah Hamzah yang apabila terletak dia diawal dibaca, tetapi kalau ada yang mendahuluinya dia tidak dibaca.