Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori belajar yang meliputi behaviorisme, sosial kognitivisme, dan konstruktivisme. Behaviorisme menekankan perubahan tingkah laku melalui penguatan, sosial kognitivisme melihat belajar sebagai proses kognitif dan sosial, sedangkan konstruktivisme menekankan konstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman individu.
Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Hakekat manajemen pembelajaran berdasarkan teori belajar sibernetik adalah usaha guru untuk membantu siswa mencapai tujuan belajarnya secara efektif dengan cara memfungsikan unsur-unsur kognisi siswa, terutama unsur pikiran untuk memahami stimulus dari luar melalui proses pengolahan informasi.
Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Hakekat manajemen pembelajaran berdasarkan teori belajar sibernetik adalah usaha guru untuk membantu siswa mencapai tujuan belajarnya secara efektif dengan cara memfungsikan unsur-unsur kognisi siswa, terutama unsur pikiran untuk memahami stimulus dari luar melalui proses pengolahan informasi.
Dalam pendidikan selalu terdapat unsur-unsur didalamnya. Slide berikut akan membahas secara singkat mengenai unsur tersebut, meliputi pendidik, peserta didik, interaksi edukatif, alat pendidikan, aspek tujuan, aspek lingkungan serta waktu pelaksanaan
Pengolahan data kuantitatif, kualitatif, dan mixed method - prof. sugiyonoRiyan Hidayatullah
Materi ini disampaikan pada webinar FKIP Universits Lampung. Pengolahan data merupakan bagian penting dalam penlitian kualitatif maupun kuantitatif. Saat ini paradigma mixed method semakin berkembang dalam berbagai penelitian. Ini membuat dunia penelitian semakin berwarna. Metode penelitian merupakan bagian penddd
Dalam pendidikan selalu terdapat unsur-unsur didalamnya. Slide berikut akan membahas secara singkat mengenai unsur tersebut, meliputi pendidik, peserta didik, interaksi edukatif, alat pendidikan, aspek tujuan, aspek lingkungan serta waktu pelaksanaan
Pengolahan data kuantitatif, kualitatif, dan mixed method - prof. sugiyonoRiyan Hidayatullah
Materi ini disampaikan pada webinar FKIP Universits Lampung. Pengolahan data merupakan bagian penting dalam penlitian kualitatif maupun kuantitatif. Saat ini paradigma mixed method semakin berkembang dalam berbagai penelitian. Ini membuat dunia penelitian semakin berwarna. Metode penelitian merupakan bagian penddd
teori behavioristik menjelaskan mengenai perubahan yang diamati melalui perilakunya. teori ini sangat bermanfaat khususnya bagi tenaga pendidik yang harus mengetahui teori belajar yang dapat diterapkan pada anak didiknya.
semoga bermanfaat :)
Teori belajar edwin ray guthrie psikologi.pptxnurelisya5
Teori belajar edwin ray guthrie adalah teori belajar behavioristik yang mana teorinya terkait dengan hukum kontiguitas - membangun kedekatan antara stimulus dan respon
3. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar memiliki arti sebagai upaya
memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian
bahwa belajar adalah sebuah usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai
sebelumnya. Sehingga dengan belajar manusia menjadi tahu,
memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang
sesuatu.
PENGERTIAN BELAJAR
Berdasarkan definisi di atas, belajar merupakan suatu upaya yang
dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku,
baik dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai positif
sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari.
4. Tujuan Belajar Secara Umum
● Untuk memperoleh pengetahuan
● Menanamkan konsep dan keterampilan
● Membentuk sikap
5. Ciri-Ciri Belajar
● Perubahan dalam tingkah laku
● Perubahan yang terjadi adalah tetap atau
permanen
● Terjadi melalui pengalaman yang bersifat
individu
8. Teori Belajar Behaviorism Menurut
BeberapaAhli
● Ivan Petrovich Pavlov (1849 - 1936)
● Edward Lee Thorndike (1874 - 1949)
● Burrhus Frederic Skinner
9. Teori yang dikembangkan yaitu pengkondisian asosiatif
stimulus-respons dengan Classical conditioning (pengkondisian atau
persyaratan klasik) yang berupa proses yang ditemukan Pavlov melalui
percobaannya terhadap anjing, dengan melibatkan perangsang asli dan
netral yang dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara
berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan.
Ivan Petrovich Pavlov (1849 - 1936)
10. 1. Bila Anjing diberikan sebuah makanan
(UCS) maka secara otomatis anjing akan
mengeluarkan air liur (UCR)
2. Jika anjing hanya dibunyikan sebuah
bel maka ia tidak merespon atau
mengeluarkan air liur.
3. Dalam eksperimen ini anjing diberikan
sebuah makanan (UCS) setelah
diberikan bunyi bel (CS) terlebih
dahulu, sehingga anjing akan
mengeluarkan air liur (UCR) akibat
pemberian makanan.
4. Setelah perlakukan ini dilakukan secara
berulangulang, maka ketika anjing
mendengar bunyi bel (CS) tanpa
diberikan makanan, secara otonom
anjing akan memberikan respon
berupa keluarnya air liur dari mulutnya
(CR)
Tahap-Tahap Eksperimen
11. Penerapan Dalam Pembelajaran
● Saat pembelajaran matematika berlangsung, ketika guru memberikan hadiah
kepada siswa (unconditioning stimulus), siswa secara otomatis akan
senang/bersemangat (unconditioning response).
● guru memberikan tugas matematika kepada siswa, sebagian besar siswa
kurang bersemangat. Akan tetapi, saat itu guru menjanjikan akan memberi
hadiah (Unconditioning Stimulus) kepada siswa yang berhasil mengerjakan
matematika dengan baik (Conditioning Stimulus), sehingga siswa
bersemangat mengerjakan tugas tersebut (Unconditioning Response).
● Setelah lama mengajar, guru itu tidak lagi memberikan hadiah kepada siswa
yang berhasil mengerjakan matematika dengan baik, akan tetapi, siswa tetap
bersemangat (Conditioning response) mengerjakan dengan harapan akan
mendapat hadiah.
12. Hukum-Hukum belajar
1. Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang
dituntut. Jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan
(yang salah satunya berfungsi sebagai reinforcer), maka refleks dan
stimulus lainnya akan meningkat.
2. Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang
dituntut. Jika refleks yang sudah diperkuat melalui Respondent
conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan
reinforcer, maka kekuatannya akan menurun.
13. Menurut teori conditioning belajar itu adalah suatu proses perubahan
yang terjadi karena adanya syarat-syarat (conditions) yang kemudian
menimbulkan reaksi (response). Untuk menjadikan seseorang itu belajar
haruslah kita memberikan syarat-syarat tertentu. Hal terpenting dalam
belajar menurut teori classical conditioning adalah adanya
latihan-latihan yang terus-menerus, agar menghasilkan perilaku yang
terjadi secara otomatis
Kesimpulan
14. Menurut Thorndike, belajar merupakan proses interaksi antara stimulus
(S) dan respon (R).
● Stimulus : apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar yang
mungkin berupa pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat
ditangkap melalui alat indera.
● Respon : reaksi yang dimunculkan oleh individu ketika belajar, yang
dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan.
Edward Lee Thorndike (1874 - 1949)
15. Kucing yang lapar dimasukkan ke dalam kotak
kerangkeng (puzzle box) yang dilengkapi alat
pembuka bila disentuh. Sementara, di luar kotak
ditaruh ikan, kucing dalam kotak kerangkeng
bergerak kesana kemari untuk mencari jalan untuk
keluar, tetapi gagal.
Kucing terus melakukan usaha dan gagal, keadaan
ini berlangsung terus. Pada suatu ketika, kucing
tanpa sengaja berhasil menarik seutas tali untuk
pembuka pintu sehingga tanpa disengaja pintu kotak
kerangkeng terbuka dan kucing dapat memakan ikan
di depannya.
Teori Trial and Eror
16. Hukum-Hukum Belajar
1. Law of Readiness yakni hukum yang menyatakan bahwa dalam
belajar organisme atau individu harus dalam keadaan siap, baik
secara fisik maupun mental untuk menerima atau mempelajari
pengetahuan dan perilaku baru agar mencapai keberhasilan.
2. Law of Exercise yakni hukum yang menyatakan bahwa untuk
menghasilkan tindakan yang sesuai dan memuaskan untuk
merespons suatu stimulus maka seseorang harus mengadakan
percobaan dan latihan yang berulang-ulang. Dibagi menjadi dua
hukum, yakni law of use dan law of disuse.
3. Law of Effect, yakni hukum yang menyatakan bahwa setiap
organisme memiliki respon sendiri-sendiri dalam menghadapi
stimulus dan situasi yang baru.
17. Hukum-Hukum lain hasil eksperimen
Thorndike.
1. Law of Multiple Response
2. Law ofAttitude (Law of Set, Law of Disposition)
3. Law of PartialActivity (Law of Prepotency Element)
4. Law of Response byAnalogy (Law ofAssimilation)
5. Law ofAssociative Shifting
18. Burrhus Frederic Skinner
Operant Conditioning
Bermula dari pemikiran Thorndike: hukum
akibat atau law of effect -> “Apabila suatu
respon berakibat menyenangkan,
kemungkinan besar akan menciptakan
respon lain yang sama”
Penguatan berupa tingkah laku
19. Skinner mendefinisikan belajar sebagai proses perubahan perilaku yang dicapai
sebagai hasil belajar melalui proses penguatan perilaku baru yang muncul, proses ini
biasa disebut dengan operant conditioning.
Yang terjadi pada tikus:
1. tikus mengeksplorasi peti
sangkar.
2. Kemudian salah satu tingkah
laku tikus menekan pengungkit
3. Tekanan pengungkit ini
mengakibatkan munculnya
butir-butir makanan ke dalam
wadahnya
4. Butir makanan: reinforcer
Penguat munculnya butir
makanan: reinforcement
*Reinforcer adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya respons
tertentu, namun tidak sengaja diadakan.
20. Skinner mendefinisikan belajar sebagai proses perubahan perilaku yang dicapai
sebagai hasil belajar melalui proses penguatan perilaku baru yang muncul, proses ini
biasa disebut dengan operant conditioning.
Law Operant Conditioning
menyatakan apabila suatu tingkah
laku diiringi oleh sebuah penguat
(reinforcement), maka tingkah laku
akan meningkat
Law of Extinction menyatakan
apabila suatu tingkah laku yang tidak
diperkuat dengan stimulus penguat,
maka tingkah laku tersebut akan
menurun atau bahkan musnah.
21. merupakan langkah-langkah
kecil yang disertai dengan
feedback untuk membantu
siswa mencapai tujuan yang
ingin dicapai
mengurangi atau menurunkan
tingkah laku dengan menarik
reinforcement yang
menyebabkan perilaku
tersebut terjadi.
merupakan sebuah
konsekuensi yang menguatkan
tingkah laku
Prinsip Belajar yang Menghasilkan Perubahan Perilaku
Reinforcement
upaya menghadirkan situasi
yang tidak menyenangkan
atau situasi yang ingin
dihindari untuk menurunkan
tingkah laku.
Punishment
Shaping Extinction
Penguatan Positif
Penguatan Negatif
Time Out
Response Cost
22. Guru harus menyusun materi
atau bahan ajar secara
lengkap. Dimulai dari materi
sederhana sampai kompleks.
Guru lebih banyak
memberikan contoh berupa
instruksi selama mengajar.
Saat guru melihat ada
kesalahan, baik pada materi
maupun pada siswa maka
guru akan segera diperbaiki.
Guru memberikan banyak
drilling dan latihan agar
terbentuk perilaku atau
pembiasaan seperti yang
diinginkan
Evaluasi berdasarkan perilaku
yang terlihat.
Guru dituntut memiliki
kemampuan memberikan
penguatan (reinforcement),
baik dari sisi positif dan
negatif.
1 2 3
4 5 6
Penerapan Behaviorisme
23. 1. Behavioristik sangat cocok untuk
memperoleh kemampuan yang
membutuhkan praktik dan pembiasaan
yang mengandung unsur seperti:
kecepatan, spontanitas, kelenturan,
refleksi, daya tahan dan sebagainya
2. Teori ini cocok diterapkan untuk
melatih peserta didik yang masih
mendominasi peran orang dewasa,
peserta didik yang suka mengulangi,
suka meniru dan senang dengan
bentuk-bentuk penghargaan secara
langsung.
Kelebihan Behavioristik Kelemahan Behavioristik
1. Pembelajaran yang berpusat pada guru
2. Jika diaplikasikan terlalu sering, akan
menyebabkan pembelajaran yang
membosankan
3. Peserta didik dipandang pasif
4. Cenderung membentuk peserta didik
yang berpikir linear, konvergen, tidak
kreatif.
25. Teori Belajar Sosial-Kognitif
Lebih mementingkan proses
daripada hasil
Tingkah laku seseorang ditentukan oleh
persepsi serta pemahamannya tentang situasi
yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.
Ilmu pengetahuan dibangun dalam diri
seseorang melalui proses interaksi yang
berkesinambungan dengan lingkungan.
1
2
3
26. Teori Belajar Kognitif
Menurut BeberapaAhli
● Jean Piaget (1896 - 1980)
● Jerome Brunner (1915 - 2016)
● DavidAusubel (1918-2008)
27. Perkembangan kognitif merupakan suatu
proses genetik, yaitu proses yang
didasarkan atas mekasnisme biologis
perkembangan sistem syaraf.
Jean Piaget (1896 - 1980)
Proses Belajar
Asimilasi Akomodasi Equilibrasi
Proses pengintegrasian
informasi baru ke struktur
kognitif yang sudah ada.
Proses penyesuaian
struktur kognitif ke
situasi yang baru
Penyesuaian
kesinambungan antara
asimilasi dan akomodasi
29. Jerome Brunner (1915 - 2016)
Pendekatan Brunner
Asumsi Pertama Asumsi Kedua
Perolehan pengetahuan
merupakan suatu proses
interaktif
Orang mengkonstruksi pengetahuannya
dengan menghubungkan informasi yang
masuk dengan informasi yang disimpan
sebelumnya
30. Interaksi secara sistematis
antara pembimbing, guru,
orang tua dengan anak
Bahasa adalah kunci
perkembangan kognitif karena
diperlukan untuk
mengkomunikasikan dengan
orang lain
Perkembangan kognitif
ditandai dengan kecakapan
untuk mengemukakan
pendapat
Perkembangan intelektual
ditandai dengan adanya
kemajuan dalam menanggapi
rangsangan
Ciri Perkembangan Kognitif Manusia
Peningkatan pengetahuan
tergantung pada
perkembangan sistem
penyimpanan informasi secara
realis.
Perkembangan intelektual
meliputi perkembangan
kemampuan berbicara pada
diri sendiri atau orang lain.
31. Tahap Enaktif Tahap Ikonik
Tahap-tahap perkembangan kognitif
Seseorang memahami
lingkungan sekitar dengan
menggunakan pengetahuan
motorik
Seseorang memahami objek
dengan gambar-gambar dan
visualisasi verbal
Seseorang mampu memiliki
ide dengan menggunakan
simbol-simbol dan logika
Tahap Simbolik
32. DavidAusubel (1918-2008)
Klasifikasi Belajar
DImensi Pertama DImensi Kedua
Cara pemberian
informasi/materi pelajaran
dilakukan dengan
penemuan
Bagaimana cara peserta didik
dapat mengaitkan informasi
terhadap struktur kognitif yang
sudah ada.
Seorang ahli psikolog
pendidikan yang memberi
penekanan pada pembelajaran
bermakna.
33. Kelebihan dan Kelemahan
Teori Belajar Kognitif
● Teori tidak menyeluruh untuk semua
tingkat pendidikan
● Sulit dipraktikkan khususnya pada tingkat
lanjut
● Beberapa prinsip seperti intelegensi sulit
dipahami dan pemahamannya masih belum
tuntas.
● Menjadikan siswa kreatif dan
mandiri
● Membantu siswa memahami
bahan belajar secara lebih
mudah
Kelemahan Kelebihan
35. Teori Belajar Konstruktivisme
Belajar adalah proses pembentukan
(konstruksi) pengetahuan oleh
peserta didik itu sendiri.
Peserta didik harus aktif dalam
proses pembelajaran
Guru membantu dalam proses
pengkonstruksian
36. Prinsip-prinsip Teori Konstruktivisme
● Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
● Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid
● Murid aktif megkontruksi secara terus menerus,
● Guru sekedar membantu menyediakan saran dan
situasi agar proses kontruksi berjalan lancar.
● Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa
● Struktur pembelajaran seputar konsep utama
pentingnya sebuah pertanyaan
● Mencari dan menilai pendapat siswa
● Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi
anggapan siswa.
37. Ciri-ciri Belajar Konstruktivisme
Orientasi
Peserta didik diberi kesempatan untuk mengembangkan
motivasi
Elitasi Peserta didik mengungkapkan idenya dengan berdiskusi
Restrukturisasi Ide Klarifikasi ide dari ide orang lain
Penggunaan ide
baru dalam setiap
situasi
Ide atau pengetahuan yang telah terbentuk perlu diaplikasikan
pada berbagai macam situasi
Review
Mengaplikasikan pengetahuan, menambahkan atau merubah
gagasan yang sudah ada
38. Lev Vygotsky (1896-1934)
Teori Belajar sosiokultur
Zone Proximal Development
Manusia secara aktif
menyusun pengetahuan dan
memiliki koneksi sosial.
39. 3 Konsep Utama menurut Vygotsky
Hukum Genetik Perkembangan
Perkembangan seseorang melewati dua tataran, yaitu tataran
sosial dan tataran psikologis.
Zona Perkembangan Proksimal (ZPD)
Jarak antara level perkembangan aktual dan level perkembangan
potensial.
Mediasi
Tanda-tanda atau lambang yang digunakan seseorang untuk
memahami sesuatu diluar pemahamannya.
1
2
3
40. Teori Belajar Konstruktivisme
● Siswa mengkonstruksi pengetahuannya
sendiri sehingga terkadang menyebabkan
miskonsepsi
● Konstruktivistik menanamkan agar siswa
membangun pengetahuannya sendiri
● Situasi dan kondisi tiap sekolah tidak sama
● Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengungkapkan gagasan secara
eksplisit dengan menggunakan bahasa
siswa sendiri
● Memberi pengalaman yang berhubungan
dengan gagasan yang telah dimiliki siswa
● Memberi siswa kesempatan untuk berpikir
tentang pengalamannya.
● Memberi kesempatan kepada siswa untuk
mencoba gagasan baru
● Memberikan lingkungan belajar yang
kondusif
Kelemahan Kelebihan
42. Pengertian Teori Belajar Humanistik
● MenurutArthur Combs
Dalam kegiatan belajar tidak boleh ada upaya memaksakan sesuatu hal yang tidak
disukai oleh individu yang bersangkutan.
● MenurutAbraham Maslow
Belajar merupakan serangkaian proses yang harus dilalui untuk mengaktualisasi
dirinya. Diharapkan dalam proses belajar individu dapat memahami siapa diri sendiri,
bagaimana menjadi diri sendiri, sampai potensi apa yang ada pada diri sendiri untuk
dapat dikembangkan ke arah tertentu.
.
● Menurut Carl Roger
Belajar terjadi melalui fenomena hidup atau pengalaman yang dialami setiap orang.
.
43. Pengertian Teori Belajar Humanistik
Teori belajar humanistik adalah teori belajar
yang memanusiakan manusia. Pembelajaran
hendaknya dipusatkan pada pribadi seseorang
atau peserta didik sehingga diharapkan
dengan pembelajaran mampu membantu
peserta didik mengaktualisasi dirinya. Teori
ini juga lebih mementingkan proses daripada
hasil belajar itu sendiri.
44. Manfaat Teori Belajar Humanistik
1. Mengubah sikap atau perilaku individu, dari perilaku awal tidak
baik menjadi baik
2. Membiasakan individu untuk berlaku secara demokratis, partisipatif
dan humanis
3. Menjadikan individu sebagai insan yang mudah menghargai
perbedaan, kebebasan berpendapat dan kebebasan dalam
menyatakan ide/gagasan
4. Meningkatkan keinginan belajar mandiri
45. Prinsip Teori Belajar Humanistik
1. Setiap manusia memiliki nalar untuk belajar secara alamiah
2. Belajar akan terasa sangat bermanfaat jika memiliki relevansi
dengan maksud tertentu
3. Proses belajar dapat mengubah persepsi seseorang akan
dirinya
4. Makna belajar akan terasa jika dilakukan oleh diri sendiri
5. Setiap pembelajar harus mampu menumbuhkan kepercayaan
dirinya
6. Belajar sosial tentang proses belajar itu sendiri
46. Tujuan Teori Belajar Humanistik
Tujuan Teori Belajar Humanistik adalah memanusiakan
manusia yang akan memudahkan individu atau seseorang
dalam memahami diri dan lingkungannya sehingga dapat
mencapai aktualisasi diri
Untuk mencapai tujuan tersebut seorang guru harus
mampu menjadi fasilitator yang akan mengarahkan siswa
dalam proses pembelajaran.
47. Ciri-Ciri Teori Belajar Humanistik
1. Menekankan pada proses aktualisasi diri individu
2. Proses merupakan hal yang sangat penting dan menjadi fokus
belajar
3. Melibatkan peran aspek kognitif dan juga afektif
4. Mengedepankan pengetahuan atau pemahaman individu
5. Mengedepankan bentuk perilaku diri sendiri
6. Tidak ada yang lebih berhak mengatur proses belajar setiap individu
selain dirinya sendiri
48. Kelebihan Teori Belajar Humanistik
1. Penekanan ada pada pembentukan kepribadian, hati nurani
dan perubahan sikap setiap individu.
2. Menumbuhkan minat seseorang untuk terus belajar
3. Membuat seseorang individu memiliki pengalaman yang
berarti
4. Menumbuhkan kreativitas
5. Mengubah sikap dan pola pikir
6. Mampu mencapai aktualisasi diri dengan baik dengan proses
yang dilalui
49. Kekurangan Teori Belajar Humanistik
1. Proses belajar bisa mengalami kegagalan apabila
tidak ada kesungguhan dari setiap individu
2. Memunculkan sikap individualisme
3. Peran guru menjadi sangat terbatas karena hanya
sebagai fasilitator
4. Memicu kesenjangan keberhasilan setiap individu
5. Tidak dapat menjadi metode belajar secara praktis
6. Guru harus terus memotivasi siswanya
50. Penerapan Teori Belajar Humanistik
dalam pembelajaran
Aspek penting dalam penerapan teori belajar
humanistik adalah aspek kognitif dan afektif. Proses
belajar tidak akan membawa perubahan perilaku pada
peserta didik apabila hanya fokus pada aspek kognitif
saja.
51. 1. Guru terlebih dahulu menentukan tujuan pembelajaran
2. Guru merumuskan materi pembelajaran
3. Mengidentifikasi kemampuan setiap siswa
4. Mengidentifikasi keikutsertaan siswa pada pembelajaran
5. Membuat rancangan fasilitas belajar
6. Memberikan bimbingan dan pendampingan
7. Mendorong semua siswa untuk memahami makna dari
pengalaman belajar
8. Memberikan bimbingan pada siswa tentang konseptualisasi
pengalaman yang diperoleh dari hasil belajar
9. Memberikan bimbingan pada siswa untuk menerapkan
pengalaman selama belajar dalam kehidupan sehari-sehari
10. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran
52. CATATAN:
- Behaviorisme= pembiasaan
- Kognitif = membangun pengetahuan sendiri
- Kontruktivisme= siswa mempunyai kemampuan masing masing, Zpd
- Humanistik: memanusia
kan manusia. Memberi kepercayaan siswa untuk mengembangkan diri sendiri.
- Tugas tambahan- materi yang sering salah
- Apersepsi: kognitif
- Activ - kontruktivisme, humanistik
- refleksi atau penguatan: behaviorisme
- Pemberian tugas= behaviorisme
- Asimilasi: penguatan materi.