Laporan ini memberikan ringkasan hasil penelitian tentang analisis kualitas air tanah di daerah sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Sukawinatan Palembang. Penelitian ini menganalisis parameter fisika, kimia, dan kimia organik pada 5 sumur air tanah di RT 68 yang berbatasan langsung dengan TPA. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar parameter fisika dan kimia organik memenuhi syarat, sedangkan beberapa parameter kimia
1. LAPORAN AKHIR
RESEARCH IN ACTION
Analisa mutu air tanah daerah Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Sampah Sukawinatan Palembang
Disusun oleh:
Pra Dian Mariadi S.Si.,M.T 0213038503 Ketua
Dr. Ian Kurniawan, S.T., M.Eng. 0229108402 Anggota
Program Studi D IV Teknologi Laboratorium Medik
Fakultas Ilmu Kesehatan
UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS
PALEMBANG
Mei 2019
3. iii
SURAT PERNYATAAN
KEABSAHAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Pra Dian Mariadi S.Si.,M.T
NIP : 169.2012.1
NIDN : 0213038503
Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 13 Maret 1985
Pangkat, Golongan, TMT : Asisten Ahli/IIIB
Jabatan, TMT : Dosen Tetap
Bidang Ilmu/Mata Kuliah : Kimia
Jurusan/Program Studi : DIV Analis Kesehatan
Unit Kerja : DIV Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan UKMC
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Ilmiah, seperti di bawah ini:
No. Karya Ilmiah Judul Identitas Karya Ilmiah
(ISBN/ISSN/Edisi/Tahun
Terbit/Penerbit)
Alamat
Unggah
Online
1 Laporan
Penelitian/Artikel
Analisa mutu air
tanah daerah Tempat
Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah
Sukawinatan
Palembang
1. Adalah benar karya saya sendiri atau bukan plagiat hasil karya orang lain dan saya
ajukan sebagai bahan Laporan Beban Kerja Dosen.
2. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa karya ilmiah ini bukan karya saya sendiri
atau plagiat hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Palembang, 25 Mei 2019
Yang Membuat Pernyataan,
Pra Dian Mariadi S.Si.,M.T
NIDN : 0213038503
4. iv
ABSTRAKSI
Kota Palembang masih memiliki beberapa lokasi Tempat Pembuangan Akhir, salah satunya
berlokasi di Kecamatan Sukarame. TPA Sukawinatan mulai beroperasi tahun 1994 dengan
luas lahan 25 hektar dan telah terpakai 15 hektar, sisa lahan 10 hektar diperkirakan dapat
menampung sampah hingga tahun 2028 . Di beberapa RT masih menggunakan air tanah
untuk kehidupan sehari hari yang berasal dari air tanah terutama di RT 68 yang dipergunakan
untuk keperluan domestik rumah tangga seperti mandi, menyikat gigi, mencuci pakaian,
mencuci alat-alat makan, memasak dan sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Berdasarkan parameter fisika disimpulkan bahwa 5 sampel bau memenuhi syarat, 5 sampel
rasa memenuhi syarat, 4 sampel jumlah padatan terlarut memenuhi syarat, 3 sampel
Kekeruhan memenuhi syarat, dan 5 sampel suhu dan warna memenuhi syarat. Berdasarkan
parameter kimia disimpulkan bahwa kelima sampel tidak ada yang melebihi batas maksimal
kadar yang diizinkan kecuali untuk parameter pH. Berdsarkan parameter kimia organik
disimpulkan bahwa semua sampel memenuhi kriteria kimia organik. Water quality indeks
semua sampel sumur kondisnya sangat baik
Kata kunci ; TPA Sukawinatan, Mutu Air tanah
5. v
ABSTRACT
The Palembang city still has several locations for Final Disposal Sites, one of which is
located in Sukarame District. Sukawinatan landfill began operations in 1994 with a land area
of 25 hectares and has been used 15 hectares, the remaining 10 hectares of land is estimated
to be able to accommodate waste until 2028. In some part, groundwater is still used for daily
life originating from ground water, especially in RT 68, which is used for domestic needs
such as bathing, brushing teeth, washing clothes, washing utensils, and cooking. The results
showed that based on the physical parameters it was concluded that 5 odor samples fulfilled
the requirements, 5 taste samples fulfilled the requirements, 4 samples of dissolved solids met
the requirements, 3 turbidity samples fulfilled the requirements, and 5 temperature and color
samples met the requirements. Based on the chemical parameters it was concluded that the
five samples did not exceed the maximum permissible levels except for pH parameters.
Based on organic chemical parameters it is concluded that all samples meet the criteria of
organic chemistry. The water quality index of all well samples is very good
Kata kunci ; Final Disposa Sites Sukawinatan, Water Quality indeks
6. vi
PRAKATA/KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmatnya, kami dapat
menyelesaikaan kegiatan penelitian ini.
Selama proses pelaksanaan kegiatan, kami banyak mendapat bantuan dan dukungan, oleh
karena iitu kami secara khusus mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Slamet Santoso Sarwono, MBA, DBA selaku Rektor Universitas Katolik Musi
Charitas Palembang.
2. Ns. Morlina Sitanggang , S.Kep,M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan.
3. Kepala LPPM beserta jajarannya yang selalu mendukung penuh kegiatan PKM.
4. Lurah Sukajaya dan jajarannya serta ketua RT 68 Kelurahan Sukajaya Palembang
yang telah mengizinkan kegiatan penelitian ini.
5. Rekan Dosen dan Teman Sejawat di Lingkungan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Katolik Musi Charitas Palembang.
6. Mahasiswa yang ikut berperan dalam kegiatan ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan yang tidak
disengaja dalam laporan ini, oleh sebab itu kritik dan saran kedepanya masih kami harapkan
demi perbaikan selanjutnya. Semoga kegiatan penelitian ini berguna bagi kita
Hormat kami
Peneliti
7. vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................ i
Halaman Pengesahan .............................................................................. ii
Surat pernyataan keabsahan karya ilmiah............................................... iii
Abstraksi ................................................................................................. iv
Abstract................................................................................................... v
Prakata/kata pengantar............................................................................ vi
Daftar isi ................................................................................................. vii
Daftar Tabel ............................................................................................ viii
BAB 1 Pendahuluan ............................................................................... 1
1.1 Latar belakang....................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah.................................................................. 2
BAB 2 Landasan Teori
2.1 Definis Air............................................................................. 3
2.2 Kualitas air ............................................................................ 3
2.3 Parameter Kualitas Air.......................................................... 4
2.4 Metode Perhitungan status mutu air bersih........................... 6
2.5 Peneltian terdahulu................................................................ 7
2.6 Hipotesi Penelitian ................................................................ 7
BAB 3. Tujuan dan Manfaat
3.1 Tujuan Penelitian .................................................................. 8
3.2 Manfaat penelitian................................................................. 8
BAB 4 Metode Penelitian
4.1 Jenis penelitian dan waktu penelitian.................................... 9
4.2 Populasi dan lokasi penelitian............................................... 9
4.3 Sampel penelitian.................................................................. 9
4.4 Definisi Operasional.............................................................. 9
4.5 Prosedur Penelitian................................................................ 10
4.6 Metode analisa data............................................................... 14
BAB 5 Hasil dan pembahasan
5.1 gambaran umum lokasi penelitian ........................................ 15
5.2 Parameter Fisika.................................................................... 17
5.3 Parameter Kimia.................................................................... 19
5.4 Parameter Kimia organik ...................................................... 22
5.5 Water Quality indeks............................................................. 22
BAB 6 Kesimpulan dan saran
6.1 Kesimpulan .......................................................................... 24
6.2 Saran...................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data hasil penelitian
Lampiran 2. Surat Tugas
8. viii
Lampiran 3. Biodata peneliti
Lampiran 4. Perhitungan Water Quality Indeks
Lampiran 5. Persetujuan perbaikan laporan
Lampiran 6. Berita Acara, presensi dan form reviev laporan penelitian
9. ix
DAFTAR TABEL
HAL
Tabel 2.1. Persyaratan kualitas air secara Fisika, kimia dan mikrobiologi 5
Tabel 2.2 Penentuan Sistem Nilai 6
Tabel 3.1 Definisi Operasional 9
Tabel 3.2 Cara pengawetan dan penyimpanan contoh air 11
Tabel 5.1 Hasil pemeriksaan parameter fisika 17
Tabel 5.2 Hasil pemeriksaan parameter kimia 19
Tabel 5.3 Hasil pemeriksaan parameter kimia organik 22
Tabel 5.4 Water Quality Indeks sampel sumur 23
10. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Untuk kelangsungan hidup dan fungsinya bagi kehidupan tidak dapat digantikan dengan
senyawa lain. (Udhayakumar et al, 2016; Achmad et al, 2004). Air menjalankan
fungsinya baik untuk memenuhi kebutuhan tubuh ataupun lainnya. Air bersih merupakan
air yang baik untuk memenuhi segala macam kebutuhan organisme. Air bersih dapat
digunakan oleh mahluk hidup sebagai air minum. Air minum adalah air yang melalui
proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang melalui syarat dan dapat langsung
diminum. Air minum harus terjamin dan aman bagi kesehatan, air minum aman bagi
kesehatan harus memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif
yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan (Permenkes. 2010).
Aktifitas perkotaan memberikan andil dalam menimbulkan pencemaran
lingkungan yang tinggi. Peningkatan jumlah penduduk yang tidak terkendali telah
mengakibatkan laju pencemaran lingkungan yang melampaui laju kebutuhan alam.
Penyebab pencemaran air karena limbah perkotaan seperti air limbah, limbah rumah
tangga, limbah gas, dan limbah panas (Bahagia et al, 2018). Sumber air yang masih
digunakan sebagai sumber air untuk keperluan rumah tangga adalah air tanah. Air tanah
rentan terhadap pencemaran yang berasal dari penggunaan pestisida, pupuk dan sampah
(Ignatius et al, 2018). Air tanah yang berdekatan dengan tempat pembuangan akhir
(TPA) sampah dihadapkan dengan berbagai masalah. Permasalahan tersebut meliputi
tingginya laju timbunan sampah dan menurunnya kualitas lingkungan (Indah et al,
2006). Sampah yang menggunung akan menghasilkan lindi cair yang berasal dari proses
pembusukan sampah maupun pengaruh luar (Yudhyaryanto et al, 2015).
Pengaruh lindi yang mencemari air tanah dan sumber air lainnya menjadi
perhatian karena dampaknya yang luar biasa terhadap penurunan kualitas air. Lindi yang
berpindah dari tempat pembuangan akhir sampah melepaskan zat pencemar yang sangat
berbahaya bagi kesehatan (Ikem et al, 2002). Lindi yang dihasilkan dari pembuangan
sampah mengandung bahan organik dan anorganik terlarut yang menjadi zat pencemar
seperti amonium, kalsium, sodium, potasium, besi, sulfat, klorida dan logam berat seperti
Cd, Cr, Co, Pb, Zn dan NI (Obeyeji et al, 2016). Logam berat yang mencemari air tanah
11. 2
dapat mengganggu kesehatan apabila terkonsumsi karena sifatnya yang dapat
terakumulasi dalam tubuh dan menjadi pemicu kanker (Chowdury et al, 2016).
Menurut penelitian Sari et al tahun 2015 menyatakan terhadap hubungan yang
sangat kuat antara jarak timbunan sampah dan air lindi terhadap kualitas air untuk
parameter total coliform, Chemical oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid
(TSS) dan Demand Oxygen (DO). Menurut Arbain et al Tahun 2008, air lindi
berpengaruh pada kualitas air tanah dangkal penduduk di sekitar TPA. Menurut Biswas
et al tahun 2010 menyatakan air lindi yang tercemar akan meningkatkan pencemaran
logam berat pada air tanah.
Kota Palembang masih memiliki beberapa lokasi Tempat Pembuangan Akhir,
salah satunya berlokasi di Kecamatan Sukarame. TPA Sukawinatan mulai beroperasi
tahun 1994 dengan luas lahan 25 hektar telah terpakai 15 hektar, sisa lahan 10 hektar
diperkirakan dapat menampung sampah hingga tahun 2028 (Warsinah et al, 2015). TPA
Sukawinatan berjarak 10 Km dari pusat kota dan telah menggunakan sistem kontrol
landfill. Jumlah penduduk disekitar TPA Sukawinatan berjumlah lebih dari 950 KK dan
terdapat 5 (lima) RT yaitu RT 68, 62, 36, 75 dan RT.91. Padatnya jumlah penduduk di
sekitar TPA Sukawinatan yang berjumlah ± 4.780 jiwa dan dibeberapa RT masih
menggunakan air untuk kehidupan sehari hari yang berasal dari air tanah terutama di RT
68, maka peneliti tertarik untuk melakukan analisa kualitas air tanah di RT 68 terutama
parameter fisika, kimia dan biologi pada air sumur warga di RT 68 yang berbatasan
langsung dengan TPA Sukawinatan.
1.2 Perumusan masalah
Lindi adalah sumber pencemaran baik berupa material organik dan anorganik
yang berasal dari pembusukan sampah di sebuah tempat pembuangan akhir (TPA)
sampah. Zat pollutan tersebut dapat menurunkan kualitas air baik dari kualitas fisika,
kimia dan biologi. Lindi juga menjadi sumber pencemaran logam berat dalam air tanah.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menilai kualitas air tanah di RT 68 yang
berbatasan langsung dengan salah satu TPA di kota Palembang yaitu TPA Sukawinatan
yang terletak pada 10 Km dari pusat kota Palembang. Kualitas air tanah yang diteliti
berupa kualitas fisika, kimia, biologi dan logam berat.
12. 8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Air
Air merupakan kebutuhan dasar dan bagian dari kehidupan seluruh makhluk
hidup yang fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain (Munfiah et al., 2013).
Didalam tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa sekitar 55 –
60% berat badan terdiri dari air, sedangkan anak-anak sekitar 65% dan bayi sekitar 80%.
Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks, dalam kelangsungan hidup air harus
tersedia dalam jumlah yang cukup dan berkualitas yang sangat memadai. Air yang
kualitasnya baik disebut dengan air bersih. Pada kehidupan sehari – hari, air bersih
digunakan untuk keperluan memasak, minum dan mencuci tanpa harus diolah dan
dibersihkan secara fisik atau kimia terlebih dahulu (Sunarya, 2001).
2.2 Kualitas air
Berdasarkan peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia no
416/MENKES/PER/IX/1990 dijelaskan bahwa air adalah air minum, air bersih, air kolam
renang dan air pemandian umum. Selanjutnya air minum adalah air yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Sedangkan air bersih adalah
air yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
Kualitas air adalah kondisi kualitas air yang diukur dan atau uji berdasarkan
parameter-parameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku pasal 1 keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115
tahun 2003). Kualitas air dapat dinyatakan dengan parameter kualitas air. Parameter ini
meliputi parameter fisika, kimia dan mikrobiologis.
Parameter Fisik menyatakan kondisi air yang dapat diamati secara visual atau
kasat mata. Parameter fisik adalah kekeruhan kandungan partikel atau padatan, warna,
rasa, bau, dan suhu. Parameter kimia menyatakan kandungan unsur atau senyawa kimia
dalam air seperti kandungan oksigen, bahan organik (BOD, dan COD) mineral, logam,
derajat keasaman, kesadahan dan sebagainya. Parameer mikrobiologis menyatakan
kandungan mikroorganisme dalam air seperti bakteri, virus dan mikroba pathogen
lainnya. (Masduqi dalam Yulli Nurraini, 2011).
13. 4
2.3 Parameter Kualitas Air
Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan pengujian secara fisika, kimia
dan biologi. Menurut Amin tahun 2014, parameter fisik yaitu parameter yang dapat
diidentifikasi dari kondisi fisik air. Contohnya warna, bau, kekeruhan, temperatur, TDS
(total dissolued solids) dan TSS (Total Suspended solid).
Kualitas kimia air tergolong baik bila memenuhi beberapa persyaratan yaitu
memiliki derajat keasaman yang netral, tidak mengandung bahan kimia beracun dan
tidak mengandung garam-garam atau ion-ion logam, kesadahan rendah dan tidak
mengandung bahan organik. Kualitas air secara mikrobiologi, air bersih yang dapat
dikonsumsi tidak ditemukan Eschericia Coli. Menurut PERMENKES NOMOR
492/MENKES/PER/IV/2010 ada beberapa pertimbangan untuk persyaratan kualitas air
minum yaitu :
1) Bahwa agar air minum yang dikonsumsi masyarakat tidak menimbulkan gangguan
kesehatan perlu ditetapkan persyaratan kesehatan kualitas air minum.
2) Bahwa keputusan menteri kesehatan nomor 907/Menkes/SK/VII/2002 tetang syarat-
syarat dan pengawasan air minum di pandang tidak memadai lagi dalam rangka
pelaksanaan pengawasan air minum yang memenuhi persyaratn kesehatan.
3) Bahwa bedasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud dalam huruf 1 dan huruf 2,
perlu menetapkan persyaratan kualitas air minum dengan peraturan menteri
kesehatan.
Rangkuman mutu air minum dan air bersih berdasarkan peraturan menteri
kesehatan Republik Indonesia No 492/Menkes/Per/IV/2010 dapat dilihat pada tabel 2.1
dibawah ini
14. 5
Tabel 2.1. Persyaratan kualitas air secara Fisika, kimia dan mikrobiologi
No Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum
yang diperbolehkan
1 Parameter yang berhubungan
langsung dengan kesehatan
a. Parameter Mikrobiologi
1. E. Coli Jumlah per 100
ml sampel
0
2. Total bakteri koliform Jumlah per 100
ml sampel
0
b. Kimia an-organik
1. Arsen Mg/l 0,01
2. Flourida Mg/l 1,5
3. Total Kromium Mg/l 0,05
4. Kadmium Mg/l 0,003
5. Nitrit, (sebagai NO2) Mg/l 3
6. Nitrat, (sebagai N
7. O3)
Mg/l 50
8. Sianida Mg/l 0,07
9. Selenium Mg/l 0,01
2 Parameter yang tidak langsung
berhubungan dengan kesehatan
a. Parameter Fisik
1. Bau Tidak berbau
2. Warna TCU 15
3. Total zat padat terlarut
(TDS)
Mg/l 500
4. Kekeruhan NTU 5
5. Rasa Tidak berasa
6. Suhu Suhu udara + 3
b. Parameter Kimia
1. Aluminium Mg/l 0,2
2. Besi Mg/l 0,3
3. Kesadahan Mg/l 500
4. Khlorida Mg/l 250
5. Mangan Mg/l 0,4
6. pH 6,5-8,5
7. Seng Mg/l 3
8. Sulfat Mg/l 250
9. Tembaga Mg/l 2
10. Amonia Mg/l 1,5
15. 6
2.4 . Evaluasi kualitas air
Permasalahan penggunaan air bersih di area yang padat penduduk menjadi salah
satu permasalahan yang serius pada beberapa tahun terakhir. Penelitian terbaru
menunjukkan bahwa kekurangan sumber air dapat mempengaruhi 5,5 miliar penduduk
dunia selama 10 tahun. Beberapa permasalahan kekurangan air dan besarnya pencemaran
sungai dan danau serta air sumur menjadi isu penting di daerah padat penduduk.
Pengukuran kualitas air, evaluasi pengukuran yang akurat dan perkiraan kualitas air baik
air sungai, danau dan sumur menjadi hal penting bagi kehidupan manusia dan
perkembangan ekonomi masyarakat (Wang et al, 2017). Salah satau metode dalam
evaluasi kualitas air menggunakan Water Quality Indeks (WQI)
Water quality indeks dihitung berdasarkan standar dari World health
organization (Brown, 1970) secara aritmatika sesuai rumusan dibawah ini
Qn = 100 [(Vn-Vi/(Sn-Vi)]
Dimana : Qn = Water Quality Rating tiap parameter
Vn = Nilai hasil pemeriksaan’
Sn = Batas maksimal kadar yang diizinkan tiap parameter
Vi = Nilai ideal tiap parameter
Perhitungan berat tiap unit (Wn)
Wn = K / Sn
Dimana Wn = unit berat tiap parameter
Sn = Batas maksimal kadar yang diizinkan tiap parameter
K = Konstanta proposional
Kosntanta proporsional dihitung menggunakan rumus
K = 1 / Σ (1/Sn)
Perhitungan Water Quality Indeks dihtung menggunakan rumus
WQI = Σ Qn.Wn/ Σ Wn
Interprestasi hasil perhitungan water quality indeks dapat dilihat pada tabel 2.2 dibawah
ini
Tael 2.2 Kasifikasi kualitas air berdasarkan nilai Water quality indeks
Kelas Nilai WQI Status kualitas air
A <50 Sangat baik
B 51 – 100 Baik
C 101 – 200 Air buruk
16. 7
D 201 – 300 Sangat buruk
E > 300 Air tidak sesuai untuk keperluan minum
2.5 Penelitian Terdahulu
Menurut penelitian Sari et al tahun 2015 menyatakan terhadap hubungan yang
sangat kuat antara jarak timbunan sampah dan air lindi terhadap kualitas air untuk
parameter total coliform, Chemical oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid
(TSS) dan Demand Oxygen (DO). Menurut Arbain et al Tahun 2008, air lindi
berpengaruh pada kualitas air tanah dangkal penduduk di sekitar TPA. Menurut Biswas
et al tahun 2010 menyatakan air lindi yang tercemar akan meningkatkan pencemaran
logam berat pada air tanah.
2.6 Hipotesis
Kualitas air tanah di RT 68 kelurahan sukarame yang berbatasan langsung dengan TPA
Sukawinatan tidak memenuhi syarat sebagai air bersih secara fisika, kimia dan biologi.
17. 8
BAB 3
TUJUAN DAN MANFAAT
3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui kualitas air tanah dari segi aspek fisika, kimia dan biologi
b. Untuk menentukan nilai water quality indeks dari air tanah di RT 68 yang berbatasan
langsung dengan TPA Sukawinatan
3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut
a. Bagi masayarakat sekitar TPA: dapat dijadikan informasi kualitas air yang mereka
gunakan sehari hari agar berhati hati dalam penggunaan air tersebut jika diluar
kualitas air bersih
b. Nilai Water Quality Indeks dapat digunakan untuk menetukan kualitas air tanah
disekitar TPA Sukawinatan sehingga akan menghasilkan rekomendasi kebijakan
pengelolaan air bersih oleh instansi terkait
18. 9
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian dan waktu penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
rancangan cross sectional yang dilakukan pada bulan November 2018 hingga Januari
2019.
4.2. Populasi dan lokasi penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua sumur gali di RT 68 kelurahan
Sukarame, Kecamatan sukarame Palembang. Cara pengambilan sampel dilakukan
dengan metode purposive sampling yaitu dengan ketentuan sumur yang dipergunakan
untuk air bersih yakni sumur yang dipergunakan untuk keperluan domestik rumah tangga
seperti mandi, menyikat gigi, mencuci pakaian, mencuci alat-alat makan, memasak dan
sebagainya.
4.3 Sampel Penelitian
Metode pengambilan sample air tanah yang dilakukan secara langsung
mengunakan metode grab sampling yaitu metode pengambilan sample sesaat yang
menunjukkan karakteristik air hanya pada saat itu dengan mengunakan alat water
sampler sesuai dengan SNI 6989.59:2008. Sebelum dilakukan analisa di laboratorium
dilakukan pengawetan agar tidak terjadi perubahan fisika maupun kimia. Parameter yang
dianalisis meliputi parameter fisika, kimia dan kimia organik Menurut survey
pendahuluan, jumlah sampel sumur di RT 68 berjumlah 12 sumur dan layak untuk
diambil air nya terdiri dari 5 sumur.
4.4 Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur Pemeriksaan Skala
1. Variabel bebas
Parameter
Fisika
Parameter Fisik
menyatakan
kondisi air yang
dapat diamati
Visual, pH
meter, TDS
Fisika Rasio
19. 10
secara visual atau
kasat mata
termasuk
kekeruhan
kandungan
partikel atau
padatan, warna,
rasa, bau, dan
suhu
Parameter
Kimia
Parameter kimia
menyatakan
kandungan unsur
atau senyawa
kimia dalam air
seperti kandungan
Fe, F, Cd, CaCO3,
Mn, Nitrat, Nitrit,
pH, Zn, CN-
, SO4
-
2
dan logam Pb
Spektrofotome
ter, pH meter
kimia Rasio
Parameter
kimia organik
Parameter kimai
yang mengukur
banyaknya kaium
permanganat
dalam air
spektrofotomet
er
Kimia
organik
Rasio
2. Variabel
terikat
Kualitas air
sumur
Kualitas air tanah
yang dilihat dari
aspek fisika,
kimia dan
mikrobiologi
Rasio
1.5 Prosedur Penelitian
1.5.1 Volume Contoh dan Pengawetan Contoh
Volume contoh yang diambil untuk keperluan pemeriksaan lapangan dan
laboratorium bergantung dari jenis pemeriksaan yang diperlukan sebagai berikut :
1. Untuk pemeriksaan sifat fisik air diperlukan kurang lebih 2 liter
2. Untuk pemeriksaan sifat kimia air diperlukan lebih kurang 5 liter
3. Untuk pemeriksaan mikrobiologi diperlukan lebih kurang 100 ml
20. 11
Pengawetan contoh untuk parameter tertentu diperlukan apabila pemeriksaan tidak
langsung dilakukan setelah pengambilan contoh. Jenis bahan pengawet yang
digunakan dan lama penyimpanan berbeda-beda tergantung pada jenis parameter yang
diperiksa. Rangkuman pengawetan contoh dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini
Tabel 3.2 Cara Pengawetan dan penyimpanan contoh air (SNI 06-2412-1991)
Penetapan Tempat
Penyimpanan
Volume
sampel
Pengawetan Batas
penyimpanan
Asiditas dan
alkalinitas
P,G (B) 100 Pendinginan 14 hari
Boron P 100 Tanpa pengawetan 28 hari
Kalsium P,G 100 Tambah HNO3 sp pH
< 2
6 bulan
Kesadahan P,G 100 Tambah HNO3 sp pH
< 2
6 bulan
Klorida P,G 100 Tanpa pengawetan Tidak terbatas
Flourida P 300 Tanpa pengawetan 28 hari
Logam terlarut P,G 250 Tambah HNO3 sp pH
< 2
6 bulan
Nitrat-N P,G 100 Tambah H2SO4 sp pH
< 2
48 jam
pH P,G 100 Pendinginan 2 jam
Sulfat P,G 100 Pendinginan 28 hari
temperature Segera dianalisis
Kekeruhan P,G 250 Simpan di tempat
gelap
48 jam
1.5.2 Pengambilan Sampel untuk pemeriksaan fisika-kimia dan mikrobiologi
Untuk Pemeriksaan Fisika-Kimia Menurut SNI 6989.58.2008 cara pengambilan
sampel dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Alat
a. Alat pengambilan sampel air
Botol gelas (Well Water Sampler)
b. Wadah sampel
Wadah terbuat dari plastik polietilen (PE) / polipropilen (PP) / Teflon / kaca, dapat
ditutup dengan kuat dan rapat, bersih, dan tidak mudah pecah.
2. Bahan
a. HNO3 1:1 volume 100 ml (HNO3 pekat 50 ml dan aquades 50 ml)
b. Air bebas analit (aquades)
3. Prosedur pengambilan sampel
21. 12
a. Siapkan wadah contoh untuk pengujian, dengan langkah sebagai berikut: cuci
botol gelas atau plastik dan tutupnya dengan deterjen kemudian bilas dengan air
bersih. Bilas dengan asam nitrat (HNO3) 1:1, kemudian bilas kembali dengan air
bebas analit sebanyak 3 kali dan biarkan mengering. Setelah kering, tutup botol
dengan rapat.
b. Baca petunjuk penggunaan alat pengambilan sampel
c. Turunkan alat pengambilan contoh ke dalam sumur sampai kedalam sumur 20 cm
diatas permukaan air
d. Angkat alat pengambil sampel setelah terisi sampel
e. Pindahkan sampel air dari alat pengambil sampel ke wadah sampel
4. Sampel diawetkan atau langsung diperiksa sesuai dengan tabel 3.1 diatas
Untuk pemeriksaan biologi mengacu pada SNI 06-2412-1991 tentang cara
pengambilan sampel air yaitu
1. siapkan botol steril yang tutupnya terbungkus kertas alumunium
2. Ikat botol dengan tali dan pasang pemberat pada bagian dasar botol
3. Buka pembungkus kertas di bagian mulut botol dan turunkan botol perlahan-lahan
kedalam permukaan air
4. Tarik tali sambil digulung
5. Buang sebagian isi botol sehingga volumenya menjadi ± ¾ volume botol
6. Bakar bagian mulut botol, kemudian botol ditutup kembali.
4.5.3 Penentuan pH
Kedalam gelas piala 150 mL dimasukkan 100 mL sampel kemudian dicelupkan
elektroda dari pH meter dan dibaca pH pada alat.
4.5.4 Bau dan rasa
Pengujian dilakukan oleh 5 responden untuk mencium bau dan mengecap sampel air
sumur tersebut kemudian diberikan pendapat mengenai bau (berbau atau tidak berbau)
dan rasa (berasa atau tidak berasa)
4.5.5 Kekeruhan
Sampel dihomogenkan dengan cara dikocok kemudian dimasukkan kedalam kuvet.
Kuvet yang berisi sampel dianalisis dengan alat turbidimetri dan dibaca nilainya
22. 13
4.5.6 Total Padatan Terlarut (TDT)
Sampel air sebanyak 100 mL dimasukkan kedalam gelas piala 150 mL kemudian
dicelupkan elektroda yang ada pada TDT meter dan kemudian dibaca konsentrasinya
4.5.7 Penentuan Nitrat
Penentuan nitrat dilakukan dengan metode reduksi kadmium. Dibuat deret standart
larutan pembandng yang diketahui nilai konsentrasinya dan kedalam botol
dimasukkan 25 mL sampel air kemudian ditambahkan reagen Nitraver 5 nitrate lalu
dikocok selama menit dan didiamkan selama 5 menit, kemudian dianalisis
menggunakan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 500 nm. Mula-
mula dimasukkan botol blangko dan bacaan pada alat dan alat diset pada angka nol.
Selanjutny botol blangko digantikn dengan botol deret standart kemudian dilanjutkan
dengan botol sampel dan konsentrasi nitrat dalam mg/L ditunjukkan langsung pada
alat.
4.5.9 Penentuan Logam Pb, Cd dan Fe
Penentuan logam Timbal, Kadmium dan besi dilakukan dengan cara pengasaman
sampel dengan ditambahkannya larutan asam nitrat pada sampel kemudian disaring
dengan kertas saring 0,45 mikron dan dilakukan pembacaan menggunakan alat
Spektroskopi Serapan atom. Nilai konsentrasi Timbal, kadmium dan besi dalam
satuan mg/L ditunjukkan pada alat
4.5.10 Pemeriksaan flourida
Flourida berekasi dengan larutan SPADNS-asam zirkonil menyebabkan berkurangnya
warna larutan. Pengurangan warna ini sebandng dengan banyaknya unsur flourida
dalam contoh uji yang kemudian diukur dengan spektrofotometer pada panjang
gelombang 570 nm . (SNI 06-6989.29-2005)
4.5.11 Pemeriksaan CaCO3
Garam dinatrium etilen diamin tetra asetat (EDTA) akan bereaksi dengan kation
logam tertentu membentuk senyawa kompleks kelat yang larut. Pada pH 10 0,1,
ion-ion kalsium dan magnesium dalam contoh uji akan bereaksi dengan indikator
Eriochrome Black T (EBT) dan membentuk larutan berwarna merah keunguan. Jika
Na2EDTA ditambahkan sebagai titran, maka ion-ion kalsium dan magnesium akan
membentuk senyawa kompleks, moleul indikator terlepas kembali, an pada titik akhir
23. 14
titrasi larutan akan berubah warna dari merah keunguan menjai biru. Dari cara ini
didapatkan kesadahan total.
Untuk penentuan kadar kalsium dapat ditentukan secara langsung dengan EDTA bila
pH contoh uji dibuat cukup tinggi (12 – 13), sehingga magnesium kan mengendap
sebagai magnesium hidroksida dan pada titik akhir titrasi indikator Eriocrome Vlack
T (EBT) hanya akan bereaksi dengan kalsium saja membentuk larutan berwarna biru.
Dari cara ini akan didapatkan kadar kalsium dalam air (Ca). (SNI. 06-6989.12-2004)
4.5.12 Pemeriksaan Mangan (Mn)
Analit logam mangan dalam nyala udara-astilen diubah menjadi bentuk atomnya,
menyerap energy radiasi elektromagnetik yang berasal dari lampu katoda dan
besarnya serapan berbanding lurus dengan kadar analit (SNI: 6989.5.2009)
4.5.13 Pemeriksaan Nitrit (NO2
-
)
Nitrit dalam suasana asam pada pH 2,0 – 2,5 akan bereaksi dengan sulfanilamid (SA)
dan N- (1-naphthyl) ethylene diamine dihydrochloride (NED dihydrochloride)
membentuk senyawa azo yang berwarna merah keunguan. Warna yang terbentuk
diukur absorbansinya secara spektrofotometri pada panjang gelombang maksimum
543 nm (SNI: 06-6989.9-2004)
4.5.14 Pemeriksaan Zink (Zn)
Analit logam seng dalam nyala udara-asetilen diubah menjadi atomnya menyerap
energi radiasi elektromagnetik yang berasal dari lampu katoda dan besarnya serapan
berbanding lururs dengan kadar analit (SNI: 6869.7.2009)
4.5.15 Pemeriksaan Sianida (CN-
)
Sianida (CN-) dalam contoh yang telah didistilasi diubah menjadi CNCl (gas yang
sangat beracun) melalui reaksi dengan chloramin-T pada pH kurang dari 8. Setelah
reaksi sempurna, CNCl membentuk senyawa kompleks berwarna merah kebiruan
dengan penambahan pereaksi asam barbiturat-piridin , kemudian diukur secara
kolorimetri menggunakan spektrofotometer pada panjangg elombang 575 nm - 582
nm (SNI: 6989.77:2011)
24. 15
4.5.16 Pemeriksaan Sulfat (SO4
2-
)
Ion sulfat (SO4
2-
) dalam suasana asam bereaksi dengan barium klorida (BaCl2)
membentuk kristal barium sulfat (BaSO4) yang serba sama. Sinar yang diserap
oleh suspensi barium sulfat diukur dengan fotometer dan kadar sulfat dihitung secara
perbandingan pembacaan dengan kurva kalibrasi (SNI: 6989.20.2009)
4.5.17 Pemeriksaan Timbal (Pb)
Analit logam timbal dalam nyala udara-asetilen diubah menjadi bentuk atomnya,
menyerap energi radiasi elektromagnetik yang berasal dari lampu katoda dan besarnya
serapan berbanding lurus dengan kadar analit (SNI: 6989.8.2009)
4.6 Metode Analisa data
Analisa data yang digunakan adaah analisa menggunakan water quality indeks yang
memiliki lima tingkatan kualitas yaitu sangat baik, baik, buruk, sangat buruk dan air
tiadak cocok untuk dikonsumsi
25. 16
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Air merupakan materi penting dalam kehidupan. Semua mahluk hidup membutuhkan
air. Bagi manusia, kebutuhan air adalah mutlak karena 70 % zat pembentuk tubuh manusia
terdiri dari air. Kebutuhan air untuk keperluan sehari-hari berbeda untuk setiap tempat dan
setiap tingkatan kehidupan. Biasanya semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat
pula kebutuhan air (Aprilia, 2014). Akses terhadap air bersih di Indonesia merupakan salah
satu masalah terbesar. Masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat karena terbatasnya
sumber daya air dan permasalahan kuantitas air yang terbatas sehingga tidak mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat (Asnawati, 2012). Penurunan
kualitas air disebabkan baik limbah domestik maupun limbah industri yang masuk kedalam
badan perairan. Kegiatan industri yang sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup manusia seringkali berdampak negatif terhadap lingkungan dan kehidupan manusia.
(Wardana, 2004).
Salah satu sumber air adalah air tanah yang berupa air sumur dalam maupun air sumur
dangkal. Sumur gali adalah salah satu kontruksi sumur yang paling umum dan meluas untuk
digunakan untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan rumah-rumah perorangan
sebagai sumber air dengan kedalaman 7 – 10 meter dari permukaan tanah (Suryana, 2013).
Sumur gali yang menjadi sampel penelitian ini adalah sumur warga yang tidak berdinding
semen di RT 68 lorong sidodadi Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarame Palembang pada
tanggal 9 April 2019 dengan jumlah ± 2 liter dalam wadah penampungan polipropilen untuk
diperiksa kualitasnya secara fisika dan kimia baik kualitatif maupun kuantitatif.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif. Sampel
penelitian terdiri dari lima sumur warga yang masih digunakan untuk kebutuhan sehari-hari
dan berdinding tanah. Lokasi sumur warga yang menjadi sampel penelitian terletak
berdampingan denga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukawinatan Palembang.
Pararemeter yang diujikan untuk menentukan kualitas air adalah parameter Fisika, Kimia dan
Kimia Organik yang diujikan di laboratorium Balai Teknik kesehatan lingkungan dan
pengendalian penyakit (BTKLPP) kelas I Palembang. Untuk parameter mikrobiologi tidak
dilakukan karena setelah dilakukan survey pengambilan sampel ditemukan data bahwa semua
sampel air sumur warga tidak lagi digunakan untuk kebutuhan air minum karena daerah
tersebut sudah berlangganan air bersih dari Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta
Musi Palembang.
26. 17
5.1 Gambaran Umum lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini terletak di RT 68 Kelurahan Sukajaya. Kecamatan Sukarame
Palembang di lorong sidodadi palembang. Kelurahan Sukajaya adalah salah satu kelurahan
yang luas dari 107 kelurahan yang terletak di Palembang. Fokus penelitian ini adalah sumur
warga di RT 68 yang berbatasan langsung dengan TPA Sukawinatan yang telah
beroperasional sejak tahun 1994 dengan luas TPA ± 25 Ha. RT 68 Kelurahan Sukajaya
memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : RT 62
2. Sebelah Timur : RT 36
3. Sebelah Selatan : RT 75
4. Sebelah Barat : RT 91
Sampel penelitian ini adalah 5 sumur warga yang masih digunakan untuk kebutuhan
sehari-hari dan tidak bedinding beton yang akan dianalisa secara Fisika, Kimia dan Kimia
organik. Foto Sampel kelima sumur dapat dilihat pada gambar 5.1 dibawah ini
Sa
Sampel A
Sampel ESampel D
Sampel B Sampel C
27. 18
5.2 Parameter Fisika
Berdasarkan hasil penelitian air sumur di RT 68 menyatakan bahwa 5 sampel bau
memenuhi syarat, 5 sampel rasa memenuhi syarat, 4 sampel jumlah padatan terlarut
memenuhi syarat, 3 sampel Kekeruhan memenuhi syarat, dan 5 sampel suhu dan warna
memenuhi syarat. Hasil lengkap pemeriksaan parameter fisika yang diujikam di Balai
Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Palembang dapat
dilihat pada tabel 5.1 dibawah ini.
Tabel 5.1 Hasil Pemeriksaan Parameter Fisika
Parameter
Fisika
Satuan Batas
maksimum
yang
diperbolehkan*
Hasil Sampel
A B C D E
1. Bau ♯ Tidak berbau Tidak
berbau
Tidak
berbau
Tidak
berbau
Tidak
berbau
Tidak
berbau
2. Rasa ♯ Tidak berasa Tidak
beras
Tidak
beras
Tidak
beras
Tidak
beras
Tidak
beras
3. Jumlah
padatan
terlarut
mg/liter 500 360 229 547 148 294
4. Kekeruhan NTU 5 20.31 2.95 41.50 4.43 3.20
5. Suhu o
C Suhu Udara ±
3
25.9 25.9 25.8 25.8 25.9
6. Warna TCU 15 6 6 7 7 7
*
Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia No 492/Menkes/Per/IV/2010
Air yang memenuhi persyaratan fisik adalah air yang tidak berbau, tidak berasa,
tidak berwarna, tidak keruh dan suhu sebaiknya dibawah suhu udara. Pengujian bau dan rasa
dilakukan menggunakan metode Organoleptik. Hasil menunjukkan bahwa semua sampel air
sumur tidak berasa dan berbau sehingga sesuai dengan persyaratan maksimum yang
diperbolehkan sesuai dengan permenkes
Air yang berbau umumnya akibat materi organik yang membusuk. (Trisnawulan,
2007). Bau dan rasa biasanya terjadi bersama-sama dan disebabkan oleh adanya bahan-bahan
organic yang membusuk, tipe-tipe tertentu organisme mikrokopik serta persenyawaan kimia
seperti phenol. Menurut slamet tahun 2005, bau dalam air dihasilkan oleh adanya
mikroorganisme dalam air seperti alga serta adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam
kondisi anaeerobik dan oleh adanya senyawa-senyawa organik tertentu.
Untuk Kekeruhan dilakukan dengan metode SNI 06-6989.25-2005. Untuk kekeruhan
dari kelima sampel, terdapat dua sampel yang memiliki nilai kekeruhan diatas ambang batas
28. 19
yaitu sebesar 41.50 NTU dan 20,31 NTU serta kadar terendah sebesar 2.95 NTU. Rata-rata
hasil pengukuran kekeruhan sebesar 14.5 NTU.
Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat tersuspensi, baik organic maupun anorganik.
Berbagai buangan limbah domestik, pertanian dan industry merupakan sumber kekeruhan.
(Gofur, 2016) Menurut penelitian Parera tahun 2012, sumur gali berasal dari lapisan tanah
yang relatif dekat dengan permukaan tanah sehingga mudah terkena kontaminasi melalui
rembesan yang berasal dari pembuangan kotoran manusia maupun limbah dari sumbur
tersebut sehingga dapat menyebabkan kekeruhan pada air sumur gali.
Untuk pengujian suhu air di lapangan menggunakan metode SNI 06-6989.23.23-2005
dengan hasil tertinggi yaitu 25.9 0
C dan terendah 25.9 0
C. Temperature air merupakan hal
yang penting dalam kaitannya dengan tujuan penggunaan, pengolahan untuk menghilangkan
bahan-bahan pencemar serta pengangkutannya (Suripin, 2001). Temperatur air yang
diinginkan adalah ± 30
C suhu udara di sekitarnya. Temperatur air mempengaruhi secara
langsung toksisitas banyaknya bahan kimia pencemar, pertumbuhan mikroorganisme dan
virus. (Suryana, 2013) Tinggi rendahnya temperatur air dipengaruhi oleh proses fisik yang
berlangsung dalam air maupun atmosfir sekitarnya. (Marwati, 2008)
Untuk pengujian warna dari kelima sampel tersebut memilili kadar rata-rata 6.6 TCU
dengan kadar tertinggi 7 TCU dan terendah 6 TCU. Hasil pemeriksaan fisik berupa warna
menunjukkan bahwa semua sampel air sumur tidak berwarna. Hal ini berarti menunjukkan
bahwa dalam sampel air sumur tersebut tidak terdapat organisme, bahan-bahan tersuspensi
dan ektrak-ekstrak senyawa organic serta tumbuh-tumbuhan yang dapat menimbulkan warna
dalam air. Menurut Abdul tahun 2014, Kondisi sumur yang tidak permanen serta tidak
memiliki dinding dan lantai sumur sehingga buangan dari limbah rumah tangga, air hujan
maupun air laut sangat mudah meresap kedalam air sumur sehingga dapat mempengaruhi
kejernihan air sumur. Menurut Gusnisar tahun 2012 Warna dalam air juga dapat ditimbulkan
oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak
senyawa-senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan.
Untuk pengujian jumlah zat padat terlarut didapatkan hasil tertinggi 547 mg/liter dan
kadar terendah sebesar 148 mg/liter dengan rata-rata kadar sebesar 316 mg/Liter. Total zat
terlarut menunjukkan banyaknya partikel padat yang terdapat dalam air. Padatan ini terdiri
dari senyawa organik dan anorganik yang larut dalam air, mineral dan garamnya. Pengaruh
terhadap kesehatan dari penyimpanan standar kualitas air dari padatan terlarut adalah akan
memberikan rasa yang tidak enak pada lidah, rasa mual yang disebabkan oleh natrium dan
magnesium sulfat. (Mukti, 2008)
29. 20
Hasil pengujian padatan terlarut (TDS) ini menunjukkan ada satu sampel air sumur
yang melampaui batas padatan zat terlarut. Hal ini berarti adanya zat padat yang tersuspensi,
tanah liat, lumpur dan zat-zat yang bersifat anorganik ataupun organic yang tinggi yang dapat
menyebakan bertambahnya nilai kekeruhan air sumur. Menurut Gusnisar tahun 2012, sumur
dalam mempunyai TDS yang lebih rendah jika dibandingkan dengan sumur dangkal. Hal ini
disebabkan karena sumur dangkal lebih mudah terkontaminasi oleh rembesan air yang
bersala dari permukaan tanah dibandingkan air sumur dalam sedangkan menurut Ugya et al
tahun 2015 Tingginya kadar TDS dalam air sumur di daerah industry dapat disebabkan oleh
kegiatan industry yang melepasakan banyak bahan kimia yang memicu meningkatnya
turbidity di dalam penampungan air dan air sumur.
5.3 Parameter Kimia
Parameter kimia yang diujikan terhadap 5 sampel air sumur berupa pengujian kadar
Besi (Fe), Flourida(F), Kadmium (Cd), Kesadahan (CaCO3), Mangan (Mn), Nitrat sebagai N
(NO3), Nitrit sebagai N (NO2), pH, Seng (Zn), Sianida (CN), Sulfat (SO4) dan logam timbal
(Pb). Hasil pengujian lengkap lima sampel yang diujikan di laboratorium Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Palembang dapat dilihat pada
tabel 5.2 dibawah ini.
Tabel 5.2 . Hasil Pemeriksaan parameter kimia
Parameter
Kimia
Satuan
Batas
maksimum
yang
diperbolehkan*
Hasil Sampel
A B C D E
1. Besi (Fe) mg/L 0,3 0,14 0,09 0,06 0,12 0,08
2. Flourida
(F)
mg/L 1,5 0,08 0,09 0,08 0,09 0,09
3. Kadmium
(Cd)
mg/L 0,003 <0,0015 <0,0015 <0,0015 <0,0015 <0,0015
4. Kesadahan
(CaCO3)
mg/L 500 172,2 161,7 180,6 159,6 157,5
5. Mangan
(Mn)
mg/L 0,4 0,03 <0,0033 <0,0033 0,04 <0,0033
6. Nitrat
sebagai N
mg/L 50 9,2 9,3 21,5 13,7 18
7. Nitrit
sebagai N
mg/L 3 0,015 0,045 2,95 0,019 0,015
8. pH ♯ 6,5 – 8,5 6,25 5,26 6,46 5,14 4,24
9. Seng (Zn) mg/L 3 0,07 <0,005 0,04 0,130 < 0,005
10. Sianida
(CN)
mg/L 0,07 0,003 0,004 0,006 0,004 0,006
30. 21
11. Sulfat
(SO4)
mg/L 250 14,96 5,83 0,97 0,86 0,63
12. Timbal
(Pb)
mg/L 0,05 <0,0031 <0,031 <0,0031 0,01 <0,0031
*
Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia No 492/Menkes/Per/IV/2010
Besi merupakan unsur kimia yang ditemukan pada hampir semua tempat di bumi
dan menjadi salah satu logam berat yang berbahanya apabila kadarnya melebihi ambang
batas (soemirat, 2009). Dari hasil penelitian, kelima sumur yang dijadikan sampel penelitian
menunjukkan tidak ada sampel yang melebihi ambang batas kadar besi dalam air bersih
dengan nilai tertinggi 0,14 mg/L dan terendah 0,06 mg/L. Menurut Soemirat (2009) Besi
dapat larut pada pH rendah. Kadarnya dalam air bersih tidak boleh melebihi 0,3 mg/L karena
dapat menimbulkan rasa, bau, dapat menyebabkan air berwarna kekuningan, noda pada
pakaian hingga iritasi pada mata dan kulit.
Pada pemeriksaan parameter kimia salah satunya adalah pemeriksaan kadar
flourida/flouride dalam air bersih. Kelima sampel diuji dengan metode SNI 06-6989.29-2004
menunjukkan bahwa kelima sampel memenuhi syarat kadar flourida. Menurut Widiana tahun
2014, keberadaan flourida dalam air secara alami berasal dari degradasi mineral
persenyawaan flourida yang ada dalam air tanah
Derajat keasaman adalah ukuran untuk mementukan sifat asam dan basa. Perubahan
pH di suatu air sangat berpengaruh terhadap proses fisika, kimia dan biologi dari organisme
yang hidup di dalamnya. Derajat keasaman diduga sangat berpengaruh terhadap daya racun
bahan pencemaran dan kelarutan beberapa gas, serta menetukan bentuk zat dalam air
(wardhana, 2004). Hasil penelitian menunjukkan kelima sampel air sumur di RT 68 tidak
memenuhi syarat kualitas pH air bersih
Air yang memiliki keasaman yang tinggi diakibatkan meningkatnya kadar nitrit dan
nitrat yang larut dan masuk kedalam air penampungan seperti air sumur dimana nitrat dan
nitrat ini berubah menjadi polutan bagi air sumur (Nayyef and Amal, 2012; Ugya et al, 2015).
Jika pH air dibawah 6,5 artinya air tersebut bersifat asam sehingga air tersebut kurang baik
bagi tubuh kita karena jika pH asam maka akan terjadi gangguan pencernaan, mudah lelah,
rasa sakit pada persendian. (Narsi, 2017). pH air yang asam dapat merusak kondisi kulit dan
menyebabkan iritas (Roger, 2010), korosi pada metal (pipa air) yang melarutkan timbal,
tembaga dan kadmium. (Sudadi, 2003).
Hasil pemeriksaan Nitrit sebagai N dan nitrat sebagai N menunjukkan kelima
sampel memenuhi syarat kualitas kadar nitrit dan nitrat sesuai Permenkes No
31. 22
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang kualitas air bersih. Namun jika mengacu Permenkes no 32
tahun 2017 tentang baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air untuk
keperluan higiene sanitasi terdapat 3 sampel yang melampaui baku mutu kadar nitrat yaitu
sampel C, D dan E.
Tingginya kadar Nitrit dan Nitrat dalam air disebabkan oleh adanya penggunaan
pupuk yang berlebihan dimana pupuk merupakan sumber utama Nitrogen yang dikonversi
dari nitrit dan nitrat. (Nas, 2009; Eddy dan Ekop, 2007). Senyawa nitrat dalam air minum
dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan methamoglobinemia yaitu kondisi Hemoglobin
di dalam darah berubah menjadi methamoglobin sehingga darah kekurangan oksigen dan
dikenal dengan penyakit “babie blues” (Soemirat, 2009)
Logam berat dalam air bersih dan air minum yang menjadi racun bagi tubuh
manusia adalah Timbal (Pb), Besi (Fe), Kadmium (Cd), Seng (Zn) dan Mangan (Mn). Hasil
penelitian menunjukan kelima logam dalam lima sampel air sumur yang diteliti tidak ada
yang melebihi ambang batas maksimal logam dalam air bersih. Untuk batas maksimal logam
besi dalam air adalah 0,
Logam yang toksik bagi manusia biasanya didapatkan dari kegiatan industri, limbah
domestik dan tumpukan sampah dapat menjadi berbahaya bagi manusia dan lingkungan
biotik. Logam berat yang diukur dalam penelitian ini adalah logam timbal (Pb), Cadmium
(Cd), Seng (Zn) dan Mangan (Mn). Kandungan logam besi tertinggi dalam sampel adalah
0,14 mg/L dengan batas maksimal dalam air sebesar 0,3 mg/L. Untuk logam kadmium (Cd)
kandungan tertinggi < 0,0015 mg/L dengan batas maksimal 0,003 mg/L. Kandungan logam
Mangan tertinggi sebesar 0,04 mg/L dengan batas maksimal yang diizinkan sebesar 0,4
mg/L. Kandungan tertinggi logam seng (Zn) dan Timbal(Pb) tertinggi berturut-turut 0,13
mg/L dan 0,01 mg/L dengan batas maksimal yang diizinkan sebesar 3 mg/L untuk logam
seng dan 0,05 mg/L untuk logam timbal.
Kandungan logam logam berat dalam air ini relatif sangat kecil, akan tetapi hal ini
tetap harus diwaspadai mengingat efek toksikologi bagi tubuh dan sifatnya yang dapat
terakumulasi dalam tubuh . Logam kadmium dalam jangka waktu yang panjang dapat
menyebabkan kerusakan ginjal. Logam timbal dapat menyebkan gangguan sistem syaraf,
menyebabkan pendarahan, karsinogen dan kerusakan otak (Ehi-Eromosele, 2012). Air sadah
(CaCO3) dapat menyebabkan penyakit kardiovaskuler bagi manusia (Hussain et al, 2012).
Logam seng (Zn) adalah logam essensial bagi tubuh akan tetapi kelebihan logam ini akan
sangat berbahaya dan bersifat toksik. Tingginya kadar Mn+2
, Ca+2
, Na+
, Cl-
dan SO4
-2
32. 23
disebabkan oleh limbah yang berasal dari kegiatan domestic rumah tangga (Meybeck, et al.
1996). Kelebihan ion Fe+2
dan Mn+2
dapat menyebabkan gangguan neurologis. (SON, 2007).
5.4 Kimia organik
Parameter kimia organik yang diujikan terhadap 5 sampel air sumur berupa
pengujian kadar KMnO4. Hasil pengujian lengkap lima sampel yang diujikan di laboratorium
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Palembang dapat
dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel 5.3 . Hasil Pemeriksaan parameter kimia organik
Parameter
Kimia
Satuan
Batas
maksimum
yang
diperbolehkan*
Hasil Sampel
A B C D E
KMnO4 mg/L 10 2,52 2,68 1,89 2,05 2,84
Adanya bahan organik dalam air erat hubungannya dengan terjadinya perubahan sifat fisik
dari air, terutama timbulnya warna, bau dan rasa dan kekeruhan yang diinginkan. Adanya zat
organik dalam air dapat diketahui dengan menetukan angka permanganatnya. Walaupun
KMnO4 sebagai oksidator yang dipakai tidak mengoksidasi semua zat organik yang ada,
namun cara ini sangat praktis dan cepat (Sutrisno, 2006)
Standart kandungan zat organik dalam air bersih berdasarkan Permenkes no
416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air maksimal 10
mg/l. Kandungan zat organik yang berlebih dalam air dapat menyebabkan bau tidak sedap
karena terjadi penguraian zat organik dalam air, sedangkan pengaruh terhadap kesehatan
dapat menyebabkan gangguan pencernaan (Sutrisno, 2006).
5.5 Water Quality Indeks (WQI)
Water quality indeks dihitung berdasarkan standar dari World health organization
(Brown, 1970) secara aritmatika sesuai rumusan dibawah ini
WQI = Σ Qn.Wn/ Σ Wn
Dimana WQI = water quality indeks
Qn = Water Quality Rating tiap parameter
33. 24
Wn = unit berat tiap parameter
Hasil perhitungan water quality indeks dari kelima sampel sumur dapat dilihat pada tabel 5.4
dibawah ini
Tabel 5.4 Water Quality Indeks sampel sumur
No Sampel WQI Kesimpulan
1 Sumur A 45,66811 excellent
2 Sumur B 45,42535 excellent
3 Sumur C 45,84581 excellent
4 Sumur D 46,34022 excellent
5 Sumur E 45,59327 excellent
Berdasarkan hasil diatas, kelima sampel sumur memiliki status mutu yang excellent.
34. 25
BAB 6
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
6.1 Rencan tahapan berikutnya
Penelitian ini adalah penelitian awal untuk menetapkan baseline kualitas air di RT 68
tersebut. Untuk tahapan selanjutnya diperlukan pemantauan secara periodik terhadap
beberapa parameter pada tiap musim baik musim hujan maupun kemarau. Untuk
publikasi jurnal akan dipublikasikan di jurnal teknik di universitas PGRI dan jurnal di
Science of Technology.
35. 26
BAB 7
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan parameter fisika disimpulkan bahwa 5 sampel bau memenuhi syarat, 5
sampel rasa memenuhi syarat, 4 sampel jumlah padatan terlarut memenuhi syarat, 3
sampel Kekeruhan memenuhi syarat, dan 5 sampel suhu dan warna memenuhi syarat.
2. Berdasarkan parameter kimia disimpulkan bahwa kelima sampel tidak ada yang
melebihi batas maksimal kadar yang diizinkan kecuali untuk parameter pH
3. Berdsarkan parameter kimia organik disimpulkan bahwa semua sampel memenuhi
kriteria kimia organik
4. Water quality indeks semua sampel < 50 yang menunjukkan semua sampel dalam
kondisi baik
7.2 Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan antar lain
1. Terdapat beberapa parameter pemeriksaan yang tidak dilakukan misalnya
pemeriksaan logam alumunium, BOD, COD dikarenakan laboratorium yang dituju
pada saat penelitian memiliki kendala pemeriksaan sehingga tidak dapat dilakukan
2. Air sumur warga setelah disurvey menunjukkan bahwa semua sampel sumur tersebut
tidak digunakan untuk keperluan air minum, oleh karena itu pada penelitian ini tidak
dilakukan pemeriksaan mikrobiologi berupa E coli
3. Parameter yang diukur tidak menyeluruh dikarenakan adanya kendala dalam
pelaksanaan penelitian sehingga metode analisa data yang digunakan diubah
menyesuaikan hasil penelitian yang awalnya menggunakan metode Storred diubah
menjadi Water Quality Indeks
7.3 Saran
Perlu dibandingkan water quality indeks dari sampel sumur pada kondisi musim yang
berbeda-beda
36. 27
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, M; Jusuf, H; Prasetya, E. 2014. Uji kualitas air sumur gali di wilayah pesisir pantai
(studi penelitian sumur gali di desa Bulontio Barat kecamatan Sumalata
kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo. Fakultas Ilmu
Kesehatan.Universitas Gorontalo.
Aboyeji, O.S., Eigbkhan,s.F. 2016. Evaluations of groundwater containations by leachates
around Ousosun Open dumpsites in Lagos metropolis, south west Nigeria. Jurnal
of environment management 83. Page 333-341
Achmad, R. 2004. Kimia Lingkungan. Andi Yogyakarta
Apriliana, E; Ramadhian, MR, Gapila,M.2014. Bacteriological quality of refill drinking water
at refill drinking water depots in Bandar lampung.JurnalKedokteran. Volume
4(7). PP 142-146
Asnawati, 2012. Kajian kualitas air sumur gali ditinjau dari parameter bakteri Eschericia Coli
dan besi (Fe) di kelurahan Bagan Pete kecamaan Kotabaru Jambi. Tesis. Fakultas
kedokteran: Universitas Gadjah Mada
Bahagia, Yunita, Irda., Ruslin. 2018. Analisa kualitas air sumur pemukiman kumuh gampong
be Urawe Kota Banda Aceh. Serambi Enggineering, Volume III Edisi khusus. Hal
285-291.
Biswas, A.K., Kumar, S., Satheesh, S., Bhattacharyya, J.K., Chakra berti, T. 2010. Studies on
environmental quality in and around municipal solid dumpsite. Resources,
Conservation and recycling 55(2010). Page 129-134
Brown, R.M; Clelland, M.C;Dininger R.A; Tozer, R.G. 1970. Water Quality Indeks. Do we
dare ?. Water and sewage work. 117. pp 339-343
Chwodhury, S., Mazumder, A., Al Attas, A., Husain, T. 2016. Heavy metals in drinking
water ; oocurences, implication and future needs in developing countreis. Science
of total environment. Page 476-488
Eddy, NO; Ekop AS.2007. Assessment of quality of water treated and distributed by
AkwaIbon State Company. E-J Chem. Vol 4(2).Pp180-186.
Ehi-Eromosele, Okiei W. 2012. Rosources and Environment. Vol 2(3). Pp 82-86
Hussain, et al. 2012. Journal of agriculture and envirenmental science. 12(8). Pp 1091-1094.
Ignatius, N.K., Thara, K., Dheenadayalan,M.S. 2018. Phsyco-chemical study of groundwater
quality at selected locations in periyakulum theni district. Tamilnadu. India.
Material Today Proceedings 5. Page 422-428.
37. 28
Ikem, A., Osibanju,O., Sidhan.,M.K.C., sobande, A. 2002. Evaluation of groundwter quality
characteristic near two waste sites in Ibea and Lagos, Nigeria. Water, Air, and
Soil Pollution 140. Page 307-333
Indah, A.Y.,Hilda Zulkifli, M. Faisal. 2006. Pengaruh lindi TPA sampah batu putih
kabupaten OKU terhadap Kualitas Air disekitar TPA. Jurnal pengelolaan
Lingkungan 4 (2) hal 37-46
Gofur, A; Kartini, AD; Rahman. 2016. Studi Kualitas Fisika, Kimia dan Biologi pada air
minum dalam kemasan berbagai merek yang beredar di Kota Makassar tahun
2016. Universitas Muslim Indonesia. Makassar.
Gusnisar, . 2012. Pengaruh sumur resapan terhadap kualitas air tanah. Skripsi. Fakultas
teknik. Universitas Indonesia.
Marwati, M; Mardani; Sundra, K. 2008. Kualitas air sumur ditinjau dari kondisi lingkungan
fisik dan perilaku masyarakat di wilayah puskesmas I denpasar selatan.
Meybeck, M; Helmer R. 1996. Introduction in: D. Chapman [Ed]. Water quality
Assessments.A guide to use biota, sediments and water environmental
monitoring.2nd
edition.Chapman and Hall. London
Munfiah S, Nurjazuli, Setiani O (2013). KualitasFisikdan Kimia Air SumurGalidanSumurBor
di Wilayah KerjaPuskesmas Guntur II KabupatenDemak, Vol. 12, No.2.
Narsi, Wahyuni, RR, Susanti, Y. 2017. Uji Kelayakan air minum isi ulang di pasir pengaraian
kabupaten rokan hulu Riau.Jurnal Ilmu Pangan dan Hasilpertanian.Volume 1 No
1.
Nas, B. 2009.Geostatistical approach to assessment of spatial distribution of ground water
quality.Journal of environmental sanitation.Vol 1(4).Pp 163-172
Nayyef, MA; Amal, AS. 2012. Efficiency of Lemma minor L in the Phytoremediation of
waste water pollutans from basrah oil refinery. Journal of Applied Biotechnology
in environmental sanitation. 1(4) pp 163-172
Parera, M; Wenny, S; jimmy, F. 2012. Analisis perbedaan pada uji kualitas air sumur di
kelurahan Madidir Ure kota Bitung berdasarkan parameter fisika. Jurnal(online)
Permenkes RI No. 492 (2010). Persyaratan kualitas air minum. Menteri Kesehatan Republik
Indonesia.
Sari, G.M., Munawar, Napoleoin, A. 2015. Kualitas air di sekitar Eks tempat pembuanga
akhir karya jaya Palembang. Bioscientiae Vol 12 no 1 Hal 90 – 101
Slamet, S.J. 2005. Toksikologi Lingkungan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
38. 29
Soemirat, 2009. Kesehatan Lingkungan Yogyakarta. Gadjah Mada university press.
Standard Organization of Nigeria. 2007. Nigeria Standart for drinking water Quality Abuja,
Nigeria. Price group D Printing press
Sunarya Y (2001). Pencemaran Air, Udara, dan Tanah. Bandung: Grafindo Media Pratama
Suripin. 2001. Pelestarian Sumber Daya Tnaha dan Air. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Suryana, W. 2013. Analisis kualitas air sumur dangkal di kecamatan Biringkanayya kota
Makasar. Skripsi. Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Sutrisno, C.T. 2006. Teknologi penyediaan air bersih. Cetakan keenam. Jakarta. Rineka
Cipta.
Trisnawulan, I; wayan, B.S; Sundra, k. 2007. Analisis kualitas air sumur gali di kawasan
pariwisata sanur.
SNI 06-2412-1991. Metode pengambilan contoh kualitas air. Badan Standardisasi Nasional
Udhayakumar, R., Mnivannan, P., Raghu, K., Vaideki, S. 2016. Assesment of physico-
chemical characteristic of water in tamil nadu. Ecotoxicology and environment
safety
Ugya, AY, Imam, TS; Tahir, SM(2015). The use of Pastia Stratiotes in the phytoremediation
of romi stream: A case stuy of kaduna refinery and petrochemical company
polluted stream. IOSR-JESTFT. 9(1). Pp 2319-2402
Ugya, AY; Umar, SA; Yusuf, AS. 2015. Assessment of well water quality: A case Study of
Kaduna South Local Government Area, Kaduna State Nigeria. Merit Research
Journals. Vol 3(3).pp 039-043
Warsinah, suheryanto, Windusari, Y. 2015. Kajian cemaran logam berat timbal (Pb) pada
kompartemen di sekitar pembuangan akhir (TPA) sukawinatan Palembang. Jurnal
penelitian sains volume 17 No 2
Wardhana, W. 2004. Dampak pencemaran lingkungan. Yogyakarta. ANDI
Wandrivel, R., N. Suharti & Y. Lestari. 2012. Kualitas Air Minum Yang Diproduksi Depot
Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Bungus Padang Berdasarkan Persyaratan
Mikrobiologi. Jurnal Kesehatan Andalas. 1(3).
Yudhyanto, Bima, Budi Utomo, sulastro. 2015. Pengaruh tempat pembuangan akhir sampah
putri cempo Surakarta terhadap kualitas air tanah dangkal penduduk di sekitar. E-
jurnal matriks teknik sipil. Hal 564-569
44. 35
Lampiran 2. Biodata Ketua Dan Anggota
Biodata Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Pra Dian Mariadi S.Si.,M.T
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 169.2012.01
5 NIDN 0213038503
6 Tempat dan Tanggal Lahir Palembang, 13 Maret 1985
7 E-mail Pradian@ukmc.ac.id
9 Nomor Telepon/HP 0853-5733-7345
10 Alamat Kantor Jl. Kolonel H.barlian Lr. Suka Senang KM.7 Palembang
30152
11 Nomor Telepon/Faks (0711) 412806
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = … orang; S-2 = … orang; S-3 = … orang
13. Mata Kuliah yg Diampu
Kimia Analitik, I, II dan III
Biokimia I dan II
Analisa Air I dan II
Kimia Fisika
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas
Sriwijaya
Universitas
Sriwijaya
Bidang Ilmu Mipa Kimia Energi dan
Lingkungan
Tahun Masuk-Lulus 2003-2007 2009-2012
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Sintesis hibrid
anorganik-organik
V2O5-PST yang
mengandung gugus
fungsi N-
The effect addition
of n-butanol on the
characteristic of
gasohol
Nama Pembimbing/Promotor Risfidian Mohadi
S.Si.,M.Si dan
Nurlisa Hidayati
S.Si.,M.Si
Dr.Tuty Emilia
S.T.,M.T dan Dr.
Ir.M.Faisal DEA
45. 36
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir
(Bukan skripsi, thesis, maupun disertasi)
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp)
1 2013 Studi pencemaran logam timbal (Pb)
pada batang dan daun kangkung
darat (Ipomea Reptans Poir)
STIKes Perdhaki
Charitas
Palembang
2.500.000
2 2017 Pengaruh suspensi nanas (Ananas
comosus) terhadap penurunan kadr
logam Pb dan Hg dalam ikan juaro
(Pangasius polyuranodon)
Kemenristek Dikti 20.000.000,-
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 tahun terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp)
1 2013 Penyuluhan dan pemeriksaan
kesehatan (kadar gula dalam darah
dan asam urat) gratis di lingkungan
RT 04 dan 67 kecamatan sukarame
Lr Sukasenang
STIKes perdhaki
Charitas
palembang
8.638.122
2 2014 Penyuluhan dan pemeriksaan gula
darah sebagai langkah pendeteksia
dini terhadap diabetes melitus
STIKes Perdhaki
charitas
palembang
2.825.900
3 2016 Pemeriksaan gula darah untuk
meningkatkan derajat kesehatan
warga rt 04 kelurahan sukasenang
Universitas
katolik Musi
Charitas
Palembang
3.000.000
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 tahun terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun
1 The effect of n-Butanol
addition on research octane
number and water content of
gasohol
prosiding seminar nasional
MIPA dalam rangka Dies
Natalis ke -25 fakultas Mipa
Universitas Sriwijaya
tanggal 2 oktober 2014
serta disajikan dalam
Prosiding seminar nasional
dengan ISBN 978-602-
71798-0-6 halaman 240-
246
2 Pengaruh lama perendaman
kertas Koran menggunakan air
panas terhadap kadar timbale
pada ikan asin gabuns
Jurnal KINETIKA Politeknik
Negeri Sriwijaya
Volume 6/ no 2/ tahun
2015
3 Pengaruh Konsentrasi
suspense nanas dan perebusan
terhadap penurunan kadar
merkuri pada ikan baung yang
dijual di pasar cinde
Palembang tahun 2015
Jurnal KINETIKA Politeknik
Negeri Sriwijaya
Volume 6/ No 3/ tahun
2015
4 Review : profil hybrid
membrane dalam proses
reduksi air limbah
Jurnal konversi dengan ISSN
2252-7311
volume 5 no 1 halaman 1-
10 tahun 2016
5 Removal lead (Pb) and
mercury from juaro fish
(Pangasius polyuranodon)
using citric acid from
pineapple extract (Ananas
comosus) as chelating agent
jurnal Science & technology
Indonesia terindeks DOAJ
dengan p-ISSN : 2580-4405,
e-ISSN : 258-4391
Vol 2 halaman 89-91 tahun
2017 hasil hibah dosen
Pemula (PDP)
Kemenristek DIKTI
6 Lead and cadmium
mobilization from Anas
moscha and cairina moschata
International Journal
pollution research ISSN
0257-8050 terindeks scopus
Volume 37 (2) tahun 2018
46. 37
tissue using pineappe extract
as chelating agent
Q4
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 tahun terakhir
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 Seminar nasional MIPA The effect of n-butanol
addition on research octane
number and water content of
gasohol
Palembang, 2 Oktober
2014
2 Seminar Nasional lahan
Suboptimal dan pameran
produk pertanian 2017 dalam
rangka Dies UNSRI ke -57
Removal lead (Pb) and
mercury from juaro fish
(Pangasius polyuranodon)
using citric acid from
pineapple extract (Ananas
comosus) as chelating agent
Palembang, 19 – 20
Oktober 2017
3 The 6th
International
Conference of the Indonesian
Chemical Society
Lead and cadmium
mobilization from Anas
moscha and cairina moschata
tissue using pineappe extract
as chelating agent
Palembang, , 17-18
Oktober 2017
G. Karya Buku dalam 5 tahun terakhir
No. Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1 - - - -
H. Perolehan HKI Dalam 5-10 tahun terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1 - - - -
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5
tahun terakhir
No. Judul/Tema Rekayasa Sosial Lainnya
yang telah diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon Masyarakat
1 - - - -
J. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
dibuat dengan sebenarnya.
Palembang, 25 Mei 2019
Ketua peneliti
Pra Dian Mariadi S.Si.,M.T
47. 38
Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Ian Kurniawan, S.T., M.Eng., IPM.
2 Jenis Kelamin Laki - Laki
3 Jabatan Fungsional Lektor (III C)
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 176.2013.1
5 NIDN 0229108402
6 Tempat, Tanggal Lahir Palembang, 29 Oktober 1984
7 E-mail iankurniawan@ukmc.ac.id
iankurniawan019@gmail.com
8 Nomor Telepon/HP 081392855001
9 Alamat kantor Fikes UKMC Jln. Kol. H Burlian Km. 7
10 Nomor telepon /Faks 0711 – 412806/0711 - 415780
11 Lulusan yang telah dihasilkan 30 Orang S1
13 Mata Kuliah yang diampu 1. Kimia Analitik I dan II
2. Biokimia I dan II
3. Kimia Fisika
4. Kesehatan dan Keselamatan Kerja RS
5. Metodologi Penelitian
6. Statistik
7. Analisis Air
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Islam
Indonesia
Universitas
Gadjah Mada
Universitas
Sriwijaya
Bidang Ilmu Teknik Kimia Teknik Kimia-Magister
Teknik Pengendalian
Pencemaran Lingkungan
Ilmu Lingkungan
Tahun masuk-lulus 2002-2007 2008-2010 2014-2017
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Perancangan
Pabrik
Edible Oil dari
Jagung
Penentuan Kondisi
Optimum Pembuatan
Selulosa dari Ampas
Tandan Kosong
Kelapa Sawit
Sistem Pengolahan
Antibiotik dalam
Air Limbah RS
menggunakan
Hybrid Membrane
Nama
Pembimbing/Promotor
Ir. Aswati
Midaryani, M.Sc.
Ir. Supranto, Ph.D Prof. Ir. Subriyer
Nasir, M.S., Ph.D
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir
(Bukan skripsi, thesis, maupun disertasi)
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp)
1 2014 The Effect of N Butanol Addittion
on Research Octane Number and
Water Content of Gasohol
Pribadi 2.500.000,-
2 2014 Oil Palm Empty Fruit Bunch Fiber
Conversion to High Refined
Cellulose using Nitric Acid and
Sodium Hydroxide as the
Delignificating Agents
Pribadi 4.000.000,-
3 2015 Pengaruh Lama Perendaman Kertas
Koran menggunakan Air Panas
Terhadap Kadar Timbal
Pribadi 2.000.000,-
4 2015 Pengaruh Suspensi Nanas dan Pribadi 2.000.000,-
48. 39
Perebusan terhadap Penurunan
Kadar Merkuri Ikan Baung
5 2017 The Screening of Potential
Antibiotics From Hospital
Wastewater in Tropical Region
(Case Study at Palembang, South
Sumatera, Indonesia)
DRPM 50.000.000,-
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 tahun terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp)
1 2013 Penyuluhan dan pemeriksaan
kesehatan (Kadar gula darah dan
asam urat) gratis di lingkungan RT
04 dan RT 67 kecamatan Sukarame
Lr Suka Senang
Institusi 3.000.000,-
2 2015 Pemeriksaan Kualitas Air Secara
Bakteriologi pada Masyarakat RT 04
Kelurahan Sukajaya Kecamatan
Sukarame
Institusi 3.000.000,-
3 2017 Pemeriksaan HbsAg pada
Siswa/Siswi SMAN Pumu Tanjung
Sakti Kab. Lahat guna
Meningkatkan Kualitas Kesehatan
Remaja
Institusi 3.000.000,-
4 2018 Memberi pelayanan kepada
masyarakat yang menunjang tugas
umum pemerintahan dan
pembangunan berdasarkan keahlian
dalam program lingkungan
ESDM Provinsi 35.000.000,-
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 tahun terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun
1 Pengaruh lama perendaman
kertas koran menggunakan air
panas terhadap kadar timbal
pada ikan asin gabus
Jurnal KINETIKA Politeknik
Negeri Sriwijaya
Hal : 29-34, Juli 2015
ISSN : 11693-9050
2 Pengaruh konsentrasi suspensi
nanas dan perebusan terhadap
penurunan kadar merkuri (Hg)
pada ikan baung (Mystus
Nemurus) yang dijual di pasar
Cinde Palembang tahun 2015
Jurnal KINETIKA Politeknik
Negeri Sriwijaya
Hal : 1-5
ISSN : 1693-9050
3 Review : Profil Hybrid
Membrane dalam Proses
Reduksi Air Limbah
Jurnal Konversi DOAJ
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
Nomor 1/Volume 5
Hal 1-10
ISSN : 2252-7311
e-ISSN : 2549-6840
4 The Screening of Potential
Antibiotics From Hospital
Wastewater in Tropical
Region (Case Study at
Palembang, South Sumatera,
Indonesia)
Pollution Research Journal
Scopus H Index 20, NAAS
Rating 4.97, SJR 0.14
Vol. 36 Issue 2, 2017
Hal 343-351
ISSN : 0257-8050
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 tahun terakhir
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 Prosiding Seminar Nasional The Effect of N Butanol Hotel Swarna Dwipa,
49. 40
MIPA dalam rangka Dies
Natalis ke-25
Addittion on Research
Octane Number and Water
Content of Gasohol
Palembang
Oktober 2014
2 Proceeding International
Conference Sriwijaya
International Conference on
Engineering, Science &
Technology - 2016
Hospital Wastewater :
Prediction of Contamination
Characteristics and The
Possibility of Hybrid
Membrane Process.
Hotel Santika, Bangka
November 2016
3 Prosiding Seminar Nasional
AVOER ke 9, Fak. Teknik
Unsri
Kinerja Hibrid Membran
dalam Pengolahan Air yang
Mengandung Ciprofloxacin
Antibiotik
Hotel 101, Palembang
November 2017
4 Prosiding Seminar Nasional
AVOER ke 9, Fak. Teknik
Unsri
PERBEDAAN JUMLAH
KOLONI JAMUR
TRICHOPHYTON
RUBRUM PADA MEDIA
SABOURAUD DEXTROSA
AGAR (SDA) DAN MEDIA
MODIFIKASI DENGAN
UBI KAYU
Hotel 101, Palembang
November 2017
5 Prosiding Seminar Nasional
Pursplo FP Unsri
Studi Analisis Potensi
Cemaran Antibiotik
dalam Primary Pond Air
Limbah Rumah Sakit"
Graha Sriwijaya
Palembang
Oktober 2017
G. Karya Buku dalam 5 tahun terakhir
No. Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1 - - - -
H. Perolehan HKI Dalam 5-10 tahun terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1 - - - -
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5
tahun terakhir
No. Judul/Tema Rekayasa Sosial Lainnya
yang telah diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon Masyarakat
1 Rancangan Umum Energi Daerah
Sumsel
2018 ESDM
Provinsi
Sumsel
Baik
J. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Lulusan Doktor Ilmu
Lingkungan Bepredikat
CUMLAUDE pada Wisuda
133 Unsri
Universitas Sriwijaya 2017
2 Pemakalah/Presenter Terbaik
Seminar Nasional Avoer 2017
Panitia Seminar Nasional Avoer ke 9,
Fakultas Teknik, Unsri
2017
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
50. 41
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
dibuat dengan sebenarnya.
Palembang, 25 Mei 2019
Anggota Tim,
Dr. Ian Kurniawan, S.T., M.Eng., IPM.
51. 42
Lampiran 3. Perhitungan Water Quality Indeks (WQI)
Tabel Hasil pemeriksaan Secara Fisika, Kimia dan Kimia organik
Parameter sampel A Sampel B Sampel C Sampel D Sampel E
TDS (mg/L) 360 229 547 148 294
Kekeruhan (NTU) 20,31 2,95 41,5 4,43 3,2
Warna (TCU) 6 6 7 7 7
Besi (mg/L) 0,14 0,09 0,06 0,12 0,08
Flourida (mg/L) 0,08 0,09 0,08 0,09 0,09
kadmium (mg/L) 0,0015 0,0015 0,0015 0,0015 0,0015
Kesadahan (mg/L) 172,2 161,7 180,6 159,6 157,5
Mangan (mg/L) 0,03 0,0033 0,0033 0,04 0,0033
Nitrat (mg/L) 9,2 9,3 21,5 13,7 18
Nitrit (mg/L) 0,015 0,0045 2,96 0,019 0,0015
pH 6,25 5,26 6,46 5,14 4,24
Seng (Zn) (mg/L) 0,07 0,005 0,04 0,13 0,005
Sianida (CN) (mg/L) 0,003 0,004 0,006 0,004 0,006
Sulfat (SO4) (mg/L) 14,96 5,83 0,97 0,86 0,63
Timbal (Pb) (mg/L) 0,0031 0,0031 0,0031 0,01 0,0031
KMnO4 (mg/L) 2,52 2,68 1,89 2,05 2,84
Perhitungan Water quality Indeks Sampel A