Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. PROFESI
KEPENDIDIKAN
Profesi dalam bahasa latin
(proffesiion) berarti pekerjaan,
sedangkan dalam kamus besar
bahasa Indonesia profesi adalah
bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian
(keterampilan, kejujuran, dsb)
3. Ciri
Profesi
Memiliki fungsi dan
signifikasi sosial.
Studi dalam waktu
lama di perguruan
tinggi
Memiliki batang tubuh disiplin ilmu
tertentu
Memperoleh keahlian dan
keterampilan melalui metode ilmiah.
Memberi layanan yang baik pada
klien dan otonom
4. Merupakan wahana
sosialisasi nilai
profesional di kalangan
siswa
Memiliki keahlian dan
keterampilan tingkat
tertentu.
Berpegang teguh pada
kode etik organisasi
profesi.
Bebas memecahkan
masalah pekerjaannya
Mempunyai prestise yang
tinggi di masyarakat dan
berhak mendapat imbalan
yang layak
5. Standar profesi
Dan Manap Somari (1996) yang mengutip dari Volmer dan
Oteng 1989 menulis standar profesi sebagai berikut :
1. Memiliki ilmu yang diperoleh melalui pendidikan lama
setara dengan S1 atau lebih
2. Kewenangan profesi diakui oleh klien
3. Adanya sanksi dan pengakuan masyarakat akan
keabsahan kewenangannya
4. Memiliki kode etik
5. Punya budaya profesi yang dinamis dan terus-menerus
berkembang
6. Ada persatuan profesi yang kuat dan berpengaruh
6. PERIHAL
PENDIDIK
GUR
U
DOSE
N
Pendidik profesional
dengan tugas utama
mendidik, mengajar,
membimbing,
mengarahkan, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan
anak usia dini jalur
pendidikan formal, dasar,
dan menengah.
Pendidik profesional dan
ilmuwan dengan tugas
utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi,
dan seni melalui
pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada
masyarakat.
10. PERUBAHAN KURIKULUM
DI INDONESIA
Tahun 1947 – Leer
Plan (rencana
pembelajaran)
Tahun 1952 –
rencana
pembelajaran
terurai
Tahun 1964 –
rencana
pendidikan
Tahun 1968 –
kurikulum 1968
Tahun 1975 –
kurikulum 1975
Tahun 1984 –
kurikulum
1984
Tahun 1994
dan 1999 –
kurikulum 1994
dan suplemen
kurikulum 1999
Tahun 2004 -
kurikulum
berbasis
kempetensi
Tahun 2006 –
kurikulum
tingkat satuan
pendidikan
15. Tahun 1968 –
kurikulum 1968
• Pembinaan jiwa pancasila,
pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus
• Integrasi mata pelajaran sejarah, ilmu bumi,
IPS, dan IPS.
16. Tahun 1975 –
kurikulum 1975
• Penekanan pada tujuan
• Istilah “satuan pelajaran”
• Guru disibukkan dengan catatan pembelajaran
18. Tahun 1994 dan 1999 –
kurikulum 1999 dan
suplemen kurikulum 1999
• Kombinasi kurikulum 1975 dan 1984
• Kurikulum super padat
• Suplemen kurkulum 1999
19. Tahun 2004 – kurikulum
berbasis kompetensi
• Disusun oleh tim pusat secara teroperinci,
daerah atau sekolah hanya melaksanakannya.
• Setiap pelajaran diurai berdasarkan
kompetensi yang harus dicapai siswa.
20. Tahun 2006 – kurikulum
tingkat satruan pendidikan
• Lebih Konstruktif
• Kompetensi Dasar dan
Standar Kompetensi Kelulusan
ditentukan oleh pemerintah
21. Kurikulum 2013
• Penilaian untuk kompetensi pengetahuan
dan kompetensi keterampilan menggunakan
huruf dan angka dengan skala 1,00 (D) – 4,00 (A).
Setelah direvisi namanya menjadi
kurikulum 2013 edisi revisi.