Peran Komunikasi
Pengertian Komunikasi
Proses Komunikasi
Kontinum Komunikasi Dalam Perilaku Organisasi
Media Komunikasi
Komunikasi Nonverbal
Komunikasi Antar Pribadi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan intelek sering juga dikenal di dunia psikologi maupun pendidikan dengan istilah perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif manusia merupakan proses psikologis yang didalamnya melibatkan proses memperoleh, menyusun dan mengunakan pengetahuan serta kegiatan mental seperti berfikir, menimbang, mengamati, mengingat, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan memecahkan persolan yang berlangsung melalui interaksi dengan lingkungan. Kecerdasan (intelegensi) individu berkembang sejalan dengan interaksi antara aspek perkembangan yang satu dengan aspek perkembangan yang lainnya dan antara individu yang satu dengan individu yang lainnya begitu juga dengan alamnya. Maka dengan itu individu mempunyai kemampuan untuk belajar dan meningkatkan potensi kecerdasan dasa yang dimiliki. Intelektual menggambarkan kemampuan seseorang dalam berpikir dan bertindak. Berhubungan dengan masalah kemampuan itu, para ahli psikologi telah mengembangkan berbagai alat ukur (tes intelegensi) untuk menyatakan tingkat kemampuan berpikir dan intelegensi seseorang. Salah satu tes intelegensi yang terekenal adalah tes yang dikembangkan oleh Alfred Binet (1857-1911). Binet adalah ahli ilmu jiwa (psycholog) Perancis, yang merintis mengembangkan tes intelegensi yang sedikit umum. Tes Binet ini disempurnakan oleh Theodore Simon, sehingga tes tersebut terkenal dengan sebutan Tes Binet Simon. Pada usia remaja, IQ dihitung dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan yang terdiri dari berbagai soal (hitungan, kata-kata, gambar-gambar, dan semacamnya) dan menghitung banyaknya pertanyaan yang dapat dijawab dengan benar kemudian membandingkan dengan daftar (yang dibuat berdasarkan penelitian terpercaya). Untuk anak-anak, cara menghitung IQ adalah dengan menyuruh anak untuk melekukan pekerjaan tertentu dan menjawab pertanyaan tertentu (misalnya menghitung sampai 10 atau 100, menyebut nama-nama hari atau bulan, membuka pintu dan menutupnya kembali, dan lain-lain).
B. Rumusan Masalah
Perumusan dalam makalah ini adalah :
a) Apa pengertian dari intelektual?
b) Apa pengertian kognitif ?
c) Apa Pengertian Remaja ?
d) Apa hubungan antara intelektual dan tingkah laku ?
e) Bagaimana karakteristik perkembangan intelektual remaja ?
f) Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual ?
g) Apa setiap individu memiliki perbedaan dalam kemampuan dan perkembangan intelektual ?
h) Bagaimana usaha-usaha dalam membantu mengembangkan intelektual remaja dalam proses pembelajaran ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah
a) Menjelaskan pengertian dari intelektual dan kognitif.
b) Mengetahui bagaimana hubungan antara intelektual dan tingkah laku.
c) Mengetahui karakteristik-karakteristik perkembangan intelektual remaja.
d) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual.
e) Mengetahui perbedaan dalam kemampuan dan perkembangan intelektual pada setiap individu.
f) Mendeskripsikan bagai
Peran Komunikasi
Pengertian Komunikasi
Proses Komunikasi
Kontinum Komunikasi Dalam Perilaku Organisasi
Media Komunikasi
Komunikasi Nonverbal
Komunikasi Antar Pribadi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan intelek sering juga dikenal di dunia psikologi maupun pendidikan dengan istilah perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif manusia merupakan proses psikologis yang didalamnya melibatkan proses memperoleh, menyusun dan mengunakan pengetahuan serta kegiatan mental seperti berfikir, menimbang, mengamati, mengingat, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan memecahkan persolan yang berlangsung melalui interaksi dengan lingkungan. Kecerdasan (intelegensi) individu berkembang sejalan dengan interaksi antara aspek perkembangan yang satu dengan aspek perkembangan yang lainnya dan antara individu yang satu dengan individu yang lainnya begitu juga dengan alamnya. Maka dengan itu individu mempunyai kemampuan untuk belajar dan meningkatkan potensi kecerdasan dasa yang dimiliki. Intelektual menggambarkan kemampuan seseorang dalam berpikir dan bertindak. Berhubungan dengan masalah kemampuan itu, para ahli psikologi telah mengembangkan berbagai alat ukur (tes intelegensi) untuk menyatakan tingkat kemampuan berpikir dan intelegensi seseorang. Salah satu tes intelegensi yang terekenal adalah tes yang dikembangkan oleh Alfred Binet (1857-1911). Binet adalah ahli ilmu jiwa (psycholog) Perancis, yang merintis mengembangkan tes intelegensi yang sedikit umum. Tes Binet ini disempurnakan oleh Theodore Simon, sehingga tes tersebut terkenal dengan sebutan Tes Binet Simon. Pada usia remaja, IQ dihitung dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan yang terdiri dari berbagai soal (hitungan, kata-kata, gambar-gambar, dan semacamnya) dan menghitung banyaknya pertanyaan yang dapat dijawab dengan benar kemudian membandingkan dengan daftar (yang dibuat berdasarkan penelitian terpercaya). Untuk anak-anak, cara menghitung IQ adalah dengan menyuruh anak untuk melekukan pekerjaan tertentu dan menjawab pertanyaan tertentu (misalnya menghitung sampai 10 atau 100, menyebut nama-nama hari atau bulan, membuka pintu dan menutupnya kembali, dan lain-lain).
B. Rumusan Masalah
Perumusan dalam makalah ini adalah :
a) Apa pengertian dari intelektual?
b) Apa pengertian kognitif ?
c) Apa Pengertian Remaja ?
d) Apa hubungan antara intelektual dan tingkah laku ?
e) Bagaimana karakteristik perkembangan intelektual remaja ?
f) Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual ?
g) Apa setiap individu memiliki perbedaan dalam kemampuan dan perkembangan intelektual ?
h) Bagaimana usaha-usaha dalam membantu mengembangkan intelektual remaja dalam proses pembelajaran ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah
a) Menjelaskan pengertian dari intelektual dan kognitif.
b) Mengetahui bagaimana hubungan antara intelektual dan tingkah laku.
c) Mengetahui karakteristik-karakteristik perkembangan intelektual remaja.
d) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual.
e) Mengetahui perbedaan dalam kemampuan dan perkembangan intelektual pada setiap individu.
f) Mendeskripsikan bagai
Peran supervisor manajerial sangat pentingsalah satu yang membutuhkan pendekatan kreatif dan adaptif untuk pekerjaan seseorang.
Supervisor manajerial adalah para profesional yangbertanggung jawab untuk mengawasi dan mengevaluasi kinerjadan akuntabilitas orang lain dalam pelayanan manusiaagen. Mereka mungkin ditempatkan dalam berbagai unit dan di semua tingkatandalam organisasi ini. Misalnya, supervisor manajerialdapat disebut manajer unit, koordinator program, iklan tingkat atasmenteri, direktur asosiasi, atau sejumlah judul lainnya.
Seorang supervisor manajerial dapat dibedakan dari su-pervisor di mana mantan bertanggung jawab untuk memastikan karyawankepatuhan terhadap kebijakan, regulasi, prosedur, aturan, dan protocol yang berkaitan dengan operasi agen. Sebaliknya, su-pervisor mengawasi intervensi khusus dengan klien, dengan fokusketerampilan dan teknik praktik langsung yang digunakan oleh pekerja (Perlmutter dkk, 2001).
2. DEFINISI
Supervisor adalah seseorang yang diberikan
tangung jawab untuk mengontrol dan
membawahi kariawan dalam perusahaan,
posisi ini tetap dibawah kendali pimpinan
tepatnya seorang pemilik perusahaan
tersebut.
Pengawasan adalah bagian penting dari peran karyawan
mana pun. Ini menyediakan dukungan yang diperlukan
untuk memberikan hasil yang berkualitas dalam peran
dan profesional percakapan yang mendukung staf untuk
merefleksikan apa yang mereka lakukan.
3. jenis-jenis supervisi
CLINICAL SUPERVISION
PENGAWASAN DIBERIKAN DALAM PENGATURAN KLINIS,
CONTOHNYA DISKUSI PENGAWASAN TERMASUK DISKUSI KLINIS
KHUSUS TENTANG PASIEN DIAGNOSIS, DLL.
DISCIPLINE SPECIFIC
PENGAWASAN DIBERIKAN OLEH SEORANG PROFESIONAL YANG BERASAL
DARI PROFESI ATAU DISIPLIN YANG SAMA DENGAN SUPERVISI MISALNYA
FISIOTERAPIS MENGAWASI FISIOTERAPIS
PEER
PENGAWASAN DILAKUKAN OLEH REKAN ATAU KOLEGA DI
ORGANISASI YANG SAMA, TIM ATAU DARI SEBERANG
ORGANISASI YANG BERBEDA DENGAN PRAKTIK SERUPA
FOKUS
OPERATIONAL
PENGAWASAN DIBERIKAN OLEH GARIS PENGAWAS
ATAU MANAJER OPERASIONAL DALAM ORGANISASI
DAN BERFOKUS PADA UNSUR ADMINISTRASI
PERAN SUPERVISI.
PROFESIONAL
PENGAWASAN PROFESIONAL DIBERIKAN DALAM
PENGATURAN KLINIS ATAU NON-KLINIS. INI
MENGEKSPLORASI INTERVENSI KLINIS DAN
HASIL ATAU NON KLINIS
PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN SUPERVISEE
DENGAN KLIEN.
1
2
3
4
5
4. tanggung jawab supervisi
Staffing (Menempatkan)
yaitu memastikan setiap
orang yang terlibat pada
tugas serta pekerjaan
tersebut sesuai dengan job
deskripsi masing-masing
yang telah diberikan.
Planning (Merencanakan)
yaitu membuat
perencanaan kegiatan
yang menjadi tugasnya
dan juga bawahannya
Directing (Mengarahkan),
yakni mengarahkan bagaimana
supaya tugas dan pekerjaan
tersebut bisa berjalan lancar
sesuai tujuan perusahaan.
Organizing (Mengatur), yaitu
melakukan koordinasi
kegiatan dan tugas-tugas
dalam lingkupnya agar bisa
berjalan lancar.
Controlling (Mengawasi),
yaitu melakukan kontrol atau
pengawasan terhadap tugas
dan kegiatan dalam lingkup
kerjanya.
5. *
*
*
*
*
kriteria supervisi
Kemampuan untuk mendelegasikan
Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
Fleksibel dalam menerima perbedaan pendapat
Memiliki semangat tinggi dalam bekerja
Memiliki jiwa pemimpin
6. PERAN SUPERVISI
Sebagai Perencana – Seorang supervisor harus merencanakan jadwal kerja harian.
Sebagai seorang Manajer – Seorang supervisor adalah bagian dari tim manajemen
suatu perusahaan, dia juga merupakan seorang manajer operasi.
Sebagai seorang Pemimpin dan Pembimbing – Seorang supervisor memimpin para
staf bawahannya dan membimbing mereka dalam melakukan tugas sehari-hari.
Sebagai Mediator – Seorang supervisor bertindak sebagai penghubung dan juru bicara
antara manajemen dan pekerja.
Sebagai seorang Inspektur – Peran penting dari supervisor adalah untuk menegakkan
disiplin.
7. referensi
HARRIS, T. (2018). DEVELOPING LEADERSHIP EXCELLENCE: A PRACTICE
GUIDE FOR THE NEW PROFESSIONAL SUPERVISOR. TAYLOR & FRANCIS.
REPI, A. A. (2017). EFEKTIVITAS PELATIHAN SUPERVISOR SKILL TERHADAP
KEPUASAN PADA SUPERVISOR KARYAWAN DEPARTEMEN OPERASIONAL
NOORMANS HOTEL SEMARANG. EXPERIENTIA: JURNAL PSIKOLOGI
INDONESIA, 5(1), 19-29.
GRAUPP, P., & WRONA, R. J. (2017). THE TWI WORKBOOK: ESSENTIAL
SKILLS FOR SUPERVISORS. CRC PRESS.