SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
I. PENDAHULUAN                      dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk
                                                  mendapatkan produksipertanian yang tinggi.
1.1 Latar Belakang
                                                            Tomar      dan     O'Toole      (1979)
     Pengetahuan tentang evapotranspirasi
                                                  menyatakan                bahwa              data
banyak membantu pengendalianpengunaan air
                                                  evapotranspirasidiperlukan dalam : (a) teknik,
untuk tanaman. Dari beberapa jenis
                                                  perencanaan dan pengelolaan irigasi, (b)
evapotranspirasi, akan ditemukan penurunan
                                                  praktekpengembangan            irigasi     secara
yang akan merujuk pada efisiensi penggunaan
                                                  agronomi, (c) menentukan neraca air tanaman
air oleh tanaman. Dengan mengetahui kedua
                                                  untukmenduga kebutuhan airnya, dan (d)
hal tersebut, kita dapat menghitung kebutuhan
                                                  menentukan pola tanam berdasarkan neracaair
air tanaman untuk suatu jenis tanaman yang
                                                  tersebut.
dibutuhkan untuk satu masa tanam. Dengan
kondisi iklim yang tak menentu, kita dapat                  Evapotranspirasi             merupakan
memanfaatkan informasi kebutuhan air              kombinasi       proses     air      meninggalkan
tanaman untuk menjatah penggunaan air yang        tanahmenuju atmosfer. Proses evapotranspirasi
akan berbeda di musim kemarau dan musim           terdiri atas evaporasi air permukaanbebas atau
hujan.                                            air tanah dan permukaan tanaman ditambah
                                                  transpirasi menujujaringan tanaman, yang
1.2 Tujuan
                                                  ditunjukkan sebagai pindah panas laten per
         Tujuan dilaksanakannya praktikum         unit luas ataukedalaman air ekivalen per unit
ini    yaitu     untuk    menduga    besarnya     luas (Burman et al., 1983 dalam Jensen, 1983).
evapotranspirasi dan kebutuhan air tanaman
                                                            Dastane        (1974)         membagi
berdasarkan metode Thornwhite.
                                                  evapotranspirasi     kedalam        dua   bentuk
                                                  yaituevapotranspirasi        potensial        dan
         II. TINJAUAN PUSTAKA                     evapotranspirasi         aktual.Evapotranspirasi
2.1   Evapotranspirasi danFaktor-Faktor           potensial(ETp) terjadi ketika air tanah tidak
     yangMempengaruhinya                          terbatas dan tanaman dalam pertumbuhanaktif.
     Evapotranspirasi merupakan kombinasi                   Evapotranspirasi potensial (ETp)
antara proses evaporasi dariseluruh permukaan     sebagaimana telah dikemukakan olehPenman
dengan proses transpirasi tanaman. Menurut        (dalam Chang 1974), merupakan laju
Rodda et al.,(1976), evaporasi didefinisikan      evapotranspirasi dari tanamanpendek yang
sebagai proses perubahan air dari bentuk          menutupi tanah secara sempurna,tinggi yang
cairmenjadi bentuk uap yang terjadi dengan        seragam, dan beradadalam keadaan cukup
bantuan energi. Evaporasi dapat terjadi           air.Definisi ini di samping dimaksudkan
                                                  untukmemaksimumkan laju evapotranspirasi
pada permukaan tanah yang basah, salju,
                                                  sehingga didapatkan nilai potensialnya,juga
permukaan es, dan dari tanaman yangterbasahi
                                                  mempunyai implikasi bahwa ETp hanya
oleh hujan. Sedangkan, tranpirasi merupakan       ditentukan oleh faktor iklim.Konsep ini
proses penguapan air yangterkandung di dalam      mempunyai pengaruh yang luas terhadap
tanaman dan berpindah menuju atmosfir.
                                                  perencanaan irigasi(Handoko 1991), dan
Jumlah total airyang hilang dari lapangan
                                                  memungkinkan berkembangnya berbagai
karena evaporasi tanah dan transpirasi
                                                  metodapendugaan ETp, dengan mendasarkan
tanaman         secarabersamaan         disebut
                                                  perhitungan pada salah satu variablel
evapotranspirasi (ET).                            ataukombinasi beberapa variabel iklim.
         Evapotranspirasi merupakan salah                   Untuk menduga besarnya ETp
satu      parameter        hidrologi      yang
                                                  tersedia banyak metoda, yang dalam
perludiketahui.Dalam budidaya pertanian
                                                  prosesperhitungannya memanfaatkan data
besarnya       evapotranspirasi       tanaman
                                                  iklim yang pada umumnya tersedia di
perludiketahui      untuk       mengendalikan
                                                  stasiunklimatologi. Informasi yang dibutuhkan
kebijaksanaan pemberian air baik dari segi        sebagai masukan model dalamperhitungan
jumlahair yang diberikan maupun dari segi         meliputi suhu, radiasi surya, kelembaban
waktu pemberian air.Dengan adanyaketepatan
                                                  udara, dan kecepatan angin.Data tersebut
kebijaksanaan pemberian air maka sumber
daya air yang jumlahnyaterbatas dapat


                                                                                                 1
diduga akan mengalami perubahan sebagai          stomata dalam kondisi lapangialah tingkat
respon terhadap                                  cahaya dan kelebaban. Jumlah dan ukuran
         perubahan iklim, terutama perubahan     stomata, dipengaruhi olehgenotipe dan
suhu        yang       diakibatkan       oleh    lingkungan mempunyai pengaruh yang lebih
peningkatankonsentrasi gas carbon dioksida,      sedikit terhadaptranspirasi total daripada
dan gas-gas lain yang secara radiatif aktif,     pembukaan dan penutupan stomata. Jumlah
ataulazim disebut gas rumah kaca di atmosfir     daun, makinluas daerah permukaan daun maka
bumi.                                            makin                besar               pula
                                                 evapotranspirasi.Penggulungan atau pelipatan
         Kepekaan ETp terhadap perubahan
                                                 daun, banyak tanaman yang mempunyai
iklim dapat sangat bervariasi menuruttempat
                                                 mekanismedalam daun yang menguntungkan
dan waktu, terutama terjadi pada metode yang
                                                 pengurangan transpirai apabila persediaan
memperlihatkan responsyang sangat besar dan
                                                 airterbatas.Kedalaman dan proliferasi akar,
tidak linier terhadap suhu, seperti metode
                                                 ketersediaan dan pengambilankelembaban
Thronthwaite        danBlaney-Criddle.Semua
                                                 tanah oleh tanaman budidaya sangat
metode yang digunakan, kepekaannya
                                                 tergantung pada kedalaman danproliferasi akar
terhadap suhudipengaruhi oleh nilai awal
                                                 (akar per satuan volume tanah) meningkatkan
variabel sebelum dibebani perubahan. Metode
                                                 pengambilan airdari satuan volume tanah
         Thornthwaite, Blaney-Criddle, dan       sebelum terjadi pelayuan permanen.
Jensen-Haise     merupakan      yang   relatif
palingpeka terhadap perubahan suhu, diikuti
oleh metode Samani-Hargereaves,sedangkan         2.2 Kebutuhan Air Tanaman
tiga metode lainnya, yaitu metode Priestley-              Banyak aktivitas tumbuhan yang
Taylor,     Panman,      danPanman-Monteith      ditentukan oleh sifat air dan bahan
kepekaannya terhadap perubahan suhu relatif      yangterlarut dalam air, tumbuhan sebagian
sama.                                            besar      terdiri     dari      air    sehingga
                                                 mempunyaikestabilan suhu cukup tinggi
                                                 sekalipun ketambahan atau kehilangan
                                                 energy(Salisbury              dan          Ross,
                                                 1995).Kemampuan suatu tanaman untuk
                                                 mempertahankansuhu             daun      melalui
                                                 pendinginan       secara    transpirasi   sangat
                                                 tergantung padaketersediaan air dan strategi
                                                 jangka panjang yang dilakukan oleh tanaman
                                                 (Goldworthy dan Fisher, 1992).
                                                          Pada tumbuhan, vakuola adalah
                                                 bagian organel sel yang mempunyaikandungan
                                                 air yang cukup tinggi, biasanya mencakup 80-
   Gambar 1. Faktor yang Mempengaruhi            90% atau lebih daribagian sel tumbuhan
             Evapotranspirasi                    dewasa.Menurut Prawiranata et al. (1989)
                                                 peranan air dalamkehidupan tumbuhan adalah
                                                 senyawa utama pembentuk protoplasma,
         Menurut Lubis (2000), faktor-faktor
                                                 sebagaipelarut dan media pengankut hara
tanaman yang mempengaruhievapotranspirasi
                                                 mineral dari tanah ke dalam tubuhnya.
yaitu: Penutupan stomata, sebagian besar
transpirasi terjadimelalui stomata karena                 Molekul air secara aktif terlibat
kutikula secara relatif tidak tembus air, dan    dalam      reaksi     yang      menjadi    dasar
hanya sedikattranspirasi yang terjadi apabila    kehidupanbersama molekul kabrbondioksida,
stomata tertutup. Jika stomata terbuka lebih     air    merupakan       bahan      mentah    bagi
lebar,lebih banyak pula kehilangan air tetapi    fotosintesis.Hanya sedikit proses metabolisme
peningkatan kehilangan air ini lebihsedikat      yang mampu berjalan tanpa menggunakan
untuk masing-masing satuan penambahan            ataumenghasilkan molekul air. Air jauh lebih
lebar        stomata.Faktor        utamayang     penting sebagai lingkungan bagiberbagai
mempengaruhi pembukaan dan penutupan


                                                                                               2
reaksi kimia daripada sebagai pereaksi atau         c. Menghitung konstanta Thornthwaite (a)
hasil reaksi (Suteliffe, 1979).
         Air yang bersifat polar akan tertarik
ke banyak bahan lain sehinggamembasahkan
bahan tersebut. Kejadian ini pada saat molekul
air membentukikatan hidrogen dengan                 d. Menentukan nilai ETp
molekul lain. Air tertarik ke puncak pohon                     ETp = 1.6 x (10 x T rata-rata / I)a
yang tinggitanpa terputus karena adanya             e. Menghitung nilai ETp terkoreksi (ETp*)
kekuatan regang. Air mampu melarutkan lebih                        ETp* = ETp x F
banyak bahan daripada zat cair umum lainnya            Dimana F adalah nilai faktor koreksi yang
karena air memiliki tetapandielektrik yang             disesuaikan dengan bulan dan posisi
termasuk paling tinggi yaitu suatu ukuran              lintang
kemampuan untukmenetralkan tarik-menarik
antara muatan listrik. Karena sifat tersebut, air   3.2.2. Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman
menjadipelarut yang amat kuat bagi elektrolit              (ETc)
dan molekul polar seperti gula (Salisburydan        a. Perhitungan nilai Kc
Ross, 1995).                                             - Pengelompokkan data fase pada setiap
                                                           tanaman sesuai dengan fase pertunasan
                                                           (lini), vegetatif (dev), generatif (mid),
             III. METODOLOGI                               dan pematangan (late).
3.1. Bahan dan Alat                                      - Melihat nilai Kc pada Tabel Kc (Kc
      Bahan dan alat yang dibutuhkan pada                  pertunasan, generatif dan akhir)
praktikum ini yaitu:                                     - Menghitung nilai Kc vegetatif dengan
         Data rata-rata suhu maksimal bulanan              menginterpolasi antara Kc pertunasan
         tahun 2000 stasiun Samarinda                      dan Kc generatif.
         Data rata-rata suhu minimal bulanan             - Menghitung nilai Kc pematangan
         tahun 2000 stasiun Samarinda                      dengan menginterpolasi antara Kc
         Data curah hujan setiap bulan di                  generatif dengan Kc akhir.
         tahun 2000 stasiun Samarinda
                                                           Tabel 1. Umur dan Nilai Kc Tanaman
         Data umur tanaman serta nilai Kc
                                                           Padi, Kedelai, dan Jagung
         setiap fase untuk tanaman jagung,
         padi, dan kedelai                                              padi            kedelai       jagung
                                                          Fase
         Microsoft Excel 2010.                                    hari         Kc     hari    Kc    hari       Kc
         Kalkulator
                                                           lini    30          1,05   15     0,5    20         0,7

3.2. Langkah Kerja                                         dev     30                 15            35
     Perhitungan nilai berikut digunakan untuk
musim basah (mulai dari 1 Desember) dan                    mid     60          1,2    40     1,15   40         1,2

musim kering (mulai dari 1 Juni).                          late    30          0,9    15     0,5    30         0,6

3.2.1. Perhitungan Nilai ETp                        b. Perhitungan nilai ETc
      Perhitungan nilai ETp dilakukan dengan           Perhitungan     nilai ETc untuk setiap
menggunakan metode Thornthwaite dengan                 tanaman menggunakan rumus:
persamaan-persamaan yang digunakan sebagai                         ETc = ETp . Kc
berikut:                                               Keterangan:
a. Menentukan indeks batang (i) masing-                ETc : evapotranspirasi tanaman (mm/hari)
    masing bulan                                       Kc : koefisien tanaman sesuai jenis dan
              i = (Trata-rata / 5)1.514                       pertumbuhan vegetasinya
b. Menghitung indeks bahang selama satu                ETp : evapotranspirasi potensial acuan
    tahun (I)                                                 (mm/hari)

                                                    3.2.3. Perhitungan Kebutuhan Air Tanaman
                                                           dan Irigasi Bulanan



                                                                                                           3
a. Menjumlahkan besarnya nilai ETc setiap       basah lebih besar daripada pada bulan kering
    bulan untuk setiap tanaman.                 yaitu tanaman padi sebesar 2612,74 mm pada
b. Menghitung kebutuhan irigasi setiap          bulan basahdan 2129,02 mm pada bulan
                                                kering. Sedangkan tanaman jagung sebesar
    tanaman dengan persamaan berikut
                                                1798,02 mm pada bulan basah dan 1577,83
           Irigasi = ETc – Curah Hujan          pada bulan kering. Hal ini dipengaruhi oleh
Jika nilai irigasi negatif maka tidak perlu     kondisi iklim (suhu, kelembaban, dan radiasi)
ditulis yang artinya tidak perlu dilakukan      pada masing-masing bulan yang berbeda.
irigasi                                         Untuk tanaman kedelai justru berkebalikan
                                                dengan tanaman padi, nilai Etc total kedelai
     IV. HASIL DAN PEMBAHASAN                   pada bulan kering lebih besar dari pada bulan
                                                basah yaitu sebesar 1250,72 mm pada bulan
4.1 Analisis Evapotranspirasi
                                                kering dan 1111,14 mm pada bulan basah. Hal
Tabel 2. Data Suhu dan Curah Hujan Bulanan      ini mungkin dikarenakan karakteristik
Stasiun Samarinda-Temindung, Kalimantan         tanaman kedelai yang berbeda dengan
Timur                                           tanaman padi dan jagung dalam merespon
             Tmax   Tmin    Tmean               kondisi iklim yang berbeda pada tiap
  Bulan       o      o        o       CH        bulannya.
             ( C)    ( C)    ( C)
                                      173
  Januari    31,9    22,3    27,1
                                                Tabel 3. Nilai Etp Terkoreksi dan Etc
 Pebruari    31,7    22,5    27,1     307       Tanaman Padi, Kedelai, dan Jagung pada
                                      263
                                                Bulan Kering
  M aret     32,1    23,3    27,7
                                      144
                                                                                Etc (mm)
   April     32,3    23,1    27,7
                                                   Bulan     ETp*
                                      194                               Padi     Kedelai Jagung
   M ei      32,7    23,2    28,0

   Juni      31,1    22,9    27,0     281
                                                    Juni     427,10    448,46    281,89    314,63
   Juli      30,9    22,1    26,5     230
                                                    Juli     426,45    443,98    484,41    387,53
                                      106
 Agustus     30,9    21,6    26,3
                                       92         Agustus    425,80    475,51    484,41    491,89
 September   33,5    23,2    28,4
                                      308        September   425,16    598,79              354,07
 Oktober     32,3    23,3    27,8

 Nopember    31,9    23,6    27,8     349         Oktober    424,51    415,93              29,71

 Desember    32,4    23,7    28,1     169          Total     2129,02   2382,66 1250,72 1577,83

         ETc    (evapotranspirasi   tanaman)
merupakan jumlah total air yang hilang dari     Tabel 4. Nilai Etp Terkoreksi dan Etc
tanaman karena evaporasi dan transpirasi        Tanaman Padi, Kedelai, dan Jagung pada
secara bersamaan, pada praktikum kali ini       Bulan Basah
tanaman yang ditentukan nilai ETc nya adalah
padi, kedelai, dan jagung. Besarnya variasi
diantara kelompok utama tanaman terutama
adalah karena resistensi terhadap transpirasi
tanaman. Demikian juga perbedaan tinggi
tanaman, kekasaran tajuk, refleksi dan
groundcover serta iklim menghasilkan variasi
ETc.
         Besarnya nilai ETc tergantung dari
nilai Kc dan ETo, berdasarkan tabel 3 dan 4
nilai ETc total padi dan jagung pada bulan


                                                                                                   4
Etc (mm)
                                                   refleksi dan groundcover serta iklim
   Bulan     ETp*                                  menghasilkan variasi.
                       Padi    Kedelai Jagung      Tabel 5. Kebutuhan Air Tanaman Padi,
                                                   Kedelai, dan Jagung pada Bulan Kering
 Desember    526,77   553,18    355,99 391,17
                                                                               Padi            Kedelai            Jagung
                                                    Bulan      CH(mm)
  Januari    524,66   522,95    530,52 542,87                            ETc      Irigasi   ETc      Irigasi   ETc      Irigasi


  Februari   522,55   468,08    224,62 468,08        Juni       281     448,46    167,46    281,89    0,89     314,63    33,63

                                                      Juli      230     443,98    213,98    484,41 254,41 387,53 157,53
   M aret    520,44   596,81              367,47
                                                   Agustus      106     475,51    369,51    484,41 378,41 491,89 385,89

   April     518,32   398,06              28,43    September     92     598,79    506,79                       354,07 262,07

                                                   Oktober      308     415,93    107,93                       29,71       -
   Total     2612,74 2539,07 1111,14 1798,02
                                                     Total      1017    2382,66 1365,66 1250,7 633,72 1577,8 839,12

4.2 Analisis Kebutuhan Air Tanaman
                                                   Tabel 6. Kebutuhan Air Tanaman Padi,
         Kebutuhan air tanaman merupakan           Kedelai, dan Jagung pada Bulan Basah
jumlah     air    yang    dibutuhkan     untuk
                                                                               Padi            Jagung            Kedelai
mengimbangi evapotranspirasi dari tanaman           Bulan      CH(mm)
                                                                         ETc      Irigasi   ETc      Irigasi   ETc      Irigasi
sehat (ETc) yang tumbuh pada suatu lahan
yang luas, kondisi air tanah, dan kesuburan        Desember     169     553,18    384,18    355,99 186,99 391,17 222,17

tanah tidak dalam keadaan terbatas serta dapat      Januari     173     522,95    349,95    530,52 357,52 542,87 369,87
mencapai produksi potensial pada lingkungan        Februari     307     468,08    161,08    224,62      -      468,08 161,08
pertumbuhannya. Kebutuhan air tanaman ini           M aret      263     596,81    333,81                       367,47 104,47
sangat diperlukan oleh tanaman untuk menjaga
                                                     April      144     398,06    254,06                       28,43       -
kestabilan suhu tanaman.
                                                     Total      1056    2539,07 1483,07 1111,1 544,51          1798     857,59
         Irigasi merupakan salah satu cara
yang efektif untuk memenuhi kebutuhan air
tanaman, pada praktikum ini tanaman yang                          V. KESIMPULAN
digunakan yaitu padi, kedelai, dan jagung.
Besarnya irigasi yang diberikan kepada                       Dari      praktikum       pendugaan
tanaman sangat bergantung pada besarnya            evapotranspirasi dan kebutuhan air tanaman
curah hujan, jika curah hujan sudah mampu          dapat disimpulkan bahwa        besarnya nilai
memenuhi kebutuhan air tanaman maka irigasi        evapotranspirasi tanaman dipengaruhi oleh
tidak perlu dilakukan, dan sebaliknya jika         resistensi tiap tanaman terhadap transpirasi
curah hujan belum mampu memenuhi                   tanaman, perbedaan tinggi tanaman, kekasaran
kebutuhan air tanaman maka irigasi perlu           tajuk, refleksi dan groundcover serta faktor
dilakukan.                                         iklim. Nilai evapotranspirasi padi lebih besar
                                                   jika dibandingkan dengan jagung dan kedelai,
         Berdasarkan tabel 5 dan 6 dapat           sedangkan nilai evapotranspirasi kedelai
diketahui bahwa pemenuhan kebutuhan air            merupakan yang terkecil. Untuk memenuhi
tanaman melalui irigasi pada tiap bulan            kebutuhan air tanaman baik padi, jagung,
berbeda-beda tergantung pada nilai Etc dan         maupun kedelai jika curah hujan tidak mampu
Curah Hujan tiap bulan. Padi merupakan             memenuhi maka diperlukan irigasi.
tanaman yang memiliki kebutuhan air tanaman
paling besar dibanding jagung dan kedelai.
Sedangkan kedelai merupakan tanaman yang                     DAFTAR PUSTAKA
memiliki kebutuhan air tanaman paling kecil        Chang, Jen-Hu. 1974.         Climate and
jika dibandingkan dengan padi dan jagung.               Agriculture: An Ecological Survey.
Hal ini dikarenakan setiap tanaman memiliki             Chicago: Aldine.
respon dan resistensi terhadap transpirasi
                                                   Goldworthy, P.R. dan N.M. Fisher. 1992. The
tanaman yang berbeda-beda. Demikian juga
                                                        Physiology of Tropical Field Crops.
perbedaan tinggi tanaman, kekasaran tajuk,



                                                                                                                               5
(terjemahan). Yogyakarta: Gajah Mada
       University Press.
Handoko.         1991.     Pendugaan       Hasil
       Menggunakan Indeks Iklim. Di dalam
       Kapita Selekta dalam Agroklimatologi.
       Jakarta: Dirjen-Dikti Depdikbud.
Jansen M.E. (Ed.). 1983. Design and
       Operation of Farm Irragation System.
       Michigan: American Society of
       Agricultural Engineers.
Lubis, K.. 2000. Tanggapan Tanaman
       Terhadap Kekurangan Air. Fakultas
       Pertanian. Universitas Sumatera Utara.
       http://libbrary.usu.ac.id. [1 November
       2011]
Prawiranata, W. S. Harran dan P.
       Tjondronegoro. 1989. Dasar-dasar
       Fisiologi Tumbuhan. Laboratorium
       Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Bilogi.
       FMIPA.
Rodda, J.C., R.A. Downing and F.M. Law.
       1976. Systematic Hidrology. London:
       Newness-Butherworths.
Salisbury, B.F. dan C.W. Ross. 1995. Plant
       Physiologi.                 (terjemahan).
       Bandung:Penerbit ITB.
Sutteliffe, J. 1979. Plants and Water. Second
       Edition. Edward Arnold (Australia)Pty.
       Ltd. Victoria. Australia.
Tomar,       V.S.      and     O’toole.   1979.
       Evapotranspiration from Rice Fields.
       IRRI Research Paper Series No.34. The
       International Rice Research Institute,
       Manila.




                                                   6
LAMPIRAN

Contoh Perhitungan:
 1. Menentukan T mean (°C)
    Misal bulan Januari,
    T mean      = (T max + T min)/2
        = (31,9 + 22,3)/2
                = 27,1 °C

2.   Menentukan indeks batang (i) masing-masing bulan
     Misal 1 Januari,
     i = (Tmean / 5)1.514
     i = (27,1/ 5)1.514
     i = 12,9

3.   Menghitung indeks bahang selama satu tahun (I)




     I= i1+i2+i3+i4+i5+i6=i7+i8+i9+i10+i11+i12
     I= 12,9+12,9+13,4+13,4+13,5+12,8+12,5+12,3+13,8+13,4+13,4+13,6
     I= 158

4.   Menghitung konstanta Thornthwaite (a)
     Misal 1 Januari,



     a = 4,1

5.   Menentukan nilai Etp (mm/hari)
     Misal 1 Januari,
     ETp = 1.6 x (10 x T mean / I)a
     ETp = 1.6 x (10 x 27,1 / 158)4,1
     ETp = 14,3 mm/hari

6.   Menghitung nilai ETp terkoreksi (ETp*)
     F = Faktor koreksi berdasarkan letak lintang stasiun pengamatan yang dilihat pada tabel
     Misal pada bulan Januari, Stasiun pengamatan Samarinda-Temindung, Kalimantan Timur letak
     lintangnya 00’26” S, jadi nilai F = 1,04

     ETp* = ETp x F
     ETp* = 14,3 x 1,04
     ETp* = 14,88 mm/hari



                                                                                           7
7.   Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman (ETc)
     Misal pada 1 Januari untuk tanaman Padi , nilai Kc= 1,15
     ETc = ETp*x Kc
     ETc = 14,88 x 1,15
     ETc = 15,76 mm/hari

8.   Perhitungan Kebutuhan Air Tanaman dan Irigasi Bulanan
     Misal pada Januari untuk tanaman Padi ,
     Irigasi = ETc – Curah Hujan
     Irigasi = 522,95 – 173
     Irigasi = 349,95 mm




                                                                8

More Related Content

What's hot

Kebutuhan Air tanaman secara empiris
Kebutuhan Air tanaman secara empirisKebutuhan Air tanaman secara empiris
Kebutuhan Air tanaman secara empirisKarla Puspita Sari
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanYusuf Ahmad
 
pengaruh cahaya terhadap tumbuhan
pengaruh cahaya terhadap tumbuhanpengaruh cahaya terhadap tumbuhan
pengaruh cahaya terhadap tumbuhanlalurangga
 
Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)Faisal Issa
 
intraksi dan pengaruh suhu dan cahaya terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh suhu dan cahaya terhadap tumbuhanintraksi dan pengaruh suhu dan cahaya terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh suhu dan cahaya terhadap tumbuhanmuslimin569
 
Makalah kalkulus bab 1 lampiran
Makalah kalkulus bab 1 lampiranMakalah kalkulus bab 1 lampiran
Makalah kalkulus bab 1 lampiranVionaAurellya
 
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtrPraktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtrGusti Rusmayadi
 
Evapotranspirasi
EvapotranspirasiEvapotranspirasi
EvapotranspirasiRahma Rizky
 
pengairan dan irigasi
pengairan dan irigasipengairan dan irigasi
pengairan dan irigasiMigasSragen
 
Kalkulus kelompok 1 KELAS B
Kalkulus kelompok 1 KELAS BKalkulus kelompok 1 KELAS B
Kalkulus kelompok 1 KELAS BVionaAurellya
 
02 pendahuluan irigasi & drainase
02   pendahuluan  irigasi & drainase02   pendahuluan  irigasi & drainase
02 pendahuluan irigasi & drainaseKharistya Amaru
 
hub air dg pertumbuhan
hub air dg pertumbuhanhub air dg pertumbuhan
hub air dg pertumbuhanMigasSragen
 
Evapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power pointEvapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power pointnuelsitohang
 
6 Hubungan Cahaya Tanaman
6 Hubungan Cahaya Tanaman6 Hubungan Cahaya Tanaman
6 Hubungan Cahaya Tanamangueste104141
 
Pemberian air-dan-efisiensi-irigasi
Pemberian air-dan-efisiensi-irigasiPemberian air-dan-efisiensi-irigasi
Pemberian air-dan-efisiensi-irigasinonkerap
 
RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)Novia Dwi
 
Praktikum i f0 t0trotisme (mawar)
Praktikum i f0 t0trotisme (mawar)Praktikum i f0 t0trotisme (mawar)
Praktikum i f0 t0trotisme (mawar)aris trea
 

What's hot (20)

Kebutuhan Air tanaman secara empiris
Kebutuhan Air tanaman secara empirisKebutuhan Air tanaman secara empiris
Kebutuhan Air tanaman secara empiris
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan Tanaman
 
pengaruh cahaya terhadap tumbuhan
pengaruh cahaya terhadap tumbuhanpengaruh cahaya terhadap tumbuhan
pengaruh cahaya terhadap tumbuhan
 
Transpirasi
Transpirasi Transpirasi
Transpirasi
 
Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)
 
intraksi dan pengaruh suhu dan cahaya terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh suhu dan cahaya terhadap tumbuhanintraksi dan pengaruh suhu dan cahaya terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh suhu dan cahaya terhadap tumbuhan
 
Makalah kalkulus bab 1 lampiran
Makalah kalkulus bab 1 lampiranMakalah kalkulus bab 1 lampiran
Makalah kalkulus bab 1 lampiran
 
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtrPraktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
 
Evapotranspirasi
EvapotranspirasiEvapotranspirasi
Evapotranspirasi
 
pengairan dan irigasi
pengairan dan irigasipengairan dan irigasi
pengairan dan irigasi
 
Kalkulus kelompok 1 KELAS B
Kalkulus kelompok 1 KELAS BKalkulus kelompok 1 KELAS B
Kalkulus kelompok 1 KELAS B
 
02 pendahuluan irigasi & drainase
02   pendahuluan  irigasi & drainase02   pendahuluan  irigasi & drainase
02 pendahuluan irigasi & drainase
 
hub air dg pertumbuhan
hub air dg pertumbuhanhub air dg pertumbuhan
hub air dg pertumbuhan
 
Evapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power pointEvapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power point
 
6 Hubungan Cahaya Tanaman
6 Hubungan Cahaya Tanaman6 Hubungan Cahaya Tanaman
6 Hubungan Cahaya Tanaman
 
Pemberian air-dan-efisiensi-irigasi
Pemberian air-dan-efisiensi-irigasiPemberian air-dan-efisiensi-irigasi
Pemberian air-dan-efisiensi-irigasi
 
RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)
 
Praktikum i f0 t0trotisme (mawar)
Praktikum i f0 t0trotisme (mawar)Praktikum i f0 t0trotisme (mawar)
Praktikum i f0 t0trotisme (mawar)
 
Rdg ogi
Rdg ogiRdg ogi
Rdg ogi
 
09 hidroponik
09   hidroponik09   hidroponik
09 hidroponik
 

Similar to Praktikum 5 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 1)

Praktikum iv laju transpirasi (mawar)
Praktikum iv laju transpirasi  (mawar)Praktikum iv laju transpirasi  (mawar)
Praktikum iv laju transpirasi (mawar)aris trea
 
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosferHandout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosferNurul Aulia
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI RiaAnggun
 
Materi Biosfer BAB 1 kelas XI IPS
Materi Biosfer BAB 1 kelas XI IPSMateri Biosfer BAB 1 kelas XI IPS
Materi Biosfer BAB 1 kelas XI IPSAdam Maulana Aji
 
MK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugas
MK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugasMK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugas
MK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugasPurwandaru Widyasunu
 
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiPurwandaru Widyasunu
 
Chapter 2.3 transport system in plants revised 2010
Chapter 2.3   transport system in plants   revised 2010Chapter 2.3   transport system in plants   revised 2010
Chapter 2.3 transport system in plants revised 2010Mohd Faizal Hashim
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanamanKharistya Amaru
 
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar EkologiAinal Chaza
 
Dasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanamanDasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanamanMr.Mahmud
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahjumadi ahmad
 

Similar to Praktikum 5 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 1) (20)

Makalah interaksi iklim dan tanaman
Makalah interaksi iklim dan tanamanMakalah interaksi iklim dan tanaman
Makalah interaksi iklim dan tanaman
 
Praktikum iv laju transpirasi (mawar)
Praktikum iv laju transpirasi  (mawar)Praktikum iv laju transpirasi  (mawar)
Praktikum iv laju transpirasi (mawar)
 
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosferHandout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
 
Transpirasi
TranspirasiTranspirasi
Transpirasi
 
Soal kuis
Soal kuisSoal kuis
Soal kuis
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
 
PIP Ke 7.ppt
PIP Ke  7.pptPIP Ke  7.ppt
PIP Ke 7.ppt
 
Materi Biosfer BAB 1 kelas XI IPS
Materi Biosfer BAB 1 kelas XI IPSMateri Biosfer BAB 1 kelas XI IPS
Materi Biosfer BAB 1 kelas XI IPS
 
skripsi
skripsiskripsi
skripsi
 
MK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugas
MK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugasMK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugas
MK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugas
 
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
 
Acara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologiAcara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologi
 
Evaporasi
EvaporasiEvaporasi
Evaporasi
 
Chapter 2.3 transport system in plants revised 2010
Chapter 2.3   transport system in plants   revised 2010Chapter 2.3   transport system in plants   revised 2010
Chapter 2.3 transport system in plants revised 2010
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
 
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
 
Dasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanamanDasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanaman
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
 
Geografi kelompok 6
Geografi kelompok 6Geografi kelompok 6
Geografi kelompok 6
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 

More from Hanifah Nurhayati

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...Hanifah Nurhayati
 
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...Hanifah Nurhayati
 
SISTEM ASURANSI INDEKS IKLIM
SISTEM ASURANSI INDEKS IKLIMSISTEM ASURANSI INDEKS IKLIM
SISTEM ASURANSI INDEKS IKLIMHanifah Nurhayati
 
PPT PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DA...
PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DA...PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DA...
PPT PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DA...Hanifah Nurhayati
 
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...
PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...Hanifah Nurhayati
 
PELUANG HOTSPOT BERDASARKAN ANOMALI SST
PELUANG HOTSPOT BERDASARKAN ANOMALI SSTPELUANG HOTSPOT BERDASARKAN ANOMALI SST
PELUANG HOTSPOT BERDASARKAN ANOMALI SSTHanifah Nurhayati
 
ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...
ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...
ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...Hanifah Nurhayati
 
IDENTIFIKASI CLIMATE TRESHOLD UNTUK KEJADIAN BANJIR
IDENTIFIKASI CLIMATE TRESHOLD UNTUK KEJADIAN BANJIRIDENTIFIKASI CLIMATE TRESHOLD UNTUK KEJADIAN BANJIR
IDENTIFIKASI CLIMATE TRESHOLD UNTUK KEJADIAN BANJIRHanifah Nurhayati
 
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)Hanifah Nurhayati
 
Praktikum 4 anhid (ANALISIS KURVA DEPTH DURATION FREQUENCY (DDF) DAN INTENSIT...
Praktikum 4 anhid (ANALISIS KURVA DEPTH DURATION FREQUENCY (DDF) DAN INTENSIT...Praktikum 4 anhid (ANALISIS KURVA DEPTH DURATION FREQUENCY (DDF) DAN INTENSIT...
Praktikum 4 anhid (ANALISIS KURVA DEPTH DURATION FREQUENCY (DDF) DAN INTENSIT...Hanifah Nurhayati
 
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)Hanifah Nurhayati
 

More from Hanifah Nurhayati (20)

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...
 
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
 
GFM 45
GFM 45GFM 45
GFM 45
 
SISTEM ASURANSI INDEKS IKLIM
SISTEM ASURANSI INDEKS IKLIMSISTEM ASURANSI INDEKS IKLIM
SISTEM ASURANSI INDEKS IKLIM
 
KONTRIBUTOR PENCEMAR UDARA
KONTRIBUTOR PENCEMAR UDARAKONTRIBUTOR PENCEMAR UDARA
KONTRIBUTOR PENCEMAR UDARA
 
PPT PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DA...
PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DA...PPT PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DA...
PPT PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DA...
 
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...
PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...
 
PELUANG HOTSPOT BERDASARKAN ANOMALI SST
PELUANG HOTSPOT BERDASARKAN ANOMALI SSTPELUANG HOTSPOT BERDASARKAN ANOMALI SST
PELUANG HOTSPOT BERDASARKAN ANOMALI SST
 
ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...
ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...
ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...
 
IDENTIFIKASI CLIMATE TRESHOLD UNTUK KEJADIAN BANJIR
IDENTIFIKASI CLIMATE TRESHOLD UNTUK KEJADIAN BANJIRIDENTIFIKASI CLIMATE TRESHOLD UNTUK KEJADIAN BANJIR
IDENTIFIKASI CLIMATE TRESHOLD UNTUK KEJADIAN BANJIR
 
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
 
Praktikum 4 anhid (ANALISIS KURVA DEPTH DURATION FREQUENCY (DDF) DAN INTENSIT...
Praktikum 4 anhid (ANALISIS KURVA DEPTH DURATION FREQUENCY (DDF) DAN INTENSIT...Praktikum 4 anhid (ANALISIS KURVA DEPTH DURATION FREQUENCY (DDF) DAN INTENSIT...
Praktikum 4 anhid (ANALISIS KURVA DEPTH DURATION FREQUENCY (DDF) DAN INTENSIT...
 
Praktikum 3 cover
Praktikum 3 coverPraktikum 3 cover
Praktikum 3 cover
 
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
 
Praktikum 2 cover
Praktikum 2 coverPraktikum 2 cover
Praktikum 2 cover
 
Praktikum i cover
Praktikum i coverPraktikum i cover
Praktikum i cover
 
Analisis siklon tropis
Analisis siklon tropisAnalisis siklon tropis
Analisis siklon tropis
 
Praktikum i anhid
Praktikum i anhidPraktikum i anhid
Praktikum i anhid
 
Laporan front kelompok 4
Laporan front kelompok 4Laporan front kelompok 4
Laporan front kelompok 4
 
Meteo penerbangan
Meteo penerbanganMeteo penerbangan
Meteo penerbangan
 

Praktikum 5 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 1)

  • 1. I. PENDAHULUAN dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mendapatkan produksipertanian yang tinggi. 1.1 Latar Belakang Tomar dan O'Toole (1979) Pengetahuan tentang evapotranspirasi menyatakan bahwa data banyak membantu pengendalianpengunaan air evapotranspirasidiperlukan dalam : (a) teknik, untuk tanaman. Dari beberapa jenis perencanaan dan pengelolaan irigasi, (b) evapotranspirasi, akan ditemukan penurunan praktekpengembangan irigasi secara yang akan merujuk pada efisiensi penggunaan agronomi, (c) menentukan neraca air tanaman air oleh tanaman. Dengan mengetahui kedua untukmenduga kebutuhan airnya, dan (d) hal tersebut, kita dapat menghitung kebutuhan menentukan pola tanam berdasarkan neracaair air tanaman untuk suatu jenis tanaman yang tersebut. dibutuhkan untuk satu masa tanam. Dengan kondisi iklim yang tak menentu, kita dapat Evapotranspirasi merupakan memanfaatkan informasi kebutuhan air kombinasi proses air meninggalkan tanaman untuk menjatah penggunaan air yang tanahmenuju atmosfer. Proses evapotranspirasi akan berbeda di musim kemarau dan musim terdiri atas evaporasi air permukaanbebas atau hujan. air tanah dan permukaan tanaman ditambah transpirasi menujujaringan tanaman, yang 1.2 Tujuan ditunjukkan sebagai pindah panas laten per Tujuan dilaksanakannya praktikum unit luas ataukedalaman air ekivalen per unit ini yaitu untuk menduga besarnya luas (Burman et al., 1983 dalam Jensen, 1983). evapotranspirasi dan kebutuhan air tanaman Dastane (1974) membagi berdasarkan metode Thornwhite. evapotranspirasi kedalam dua bentuk yaituevapotranspirasi potensial dan II. TINJAUAN PUSTAKA evapotranspirasi aktual.Evapotranspirasi 2.1 Evapotranspirasi danFaktor-Faktor potensial(ETp) terjadi ketika air tanah tidak yangMempengaruhinya terbatas dan tanaman dalam pertumbuhanaktif. Evapotranspirasi merupakan kombinasi Evapotranspirasi potensial (ETp) antara proses evaporasi dariseluruh permukaan sebagaimana telah dikemukakan olehPenman dengan proses transpirasi tanaman. Menurut (dalam Chang 1974), merupakan laju Rodda et al.,(1976), evaporasi didefinisikan evapotranspirasi dari tanamanpendek yang sebagai proses perubahan air dari bentuk menutupi tanah secara sempurna,tinggi yang cairmenjadi bentuk uap yang terjadi dengan seragam, dan beradadalam keadaan cukup bantuan energi. Evaporasi dapat terjadi air.Definisi ini di samping dimaksudkan untukmemaksimumkan laju evapotranspirasi pada permukaan tanah yang basah, salju, sehingga didapatkan nilai potensialnya,juga permukaan es, dan dari tanaman yangterbasahi mempunyai implikasi bahwa ETp hanya oleh hujan. Sedangkan, tranpirasi merupakan ditentukan oleh faktor iklim.Konsep ini proses penguapan air yangterkandung di dalam mempunyai pengaruh yang luas terhadap tanaman dan berpindah menuju atmosfir. perencanaan irigasi(Handoko 1991), dan Jumlah total airyang hilang dari lapangan memungkinkan berkembangnya berbagai karena evaporasi tanah dan transpirasi metodapendugaan ETp, dengan mendasarkan tanaman secarabersamaan disebut perhitungan pada salah satu variablel evapotranspirasi (ET). ataukombinasi beberapa variabel iklim. Evapotranspirasi merupakan salah Untuk menduga besarnya ETp satu parameter hidrologi yang tersedia banyak metoda, yang dalam perludiketahui.Dalam budidaya pertanian prosesperhitungannya memanfaatkan data besarnya evapotranspirasi tanaman iklim yang pada umumnya tersedia di perludiketahui untuk mengendalikan stasiunklimatologi. Informasi yang dibutuhkan kebijaksanaan pemberian air baik dari segi sebagai masukan model dalamperhitungan jumlahair yang diberikan maupun dari segi meliputi suhu, radiasi surya, kelembaban waktu pemberian air.Dengan adanyaketepatan udara, dan kecepatan angin.Data tersebut kebijaksanaan pemberian air maka sumber daya air yang jumlahnyaterbatas dapat 1
  • 2. diduga akan mengalami perubahan sebagai stomata dalam kondisi lapangialah tingkat respon terhadap cahaya dan kelebaban. Jumlah dan ukuran perubahan iklim, terutama perubahan stomata, dipengaruhi olehgenotipe dan suhu yang diakibatkan oleh lingkungan mempunyai pengaruh yang lebih peningkatankonsentrasi gas carbon dioksida, sedikit terhadaptranspirasi total daripada dan gas-gas lain yang secara radiatif aktif, pembukaan dan penutupan stomata. Jumlah ataulazim disebut gas rumah kaca di atmosfir daun, makinluas daerah permukaan daun maka bumi. makin besar pula evapotranspirasi.Penggulungan atau pelipatan Kepekaan ETp terhadap perubahan daun, banyak tanaman yang mempunyai iklim dapat sangat bervariasi menuruttempat mekanismedalam daun yang menguntungkan dan waktu, terutama terjadi pada metode yang pengurangan transpirai apabila persediaan memperlihatkan responsyang sangat besar dan airterbatas.Kedalaman dan proliferasi akar, tidak linier terhadap suhu, seperti metode ketersediaan dan pengambilankelembaban Thronthwaite danBlaney-Criddle.Semua tanah oleh tanaman budidaya sangat metode yang digunakan, kepekaannya tergantung pada kedalaman danproliferasi akar terhadap suhudipengaruhi oleh nilai awal (akar per satuan volume tanah) meningkatkan variabel sebelum dibebani perubahan. Metode pengambilan airdari satuan volume tanah Thornthwaite, Blaney-Criddle, dan sebelum terjadi pelayuan permanen. Jensen-Haise merupakan yang relatif palingpeka terhadap perubahan suhu, diikuti oleh metode Samani-Hargereaves,sedangkan 2.2 Kebutuhan Air Tanaman tiga metode lainnya, yaitu metode Priestley- Banyak aktivitas tumbuhan yang Taylor, Panman, danPanman-Monteith ditentukan oleh sifat air dan bahan kepekaannya terhadap perubahan suhu relatif yangterlarut dalam air, tumbuhan sebagian sama. besar terdiri dari air sehingga mempunyaikestabilan suhu cukup tinggi sekalipun ketambahan atau kehilangan energy(Salisbury dan Ross, 1995).Kemampuan suatu tanaman untuk mempertahankansuhu daun melalui pendinginan secara transpirasi sangat tergantung padaketersediaan air dan strategi jangka panjang yang dilakukan oleh tanaman (Goldworthy dan Fisher, 1992). Pada tumbuhan, vakuola adalah bagian organel sel yang mempunyaikandungan air yang cukup tinggi, biasanya mencakup 80- Gambar 1. Faktor yang Mempengaruhi 90% atau lebih daribagian sel tumbuhan Evapotranspirasi dewasa.Menurut Prawiranata et al. (1989) peranan air dalamkehidupan tumbuhan adalah senyawa utama pembentuk protoplasma, Menurut Lubis (2000), faktor-faktor sebagaipelarut dan media pengankut hara tanaman yang mempengaruhievapotranspirasi mineral dari tanah ke dalam tubuhnya. yaitu: Penutupan stomata, sebagian besar transpirasi terjadimelalui stomata karena Molekul air secara aktif terlibat kutikula secara relatif tidak tembus air, dan dalam reaksi yang menjadi dasar hanya sedikattranspirasi yang terjadi apabila kehidupanbersama molekul kabrbondioksida, stomata tertutup. Jika stomata terbuka lebih air merupakan bahan mentah bagi lebar,lebih banyak pula kehilangan air tetapi fotosintesis.Hanya sedikit proses metabolisme peningkatan kehilangan air ini lebihsedikat yang mampu berjalan tanpa menggunakan untuk masing-masing satuan penambahan ataumenghasilkan molekul air. Air jauh lebih lebar stomata.Faktor utamayang penting sebagai lingkungan bagiberbagai mempengaruhi pembukaan dan penutupan 2
  • 3. reaksi kimia daripada sebagai pereaksi atau c. Menghitung konstanta Thornthwaite (a) hasil reaksi (Suteliffe, 1979). Air yang bersifat polar akan tertarik ke banyak bahan lain sehinggamembasahkan bahan tersebut. Kejadian ini pada saat molekul air membentukikatan hidrogen dengan d. Menentukan nilai ETp molekul lain. Air tertarik ke puncak pohon ETp = 1.6 x (10 x T rata-rata / I)a yang tinggitanpa terputus karena adanya e. Menghitung nilai ETp terkoreksi (ETp*) kekuatan regang. Air mampu melarutkan lebih ETp* = ETp x F banyak bahan daripada zat cair umum lainnya Dimana F adalah nilai faktor koreksi yang karena air memiliki tetapandielektrik yang disesuaikan dengan bulan dan posisi termasuk paling tinggi yaitu suatu ukuran lintang kemampuan untukmenetralkan tarik-menarik antara muatan listrik. Karena sifat tersebut, air 3.2.2. Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman menjadipelarut yang amat kuat bagi elektrolit (ETc) dan molekul polar seperti gula (Salisburydan a. Perhitungan nilai Kc Ross, 1995). - Pengelompokkan data fase pada setiap tanaman sesuai dengan fase pertunasan (lini), vegetatif (dev), generatif (mid), III. METODOLOGI dan pematangan (late). 3.1. Bahan dan Alat - Melihat nilai Kc pada Tabel Kc (Kc Bahan dan alat yang dibutuhkan pada pertunasan, generatif dan akhir) praktikum ini yaitu: - Menghitung nilai Kc vegetatif dengan Data rata-rata suhu maksimal bulanan menginterpolasi antara Kc pertunasan tahun 2000 stasiun Samarinda dan Kc generatif. Data rata-rata suhu minimal bulanan - Menghitung nilai Kc pematangan tahun 2000 stasiun Samarinda dengan menginterpolasi antara Kc Data curah hujan setiap bulan di generatif dengan Kc akhir. tahun 2000 stasiun Samarinda Tabel 1. Umur dan Nilai Kc Tanaman Data umur tanaman serta nilai Kc Padi, Kedelai, dan Jagung setiap fase untuk tanaman jagung, padi, dan kedelai padi kedelai jagung Fase Microsoft Excel 2010. hari Kc hari Kc hari Kc Kalkulator lini 30 1,05 15 0,5 20 0,7 3.2. Langkah Kerja dev 30 15 35 Perhitungan nilai berikut digunakan untuk musim basah (mulai dari 1 Desember) dan mid 60 1,2 40 1,15 40 1,2 musim kering (mulai dari 1 Juni). late 30 0,9 15 0,5 30 0,6 3.2.1. Perhitungan Nilai ETp b. Perhitungan nilai ETc Perhitungan nilai ETp dilakukan dengan Perhitungan nilai ETc untuk setiap menggunakan metode Thornthwaite dengan tanaman menggunakan rumus: persamaan-persamaan yang digunakan sebagai ETc = ETp . Kc berikut: Keterangan: a. Menentukan indeks batang (i) masing- ETc : evapotranspirasi tanaman (mm/hari) masing bulan Kc : koefisien tanaman sesuai jenis dan i = (Trata-rata / 5)1.514 pertumbuhan vegetasinya b. Menghitung indeks bahang selama satu ETp : evapotranspirasi potensial acuan tahun (I) (mm/hari) 3.2.3. Perhitungan Kebutuhan Air Tanaman dan Irigasi Bulanan 3
  • 4. a. Menjumlahkan besarnya nilai ETc setiap basah lebih besar daripada pada bulan kering bulan untuk setiap tanaman. yaitu tanaman padi sebesar 2612,74 mm pada b. Menghitung kebutuhan irigasi setiap bulan basahdan 2129,02 mm pada bulan kering. Sedangkan tanaman jagung sebesar tanaman dengan persamaan berikut 1798,02 mm pada bulan basah dan 1577,83 Irigasi = ETc – Curah Hujan pada bulan kering. Hal ini dipengaruhi oleh Jika nilai irigasi negatif maka tidak perlu kondisi iklim (suhu, kelembaban, dan radiasi) ditulis yang artinya tidak perlu dilakukan pada masing-masing bulan yang berbeda. irigasi Untuk tanaman kedelai justru berkebalikan dengan tanaman padi, nilai Etc total kedelai IV. HASIL DAN PEMBAHASAN pada bulan kering lebih besar dari pada bulan basah yaitu sebesar 1250,72 mm pada bulan 4.1 Analisis Evapotranspirasi kering dan 1111,14 mm pada bulan basah. Hal Tabel 2. Data Suhu dan Curah Hujan Bulanan ini mungkin dikarenakan karakteristik Stasiun Samarinda-Temindung, Kalimantan tanaman kedelai yang berbeda dengan Timur tanaman padi dan jagung dalam merespon Tmax Tmin Tmean kondisi iklim yang berbeda pada tiap Bulan o o o CH bulannya. ( C) ( C) ( C) 173 Januari 31,9 22,3 27,1 Tabel 3. Nilai Etp Terkoreksi dan Etc Pebruari 31,7 22,5 27,1 307 Tanaman Padi, Kedelai, dan Jagung pada 263 Bulan Kering M aret 32,1 23,3 27,7 144 Etc (mm) April 32,3 23,1 27,7 Bulan ETp* 194 Padi Kedelai Jagung M ei 32,7 23,2 28,0 Juni 31,1 22,9 27,0 281 Juni 427,10 448,46 281,89 314,63 Juli 30,9 22,1 26,5 230 Juli 426,45 443,98 484,41 387,53 106 Agustus 30,9 21,6 26,3 92 Agustus 425,80 475,51 484,41 491,89 September 33,5 23,2 28,4 308 September 425,16 598,79 354,07 Oktober 32,3 23,3 27,8 Nopember 31,9 23,6 27,8 349 Oktober 424,51 415,93 29,71 Desember 32,4 23,7 28,1 169 Total 2129,02 2382,66 1250,72 1577,83 ETc (evapotranspirasi tanaman) merupakan jumlah total air yang hilang dari Tabel 4. Nilai Etp Terkoreksi dan Etc tanaman karena evaporasi dan transpirasi Tanaman Padi, Kedelai, dan Jagung pada secara bersamaan, pada praktikum kali ini Bulan Basah tanaman yang ditentukan nilai ETc nya adalah padi, kedelai, dan jagung. Besarnya variasi diantara kelompok utama tanaman terutama adalah karena resistensi terhadap transpirasi tanaman. Demikian juga perbedaan tinggi tanaman, kekasaran tajuk, refleksi dan groundcover serta iklim menghasilkan variasi ETc. Besarnya nilai ETc tergantung dari nilai Kc dan ETo, berdasarkan tabel 3 dan 4 nilai ETc total padi dan jagung pada bulan 4
  • 5. Etc (mm) refleksi dan groundcover serta iklim Bulan ETp* menghasilkan variasi. Padi Kedelai Jagung Tabel 5. Kebutuhan Air Tanaman Padi, Kedelai, dan Jagung pada Bulan Kering Desember 526,77 553,18 355,99 391,17 Padi Kedelai Jagung Bulan CH(mm) Januari 524,66 522,95 530,52 542,87 ETc Irigasi ETc Irigasi ETc Irigasi Februari 522,55 468,08 224,62 468,08 Juni 281 448,46 167,46 281,89 0,89 314,63 33,63 Juli 230 443,98 213,98 484,41 254,41 387,53 157,53 M aret 520,44 596,81 367,47 Agustus 106 475,51 369,51 484,41 378,41 491,89 385,89 April 518,32 398,06 28,43 September 92 598,79 506,79 354,07 262,07 Oktober 308 415,93 107,93 29,71 - Total 2612,74 2539,07 1111,14 1798,02 Total 1017 2382,66 1365,66 1250,7 633,72 1577,8 839,12 4.2 Analisis Kebutuhan Air Tanaman Tabel 6. Kebutuhan Air Tanaman Padi, Kebutuhan air tanaman merupakan Kedelai, dan Jagung pada Bulan Basah jumlah air yang dibutuhkan untuk Padi Jagung Kedelai mengimbangi evapotranspirasi dari tanaman Bulan CH(mm) ETc Irigasi ETc Irigasi ETc Irigasi sehat (ETc) yang tumbuh pada suatu lahan yang luas, kondisi air tanah, dan kesuburan Desember 169 553,18 384,18 355,99 186,99 391,17 222,17 tanah tidak dalam keadaan terbatas serta dapat Januari 173 522,95 349,95 530,52 357,52 542,87 369,87 mencapai produksi potensial pada lingkungan Februari 307 468,08 161,08 224,62 - 468,08 161,08 pertumbuhannya. Kebutuhan air tanaman ini M aret 263 596,81 333,81 367,47 104,47 sangat diperlukan oleh tanaman untuk menjaga April 144 398,06 254,06 28,43 - kestabilan suhu tanaman. Total 1056 2539,07 1483,07 1111,1 544,51 1798 857,59 Irigasi merupakan salah satu cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan air tanaman, pada praktikum ini tanaman yang V. KESIMPULAN digunakan yaitu padi, kedelai, dan jagung. Besarnya irigasi yang diberikan kepada Dari praktikum pendugaan tanaman sangat bergantung pada besarnya evapotranspirasi dan kebutuhan air tanaman curah hujan, jika curah hujan sudah mampu dapat disimpulkan bahwa besarnya nilai memenuhi kebutuhan air tanaman maka irigasi evapotranspirasi tanaman dipengaruhi oleh tidak perlu dilakukan, dan sebaliknya jika resistensi tiap tanaman terhadap transpirasi curah hujan belum mampu memenuhi tanaman, perbedaan tinggi tanaman, kekasaran kebutuhan air tanaman maka irigasi perlu tajuk, refleksi dan groundcover serta faktor dilakukan. iklim. Nilai evapotranspirasi padi lebih besar jika dibandingkan dengan jagung dan kedelai, Berdasarkan tabel 5 dan 6 dapat sedangkan nilai evapotranspirasi kedelai diketahui bahwa pemenuhan kebutuhan air merupakan yang terkecil. Untuk memenuhi tanaman melalui irigasi pada tiap bulan kebutuhan air tanaman baik padi, jagung, berbeda-beda tergantung pada nilai Etc dan maupun kedelai jika curah hujan tidak mampu Curah Hujan tiap bulan. Padi merupakan memenuhi maka diperlukan irigasi. tanaman yang memiliki kebutuhan air tanaman paling besar dibanding jagung dan kedelai. Sedangkan kedelai merupakan tanaman yang DAFTAR PUSTAKA memiliki kebutuhan air tanaman paling kecil Chang, Jen-Hu. 1974. Climate and jika dibandingkan dengan padi dan jagung. Agriculture: An Ecological Survey. Hal ini dikarenakan setiap tanaman memiliki Chicago: Aldine. respon dan resistensi terhadap transpirasi Goldworthy, P.R. dan N.M. Fisher. 1992. The tanaman yang berbeda-beda. Demikian juga Physiology of Tropical Field Crops. perbedaan tinggi tanaman, kekasaran tajuk, 5
  • 6. (terjemahan). Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Handoko. 1991. Pendugaan Hasil Menggunakan Indeks Iklim. Di dalam Kapita Selekta dalam Agroklimatologi. Jakarta: Dirjen-Dikti Depdikbud. Jansen M.E. (Ed.). 1983. Design and Operation of Farm Irragation System. Michigan: American Society of Agricultural Engineers. Lubis, K.. 2000. Tanggapan Tanaman Terhadap Kekurangan Air. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. http://libbrary.usu.ac.id. [1 November 2011] Prawiranata, W. S. Harran dan P. Tjondronegoro. 1989. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Laboratorium Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Bilogi. FMIPA. Rodda, J.C., R.A. Downing and F.M. Law. 1976. Systematic Hidrology. London: Newness-Butherworths. Salisbury, B.F. dan C.W. Ross. 1995. Plant Physiologi. (terjemahan). Bandung:Penerbit ITB. Sutteliffe, J. 1979. Plants and Water. Second Edition. Edward Arnold (Australia)Pty. Ltd. Victoria. Australia. Tomar, V.S. and O’toole. 1979. Evapotranspiration from Rice Fields. IRRI Research Paper Series No.34. The International Rice Research Institute, Manila. 6
  • 7. LAMPIRAN Contoh Perhitungan: 1. Menentukan T mean (°C) Misal bulan Januari, T mean = (T max + T min)/2 = (31,9 + 22,3)/2 = 27,1 °C 2. Menentukan indeks batang (i) masing-masing bulan Misal 1 Januari, i = (Tmean / 5)1.514 i = (27,1/ 5)1.514 i = 12,9 3. Menghitung indeks bahang selama satu tahun (I) I= i1+i2+i3+i4+i5+i6=i7+i8+i9+i10+i11+i12 I= 12,9+12,9+13,4+13,4+13,5+12,8+12,5+12,3+13,8+13,4+13,4+13,6 I= 158 4. Menghitung konstanta Thornthwaite (a) Misal 1 Januari, a = 4,1 5. Menentukan nilai Etp (mm/hari) Misal 1 Januari, ETp = 1.6 x (10 x T mean / I)a ETp = 1.6 x (10 x 27,1 / 158)4,1 ETp = 14,3 mm/hari 6. Menghitung nilai ETp terkoreksi (ETp*) F = Faktor koreksi berdasarkan letak lintang stasiun pengamatan yang dilihat pada tabel Misal pada bulan Januari, Stasiun pengamatan Samarinda-Temindung, Kalimantan Timur letak lintangnya 00’26” S, jadi nilai F = 1,04 ETp* = ETp x F ETp* = 14,3 x 1,04 ETp* = 14,88 mm/hari 7
  • 8. 7. Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman (ETc) Misal pada 1 Januari untuk tanaman Padi , nilai Kc= 1,15 ETc = ETp*x Kc ETc = 14,88 x 1,15 ETc = 15,76 mm/hari 8. Perhitungan Kebutuhan Air Tanaman dan Irigasi Bulanan Misal pada Januari untuk tanaman Padi , Irigasi = ETc – Curah Hujan Irigasi = 522,95 – 173 Irigasi = 349,95 mm 8