SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Anggota Kelompok:
Teguh Bambang Setyo Wibowo          (G24070033)
Hanifah Nurhayati                   (G24080013)
Achmad Sururi                       (G24080041)
Nadita Zairina Suchesdian           (G24080044)
Peringkat 3 terbesar dalam
       produksi pada famili
  Cucurbitaceae (Robinson dan
  Waltres 1996 dalam Oktafianti
             2006)

                                      Biji melon digunakan sebagai
                                        bahan bakar penerangan
                                             (Oktafianti 2006)




  Daun melon sebagai
sayuran maupun pakan
ternak (Oktafianti 2006)
                                  Dapat digunakan sebagai obat
                                    maupun terapi kesehatan
                                  (Wijayakusumah 1995 dalam
                                        Wulandari, 2000)
Prospek yang baik untuk
dikembangkan di Indonesia




                                   Iklim Indonesia yang
                                  sesuai untuk tumbuhnya
                                       tanaman melon




                            Penentuan lokasi yang sesuai
                            untuk meningkatkan kualitas
                                       melon
TUJUAN

  Mengetahui perbandingan tingkat respon pertumbuhan tanaman melon
pada musim kemarau dan penghujan dengan model simulasi pertumbuhan.
MELON
Klasifikasi Melon

1) Divisi           : Spermatophyta
2) Sub-divisi        : Angiospermae
3) Klas             : Dicotyledonae
4) Sub-klas          : Sympetalae
5) Ordo              : Cucurbitales
6) Famili            : Cucurbitaceae
7) Genus             : Cucumis
8) Spesies           : Cucumis melo L
• Benih ditanam sedalam 3 - 4 cm dengan suhu lebih
dari 20°C, kecambah muncul dalam waktu satu minggu

• Kecambah tanaman melon muncul pada 4 – 8 hari
setelah penanaman.

• Daun sejati tumbuh atau muncul setelah 5 – 6 hari
setelah membukanya kotiledon

• Cluster bunga jantan pertama muncul pada ruas buku
sekitar 30 – 50 hari setelah penanaman,




                     • Perkembangan buah terjadi setelah 10 – 40 hari
                     setelah bunga mekar hingga buah melon mengalami
                     pemasakan (Rubatzky dan Yamaguchi, 1997).
Suhu rata–rata optimum
                              18°C sampai 24°C


 dapat ditanam secara                                Pertumbuhan tanaman
zig-zag ataupun berpola                                meningkat nyata jika
    persegi panjang                                  intensitas cahaya tinggi
     (Rubatzky dan
   Yamaguchi, 1997).

                                                           jarak tanam di
genangan air harus                                       Greenhouse dari 60
    dihindari                                           cm x 70cm hingga 60
                                                            cm x 100 cm


                            Mulsa, penutup barisan dan
                          sungkup panas digunakan untuk
                            mempercepat pertumbuhan
                            tanaman (Yamaguchi, 1983)
Kabupaten
       Purwakarta
• bagian dari wilayah Propinsi Jawa
Barat yang terletak diantara 107°30'
- 107°40' BT dan 6°25' - 6°45' LS.

• iklim di Kab. Purwakarta termasuk
pada zona iklim tropis

• rata-rata curah hujan 3.093
                                       • kemiringan lahan di Kabupaten
mm/tahun dan terbagi ke dalam 2
                                       Purwakarta bervariasi antara 0 –
wilayah zona hujan, yaitu:
                                                     40%
1. Zona dengan suhu berkisar
    antara 22°-28°
                                       •Ketinggian daerah Kabupaten
2. zona dengan suhu berkisar 17°-
                                        Purwakarta antara 40 - 2.064
    26°
                                        meter di atas permukaan laut
ALAT DAN BAHAN

                                    • Personal computer (PC) yang
                                    dilengkapisoftware Visual Basic 6.0




 • data iklim harian dari stasiun
Meteorologi Citalang, Purwakarta
            tahun 2002
LANGKAH KERJA

• Submodel pertumbuhan mensimulasikan aliran biomassa hasil fotosintesis
ke organ-organtanaman (akar, batang, daun, dan tongkol)

•Asumsi yang digunakan untuk penyusunan sub model pertumbuhan
tanaman melon adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan air tanaman bukan merupakanfaktor pembatas
2. Kebutuhan nutrisi tanaman bukan merupakan faktor pembatas
3. Kebutuhan agroklimat lain seperti jenis tanah, PH tanahdan Iainnya
   bukan merupakan faktor pembatas
PRODUKSI BIOMASSA (Pb)
                       Pb = εQint = εQo(1 -e -k.ILD)

Keterangan , (Charles-Edwards et al. 1986):
Pb = Produksi biomassa potensial
ε = efesiensi penggunaan radiasi


Nilai ILD untuk tanaman melon yang digunakan 1,11 (Tedeschi, et. al. 2009)
PRODUKSI BIOMASSA (Pb)

     dWx = ηxPa - Rg - Rm = ηx (l-kg) Pa - km Wx Q10
Keterangan :
dWx = penambahan berat organ x (kg/ha.d)
Pa = Biomassa aktual
ηx = proporsi biomassa yang dialokasikan ke organ x
kg = koefisien respirasi pertumbuhan
km = koefisien respirasi pemeliharaan
Wx = berat organ x (kg ha-1)
T = suhu udara (°C)
Q10 = 2 (T-20)/10
INDEKS LUAS DAUN

                          dILD = sla*dWD
Keterangan , (Handoko 1994):
dILD = perubahan indeks luas daun
sla = luas daun spesifik (ha kg-1)
dWD = perubahan berat daun (kg /ha.hari)
Nilai thermal unit untuk tiap fase pertumbuhan
          (Ortiz and Silvertooth,2007)
Diagram Forrester Biomassa Melon
HASIL DAN PEMBAHASAN
          • Kabupaten Purwakarta termasuk
          pada zona iklim tropis, dengan rata-
          rata curah hujan 3.093 mm/tahun
          dan terbagi ke dalam 2 wilayah
          zona hujan, yaitu:
          1. Zona dengan suhu berkisar
              antara 22°-28° C
          2. zona dengan suhu berkisar 17°-
              26° C
          • Rata-rata suhu udara harian di
              Purwakarta adalah 28,2 °C,
              dengan kisaran 26,3 °C – 29,2
              °C
          • Pertumbuhan optimal, melon
              membutuhkan suhu rata-rata 24
              °C sampai 30°C selama periode
              pertumbuhan (Prihatman, 2000).
Suhu, curah hujan dan radiasi Purwakarta
    (Oktober 2001-September 2002)
Perbandingan biomassa daun melon
Perbandingan biomassa batang melon
Perbandingan biomassa akar melon
Perbandingan biomassa buah melon
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Pembentukan buah pada melon
terjadi pada 100 hari setelah tanam

• Setelah 117 hari setelah tanam
buah pada musim kemarau akan
memiliki biomassa yang lebih tinggi
karena masih mengalami
pertumbuhan biomassa

• Pada musim penghujan
pertumbuhan biomassa buah melon
relatif konstan, tidak mengalami       Pada waktu pemanenan didapatkan
peningkatan                           nilai biomassa buah pada musim
                                      kemarau sebesar
                                      8484.51 kg/ha, dan pada musim
                                      penghujan sebesar 6908.65 kg/ha
Perbandingan biomassa total melon
Perbandingan biomassa
        melon
• Biomassa total tanaman melon
merupakan penjumlahan dari biomassa
daun, batang, akar dan buah dari
tanaman melon

• Berdasarkan hasil simulasi dapat
diketahui bahwa produktivitas melon yang
ditanam pada musin kemarau akan lebih
besar dibandingkan dengan produktivitas
melon yang ditanam pada musim hujan

• Biomassa total melon pada musin
kemarau dan hujan yaitu 10312.33 kg/ha
dan 9237.035 kg/ha

• Usia tanam pada musim kemarau juga
lebih singkat daripada musin penghujan,
yaitu 130 hari dan 137 hari
KESIMPULAN DAN SARAN
                    Kesimpulan:
                    •Tanaman melon yang ditanam pada musim kemarau
                    memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibanding
                    dengan tanaman melon yang ditanam pada musim
                    hujan

                    • Usia tanam tanaman melon musim kemarau lebih
                    pendek dibanding dengan usia tanam tanaman melon
                    musim hujan



Saran:
• Model ini belum dikalibrasi maupun divalidasi , maka perlu
adanya percobaan langsung di lokasi kajian (Purwakarta)
untuk mendapatkan data pembanding yang valid
MELON MUSIM

More Related Content

What's hot

Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...
Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...
Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...F W
 
Budidaya ikan gurame
Budidaya ikan gurameBudidaya ikan gurame
Budidaya ikan gurameikarahma97
 
ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU
ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARUANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU
ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARUBukan Untuk Sembarang Hati
 
Laporan anatomi ikan nilem dan ikan lele
Laporan anatomi ikan nilem dan ikan leleLaporan anatomi ikan nilem dan ikan lele
Laporan anatomi ikan nilem dan ikan leleMonika Sari
 
Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)Ilham Johari
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surutsobarputra
 
AKL II Kosolidasi dengan harga perolehan
AKL II Kosolidasi dengan harga perolehanAKL II Kosolidasi dengan harga perolehan
AKL II Kosolidasi dengan harga perolehanRendra Safa'at
 
(REVIEW JURNAL) ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PEMBUATAN BRIKET ARANG BERDASARKAN B...
(REVIEW JURNAL) ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PEMBUATAN BRIKET ARANG BERDASARKAN B...(REVIEW JURNAL) ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PEMBUATAN BRIKET ARANG BERDASARKAN B...
(REVIEW JURNAL) ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PEMBUATAN BRIKET ARANG BERDASARKAN B...Nurul Huda
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kidang kencana
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kidang kencanaUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kidang kencana
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kidang kencanaSri Hartatik
 
Merger dan akuisi
Merger dan akuisiMerger dan akuisi
Merger dan akuisistiemb
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Kacung Abdullah
 
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalianFerli Dian SAputra
 
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...Vadhalna Zulkarnaen
 
Aplikasi neraca pembayaran dalam bisnis
Aplikasi neraca pembayaran dalam bisnisAplikasi neraca pembayaran dalam bisnis
Aplikasi neraca pembayaran dalam bisnisWahono Diphayana
 

What's hot (20)

biosaka materi new.pptx
biosaka materi new.pptxbiosaka materi new.pptx
biosaka materi new.pptx
 
Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...
Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...
Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
Budidaya ikan gurame
Budidaya ikan gurameBudidaya ikan gurame
Budidaya ikan gurame
 
ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU
ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARUANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU
ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU
 
Pengertian hibridoma
Pengertian hibridomaPengertian hibridoma
Pengertian hibridoma
 
Laporan anatomi ikan nilem dan ikan lele
Laporan anatomi ikan nilem dan ikan leleLaporan anatomi ikan nilem dan ikan lele
Laporan anatomi ikan nilem dan ikan lele
 
Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surut
 
AKL II Kosolidasi dengan harga perolehan
AKL II Kosolidasi dengan harga perolehanAKL II Kosolidasi dengan harga perolehan
AKL II Kosolidasi dengan harga perolehan
 
(REVIEW JURNAL) ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PEMBUATAN BRIKET ARANG BERDASARKAN B...
(REVIEW JURNAL) ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PEMBUATAN BRIKET ARANG BERDASARKAN B...(REVIEW JURNAL) ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PEMBUATAN BRIKET ARANG BERDASARKAN B...
(REVIEW JURNAL) ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PEMBUATAN BRIKET ARANG BERDASARKAN B...
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kidang kencana
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kidang kencanaUBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kidang kencana
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kidang kencana
 
Hutan tanaman industri (hti)
Hutan tanaman industri (hti)Hutan tanaman industri (hti)
Hutan tanaman industri (hti)
 
Merger dan akuisi
Merger dan akuisiMerger dan akuisi
Merger dan akuisi
 
Makalah_57 Makalah laporan praktikum
Makalah_57 Makalah laporan praktikumMakalah_57 Makalah laporan praktikum
Makalah_57 Makalah laporan praktikum
 
Perikanan
PerikananPerikanan
Perikanan
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage
 
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
 
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
 
Aplikasi neraca pembayaran dalam bisnis
Aplikasi neraca pembayaran dalam bisnisAplikasi neraca pembayaran dalam bisnis
Aplikasi neraca pembayaran dalam bisnis
 

Similar to MELON MUSIM

HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiHAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiPurwandaru Widyasunu
 
Pengaruh iklim terhadap pola tanam
Pengaruh iklim terhadap pola tanamPengaruh iklim terhadap pola tanam
Pengaruh iklim terhadap pola tanamFindra Wahyudi
 
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"Ana Puja Prihatin
 
Macadamia for Rehabilitation
Macadamia for RehabilitationMacadamia for Rehabilitation
Macadamia for RehabilitationErnawati Ernawati
 
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...
PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...Hanifah Nurhayati
 
10394-62940-1-PB.pdf
10394-62940-1-PB.pdf10394-62940-1-PB.pdf
10394-62940-1-PB.pdfcahyadi1969
 
Teknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagungTeknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagungagussy supri
 
Budidaya jamurbptp jatim
Budidaya jamurbptp jatimBudidaya jamurbptp jatim
Budidaya jamurbptp jatimariobetha
 
Teknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagungTeknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagungyugoadi
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...Rahmat Hidayat
 
RADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARIRADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARIEDIS BLOG
 
Mata Kuliah Ekologi Pertanian tahun 2024.pptx
Mata Kuliah Ekologi Pertanian tahun 2024.pptxMata Kuliah Ekologi Pertanian tahun 2024.pptx
Mata Kuliah Ekologi Pertanian tahun 2024.pptxharryzharifa
 

Similar to MELON MUSIM (20)

HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiHAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
 
Pengaruh iklim terhadap pola tanam
Pengaruh iklim terhadap pola tanamPengaruh iklim terhadap pola tanam
Pengaruh iklim terhadap pola tanam
 
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Macadamia for Rehabilitation
Macadamia for RehabilitationMacadamia for Rehabilitation
Macadamia for Rehabilitation
 
Presentasi lcc
Presentasi lccPresentasi lcc
Presentasi lcc
 
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...
PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...
 
10394-62940-1-PB.pdf
10394-62940-1-PB.pdf10394-62940-1-PB.pdf
10394-62940-1-PB.pdf
 
Teknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagungTeknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagung
 
Fild stadi tanaman cacao
Fild stadi tanaman cacaoFild stadi tanaman cacao
Fild stadi tanaman cacao
 
Budidaya jamurbptp jatim
Budidaya jamurbptp jatimBudidaya jamurbptp jatim
Budidaya jamurbptp jatim
 
Teknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagungTeknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagung
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...
 
RADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARIRADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARI
 
5 penghijauan
5 penghijauan5 penghijauan
5 penghijauan
 
Ferli dasgron
Ferli dasgronFerli dasgron
Ferli dasgron
 
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimunMakalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
 
Orgadec.pptx
Orgadec.pptxOrgadec.pptx
Orgadec.pptx
 
Kunyit
KunyitKunyit
Kunyit
 
Mata Kuliah Ekologi Pertanian tahun 2024.pptx
Mata Kuliah Ekologi Pertanian tahun 2024.pptxMata Kuliah Ekologi Pertanian tahun 2024.pptx
Mata Kuliah Ekologi Pertanian tahun 2024.pptx
 

More from Hanifah Nurhayati

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...Hanifah Nurhayati
 
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...Hanifah Nurhayati
 
SISTEM ASURANSI INDEKS IKLIM
SISTEM ASURANSI INDEKS IKLIMSISTEM ASURANSI INDEKS IKLIM
SISTEM ASURANSI INDEKS IKLIMHanifah Nurhayati
 
PELUANG HOTSPOT BERDASARKAN ANOMALI SST
PELUANG HOTSPOT BERDASARKAN ANOMALI SSTPELUANG HOTSPOT BERDASARKAN ANOMALI SST
PELUANG HOTSPOT BERDASARKAN ANOMALI SSTHanifah Nurhayati
 
ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...
ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...
ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...Hanifah Nurhayati
 
IDENTIFIKASI CLIMATE TRESHOLD UNTUK KEJADIAN BANJIR
IDENTIFIKASI CLIMATE TRESHOLD UNTUK KEJADIAN BANJIRIDENTIFIKASI CLIMATE TRESHOLD UNTUK KEJADIAN BANJIR
IDENTIFIKASI CLIMATE TRESHOLD UNTUK KEJADIAN BANJIRHanifah Nurhayati
 
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)Hanifah Nurhayati
 
Praktikum 5 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 1)
Praktikum 5 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 1)Praktikum 5 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 1)
Praktikum 5 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 1)Hanifah Nurhayati
 
Praktikum 4 anhid (ANALISIS KURVA DEPTH DURATION FREQUENCY (DDF) DAN INTENSIT...
Praktikum 4 anhid (ANALISIS KURVA DEPTH DURATION FREQUENCY (DDF) DAN INTENSIT...Praktikum 4 anhid (ANALISIS KURVA DEPTH DURATION FREQUENCY (DDF) DAN INTENSIT...
Praktikum 4 anhid (ANALISIS KURVA DEPTH DURATION FREQUENCY (DDF) DAN INTENSIT...Hanifah Nurhayati
 
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)Hanifah Nurhayati
 

More from Hanifah Nurhayati (19)

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...
 
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
 
GFM 45
GFM 45GFM 45
GFM 45
 
SISTEM ASURANSI INDEKS IKLIM
SISTEM ASURANSI INDEKS IKLIMSISTEM ASURANSI INDEKS IKLIM
SISTEM ASURANSI INDEKS IKLIM
 
KONTRIBUTOR PENCEMAR UDARA
KONTRIBUTOR PENCEMAR UDARAKONTRIBUTOR PENCEMAR UDARA
KONTRIBUTOR PENCEMAR UDARA
 
PELUANG HOTSPOT BERDASARKAN ANOMALI SST
PELUANG HOTSPOT BERDASARKAN ANOMALI SSTPELUANG HOTSPOT BERDASARKAN ANOMALI SST
PELUANG HOTSPOT BERDASARKAN ANOMALI SST
 
ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...
ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...
ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...
 
IDENTIFIKASI CLIMATE TRESHOLD UNTUK KEJADIAN BANJIR
IDENTIFIKASI CLIMATE TRESHOLD UNTUK KEJADIAN BANJIRIDENTIFIKASI CLIMATE TRESHOLD UNTUK KEJADIAN BANJIR
IDENTIFIKASI CLIMATE TRESHOLD UNTUK KEJADIAN BANJIR
 
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
 
Praktikum 5 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 1)
Praktikum 5 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 1)Praktikum 5 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 1)
Praktikum 5 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 1)
 
Praktikum 4 anhid (ANALISIS KURVA DEPTH DURATION FREQUENCY (DDF) DAN INTENSIT...
Praktikum 4 anhid (ANALISIS KURVA DEPTH DURATION FREQUENCY (DDF) DAN INTENSIT...Praktikum 4 anhid (ANALISIS KURVA DEPTH DURATION FREQUENCY (DDF) DAN INTENSIT...
Praktikum 4 anhid (ANALISIS KURVA DEPTH DURATION FREQUENCY (DDF) DAN INTENSIT...
 
Praktikum 3 cover
Praktikum 3 coverPraktikum 3 cover
Praktikum 3 cover
 
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
 
Praktikum 2 cover
Praktikum 2 coverPraktikum 2 cover
Praktikum 2 cover
 
Praktikum i cover
Praktikum i coverPraktikum i cover
Praktikum i cover
 
Analisis siklon tropis
Analisis siklon tropisAnalisis siklon tropis
Analisis siklon tropis
 
Praktikum i anhid
Praktikum i anhidPraktikum i anhid
Praktikum i anhid
 
Laporan front kelompok 4
Laporan front kelompok 4Laporan front kelompok 4
Laporan front kelompok 4
 
Meteo penerbangan
Meteo penerbanganMeteo penerbangan
Meteo penerbangan
 

MELON MUSIM

  • 1. Anggota Kelompok: Teguh Bambang Setyo Wibowo (G24070033) Hanifah Nurhayati (G24080013) Achmad Sururi (G24080041) Nadita Zairina Suchesdian (G24080044)
  • 2. Peringkat 3 terbesar dalam produksi pada famili Cucurbitaceae (Robinson dan Waltres 1996 dalam Oktafianti 2006) Biji melon digunakan sebagai bahan bakar penerangan (Oktafianti 2006) Daun melon sebagai sayuran maupun pakan ternak (Oktafianti 2006) Dapat digunakan sebagai obat maupun terapi kesehatan (Wijayakusumah 1995 dalam Wulandari, 2000)
  • 3. Prospek yang baik untuk dikembangkan di Indonesia Iklim Indonesia yang sesuai untuk tumbuhnya tanaman melon Penentuan lokasi yang sesuai untuk meningkatkan kualitas melon
  • 4. TUJUAN Mengetahui perbandingan tingkat respon pertumbuhan tanaman melon pada musim kemarau dan penghujan dengan model simulasi pertumbuhan.
  • 5. MELON Klasifikasi Melon 1) Divisi : Spermatophyta 2) Sub-divisi : Angiospermae 3) Klas : Dicotyledonae 4) Sub-klas : Sympetalae 5) Ordo : Cucurbitales 6) Famili : Cucurbitaceae 7) Genus : Cucumis 8) Spesies : Cucumis melo L
  • 6. • Benih ditanam sedalam 3 - 4 cm dengan suhu lebih dari 20°C, kecambah muncul dalam waktu satu minggu • Kecambah tanaman melon muncul pada 4 – 8 hari setelah penanaman. • Daun sejati tumbuh atau muncul setelah 5 – 6 hari setelah membukanya kotiledon • Cluster bunga jantan pertama muncul pada ruas buku sekitar 30 – 50 hari setelah penanaman, • Perkembangan buah terjadi setelah 10 – 40 hari setelah bunga mekar hingga buah melon mengalami pemasakan (Rubatzky dan Yamaguchi, 1997).
  • 7. Suhu rata–rata optimum 18°C sampai 24°C dapat ditanam secara Pertumbuhan tanaman zig-zag ataupun berpola meningkat nyata jika persegi panjang intensitas cahaya tinggi (Rubatzky dan Yamaguchi, 1997). jarak tanam di genangan air harus Greenhouse dari 60 dihindari cm x 70cm hingga 60 cm x 100 cm Mulsa, penutup barisan dan sungkup panas digunakan untuk mempercepat pertumbuhan tanaman (Yamaguchi, 1983)
  • 8. Kabupaten Purwakarta • bagian dari wilayah Propinsi Jawa Barat yang terletak diantara 107°30' - 107°40' BT dan 6°25' - 6°45' LS. • iklim di Kab. Purwakarta termasuk pada zona iklim tropis • rata-rata curah hujan 3.093 • kemiringan lahan di Kabupaten mm/tahun dan terbagi ke dalam 2 Purwakarta bervariasi antara 0 – wilayah zona hujan, yaitu: 40% 1. Zona dengan suhu berkisar antara 22°-28° •Ketinggian daerah Kabupaten 2. zona dengan suhu berkisar 17°- Purwakarta antara 40 - 2.064 26° meter di atas permukaan laut
  • 9. ALAT DAN BAHAN • Personal computer (PC) yang dilengkapisoftware Visual Basic 6.0 • data iklim harian dari stasiun Meteorologi Citalang, Purwakarta tahun 2002
  • 10. LANGKAH KERJA • Submodel pertumbuhan mensimulasikan aliran biomassa hasil fotosintesis ke organ-organtanaman (akar, batang, daun, dan tongkol) •Asumsi yang digunakan untuk penyusunan sub model pertumbuhan tanaman melon adalah sebagai berikut : 1. Kebutuhan air tanaman bukan merupakanfaktor pembatas 2. Kebutuhan nutrisi tanaman bukan merupakan faktor pembatas 3. Kebutuhan agroklimat lain seperti jenis tanah, PH tanahdan Iainnya bukan merupakan faktor pembatas
  • 11. PRODUKSI BIOMASSA (Pb) Pb = εQint = εQo(1 -e -k.ILD) Keterangan , (Charles-Edwards et al. 1986): Pb = Produksi biomassa potensial ε = efesiensi penggunaan radiasi Nilai ILD untuk tanaman melon yang digunakan 1,11 (Tedeschi, et. al. 2009)
  • 12. PRODUKSI BIOMASSA (Pb) dWx = ηxPa - Rg - Rm = ηx (l-kg) Pa - km Wx Q10 Keterangan : dWx = penambahan berat organ x (kg/ha.d) Pa = Biomassa aktual ηx = proporsi biomassa yang dialokasikan ke organ x kg = koefisien respirasi pertumbuhan km = koefisien respirasi pemeliharaan Wx = berat organ x (kg ha-1) T = suhu udara (°C) Q10 = 2 (T-20)/10
  • 13. INDEKS LUAS DAUN dILD = sla*dWD Keterangan , (Handoko 1994): dILD = perubahan indeks luas daun sla = luas daun spesifik (ha kg-1) dWD = perubahan berat daun (kg /ha.hari)
  • 14. Nilai thermal unit untuk tiap fase pertumbuhan (Ortiz and Silvertooth,2007)
  • 16. HASIL DAN PEMBAHASAN • Kabupaten Purwakarta termasuk pada zona iklim tropis, dengan rata- rata curah hujan 3.093 mm/tahun dan terbagi ke dalam 2 wilayah zona hujan, yaitu: 1. Zona dengan suhu berkisar antara 22°-28° C 2. zona dengan suhu berkisar 17°- 26° C • Rata-rata suhu udara harian di Purwakarta adalah 28,2 °C, dengan kisaran 26,3 °C – 29,2 °C • Pertumbuhan optimal, melon membutuhkan suhu rata-rata 24 °C sampai 30°C selama periode pertumbuhan (Prihatman, 2000).
  • 17. Suhu, curah hujan dan radiasi Purwakarta (Oktober 2001-September 2002)
  • 22. HASIL DAN PEMBAHASAN • Pembentukan buah pada melon terjadi pada 100 hari setelah tanam • Setelah 117 hari setelah tanam buah pada musim kemarau akan memiliki biomassa yang lebih tinggi karena masih mengalami pertumbuhan biomassa • Pada musim penghujan pertumbuhan biomassa buah melon relatif konstan, tidak mengalami Pada waktu pemanenan didapatkan peningkatan nilai biomassa buah pada musim kemarau sebesar 8484.51 kg/ha, dan pada musim penghujan sebesar 6908.65 kg/ha
  • 25. • Biomassa total tanaman melon merupakan penjumlahan dari biomassa daun, batang, akar dan buah dari tanaman melon • Berdasarkan hasil simulasi dapat diketahui bahwa produktivitas melon yang ditanam pada musin kemarau akan lebih besar dibandingkan dengan produktivitas melon yang ditanam pada musim hujan • Biomassa total melon pada musin kemarau dan hujan yaitu 10312.33 kg/ha dan 9237.035 kg/ha • Usia tanam pada musim kemarau juga lebih singkat daripada musin penghujan, yaitu 130 hari dan 137 hari
  • 26. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan: •Tanaman melon yang ditanam pada musim kemarau memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibanding dengan tanaman melon yang ditanam pada musim hujan • Usia tanam tanaman melon musim kemarau lebih pendek dibanding dengan usia tanam tanaman melon musim hujan Saran: • Model ini belum dikalibrasi maupun divalidasi , maka perlu adanya percobaan langsung di lokasi kajian (Purwakarta) untuk mendapatkan data pembanding yang valid