Puisi menggunakan ekspresi tidak langsung seperti kiasan dan simbol untuk menciptakan makna baru. Ketidaklangsungan ekspresi dalam puisi terjadi karena penggantian arti, penyimpangan arti, dan penciptaan arti melalui bahasa simbolik.
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)Student
dalam power point yang ini dilengkapi dengan ciri cirin perbedaan dan pengertian dan hal lainnya, jadi yu beca teman. ini untuk semua kalangan terutama kelas XII
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama) fifinfadriah
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama)
- Pengertian Drama
- Jenis-jenis Drama
- Unsur-unsur Drama
- Unsur Intrinsik Drama
- Unsur Ekstrinsik Drama
- Kaidah Kebahasaan Drama
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)Student
dalam power point yang ini dilengkapi dengan ciri cirin perbedaan dan pengertian dan hal lainnya, jadi yu beca teman. ini untuk semua kalangan terutama kelas XII
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama) fifinfadriah
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama)
- Pengertian Drama
- Jenis-jenis Drama
- Unsur-unsur Drama
- Unsur Intrinsik Drama
- Unsur Ekstrinsik Drama
- Kaidah Kebahasaan Drama
Teks ulasan – Jika bicara tentang tulisan tidak akan bisa dilepaskan dari suatu bahasa atau penulisan kalimat. Ketika seseorang membuat suatu tulisan ada yang lebih suka menggunakan bahasa yang formal dan ada juga yang lebih suka menggunakan bahasa informal. Kedua bahasa tersebut sudah memiliki pencintanya masing-masing. Selain itu, kedua bahasa tersebut dapat memberikan informasi kepada pembacanya.
Penggunaan bahasa formal pada suatu kalimat biasanya ditujukan untuk informasi-informasi yang detail atau informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah. Sementara itu, penggunaan bahasa informal pada suatu kalimat ditujukan pada informasi-informasi yang lebih santai dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Informasi yang ada pada suatu tulisan pastinya berfungsi untuk memberikan penjelasan terhadap suatu objek. Namun, terkadang ada juga tulisan yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang suatu kejadian atau peristiwa yang sedang terjadi atau yang sudah pernah terjadi. Bahkan, ada juga tulisan yang didalamnya berisi tentang informasi berupa pendapat dari penulis dalam menanggapi atau memberikan penilaian terhadap suatu objek.
Tulisan yang berisi tentang pendapat seseorang dalam memberikan penilaian terhadap suatu objek sering juga disebut dengan mengulas. Oleh karena itu, seseorang yang mengulas menandakan bahwa orang itu sedang membuat teks ulasan. Dalam membuat teks ini, objek yang dapat digunakan sangatlah beragam, seperti novel, puisi, lagu, film, dan sebagainya.
Dengan membuat teks ini, maka kita sebagai penulis mencoba untuk memahami suatu karya orang lain yang akan diulas dengan menggunakan sudut pandang kita (penulis teks ulasan). Lalu, apa itu teks ulasan? Yuk kita simak ulasan teks ulasan, mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis, tujuan, cara membuat, dan contoh. Pengertian Teks Ulasan
Dalam kehidupan sehari-hari yang kita jalani ini tidak bisa lepas dari yang namanya sebuah karya yang sudah dibuat oleh orang lain. Adapun, karya-karya yang dimaksud, seperti musik, karya seni, sastra, puisis, buku, lagu, dan masih banyak lagi. Dengan adanya karya-karya tersebut, maka ada juga seseorang atau kelompok yang memberikan ulasan terhadap karya tersebut atau lebih tepatnya membuat teks ulasan.
Teks ulasan terdiri dari dua kata, yaitu teks dan ulasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang; bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dan sebagainya. Sedangkan ulasan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kupasan atau tafsiran atau komentar. Ulasan itu sendiri mungkin lebih sering kita dengar kata review.
Jadi, dapat dikatakan bahwa teks ulasan adalah suatu karangan isinya berupa berbagai macam kupasan atau komentar dalam memberikan pandangan terhadap suatu objek. Dengan membuat teks ini, maka penulis teks ulasan akan memberikan informasi terkait dengan objek yang sedang diulasnya. Oleh sebab itu, teks ini bisa dibilang sifatnya cenderung subjektif
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah) fifinfadriah
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
- Pengertian Karya Tulis Ilmiah
- Ciri-Ciri Karya Ilmiah
- Tujuan Penulisan Karya Tulis Imiah
- Bentuk Karya Ilmiah
- Jenis-jenis karya tulis Ilmiah
- Tahap Penulisan Karya Tulis Ilmiah
- Ciri Kebahasaan Karya Ilmiah
- Tata Naskah Karangan Ilmiah
Teks ulasan – Jika bicara tentang tulisan tidak akan bisa dilepaskan dari suatu bahasa atau penulisan kalimat. Ketika seseorang membuat suatu tulisan ada yang lebih suka menggunakan bahasa yang formal dan ada juga yang lebih suka menggunakan bahasa informal. Kedua bahasa tersebut sudah memiliki pencintanya masing-masing. Selain itu, kedua bahasa tersebut dapat memberikan informasi kepada pembacanya.
Penggunaan bahasa formal pada suatu kalimat biasanya ditujukan untuk informasi-informasi yang detail atau informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah. Sementara itu, penggunaan bahasa informal pada suatu kalimat ditujukan pada informasi-informasi yang lebih santai dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Informasi yang ada pada suatu tulisan pastinya berfungsi untuk memberikan penjelasan terhadap suatu objek. Namun, terkadang ada juga tulisan yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang suatu kejadian atau peristiwa yang sedang terjadi atau yang sudah pernah terjadi. Bahkan, ada juga tulisan yang didalamnya berisi tentang informasi berupa pendapat dari penulis dalam menanggapi atau memberikan penilaian terhadap suatu objek.
Tulisan yang berisi tentang pendapat seseorang dalam memberikan penilaian terhadap suatu objek sering juga disebut dengan mengulas. Oleh karena itu, seseorang yang mengulas menandakan bahwa orang itu sedang membuat teks ulasan. Dalam membuat teks ini, objek yang dapat digunakan sangatlah beragam, seperti novel, puisi, lagu, film, dan sebagainya.
Dengan membuat teks ini, maka kita sebagai penulis mencoba untuk memahami suatu karya orang lain yang akan diulas dengan menggunakan sudut pandang kita (penulis teks ulasan). Lalu, apa itu teks ulasan? Yuk kita simak ulasan teks ulasan, mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis, tujuan, cara membuat, dan contoh. Pengertian Teks Ulasan
Dalam kehidupan sehari-hari yang kita jalani ini tidak bisa lepas dari yang namanya sebuah karya yang sudah dibuat oleh orang lain. Adapun, karya-karya yang dimaksud, seperti musik, karya seni, sastra, puisis, buku, lagu, dan masih banyak lagi. Dengan adanya karya-karya tersebut, maka ada juga seseorang atau kelompok yang memberikan ulasan terhadap karya tersebut atau lebih tepatnya membuat teks ulasan.
Teks ulasan terdiri dari dua kata, yaitu teks dan ulasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang; bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dan sebagainya. Sedangkan ulasan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kupasan atau tafsiran atau komentar. Ulasan itu sendiri mungkin lebih sering kita dengar kata review.
Jadi, dapat dikatakan bahwa teks ulasan adalah suatu karangan isinya berupa berbagai macam kupasan atau komentar dalam memberikan pandangan terhadap suatu objek. Dengan membuat teks ini, maka penulis teks ulasan akan memberikan informasi terkait dengan objek yang sedang diulasnya. Oleh sebab itu, teks ini bisa dibilang sifatnya cenderung subjektif
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah) fifinfadriah
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
- Pengertian Karya Tulis Ilmiah
- Ciri-Ciri Karya Ilmiah
- Tujuan Penulisan Karya Tulis Imiah
- Bentuk Karya Ilmiah
- Jenis-jenis karya tulis Ilmiah
- Tahap Penulisan Karya Tulis Ilmiah
- Ciri Kebahasaan Karya Ilmiah
- Tata Naskah Karangan Ilmiah
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Disusun Oleh :
Rika Afriani
Lisa Purnama Sari
Suci Agresita
Suharti
Adestri Sinto Resmi
Marsuki
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Balikpapan
Ketidaklangsunga
n Ekspresi Puisi
3. • Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal
dari kata poesis yang artinya berati penciptaan.
• Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah
kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair
memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara
sebaik-baiknya.
• Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal
dari kata poesis yang artinya berati penciptaan.
• Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah
kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair
memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara
sebaik-baiknya.
A. Pengertian
Puisi
A. Pengertian
Puisi
4. • Di dalam puisi banyak hal diungkapkan secara tidak langsung.
Macam-macam ucapan kiasan merupakan bentuk pengungkapan
tidak langsung. Dikatakan “A”, dimaksudkan “B”.
• Penunjukan arti yang jauh dari arti harfiahnya ini menimbulkan
ketidaklangsungan dalam aturan sastra yang disebut sebagai
ketidaklangsungan ekspresi.
• Di dalam puisi banyak hal diungkapkan secara tidak langsung.
Macam-macam ucapan kiasan merupakan bentuk pengungkapan
tidak langsung. Dikatakan “A”, dimaksudkan “B”.
• Penunjukan arti yang jauh dari arti harfiahnya ini menimbulkan
ketidaklangsungan dalam aturan sastra yang disebut sebagai
ketidaklangsungan ekspresi.
B. Ketidaklangsungan
Ekspresi Puisi
B. Ketidaklangsungan
Ekspresi Puisi
5. Menurut Riffatere (dikutip oleh Hermintoyo
2003:32), konvensi ketidaklangsungan ekspresi
dalam puisi disebabkan oleh tiga aspek;
1. Penggantian arti (displacing of meaning),
2. Penyimpangan arti (distorting of meaning), dan
3. Penciptaan arti (creating of meaning).
Menurut Riffatere (dikutip oleh Hermintoyo
2003:32), konvensi ketidaklangsungan ekspresi
dalam puisi disebabkan oleh tiga aspek;
1. Penggantian arti (displacing of meaning),
2. Penyimpangan arti (distorting of meaning), dan
3. Penciptaan arti (creating of meaning).
6. 1.Penggantian Arti
Unsur atau sebab yang
menghasilkan ketidak-langsungan
ekspresi adalah penggantian arti karena
makna primer (denotatif) telah rusak, dan
makna skunder (konotatif) menggantikan
tempatnya.
7. Colour scheme
a. Perbandingan
Metafora
contoh pada sajak “Cinta itu buta”.
Simile atau perbandingan,
Contohnya “Gadis mimpimu kusut basah
seperti sampah”.
Litotes
Contohnya pada sajak “dia sama sekali tidak
Lemah..”
Kategori Penggantian
Arti
Kategori Penggantian
Arti
8. Alegori
Pernah engkau dengar
Nyanyian burung murai
Ketika gerimis turun
Langit tertutup kabut
Bersiul memilukan
Berderai menikam embun
Suara lautpun sirna
Terbang entah kemana
9. b.Pemanusian
Personifikasi
Aku sering merasa kesal serta bosan
Menunggu matahari bangkit dari tidur
c.Penyebutan Sebagaian
Sinekdoke Pras Pro Toto
Contoh :
Memang bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan masih banyak tangan yang berbuat nista
(Untuk Kita Renungkan)
11. SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Dihitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
12. Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah….
13. 2. Penyimpangan
Arti
•Dalam pemahaman Riffattere, makna konotasi yang terwujud
dalam puisi adalah hasil dari perusakan arti.
•Riffattere hanya menunjuk ada penyimpangan di sana, makna
awal rusak dan menghasilkan makna baru. Menurut Riffattere, ini
dikarenakan tiga hal: ambiguitas, kontradiksi dan nonsense
14.
15. b. Kontradiksi
Kontradiksi dalam puisi erat kaitannya dengan
penggunaan kata-kata yang berlawanan pilihan kata
maupun maknanya. Kontradiksi dapat dikategorikan
menjadi 5, yaitu:
Antitesis
Ketika kami berdukacita,
mereka datang dengan senyum kegembiraan
16. Paradoks
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa (Berita
kepada kawan).
Hiperbola
Pengorbanan yang tak sia-sia
Untuk negeri yang dicintai, dikasihi
Tangan dan kaki rela kau serahkan
Darah, keringat rela kau curahkan (Seraut Wajah)
17. Ironi
Contoh :
Tidakkah kau lihat indahnya, sumber air mengering dan
sungai enggan mengalir?
Eufemisme
Contoh :
Ketika ia dibebastugaskan ia meronta, hilang kendali
hatinya
19. Nyanyian ladang
Kau akan cukup punya istirah
Di hari siang. Setelah selesai mengerjakan sawah
Pak tani, jangan menangis
Kau akan cukup punya sandang
Buat menikah. Setelah selesai melunas hutang.
Pak tani, jangan menangis.
Kau akan cukup punya pangan
Buat si ujang, setelah selesai pergi kondangan.
Pak tani,jangan menangis.
Kau akan cukup punya ladang
Buat bersawah. Setelah selesai mendirikan kandang.
Pak tani, jangan menangis.
(Daerah Perbatasan, 1970:19
20. • Ketidaklangsungan ekspresi juga terbentuk karena
penciptaan arti.
• Proses penciptaan kata-kata unik dan kreatif oleh
pengarang dalam sajak dan lirik dikatakan sebagai
simbol khusus (Private symbol). Private symbol
berfungsi untuk menimbulkan bayangan yang konkret
dan mampu menciptakan makna tambahan yang dapat
menimbulkan imajinasi bagi pembaca.
3. Penciptaan Arti
21. Contoh :
Tuhan pasti telah memperhitungkan
Amal dan dosa yang kita perbuat (Untuk Kita Renungkan)
22. KEHARUAN
Karya : Subagio
Aku tak terharu lagi
Sejak bapak tak mencium ku di ubun.
Aku tak terharu lagi
Sejak perselisihan tak selesai dengan ampun.
Keharuan menawan
Ketika Bung Karno bersama rakyat
Teriak “Merdeka” 17 kali.
Keharuan menawan
Ketika pasukan griliya masuk jogja
Sudah kita rebut kembali.