1. Kelompok 3
Queena Zelina P 10410016
Lulu Nurlaila 10410022
Alissa Diani Putri 10410023
Sylviani 10410029
Johannes Angkawijaya 10410040
Ai Yuliyani 10410048
2. Asam sitrat merupakan senyawa asam organik lemah
yang banyak digunakan dalam industri, terutama
dalam industri makanan sebagai senyawa pengawet
dan pengasam dalam produk-produk makanan dan
minuman.
Produksi asam sitrat paling efektif dilakukan melalui
proses fermentasi. Sebesar 90% produksi asam sitrat
dunia dilakukan dengan fermentasi
Medium fermentasi berupa gula murni relatif mahal
untuk dapat digunakan dalam skala industri
3. Produksi asam sitrat dapat dilakukan melalui 3 proses
berbeda, yaitu ekstraksi langsung dari buah-buahan
sitrus, sintesis secara kimia, dan melalui proses
fermentasi.
Asam sitrat merupakan senyawa intermediat dalam
siklus TCA.
Stoikiometri dari produksi asam sitrat secara mikrobial
◦ Oksidasi sempurna glukosa:
C6H12O6+ 6O2 CO2+ 6 H2O + 38 ATP
◦ Oksidasi glukosa tidak sempurna:
C6H12O6+ 1.5O2 C6H8O7+ 2H2O
4. Aspergillus niger memiliki kemampuan produksi asam
sitrat yang tinggi pada kondisi pH rendah, tanpa
dihasilkan senyawa sampingan bersifat toksik.
Air limbah tapioka (singkong) mayoritas merupakan
karbohidrat (berupa selulosa dan pati alami)
potensi sebagai substrat alternatif
Komposisi medium fermentasi mengandung:
◦ sumber karbon glukosa, fruktosa, sukrosa
◦ sumber nitrogen amonium klorida, amonium sulfat,
amonium nitrat, pepton, yeast extract dibatasi untuk
menghambat pertumbuhan inokulum dan memicu
pembentukan asam sitrat
◦ sumber fosfat K2HPO4 dan KH2PO4
◦ Stimulator pelarut organik, phytate, lipid
5.
6. Latar belakang
Tinjauan pustaka
- komposisi medium ( glukosa, nitrogen, phospor, potassium, trace element)
- Pathway TCA
- parameter fermentasi
Proses fermentasi secara umum
- umur inokulum
- fase pertumbuhan
- fase produksi metabolit (sekunder/primer)
- prosedur optimasi
Cari pemicu peralihan metabolisme dari oksidasi sempurna (energi) oksidasi sebagian
(asam sitrat) stimulator (lihat di tesis)
7. substrat
Penyiapan media
fermentasi
Penyesuaian pH
Penambahan garam, P, N, dsb
Energi
Aerasi
Pengukuran
dan kontrol
sterilisasi
Analisa
awal
CO2, gas-gas lain
panas
Inokulasi
FERMENTASI
Pemisahan biomassa
Dan cairan kultur
Isolasi produk
Pemurnian produk
Filtrasi
Pemisahan
Pembuangan
limbah
PRODUK
H2O
Teknologi pencampuran
biomassa
cairan kultur
sisahasil
fermentasi
8. Berovic M, Legisa M. 2007. Citric acid production.
Biotechnology annual review 13: 303–343
Kim JW. 2004. Optimization of Citric Acid Production by
Aspergillus niger NRRL 567 in Various Fermentation
Systems. [Thesis]. Canada: McGill University
Ubalua AO. 2007. Cassava wastes: treatment options and
value addition alternatives. Afr. J. Biotechnol. 6:2065-2073
Widjastuti T. UTILIZATION OF FERMENTED CASSAVA
WASTE- CASSAVA LEAF MEAL BY Aspergillus niger IN
THE RATION ON FINAL BODY WEIGHT, CARCASS
PERCENTAGE AND FEED CONVERSION OF BROILER.
International Seminar Biotechnology 3:46-50
9. Faktor yang berperan adalah ion mangan (Mn2+)
Kekuranan mangan mengakibatkan akumulasi
amonium
Tinginya amonium mengakibatkan penghambatan
enzym phospho fructokinase (yang berperan
mengubah senyawa glukosa, fruktosa menjadi
asam sitrat).
10. Faktor yang berperan adalah ion mangan (Mn2+)
Kekuranan mangan mengakibatkan akumulasi
amonium
Tinginya amonium mengakibatkan penghambatan
enzym phospho fructokinase (yang berperan
mengubah senyawa glukosa, fruktosa menjadi
asam sitrat).