SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
KETERKAITAN KEMISKINAN DAN
KETIMPANGAN DENGAN TEORI-
TEORI PEMBANGUNAN
KRISMANTO WARUWU 19136020
1. Ketimpangan Pembangunan (Kritetrian Bank Dunia)
Berdasarkan kriteria bank dunia ketimpangan distribusi pendapatan diukur dengan menghituing persentase
jumlah pendapatan masyarakat dari kelompok yang berpendapatan rendah dibandingkan dengan dengan total
pendapatan penduduk. Kriteria ini membagi pendapatan (income) suatu masyarakat diurutkan dari paling rendah
ke paling tinggi, yang dibagi dalam 3 katagori yaitu:
a. Jumlah proporsi yang diterima oleh 40% penduduk lapisan rendah.
b. Jumlah proporsi yang yang diterima 40% penduduk lapisan sedang.
c. Jumlah proporsi yang diterima 20% penduduk lapisan tinggi.
1. Ketimpangan Pembangunan (indeks GINI RATIO)
Rasio Gini atau koefisien adalah alat mengukur derajat ketidakmerataan distribusi penduduk. Ini didasarkan pada
kurva Lorenz, yaitu sebuah kurva pengeluaran kumulatif yang membandingkan distribusi dari suatu variable
tertentu (misalnya pendapatan) dengan distribusi uniform (seragam) yang mewakili persentase kumulatif
penduduk
Koefisien Gini (Gini Ratio) adalah ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan agregat (secara keseluruhan) yang
angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan yang sempurna). Koefisien Gini
dapat diperoleh dengan menghitung rasio bidang yang terletak antara garis diagonal dan kurva Lorenz dibagi
dengan luas separuh bidang di mana kurva Lorenz itu berada.
Nilai Koefisien Distribusi Pendapatan
<0,4 Tingkat ketimpangan rendah
0.4-0,5 Tingkat Ketimpangan Sedang
>o,5 Tingkat Ketmpangan Tinggi
dapat dikatakan bahwa suatu distribusi pendapatan makin merata jika nilai Koefisien Gini
mendekati nol (0). Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan makin tidak merata jika
nilai Koefisien Gininya makin mendekati satu. Perhatikan tabel berikut:
Tabel: Patokan Nilai Koefisien Gini
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
Per.25/MEN/IX/2009 Tentang Tingkat Pengembangan Pemukiman Transmigrasi, gini rasio merupakan ukuran
pemerataan pendapatan yang dihitung berdasarkan kelas pendapatan dalam 10 kelas pendapatan (decille).
Rumus Gini Ratio:
GR = 1 - ∑fi [Yi + Yi-1]
Ket : fi = jumlah persen (%) penerima pendapatan kelas ke i. Yi = jumlah
kumulatif (%) pendapatan pada kelas ke i.
Nilai GR terletak antara nol sampai dengan satu.
Bila GR = 0, ketimpangan pendapatan merata sempurna, artinya setiap orang menerima pendapatan yang sama
dengan yang lainnya.
Bila GR = 1 artinya ketimpangan pendapatan timpang sempurna atau pendapatan itu hanya diterima oleh satu
orang atau satu kelompok saja.
1. Ketimpangan Pembangunan (Indek Williansom)
Menurut (Hartono, 2008). Ketimpangan pembangunan antar daerah dengan
pusat dan antar daerah satu dengan daerah lain merupakan suatu hal yang
wajar, karena adanya perbedaan dalam sumber daya dan awal pelaksanaan
pembangunan antar daerah. (Williamson, 1965, dalam Hartono, 2008).
Ketimpangan yang paling lazim dibicarakan adalah ketimpangan ekonomi.
Dalam ketimpangan ,ada Ketimpangan pembangunan ekonomi antar daerah
secara absolut maupun ketimpangan relatif antara potensi dan tingkat
kesejahteraan tersebut dapat menimbulkan masalah dalam hubungan antar
daerah. Falsafah pembangunan ekonomi yang dianut pemerintah jelas tidak
bermaksud membatasi arus modal (bahkan yang terbang ke luar negeri saja
hampir tidak dibatasi
Menurut Todaro (2004), Ketimpangan antar wilayah dalam
kenyataannya tidak dapat dihilangkan dalam proses pembangunan
suatu daerah. Dengan adanya ketimpangan, maka akan mendorong
daerah yang terbelakang untuk dapat berusaha meningkatkan
kualitas pembangunannya agar tidak tertinggal dengan daerah
yang sudah maju. Selain dampak positif dari adanya ketimpangan
dalam pembangunan, adapun dampak negatif yang ditimbulkan
yaitu dengan semakin tingginya ketimpangan antar wilayah maka
akan semakin terjadi inefisiensi ekonomi, sehingga melemahkan
stabilitas sosial dan solidaritas, serta ketimpangan yang tinggi
pada umumnya dianggap tidaklah adil
Hubungan Ketimpangan Wilayah dan Tingkat Kemiskinan
Miller (Arsyad, 2006) berpendapat bahwa walaupun pendapatan sudah
mencapai tingakat kebutuhan dasar minimum, tetapi masih jauh lebih rendah
dibandingkan dengan masyarakat disekitarnya, maka orang tersebut masih
berada dalam keadaan miskin. Ini terjadi karena kemiskinan lebih banyak
ditentukan oleh keadaan sekitarnya dari pada lingkungan orang yang
bersangkutan. Kemiskinan relatif merupakan kondisi miskin karena pengaruh
kebijakan pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan
masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan
Kemiskinan dan ketimpangan pembanguanan layaknya satu unsur yang tak dapat
dipisahkan. Kemiskinan ada diakibatkan karena adanya ketimpangan social dalam suatu
wilayah. Dimana sebagian besar pendapatan suatu negara hanya dapat dinikmati oleh
segelintir orang dan lainnya hanya mendapatkan porsi yang kecil atau malah tidak
mendapatkannya.
Datt dan Ravvalin (1990) menekankan bahwa salah satu pengetasan kemiskinan disuatu
daerah adalah dengan menghilangkan ketimpangan antarwilayah yang terjadi, karena
ketimpangan tersebutlah yang pada akhirnya mendorong terciptanya kemiskinan.
1. Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Kemiskinan
Pertumbuhan ekonomi menurut Kuznet dalam Tambunan (2014) memiliki korelasi
yang kuat terhadap kemiskinan, pertumbuhan ekonomi pada tahap awal menyebabkan
tingkat kemiskinan cenderung meningkat namun pada saat mendekati tahap akhir
terjadi pengurangan tingkat kemiskinan secara berkesinambungan.
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to KETIMPANGAN PEMBANGUNAN

Pertumbuhan ekonomi Indonesia
Pertumbuhan ekonomi IndonesiaPertumbuhan ekonomi Indonesia
Pertumbuhan ekonomi IndonesiaAmri Syam
 
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanKemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanArief Anzarullah
 
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docxMakalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docxByOneNet
 
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN.pptx
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN.pptxDISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN.pptx
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN.pptxkrisnawatisetyaningr1
 
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN Dini Sri Rahayu
 
Tugas 6 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 6 restu antika 11140107 (5 v ma)Tugas 6 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 6 restu antika 11140107 (5 v ma)Restu Antika
 
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH Dini Sri Rahayu
 
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan PendapatanKemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan PendapatanRizqy Naharusshoimin
 
Distribusi pendapatan
Distribusi pendapatanDistribusi pendapatan
Distribusi pendapatanEl Loen
 
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATANBab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATANxNet8
 
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatanAndi Sutandi
 
Presentasi bab 5 ok
Presentasi bab 5 okPresentasi bab 5 ok
Presentasi bab 5 okIrawan Willy
 
Kemiskinan Kawasan Timur Indonesia
Kemiskinan Kawasan Timur IndonesiaKemiskinan Kawasan Timur Indonesia
Kemiskinan Kawasan Timur IndonesiaAnisa Fatmawati
 
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...Vinny Ariva
 

Similar to KETIMPANGAN PEMBANGUNAN (20)

Pertumbuhan ekonomi Indonesia
Pertumbuhan ekonomi IndonesiaPertumbuhan ekonomi Indonesia
Pertumbuhan ekonomi Indonesia
 
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanKemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
 
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docxMakalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
 
05.2 bab 2.docx
05.2 bab 2.docx05.2 bab 2.docx
05.2 bab 2.docx
 
05.2 bab 2.docx
05.2 bab 2.docx05.2 bab 2.docx
05.2 bab 2.docx
 
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN.pptx
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN.pptxDISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN.pptx
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN.pptx
 
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
 
Bahan bu asniar
Bahan bu asniarBahan bu asniar
Bahan bu asniar
 
Tugas 6 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 6 restu antika 11140107 (5 v ma)Tugas 6 restu antika 11140107 (5 v ma)
Tugas 6 restu antika 11140107 (5 v ma)
 
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
 
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan PendapatanKemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
 
Distribusi pendapatan
Distribusi pendapatanDistribusi pendapatan
Distribusi pendapatan
 
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATANBab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
 
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesia
 
Presentasi bab 5 ok
Presentasi bab 5 okPresentasi bab 5 ok
Presentasi bab 5 ok
 
Kemiskinan Kawasan Timur Indonesia
Kemiskinan Kawasan Timur IndonesiaKemiskinan Kawasan Timur Indonesia
Kemiskinan Kawasan Timur Indonesia
 
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
 
Makalah raskin
Makalah raskinMakalah raskin
Makalah raskin
 
Makalah raskin
Makalah raskinMakalah raskin
Makalah raskin
 

KETIMPANGAN PEMBANGUNAN

  • 1. KETERKAITAN KEMISKINAN DAN KETIMPANGAN DENGAN TEORI- TEORI PEMBANGUNAN KRISMANTO WARUWU 19136020
  • 2. 1. Ketimpangan Pembangunan (Kritetrian Bank Dunia) Berdasarkan kriteria bank dunia ketimpangan distribusi pendapatan diukur dengan menghituing persentase jumlah pendapatan masyarakat dari kelompok yang berpendapatan rendah dibandingkan dengan dengan total pendapatan penduduk. Kriteria ini membagi pendapatan (income) suatu masyarakat diurutkan dari paling rendah ke paling tinggi, yang dibagi dalam 3 katagori yaitu: a. Jumlah proporsi yang diterima oleh 40% penduduk lapisan rendah. b. Jumlah proporsi yang yang diterima 40% penduduk lapisan sedang. c. Jumlah proporsi yang diterima 20% penduduk lapisan tinggi.
  • 3. 1. Ketimpangan Pembangunan (indeks GINI RATIO) Rasio Gini atau koefisien adalah alat mengukur derajat ketidakmerataan distribusi penduduk. Ini didasarkan pada kurva Lorenz, yaitu sebuah kurva pengeluaran kumulatif yang membandingkan distribusi dari suatu variable tertentu (misalnya pendapatan) dengan distribusi uniform (seragam) yang mewakili persentase kumulatif penduduk Koefisien Gini (Gini Ratio) adalah ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan agregat (secara keseluruhan) yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan yang sempurna). Koefisien Gini dapat diperoleh dengan menghitung rasio bidang yang terletak antara garis diagonal dan kurva Lorenz dibagi dengan luas separuh bidang di mana kurva Lorenz itu berada.
  • 4. Nilai Koefisien Distribusi Pendapatan <0,4 Tingkat ketimpangan rendah 0.4-0,5 Tingkat Ketimpangan Sedang >o,5 Tingkat Ketmpangan Tinggi dapat dikatakan bahwa suatu distribusi pendapatan makin merata jika nilai Koefisien Gini mendekati nol (0). Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan makin tidak merata jika nilai Koefisien Gininya makin mendekati satu. Perhatikan tabel berikut: Tabel: Patokan Nilai Koefisien Gini
  • 5. Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per.25/MEN/IX/2009 Tentang Tingkat Pengembangan Pemukiman Transmigrasi, gini rasio merupakan ukuran pemerataan pendapatan yang dihitung berdasarkan kelas pendapatan dalam 10 kelas pendapatan (decille). Rumus Gini Ratio: GR = 1 - ∑fi [Yi + Yi-1] Ket : fi = jumlah persen (%) penerima pendapatan kelas ke i. Yi = jumlah kumulatif (%) pendapatan pada kelas ke i. Nilai GR terletak antara nol sampai dengan satu. Bila GR = 0, ketimpangan pendapatan merata sempurna, artinya setiap orang menerima pendapatan yang sama dengan yang lainnya. Bila GR = 1 artinya ketimpangan pendapatan timpang sempurna atau pendapatan itu hanya diterima oleh satu orang atau satu kelompok saja.
  • 6. 1. Ketimpangan Pembangunan (Indek Williansom) Menurut (Hartono, 2008). Ketimpangan pembangunan antar daerah dengan pusat dan antar daerah satu dengan daerah lain merupakan suatu hal yang wajar, karena adanya perbedaan dalam sumber daya dan awal pelaksanaan pembangunan antar daerah. (Williamson, 1965, dalam Hartono, 2008). Ketimpangan yang paling lazim dibicarakan adalah ketimpangan ekonomi. Dalam ketimpangan ,ada Ketimpangan pembangunan ekonomi antar daerah secara absolut maupun ketimpangan relatif antara potensi dan tingkat kesejahteraan tersebut dapat menimbulkan masalah dalam hubungan antar daerah. Falsafah pembangunan ekonomi yang dianut pemerintah jelas tidak bermaksud membatasi arus modal (bahkan yang terbang ke luar negeri saja hampir tidak dibatasi
  • 7. Menurut Todaro (2004), Ketimpangan antar wilayah dalam kenyataannya tidak dapat dihilangkan dalam proses pembangunan suatu daerah. Dengan adanya ketimpangan, maka akan mendorong daerah yang terbelakang untuk dapat berusaha meningkatkan kualitas pembangunannya agar tidak tertinggal dengan daerah yang sudah maju. Selain dampak positif dari adanya ketimpangan dalam pembangunan, adapun dampak negatif yang ditimbulkan yaitu dengan semakin tingginya ketimpangan antar wilayah maka akan semakin terjadi inefisiensi ekonomi, sehingga melemahkan stabilitas sosial dan solidaritas, serta ketimpangan yang tinggi pada umumnya dianggap tidaklah adil
  • 8. Hubungan Ketimpangan Wilayah dan Tingkat Kemiskinan Miller (Arsyad, 2006) berpendapat bahwa walaupun pendapatan sudah mencapai tingakat kebutuhan dasar minimum, tetapi masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan masyarakat disekitarnya, maka orang tersebut masih berada dalam keadaan miskin. Ini terjadi karena kemiskinan lebih banyak ditentukan oleh keadaan sekitarnya dari pada lingkungan orang yang bersangkutan. Kemiskinan relatif merupakan kondisi miskin karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan
  • 9. Kemiskinan dan ketimpangan pembanguanan layaknya satu unsur yang tak dapat dipisahkan. Kemiskinan ada diakibatkan karena adanya ketimpangan social dalam suatu wilayah. Dimana sebagian besar pendapatan suatu negara hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang dan lainnya hanya mendapatkan porsi yang kecil atau malah tidak mendapatkannya. Datt dan Ravvalin (1990) menekankan bahwa salah satu pengetasan kemiskinan disuatu daerah adalah dengan menghilangkan ketimpangan antarwilayah yang terjadi, karena ketimpangan tersebutlah yang pada akhirnya mendorong terciptanya kemiskinan.
  • 10. 1. Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Kemiskinan Pertumbuhan ekonomi menurut Kuznet dalam Tambunan (2014) memiliki korelasi yang kuat terhadap kemiskinan, pertumbuhan ekonomi pada tahap awal menyebabkan tingkat kemiskinan cenderung meningkat namun pada saat mendekati tahap akhir terjadi pengurangan tingkat kemiskinan secara berkesinambungan.