SlideShare a Scribd company logo
“Penentuan Kadar Mineral dengan Inductively Coupled Plasma-Optical
Emission Spectroscopy (ICP-OES) dan Logam Berat serta Yodium dengan
Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry (ICP-MS) pada susu bubuk “
Luky Desyana Putri Ramadhani (19/439180/PA/19003)
Dosen Pembimbing : Dr.Sc. Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc
Pembimbing Lapangan : Oki Maulana
Dosen Reviewer : Fajar Inggit Pambudi, S.Si., M.Sc., Ph.D.
MKK3917
SEMINAR KEMAJUAN MAGANG
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Tujuan Ruang
Lingkup
Kerja
Waktu dan
Tempat
Pelaksanaan
Manfaat
2
Latar Belakang
Mutu dan keamanan
pangan
Mineral essensial
Susu bubuk kaya akan
nutrisi dan dikonsumsi
semua kalangan
Logam berat ( Cd,
Pb, dan Sn)
Yodium /Iodin
Mineral makro (Ca,
K, P)
Mineral essensial
(Cu, Zn)
ICP OES
ICP MS
Tujuan
1. Tujuan Umum
4
1. Mengenal dan mengetahui secara langsung mengenai dunia kerja di suatu perusahaan laboratorium pengujian.
2. Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama kegiatan perkuliahan di dalam dunia kerja melalui
permasalahan nyata.
3. Menambah pemahaman tentang aplikasi ilmu kimia yang diterapkan dalam laboratorium pengujian produk.
4. Mendapatkan pengetahuan baru mengenai perkembangan teknologi dan metode yang diterapkan pada
laboratorium pengujian.
5. Meningkatkan kerjasama yang bersifat saling menguntungkan antara pihak penyelenggara dengan pihak instansi
untuk meningkatkan kualitas lulusan sarjana ilmu kimia.
Penentuan Kadar Mineral dengan Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectroscopy (ICP-OES) pada
susu bubuk Logam Berat serta Yodium dengan Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry (ICP-MS).
Tujuan Umum
Ruang Lingkup Kerja
Analisis
tanah rutin
5
Aspek Umum
1. Pengenalan perusahaan dan budaya K3 yang
diterapkan.
2. Pengenalan alur dan proses pengerjaan analisis kimia
yang terdapat di PT Saraswanti Indo Genetech.
3. Pengenalan mengenai alat-alat, bahan, serta metode-
metode yang digunakan dalam analisis logam/mineral
suatu sampel.
4. Pengenalan mengenai proses analisis kandungan
mineral dan logam berat menggunakan instrumen
Inductively Coupled Plasma-Optical Emission
Spectroscopy (ICP-OES) dan Inductively Coupled
Plasma-Mass Spectrometry (ICP-MS).
Aspek Khusus
1. Penentuan kadar mineral kalsium ( Ca ),
tembaga (Cu), kalium (K), fosfor (P), dan seng
(Zn) pada susu bubuk ICP-OES ( Inductively
Coupled Plasma-Optical Emission
Spectroscopy).
3. Penentuan kadar Yodium pada susu bubuk
dengan metode khusus dengan instrumen
pendukung Inductively Coupled Plasma-Mass
Spectrometry (ICP-MS).
2. Penentuan kadar logam berat kadmium (Cd),
timbal (Pb), dan timah (Sn) pada susu bubuk
dengan ICP-MS (Inductively Coupled Plasma-
Mass Spectrometry).
Manfaat
Bagi
Mahasiswa
Bagi Pihak
Penyelenggara
6
1. Dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di luar kampus sebagai
bentuk implementasi program Merdeka Belajar Kampus
Merdeka (MBKM).
2. Memperoleh pengetahuan mengenai aplikasi terapan dari
materi kuliah yang telah ditempuh dengan realita ilmu saat
berada di lingkungan kerja atau di lapangan.
3. Dapat memperdalam dan meningkatkan aplikasi ilmu kimia
secara nyata dalam laboratorium pengujian.
4. Menumbuhkan sikap kreatif serta inovatif ketika dihadapkan
pada suatu permasalahan di dunia kerja.
5. Dapat memperoleh hard skills berupa keterampilan kerja,
complex problem solving, dan analytical skills dalam
menerapkan ilmu yang dimiliki dengan kenyataan dalam dunia
kerja dan soft skills berupa etika kerja, komunikasi, dan
kerjasama dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.
6. Dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman
dalam penggunaan teknologi dan metode – metode baru yang
digunakan dalam laboratorium pengujian.
1. Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sejauh mana program
yang diterapkan telah sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang
terdidik dan terampil dibidangnya.
2. Sebagai sarana untuk menyelaraskan kurikulum Program Studi
dengan kurikulum mitra magang.
3. Sebagai bahan kajian untuk mengetahui kemampuan mahasiswa
dalam mengaplikasikan ilmu yang dimiliki.
4. Memberikan kesempatan kepada dosen pembimbing untuk melihat
realitas perkembangan IPTEK pada dunia industri.
5. Sebagai sarana pengenalan dan penghubung instansi pendidikan
Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Gadjah Mada kepada PT Saraswanti Indo
Genetech.
Manfaat
Bagi Instansi
1. Sebagai sarana memperoleh tenaga kerja yang diharapkan dapat berperan sumbangan pemikiran dalam rangka
meningkatkan kinerja serta menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan disiplin ilmu kimia.
2. Sebagai sarana penghubung antara Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Gadjah Mada dengan PT Saraswanti Indo Genetech.
3. Sebagai sarana untuk memberikan pertimbangan dalam menentukan kriteria tenaga kerja potensial yang
dibutuhkan oleh PT Saraswanti Indo Genetech.
4. Sebagai sarana kerja sama yang saling menguntungkan, baik dalam bentuk pengenalan inovasi ilmu pengetahuan
dan teknologi yang bagi mahasiswa dari perguruan tinggi, maupun kemudahan bagi lembaga/industri mitra
dalam memperoleh input sumber daya manusia sebagai tenaga kerja baru.
5. Sebagai sarana peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia, terutama calon tenaga kerja
sehingga memudahkan dalam proses pencarian tenaga kerja professional.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu: paket 20 SKS 1 Maret sampai 31 Mei 2022 (3 bulan)
Tempat: PT Saraswanti Indo Genetech di Jl. Rasamala Jl. Ring Road Taman
Yasmin No.20, RT.02/RW.03, Curugmekar, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor,
Jawa Barat 16113
8
PROGRESS MAGANG
Persentase
Capaian Magang
Kegiatan yang
Telah Dilakukan
Future Plan
8
Persentase Capaian Magang
100%
95%
90%
Pelaksanaan Magang Pengisian Logbook Penyusunan Laporan
8
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Persiapan
Contoh
9
Tugas Magang Diluar Judul
Penelitian : 2 Minggu
Tugas Magang Pendukung Judul
Penelitian : 3 Minggu
Tugas Magang Sesuai Judul
Peneltiian : 8 Minggu
Laboratorium Proksimat : Protein
Jaminan Mutu : Sampel
Laboratorium Logam
JADWAL MAGANG
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Tanah gambut dari
Ogan Komering Ilir,
Sumatera Selatan
Kesuburan tanah
10
MINGGU 1-MINGGU 2
Laboratorium Proksimat : Bagian Analisis Protein
Metode
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Persiaan
Contoh
11
MINGGU 1-MINGGU 2
Laboratorium Proksimat : Bagian Analisis Protein
Dokumentasi alat
Kegiatan yang Telah Dilakukan
12
Persiaan
Contoh
MINGGU 2-MINGGU 5
Ruang Sampel: Jaminan Mutu
1. Melakukan pengambilan sampel uji dan melaksanakan Good Sampling Practice
2. Menerapkan jaminan mutu dan pengendalian mutu (QA/QC) di lapangan
3. Memantau, mengendalikan dan merekam kondisi lingkungan pada saat sampling
4. Meminimalisasi penyimpangan yang dapat mengakibatkan menurunnya mutu data hasil
pengujian di laboratorium dan melakukan tindakan perbaikan apabila
ditemukanketidaksesuaian
5. Melakukan penyiapan (preparasi) sampel sebelum diuji di laboratorium
6. Pengecekan ulang sampel uji dan pemilihan laboratorium uji
7. Memusnahkan sisa sampel uji termasuk arsip (retensi) sampel uji yang telah kadaluarsa
atau rusak akibat terjadi deteriorasi, kontaminasi maupun degradasi sesuai ketentuan
yang berlaku.
Tugas
Kegiatan yang Telah Dilakukan
13
Persiaan
Contoh
MINGGU 2-MINGGU 5
Ruang Sampel: Jaminan Mutu
Tugas
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
13
Persiaan
Contoh
Laboratorium Tujuan : Laboratorium Logam
Durasi : Minggu 6 - Minggu 13 ( 2 bulan)
Pembagian Tim pada Analisis Logam :
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan Fe,
Mn, Cu, Zn
dengan
Pengekstrak
DTPA
14
Sampel : Susu Bubuk
Analisis yang Diambil Peneliti :
Mineral EssensiaL
(Ca, Cu, K, P dan Zn
dengan ICP OES
pada susu bubuk
Logam Berat ( Cd,
Pb, Zn) dengan ICP-
MS pada susu bubuk
Yodium dengan ICP-
MS pada susu bubuk
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
15
Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk
Rutin OES
1. Preparasi Alat Gelas
Peralatan gelas dan vessel
Direndam HNO3 2 % selama 24 jam
Dibilas dengan aquabidest
Dikeringkan bisa dengan compressor dan untuk vessel bisa dioven suhu 105℃
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
15
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk
2. Pembuatan Pereaksi
Rutin OES
5 mL
HCl(p)
1 mL
HNO3(p)
dihimpitkan dengan
akuabidest
Homogenkan
100 mL
10 mL HNO3
Diencerkan dengan
akuabidest
Homogenkan
100 mL
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan P
Tersedia Bray
dan Olsen
MINGGU-3
17
5mL standar induk
1000 mg/L
Diencerkan
dengan HNO3 5%
Homogenkan
Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk
Rutin OES
50 mL
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan P
Tersedia Bray
dan Olsen
18
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk
3. Preparasi Standar
Rutin OES
Dibuat minimal 6 titik deret standar pada labu 50 mL;dalam
rentang konsentrasi untuk Ca dan P yaitu 0,1 – 200 mg/L untuk
Cu berkisar 0,003 -20 mg/L, untuk Zn berkisar 0,04- 20 mg/L.
Mineral Ca, Cu, P,
dan Zn
Ditambahkan secara terukur internal standar yttrium 100 mg/L sebanyak 0,5 mL
Diencerkan dengan pelarut standar A sampai tanda tera dan dihomogenkan
Diukur intensitas dengan ICP-OES
Kegiatan yang Telah Dilakukan
19
3. Preparasi Standar
Dibuat minimal 6 titik deret standar dalam rentang
konsentrasi 0,02 – 100 mg/L pada labu 50 mL
Mineral K
Ditambahkan secara terukur internal standar
yttrium 100 mg/L sebanyak 0,5 mL
Diencerkan dengan pelarut HNO3 7%
sampai tanda tera dan dihomogenkan
Diukur intensitas dengan ICP-OES
Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk
Rutin OES
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan P dan
K Potensial
dengan
Pengekstrak HCl
20
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk
Rutin OES
4. Preparasi Sampel dan Blangko
Sampel ditimbang
sebanyak 0,5000-
0,5999 gram. Untuk
blangko tanpa analit
Ditambahkan 10 mL
HNO3 diamkan 15
menit
Tutup Vessel dan
destruksi dengan
microwave digester
Hasil destruk didinginkan
dan dimasukan ke dalam
labu 50 mL
Bilas vessel secara kuantitatif dan
hasil bilasan digabungkan
dengan hasil destruk
Ditambahkan 0,5 mL
internal standar
yttrium 100 mg/L
Dihimpitkan dengan
akuabidest dampai
tanda tera dan
dihomogenkan
Disaring dengan syringe
dan diukur intensitas
dengan ICP -OES
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan P dan
K Potensial
dengan
Pengekstrak HCl
21
Penetapan P dan
K Potensial
dengan
Pengekstrak HCl
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk
Rutin OES
5. Preparasi Sampel Spike
Sampel ditimbang
sebanyak 0,5000-
0,5999 gram.
Ditambahkan
ditambahkan larutan
spike masing masing
logam dan 10 mL
HNO3
Tutup Vessel dan
destruksi dengan
microwave digester
Hasil destruk didinginkan
dan dimasukan ke dalam
labu 50 mL
Bilas vessel secara kuantitatif dan
hasil bilasan digabungkan
dengan hasil destruk
Ditambahkan 0,5 mL
internal standar
yttrium 100 mg/L
Disaring dengan syringe
dan diukur intensitas
dengan ICP -OES
Dihimpitkan dengan
akuabidest dampai
tanda tera dan
dihomogenkan
Volume spike :
ditambahkan larutan spike yaitu 1,50 mL standar Ca 1000 mg/L; 0,1 mL standar Cu 100 mg/L, 2
mL standar K 1000 mg/L; 1 mL standar P 1000 mg/L ; dan 0,30 mL standar Zn 100 mg/L
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan Nilai
Tukar Kation (NTK)
dan Kapasitas
Tukar Kation (KTK)
22
Penetapan P dan
K Potensial
dengan
Pengekstrak HCl
Penetapan P dan
K Potensial
dengan
Pengekstrak HCl
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk
Rutin OES
6. Optimasi Instrumen ICP-OES
RF power (emission intensity) : 1200 W
Nebulizer type : Concentric glass
Plasma gas flow : 10 L/min
Auxillary gas flow : 0,5 L/min
Nebulizer flow : 0,7 L/min
Pump speed : 18 rpm
Stabilization time : 15 s
Detector : Charged Coupled Device
View : Axial View
Optical sistem : Echelle
Nebulizer nebulizing chamber : Cyclonic
Panjang gelombang Ca : 184.887 nm
Panjang gelombang Cu : 214.439 nm
Panjang gelombang K : 184.887 nm
Panjang gelombang P : 214.439 nm
Panjang gelombang Zn : 214.439 nm
Kegiatan yang Telah Dilakukan
52
Dokumentasi
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan Nilai
Tukar Kation (NTK)
dan Kapasitas
Tukar Kation (KTK)
23
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Logam Berat dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Rutin MS
1. Preparasi Alat Gelas
Peralatan gelas dan vessel
Direndam HNO3 2 % selama 24 jam
Dibilas dengan aquabidest
Dikeringkan bisa dengan compressor dan untuk vessel bisa dioven suhu 105℃
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan Nilai
Tukar Kation (NTK)
dan Kapasitas
Tukar Kation (KTK)
24
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Logam Berat dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
2. Pembuatan Pereaksi
Rutin MS
20 mL
HNO3
Homogenkan
100 mL
115 mL
HNO3
Diencerkan
dengan
akuabidest
hingga tanda tera
10 mL larutan internal
standar induk campuran
Ge, In, Bi, dan Rh
Diencerkan
dengan HNO3
14% hingga
tanda tera
Homogenkan
100 mL
100 mL
4000 mL
Homogenkan
Diencerkan
dengan
akuabidest
hingga tanda tera
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan Nilai
Tukar Kation (NTK)
dan Kapasitas
Tukar Kation (KTK)
25
Penetapan P
Tersedia Bray
dan Olsen
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Logam Berat dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
3. Preparasi Standar
Rutin MS
Dipipet 0,1 mL larutan standar
induk Sn, Pb, Cd 1000 mg/L ke
dalam labu ukur 100 mL.
Diencerkan dengan larutan pelarut
standar (HNO3 14 % ) sampai
tanda tera dan dihomogenkan
Dibuat deret standar ke pada labu 100 ml minimal enam titik
konsentrasi . Untuk logam Pb dengan rentang yaitu 0,001-0,1
ppm dan untuk logam Cd dan Sn yaitu 0,0002-0,1 pppm.
.
Ditambahkan secara terukur internal campuran Ge, In, Bi, dan Rh
10 mg/L sebanyak 0,8 mL
Diencerkan dengan pelarut standar sampai tanda tera (100mL)dan dihomogenkan
Diukur intensitas dengan ICP-MS
Pembuatan larutan induk 1
mg/L
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan C-
organik Walkley-
Black
26
Sampel ditimbang
sebanyak 0,5000-
0,5999 gram. Untuk
blangko tanpa analit
Ditambahkan 10 mL
HNO3 diamkan 15
menit
Tutup Vessel dan
destruksi dengan
microwave digester
Hasil destruk didinginkan
dan dimasukan ke dalam
labu 50 mL
Bilas vessel secara kuantitatif dan
hasil bilasan digabungkan
dengan hasil destruk
Ditambahkan 0,5 mL
internal standar
campuran 100 mg/L
Dihimpitkan dengan
akuabidest dampai
tanda tera dan
dihomogenkan
Disaring dengan filter
RC/GHP 0.20 μm dan
diukur intensitas dengan
ICP -MS
Penetapan P dan
K Potensial
dengan
Pengekstrak HCl
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Logam Berat dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Rutin MS
4. Preparasi Sampel dan Blangko
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan C-
organik Walkley-
Black
27
Sampel ditimbang
sebanyak 0,5000-
0,5999 gram.
Ditambahkan
ditambahkan larutan
spike 0,1 mL masing
masing logam dan
10 mL HNO3
Tutup Vessel dan
destruksi dengan
microwave digester
Hasil destruk didinginkan
dan dimasukan ke dalam
labu 50 mL
Bilas vessel secara kuantitatif dan
hasil bilasan digabungkan
dengan hasil destruk
Ditambahkan 0,5 mL
internal standacampuran
100 mg/L
Disaring dengan filter
RC/GHP 0.20 μ dan
diukur intensitas dengan
ICP -MS
Dihimpitkan dengan
akuabidest dampai
tanda tera dan
dihomogenkan
Penetapan C-
organik Walkley-
Black
Penetapan P dan
K Potensial
dengan
Pengekstrak HCl
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Logam Berat dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Rutin MS
5. Preparasi Sampel Spike
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan
Kemasaman
dapat
Dipertukarkan
(Al-dd)
28
Penetapan C-
organik Walkley-
Black
Penetapan P dan
K Potensial
denganPengekst
rak HCl
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Logam Berat dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Rutin MS
6. Optimasi Instrumen ICP-MS
RF power (emission intensity) : 1550 W
Nebulizer type : Concentric glass
Auxillary gas flow : 0,1 L/min
Carier gas flow : 0,8 -0,2 L/min
Pump speed : 0,5 rps
Collition Cell : He
Flush time : 15 s
m/z Pb : 208
m/z Cd : 111
m/z Sn : 118
Kegiatan yang Telah Dilakukan
42
Dokumentasi
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan
Kemasaman
dapat
Dipertukarkan
(Al-dd)
29
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
1. Preparasi Alat Gelas
Peralatan gelas dan vessel
Direndam HNO3 2 % selama 24 jam
Dibilas dengan aquabidest
Dikeringkan bisa dengan compressor dan untuk vessel bisa dioven suhu 105℃
Kegiatan yang Telah Dilakukan
30
20 mLTMAH
25 %
Homogenkan
1000 mL
14,5 mL
HNO3
Diencerkan
dengan
akuabidest
hingga tanda tera
2,5 mL larutan internal
standar induk campuran
Germanium 100 mg/L
Diencerkan
dengan HNO3
10% hingga
tanda tera
Homogenkan
100 mL
25 mL
Homogenkan
Diencerkan
dengan
akuabidest
hingga tanda tera
100 mL
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
2. Pembuatan Pereaksi
Kegiatan yang Telah Dilakukan
31
32,7 mg KI
Homogenkan
25 mL
Diencerkan
dengan
akuabidest
hingga tanda tera
3,27 mg KI
Homogenkan
25 mL
Diencerkan
dengan
akuabidest
hingga tanda tera
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
2. Preparasi Standar
Kegiatan yang Telah Dilakukan
32
0,025 ml larutan
standar Iodin 1000
mg/L Homogenkan
25 mL
Diencerkan
dengan
akuabidest
hingga tanda tera
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
Kegiatan yang Telah Dilakukan
33
Dibuat minimal 6 titik deret standar pada labu 50 mL;dalam
rentang konsentrasi berkisar 0,05- 0,125 mg/L.
Ditambahkan secara terukur internal standar germanium 10 mg/L sebanyak 0,2 mL
Diencerkan dengan pelarut TMAH 0,5 % sampai tanda tera dan dihomogenkan
Diukur intensitas dengan ICP-MS
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
Kegiatan yang Telah Dilakukan
34
Sampel ditimbang
sebanyak 0,25 gram.
Untuk blangko tanpa
analit
Ditambahkan 5 mL
akuabides dan 1 mL
TMAH 25 % diamkan
15 menit
Tutup Vessel dan
destruksi dengan
microwave digester
Hasil destruk didinginkan
dan dimasukan ke dalam
labu ukur ember 25 mL
Bilas vessel secara kuantitatif dan
hasil bilasan digabungkan
dengan hasil destruk
Ditambahkan internal
standar germanium
10 mg/L sebanyak 0,2
mL
Dihimpitkan dengan
akuabidest dampai
tanda tera dan
dihomogenkan
Disaring dengan filter
RC/GHP 0.20 μm dan
diukur intensitas dengan
ICP -MS
4. Preparasi Sampel dan Blangko
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
Kegiatan yang Telah Dilakukan
35
Sampel ditimbang
sebanyak 0,25
gram.
Ditambahkan spike 0,5 ml dan
10 mL HNO3
5 mL akuabides dan 1 mL TMAH
25 % diamkan 15 menit
Tutup Vessel dan
destruksi dengan
microwave digester
Hasil destruk didinginkan
dan dimasukan ke dalam
labu ukur ember 25 mL
Bilas vessel secara kuantitatif dan
hasil bilasan digabungkan
dengan hasil destruk
Ditambahkan internal
standar germanium
10 mg/L sebanyak 0,2
mL
Dihimpitkan dengan
akuabidest dampai
tanda tera dan
dihomogenkan
Disaring dengan filter
RC/GHP 0.20 μm dan
diukur intensitas dengan
ICP -MS
5. Preparasi Sampel Spike
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
Kegiatan yang Telah Dilakukan
36
m/z Iodine : 1207
m/z Ge : 72
Rf power ( emission intensity) : 1550 W
Auxillary gas flow : 0,1 L/min
Nebulizer type : concentric glass
Carrier gas flow : 0,802 L/min
Pump speed : 0,5 rps
Collition cell : He
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
6. Pengkondisian Instrumen
Kegiatan yang Telah Dilakukan
50
Dokumentasi
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Pembelajaran
Teknik
Sampling Tanah
37
Prinsip utama ICP dalam penentuan elemen adalah mengoptimalkan elemen
sehingga memancarkan cahaya dengan panjang tertentu yang kemudian
dapat diukur. Setiap atom memiliki beberapa tingkat energi yang mungkin.
Analisis terpadu untuk analisis kualitatif dan kuantitatif zat anorganik yang
dapat membedakan isotope unsur ICP digunakan untuk mengukur
kandungan unsur logam dalam sampel menggunakan plasma sebagai energi.
Keunggulan ICP yaitu pembacaan stabil dalam waktu lama, operasional menggunakan robotik
sehingga nilai lebih stabil, cepat, akurat, tahanlama, dalam 1x kali pembacaan sampel
mampu analisis seluruh logam, limit deteksi yang amat kecil (ppb)
Pengukuran dengan Instrument Inductively Coupled Plasma ( ICP)
Kegiatan yang Telah Dilakukan
38
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Pengukuran dengan Instrument Inductively Coupled Plasma ( ICP)
Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectroscopy (ICP-OES)
Optical Emission Spectrometry (ICP-OES) adalah
metode spektrometri yang dapat menentukan
kandungan logam pada berbagai matriks dengan
menggunakan induksi medan magnet dan listrik
Prinsip ICP-OES
Nebulasi Disolvasi Atomiasai
Eksitasi/Emisi
Deteksi
Kegiatan yang Telah Dilakukan
41
Pengukuran dengan Instrument Inductively Coupled Plasma ( ICP)
Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectroscopy (ICP-MS)
Pada dasarnya peralatan ICP-MS merupakan
gabungan dari dua peralatan yang masing-
masing sudah berkembang, yakni antara alat
eksitasi ICP dan MS-quadropole sebagai
detektor. .
Sampel
Introduction
Sumber Ion
ICP
Antarmuka/
Sistem
Vakum
Lensa Ion Quadrupole Detektor
Kegiatan yang Telah Dilakukan
TIDAKADA
KEGIATAN
(CUTI
BERSAMA
IDUL FITRI)
40
Kelebihan utama lain pada ICP-MS adalah mengenai limit deteksi yang sangat rendah bahkan pada
banyak jenis elemen. Kebanyakan elemen dapat diukur hingga bagian per triliun (part per trillion,
ppt) dan hanya sebagian kecil pada level bagian per sejuta (part per billion, ppb).
Kegiatan yang Telah Dilakukan
52
Dokumentasi
ICP -OES ICP -MS
Kegiatan yang Telah Dilakukan
43
PERHITUNGAN
1. Kurva Standar / LINEARITAS
1. Kurva Standar Mineral
.
Linearitas adalah kemampuan metode analisis memberikan
respon proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel
Persamaan Garis : y = mx +c
Kurva kalibrasi yang dapat menghasilkan persamaan garis
regresi serta nilai koefisien determinasi untuk mengetahui
hubungan antara konsentrasi larutan baku dengan nilai intensitas
yang dihasilkan
Konsentrasi Larutan Kadar logam pada sampel
Kegiatan yang Telah Dilakukan
44
1. Kurva Standar Mineral
y = 23752x + 10857
R² = 0.9999
0.000
500000.000
1000000.000
1500000.000
2000000.000
2500000.000
3000000.000
0.0000 20.000040.000060.000080.0000
100.0000
120.0000
INTENSITAS
TERKOREKSI
KONSENTRASI DERET STANDAR
KURVA LINEARITAS
y = 39532x + 89,984
R² = 0,9994
0.000
5000.000
10000.000
15000.000
20000.000
25000.000
30000.000
35000.000
40000.000
45000.000
0.0000 0.2000 0.4000 0.6000 0.8000 1.0000 1.2000
INTENSITAS
TERKOREKSI
KONSENTRASI DERET STANDAR
KURVA LINEARITAS
y = 55444x - 82514
R² = 0.9995
-1000000.000
0.000
1000000.000
2000000.000
3000000.000
4000000.000
5000000.000
6000000.000
0.000020.0000
40.0000
60.0000
80.0000
100.0000
120.0000
INTENSITAS
TERKOREKSI
KONSENTRASI DERET STANDAR
KURVA LINEARITAS
y = 782.97x + 625.09
R² = 0.9997
0.000
20000.000
40000.000
60000.000
80000.000
100000.000
120000.000
140000.000
0.0000 50.0000 100.0000 150.0000 200.0000
INTENSITAS
TERKOREKSI
KONSENTRASI DERET STANDAR
KURVA LINEARITAS
y = 42315x + 615.39
R² = 0.9994
0.000
20000.000
40000.000
60000.000
80000.000
100000.000
120000.000
0.0000 0.5000 1.0000 1.5000 2.0000 2.5000 3.0000
INTENSITAS
TERKOREKSI
KONSENTRASI DERET STANDAR
KURVA LINEARITAS
Kegiatan yang Telah Dilakukan
45
2. Kurva Standar Logam Berat
2. Kurva Standar
Yodium
y = 0.0015x - 0.0000
R² = 0.9999
0.0000
0.0020
0.0040
0.0060
0.0080
0.0100
0.0120
0.0140
0.0160
0.0000 2.0000 4.0000 6.0000 8.0000 10.0000 12.0000
Ratio
Terkoreksi
Konsentrasi Deret Standar Terkoreksi (µg/L)
KURVA LINEARITAS
y = 0.0085x - 0.0008
R² = 0.9997
0.0000
0.0100
0.0200
0.0300
0.0400
0.0500
0.0600
0.0700
0.0800
0.0900
0.0000 2.0000 4.0000 6.0000 8.0000 10.0000 12.0000
Ratio
Terkoreksi
Konsentrasi Deret Standar Terkoreksi (µg/L)
KURVA LINEARITAS
y = 0.0036x + 0.0001
R² = 0.9999
0.0000
0.0100
0.0200
0.0300
0.0400
0.0000 2.0000 4.0000 6.0000 8.0000 10.0000 12.0000
Ratio
Terkoreksi
Konsentrasi Deret Standar Terkoreksi (µg/L)
KURVA LINEARITAS
y = 0.022x - 0.0108
R² = 0.9992
0.0000
0.2000
0.4000
0.6000
0.8000
1.0000
1.2000
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0
Ratio
Terkoreksi
Konsentrasi Deret Standar Terkoreksi (µg/L)
KURVA LINEARITAS
AOAC dan SNI ISO/IEC 17025:2008 :
Koefisien determinasi harus lebih besar
atau sama dengan 0,995
Kegiatan yang Telah Dilakukan
46
2. Konsentrasi Larutan
Rumus :
Dari persamaan garis : y = mx + c
Dimana : y = Rasio
m = Slope
c = Intercept
x = konsentrasi larutan sampel
maka didapat rumus :
𝐾𝑜𝑛𝑠. 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 =
(𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 − 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜) − 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑡
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒
3. Kadar Logam
Rumus :
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 =
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑏𝑢 × 𝐹𝑝
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Kegiatan yang Telah Dilakukan
47
Jaminan Mutu
1. Uji Presisi
Presisi merupakan derajat kedekatan antar
pengulangan hasil analisis
i
Uji presisi dilakukan untuk repeatability dari
percobaan yang dilakukan dengan melakukan
pengulangan pada setiap sampel (simplo dan
duplo)
Data hasil percobaan tidak dapat diterima jika
nilai RPD lebih besar dibandingkan nilai 2/3
CV Horwit karena terdapat perbedaan variasi
data yang terlalu besar.
% 𝑅𝑃𝐷 =
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑜 − 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑑𝑢𝑝𝑙𝑜
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑚𝑝𝑒𝑙
× 100%
Kegiatan yang Telah Dilakukan
48
Jaminan Mutu
2. Uji Akurasi
akurasi adalah ukuran yang menunjukkan derajat
kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang
sebenarnya yang dinyatakan sebagai persen perolehan
Kembali (% recovery) analit yang ditambahkan
i
Penentuan akurasi pada penelitian ini
menggunakan teknik spiking atau dengan
adanya penambahan sejumlah larutan standar
yang telah diketahui
AOAC (2005) menetapkan bahwa nilai uji
perolehan kembali dapat diterima jika berada
di dalam rentang 80-120%.
Type equation here.
% 𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 =
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑝𝑖𝑘𝑒 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑝𝑖𝑘𝑒 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
× 100%
Kegiatan yang Telah Dilakukan
49
Mineral
Kons Std (µg /
L)
Vol Pipet
(mL)
Kadar Spike
Teoritis
(µg / Kg)
Kadar Spike
Praktik
(µg / Kg)
%Recovery
Perolehan
Kalsium (Ca) 1000,00 1,50 2992,22 2922,21 97,66
Tembaga ( Cu) 1000,00 0,10 19,8 16,2 83,57
Kalium(K) 1000,00 2,00 3989,63 4059,11 101,74
Fosfor (P) 1000,00 1,00 1971,22 1936,84 98,26
Seng (Zn) 100,00 0,30 59,14 64,66 109,35
Logam Berat
Kons Std (µg /
L)
Vol Pipet
(mL)
Kadar Spike
Teoritis (µg /
Kg)
Kadar Spike
Praktik (µg /
Kg)
%Recovery
Perolehan
Kadmium (Cd) 1000 0,1
199,084212
6 201,3299 101,13
Timbal (Pb) 1000 0,1
199,084212
6 205,6186 103,28
Mineral
Kons Std
(µg / L)
Vol Pipet
(mL)
Kadar Spike
Teoritis (µg / Kg)
Kadar Spike
Praktik (µg / Kg
%Recovery
Perolehan
Iodin 1000 0,5 1931,993818 1801,3898 93,24
Kegiatan yang Telah Dilakukan
51
Metode Analisis yang tidak diambil peneliti namun
turut serta mengerjakan :
METODE LAIN-LAIN
Kegiatan yang Telah Dilakukan
54
Kegiatan yang Telah Dilakukan
55
56
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Future Plan
57
Menyelesaikan Log Book
Future Plan
58
Menyelesaikan Laporan dan Mempersiapkan seminar
akhir
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Proposal pkm analisis bandingan 2017
Proposal pkm analisis bandingan 2017Proposal pkm analisis bandingan 2017
Proposal pkm analisis bandingan 2017
Anggi F. Jayanti
 
Proposal Kerja Praktek
Proposal Kerja PraktekProposal Kerja Praktek
Proposal Kerja Praktek
Sony Pratama
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Utami Irawati
 
Bab 4 unsur radio aktif
Bab 4  unsur radio aktifBab 4  unsur radio aktif
Bab 4 unsur radio aktif
1habib
 
Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)
Muhammad Luthfan
 
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamPerbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Abdul Ghofur
 
NIP dan NIDN dosen-dosen ITS
NIP dan NIDN dosen-dosen ITSNIP dan NIDN dosen-dosen ITS
NIP dan NIDN dosen-dosen ITS
adiyaksa182
 
Nanopartikel, nanosains, nanoteknologi
Nanopartikel, nanosains, nanoteknologiNanopartikel, nanosains, nanoteknologi
Nanopartikel, nanosains, nanoteknologi
Andalas University, Padang, West Sumatera
 
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPTReaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Puswita Septia Usman
 
Ppt efek compton
Ppt efek comptonPpt efek compton
Ppt efek compton
Amalia Lia
 
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang ElektromagnetikRadiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Yusrizal Azmi
 
Pengujian material menggunakan SEM-EDX
Pengujian material menggunakan SEM-EDXPengujian material menggunakan SEM-EDX
Pengujian material menggunakan SEM-EDX
Universitas Gadjah Mada
 
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleLaporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleDila Adila
 
Analisis spektrometri
Analisis spektrometriAnalisis spektrometri
Analisis spektrometriNozha Diszha
 
Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaImo Priyanto
 
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas XKumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
Sulistiyo Wibowo
 
Teknologi nano
Teknologi nanoTeknologi nano
Teknologi nano
Tingtong Shelifeviena
 

What's hot (20)

Proposal pkm analisis bandingan 2017
Proposal pkm analisis bandingan 2017Proposal pkm analisis bandingan 2017
Proposal pkm analisis bandingan 2017
 
Proposal Kerja Praktek
Proposal Kerja PraktekProposal Kerja Praktek
Proposal Kerja Praktek
 
Xenobiotik
XenobiotikXenobiotik
Xenobiotik
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
 
Msds aseton
Msds asetonMsds aseton
Msds aseton
 
Bab 4 unsur radio aktif
Bab 4  unsur radio aktifBab 4  unsur radio aktif
Bab 4 unsur radio aktif
 
Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)
 
Titrasi redoks 1
Titrasi redoks 1Titrasi redoks 1
Titrasi redoks 1
 
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamPerbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
 
NIP dan NIDN dosen-dosen ITS
NIP dan NIDN dosen-dosen ITSNIP dan NIDN dosen-dosen ITS
NIP dan NIDN dosen-dosen ITS
 
Nanopartikel, nanosains, nanoteknologi
Nanopartikel, nanosains, nanoteknologiNanopartikel, nanosains, nanoteknologi
Nanopartikel, nanosains, nanoteknologi
 
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPTReaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
 
Ppt efek compton
Ppt efek comptonPpt efek compton
Ppt efek compton
 
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang ElektromagnetikRadiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
 
Pengujian material menggunakan SEM-EDX
Pengujian material menggunakan SEM-EDXPengujian material menggunakan SEM-EDX
Pengujian material menggunakan SEM-EDX
 
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleLaporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
 
Analisis spektrometri
Analisis spektrometriAnalisis spektrometri
Analisis spektrometri
 
Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimia
 
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas XKumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
 
Teknologi nano
Teknologi nanoTeknologi nano
Teknologi nano
 

Similar to PPT Seminar Kemajuan-439180-Luky Desyana Putri Ramadhani.pptx

Bbpptp medan
Bbpptp medanBbpptp medan
Bbpptp medan
bbpptpmedan
 
Rps biokimia 2 genap 2020
Rps biokimia 2 genap 2020Rps biokimia 2 genap 2020
Rps biokimia 2 genap 2020
iankurniawan019
 
Analisis materi ajar perguruan tinggi
Analisis materi ajar perguruan tinggiAnalisis materi ajar perguruan tinggi
Analisis materi ajar perguruan tinggitbadlisyah
 
Laporan akhir sukawinatan
Laporan akhir sukawinatanLaporan akhir sukawinatan
Laporan akhir sukawinatan
iankurniawan019
 
proposal penguatan lab k3 dan kesling ps ml politani
proposal  penguatan lab k3 dan kesling ps ml politaniproposal  penguatan lab k3 dan kesling ps ml politani
proposal penguatan lab k3 dan kesling ps ml politani
Furqaan Hamsyani
 
DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENn.pptx000000
DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENn.pptx000000DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENn.pptx000000
DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENn.pptx000000
RizkiFebrianti5
 
RPS Pengantar Lab.docx
RPS Pengantar Lab.docxRPS Pengantar Lab.docx
RPS Pengantar Lab.docx
IhfaIndiraNurnaifahI
 
Presentasi workshop icp ms labkesda jakarta 5-6 februari 2015
Presentasi workshop icp ms labkesda jakarta 5-6 februari 2015Presentasi workshop icp ms labkesda jakarta 5-6 februari 2015
Presentasi workshop icp ms labkesda jakarta 5-6 februari 2015
LabMania
 
Undangan Workshop ICP-MS Jakarta 5-6 Februari 2015
Undangan Workshop ICP-MS  Jakarta 5-6 Februari 2015Undangan Workshop ICP-MS  Jakarta 5-6 Februari 2015
Undangan Workshop ICP-MS Jakarta 5-6 Februari 2015
Alat Alat Laboratorium [dot] com
 
Presentasi workshop icp ms labkesda jakarta 5-6 februari 2015
Presentasi workshop icp ms labkesda jakarta 5-6 februari 2015Presentasi workshop icp ms labkesda jakarta 5-6 februari 2015
Presentasi workshop icp ms labkesda jakarta 5-6 februari 2015
LabMania
 
PERBEDAAN_KANDUNGAN,_KOLAGEN_BMP_2_ANTARA_EKSTRAK_TULANG_IKAN_KAKAP (2).pptx
PERBEDAAN_KANDUNGAN,_KOLAGEN_BMP_2_ANTARA_EKSTRAK_TULANG_IKAN_KAKAP (2).pptxPERBEDAAN_KANDUNGAN,_KOLAGEN_BMP_2_ANTARA_EKSTRAK_TULANG_IKAN_KAKAP (2).pptx
PERBEDAAN_KANDUNGAN,_KOLAGEN_BMP_2_ANTARA_EKSTRAK_TULANG_IKAN_KAKAP (2).pptx
DaryGunawan
 
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
Filia Yuniza
 
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
Repository Ipb
 
Lieur pisan ap_uji_kuantitatif_kh
Lieur pisan ap_uji_kuantitatif_khLieur pisan ap_uji_kuantitatif_kh
Lieur pisan ap_uji_kuantitatif_kh
Hasan Basri Zulkhan
 
RPS TOKSIKOLOGI 2020.doc
RPS TOKSIKOLOGI 2020.docRPS TOKSIKOLOGI 2020.doc
RPS TOKSIKOLOGI 2020.doc
Jasmawati3
 
Buku pengetahuan-laboratorium-biologi
Buku pengetahuan-laboratorium-biologiBuku pengetahuan-laboratorium-biologi
Buku pengetahuan-laboratorium-biologi
kamaliyah
 
Rencana aksi Teaching Industri SMAK Makassar
Rencana aksi Teaching Industri SMAK MakassarRencana aksi Teaching Industri SMAK Makassar
Rencana aksi Teaching Industri SMAK Makassar
Batti Husain
 
[2] pemetaan sk ipa
[2] pemetaan sk ipa[2] pemetaan sk ipa
[2] pemetaan sk ipaSukowibowo
 
deskripsi MK biokimi- bidan.ppt
deskripsi MK biokimi- bidan.pptdeskripsi MK biokimi- bidan.ppt
deskripsi MK biokimi- bidan.ppt
Safri Ishmayana
 

Similar to PPT Seminar Kemajuan-439180-Luky Desyana Putri Ramadhani.pptx (20)

Bbpptp medan
Bbpptp medanBbpptp medan
Bbpptp medan
 
Rps biokimia 2 genap 2020
Rps biokimia 2 genap 2020Rps biokimia 2 genap 2020
Rps biokimia 2 genap 2020
 
Analisis materi ajar perguruan tinggi
Analisis materi ajar perguruan tinggiAnalisis materi ajar perguruan tinggi
Analisis materi ajar perguruan tinggi
 
Laporan akhir sukawinatan
Laporan akhir sukawinatanLaporan akhir sukawinatan
Laporan akhir sukawinatan
 
proposal penguatan lab k3 dan kesling ps ml politani
proposal  penguatan lab k3 dan kesling ps ml politaniproposal  penguatan lab k3 dan kesling ps ml politani
proposal penguatan lab k3 dan kesling ps ml politani
 
DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENn.pptx000000
DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENn.pptx000000DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENn.pptx000000
DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENn.pptx000000
 
RPS Pengantar Lab.docx
RPS Pengantar Lab.docxRPS Pengantar Lab.docx
RPS Pengantar Lab.docx
 
Presentasi workshop icp ms labkesda jakarta 5-6 februari 2015
Presentasi workshop icp ms labkesda jakarta 5-6 februari 2015Presentasi workshop icp ms labkesda jakarta 5-6 februari 2015
Presentasi workshop icp ms labkesda jakarta 5-6 februari 2015
 
Undangan Workshop ICP-MS Jakarta 5-6 Februari 2015
Undangan Workshop ICP-MS  Jakarta 5-6 Februari 2015Undangan Workshop ICP-MS  Jakarta 5-6 Februari 2015
Undangan Workshop ICP-MS Jakarta 5-6 Februari 2015
 
Presentasi workshop icp ms labkesda jakarta 5-6 februari 2015
Presentasi workshop icp ms labkesda jakarta 5-6 februari 2015Presentasi workshop icp ms labkesda jakarta 5-6 februari 2015
Presentasi workshop icp ms labkesda jakarta 5-6 februari 2015
 
PERBEDAAN_KANDUNGAN,_KOLAGEN_BMP_2_ANTARA_EKSTRAK_TULANG_IKAN_KAKAP (2).pptx
PERBEDAAN_KANDUNGAN,_KOLAGEN_BMP_2_ANTARA_EKSTRAK_TULANG_IKAN_KAKAP (2).pptxPERBEDAAN_KANDUNGAN,_KOLAGEN_BMP_2_ANTARA_EKSTRAK_TULANG_IKAN_KAKAP (2).pptx
PERBEDAAN_KANDUNGAN,_KOLAGEN_BMP_2_ANTARA_EKSTRAK_TULANG_IKAN_KAKAP (2).pptx
 
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
 
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
 
Lieur pisan ap_uji_kuantitatif_kh
Lieur pisan ap_uji_kuantitatif_khLieur pisan ap_uji_kuantitatif_kh
Lieur pisan ap_uji_kuantitatif_kh
 
RPS TOKSIKOLOGI 2020.doc
RPS TOKSIKOLOGI 2020.docRPS TOKSIKOLOGI 2020.doc
RPS TOKSIKOLOGI 2020.doc
 
Buku pengetahuan-laboratorium-biologi
Buku pengetahuan-laboratorium-biologiBuku pengetahuan-laboratorium-biologi
Buku pengetahuan-laboratorium-biologi
 
Rencana aksi Teaching Industri SMAK Makassar
Rencana aksi Teaching Industri SMAK MakassarRencana aksi Teaching Industri SMAK Makassar
Rencana aksi Teaching Industri SMAK Makassar
 
839 1799-1-sm
839 1799-1-sm839 1799-1-sm
839 1799-1-sm
 
[2] pemetaan sk ipa
[2] pemetaan sk ipa[2] pemetaan sk ipa
[2] pemetaan sk ipa
 
deskripsi MK biokimi- bidan.ppt
deskripsi MK biokimi- bidan.pptdeskripsi MK biokimi- bidan.ppt
deskripsi MK biokimi- bidan.ppt
 

Recently uploaded

pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hanhan140379
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
helenenolaloren
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
Alfaiz21
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
MuhammadIqbal24956
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
MiscoTamaela1
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
13FitriDwi
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 

Recently uploaded (20)

pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 

PPT Seminar Kemajuan-439180-Luky Desyana Putri Ramadhani.pptx

  • 1. “Penentuan Kadar Mineral dengan Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectroscopy (ICP-OES) dan Logam Berat serta Yodium dengan Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry (ICP-MS) pada susu bubuk “ Luky Desyana Putri Ramadhani (19/439180/PA/19003) Dosen Pembimbing : Dr.Sc. Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc Pembimbing Lapangan : Oki Maulana Dosen Reviewer : Fajar Inggit Pambudi, S.Si., M.Sc., Ph.D. MKK3917 SEMINAR KEMAJUAN MAGANG
  • 3. Latar Belakang Mutu dan keamanan pangan Mineral essensial Susu bubuk kaya akan nutrisi dan dikonsumsi semua kalangan Logam berat ( Cd, Pb, dan Sn) Yodium /Iodin Mineral makro (Ca, K, P) Mineral essensial (Cu, Zn) ICP OES ICP MS
  • 4. Tujuan 1. Tujuan Umum 4 1. Mengenal dan mengetahui secara langsung mengenai dunia kerja di suatu perusahaan laboratorium pengujian. 2. Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama kegiatan perkuliahan di dalam dunia kerja melalui permasalahan nyata. 3. Menambah pemahaman tentang aplikasi ilmu kimia yang diterapkan dalam laboratorium pengujian produk. 4. Mendapatkan pengetahuan baru mengenai perkembangan teknologi dan metode yang diterapkan pada laboratorium pengujian. 5. Meningkatkan kerjasama yang bersifat saling menguntungkan antara pihak penyelenggara dengan pihak instansi untuk meningkatkan kualitas lulusan sarjana ilmu kimia. Penentuan Kadar Mineral dengan Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectroscopy (ICP-OES) pada susu bubuk Logam Berat serta Yodium dengan Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry (ICP-MS). Tujuan Umum
  • 5. Ruang Lingkup Kerja Analisis tanah rutin 5 Aspek Umum 1. Pengenalan perusahaan dan budaya K3 yang diterapkan. 2. Pengenalan alur dan proses pengerjaan analisis kimia yang terdapat di PT Saraswanti Indo Genetech. 3. Pengenalan mengenai alat-alat, bahan, serta metode- metode yang digunakan dalam analisis logam/mineral suatu sampel. 4. Pengenalan mengenai proses analisis kandungan mineral dan logam berat menggunakan instrumen Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectroscopy (ICP-OES) dan Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry (ICP-MS). Aspek Khusus 1. Penentuan kadar mineral kalsium ( Ca ), tembaga (Cu), kalium (K), fosfor (P), dan seng (Zn) pada susu bubuk ICP-OES ( Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectroscopy). 3. Penentuan kadar Yodium pada susu bubuk dengan metode khusus dengan instrumen pendukung Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry (ICP-MS). 2. Penentuan kadar logam berat kadmium (Cd), timbal (Pb), dan timah (Sn) pada susu bubuk dengan ICP-MS (Inductively Coupled Plasma- Mass Spectrometry).
  • 6. Manfaat Bagi Mahasiswa Bagi Pihak Penyelenggara 6 1. Dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di luar kampus sebagai bentuk implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). 2. Memperoleh pengetahuan mengenai aplikasi terapan dari materi kuliah yang telah ditempuh dengan realita ilmu saat berada di lingkungan kerja atau di lapangan. 3. Dapat memperdalam dan meningkatkan aplikasi ilmu kimia secara nyata dalam laboratorium pengujian. 4. Menumbuhkan sikap kreatif serta inovatif ketika dihadapkan pada suatu permasalahan di dunia kerja. 5. Dapat memperoleh hard skills berupa keterampilan kerja, complex problem solving, dan analytical skills dalam menerapkan ilmu yang dimiliki dengan kenyataan dalam dunia kerja dan soft skills berupa etika kerja, komunikasi, dan kerjasama dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja. 6. Dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam penggunaan teknologi dan metode – metode baru yang digunakan dalam laboratorium pengujian. 1. Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sejauh mana program yang diterapkan telah sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang terdidik dan terampil dibidangnya. 2. Sebagai sarana untuk menyelaraskan kurikulum Program Studi dengan kurikulum mitra magang. 3. Sebagai bahan kajian untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang dimiliki. 4. Memberikan kesempatan kepada dosen pembimbing untuk melihat realitas perkembangan IPTEK pada dunia industri. 5. Sebagai sarana pengenalan dan penghubung instansi pendidikan Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada kepada PT Saraswanti Indo Genetech.
  • 7. Manfaat Bagi Instansi 1. Sebagai sarana memperoleh tenaga kerja yang diharapkan dapat berperan sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan kinerja serta menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan disiplin ilmu kimia. 2. Sebagai sarana penghubung antara Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada dengan PT Saraswanti Indo Genetech. 3. Sebagai sarana untuk memberikan pertimbangan dalam menentukan kriteria tenaga kerja potensial yang dibutuhkan oleh PT Saraswanti Indo Genetech. 4. Sebagai sarana kerja sama yang saling menguntungkan, baik dalam bentuk pengenalan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang bagi mahasiswa dari perguruan tinggi, maupun kemudahan bagi lembaga/industri mitra dalam memperoleh input sumber daya manusia sebagai tenaga kerja baru. 5. Sebagai sarana peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia, terutama calon tenaga kerja sehingga memudahkan dalam proses pencarian tenaga kerja professional.
  • 8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu: paket 20 SKS 1 Maret sampai 31 Mei 2022 (3 bulan) Tempat: PT Saraswanti Indo Genetech di Jl. Rasamala Jl. Ring Road Taman Yasmin No.20, RT.02/RW.03, Curugmekar, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16113 8
  • 9. PROGRESS MAGANG Persentase Capaian Magang Kegiatan yang Telah Dilakukan Future Plan 8
  • 10. Persentase Capaian Magang 100% 95% 90% Pelaksanaan Magang Pengisian Logbook Penyusunan Laporan 8
  • 11. Kegiatan yang Telah Dilakukan Persiapan Contoh 9 Tugas Magang Diluar Judul Penelitian : 2 Minggu Tugas Magang Pendukung Judul Penelitian : 3 Minggu Tugas Magang Sesuai Judul Peneltiian : 8 Minggu Laboratorium Proksimat : Protein Jaminan Mutu : Sampel Laboratorium Logam JADWAL MAGANG
  • 12. Kegiatan yang Telah Dilakukan Tanah gambut dari Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan Kesuburan tanah 10 MINGGU 1-MINGGU 2 Laboratorium Proksimat : Bagian Analisis Protein Metode
  • 13. Kegiatan yang Telah Dilakukan Persiaan Contoh 11 MINGGU 1-MINGGU 2 Laboratorium Proksimat : Bagian Analisis Protein Dokumentasi alat
  • 14. Kegiatan yang Telah Dilakukan 12 Persiaan Contoh MINGGU 2-MINGGU 5 Ruang Sampel: Jaminan Mutu 1. Melakukan pengambilan sampel uji dan melaksanakan Good Sampling Practice 2. Menerapkan jaminan mutu dan pengendalian mutu (QA/QC) di lapangan 3. Memantau, mengendalikan dan merekam kondisi lingkungan pada saat sampling 4. Meminimalisasi penyimpangan yang dapat mengakibatkan menurunnya mutu data hasil pengujian di laboratorium dan melakukan tindakan perbaikan apabila ditemukanketidaksesuaian 5. Melakukan penyiapan (preparasi) sampel sebelum diuji di laboratorium 6. Pengecekan ulang sampel uji dan pemilihan laboratorium uji 7. Memusnahkan sisa sampel uji termasuk arsip (retensi) sampel uji yang telah kadaluarsa atau rusak akibat terjadi deteriorasi, kontaminasi maupun degradasi sesuai ketentuan yang berlaku. Tugas
  • 15. Kegiatan yang Telah Dilakukan 13 Persiaan Contoh MINGGU 2-MINGGU 5 Ruang Sampel: Jaminan Mutu Tugas
  • 16. Kegiatan yang Telah Dilakukan Penetapan Tekstur (3 fraksi) 13 Persiaan Contoh Laboratorium Tujuan : Laboratorium Logam Durasi : Minggu 6 - Minggu 13 ( 2 bulan) Pembagian Tim pada Analisis Logam :
  • 17. Kegiatan yang Telah Dilakukan Penetapan Fe, Mn, Cu, Zn dengan Pengekstrak DTPA 14 Sampel : Susu Bubuk Analisis yang Diambil Peneliti : Mineral EssensiaL (Ca, Cu, K, P dan Zn dengan ICP OES pada susu bubuk Logam Berat ( Cd, Pb, Zn) dengan ICP- MS pada susu bubuk Yodium dengan ICP- MS pada susu bubuk
  • 18. Kegiatan yang Telah Dilakukan Penetapan Tekstur (3 fraksi) 15 Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk Rutin OES 1. Preparasi Alat Gelas Peralatan gelas dan vessel Direndam HNO3 2 % selama 24 jam Dibilas dengan aquabidest Dikeringkan bisa dengan compressor dan untuk vessel bisa dioven suhu 105℃
  • 19. Kegiatan yang Telah Dilakukan Penetapan Tekstur (3 fraksi) 15 Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk 2. Pembuatan Pereaksi Rutin OES 5 mL HCl(p) 1 mL HNO3(p) dihimpitkan dengan akuabidest Homogenkan 100 mL 10 mL HNO3 Diencerkan dengan akuabidest Homogenkan 100 mL
  • 20. Kegiatan yang Telah Dilakukan Penetapan P Tersedia Bray dan Olsen MINGGU-3 17 5mL standar induk 1000 mg/L Diencerkan dengan HNO3 5% Homogenkan Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk Rutin OES 50 mL
  • 21. Kegiatan yang Telah Dilakukan Penetapan P Tersedia Bray dan Olsen 18 Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk 3. Preparasi Standar Rutin OES Dibuat minimal 6 titik deret standar pada labu 50 mL;dalam rentang konsentrasi untuk Ca dan P yaitu 0,1 – 200 mg/L untuk Cu berkisar 0,003 -20 mg/L, untuk Zn berkisar 0,04- 20 mg/L. Mineral Ca, Cu, P, dan Zn Ditambahkan secara terukur internal standar yttrium 100 mg/L sebanyak 0,5 mL Diencerkan dengan pelarut standar A sampai tanda tera dan dihomogenkan Diukur intensitas dengan ICP-OES
  • 22. Kegiatan yang Telah Dilakukan 19 3. Preparasi Standar Dibuat minimal 6 titik deret standar dalam rentang konsentrasi 0,02 – 100 mg/L pada labu 50 mL Mineral K Ditambahkan secara terukur internal standar yttrium 100 mg/L sebanyak 0,5 mL Diencerkan dengan pelarut HNO3 7% sampai tanda tera dan dihomogenkan Diukur intensitas dengan ICP-OES Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk Rutin OES
  • 23. Kegiatan yang Telah Dilakukan Penetapan P dan K Potensial dengan Pengekstrak HCl 20 Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk Rutin OES 4. Preparasi Sampel dan Blangko Sampel ditimbang sebanyak 0,5000- 0,5999 gram. Untuk blangko tanpa analit Ditambahkan 10 mL HNO3 diamkan 15 menit Tutup Vessel dan destruksi dengan microwave digester Hasil destruk didinginkan dan dimasukan ke dalam labu 50 mL Bilas vessel secara kuantitatif dan hasil bilasan digabungkan dengan hasil destruk Ditambahkan 0,5 mL internal standar yttrium 100 mg/L Dihimpitkan dengan akuabidest dampai tanda tera dan dihomogenkan Disaring dengan syringe dan diukur intensitas dengan ICP -OES
  • 24. Kegiatan yang Telah Dilakukan Penetapan P dan K Potensial dengan Pengekstrak HCl 21 Penetapan P dan K Potensial dengan Pengekstrak HCl Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk Rutin OES 5. Preparasi Sampel Spike Sampel ditimbang sebanyak 0,5000- 0,5999 gram. Ditambahkan ditambahkan larutan spike masing masing logam dan 10 mL HNO3 Tutup Vessel dan destruksi dengan microwave digester Hasil destruk didinginkan dan dimasukan ke dalam labu 50 mL Bilas vessel secara kuantitatif dan hasil bilasan digabungkan dengan hasil destruk Ditambahkan 0,5 mL internal standar yttrium 100 mg/L Disaring dengan syringe dan diukur intensitas dengan ICP -OES Dihimpitkan dengan akuabidest dampai tanda tera dan dihomogenkan Volume spike : ditambahkan larutan spike yaitu 1,50 mL standar Ca 1000 mg/L; 0,1 mL standar Cu 100 mg/L, 2 mL standar K 1000 mg/L; 1 mL standar P 1000 mg/L ; dan 0,30 mL standar Zn 100 mg/L
  • 25. Kegiatan yang Telah Dilakukan Penetapan Nilai Tukar Kation (NTK) dan Kapasitas Tukar Kation (KTK) 22 Penetapan P dan K Potensial dengan Pengekstrak HCl Penetapan P dan K Potensial dengan Pengekstrak HCl Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk Rutin OES 6. Optimasi Instrumen ICP-OES RF power (emission intensity) : 1200 W Nebulizer type : Concentric glass Plasma gas flow : 10 L/min Auxillary gas flow : 0,5 L/min Nebulizer flow : 0,7 L/min Pump speed : 18 rpm Stabilization time : 15 s Detector : Charged Coupled Device View : Axial View Optical sistem : Echelle Nebulizer nebulizing chamber : Cyclonic Panjang gelombang Ca : 184.887 nm Panjang gelombang Cu : 214.439 nm Panjang gelombang K : 184.887 nm Panjang gelombang P : 214.439 nm Panjang gelombang Zn : 214.439 nm
  • 26. Kegiatan yang Telah Dilakukan 52 Dokumentasi
  • 27. Kegiatan yang Telah Dilakukan Penetapan Nilai Tukar Kation (NTK) dan Kapasitas Tukar Kation (KTK) 23 Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Logam Berat dengan ICP-MS pada Susu Bubuk Rutin MS 1. Preparasi Alat Gelas Peralatan gelas dan vessel Direndam HNO3 2 % selama 24 jam Dibilas dengan aquabidest Dikeringkan bisa dengan compressor dan untuk vessel bisa dioven suhu 105℃
  • 28. Kegiatan yang Telah Dilakukan Penetapan Nilai Tukar Kation (NTK) dan Kapasitas Tukar Kation (KTK) 24 Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Logam Berat dengan ICP-MS pada Susu Bubuk 2. Pembuatan Pereaksi Rutin MS 20 mL HNO3 Homogenkan 100 mL 115 mL HNO3 Diencerkan dengan akuabidest hingga tanda tera 10 mL larutan internal standar induk campuran Ge, In, Bi, dan Rh Diencerkan dengan HNO3 14% hingga tanda tera Homogenkan 100 mL 100 mL 4000 mL Homogenkan Diencerkan dengan akuabidest hingga tanda tera
  • 29. Kegiatan yang Telah Dilakukan Penetapan Nilai Tukar Kation (NTK) dan Kapasitas Tukar Kation (KTK) 25 Penetapan P Tersedia Bray dan Olsen Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Logam Berat dengan ICP-MS pada Susu Bubuk 3. Preparasi Standar Rutin MS Dipipet 0,1 mL larutan standar induk Sn, Pb, Cd 1000 mg/L ke dalam labu ukur 100 mL. Diencerkan dengan larutan pelarut standar (HNO3 14 % ) sampai tanda tera dan dihomogenkan Dibuat deret standar ke pada labu 100 ml minimal enam titik konsentrasi . Untuk logam Pb dengan rentang yaitu 0,001-0,1 ppm dan untuk logam Cd dan Sn yaitu 0,0002-0,1 pppm. . Ditambahkan secara terukur internal campuran Ge, In, Bi, dan Rh 10 mg/L sebanyak 0,8 mL Diencerkan dengan pelarut standar sampai tanda tera (100mL)dan dihomogenkan Diukur intensitas dengan ICP-MS Pembuatan larutan induk 1 mg/L
  • 30. Kegiatan yang Telah Dilakukan Penetapan C- organik Walkley- Black 26 Sampel ditimbang sebanyak 0,5000- 0,5999 gram. Untuk blangko tanpa analit Ditambahkan 10 mL HNO3 diamkan 15 menit Tutup Vessel dan destruksi dengan microwave digester Hasil destruk didinginkan dan dimasukan ke dalam labu 50 mL Bilas vessel secara kuantitatif dan hasil bilasan digabungkan dengan hasil destruk Ditambahkan 0,5 mL internal standar campuran 100 mg/L Dihimpitkan dengan akuabidest dampai tanda tera dan dihomogenkan Disaring dengan filter RC/GHP 0.20 μm dan diukur intensitas dengan ICP -MS Penetapan P dan K Potensial dengan Pengekstrak HCl Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Logam Berat dengan ICP-MS pada Susu Bubuk Rutin MS 4. Preparasi Sampel dan Blangko
  • 31. Kegiatan yang Telah Dilakukan Penetapan C- organik Walkley- Black 27 Sampel ditimbang sebanyak 0,5000- 0,5999 gram. Ditambahkan ditambahkan larutan spike 0,1 mL masing masing logam dan 10 mL HNO3 Tutup Vessel dan destruksi dengan microwave digester Hasil destruk didinginkan dan dimasukan ke dalam labu 50 mL Bilas vessel secara kuantitatif dan hasil bilasan digabungkan dengan hasil destruk Ditambahkan 0,5 mL internal standacampuran 100 mg/L Disaring dengan filter RC/GHP 0.20 μ dan diukur intensitas dengan ICP -MS Dihimpitkan dengan akuabidest dampai tanda tera dan dihomogenkan Penetapan C- organik Walkley- Black Penetapan P dan K Potensial dengan Pengekstrak HCl Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Logam Berat dengan ICP-MS pada Susu Bubuk Rutin MS 5. Preparasi Sampel Spike
  • 32. Kegiatan yang Telah Dilakukan Penetapan Kemasaman dapat Dipertukarkan (Al-dd) 28 Penetapan C- organik Walkley- Black Penetapan P dan K Potensial denganPengekst rak HCl Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Logam Berat dengan ICP-MS pada Susu Bubuk Rutin MS 6. Optimasi Instrumen ICP-MS RF power (emission intensity) : 1550 W Nebulizer type : Concentric glass Auxillary gas flow : 0,1 L/min Carier gas flow : 0,8 -0,2 L/min Pump speed : 0,5 rps Collition Cell : He Flush time : 15 s m/z Pb : 208 m/z Cd : 111 m/z Sn : 118
  • 33. Kegiatan yang Telah Dilakukan 42 Dokumentasi
  • 34. Kegiatan yang Telah Dilakukan Penetapan Kemasaman dapat Dipertukarkan (Al-dd) 29 Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk Lain-Lain 1. Preparasi Alat Gelas Peralatan gelas dan vessel Direndam HNO3 2 % selama 24 jam Dibilas dengan aquabidest Dikeringkan bisa dengan compressor dan untuk vessel bisa dioven suhu 105℃
  • 35. Kegiatan yang Telah Dilakukan 30 20 mLTMAH 25 % Homogenkan 1000 mL 14,5 mL HNO3 Diencerkan dengan akuabidest hingga tanda tera 2,5 mL larutan internal standar induk campuran Germanium 100 mg/L Diencerkan dengan HNO3 10% hingga tanda tera Homogenkan 100 mL 25 mL Homogenkan Diencerkan dengan akuabidest hingga tanda tera 100 mL Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk Lain-Lain 2. Pembuatan Pereaksi
  • 36. Kegiatan yang Telah Dilakukan 31 32,7 mg KI Homogenkan 25 mL Diencerkan dengan akuabidest hingga tanda tera 3,27 mg KI Homogenkan 25 mL Diencerkan dengan akuabidest hingga tanda tera Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk Lain-Lain Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk Lain-Lain 2. Preparasi Standar
  • 37. Kegiatan yang Telah Dilakukan 32 0,025 ml larutan standar Iodin 1000 mg/L Homogenkan 25 mL Diencerkan dengan akuabidest hingga tanda tera Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk Lain-Lain Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk Lain-Lain
  • 38. Kegiatan yang Telah Dilakukan 33 Dibuat minimal 6 titik deret standar pada labu 50 mL;dalam rentang konsentrasi berkisar 0,05- 0,125 mg/L. Ditambahkan secara terukur internal standar germanium 10 mg/L sebanyak 0,2 mL Diencerkan dengan pelarut TMAH 0,5 % sampai tanda tera dan dihomogenkan Diukur intensitas dengan ICP-MS Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk Lain-Lain Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk Lain-Lain
  • 39. Kegiatan yang Telah Dilakukan 34 Sampel ditimbang sebanyak 0,25 gram. Untuk blangko tanpa analit Ditambahkan 5 mL akuabides dan 1 mL TMAH 25 % diamkan 15 menit Tutup Vessel dan destruksi dengan microwave digester Hasil destruk didinginkan dan dimasukan ke dalam labu ukur ember 25 mL Bilas vessel secara kuantitatif dan hasil bilasan digabungkan dengan hasil destruk Ditambahkan internal standar germanium 10 mg/L sebanyak 0,2 mL Dihimpitkan dengan akuabidest dampai tanda tera dan dihomogenkan Disaring dengan filter RC/GHP 0.20 μm dan diukur intensitas dengan ICP -MS 4. Preparasi Sampel dan Blangko Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk Lain-Lain Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk Lain-Lain
  • 40. Kegiatan yang Telah Dilakukan 35 Sampel ditimbang sebanyak 0,25 gram. Ditambahkan spike 0,5 ml dan 10 mL HNO3 5 mL akuabides dan 1 mL TMAH 25 % diamkan 15 menit Tutup Vessel dan destruksi dengan microwave digester Hasil destruk didinginkan dan dimasukan ke dalam labu ukur ember 25 mL Bilas vessel secara kuantitatif dan hasil bilasan digabungkan dengan hasil destruk Ditambahkan internal standar germanium 10 mg/L sebanyak 0,2 mL Dihimpitkan dengan akuabidest dampai tanda tera dan dihomogenkan Disaring dengan filter RC/GHP 0.20 μm dan diukur intensitas dengan ICP -MS 5. Preparasi Sampel Spike Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk Lain-Lain Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk Lain-Lain
  • 41. Kegiatan yang Telah Dilakukan 36 m/z Iodine : 1207 m/z Ge : 72 Rf power ( emission intensity) : 1550 W Auxillary gas flow : 0,1 L/min Nebulizer type : concentric glass Carrier gas flow : 0,802 L/min Pump speed : 0,5 rps Collition cell : He Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk Lain-Lain Penetapan Tekstur (3 fraksi) Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk Lain-Lain 6. Pengkondisian Instrumen
  • 42. Kegiatan yang Telah Dilakukan 50 Dokumentasi
  • 43. Kegiatan yang Telah Dilakukan Pembelajaran Teknik Sampling Tanah 37 Prinsip utama ICP dalam penentuan elemen adalah mengoptimalkan elemen sehingga memancarkan cahaya dengan panjang tertentu yang kemudian dapat diukur. Setiap atom memiliki beberapa tingkat energi yang mungkin. Analisis terpadu untuk analisis kualitatif dan kuantitatif zat anorganik yang dapat membedakan isotope unsur ICP digunakan untuk mengukur kandungan unsur logam dalam sampel menggunakan plasma sebagai energi. Keunggulan ICP yaitu pembacaan stabil dalam waktu lama, operasional menggunakan robotik sehingga nilai lebih stabil, cepat, akurat, tahanlama, dalam 1x kali pembacaan sampel mampu analisis seluruh logam, limit deteksi yang amat kecil (ppb) Pengukuran dengan Instrument Inductively Coupled Plasma ( ICP)
  • 44. Kegiatan yang Telah Dilakukan 38 Kegiatan yang Telah Dilakukan Pengukuran dengan Instrument Inductively Coupled Plasma ( ICP) Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectroscopy (ICP-OES) Optical Emission Spectrometry (ICP-OES) adalah metode spektrometri yang dapat menentukan kandungan logam pada berbagai matriks dengan menggunakan induksi medan magnet dan listrik Prinsip ICP-OES Nebulasi Disolvasi Atomiasai Eksitasi/Emisi Deteksi
  • 45. Kegiatan yang Telah Dilakukan 41 Pengukuran dengan Instrument Inductively Coupled Plasma ( ICP) Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectroscopy (ICP-MS) Pada dasarnya peralatan ICP-MS merupakan gabungan dari dua peralatan yang masing- masing sudah berkembang, yakni antara alat eksitasi ICP dan MS-quadropole sebagai detektor. . Sampel Introduction Sumber Ion ICP Antarmuka/ Sistem Vakum Lensa Ion Quadrupole Detektor
  • 46. Kegiatan yang Telah Dilakukan TIDAKADA KEGIATAN (CUTI BERSAMA IDUL FITRI) 40 Kelebihan utama lain pada ICP-MS adalah mengenai limit deteksi yang sangat rendah bahkan pada banyak jenis elemen. Kebanyakan elemen dapat diukur hingga bagian per triliun (part per trillion, ppt) dan hanya sebagian kecil pada level bagian per sejuta (part per billion, ppb).
  • 47. Kegiatan yang Telah Dilakukan 52 Dokumentasi ICP -OES ICP -MS
  • 48. Kegiatan yang Telah Dilakukan 43 PERHITUNGAN 1. Kurva Standar / LINEARITAS 1. Kurva Standar Mineral . Linearitas adalah kemampuan metode analisis memberikan respon proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel Persamaan Garis : y = mx +c Kurva kalibrasi yang dapat menghasilkan persamaan garis regresi serta nilai koefisien determinasi untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi larutan baku dengan nilai intensitas yang dihasilkan Konsentrasi Larutan Kadar logam pada sampel
  • 49. Kegiatan yang Telah Dilakukan 44 1. Kurva Standar Mineral y = 23752x + 10857 R² = 0.9999 0.000 500000.000 1000000.000 1500000.000 2000000.000 2500000.000 3000000.000 0.0000 20.000040.000060.000080.0000 100.0000 120.0000 INTENSITAS TERKOREKSI KONSENTRASI DERET STANDAR KURVA LINEARITAS y = 39532x + 89,984 R² = 0,9994 0.000 5000.000 10000.000 15000.000 20000.000 25000.000 30000.000 35000.000 40000.000 45000.000 0.0000 0.2000 0.4000 0.6000 0.8000 1.0000 1.2000 INTENSITAS TERKOREKSI KONSENTRASI DERET STANDAR KURVA LINEARITAS y = 55444x - 82514 R² = 0.9995 -1000000.000 0.000 1000000.000 2000000.000 3000000.000 4000000.000 5000000.000 6000000.000 0.000020.0000 40.0000 60.0000 80.0000 100.0000 120.0000 INTENSITAS TERKOREKSI KONSENTRASI DERET STANDAR KURVA LINEARITAS y = 782.97x + 625.09 R² = 0.9997 0.000 20000.000 40000.000 60000.000 80000.000 100000.000 120000.000 140000.000 0.0000 50.0000 100.0000 150.0000 200.0000 INTENSITAS TERKOREKSI KONSENTRASI DERET STANDAR KURVA LINEARITAS y = 42315x + 615.39 R² = 0.9994 0.000 20000.000 40000.000 60000.000 80000.000 100000.000 120000.000 0.0000 0.5000 1.0000 1.5000 2.0000 2.5000 3.0000 INTENSITAS TERKOREKSI KONSENTRASI DERET STANDAR KURVA LINEARITAS
  • 50. Kegiatan yang Telah Dilakukan 45 2. Kurva Standar Logam Berat 2. Kurva Standar Yodium y = 0.0015x - 0.0000 R² = 0.9999 0.0000 0.0020 0.0040 0.0060 0.0080 0.0100 0.0120 0.0140 0.0160 0.0000 2.0000 4.0000 6.0000 8.0000 10.0000 12.0000 Ratio Terkoreksi Konsentrasi Deret Standar Terkoreksi (µg/L) KURVA LINEARITAS y = 0.0085x - 0.0008 R² = 0.9997 0.0000 0.0100 0.0200 0.0300 0.0400 0.0500 0.0600 0.0700 0.0800 0.0900 0.0000 2.0000 4.0000 6.0000 8.0000 10.0000 12.0000 Ratio Terkoreksi Konsentrasi Deret Standar Terkoreksi (µg/L) KURVA LINEARITAS y = 0.0036x + 0.0001 R² = 0.9999 0.0000 0.0100 0.0200 0.0300 0.0400 0.0000 2.0000 4.0000 6.0000 8.0000 10.0000 12.0000 Ratio Terkoreksi Konsentrasi Deret Standar Terkoreksi (µg/L) KURVA LINEARITAS y = 0.022x - 0.0108 R² = 0.9992 0.0000 0.2000 0.4000 0.6000 0.8000 1.0000 1.2000 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 Ratio Terkoreksi Konsentrasi Deret Standar Terkoreksi (µg/L) KURVA LINEARITAS AOAC dan SNI ISO/IEC 17025:2008 : Koefisien determinasi harus lebih besar atau sama dengan 0,995
  • 51. Kegiatan yang Telah Dilakukan 46 2. Konsentrasi Larutan Rumus : Dari persamaan garis : y = mx + c Dimana : y = Rasio m = Slope c = Intercept x = konsentrasi larutan sampel maka didapat rumus : 𝐾𝑜𝑛𝑠. 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 = (𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 − 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜) − 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑡 𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 3. Kadar Logam Rumus : 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑏𝑢 × 𝐹𝑝 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
  • 52. Kegiatan yang Telah Dilakukan 47 Jaminan Mutu 1. Uji Presisi Presisi merupakan derajat kedekatan antar pengulangan hasil analisis i Uji presisi dilakukan untuk repeatability dari percobaan yang dilakukan dengan melakukan pengulangan pada setiap sampel (simplo dan duplo) Data hasil percobaan tidak dapat diterima jika nilai RPD lebih besar dibandingkan nilai 2/3 CV Horwit karena terdapat perbedaan variasi data yang terlalu besar. % 𝑅𝑃𝐷 = 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑜 − 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑑𝑢𝑝𝑙𝑜 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑚𝑝𝑒𝑙 × 100%
  • 53. Kegiatan yang Telah Dilakukan 48 Jaminan Mutu 2. Uji Akurasi akurasi adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya yang dinyatakan sebagai persen perolehan Kembali (% recovery) analit yang ditambahkan i Penentuan akurasi pada penelitian ini menggunakan teknik spiking atau dengan adanya penambahan sejumlah larutan standar yang telah diketahui AOAC (2005) menetapkan bahwa nilai uji perolehan kembali dapat diterima jika berada di dalam rentang 80-120%. Type equation here. % 𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 = 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑝𝑖𝑘𝑒 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑝𝑖𝑘𝑒 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 × 100%
  • 54. Kegiatan yang Telah Dilakukan 49 Mineral Kons Std (µg / L) Vol Pipet (mL) Kadar Spike Teoritis (µg / Kg) Kadar Spike Praktik (µg / Kg) %Recovery Perolehan Kalsium (Ca) 1000,00 1,50 2992,22 2922,21 97,66 Tembaga ( Cu) 1000,00 0,10 19,8 16,2 83,57 Kalium(K) 1000,00 2,00 3989,63 4059,11 101,74 Fosfor (P) 1000,00 1,00 1971,22 1936,84 98,26 Seng (Zn) 100,00 0,30 59,14 64,66 109,35 Logam Berat Kons Std (µg / L) Vol Pipet (mL) Kadar Spike Teoritis (µg / Kg) Kadar Spike Praktik (µg / Kg) %Recovery Perolehan Kadmium (Cd) 1000 0,1 199,084212 6 201,3299 101,13 Timbal (Pb) 1000 0,1 199,084212 6 205,6186 103,28 Mineral Kons Std (µg / L) Vol Pipet (mL) Kadar Spike Teoritis (µg / Kg) Kadar Spike Praktik (µg / Kg %Recovery Perolehan Iodin 1000 0,5 1931,993818 1801,3898 93,24
  • 55. Kegiatan yang Telah Dilakukan 51 Metode Analisis yang tidak diambil peneliti namun turut serta mengerjakan : METODE LAIN-LAIN
  • 56. Kegiatan yang Telah Dilakukan 54
  • 57. Kegiatan yang Telah Dilakukan 55
  • 60. Future Plan 58 Menyelesaikan Laporan dan Mempersiapkan seminar akhir