Penentuan Kadar Mineral dengan Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectroscopy (ICP-OES) dan Logam Berat serta Yodium dengan Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry (ICP-MS) pada susu bubuk"
Ringkasannya adalah penelitian ini menggunakan ICP-OES untuk menentukan kadar mineral dan ICP-MS untuk menentukan logam berat dan yodium pada susu bubuk.
Athur Holly Compton, Lahir di Wooster, Ohio, Amerika Serikat pada tanggal 10 september 1892. ia meninggal di Barkeley, California, Amerika Serikat karena pendarahan otak pada tanggal 15 Maret 1962.
Tugas Mata Kuliah: METODOLOGI PENELITIAN
Kelompok 1/6H
PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN
Dosen Pengampu: Yayuk Putri Rahayu,S.Si.,M.Si
Aw.Aluqmana 192114057
Siti Anisa 192114063
Cindy Widya Rosa Br. Simarmata 192114066
Aprida Yanti 192114096
Khairun Niswa 192114098
Mega Retno 202114078
Program Studi Farmasi
Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah
MEDAN
T.A 2022/2023
Athur Holly Compton, Lahir di Wooster, Ohio, Amerika Serikat pada tanggal 10 september 1892. ia meninggal di Barkeley, California, Amerika Serikat karena pendarahan otak pada tanggal 15 Maret 1962.
Tugas Mata Kuliah: METODOLOGI PENELITIAN
Kelompok 1/6H
PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN
Dosen Pengampu: Yayuk Putri Rahayu,S.Si.,M.Si
Aw.Aluqmana 192114057
Siti Anisa 192114063
Cindy Widya Rosa Br. Simarmata 192114066
Aprida Yanti 192114096
Khairun Niswa 192114098
Mega Retno 202114078
Program Studi Farmasi
Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah
MEDAN
T.A 2022/2023
Materi kuliah kimdas tentang stoikiometri. Cari lebih bayak lagi materi kuliah semester 1 di:
http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html.
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamAbdul Ghofur
Memahami ikatan kimia merupakan salah satu hal dasar yang harus dikuasai dalam memahami ilmu logam, ilmu kimia dan juga ilmu metalurgi. Terdapat tiga jenis ikatan yang umum untuk diketahui yakni ikatan ionik, ikatan kovalen dan ikatan logam. Ketiga perbedaan tersebut dijelaskan secara ringkas dalam slide berikut ini.
Pengujian SEM-EDX merupakan karakterisasi tingkat dasar dari material yang telah di hasilkan. Pengujian SEM-EDX digunakan untuk menganalisis bentuk dan morfologi permukaan, serta komposisi penyusun dari suatu bahan atau material.
Materi kuliah kimdas tentang stoikiometri. Cari lebih bayak lagi materi kuliah semester 1 di:
http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html.
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamAbdul Ghofur
Memahami ikatan kimia merupakan salah satu hal dasar yang harus dikuasai dalam memahami ilmu logam, ilmu kimia dan juga ilmu metalurgi. Terdapat tiga jenis ikatan yang umum untuk diketahui yakni ikatan ionik, ikatan kovalen dan ikatan logam. Ketiga perbedaan tersebut dijelaskan secara ringkas dalam slide berikut ini.
Pengujian SEM-EDX merupakan karakterisasi tingkat dasar dari material yang telah di hasilkan. Pengujian SEM-EDX digunakan untuk menganalisis bentuk dan morfologi permukaan, serta komposisi penyusun dari suatu bahan atau material.
DAFTAR GACOR KETIK DI GOOGLE >> agensunda.com
SUNDABET Situs Slot Gacor dengan Maxwin Tertinggi Hari Ini telah menjadi salah satu situs judi slot online terpercaya selama 3 tahun terakhir bagi para pemain judi online di Indonesia.
SUNDABET Situs Slot Gacor dengan Maxwin Tertinggi Hari Ini telah menjadi salah satu situs judi slot online terpercaya selama 3 tahun terakhir bagi para pemain judi online di Indonesia. Tentunya memiliki berbagai jenis permainan Judi Online seperti Togel, Live Casino, Poker Online, Slot Online dan Judi Bola dalam 1 akun, sehingga membuat para member akan lebih nyaman dalam bermain.
SUNDABET » Daftar Akun VVIP Hanya Hari ini di Situs Slot Paling Gacor
SUNDABET » Situs Judi Online Terpercaya dengan Pilihan Slot Gacor dan Live Casino Terbaik
Slot gacor sampai hari ini masih menarik minat para pemain dikarenakan cara bermainnya sangat mudah bagi pemula, selain itu kesempatan untuk menang sangat besar. Tidak heran jika SUNDABET menjadi salah satu Situs Slot favorit bagi pecinta Judi Online.
Situs SUNDABET tentunya juga memiliki berbagai jenis permainan Judi Online seperti Togel, Live Casino, Poker Online, Slot Online dan Judi Bola dalam 1 akun, sehingga membuat para member akan lebih nyaman dalam bermain. Tentunya kami juga memberikan berbagai macam promo dan bonus yang dapat di claim setiap harinya seperti Bonus New Member, Garansi kekalahan, Cashback, Rollingan.
SUNDABET berkomitmen untuk mengesahkan taruhan yang bertanggung jawab seperti halnya mempromosikan kesadaran akan masalah judi dan meningkatkan pencegahan, intervensi dan pelayanan. Kebijakan Pertanggungjawaban Permainan SUNDABET menetapkan komitmennya untuk meminimalisir efek negatif dari masalah judi dan untuk mempromosikan praktek perjudian yang bertanggung jawab.
Kami percaya ini tanggung jawab kami untuk anda, pelanggan kami, untuk memastikan bahwa anda menikmati pengalaman bertaruh di situs kami, sementara tetap menyadari penuh terhadap kerugian sosial dan keuangan yang terkait dengan masalah perjudian.
Dalam rangka membantu pemain kami dalam pertanggunjawaban perjudian, kami memastikan bahwa semua staf kami memiliki kesadaran pertanggunjawaban perjudian. Silahkan menghubungi kami jika anda membutuhkan informasi atau bantuan lebih lanjut.
Bertaruh dibawah batas umur 18 tahun merupakan tindakan ilegal di SUNDABET. SUNDABET memiliki tanggung jawab yang serius untuk masalah ini. SUNDABET mempunyai hak untuk meminta bukti umur dari pelanggan manapun dan untuk melakukan pengecekan untuk memverifikasi informasi yang disediakan. Akun pelanggan mungkin akan ditutup untuk sementara dan dana akan ditahan sampai tersedia bukti yang memadai mengenai umur anda.
Untuk pelanggan kami yang menginginkan untuk membatasi dirinya dari berjudi, kami menyediakan fasilitas pengecualian diri yang memungkinkan pelanggan untuk menutup akunnya untuk minimum waktu 6 bulan sampai 5 tahun sesuai dengan permintaan. Silahkan hubungi Petugas Layanan Pelanggan melalui “Live Chat”
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizAlfaiz21
Perkembangan teknologi saat ini telah memasuki segala bidang atau aspek, kita diperhadapkan dengan berbagai teknologi salah satunya pada investasi atau trading secara real-time. Salah satu bidang investasi yang cukup populer saat ini adalah perdagangan valuta asing atau Foreign Exchange (Forex). Pasar Foreign Exchange (forex) adalah inter-bank atau inter-dealer yang didirikan pada tahun 4971 ketika nilai tukar mengambang (floating rate) mulai diberlakukan. Tingginya minat dan ketertarikan masyarakat dunia terhadap dunia valuta asing atau forex (foreign exchange) meningkat cukup drastis dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat kita lihat dari data statistik yang diolah oleh BIS (Bank for International Settlement), yang mana menunjukkan data turnover foreign exchange market dari tahun 2001 yang hanya berkisar 1.239 billion menjadi 5.067 billion di tahun 2016 (Bank of International Settlement, 2016).
Forex merupakan sebuah investasi yang tergolong high risk dan high return investment program. Sebuah investasi yang memiliki risiko tinggi, tentu timbal baliknya juga profit yang tinggi, jadi kedua sisi, baik itu profit maupun risiko ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Investasi menempatkan modal pada suatu perusahaan atau aset dengan harapan menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Dalam berinvestasi, harapan utama investor adalah memperoleh keuntungan dari transaksi yang dilakukannya. Transaksi yang dilakukan di Pasar Forex adalah antara dua pihak yang sepakat untuk melakukan perdagangan melalui fasilitas telepon atau electronic network sehingga investor dan pihak perusahaan tidak harus bertemu secara langsung untuk bertransaksi kecuali ketika penyerahan modal. Dalam melakukan investasi tersebut setiap perusahaan umumnya akan berusaha agar perluasannya dapat berkembang sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Forex, atau Foreign Exchange, adalah pasar global untuk perdagangan mata uang yang merupakan yang terbesar dan paling likuid di dunia, dengan volume perdagangan harian mencapai triliunan dolar. Pasar ini beroperasi 24 jam sehari melalui jaringan komputer global yang melibatkan bank, pialang, institusi, dan individu. Di forex, mata uang diperdagangkan berpasangan, seperti EUR/USD, dan nilai tukar mata uang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar bebas. Trader forex menggunakan analisis teknis dan fundamental untuk membuat keputusan perdagangan, serta berbagai strategi seperti day trading, swing trading, dan scalping untuk memaksimalkan keuntungan. Manajemen risiko, termasuk penggunaan stop-loss order dan diversifikasi, sangat penting dalam trading forex. Broker forex berperan sebagai perantara dan menawarkan berbagai platform trading seperti MetaTrader dan TradingView. Meskipun menawarkan peluang besar, trading forex juga memiliki risiko yang signifikan dan memerlukan edukasi serta disiplin yang baik.
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
3. Latar Belakang
Mutu dan keamanan
pangan
Mineral essensial
Susu bubuk kaya akan
nutrisi dan dikonsumsi
semua kalangan
Logam berat ( Cd,
Pb, dan Sn)
Yodium /Iodin
Mineral makro (Ca,
K, P)
Mineral essensial
(Cu, Zn)
ICP OES
ICP MS
4. Tujuan
1. Tujuan Umum
4
1. Mengenal dan mengetahui secara langsung mengenai dunia kerja di suatu perusahaan laboratorium pengujian.
2. Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama kegiatan perkuliahan di dalam dunia kerja melalui
permasalahan nyata.
3. Menambah pemahaman tentang aplikasi ilmu kimia yang diterapkan dalam laboratorium pengujian produk.
4. Mendapatkan pengetahuan baru mengenai perkembangan teknologi dan metode yang diterapkan pada
laboratorium pengujian.
5. Meningkatkan kerjasama yang bersifat saling menguntungkan antara pihak penyelenggara dengan pihak instansi
untuk meningkatkan kualitas lulusan sarjana ilmu kimia.
Penentuan Kadar Mineral dengan Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectroscopy (ICP-OES) pada
susu bubuk Logam Berat serta Yodium dengan Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry (ICP-MS).
Tujuan Umum
5. Ruang Lingkup Kerja
Analisis
tanah rutin
5
Aspek Umum
1. Pengenalan perusahaan dan budaya K3 yang
diterapkan.
2. Pengenalan alur dan proses pengerjaan analisis kimia
yang terdapat di PT Saraswanti Indo Genetech.
3. Pengenalan mengenai alat-alat, bahan, serta metode-
metode yang digunakan dalam analisis logam/mineral
suatu sampel.
4. Pengenalan mengenai proses analisis kandungan
mineral dan logam berat menggunakan instrumen
Inductively Coupled Plasma-Optical Emission
Spectroscopy (ICP-OES) dan Inductively Coupled
Plasma-Mass Spectrometry (ICP-MS).
Aspek Khusus
1. Penentuan kadar mineral kalsium ( Ca ),
tembaga (Cu), kalium (K), fosfor (P), dan seng
(Zn) pada susu bubuk ICP-OES ( Inductively
Coupled Plasma-Optical Emission
Spectroscopy).
3. Penentuan kadar Yodium pada susu bubuk
dengan metode khusus dengan instrumen
pendukung Inductively Coupled Plasma-Mass
Spectrometry (ICP-MS).
2. Penentuan kadar logam berat kadmium (Cd),
timbal (Pb), dan timah (Sn) pada susu bubuk
dengan ICP-MS (Inductively Coupled Plasma-
Mass Spectrometry).
6. Manfaat
Bagi
Mahasiswa
Bagi Pihak
Penyelenggara
6
1. Dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di luar kampus sebagai
bentuk implementasi program Merdeka Belajar Kampus
Merdeka (MBKM).
2. Memperoleh pengetahuan mengenai aplikasi terapan dari
materi kuliah yang telah ditempuh dengan realita ilmu saat
berada di lingkungan kerja atau di lapangan.
3. Dapat memperdalam dan meningkatkan aplikasi ilmu kimia
secara nyata dalam laboratorium pengujian.
4. Menumbuhkan sikap kreatif serta inovatif ketika dihadapkan
pada suatu permasalahan di dunia kerja.
5. Dapat memperoleh hard skills berupa keterampilan kerja,
complex problem solving, dan analytical skills dalam
menerapkan ilmu yang dimiliki dengan kenyataan dalam dunia
kerja dan soft skills berupa etika kerja, komunikasi, dan
kerjasama dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.
6. Dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman
dalam penggunaan teknologi dan metode – metode baru yang
digunakan dalam laboratorium pengujian.
1. Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sejauh mana program
yang diterapkan telah sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang
terdidik dan terampil dibidangnya.
2. Sebagai sarana untuk menyelaraskan kurikulum Program Studi
dengan kurikulum mitra magang.
3. Sebagai bahan kajian untuk mengetahui kemampuan mahasiswa
dalam mengaplikasikan ilmu yang dimiliki.
4. Memberikan kesempatan kepada dosen pembimbing untuk melihat
realitas perkembangan IPTEK pada dunia industri.
5. Sebagai sarana pengenalan dan penghubung instansi pendidikan
Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Gadjah Mada kepada PT Saraswanti Indo
Genetech.
7. Manfaat
Bagi Instansi
1. Sebagai sarana memperoleh tenaga kerja yang diharapkan dapat berperan sumbangan pemikiran dalam rangka
meningkatkan kinerja serta menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan disiplin ilmu kimia.
2. Sebagai sarana penghubung antara Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Gadjah Mada dengan PT Saraswanti Indo Genetech.
3. Sebagai sarana untuk memberikan pertimbangan dalam menentukan kriteria tenaga kerja potensial yang
dibutuhkan oleh PT Saraswanti Indo Genetech.
4. Sebagai sarana kerja sama yang saling menguntungkan, baik dalam bentuk pengenalan inovasi ilmu pengetahuan
dan teknologi yang bagi mahasiswa dari perguruan tinggi, maupun kemudahan bagi lembaga/industri mitra
dalam memperoleh input sumber daya manusia sebagai tenaga kerja baru.
5. Sebagai sarana peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia, terutama calon tenaga kerja
sehingga memudahkan dalam proses pencarian tenaga kerja professional.
8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu: paket 20 SKS 1 Maret sampai 31 Mei 2022 (3 bulan)
Tempat: PT Saraswanti Indo Genetech di Jl. Rasamala Jl. Ring Road Taman
Yasmin No.20, RT.02/RW.03, Curugmekar, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor,
Jawa Barat 16113
8
11. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Persiapan
Contoh
9
Tugas Magang Diluar Judul
Penelitian : 2 Minggu
Tugas Magang Pendukung Judul
Penelitian : 3 Minggu
Tugas Magang Sesuai Judul
Peneltiian : 8 Minggu
Laboratorium Proksimat : Protein
Jaminan Mutu : Sampel
Laboratorium Logam
JADWAL MAGANG
12. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Tanah gambut dari
Ogan Komering Ilir,
Sumatera Selatan
Kesuburan tanah
10
MINGGU 1-MINGGU 2
Laboratorium Proksimat : Bagian Analisis Protein
Metode
13. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Persiaan
Contoh
11
MINGGU 1-MINGGU 2
Laboratorium Proksimat : Bagian Analisis Protein
Dokumentasi alat
14. Kegiatan yang Telah Dilakukan
12
Persiaan
Contoh
MINGGU 2-MINGGU 5
Ruang Sampel: Jaminan Mutu
1. Melakukan pengambilan sampel uji dan melaksanakan Good Sampling Practice
2. Menerapkan jaminan mutu dan pengendalian mutu (QA/QC) di lapangan
3. Memantau, mengendalikan dan merekam kondisi lingkungan pada saat sampling
4. Meminimalisasi penyimpangan yang dapat mengakibatkan menurunnya mutu data hasil
pengujian di laboratorium dan melakukan tindakan perbaikan apabila
ditemukanketidaksesuaian
5. Melakukan penyiapan (preparasi) sampel sebelum diuji di laboratorium
6. Pengecekan ulang sampel uji dan pemilihan laboratorium uji
7. Memusnahkan sisa sampel uji termasuk arsip (retensi) sampel uji yang telah kadaluarsa
atau rusak akibat terjadi deteriorasi, kontaminasi maupun degradasi sesuai ketentuan
yang berlaku.
Tugas
15. Kegiatan yang Telah Dilakukan
13
Persiaan
Contoh
MINGGU 2-MINGGU 5
Ruang Sampel: Jaminan Mutu
Tugas
16. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
13
Persiaan
Contoh
Laboratorium Tujuan : Laboratorium Logam
Durasi : Minggu 6 - Minggu 13 ( 2 bulan)
Pembagian Tim pada Analisis Logam :
17. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan Fe,
Mn, Cu, Zn
dengan
Pengekstrak
DTPA
14
Sampel : Susu Bubuk
Analisis yang Diambil Peneliti :
Mineral EssensiaL
(Ca, Cu, K, P dan Zn
dengan ICP OES
pada susu bubuk
Logam Berat ( Cd,
Pb, Zn) dengan ICP-
MS pada susu bubuk
Yodium dengan ICP-
MS pada susu bubuk
18. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
15
Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk
Rutin OES
1. Preparasi Alat Gelas
Peralatan gelas dan vessel
Direndam HNO3 2 % selama 24 jam
Dibilas dengan aquabidest
Dikeringkan bisa dengan compressor dan untuk vessel bisa dioven suhu 105℃
19. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
15
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk
2. Pembuatan Pereaksi
Rutin OES
5 mL
HCl(p)
1 mL
HNO3(p)
dihimpitkan dengan
akuabidest
Homogenkan
100 mL
10 mL HNO3
Diencerkan dengan
akuabidest
Homogenkan
100 mL
20. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan P
Tersedia Bray
dan Olsen
MINGGU-3
17
5mL standar induk
1000 mg/L
Diencerkan
dengan HNO3 5%
Homogenkan
Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk
Rutin OES
50 mL
21. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan P
Tersedia Bray
dan Olsen
18
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk
3. Preparasi Standar
Rutin OES
Dibuat minimal 6 titik deret standar pada labu 50 mL;dalam
rentang konsentrasi untuk Ca dan P yaitu 0,1 – 200 mg/L untuk
Cu berkisar 0,003 -20 mg/L, untuk Zn berkisar 0,04- 20 mg/L.
Mineral Ca, Cu, P,
dan Zn
Ditambahkan secara terukur internal standar yttrium 100 mg/L sebanyak 0,5 mL
Diencerkan dengan pelarut standar A sampai tanda tera dan dihomogenkan
Diukur intensitas dengan ICP-OES
22. Kegiatan yang Telah Dilakukan
19
3. Preparasi Standar
Dibuat minimal 6 titik deret standar dalam rentang
konsentrasi 0,02 – 100 mg/L pada labu 50 mL
Mineral K
Ditambahkan secara terukur internal standar
yttrium 100 mg/L sebanyak 0,5 mL
Diencerkan dengan pelarut HNO3 7%
sampai tanda tera dan dihomogenkan
Diukur intensitas dengan ICP-OES
Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk
Rutin OES
23. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan P dan
K Potensial
dengan
Pengekstrak HCl
20
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk
Rutin OES
4. Preparasi Sampel dan Blangko
Sampel ditimbang
sebanyak 0,5000-
0,5999 gram. Untuk
blangko tanpa analit
Ditambahkan 10 mL
HNO3 diamkan 15
menit
Tutup Vessel dan
destruksi dengan
microwave digester
Hasil destruk didinginkan
dan dimasukan ke dalam
labu 50 mL
Bilas vessel secara kuantitatif dan
hasil bilasan digabungkan
dengan hasil destruk
Ditambahkan 0,5 mL
internal standar
yttrium 100 mg/L
Dihimpitkan dengan
akuabidest dampai
tanda tera dan
dihomogenkan
Disaring dengan syringe
dan diukur intensitas
dengan ICP -OES
24. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan P dan
K Potensial
dengan
Pengekstrak HCl
21
Penetapan P dan
K Potensial
dengan
Pengekstrak HCl
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk
Rutin OES
5. Preparasi Sampel Spike
Sampel ditimbang
sebanyak 0,5000-
0,5999 gram.
Ditambahkan
ditambahkan larutan
spike masing masing
logam dan 10 mL
HNO3
Tutup Vessel dan
destruksi dengan
microwave digester
Hasil destruk didinginkan
dan dimasukan ke dalam
labu 50 mL
Bilas vessel secara kuantitatif dan
hasil bilasan digabungkan
dengan hasil destruk
Ditambahkan 0,5 mL
internal standar
yttrium 100 mg/L
Disaring dengan syringe
dan diukur intensitas
dengan ICP -OES
Dihimpitkan dengan
akuabidest dampai
tanda tera dan
dihomogenkan
Volume spike :
ditambahkan larutan spike yaitu 1,50 mL standar Ca 1000 mg/L; 0,1 mL standar Cu 100 mg/L, 2
mL standar K 1000 mg/L; 1 mL standar P 1000 mg/L ; dan 0,30 mL standar Zn 100 mg/L
25. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan Nilai
Tukar Kation (NTK)
dan Kapasitas
Tukar Kation (KTK)
22
Penetapan P dan
K Potensial
dengan
Pengekstrak HCl
Penetapan P dan
K Potensial
dengan
Pengekstrak HCl
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Mineral Essensial dengan ICP-OES pada Susu Bubuk
Rutin OES
6. Optimasi Instrumen ICP-OES
RF power (emission intensity) : 1200 W
Nebulizer type : Concentric glass
Plasma gas flow : 10 L/min
Auxillary gas flow : 0,5 L/min
Nebulizer flow : 0,7 L/min
Pump speed : 18 rpm
Stabilization time : 15 s
Detector : Charged Coupled Device
View : Axial View
Optical sistem : Echelle
Nebulizer nebulizing chamber : Cyclonic
Panjang gelombang Ca : 184.887 nm
Panjang gelombang Cu : 214.439 nm
Panjang gelombang K : 184.887 nm
Panjang gelombang P : 214.439 nm
Panjang gelombang Zn : 214.439 nm
27. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan Nilai
Tukar Kation (NTK)
dan Kapasitas
Tukar Kation (KTK)
23
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Logam Berat dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Rutin MS
1. Preparasi Alat Gelas
Peralatan gelas dan vessel
Direndam HNO3 2 % selama 24 jam
Dibilas dengan aquabidest
Dikeringkan bisa dengan compressor dan untuk vessel bisa dioven suhu 105℃
28. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan Nilai
Tukar Kation (NTK)
dan Kapasitas
Tukar Kation (KTK)
24
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Logam Berat dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
2. Pembuatan Pereaksi
Rutin MS
20 mL
HNO3
Homogenkan
100 mL
115 mL
HNO3
Diencerkan
dengan
akuabidest
hingga tanda tera
10 mL larutan internal
standar induk campuran
Ge, In, Bi, dan Rh
Diencerkan
dengan HNO3
14% hingga
tanda tera
Homogenkan
100 mL
100 mL
4000 mL
Homogenkan
Diencerkan
dengan
akuabidest
hingga tanda tera
29. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan Nilai
Tukar Kation (NTK)
dan Kapasitas
Tukar Kation (KTK)
25
Penetapan P
Tersedia Bray
dan Olsen
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Logam Berat dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
3. Preparasi Standar
Rutin MS
Dipipet 0,1 mL larutan standar
induk Sn, Pb, Cd 1000 mg/L ke
dalam labu ukur 100 mL.
Diencerkan dengan larutan pelarut
standar (HNO3 14 % ) sampai
tanda tera dan dihomogenkan
Dibuat deret standar ke pada labu 100 ml minimal enam titik
konsentrasi . Untuk logam Pb dengan rentang yaitu 0,001-0,1
ppm dan untuk logam Cd dan Sn yaitu 0,0002-0,1 pppm.
.
Ditambahkan secara terukur internal campuran Ge, In, Bi, dan Rh
10 mg/L sebanyak 0,8 mL
Diencerkan dengan pelarut standar sampai tanda tera (100mL)dan dihomogenkan
Diukur intensitas dengan ICP-MS
Pembuatan larutan induk 1
mg/L
30. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan C-
organik Walkley-
Black
26
Sampel ditimbang
sebanyak 0,5000-
0,5999 gram. Untuk
blangko tanpa analit
Ditambahkan 10 mL
HNO3 diamkan 15
menit
Tutup Vessel dan
destruksi dengan
microwave digester
Hasil destruk didinginkan
dan dimasukan ke dalam
labu 50 mL
Bilas vessel secara kuantitatif dan
hasil bilasan digabungkan
dengan hasil destruk
Ditambahkan 0,5 mL
internal standar
campuran 100 mg/L
Dihimpitkan dengan
akuabidest dampai
tanda tera dan
dihomogenkan
Disaring dengan filter
RC/GHP 0.20 μm dan
diukur intensitas dengan
ICP -MS
Penetapan P dan
K Potensial
dengan
Pengekstrak HCl
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Logam Berat dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Rutin MS
4. Preparasi Sampel dan Blangko
31. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan C-
organik Walkley-
Black
27
Sampel ditimbang
sebanyak 0,5000-
0,5999 gram.
Ditambahkan
ditambahkan larutan
spike 0,1 mL masing
masing logam dan
10 mL HNO3
Tutup Vessel dan
destruksi dengan
microwave digester
Hasil destruk didinginkan
dan dimasukan ke dalam
labu 50 mL
Bilas vessel secara kuantitatif dan
hasil bilasan digabungkan
dengan hasil destruk
Ditambahkan 0,5 mL
internal standacampuran
100 mg/L
Disaring dengan filter
RC/GHP 0.20 μ dan
diukur intensitas dengan
ICP -MS
Dihimpitkan dengan
akuabidest dampai
tanda tera dan
dihomogenkan
Penetapan C-
organik Walkley-
Black
Penetapan P dan
K Potensial
dengan
Pengekstrak HCl
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Logam Berat dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Rutin MS
5. Preparasi Sampel Spike
32. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan
Kemasaman
dapat
Dipertukarkan
(Al-dd)
28
Penetapan C-
organik Walkley-
Black
Penetapan P dan
K Potensial
denganPengekst
rak HCl
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Logam Berat dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Rutin MS
6. Optimasi Instrumen ICP-MS
RF power (emission intensity) : 1550 W
Nebulizer type : Concentric glass
Auxillary gas flow : 0,1 L/min
Carier gas flow : 0,8 -0,2 L/min
Pump speed : 0,5 rps
Collition Cell : He
Flush time : 15 s
m/z Pb : 208
m/z Cd : 111
m/z Sn : 118
34. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Penetapan
Kemasaman
dapat
Dipertukarkan
(Al-dd)
29
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
1. Preparasi Alat Gelas
Peralatan gelas dan vessel
Direndam HNO3 2 % selama 24 jam
Dibilas dengan aquabidest
Dikeringkan bisa dengan compressor dan untuk vessel bisa dioven suhu 105℃
35. Kegiatan yang Telah Dilakukan
30
20 mLTMAH
25 %
Homogenkan
1000 mL
14,5 mL
HNO3
Diencerkan
dengan
akuabidest
hingga tanda tera
2,5 mL larutan internal
standar induk campuran
Germanium 100 mg/L
Diencerkan
dengan HNO3
10% hingga
tanda tera
Homogenkan
100 mL
25 mL
Homogenkan
Diencerkan
dengan
akuabidest
hingga tanda tera
100 mL
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
2. Pembuatan Pereaksi
36. Kegiatan yang Telah Dilakukan
31
32,7 mg KI
Homogenkan
25 mL
Diencerkan
dengan
akuabidest
hingga tanda tera
3,27 mg KI
Homogenkan
25 mL
Diencerkan
dengan
akuabidest
hingga tanda tera
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
2. Preparasi Standar
37. Kegiatan yang Telah Dilakukan
32
0,025 ml larutan
standar Iodin 1000
mg/L Homogenkan
25 mL
Diencerkan
dengan
akuabidest
hingga tanda tera
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
38. Kegiatan yang Telah Dilakukan
33
Dibuat minimal 6 titik deret standar pada labu 50 mL;dalam
rentang konsentrasi berkisar 0,05- 0,125 mg/L.
Ditambahkan secara terukur internal standar germanium 10 mg/L sebanyak 0,2 mL
Diencerkan dengan pelarut TMAH 0,5 % sampai tanda tera dan dihomogenkan
Diukur intensitas dengan ICP-MS
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
39. Kegiatan yang Telah Dilakukan
34
Sampel ditimbang
sebanyak 0,25 gram.
Untuk blangko tanpa
analit
Ditambahkan 5 mL
akuabides dan 1 mL
TMAH 25 % diamkan
15 menit
Tutup Vessel dan
destruksi dengan
microwave digester
Hasil destruk didinginkan
dan dimasukan ke dalam
labu ukur ember 25 mL
Bilas vessel secara kuantitatif dan
hasil bilasan digabungkan
dengan hasil destruk
Ditambahkan internal
standar germanium
10 mg/L sebanyak 0,2
mL
Dihimpitkan dengan
akuabidest dampai
tanda tera dan
dihomogenkan
Disaring dengan filter
RC/GHP 0.20 μm dan
diukur intensitas dengan
ICP -MS
4. Preparasi Sampel dan Blangko
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
40. Kegiatan yang Telah Dilakukan
35
Sampel ditimbang
sebanyak 0,25
gram.
Ditambahkan spike 0,5 ml dan
10 mL HNO3
5 mL akuabides dan 1 mL TMAH
25 % diamkan 15 menit
Tutup Vessel dan
destruksi dengan
microwave digester
Hasil destruk didinginkan
dan dimasukan ke dalam
labu ukur ember 25 mL
Bilas vessel secara kuantitatif dan
hasil bilasan digabungkan
dengan hasil destruk
Ditambahkan internal
standar germanium
10 mg/L sebanyak 0,2
mL
Dihimpitkan dengan
akuabidest dampai
tanda tera dan
dihomogenkan
Disaring dengan filter
RC/GHP 0.20 μm dan
diukur intensitas dengan
ICP -MS
5. Preparasi Sampel Spike
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
41. Kegiatan yang Telah Dilakukan
36
m/z Iodine : 1207
m/z Ge : 72
Rf power ( emission intensity) : 1550 W
Auxillary gas flow : 0,1 L/min
Nebulizer type : concentric glass
Carrier gas flow : 0,802 L/min
Pump speed : 0,5 rps
Collition cell : He
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
Penetapan
Tekstur
(3 fraksi)
Penentuan Kadar Yodium/Iodin dengan ICP-MS pada Susu Bubuk
Lain-Lain
6. Pengkondisian Instrumen
43. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Pembelajaran
Teknik
Sampling Tanah
37
Prinsip utama ICP dalam penentuan elemen adalah mengoptimalkan elemen
sehingga memancarkan cahaya dengan panjang tertentu yang kemudian
dapat diukur. Setiap atom memiliki beberapa tingkat energi yang mungkin.
Analisis terpadu untuk analisis kualitatif dan kuantitatif zat anorganik yang
dapat membedakan isotope unsur ICP digunakan untuk mengukur
kandungan unsur logam dalam sampel menggunakan plasma sebagai energi.
Keunggulan ICP yaitu pembacaan stabil dalam waktu lama, operasional menggunakan robotik
sehingga nilai lebih stabil, cepat, akurat, tahanlama, dalam 1x kali pembacaan sampel
mampu analisis seluruh logam, limit deteksi yang amat kecil (ppb)
Pengukuran dengan Instrument Inductively Coupled Plasma ( ICP)
44. Kegiatan yang Telah Dilakukan
38
Kegiatan yang Telah Dilakukan
Pengukuran dengan Instrument Inductively Coupled Plasma ( ICP)
Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectroscopy (ICP-OES)
Optical Emission Spectrometry (ICP-OES) adalah
metode spektrometri yang dapat menentukan
kandungan logam pada berbagai matriks dengan
menggunakan induksi medan magnet dan listrik
Prinsip ICP-OES
Nebulasi Disolvasi Atomiasai
Eksitasi/Emisi
Deteksi
45. Kegiatan yang Telah Dilakukan
41
Pengukuran dengan Instrument Inductively Coupled Plasma ( ICP)
Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectroscopy (ICP-MS)
Pada dasarnya peralatan ICP-MS merupakan
gabungan dari dua peralatan yang masing-
masing sudah berkembang, yakni antara alat
eksitasi ICP dan MS-quadropole sebagai
detektor. .
Sampel
Introduction
Sumber Ion
ICP
Antarmuka/
Sistem
Vakum
Lensa Ion Quadrupole Detektor
46. Kegiatan yang Telah Dilakukan
TIDAKADA
KEGIATAN
(CUTI
BERSAMA
IDUL FITRI)
40
Kelebihan utama lain pada ICP-MS adalah mengenai limit deteksi yang sangat rendah bahkan pada
banyak jenis elemen. Kebanyakan elemen dapat diukur hingga bagian per triliun (part per trillion,
ppt) dan hanya sebagian kecil pada level bagian per sejuta (part per billion, ppb).
48. Kegiatan yang Telah Dilakukan
43
PERHITUNGAN
1. Kurva Standar / LINEARITAS
1. Kurva Standar Mineral
.
Linearitas adalah kemampuan metode analisis memberikan
respon proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel
Persamaan Garis : y = mx +c
Kurva kalibrasi yang dapat menghasilkan persamaan garis
regresi serta nilai koefisien determinasi untuk mengetahui
hubungan antara konsentrasi larutan baku dengan nilai intensitas
yang dihasilkan
Konsentrasi Larutan Kadar logam pada sampel
49. Kegiatan yang Telah Dilakukan
44
1. Kurva Standar Mineral
y = 23752x + 10857
R² = 0.9999
0.000
500000.000
1000000.000
1500000.000
2000000.000
2500000.000
3000000.000
0.0000 20.000040.000060.000080.0000
100.0000
120.0000
INTENSITAS
TERKOREKSI
KONSENTRASI DERET STANDAR
KURVA LINEARITAS
y = 39532x + 89,984
R² = 0,9994
0.000
5000.000
10000.000
15000.000
20000.000
25000.000
30000.000
35000.000
40000.000
45000.000
0.0000 0.2000 0.4000 0.6000 0.8000 1.0000 1.2000
INTENSITAS
TERKOREKSI
KONSENTRASI DERET STANDAR
KURVA LINEARITAS
y = 55444x - 82514
R² = 0.9995
-1000000.000
0.000
1000000.000
2000000.000
3000000.000
4000000.000
5000000.000
6000000.000
0.000020.0000
40.0000
60.0000
80.0000
100.0000
120.0000
INTENSITAS
TERKOREKSI
KONSENTRASI DERET STANDAR
KURVA LINEARITAS
y = 782.97x + 625.09
R² = 0.9997
0.000
20000.000
40000.000
60000.000
80000.000
100000.000
120000.000
140000.000
0.0000 50.0000 100.0000 150.0000 200.0000
INTENSITAS
TERKOREKSI
KONSENTRASI DERET STANDAR
KURVA LINEARITAS
y = 42315x + 615.39
R² = 0.9994
0.000
20000.000
40000.000
60000.000
80000.000
100000.000
120000.000
0.0000 0.5000 1.0000 1.5000 2.0000 2.5000 3.0000
INTENSITAS
TERKOREKSI
KONSENTRASI DERET STANDAR
KURVA LINEARITAS
50. Kegiatan yang Telah Dilakukan
45
2. Kurva Standar Logam Berat
2. Kurva Standar
Yodium
y = 0.0015x - 0.0000
R² = 0.9999
0.0000
0.0020
0.0040
0.0060
0.0080
0.0100
0.0120
0.0140
0.0160
0.0000 2.0000 4.0000 6.0000 8.0000 10.0000 12.0000
Ratio
Terkoreksi
Konsentrasi Deret Standar Terkoreksi (µg/L)
KURVA LINEARITAS
y = 0.0085x - 0.0008
R² = 0.9997
0.0000
0.0100
0.0200
0.0300
0.0400
0.0500
0.0600
0.0700
0.0800
0.0900
0.0000 2.0000 4.0000 6.0000 8.0000 10.0000 12.0000
Ratio
Terkoreksi
Konsentrasi Deret Standar Terkoreksi (µg/L)
KURVA LINEARITAS
y = 0.0036x + 0.0001
R² = 0.9999
0.0000
0.0100
0.0200
0.0300
0.0400
0.0000 2.0000 4.0000 6.0000 8.0000 10.0000 12.0000
Ratio
Terkoreksi
Konsentrasi Deret Standar Terkoreksi (µg/L)
KURVA LINEARITAS
y = 0.022x - 0.0108
R² = 0.9992
0.0000
0.2000
0.4000
0.6000
0.8000
1.0000
1.2000
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0
Ratio
Terkoreksi
Konsentrasi Deret Standar Terkoreksi (µg/L)
KURVA LINEARITAS
AOAC dan SNI ISO/IEC 17025:2008 :
Koefisien determinasi harus lebih besar
atau sama dengan 0,995
51. Kegiatan yang Telah Dilakukan
46
2. Konsentrasi Larutan
Rumus :
Dari persamaan garis : y = mx + c
Dimana : y = Rasio
m = Slope
c = Intercept
x = konsentrasi larutan sampel
maka didapat rumus :
𝐾𝑜𝑛𝑠. 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 =
(𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 − 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜) − 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑡
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒
3. Kadar Logam
Rumus :
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 =
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑏𝑢 × 𝐹𝑝
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
52. Kegiatan yang Telah Dilakukan
47
Jaminan Mutu
1. Uji Presisi
Presisi merupakan derajat kedekatan antar
pengulangan hasil analisis
i
Uji presisi dilakukan untuk repeatability dari
percobaan yang dilakukan dengan melakukan
pengulangan pada setiap sampel (simplo dan
duplo)
Data hasil percobaan tidak dapat diterima jika
nilai RPD lebih besar dibandingkan nilai 2/3
CV Horwit karena terdapat perbedaan variasi
data yang terlalu besar.
% 𝑅𝑃𝐷 =
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑜 − 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑑𝑢𝑝𝑙𝑜
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑚𝑝𝑒𝑙
× 100%
53. Kegiatan yang Telah Dilakukan
48
Jaminan Mutu
2. Uji Akurasi
akurasi adalah ukuran yang menunjukkan derajat
kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang
sebenarnya yang dinyatakan sebagai persen perolehan
Kembali (% recovery) analit yang ditambahkan
i
Penentuan akurasi pada penelitian ini
menggunakan teknik spiking atau dengan
adanya penambahan sejumlah larutan standar
yang telah diketahui
AOAC (2005) menetapkan bahwa nilai uji
perolehan kembali dapat diterima jika berada
di dalam rentang 80-120%.
Type equation here.
% 𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 =
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑝𝑖𝑘𝑒 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑝𝑖𝑘𝑒 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
× 100%
54. Kegiatan yang Telah Dilakukan
49
Mineral
Kons Std (µg /
L)
Vol Pipet
(mL)
Kadar Spike
Teoritis
(µg / Kg)
Kadar Spike
Praktik
(µg / Kg)
%Recovery
Perolehan
Kalsium (Ca) 1000,00 1,50 2992,22 2922,21 97,66
Tembaga ( Cu) 1000,00 0,10 19,8 16,2 83,57
Kalium(K) 1000,00 2,00 3989,63 4059,11 101,74
Fosfor (P) 1000,00 1,00 1971,22 1936,84 98,26
Seng (Zn) 100,00 0,30 59,14 64,66 109,35
Logam Berat
Kons Std (µg /
L)
Vol Pipet
(mL)
Kadar Spike
Teoritis (µg /
Kg)
Kadar Spike
Praktik (µg /
Kg)
%Recovery
Perolehan
Kadmium (Cd) 1000 0,1
199,084212
6 201,3299 101,13
Timbal (Pb) 1000 0,1
199,084212
6 205,6186 103,28
Mineral
Kons Std
(µg / L)
Vol Pipet
(mL)
Kadar Spike
Teoritis (µg / Kg)
Kadar Spike
Praktik (µg / Kg
%Recovery
Perolehan
Iodin 1000 0,5 1931,993818 1801,3898 93,24
55. Kegiatan yang Telah Dilakukan
51
Metode Analisis yang tidak diambil peneliti namun
turut serta mengerjakan :
METODE LAIN-LAIN