2. Peringkat 3 terbesar dalam
produksi pada famili
Cucurbitaceae (Robinson dan
Waltres 1996 dalam Oktafianti
2006)
Biji melon digunakan sebagai
bahan bakar penerangan
(Oktafianti 2006)
Daun melon sebagai
sayuran maupun pakan
ternak (Oktafianti 2006)
Dapat digunakan sebagai obat
maupun terapi kesehatan
(Wijayakusumah 1995 dalam
Wulandari, 2000)
3. Prospek yang baik untuk
dikembangkan di Indonesia
Iklim Indonesia yang
sesuai untuk tumbuhnya
tanaman melon
Penentuan lokasi yang sesuai
untuk meningkatkan kualitas
melon
4. TUJUAN
Mengetahui perbandingan tingkat respon pertumbuhan tanaman melon
pada musim kemarau dan penghujan dengan model simulasi pertumbuhan.
5. MELON
Klasifikasi Melon
1) Divisi : Spermatophyta
2) Sub-divisi : Angiospermae
3) Klas : Dicotyledonae
4) Sub-klas : Sympetalae
5) Ordo : Cucurbitales
6) Famili : Cucurbitaceae
7) Genus : Cucumis
8) Spesies : Cucumis melo L
6. • Benih ditanam sedalam 3 - 4 cm dengan suhu lebih
dari 20°C, kecambah muncul dalam waktu satu minggu
• Kecambah tanaman melon muncul pada 4 – 8 hari
setelah penanaman.
• Daun sejati tumbuh atau muncul setelah 5 – 6 hari
setelah membukanya kotiledon
• Cluster bunga jantan pertama muncul pada ruas buku
sekitar 30 – 50 hari setelah penanaman,
• Perkembangan buah terjadi setelah 10 – 40 hari
setelah bunga mekar hingga buah melon mengalami
pemasakan (Rubatzky dan Yamaguchi, 1997).
7. Suhu rata–rata optimum
18°C sampai 24°C
dapat ditanam secara Pertumbuhan tanaman
zig-zag ataupun berpola meningkat nyata jika
persegi panjang intensitas cahaya tinggi
(Rubatzky dan
Yamaguchi, 1997).
jarak tanam di
genangan air harus Greenhouse dari 60
dihindari cm x 70cm hingga 60
cm x 100 cm
Mulsa, penutup barisan dan
sungkup panas digunakan untuk
mempercepat pertumbuhan
tanaman (Yamaguchi, 1983)
8. Kabupaten
Purwakarta
• bagian dari wilayah Propinsi Jawa
Barat yang terletak diantara 107°30'
- 107°40' BT dan 6°25' - 6°45' LS.
• iklim di Kab. Purwakarta termasuk
pada zona iklim tropis
• rata-rata curah hujan 3.093
• kemiringan lahan di Kabupaten
mm/tahun dan terbagi ke dalam 2
Purwakarta bervariasi antara 0 –
wilayah zona hujan, yaitu:
40%
1. Zona dengan suhu berkisar
antara 22°-28°
•Ketinggian daerah Kabupaten
2. zona dengan suhu berkisar 17°-
Purwakarta antara 40 - 2.064
26°
meter di atas permukaan laut
9. ALAT DAN BAHAN
• Personal computer (PC) yang
dilengkapisoftware Visual Basic 6.0
• data iklim harian dari stasiun
Meteorologi Citalang, Purwakarta
tahun 2002
10. LANGKAH KERJA
• Submodel pertumbuhan mensimulasikan aliran biomassa hasil fotosintesis
ke organ-organtanaman (akar, batang, daun, dan tongkol)
•Asumsi yang digunakan untuk penyusunan sub model pertumbuhan
tanaman melon adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan air tanaman bukan merupakanfaktor pembatas
2. Kebutuhan nutrisi tanaman bukan merupakan faktor pembatas
3. Kebutuhan agroklimat lain seperti jenis tanah, PH tanahdan Iainnya
bukan merupakan faktor pembatas
11. PRODUKSI BIOMASSA (Pb)
Pb = εQint = εQo(1 -e -k.ILD)
Keterangan , (Charles-Edwards et al. 1986):
Pb = Produksi biomassa potensial
ε = efesiensi penggunaan radiasi
Nilai ILD untuk tanaman melon yang digunakan 1,11 (Tedeschi, et. al. 2009)
12. PRODUKSI BIOMASSA (Pb)
dWx = ηxPa - Rg - Rm = ηx (l-kg) Pa - km Wx Q10
Keterangan :
dWx = penambahan berat organ x (kg/ha.d)
Pa = Biomassa aktual
ηx = proporsi biomassa yang dialokasikan ke organ x
kg = koefisien respirasi pertumbuhan
km = koefisien respirasi pemeliharaan
Wx = berat organ x (kg ha-1)
T = suhu udara (°C)
Q10 = 2 (T-20)/10
13. INDEKS LUAS DAUN
dILD = sla*dWD
Keterangan , (Handoko 1994):
dILD = perubahan indeks luas daun
sla = luas daun spesifik (ha kg-1)
dWD = perubahan berat daun (kg /ha.hari)
14. Nilai thermal unit untuk tiap fase pertumbuhan
(Ortiz and Silvertooth,2007)
16. HASIL DAN PEMBAHASAN
• Kabupaten Purwakarta termasuk
pada zona iklim tropis, dengan rata-
rata curah hujan 3.093 mm/tahun
dan terbagi ke dalam 2 wilayah
zona hujan, yaitu:
1. Zona dengan suhu berkisar
antara 22°-28° C
2. zona dengan suhu berkisar 17°-
26° C
• Rata-rata suhu udara harian di
Purwakarta adalah 28,2 °C,
dengan kisaran 26,3 °C – 29,2
°C
• Pertumbuhan optimal, melon
membutuhkan suhu rata-rata 24
°C sampai 30°C selama periode
pertumbuhan (Prihatman, 2000).
17. Suhu, curah hujan dan radiasi Purwakarta
(Oktober 2001-September 2002)
22. HASIL DAN PEMBAHASAN
• Pembentukan buah pada melon
terjadi pada 100 hari setelah tanam
• Setelah 117 hari setelah tanam
buah pada musim kemarau akan
memiliki biomassa yang lebih tinggi
karena masih mengalami
pertumbuhan biomassa
• Pada musim penghujan
pertumbuhan biomassa buah melon
relatif konstan, tidak mengalami Pada waktu pemanenan didapatkan
peningkatan nilai biomassa buah pada musim
kemarau sebesar
8484.51 kg/ha, dan pada musim
penghujan sebesar 6908.65 kg/ha
25. • Biomassa total tanaman melon
merupakan penjumlahan dari biomassa
daun, batang, akar dan buah dari
tanaman melon
• Berdasarkan hasil simulasi dapat
diketahui bahwa produktivitas melon yang
ditanam pada musin kemarau akan lebih
besar dibandingkan dengan produktivitas
melon yang ditanam pada musim hujan
• Biomassa total melon pada musin
kemarau dan hujan yaitu 10312.33 kg/ha
dan 9237.035 kg/ha
• Usia tanam pada musim kemarau juga
lebih singkat daripada musin penghujan,
yaitu 130 hari dan 137 hari
26. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan:
•Tanaman melon yang ditanam pada musim kemarau
memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibanding
dengan tanaman melon yang ditanam pada musim
hujan
• Usia tanam tanaman melon musim kemarau lebih
pendek dibanding dengan usia tanam tanaman melon
musim hujan
Saran:
• Model ini belum dikalibrasi maupun divalidasi , maka perlu
adanya percobaan langsung di lokasi kajian (Purwakarta)
untuk mendapatkan data pembanding yang valid