SlideShare a Scribd company logo
Water Birth
Bd. Ika Nur Saputri, SST., M.Keb
Water Birth
 Merupakan metode alternative persalinan
pervaginam  ibu hamil aterm tanpa
komplikasi bersalin dengan jalan berendam di
air hangat (yang dilakukan pada bathtub atau
kolam khusus) dengan tujuan mengurangi rasa
nyeri kontraksi dan memberi rasa nyaman
pada ibu saat proses persalinan berlangsung
Metode Water Birth
 Water birth murni  ibu masuk ke kolam
persalinan setelah mengalami pembukaan 6
sampai proses melahirkan terjadi.
 Water birth emulsion  ibu hanya berada di
dalam kolam hingga masa kontraksi akhir.
Proses melahirkan tetap dilakukan di tempat
tidur.
Keuntungan Water Birth
Keuntungan
Bagi Ibu
Keuntungan
Bagi Bayi
Keuntungan Bagi Ibu
 Mengurangi nyeri persalinan dan
memberi rasa nyaman
 Mengurangi tindakan episiotomi
 Pemendekan persalinan kala I
 Menurunkan tekanan darah
Keuntungan Bagi Bayi
 Air hangat menyerupai lingkungan
intrauterine  memudahkan transisi
bayi dari jalan lahir ke dunia luar
 Mengurangi resiko trauma kepala bayi
Kerugian Water Birth
Kerugian Bagi
Ibu
Kerugian Bagi
Bayi
Resiko Maternal
 Infeksi
 Perdarahan post-partum
 Trauma perineum
Resiko Neonatal
 Terputusnya tali pusat
 Takikardi
 Infeksi
 Hipoksia
 Aspirasi air dan tenggelam
Patofisiologi
• Pengurangan rasa nyeri
berendam dalam air hangat  sirkulasi
darah di sekitar uterus menjadi lebih
lancar  oksigenasi darah dan otot
uterus lebih efisien  tekanan abdomen
berkurang  ibu menjadi lebih rileks 
meningkatnya produksi endorphin serta
pelepasan katekolamin
Patofisiologi
• Pengurangan resiko aspirasi pada bayi
– Saat lahir level prostaglandin masih tinggi,
otot pernafasan bayi blm bekerja maksimal
– Bayi yg mengalami hipoksia akut saat proses
kelahiran merupakan respon proses
kelahiran
– Temperatur air dlm kolam yg disesuaikan
temp.ibu membuat bayi lebih tenang dan tdk
akan menghirup air sampai kepala bayi
kontak dgn udara
Syarat- syarat
 Ibu hamil risiko rendah
 Ibu hamil tidak mengalami infeksi vagina, saluran
kencing dan kulit
 Tanda vital ibu dalam batas normal dan denyut jantung
bayi normal
 Idealnya, air hangat digunakan untuk relaksasi dan
penanganan nyeri setelah dilatasi serviks mencapai 4-
5 cm
 Pasien setuju mengikuti instruksi penolong, termasuk
keluar dari kolam tempat berendam jika diperlukan
Indikasi
• Merupakan pilihan ibu
• Kehamilan normal ≥ 37 minggu
• Fetus tunggal presentasi kepala
• Tidak menggunakan obat-obat penenang
• Ketuban pecah spontan < 24 jam
• Kriteria non klinik seperti staf atau peralatan
• Tidak ada komplikasi kehamilan (preeklampsia,
gula darah tak terkontrol,dll)
Indikasi
• Denyut jantung normal
• Cairan amnion jernih
• Persalinan spontan atau setelah menggunakan
misoprostol atau pitocin
Kontra Indikasi
• Infeksi yang dapat ditularkan melalui kulit dan
darah
• Infeksi dan demam pada ibu
• Herpes genitalis
• HIV, Hepatitis
• Denyut jantung abnormal
• Perdarahan pervaginam berlebihan
Prosedur Persalinan
 Instrument essential yg harus disiapkan
 termometer air, termometer ibu,
doppler anti air, sarung tangan, apron,
jaring utk mengangkat kotoran, alas
lutut kaki, bantal, instrument partus set,
shower air hangat, birth pool, handuk,
selimut, warmer dan peralatan resusitasi
bayi
 Selama berlangsung persalinan:
Ibu mulai berendam dlm air
direkomendasikan saat Ø 4-5cm dgn
kontraksi uterus baik, dan ibu dpt
mengambil posisi yg disukainya
Volume air berada di bawah pusar ibu
Suhu air 37⁰ C
Observasi dan monitoring  DJJ, penipisan
dan pembukaan serviks, status ketuban,
vital sign ibu /3jam
Manajemen Kala II
Mengedan seharusnya secara fisiologis. Ibu
diperkenankan mengedan spontan.
Persalinan, bila mungkin metode “hand off”. Ini
akan meminimalkan stimulasi.
Tidak diperlukan palpasi tali pusat ketika
kepala bayi lahir, karena tali pusat dapat lepas
dan melonggar ketika bayi lahir.
Untuk meminimalkan risiko tali pusat terputus
 hindari tarikan ketika kepala bayi ke
permukaan air.
Manajemen Kala II
 Tali pusat jangan diklem dan dipotong ketika bayi
masih ada di dalam air.
 Bayi seharusnya lahir lengkap dalam air. Kemudian
sesegera mungkin dibawa kepermukaan. Pada saat bayi
telah lahir kepala bayi berada diatas permukaan air
dan badannyamasih di dalam air untuk menghindari
hipotermia. Sewaktu kepala bayi telah berada di atas
air, jangan merendamnya kembali.
Manajemen Kala III
• Manajemen aktif dan psikologi tetap diberikan sampai
ibu keluar kolam
• Saat manajemen aktif kala III, syntometrine dapat
diberikan
• Estimasikan perdarahan
• Penjahitan perineum dapat di tunda sekurang-
kurangnya 1 jam untuk menghilangkan retensi air dalam
jaringan (jika perdarahan tidak berlebihan)
Kesimpulan
 Water birth merupakan metode alternative bagi ibu
hamil yang akan melahirkan dan merupakan suatu
metode melahirkan dengan keuntungan lebih rileks dan
dapat mengurangi rasa sakit secara signifikan sampai
sekitar 80%
 Air hangat pada kolam juga akan memberikan rasa
nyaman, tenang dan rileks, pada keadaan rileks ini
tubuh akan melepaskan endorphin
 Air hangat juga mampu untuk menghambat impuls-
impuls saraf yang menghantarkan rasa sakit
Terima kasih…

More Related Content

Similar to Presentasi 07_WATER BIRTH.ppt

Gangguan Kehamilan dan Menyusui
Gangguan Kehamilan dan MenyusuiGangguan Kehamilan dan Menyusui
Gangguan Kehamilan dan Menyusui
Fakhriyah Elita
 
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Aning Aisyah
 
Asuhan intranatal di kebidanan komunitas
Asuhan intranatal di kebidanan komunitasAsuhan intranatal di kebidanan komunitas
Asuhan intranatal di kebidanan komunitas
Nindi Yulianti
 
PONEK RESUSITASI NEONATUS
PONEK RESUSITASI NEONATUSPONEK RESUSITASI NEONATUS
PONEK RESUSITASI NEONATUS
adhil64
 
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptxkegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
Atinzunikah2
 
Instrument Audit Standar Pertolongan Persalinan
Instrument Audit Standar Pertolongan PersalinanInstrument Audit Standar Pertolongan Persalinan
Instrument Audit Standar Pertolongan Persalinan
pie-pien
 
ASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.pptASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.ppt
MantriNtuz
 
KOMPLIKASI PERINGKAT AWAL KEHAMILAN
KOMPLIKASI PERINGKAT AWAL KEHAMILANKOMPLIKASI PERINGKAT AWAL KEHAMILAN
KOMPLIKASI PERINGKAT AWAL KEHAMILAN
Muhammad Nasrullah
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
Maternitas i AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas i AKPER PEMKAB MUNA Maternitas i AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas i AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama
Ella Meilani
 
ANB - KEBUTUHAN DAN ASUHAN PADA NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
ANB - KEBUTUHAN DAN ASUHAN PADA NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAHANB - KEBUTUHAN DAN ASUHAN PADA NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
ANB - KEBUTUHAN DAN ASUHAN PADA NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
PamelaRatuKintan
 
K ti
K tiK ti
K ti
rasyda
 
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticiamateri kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
sinarpertiwi
 
Askep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru LahirAskep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru Lahir
Amalia Senja
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
eka f
 
Standar penanganan kegawatan obtetri dan neonatus
Standar penanganan kegawatan obtetri dan neonatusStandar penanganan kegawatan obtetri dan neonatus
Standar penanganan kegawatan obtetri dan neonatusMarisa Latuconsina
 

Similar to Presentasi 07_WATER BIRTH.ppt (20)

Gangguan Kehamilan dan Menyusui
Gangguan Kehamilan dan MenyusuiGangguan Kehamilan dan Menyusui
Gangguan Kehamilan dan Menyusui
 
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
 
Hidramnion
HidramnionHidramnion
Hidramnion
 
Asuhan intranatal di kebidanan komunitas
Asuhan intranatal di kebidanan komunitasAsuhan intranatal di kebidanan komunitas
Asuhan intranatal di kebidanan komunitas
 
PONEK RESUSITASI NEONATUS
PONEK RESUSITASI NEONATUSPONEK RESUSITASI NEONATUS
PONEK RESUSITASI NEONATUS
 
Asuhan intra natal AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan  intra natal AKPER PEMKAB MUNA Asuhan  intra natal AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan intra natal AKPER PEMKAB MUNA
 
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptxkegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
 
Instrument Audit Standar Pertolongan Persalinan
Instrument Audit Standar Pertolongan PersalinanInstrument Audit Standar Pertolongan Persalinan
Instrument Audit Standar Pertolongan Persalinan
 
ASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.pptASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.ppt
 
KOMPLIKASI PERINGKAT AWAL KEHAMILAN
KOMPLIKASI PERINGKAT AWAL KEHAMILANKOMPLIKASI PERINGKAT AWAL KEHAMILAN
KOMPLIKASI PERINGKAT AWAL KEHAMILAN
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
Maternitas i AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas i AKPER PEMKAB MUNA Maternitas i AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas i AKPER PEMKAB MUNA
 
Maternitas i
Maternitas iMaternitas i
Maternitas i
 
150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama
 
ANB - KEBUTUHAN DAN ASUHAN PADA NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
ANB - KEBUTUHAN DAN ASUHAN PADA NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAHANB - KEBUTUHAN DAN ASUHAN PADA NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
ANB - KEBUTUHAN DAN ASUHAN PADA NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
 
K ti
K tiK ti
K ti
 
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticiamateri kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
 
Askep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru LahirAskep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru Lahir
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
 
Standar penanganan kegawatan obtetri dan neonatus
Standar penanganan kegawatan obtetri dan neonatusStandar penanganan kegawatan obtetri dan neonatus
Standar penanganan kegawatan obtetri dan neonatus
 

Recently uploaded

Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 

Recently uploaded (20)

Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 

Presentasi 07_WATER BIRTH.ppt

  • 1. Water Birth Bd. Ika Nur Saputri, SST., M.Keb
  • 2. Water Birth  Merupakan metode alternative persalinan pervaginam  ibu hamil aterm tanpa komplikasi bersalin dengan jalan berendam di air hangat (yang dilakukan pada bathtub atau kolam khusus) dengan tujuan mengurangi rasa nyeri kontraksi dan memberi rasa nyaman pada ibu saat proses persalinan berlangsung
  • 3.
  • 4. Metode Water Birth  Water birth murni  ibu masuk ke kolam persalinan setelah mengalami pembukaan 6 sampai proses melahirkan terjadi.  Water birth emulsion  ibu hanya berada di dalam kolam hingga masa kontraksi akhir. Proses melahirkan tetap dilakukan di tempat tidur.
  • 5. Keuntungan Water Birth Keuntungan Bagi Ibu Keuntungan Bagi Bayi
  • 6. Keuntungan Bagi Ibu  Mengurangi nyeri persalinan dan memberi rasa nyaman  Mengurangi tindakan episiotomi  Pemendekan persalinan kala I  Menurunkan tekanan darah
  • 7. Keuntungan Bagi Bayi  Air hangat menyerupai lingkungan intrauterine  memudahkan transisi bayi dari jalan lahir ke dunia luar  Mengurangi resiko trauma kepala bayi
  • 8. Kerugian Water Birth Kerugian Bagi Ibu Kerugian Bagi Bayi
  • 9. Resiko Maternal  Infeksi  Perdarahan post-partum  Trauma perineum
  • 10. Resiko Neonatal  Terputusnya tali pusat  Takikardi  Infeksi  Hipoksia  Aspirasi air dan tenggelam
  • 11. Patofisiologi • Pengurangan rasa nyeri berendam dalam air hangat  sirkulasi darah di sekitar uterus menjadi lebih lancar  oksigenasi darah dan otot uterus lebih efisien  tekanan abdomen berkurang  ibu menjadi lebih rileks  meningkatnya produksi endorphin serta pelepasan katekolamin
  • 12. Patofisiologi • Pengurangan resiko aspirasi pada bayi – Saat lahir level prostaglandin masih tinggi, otot pernafasan bayi blm bekerja maksimal – Bayi yg mengalami hipoksia akut saat proses kelahiran merupakan respon proses kelahiran – Temperatur air dlm kolam yg disesuaikan temp.ibu membuat bayi lebih tenang dan tdk akan menghirup air sampai kepala bayi kontak dgn udara
  • 13. Syarat- syarat  Ibu hamil risiko rendah  Ibu hamil tidak mengalami infeksi vagina, saluran kencing dan kulit  Tanda vital ibu dalam batas normal dan denyut jantung bayi normal  Idealnya, air hangat digunakan untuk relaksasi dan penanganan nyeri setelah dilatasi serviks mencapai 4- 5 cm  Pasien setuju mengikuti instruksi penolong, termasuk keluar dari kolam tempat berendam jika diperlukan
  • 14. Indikasi • Merupakan pilihan ibu • Kehamilan normal ≥ 37 minggu • Fetus tunggal presentasi kepala • Tidak menggunakan obat-obat penenang • Ketuban pecah spontan < 24 jam • Kriteria non klinik seperti staf atau peralatan • Tidak ada komplikasi kehamilan (preeklampsia, gula darah tak terkontrol,dll)
  • 15. Indikasi • Denyut jantung normal • Cairan amnion jernih • Persalinan spontan atau setelah menggunakan misoprostol atau pitocin
  • 16. Kontra Indikasi • Infeksi yang dapat ditularkan melalui kulit dan darah • Infeksi dan demam pada ibu • Herpes genitalis • HIV, Hepatitis • Denyut jantung abnormal • Perdarahan pervaginam berlebihan
  • 17. Prosedur Persalinan  Instrument essential yg harus disiapkan  termometer air, termometer ibu, doppler anti air, sarung tangan, apron, jaring utk mengangkat kotoran, alas lutut kaki, bantal, instrument partus set, shower air hangat, birth pool, handuk, selimut, warmer dan peralatan resusitasi bayi
  • 18.
  • 19.  Selama berlangsung persalinan: Ibu mulai berendam dlm air direkomendasikan saat Ø 4-5cm dgn kontraksi uterus baik, dan ibu dpt mengambil posisi yg disukainya Volume air berada di bawah pusar ibu Suhu air 37⁰ C Observasi dan monitoring  DJJ, penipisan dan pembukaan serviks, status ketuban, vital sign ibu /3jam
  • 20.
  • 21. Manajemen Kala II Mengedan seharusnya secara fisiologis. Ibu diperkenankan mengedan spontan. Persalinan, bila mungkin metode “hand off”. Ini akan meminimalkan stimulasi. Tidak diperlukan palpasi tali pusat ketika kepala bayi lahir, karena tali pusat dapat lepas dan melonggar ketika bayi lahir. Untuk meminimalkan risiko tali pusat terputus  hindari tarikan ketika kepala bayi ke permukaan air.
  • 22. Manajemen Kala II  Tali pusat jangan diklem dan dipotong ketika bayi masih ada di dalam air.  Bayi seharusnya lahir lengkap dalam air. Kemudian sesegera mungkin dibawa kepermukaan. Pada saat bayi telah lahir kepala bayi berada diatas permukaan air dan badannyamasih di dalam air untuk menghindari hipotermia. Sewaktu kepala bayi telah berada di atas air, jangan merendamnya kembali.
  • 23. Manajemen Kala III • Manajemen aktif dan psikologi tetap diberikan sampai ibu keluar kolam • Saat manajemen aktif kala III, syntometrine dapat diberikan • Estimasikan perdarahan • Penjahitan perineum dapat di tunda sekurang- kurangnya 1 jam untuk menghilangkan retensi air dalam jaringan (jika perdarahan tidak berlebihan)
  • 24. Kesimpulan  Water birth merupakan metode alternative bagi ibu hamil yang akan melahirkan dan merupakan suatu metode melahirkan dengan keuntungan lebih rileks dan dapat mengurangi rasa sakit secara signifikan sampai sekitar 80%  Air hangat pada kolam juga akan memberikan rasa nyaman, tenang dan rileks, pada keadaan rileks ini tubuh akan melepaskan endorphin  Air hangat juga mampu untuk menghambat impuls- impuls saraf yang menghantarkan rasa sakit