Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian tindakan yang dapat dilakukan perusahaan untuk memastikan karyawan bertindak sesuai harapan perusahaan. Jenis pengendalian tindakan mencakup pembatasan perilaku, administratif, penilaian pratindakan, akuntabilitas tindakan, dan redundansi. Pengendalian tindakan hanya efektif jika perusahaan dapat menentukan tindakan yang diinginkan dan memastikan tind
2. Perusahaan dapat
menambah atau mengganti
pengendalian hasil dengan
bentuk pengendalian lainnya
dengan tujuan untuk
membuat karyawan
bertindak sesuai dengan
yang diharapkan perusahaan.
PENGENDALIAN TINDAKAN
PENGENDALIAN PERSONEL
PENGENDALIAN BUDAYA
6. Pembatasan Perilaku:
Pembatasan perilaku merupakan
sebuah bentuk pengendalian
tindakan yang bersifat “negative”
atau “memaksa”. Sebagian besar
perusahaan menggunakan beragam
bentuk pembatasan fisik, termasuk
mengunci meja, memasang kata
sandi untuk computer, membatasi
akses karyawan kearea-area
tertentu.
7. Pembatasan Administratif
Suatu bentuk umum dari
pengendalian administrative yang
mencakup pembatasan otoritas dari
pengambilan keputusan. Bentuk
umum lain dari pengendalian
administrative biasanya merujuk
pada pemisahan tugas.
8. Penilaian Pratindakan
Bentuk umum dari penilaian
pratindakan berlangsung selama
proses perencanaan dan
penganggaran yang ditandai oleh
berbagai level penilaian terhadap
tindakan dan anggaran yang
direncanakan pada level organisasi
yang lebih tinggi.
9. Akuntabilitas Tindakan
Akuntabilitas tindakan ialah meminta karyawan
untuk bertanggung jawab atas tindakan yang
mereka lakukan. Agar bisa diterapkan dengan baik,
pengendalian akuntabilitas tindakan membutuhkan
hal-hal berikut:
1) Mendefinisikan tindakan apa yang dapat diterima
maupun yang tidak dapat diterima
2) Mengomunikasikan definisinya kepada karyawan
3) Mengobservasi atau jika tidak melacak apa yang
terjadi
4) Memberikan imbalan kepada tindakan yang baik
atau memberikan hukuman kepada tindakan yang
menyimpang.
10. Redundasi
Redundansi, meliputi penugasan lebih
banyak karyawan (atau peralatan)
untuk melakukan suatutugas
dibandingkan jumlah yang
sesungguhnya dibutuhkan.
Redundansi biasa terjadi di fasilitas
komputer,fungsi keamanan, dan
operasi-operasi penting lainnya.
11. Pengendalian tindakan dapat berjalan
baik karena sama halnya dengan tipe
pengendalian lain, pengendalian
tindakan berhubungan dengan satu atau
lebih dari tiga masalah dasar
pengendalian.
Berikut table masalah pengendalian yang
disebabkan oleh jenis pengendalian
tindakan
12.
13. Pengendalian tindakan dapat juga
diklasifikasikan berdasarkan apakah
pengendalian inibertujuan untuk mencegah
atau untuk mendeteksi perilaku yang tidak
diinginkan. Dibuatnya perbedaan ini terbilang
penting karena pengendalian yang mencegah
munculyca tindakan takdiinginkan Ketika
pengendalian berjalan efektif, merupakan
bentuk tindakan yang paling kuat karna dapat
mencegah timbulnya biaya dan kerusakan
akibat perilaku yang takdiinginkan tersebut.
14. Tipe pengendalian tindakan dengan deteksi berbeda
dari tipe pengendalian dari pencegahan, yakni
pengendalian dengan deteksi diaplikasikan sebuah
prilaku terjadi. Akan tetapi, pengendalian tipe ini
akan berjalan dengan efektif jika deteksi dibuat
secara tepat waktu dan juga jika deteksi berhasil
menghentikan perilaku serta berhasil mengoreksi
dampak-dampak dari tindakan yang merugikan.
Selain itu , deteksi dini terhadap tindakan yang
merugikan itu sendiri bersifat preventiatif (dapat
mencegah), deteksi ini bisa menyurutkan niat
seseorang untuk sengaja melibatkan diri dalam
perilaku yang tak diinginkan.
15.
16. Pengendalian tindakan tidak dapat
digunakan dengan efektif pada
setiapsituasi. Pengendalian tindakan
hanya efektif ketika kedua kondisi ini ada
yaitu:
1.Perusahaan dapat menentukan tindakan
apa yang diinginkan (tidak diinginkan).
2.Perusahaan dapat memastikan bahwa
tindakan yang diinginkan (tidak
diinginkan) terjadi (tidak terjadi).
17. Kurangnya pemahaman mengenai tindakan apa yang diinginkan
merupakan kendali yang paling membatasi dilangsungkannya
pengendalian tindakan.Pemahaman mengenai perilaku yang
diinginkan dapat dicari atau dipelajari dengan dua cara. Pertama
dengan menganalisis pola tindakan dalam situasi khususatau situasi
yang mirip sepanjang waktu untuk mengetahui tindakan apa yang
memberikan hasil yang terbaik. Yang kedua atau cara lain
perusahaan untuk dapat mengetahui tindakan apa yang diinginkan
adalah dengan mendapatkan informasi dari orang lain, khususnya
untuk keputusan strategis. Tentu saja, ini merupakan peran utama
yang dimainkanoleh konsultan dengan pengetahuan mendetail
akancara pelaksanaan yang terbaik
18. Mengetahui bahwa tindakan yang diinginkan ternyata tidak
memadai untukmemastikan pengendalian yang baik,
perusahaan harus mampu memastikanataumengobservasi
bahwa tindakan yang diinginkan sudah dilakukan.
Kemampuan ini bervariasi di antara pengendalian tindakan
yang berbeda. Efektivitas dari pembatasan perilaku dan
penilaian pratindakan bervariasi secaralangsung
denganreabilitas alat fisik atau prosedur administratif yang
dimilikiperusahaan untuk memastikan bahwa tindakan
yang diinginkan (tidak diinginkan) sudah dilakukan(tidak
dilakukan).
19. Pelacakan tindakan sering memberikan
tantangan signifikan yang harusdihadapidalam
membuat pengendalian akuntabilitas tindakan
berjalan efektif.Biasanyabeberapa tindakan
dapat dilacak meskipun ketika tindakan
karyawantidak dapatdiobservasi langsung.
Tetapi, pelacakan ini tidak selalu efektif
20. 3
Pengendalian Personel
Pengendalian personel membangun kecenderungan
alami karyawanuntuk mengendalikan atau mereka sendiri.
Pengendalian personel memiliki tiga tujuan:
Meningkatkan kemungkinanbahwa
tiap karyawan akanterlibat dalam
self-monitoring
2
Memastikan bahwa tiapkaryawan
mampu melakukan pekerjaan
dengan baik
1
Membantu
mengklarifikasikan harapan
22. Your Catchy
Headline Here
Pengendalian budaya didesain untuk
mendukung pemantauan Bersama
(mutual monitoring), sebuahtekanan
kuat dari suatu kelompok terhadap
individu yang menyimpang dari
norma dan nilai kelompok
Pengendalian Budaya
Pengendalian budaya akan bekerja
paling efektif jika anggota kelompok
memiliki keterkaitan social
atauemosional antara satu sama lain
Budaya dibangun diatas tradisi,
norma, kepercayaan, nilai, ideologi,
sikap, dan cara berperilaku Bersama
Budaya perusahaan dapat dibentuk
dalam banyak cara, baik lewat kata
maupun contoh, meliputi kode etik,
imbalan kelompok, transfer antar
perusahaan, pengaturan fisik dan
social, dan tone at the top.