SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
KEBISINGANKEBISINGAN
Presentasi -6Presentasi -6
 Kebisingan terkait dengan kenyamanan di lingkunganKebisingan terkait dengan kenyamanan di lingkungan
yang bersangkutan.yang bersangkutan.
 Sehingga baku mutu tingkat bising tergantung dari landSehingga baku mutu tingkat bising tergantung dari land
use (pemanfaatan lahan), contoh:use (pemanfaatan lahan), contoh:
 Rumah sakit, sekolah, tempat ibadah mempunyai batasRumah sakit, sekolah, tempat ibadah mempunyai batas
toleransi kebisingan 55 dBAtoleransi kebisingan 55 dBA
 Perkantoran: 70 dBAPerkantoran: 70 dBA
Cari standar kebisingan !!!
 Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa intensitasAkan tetapi, perlu diperhatikan bahwa intensitas
kebisingan dalam satu hari berfluktuasi atau tidak selalukebisingan dalam satu hari berfluktuasi atau tidak selalu
sama dalam 24 jam.sama dalam 24 jam.
 Sehingga dikenal istilah LeqSehingga dikenal istilah Leq
 Leq = equivalent continuous noise level atau,Leq = equivalent continuous noise level atau,
= tingkat kebisingan sinambung setara atau,= tingkat kebisingan sinambung setara atau,
= nilai tingkat kebisingan dari kebisingan yang= nilai tingkat kebisingan dari kebisingan yang
fluktuatif (berubah – ubah) selama waktu tertentu,fluktuatif (berubah – ubah) selama waktu tertentu,
yang setara dengan tingkat kebisingan dariyang setara dengan tingkat kebisingan dari
kebisingan yang stabil/ajeg/tetap pada selangkebisingan yang stabil/ajeg/tetap pada selang
waktu yang samawaktu yang sama..
 Satuan = dBASatuan = dBA
 Leq = 10 logLeq = 10 log ∑∑ ((1010Li/10Li/10
.ti.ti)) dengandengan::
Li = tingkat kebisingan dari sampel ke-I, dBALi = tingkat kebisingan dari sampel ke-I, dBA
ti = fraksi dari total waktu pengambilan sampelti = fraksi dari total waktu pengambilan sampel
n = banyaknya sampel (pengukuran) yang diambiln = banyaknya sampel (pengukuran) yang diambil
 Alat pengukur : Sound Level MeterAlat pengukur : Sound Level Meter
CARI sound meter level dan orang yang lg
ngukur bising !!!
 Intensitas pengukuran kebisingan, terutama diIntensitas pengukuran kebisingan, terutama di
perumahan, diatur sbb:perumahan, diatur sbb:
1. Kebisingan siang, sekurang – kurangnya 4 kali1. Kebisingan siang, sekurang – kurangnya 4 kali
2. Kebisingan malam, sekurang – kurangnya 3 kali2. Kebisingan malam, sekurang – kurangnya 3 kali
3. Periode sampling 10 menit dan alat dibaca setiap 5 dtk,3. Periode sampling 10 menit dan alat dibaca setiap 5 dtk,
sehingga jumlah data = (10.60 menit)/ 5 detik = 120 datasehingga jumlah data = (10.60 menit)/ 5 detik = 120 data
 Dengan 120 data ini, didapat LeqDengan 120 data ini, didapat Leqii
Contoh soal 6.1:Contoh soal 6.1:
 Data pengukuran kebisingan selama 55 menit adalahData pengukuran kebisingan selama 55 menit adalah
sebagai berikut:sebagai berikut:
a. 5 menit pertama, tingkat kebisingan terukur 90 dBA,a. 5 menit pertama, tingkat kebisingan terukur 90 dBA,
b. 5b. 500 menit kemudian, 60 dBAmenit kemudian, 60 dBA
 Berapa nilai Leq ?Berapa nilai Leq ?
Leq = 10 logLeq = 10 log ∑ (10∑ (10Li/10Li/10
.ti).ti)
= 10 log= 10 log [10[1090/1090/10
..55
//5555
+ 10+ 1060/1060/10
..5050
//5555
))
= 79,8 dBA= 79,8 dBA
Contoh soal 6.2 – Kebisingan di perumahanContoh soal 6.2 – Kebisingan di perumahan
 Suatu pengukuran kebisingan di perumahan, untukSuatu pengukuran kebisingan di perumahan, untuk
keperluan analisa dampak proyek “Y”, menghasilkankeperluan analisa dampak proyek “Y”, menghasilkan
data seperti tersaji pada tabel 6.1data seperti tersaji pada tabel 6.1
 Hitung nilai LSM ?Hitung nilai LSM ?
Ket: LKet: LSMSM = Leq siang malam= Leq siang malam
LLSS = Leq siang= Leq siang
LLMM = Leq malam= Leq malam
Jawab:Jawab:
LLS = 10 log 1/16 [T= 10 log 1/16 [T11.10.10L1/10L1/10
+ … + T+ … + T44.10.10L4/10L4/10
]]
LLS = 10 log 1/16 [3.10= 10 log 1/16 [3.1059/1059/10
+ 2.10+ 2.1063/1063/10
+ 6.10+ 6.1055/1055/10
+ 5.10+ 5.1071/1071/10
]]
LLS = ….. dBA= ….. dBA
LLM = 10 log 1/8 [T= 10 log 1/8 [T11.10.10L1/10L1/10
+ … + T+ … + T44.10.10L4/10L4/10
]]
LLM = 10 log 1/8 [2.10= 10 log 1/8 [2.1045/1045/10
+ 3.10+ 3.1050/1050/10
+ 3.10+ 3.1047/1047/10
]]
LLM = ….. dBA= ….. dBA
LLSSM = 10 log 1/24 [T= 10 log 1/24 [TSIANGSIANG.10.10LS/10LS/10
+ T+ TMALAMMALAM.10.10LM/10LM/10
]]
LLSSM = 10 log 1/24 [16.10= 10 log 1/24 [16.10LS/10LS/10
+ 8.10+ 8.10LM/10LM/10
]]
LLSSM = …..= ….. dBAdBA
Jika LSM < 55 dBA ….. OKE, masih memenuhi standarJika LSM < 55 dBA ….. OKE, masih memenuhi standar
perumahan (lihat tabel standar kebisingan)perumahan (lihat tabel standar kebisingan)
Lama waktu siang hari, mulai 06.00 – 22.00 (lihat tabel !!)
Lama waktu malam hari, mulai 22.00 – 06.00 (lihat tabel !!)
Lama waktu siang malam, 24 jam
AKIBAT BURUK STANDAR KEBISINGAN TERLAMPAUIAKIBAT BURUK STANDAR KEBISINGAN TERLAMPAUI
METODE MENGURANGI KEBISINGANMETODE MENGURANGI KEBISINGAN
 Membuat pagarMembuat pagar
 Memakai peralatan peredam suaraMemakai peralatan peredam suara
 Usia peralatan dibatasiUsia peralatan dibatasi

More Related Content

What's hot

Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
 
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarMenghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarYosua Freddyta'tama
 
TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SUSU BY KUBOTA KASUI INDONESIA "EXPERT...
TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SUSU BY KUBOTA KASUI INDONESIA "EXPERT...TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SUSU BY KUBOTA KASUI INDONESIA "EXPERT...
TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SUSU BY KUBOTA KASUI INDONESIA "EXPERT...Anggi Nurbana Wahyudi
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Joy Irman
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
 
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)Nyak Nisa Ul Khairani
 
Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)
Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)
Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)infosanitasi
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1infosanitasi
 
Pengelolaan limbah (tersier)
Pengelolaan limbah (tersier)Pengelolaan limbah (tersier)
Pengelolaan limbah (tersier)Nila Rahayu
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuudhiye
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
 
Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi Cair
Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi CairMetode AOP untuk Mengolah Limbah Resi Cair
Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi CairYuke Puspita
 
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKChristian Solas
 
5 uji perkolasi
5 uji perkolasi5 uji perkolasi
5 uji perkolasi070373
 
Dasar-dasar Sanitasi Permukiman
Dasar-dasar Sanitasi PermukimanDasar-dasar Sanitasi Permukiman
Dasar-dasar Sanitasi Permukimaninfosanitasi
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Joy Irman
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDmuhamad ulul azmi
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
 

What's hot (20)

pengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampahpengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampah
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarMenghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
 
TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SUSU BY KUBOTA KASUI INDONESIA "EXPERT...
TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SUSU BY KUBOTA KASUI INDONESIA "EXPERT...TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SUSU BY KUBOTA KASUI INDONESIA "EXPERT...
TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SUSU BY KUBOTA KASUI INDONESIA "EXPERT...
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
 
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
 
Pengolahan Air Limbah PPT
Pengolahan Air Limbah PPTPengolahan Air Limbah PPT
Pengolahan Air Limbah PPT
 
Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)
Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)
Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
Pengelolaan limbah (tersier)
Pengelolaan limbah (tersier)Pengelolaan limbah (tersier)
Pengelolaan limbah (tersier)
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
 
Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi Cair
Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi CairMetode AOP untuk Mengolah Limbah Resi Cair
Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi Cair
 
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
 
5 uji perkolasi
5 uji perkolasi5 uji perkolasi
5 uji perkolasi
 
Dasar-dasar Sanitasi Permukiman
Dasar-dasar Sanitasi PermukimanDasar-dasar Sanitasi Permukiman
Dasar-dasar Sanitasi Permukiman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
 

Similar to Presentasi 6

PENGUKURAN BISING rev_fix.pptx
PENGUKURAN  BISING rev_fix.pptxPENGUKURAN  BISING rev_fix.pptx
PENGUKURAN BISING rev_fix.pptxivanalaily1
 
Pengujian tidak merusak sound level measurement
Pengujian tidak merusak sound level measurementPengujian tidak merusak sound level measurement
Pengujian tidak merusak sound level measurementartyudy
 
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Ainur
 
Kepmen lh 48 tahun 1996
Kepmen lh 48 tahun 1996Kepmen lh 48 tahun 1996
Kepmen lh 48 tahun 1996mirzafirdyah
 
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptxnanangprasetyo12
 
KEPMENLH RI No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
KEPMENLH RI No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat KebisinganKEPMENLH RI No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
KEPMENLH RI No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat KebisinganMuhamad Imam Khairy
 
(3) Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.pdf
(3) Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.pdf(3) Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.pdf
(3) Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.pdfZenalAbidin7
 
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptxarief337821
 
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGANHiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGANHerry Prakoso
 
sni-8427-2017-tentang-kebisingan-lingkunganpdf_compress.pdf
sni-8427-2017-tentang-kebisingan-lingkunganpdf_compress.pdfsni-8427-2017-tentang-kebisingan-lingkunganpdf_compress.pdf
sni-8427-2017-tentang-kebisingan-lingkunganpdf_compress.pdfRIZQIHIBATULLAH
 

Similar to Presentasi 6 (17)

PENGUKURAN BISING rev_fix.pptx
PENGUKURAN  BISING rev_fix.pptxPENGUKURAN  BISING rev_fix.pptx
PENGUKURAN BISING rev_fix.pptx
 
SOUND LEVEL METER
SOUND LEVEL METERSOUND LEVEL METER
SOUND LEVEL METER
 
Pengujian tidak merusak sound level measurement
Pengujian tidak merusak sound level measurementPengujian tidak merusak sound level measurement
Pengujian tidak merusak sound level measurement
 
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
 
Kepmen lh 48 tahun 1996
Kepmen lh 48 tahun 1996Kepmen lh 48 tahun 1996
Kepmen lh 48 tahun 1996
 
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx
 
KEPMENLH RI No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
KEPMENLH RI No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat KebisinganKEPMENLH RI No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
KEPMENLH RI No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
 
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal KontinyuBab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
 
(3) Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.pdf
(3) Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.pdf(3) Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.pdf
(3) Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.pdf
 
kebisingan
kebisingankebisingan
kebisingan
 
Anechoic chamber
Anechoic chamberAnechoic chamber
Anechoic chamber
 
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
 
Kebisingan,,
Kebisingan,,Kebisingan,,
Kebisingan,,
 
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGANHiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
 
sni-8427-2017-tentang-kebisingan-lingkunganpdf_compress.pdf
sni-8427-2017-tentang-kebisingan-lingkunganpdf_compress.pdfsni-8427-2017-tentang-kebisingan-lingkunganpdf_compress.pdf
sni-8427-2017-tentang-kebisingan-lingkunganpdf_compress.pdf
 
Slide minggu 7 (suara)
Slide minggu 7 (suara)Slide minggu 7 (suara)
Slide minggu 7 (suara)
 
Bising 2
Bising 2Bising 2
Bising 2
 

Presentasi 6

  • 2.  Kebisingan terkait dengan kenyamanan di lingkunganKebisingan terkait dengan kenyamanan di lingkungan yang bersangkutan.yang bersangkutan.  Sehingga baku mutu tingkat bising tergantung dari landSehingga baku mutu tingkat bising tergantung dari land use (pemanfaatan lahan), contoh:use (pemanfaatan lahan), contoh:  Rumah sakit, sekolah, tempat ibadah mempunyai batasRumah sakit, sekolah, tempat ibadah mempunyai batas toleransi kebisingan 55 dBAtoleransi kebisingan 55 dBA  Perkantoran: 70 dBAPerkantoran: 70 dBA
  • 4.  Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa intensitasAkan tetapi, perlu diperhatikan bahwa intensitas kebisingan dalam satu hari berfluktuasi atau tidak selalukebisingan dalam satu hari berfluktuasi atau tidak selalu sama dalam 24 jam.sama dalam 24 jam.  Sehingga dikenal istilah LeqSehingga dikenal istilah Leq  Leq = equivalent continuous noise level atau,Leq = equivalent continuous noise level atau, = tingkat kebisingan sinambung setara atau,= tingkat kebisingan sinambung setara atau, = nilai tingkat kebisingan dari kebisingan yang= nilai tingkat kebisingan dari kebisingan yang fluktuatif (berubah – ubah) selama waktu tertentu,fluktuatif (berubah – ubah) selama waktu tertentu, yang setara dengan tingkat kebisingan dariyang setara dengan tingkat kebisingan dari kebisingan yang stabil/ajeg/tetap pada selangkebisingan yang stabil/ajeg/tetap pada selang waktu yang samawaktu yang sama..  Satuan = dBASatuan = dBA  Leq = 10 logLeq = 10 log ∑∑ ((1010Li/10Li/10 .ti.ti)) dengandengan:: Li = tingkat kebisingan dari sampel ke-I, dBALi = tingkat kebisingan dari sampel ke-I, dBA ti = fraksi dari total waktu pengambilan sampelti = fraksi dari total waktu pengambilan sampel n = banyaknya sampel (pengukuran) yang diambiln = banyaknya sampel (pengukuran) yang diambil
  • 5.  Alat pengukur : Sound Level MeterAlat pengukur : Sound Level Meter CARI sound meter level dan orang yang lg ngukur bising !!!
  • 6.  Intensitas pengukuran kebisingan, terutama diIntensitas pengukuran kebisingan, terutama di perumahan, diatur sbb:perumahan, diatur sbb: 1. Kebisingan siang, sekurang – kurangnya 4 kali1. Kebisingan siang, sekurang – kurangnya 4 kali 2. Kebisingan malam, sekurang – kurangnya 3 kali2. Kebisingan malam, sekurang – kurangnya 3 kali 3. Periode sampling 10 menit dan alat dibaca setiap 5 dtk,3. Periode sampling 10 menit dan alat dibaca setiap 5 dtk, sehingga jumlah data = (10.60 menit)/ 5 detik = 120 datasehingga jumlah data = (10.60 menit)/ 5 detik = 120 data  Dengan 120 data ini, didapat LeqDengan 120 data ini, didapat Leqii
  • 7. Contoh soal 6.1:Contoh soal 6.1:  Data pengukuran kebisingan selama 55 menit adalahData pengukuran kebisingan selama 55 menit adalah sebagai berikut:sebagai berikut: a. 5 menit pertama, tingkat kebisingan terukur 90 dBA,a. 5 menit pertama, tingkat kebisingan terukur 90 dBA, b. 5b. 500 menit kemudian, 60 dBAmenit kemudian, 60 dBA  Berapa nilai Leq ?Berapa nilai Leq ? Leq = 10 logLeq = 10 log ∑ (10∑ (10Li/10Li/10 .ti).ti) = 10 log= 10 log [10[1090/1090/10 ..55 //5555 + 10+ 1060/1060/10 ..5050 //5555 )) = 79,8 dBA= 79,8 dBA
  • 8. Contoh soal 6.2 – Kebisingan di perumahanContoh soal 6.2 – Kebisingan di perumahan  Suatu pengukuran kebisingan di perumahan, untukSuatu pengukuran kebisingan di perumahan, untuk keperluan analisa dampak proyek “Y”, menghasilkankeperluan analisa dampak proyek “Y”, menghasilkan data seperti tersaji pada tabel 6.1data seperti tersaji pada tabel 6.1  Hitung nilai LSM ?Hitung nilai LSM ? Ket: LKet: LSMSM = Leq siang malam= Leq siang malam LLSS = Leq siang= Leq siang LLMM = Leq malam= Leq malam
  • 9. Jawab:Jawab: LLS = 10 log 1/16 [T= 10 log 1/16 [T11.10.10L1/10L1/10 + … + T+ … + T44.10.10L4/10L4/10 ]] LLS = 10 log 1/16 [3.10= 10 log 1/16 [3.1059/1059/10 + 2.10+ 2.1063/1063/10 + 6.10+ 6.1055/1055/10 + 5.10+ 5.1071/1071/10 ]] LLS = ….. dBA= ….. dBA LLM = 10 log 1/8 [T= 10 log 1/8 [T11.10.10L1/10L1/10 + … + T+ … + T44.10.10L4/10L4/10 ]] LLM = 10 log 1/8 [2.10= 10 log 1/8 [2.1045/1045/10 + 3.10+ 3.1050/1050/10 + 3.10+ 3.1047/1047/10 ]] LLM = ….. dBA= ….. dBA LLSSM = 10 log 1/24 [T= 10 log 1/24 [TSIANGSIANG.10.10LS/10LS/10 + T+ TMALAMMALAM.10.10LM/10LM/10 ]] LLSSM = 10 log 1/24 [16.10= 10 log 1/24 [16.10LS/10LS/10 + 8.10+ 8.10LM/10LM/10 ]] LLSSM = …..= ….. dBAdBA Jika LSM < 55 dBA ….. OKE, masih memenuhi standarJika LSM < 55 dBA ….. OKE, masih memenuhi standar perumahan (lihat tabel standar kebisingan)perumahan (lihat tabel standar kebisingan) Lama waktu siang hari, mulai 06.00 – 22.00 (lihat tabel !!) Lama waktu malam hari, mulai 22.00 – 06.00 (lihat tabel !!) Lama waktu siang malam, 24 jam
  • 10. AKIBAT BURUK STANDAR KEBISINGAN TERLAMPAUIAKIBAT BURUK STANDAR KEBISINGAN TERLAMPAUI
  • 11. METODE MENGURANGI KEBISINGANMETODE MENGURANGI KEBISINGAN  Membuat pagarMembuat pagar  Memakai peralatan peredam suaraMemakai peralatan peredam suara  Usia peralatan dibatasiUsia peralatan dibatasi