Dokumen tersebut membahas analisis kekuatan ground anchor yang digunakan pada pembangunan jalan dengan sistem kantilever di Tapaktuan - Aceh Selatan. Ground anchor digunakan untuk menjaga keseimbangan balok kantilever. Hasil analisis menunjukkan bahwa ground anchor berukuran 5@15mm diameter dengan kemiringan 30 derajat dan panjang terpasang 9 meter mampu menahan beban hingga 1450kN, lebih besar dari beban desain sebesar 1303kN.
3. LATAR BELAKANG
3+500
0+00
DAERAH PEMASANGAN GROUND ANCHOR
0+600 2+850
Lokasi jalan berada di Ruas Jalan Nasional (Lintas Barat) Provinsi Aceh, tepatnya di
Gunung Batu Itam,Tapaktuan – Aceh Selatan.
Nur Maulida, S.ST Politeknik Negeri Lhokseumawe
4. 30 m
3,5 - 6 m
m
20-35 m
Alternatif konstruksi yang diperlukan untuk
pelebaran badan jalan yaitu dengan Balok
Kantilever Precast. untuk menjaga kesimbangan
balok kantilever tersebut maka dibutuhkan
adanya ground anchor pada arah tebing
Nur Maulida, S.ST Politeknik Negeri Lhokseumawe
5. TUJUAN PENELITIAN
Melakukan peninjauan kekuatan ground
anchor yang digunakan pada
pembangunan jalan dengan sistem
kantilever;
Mempelajari faktor apa saja yang
berhubungan dengan perencanaan ground
anchor pada pembangunan jalan dengan
sistem kantilever.
Nur Maulida, S.ST Politeknik Negeri Lhokseumawe
6. BATASAN MASALAH
Data yang digunakan adalah data hasil
drilling log dan data UCS (Uniaxial
Comprensive Strength);
Gambar rencana yang digunakan sesuai
dengan hasil desain konsultan perencana;
Ground anchor yang ditinjau adalah type 1
Ruas jalan yang ditinjau terletak pada Sta
2+490
Nur Maulida, S.ST Politeknik Negeri Lhokseumawe
7. GROUND ANCHOR
Ground anchor disebut juga dengan nama
Alluvian Anchor atau Tieback Anchor.
Pemboran dalam metode ini dilakukan di
dalam tanah pondasi yang baik terdiri dari
lapisan berpasir, lapisan kerikil, lapisan
berbutir halus ataupun batuan yang lapuk,
serta suatu bagian yang menahan gaya tarik
seperti campuran semen dengan kabel baja
atau semen dengan batang baja dimasukkan
ke dalam lubang hasil pemboran tersebut,
kemudian disertai suatu gaya tarik setelahnya
untuk memperkuat konstruksinya (Muchtar,
2011).
Nur Maulida, S.ST Politeknik Negeri Lhokseumawe
8. METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Batasan Masalah
Pengumpulan Data
Data Sekunder :
UCS
Drilling Log
Stressing
Lab
Gambar Rencana
Analisis Data
Simpulan dan Saran
Selesai
Analisis Pembebanan
Analisis Ground Anchor
- Kalkulasi beban angkur
- Panjang bonded length
- Panjang free length
- Diameter angkur
- Selection of tendon
Hasil dan Pembahasan
Tinjauan Pustaka
Nur Maulida, S.ST Politeknik Negeri Lhokseumawe
11. ANALISIS GROUND ANCHOR
TENDON KAWAT
BAJA
Free Length yaitu
panjang kawat baja di
dalam tendon angkur
yang dilapisi dengan
pipa HDPE
Bond Length yaitu
panjang kawat baja di
dalam tendon angkur
tanpa pipa HDPE
Nur Maulida, S.ST Politeknik Negeri Lhokseumawe
12. HASIL ANALISIS
Load Design Mx 1303 kN
Allowable Load 1450 kN
Safety Factor 3,0
Anchor Type 5@15-mm dia Grade 270
Inclination 30º
Free Length 4,5 m
Bond Length 4,5 m
Borehole Dia 90 – 150 mm
Nur Maulida, S.ST Politeknik Negeri Lhokseumawe
13. Dari hasil analisis yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
Kajian kemampuan ground anchor pada pembangunan Jalan
sistem jembatan kantilever diTapaktuan – Bakongan KM 510
dilakukan berdasarkan data laboratorium dan data lapangan
yaitu data Drilling Log dan UCS;
Dari perhitungan pembebanan didapat RA = 363,32 kN,
didistribusikan sesuai inklinasi angkur 30° menjadi 314,64 kN dan
RB = 589,90 kN;
Kapasitas izin tendon didapat 782 kN melebihi beban RA 314,64
kN, maka tendon aman terhadap pengaruh beban atas;
Ground anchor yang digunakan berukuran 5@15-mm diameter
Grade 270 strand dengan kemiringan 30° bidang vertikal;
Kapasitas anchor izin diperoleh 1450 kN melebihi beban desain
maksimum angkur 1303,54 kN dengan faktor keamanan 3,0,
maka ground anchor aman terhadap pengaruh beban.
SIMPULAN
Nur Maulida, S.ST Politeknik Negeri Lhokseumawe
14. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam penulisan ini,
adapun saran yang dapat diberikan sebagai berikut :
1 Perlu diperhatikan kajian ground anchor bergantung pada
kondisi ground masing – masing yaitu ; angkur pada pasir,
angkur pada tanah lempung, angkur pada batuan
2 Dalam analisis ini hanya ditinjau pada kekuatan ikatan antara
ground anchor(grout) dengan batuan di sekitar tempat angkur
mengikat dan menahan gaya tarikan yang terjadi, untuk
mendapatkan kekuatan ground anchor secara menyeluruh
perlu juga dilakukan beberapa tinjauan pada:
Kekuatan ikatan antara ground anchor(grout) dan kawat baja
strand (tendon)
Kekuatan kawat baja tendon saat stressing load maupun
proofing test.
Jarak antar angkur
Tipe korosi yang terjadi pada kawat baja tendon dan
perawatan kawat baja tendon.
SARAN
Nur Maulida, S.ST Politeknik Negeri Lhokseumawe
15. REFERENSI
Craig, R. F., (1989) “MekanikaTanah Edisi Keempat” Erlangga. Jakarta
Departemen Pekerjaan Umum, (1987) “Pedoman Perencanaan Pembebanan
Jembatan Jalan Raya” Pekerjaan Umum.
Littlejohn, G.S., (1997) “Ground Anchorages And Anchored Structures”Thomas
Telford Publishing Services Ltd I Heron Quay, London.
Littlejohn, G.S, Bruce, D.A (1977) “Rock Anchor – Design and Quality Control”
Geotechnical research Group University of Abedeen, Scotland.
Muchtar, A., (2011) “Rekayasa Pondasi” Universitas Narotama, Surabaya.
Murthy,V. N. S., (2002) “Geotechnical Engineering Principles and Practices of
Mechanics and foundation Engineering” Marcel Dekker, NewYork.
Sabatini, P.J., Pass, D.G., Bachus, R.C., (1999) “Geotechnical Engineering
Circular No. 4, Ground Anchors and Anchored Systems”, Department of
Transportation Federal Highway Administration, U.S.
Wymer, P.A., (2000) “Ground Anchor Practice in New Zealand - A Review of
Applications, Design and Execution”Techniques Group Ltd, New Zealand.
Xanthakos, Petros P. (1991) “Ground Anchors and AnchoredStructures”,Thomas
Telford Publishing Services Ltd I Heron Quay, London.
Nur Maulida, S.ST Politeknik Negeri Lhokseumawe