SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
• Edwin Ray Guthrie lahir di Lincoln, Nebraska pada tanggal
9 Januari 1886 dan meninggal pada 23 April 1959
• Lulus sebagai sarjana Matematika di Universitas Nebraska
dan kemudian mengajar matematika di beberapa sekolah
menengah sambil memperdalam filsafat di Universitas
Pennsylvania hingga akhirnya lulus sebagai doktor.
• Kemudian menjadi instruktur filsafat di Universitas
Washington. Setelah lima tahun ia pindah ke Departemen
Psikologi.
• Guthrie menjadi profesor psikologi di University of
Washington dari tahun 1914 sampai pensiun pada tahun
1952.
• Bersama dengan Horton ia melakukan satu percobaan
yang terkait dengan teori belajarnya.
• Pada usianya ke 33 tahun, Guthrie memenangkan nobel
yang diberikan oleh Asosiasi Psikologi Amerika atas
karyanya yaitu “THE PSYCHOLOGY OF LEARNING” yang
dipublikasikan pada 1935.
Guthrie dan Horton (1946) melakukan percobaan
terhadap banyak kucing yang dimasukkan ke dalam
kotak teka teki dengan mengamati secara cermat sekitar
800 kali tindakan melepaskan diri dari kotak tersebut.
Dalam percobaan terhadap kucing yang mencoba keluar
dari kotak teka-teki dan berhasil dengan cara
mendorong tuas menggunakan pantatnya, kucing
tersebut cenderung akan melakukannya kembali ketika
mencoba keluar dari kotak teka-teki dalam waktu lain.
Contoh :
Seorang siswa diberikan 5 soal matematika dengan
materi yang sama, maka siswa tersebut akan mengulangi
langkah-langkah yang sama pada soal berikutnya.
• Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
yang utama adalah hukum kontiguitas -
merupakan satu prinsip asosionisme, yaitu respon
atas suatu situasi cenderung diulang bila individu
menghadapi situasi yang sama.
• Guthrie percaya bahwa pembelajaran terjadi
melalui asosiasi dan pengkondisian, dan satu
pasangan seringkali cukup untuk membangun
koneksi
• Prinsip one-trial learning (belajar satu percobaan)
dari Guthrie menolak hukum frekuensi sebagai
prinsip belajar: “Suatu pola stimulus mendapatkan
kekuatan asosiatif penuh pada saat pertama kali
dipasangkan dengan satu respons”.
• Belajar adalah kedekatan hubungan antara
stimulus dan respon yang relevan
1 2
3
Lupa disebabkan oleh munculnya respons alternatif dalam satu
pola stimulus. Setelah pola stimulus menghasilkan respons
alternatif, pola stimulus itu kemudian akan cenderung
menghasilkan respons baru. Ini adalah bentuk retroactive
inhibition (hambatan retroaktif) yang ekstrem, yakni fakta
bahwa setiap kali mempelajari hal yang baru, maka proses itu
akan menghambat sesuatu yang lama. Dengan kata lain, lupa
disebabkan oleh intervensi. Tak ada intervensi, maka lupa tidak
akan terjadi.
Guthrie menganggap hukum efek tidak dibutuhkan. Menurutnya,
reinformance (penguatan) hanyalah aransemen mekanis, yang
dianggap dapat dijelaskan dengan hukum belajaranya. Gutrie
menganggap, penguatan mengubah kondisi yang menstimulasi, dan
karenanya mencegah terjadinya nonlearning. Misalnya, dalam kotak
teka teki, hal yang dilakukan hewan sebelum menerima satu penguat
adalah menggerakkan satu tuas atau menarik cincin, yang
membuatanya bisa keluar dari kotak itu, dan seterusnya. Oleh karena
itulah, berdasarkan eksperimen yang dilakukan, Guthrie dan Horton
mengatakan, mereka menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan
oleh kucing itu akan selalu sama, karena kucing itu menganggap
itulah caranya membebaskan diri dari kotak.
Hukuman (punishment) mempunyai pengaruh
penting mengubah perilaku seseorang. Punishment
jika diberikan secara tepat dalam menghadirkan
sebuah stimulus yang memunculkan perilaku
inappropriate, dapat menyebabkan subyek
melakukan sesuatu yang berbeda.
Hubungan antara stimulus dan respon bersifat sementara. Oleh
karena itu dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sering diberi
berbagai macam stimulus agar hubungan stimulus dan respon
bersifat lebih kuat dan menetap (dan bahkan menjadi kebiasaan).
Drill / Latihan tersebut lebih tepatnya adalah untuk membina atau
memasangkan stimulus yang cocok dengan respons yang
diharapkan. Latihan dianggap penting sekiranya hal ini
menyebabkan lebih banyak terjadinya rangsangan yang
menghasilkan perilaku yang diinginkan. Karena setiap
pengalaman sifatnya unik, maka siswa harus mempelajarinya
berulang-ulang.
Drives (dorongan) fisiologis merupkan
apa yang oleh Guthrie dikatakan
maintaining stimuli (stimuli yang
mempertahankan) yang menjaga
organisme tetap aktif sampai tujuan
tercapai. Misalnya, rasa takut ujian
akan menghasilkan stimulasi internal
yang terus ada sampai berhasil ujian.
Ketika sudah berhasil, maintaning
stimulasi akan hilang karena kondisi
yang menstimulasinya telah berubah.
Respons yang dikondisikan ke
maintaining stimuli dinamakan
intentions (niat). Gambarannya, ketika
seseorang ingin berhasil ujian, maka
dia akan belajar dan mempersiapkan
segala sesuatunya. Perilaku yang
dipicu oleh maintaining stimuli inilah
yang tampak purposive atau
intensional (diniatkan).
Dalam praktiknya guthrie memandang bahwa praktik latihan
meningkatkan performa, dan dalam hal ini Guthrie
membedakan antara act (tindakan) dengan movement (gerakan).
Gerakan adalah kontraksi otot, sedangkan tindakan merupakan
akumulasi dari berbagai macam gerakan. Oleh karena itu,
Guthrie percaya bahwa pendidikan formal seharusnya
menyerupai situasi nyata semirip mungkin. Dengan kata lain
guru harus memberikan siswa pengalaman belajar yang dekat
dengan lingkungan siswa itu sendiri.
Mengasosiasikan rangsangan dan respons secara tepat merupakan inti
dari teori belajar yang dibangun oleh Guthrie. Untuk penerapan teori
ini dalam pembelajaran, guru dapat menerapkan hal-hal berikut:
• Guru hendaknya paham tentang jenis stimulus apa yang tepat
untuk diberikan kepada siswa dan respons apa yang akan muncul
pada diri siswa.
• Untuk mengetahui apakah respons yang ditunjukkan siswa ini
benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan, maka guru harus
mampu :
• Menetapkan bahwa respons itu dapat diamati (observable)
• Respons yang ditunjukkan oleh siswa dapat pula diukur
(measurable)
• Respons yang diperlihatkan siswa hendaknya dapat dinyatakan
secara eksplisit atau jelas kebermaknaannya
• Guru harus memberikan umpan balik terhadap respons yang
diberikan siswa
•Montessori diambil dari nama penemunya
yaitu Maria Montessori.
•Maria Montessori lahir di Italia pada Agustus
1870 dan meninggal dunia pada Mei 1952.
•Maria adalah seorang pendidik, ilmuwan,
dokter, psikiater, filsuf, psikolog, feminis, dan
humanis Italia.
• Metode Montessori bermula dari ketertarikan Montessori
pada anak-anak keterbelakangan mental yang
menjadikannya akrab dengan metode pendidikan yang
dirancang khusus bagi anak-anak kecil.
• Montessori meyakini bahwa masalah mental merupakan
masalah yang berkaitan dengan pedagogik.
• Pemikirannya ini ditindak lanjuti dengan pendirian Casai
dei Bambini (Children’s House)
• Rumah tersebut menjadi tempat untuk Montessori
melakukan berbagai eksperimen tentang metode yang
tepat dan efektif untuk anak-anak yang keterbelakangan
mental.
Menurut Montessori, metode-metode yang
diterapkannya pada anak-anak keterbelakangan
mental mengandung prinsip-prinsip pendidikan
yang lebih rasional dari metode-metode yang
berlaku saat itu. Ia meyakini bahwa jika metode-
metode yang diterapkan pada anak-anak itu
diterapkan pada anak-anak normal, maka akan
dapat mengembangkan dan memerdekakan
kepribadian mereka dalam sebuah cara yang
menakjubkan.
Metode
Montessori
adalah suatu
metode
pendidikan untuk
anak-anak.
Metode ini
diterapkan
terutama di
pra-sekolah dan
sekolah dasar
Montessori
memandang anak
apa adanya,
menciptakan
lingkungan yang
memberikan
penyaluran
potensi tertinggi
anak (fisik,
spiritual,
emosional, dan
intelektual)
Montessori
percaya bahwa
ada hubungan
kerja sama
dan saling
mengisi antara
anak-anak
dengan orang
dewasa.
1 2
3
Ketiga tokoh tersebut menekankan
bahwa potensi bawaan dan kemampuan
anak akan berkembang sesuai
kondisinya, peran lingkungan hanya
memberikan arahan dan bimbingan yang
tepat
Metode Montessori bertujuan sebagai pengantar
prinsip, agar anak-anak dapat memasuki kesenjangan
pendidikan yang lebih tinggi dengan persiapan yang
matang dimulai pada usia prasekolah
Membantu para orang tua dalam menerapkan
pola pengajaran yang efektif bagi anak
mereka
TAHAPAN PERKEMBANGAN
ANAK MENURUT MONTESSORI
The Absorbent Mind
The Conscious Mind
The Sensitive Periods
01
02
03
THE ABSORBENT
The Absorbent Mind yaitu pikiran yang mudah menyerap. Kemampuan
unik ini terjadi selama sejak lahir hingga usia 6 tahun. Ia mengamati
bahwasannya sejak masa bayi, anak menyerap pengalaman dari
lingkungan sekitarnya melalui semua inderanya kemudian diolah
melalui otak. Melalui proses penyerapan seperti ini, pikiran benar-
benar terbentuk. Oleh karena itu, anak secara langsung
mengasimilasi lingkungan fisik dan sosial tempat ia berbaur, dan
secara simultan mengembangkan kekuatan mental bawaannya
THE CONSCIOUS
Pada tahap kedua usia 3 hingga 6 tahun, kemampuan anak dalam menyerap tidak lagi
(absorbend mind) melainkan menjadi conscious mind. Setelah usia 3 hingga 6 tahun
kemampuan anak dalam menyerap menjadi sadar dan memiliki tujuan. Anak menjadi
lebih aktif dalam mengekplorasi lingkungannya secara sadar. Proses pembelajaran
selama periode ini adalah aktif. Hal ini berimplikasi pada pemberian kebebasan
terhadap anak. Dengan memberikan kebebasan kepada anak, anak dapat
mengembangkan semua potensi yang dimilikinya. Anak diberikan kebebasan memilih
apa yang disukainya.
THE SENSITIVE
Konsep periode sensitif pada metode Montessori mengacu pada
kemampuan anak dalam memotivasi diri sendiri untuk belajar dari
lingkungannya. Metode Montessori berfokus pada periode-periode
sensitif yang masuk dalam otak penyerap. Berdasarkan observasinya
terhadap anak-anak, Montessori memberitahukan bahwa melalui
tahapannya ketika mereka tetap mengulang-ulang aktivitasnya lagi
dan lagi. Mereka menyerap semua yang dilakukannya secara sadar,
sesuatu yang hanya menarik baginya.
1
Peran guru dalam
pendekatan Montessori
2
3
4
Peran guru dalam
pendekatan Montessori
5
6
7
Peran guru dalam
pendekatan Montessori
8
9
1 2
3
4 5
6
Dalam tahapan perkembangan anak, jika kita ingin anak itu pintar matematika di
usia (0-10 tahun misalnya) Bagaimana? Ketika ada anak yang bisa matematika,
apa yang mempengaruhinya?
Menangani siswa yang memiki daya juang / belajar rendah?
Bagaimana mengukur respon dari siswa itu?
Apa yang membedakan hukum kontiguitas dengan one trial learning?
Lupa disebabkan oleh intervensi. Bagaimana caranya tidak lupa?
Apa yang membedakan eksperimen guthrie dengan pavlop
Menangani siswa yang memiki daya juang / belajar rendah?
Bagaimana mengukur respon dari siswa itu?

More Related Content

Similar to Teori belajar edwin ray guthrie psikologi.pptx

Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
PriyaRav
 
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaranTeori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Atika Aziz
 
Tugasan penulisan kumpulan web 2.0
Tugasan penulisan kumpulan web 2.0Tugasan penulisan kumpulan web 2.0
Tugasan penulisan kumpulan web 2.0
eida naufal
 
Teori Belajar Gestalt (Gestalt)
Teori Belajar Gestalt (Gestalt)Teori Belajar Gestalt (Gestalt)
Teori Belajar Gestalt (Gestalt)
Yoshiie Srinita
 

Similar to Teori belajar edwin ray guthrie psikologi.pptx (20)

Aliran tingkah laku menurut Edwin Ray Guthrie
Aliran tingkah laku menurut Edwin Ray GuthrieAliran tingkah laku menurut Edwin Ray Guthrie
Aliran tingkah laku menurut Edwin Ray Guthrie
 
Learning 1
Learning 1Learning 1
Learning 1
 
Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1
 
Pembelajaran
PembelajaranPembelajaran
Pembelajaran
 
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptxPPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
 
36039471 perbezaan-teori
36039471 perbezaan-teori36039471 perbezaan-teori
36039471 perbezaan-teori
 
326766479 (1).pdf
326766479 (1).pdf326766479 (1).pdf
326766479 (1).pdf
 
Konsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.pptKonsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.ppt
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
Teori belajar-behavioristik
Teori belajar-behavioristikTeori belajar-behavioristik
Teori belajar-behavioristik
 
Teori Gestalt
Teori GestaltTeori Gestalt
Teori Gestalt
 
teori bandura
teori bandurateori bandura
teori bandura
 
Teori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptx
Teori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptxTeori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptx
Teori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptx
 
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaranTeori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
 
Tugasan penulisan kumpulan web 2.0
Tugasan penulisan kumpulan web 2.0Tugasan penulisan kumpulan web 2.0
Tugasan penulisan kumpulan web 2.0
 
Teori Belajar Gestalt (Gestalt)
Teori Belajar Gestalt (Gestalt)Teori Belajar Gestalt (Gestalt)
Teori Belajar Gestalt (Gestalt)
 
Teori belajar gestalt
Teori belajar gestaltTeori belajar gestalt
Teori belajar gestalt
 
2 teori-asosiasi-thorndike
2 teori-asosiasi-thorndike2 teori-asosiasi-thorndike
2 teori-asosiasi-thorndike
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

More from nurelisya5

More from nurelisya5 (6)

PROGRAM KEGIATAN RAMADHAN TAHUN 2022.docx
PROGRAM KEGIATAN RAMADHAN TAHUN 2022.docxPROGRAM KEGIATAN RAMADHAN TAHUN 2022.docx
PROGRAM KEGIATAN RAMADHAN TAHUN 2022.docx
 
Salinan dari SOAL MATERI ZUMA dari scratch.pdf
Salinan dari SOAL MATERI ZUMA dari scratch.pdfSalinan dari SOAL MATERI ZUMA dari scratch.pdf
Salinan dari SOAL MATERI ZUMA dari scratch.pdf
 
Uji Hipotesis (Uji T) One Sample T-test Two Sample T-test Independent (1).pptx
Uji Hipotesis (Uji T) One Sample T-test Two Sample T-test Independent (1).pptxUji Hipotesis (Uji T) One Sample T-test Two Sample T-test Independent (1).pptx
Uji Hipotesis (Uji T) One Sample T-test Two Sample T-test Independent (1).pptx
 
1. PPT. Kebijakan Implementasi Kurikulum Merdeka Secara Mandiri.pptx
1. PPT. Kebijakan Implementasi Kurikulum Merdeka Secara Mandiri.pptx1. PPT. Kebijakan Implementasi Kurikulum Merdeka Secara Mandiri.pptx
1. PPT. Kebijakan Implementasi Kurikulum Merdeka Secara Mandiri.pptx
 
Pengembangan Media Pembelajaran mata kuliah.pptx
Pengembangan Media Pembelajaran mata kuliah.pptxPengembangan Media Pembelajaran mata kuliah.pptx
Pengembangan Media Pembelajaran mata kuliah.pptx
 
Relation and Function. How to discovery the concept of relation and function
Relation and Function. How to discovery the concept of relation and functionRelation and Function. How to discovery the concept of relation and function
Relation and Function. How to discovery the concept of relation and function
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Recently uploaded (20)

RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 

Teori belajar edwin ray guthrie psikologi.pptx

  • 1.
  • 2.
  • 3. • Edwin Ray Guthrie lahir di Lincoln, Nebraska pada tanggal 9 Januari 1886 dan meninggal pada 23 April 1959 • Lulus sebagai sarjana Matematika di Universitas Nebraska dan kemudian mengajar matematika di beberapa sekolah menengah sambil memperdalam filsafat di Universitas Pennsylvania hingga akhirnya lulus sebagai doktor. • Kemudian menjadi instruktur filsafat di Universitas Washington. Setelah lima tahun ia pindah ke Departemen Psikologi. • Guthrie menjadi profesor psikologi di University of Washington dari tahun 1914 sampai pensiun pada tahun 1952. • Bersama dengan Horton ia melakukan satu percobaan yang terkait dengan teori belajarnya. • Pada usianya ke 33 tahun, Guthrie memenangkan nobel yang diberikan oleh Asosiasi Psikologi Amerika atas karyanya yaitu “THE PSYCHOLOGY OF LEARNING” yang dipublikasikan pada 1935.
  • 4. Guthrie dan Horton (1946) melakukan percobaan terhadap banyak kucing yang dimasukkan ke dalam kotak teka teki dengan mengamati secara cermat sekitar 800 kali tindakan melepaskan diri dari kotak tersebut. Dalam percobaan terhadap kucing yang mencoba keluar dari kotak teka-teki dan berhasil dengan cara mendorong tuas menggunakan pantatnya, kucing tersebut cenderung akan melakukannya kembali ketika mencoba keluar dari kotak teka-teki dalam waktu lain. Contoh : Seorang siswa diberikan 5 soal matematika dengan materi yang sama, maka siswa tersebut akan mengulangi langkah-langkah yang sama pada soal berikutnya.
  • 5. • Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie yang utama adalah hukum kontiguitas - merupakan satu prinsip asosionisme, yaitu respon atas suatu situasi cenderung diulang bila individu menghadapi situasi yang sama. • Guthrie percaya bahwa pembelajaran terjadi melalui asosiasi dan pengkondisian, dan satu pasangan seringkali cukup untuk membangun koneksi • Prinsip one-trial learning (belajar satu percobaan) dari Guthrie menolak hukum frekuensi sebagai prinsip belajar: “Suatu pola stimulus mendapatkan kekuatan asosiatif penuh pada saat pertama kali dipasangkan dengan satu respons”. • Belajar adalah kedekatan hubungan antara stimulus dan respon yang relevan
  • 6.
  • 8. Lupa disebabkan oleh munculnya respons alternatif dalam satu pola stimulus. Setelah pola stimulus menghasilkan respons alternatif, pola stimulus itu kemudian akan cenderung menghasilkan respons baru. Ini adalah bentuk retroactive inhibition (hambatan retroaktif) yang ekstrem, yakni fakta bahwa setiap kali mempelajari hal yang baru, maka proses itu akan menghambat sesuatu yang lama. Dengan kata lain, lupa disebabkan oleh intervensi. Tak ada intervensi, maka lupa tidak akan terjadi.
  • 9. Guthrie menganggap hukum efek tidak dibutuhkan. Menurutnya, reinformance (penguatan) hanyalah aransemen mekanis, yang dianggap dapat dijelaskan dengan hukum belajaranya. Gutrie menganggap, penguatan mengubah kondisi yang menstimulasi, dan karenanya mencegah terjadinya nonlearning. Misalnya, dalam kotak teka teki, hal yang dilakukan hewan sebelum menerima satu penguat adalah menggerakkan satu tuas atau menarik cincin, yang membuatanya bisa keluar dari kotak itu, dan seterusnya. Oleh karena itulah, berdasarkan eksperimen yang dilakukan, Guthrie dan Horton mengatakan, mereka menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh kucing itu akan selalu sama, karena kucing itu menganggap itulah caranya membebaskan diri dari kotak.
  • 10. Hukuman (punishment) mempunyai pengaruh penting mengubah perilaku seseorang. Punishment jika diberikan secara tepat dalam menghadirkan sebuah stimulus yang memunculkan perilaku inappropriate, dapat menyebabkan subyek melakukan sesuatu yang berbeda.
  • 11. Hubungan antara stimulus dan respon bersifat sementara. Oleh karena itu dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sering diberi berbagai macam stimulus agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan menetap (dan bahkan menjadi kebiasaan). Drill / Latihan tersebut lebih tepatnya adalah untuk membina atau memasangkan stimulus yang cocok dengan respons yang diharapkan. Latihan dianggap penting sekiranya hal ini menyebabkan lebih banyak terjadinya rangsangan yang menghasilkan perilaku yang diinginkan. Karena setiap pengalaman sifatnya unik, maka siswa harus mempelajarinya berulang-ulang.
  • 12. Drives (dorongan) fisiologis merupkan apa yang oleh Guthrie dikatakan maintaining stimuli (stimuli yang mempertahankan) yang menjaga organisme tetap aktif sampai tujuan tercapai. Misalnya, rasa takut ujian akan menghasilkan stimulasi internal yang terus ada sampai berhasil ujian. Ketika sudah berhasil, maintaning stimulasi akan hilang karena kondisi yang menstimulasinya telah berubah. Respons yang dikondisikan ke maintaining stimuli dinamakan intentions (niat). Gambarannya, ketika seseorang ingin berhasil ujian, maka dia akan belajar dan mempersiapkan segala sesuatunya. Perilaku yang dipicu oleh maintaining stimuli inilah yang tampak purposive atau intensional (diniatkan).
  • 13. Dalam praktiknya guthrie memandang bahwa praktik latihan meningkatkan performa, dan dalam hal ini Guthrie membedakan antara act (tindakan) dengan movement (gerakan). Gerakan adalah kontraksi otot, sedangkan tindakan merupakan akumulasi dari berbagai macam gerakan. Oleh karena itu, Guthrie percaya bahwa pendidikan formal seharusnya menyerupai situasi nyata semirip mungkin. Dengan kata lain guru harus memberikan siswa pengalaman belajar yang dekat dengan lingkungan siswa itu sendiri.
  • 14. Mengasosiasikan rangsangan dan respons secara tepat merupakan inti dari teori belajar yang dibangun oleh Guthrie. Untuk penerapan teori ini dalam pembelajaran, guru dapat menerapkan hal-hal berikut: • Guru hendaknya paham tentang jenis stimulus apa yang tepat untuk diberikan kepada siswa dan respons apa yang akan muncul pada diri siswa. • Untuk mengetahui apakah respons yang ditunjukkan siswa ini benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan, maka guru harus mampu : • Menetapkan bahwa respons itu dapat diamati (observable) • Respons yang ditunjukkan oleh siswa dapat pula diukur (measurable) • Respons yang diperlihatkan siswa hendaknya dapat dinyatakan secara eksplisit atau jelas kebermaknaannya • Guru harus memberikan umpan balik terhadap respons yang diberikan siswa
  • 15.
  • 16. •Montessori diambil dari nama penemunya yaitu Maria Montessori. •Maria Montessori lahir di Italia pada Agustus 1870 dan meninggal dunia pada Mei 1952. •Maria adalah seorang pendidik, ilmuwan, dokter, psikiater, filsuf, psikolog, feminis, dan humanis Italia.
  • 17. • Metode Montessori bermula dari ketertarikan Montessori pada anak-anak keterbelakangan mental yang menjadikannya akrab dengan metode pendidikan yang dirancang khusus bagi anak-anak kecil. • Montessori meyakini bahwa masalah mental merupakan masalah yang berkaitan dengan pedagogik. • Pemikirannya ini ditindak lanjuti dengan pendirian Casai dei Bambini (Children’s House) • Rumah tersebut menjadi tempat untuk Montessori melakukan berbagai eksperimen tentang metode yang tepat dan efektif untuk anak-anak yang keterbelakangan mental.
  • 18. Menurut Montessori, metode-metode yang diterapkannya pada anak-anak keterbelakangan mental mengandung prinsip-prinsip pendidikan yang lebih rasional dari metode-metode yang berlaku saat itu. Ia meyakini bahwa jika metode- metode yang diterapkan pada anak-anak itu diterapkan pada anak-anak normal, maka akan dapat mengembangkan dan memerdekakan kepribadian mereka dalam sebuah cara yang menakjubkan.
  • 19. Metode Montessori adalah suatu metode pendidikan untuk anak-anak. Metode ini diterapkan terutama di pra-sekolah dan sekolah dasar Montessori memandang anak apa adanya, menciptakan lingkungan yang memberikan penyaluran potensi tertinggi anak (fisik, spiritual, emosional, dan intelektual) Montessori percaya bahwa ada hubungan kerja sama dan saling mengisi antara anak-anak dengan orang dewasa.
  • 20. 1 2 3
  • 21. Ketiga tokoh tersebut menekankan bahwa potensi bawaan dan kemampuan anak akan berkembang sesuai kondisinya, peran lingkungan hanya memberikan arahan dan bimbingan yang tepat
  • 22. Metode Montessori bertujuan sebagai pengantar prinsip, agar anak-anak dapat memasuki kesenjangan pendidikan yang lebih tinggi dengan persiapan yang matang dimulai pada usia prasekolah Membantu para orang tua dalam menerapkan pola pengajaran yang efektif bagi anak mereka
  • 23. TAHAPAN PERKEMBANGAN ANAK MENURUT MONTESSORI The Absorbent Mind The Conscious Mind The Sensitive Periods 01 02 03
  • 24. THE ABSORBENT The Absorbent Mind yaitu pikiran yang mudah menyerap. Kemampuan unik ini terjadi selama sejak lahir hingga usia 6 tahun. Ia mengamati bahwasannya sejak masa bayi, anak menyerap pengalaman dari lingkungan sekitarnya melalui semua inderanya kemudian diolah melalui otak. Melalui proses penyerapan seperti ini, pikiran benar- benar terbentuk. Oleh karena itu, anak secara langsung mengasimilasi lingkungan fisik dan sosial tempat ia berbaur, dan secara simultan mengembangkan kekuatan mental bawaannya
  • 25. THE CONSCIOUS Pada tahap kedua usia 3 hingga 6 tahun, kemampuan anak dalam menyerap tidak lagi (absorbend mind) melainkan menjadi conscious mind. Setelah usia 3 hingga 6 tahun kemampuan anak dalam menyerap menjadi sadar dan memiliki tujuan. Anak menjadi lebih aktif dalam mengekplorasi lingkungannya secara sadar. Proses pembelajaran selama periode ini adalah aktif. Hal ini berimplikasi pada pemberian kebebasan terhadap anak. Dengan memberikan kebebasan kepada anak, anak dapat mengembangkan semua potensi yang dimilikinya. Anak diberikan kebebasan memilih apa yang disukainya.
  • 26. THE SENSITIVE Konsep periode sensitif pada metode Montessori mengacu pada kemampuan anak dalam memotivasi diri sendiri untuk belajar dari lingkungannya. Metode Montessori berfokus pada periode-periode sensitif yang masuk dalam otak penyerap. Berdasarkan observasinya terhadap anak-anak, Montessori memberitahukan bahwa melalui tahapannya ketika mereka tetap mengulang-ulang aktivitasnya lagi dan lagi. Mereka menyerap semua yang dilakukannya secara sadar, sesuatu yang hanya menarik baginya.
  • 30. 1 2 3
  • 31. 4 5 6
  • 32.
  • 33.
  • 34. Dalam tahapan perkembangan anak, jika kita ingin anak itu pintar matematika di usia (0-10 tahun misalnya) Bagaimana? Ketika ada anak yang bisa matematika, apa yang mempengaruhinya? Menangani siswa yang memiki daya juang / belajar rendah? Bagaimana mengukur respon dari siswa itu?
  • 35. Apa yang membedakan hukum kontiguitas dengan one trial learning? Lupa disebabkan oleh intervensi. Bagaimana caranya tidak lupa? Apa yang membedakan eksperimen guthrie dengan pavlop
  • 36.
  • 37. Menangani siswa yang memiki daya juang / belajar rendah? Bagaimana mengukur respon dari siswa itu?