SlideShare a Scribd company logo
Kelompok 3
1. Dinik Trisiani S. M (4001414001)
2. Rosa Damayanti (4001414009)
3. Paryuni (4001414018)
LISTRIK MAGNET 1
• Menentukan secara empiris tentang orientasi
medan magnet di sekitar kawat lurus berarus.
• Menentukan secara empiris tentang orientasi
medan magnet di sekitar kawat melingkar
berarus.
• Mengamati orientasi medan magnet di sekitar
solenoida.
Tujuan
Alat dan Bahan
• Jarum kompas kecil
• Kawat / kabel berbentuk lurus
• Kawat / kabel berbentuk melingkar
• Solenoida
• Sumber arus
• Hambatan geser
• Amperemeter
Menghubungkan arus pada
kawat lurus dengan arah
vertikal
Dengan menggunaan jarum
kompas, mengamati orientasi
medan magnet di sekitar arus
tersebut (arah dan kuat
/lemah medan magnet), jika
jarak kompas dengan kawat
berarus divariasi.
Melakukan percobaan 2
denan beberapa variasi arus
Melakukan percobaan 2-3 jika
kawat yang dialiri arus
divariasi bentuknya yaitu
bentuk lingkaran
Melakukan percobaan 2-3
untuk solenoida dengan
jumlah lilitan kumparan
tertentu.
Cara Kerja
Data Pengamatan
2.Kawat Melingkar Berarus
3.Selenoida
PEMBAHASAN
• Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui
orientasi medan magnet disekitar kawat berarus
1. Kawat Lurus Berarus
percobaan ini menggunakan kawat lurus berarus
dengan beberapa variasi arus dan jarak. Variasi
jarak sebanyak 4 kali, yaitu 1 cm, 2cm, 3 cm dan
4 cm dengan arus tetap yaitu 2 A. Setelah
dihubungkn dengan sumber arus maka jarum
kompas mengalami penyimpangan.
Penyimpangan yang paling besar terjadi pada
jarak yang dekat.
• Sedangkan variasi arus yang digunakan adalah
0,5 A ; 1 A ; 1,5 A ; dan 2 A dengan jarak yang
tetap yaitu 1 cm. Simpangan terbesar pada
jarak 1 cm.
• Semakin besar jaraknya maka semakin kecil
simpangan jarum kompas yang berarti
semakin kecil medan magnetnya.
Rumus : B = μo i
2μr
Pada kawat lurus berarus baik variasi jarak
maupun variasi arus penyimpangan jarum
kompas dari jarum kompas 1,2,3,4
menunjukkan ke-4 jarum kompas membentuk
pola melingkar searah jarum jam.
Kesalahan yang terjadi pada percobaan ini
disebabkan karena beberapa hal :
1. Kurang teliti dan cermat saat kawat lurus
dialiri sumber arus.
2. Kesalahan paralaks mata yang kurang teliti
melihat perubahan yang terjadi.
2. Kawat Melingkar Berarus
• Pada percobaan kedua kami menggunakan kawat
melingkar berarus, dalam percobaan yang telah dilakukan
digunakan beberapa variasi yaitu variasi jarak dan variasi
arus. Langkah pertama yaitu menghubungkan arus pada
kawat melingkar dengan arah vertikal. Dengan
menggunakan 4 jarum kompas, kami mengamati orientasi
medan magnet di sekitar kawat tersebut. Lalu kami
mencatat orientasi arah jarum kompas sebelum dialiri
sumber arus. Selanjutnya kami menggunakan variasi jarak
sebanyak 4 kali dengan jarak 1 cm, 2 cm, 3 cm, dan terakhir
4 cm. Dan dihubungkan dengan sumber arus maka jarum
kompas mengalami penyimpangan dengan menggunakan
arus tetap yaitu 2 A.
Sedangkan pada variasi arus kami menggunakan
arus sebesar 1 A, 1.5 A, 2 A, 2.5 A dengan jarak tetap
yaitu 1 cm. Setelah dihubungkan dengan sumber arus
maka jarum kompas mengalami penyimpangan.
Prinsipnya sama dengan kawat lurus berarus variasi jarak
dan arus pada kawat melingkar juga berpengaruh pada
simpangan jarum kompas yang merupakan indikator arah
medan magnet.
Pada saat percobaan variasi jarak, penyimpangan
terbesar pada jarak 1 cm, sedangkan saat percobaan
variasi arus penyimpangan jarum kompas pada kuat arus
sebesar 2.5 A.
Besarnya medan magnet yang terjadi pada kawat
melingkar berarus yang diindikasikan oleh jarum kompas
sebanding dengan kuat arus dan berbanding terbalik dengan
arahnya, sesuai dengan rumus B = μo i
2μr
Pada kawat melingkar berarus arah aliran arus yang terjadi
yaitu ke atas dan kemudian mengalir ke bawah. Pada kompas
posisi pertama dan ketiga mempunyai arah dan besar yang
sama. Begitu pula pada kompas yang diletakkan pada posisi
kedua dan keempat juga mempunyai arah dan besar yang
sama. Dan arah simpangannya pun memenuhi aturan tangan
kanan. Sedangkan arus yang mengalir pada kawat yang
terletak pada posisi kompas dua dan empat keluar bidang
gambar sehingga arah simpangan magnetnya ke arah kiri.
Ketika kita melakukan percobaan variasi jarak
dengan arus yang sama yaitu 2 A data yang diperoleh
tidak sesuai dengan teori. Hal ini dikarenakan beberapa
faktor kesalahan diantaranya:
a. Keadaan amperemeter yang tidak stabil angkanya
ketika dihidupkan kemudian dimatikan.
b. Kurang cermat dan teliti dalam melihat perubahan
jarum kompas sebelum maupun setelah dialiri arus
listrik.
c. Kurang tepat dalam mengukur hambatan gesernya.
• Jadi dapat disimpulkan bahwa
percobaan yang kedua ini saat melakukan
variasi arus menghasilkan data yang sesuai
dengan teori yang ada sedangkan saat
melakukan variasi jarak memperoleh data
yang tidak sesuai dengan teori karena
beberapa faktor kesalahan.
3. Solenoida
• Pada percobaan ketiga menggunakan
solenoida, kami menggunakan variasi jarak dan
arus. Langkah pertama yaitu menghubungkan
arus pada solenoida dengan arah vertikal. Dengan
menggunakan jarum kompas, kami mengamati
orientasi medan magnet di sekitar arus tersebut.
Lalu kami mencatat orientasi arah jarum kompas
sebelum dialiri sumber arus. Selanjutnya kami
melakukan variasi jarak hanya 2 kali saja karena
ketika praktikum kami mengalami kekurangan
waktu. Jarak yang kami gunakan yaitu 1 cm dan 2
cm.
• Sedangkan variasi arus yang kami gunakan
yaitu 1.5 A dan 2 A dengan jarak tetap yaitu 1
cm. Pada variasi jarak, arus tetap yang
digunakan yaitu 2 A.
• Pada saat melakukan variasi jarak simpangan
jarum kompas terbesar pada jarak 1 cm dan
terkecil jarak 2 cm. Sedangkan ketika
melakukan variasi arus simpangan terbesar
pada arus 1.5 A. Seharusnya simpangan
terbesar pada arus 2 A. Hal ini disebabkan
karena beberapa kesalahan yang kami lakukan
ketika melakukan percobaan.
Kompas 2 dan 4 dipengaruhi oleh arah arus vertikal
sedangkan kompas 1 dan 3 dipengaruhi oleh arah arus
horizontal.
Solenoida berlaku seperti magnet: salah satu ujung dapat
dianggap kutub utara dan ujung yang lainnya sebagai
kutub selatan, bergantung pada arah arus di loop-loop
tersebut (menggunakan kaidah tangan kanan). Karena
garis-garis medan magnet meninggalkan kutub utara
solenoida berada di ujung kanan. Dalam melakukan
percobaan, kemungkinan terdapat beberapa kesalahan
yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. Kesalahan dalam menentukan kecepatan arus
menggunakan hambatan geser.
2. Kesalahan dalam menentukan dan
menggambarkan arah simpangan jarum kompas.
3. Amperemeter yang digunakan sudah dalam
keadaan hampir rusak.
4. Ada getaran yang dapat mempengaruhi
penyimapangan jarum kompas.
5. Terburu-buru oleh waktu sehingga kurang teliti
dalam mengamati perubahan arah jarum
kompas.
Kesimpulan
1. Suatu kawat apabila dialiri arus listrik, maka di sekitar kawat
tersebut akan timbul medan magnetik.
2. Kaidah tangan kanan sesuai orientasi medan magnet pada
kawat lurus berarus, kawat melingkar berarus, dan solenoida
berarus.
3. Besarnya penyimpangan jarum kompas dari arah normal
besarnya medan magnet.
4. Semakin besar arus yang digunakan maka penyimpangan
jarum kompas juga akan semakin besar dari keadaan normal.
5. Besarnya medan magnet (B) sebanding lurus dengan kuat
arus (I) dan berbanding terbalik dengan jarak (r). Semakin
besar jarak (r), semakin kecil penyimpangan jarum
kompasnya.
Saran
1. Sebelum praktikum, sebaiknya memeriksa
seluruh alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Menguasai materi sebelum melakukan
percobaan.
3. Mamanfaatkan waktu yang ada dengan
sebaik-baiknya.
4. Cermat dan teliti dalam mengamati
perubahan arah jarum kompas.

More Related Content

What's hot

Pembuatan alat praktikum gaya sentripental
Pembuatan alat praktikum gaya sentripentalPembuatan alat praktikum gaya sentripental
Pembuatan alat praktikum gaya sentripental
Sulistiyo Wibowo
 
Teori Atom JJ THOMSON
Teori Atom JJ THOMSONTeori Atom JJ THOMSON
Teori Atom JJ THOMSON
Mahesa Bae
 
Kapasitor plat sejajar. PPT
Kapasitor plat sejajar. PPTKapasitor plat sejajar. PPT
Kapasitor plat sejajar. PPT
Megio pradinata
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Azizah Fitria Sari
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwood
Widya arsy
 
Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : Fluida
Klik Bayoe
 
Momen gaya
Momen gayaMomen gaya
Momen gaya
Yasmin Muntaza
 
Gerak Osilasi
Gerak OsilasiGerak Osilasi
Gerak Osilasi
tintonajisadewo
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Rezki Amaliah
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulan
nooraisy22
 
Termodinamika (1-2) a Diferensial eksak dan tak eksak
Termodinamika (1-2) a Diferensial eksak dan tak eksakTermodinamika (1-2) a Diferensial eksak dan tak eksak
Termodinamika (1-2) a Diferensial eksak dan tak eksakjayamartha
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
Ghofarolic Sh
 
FISIKA - VEKTOR
FISIKA - VEKTORFISIKA - VEKTOR
FISIKA - VEKTOR
PRAMITHA GALUH
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Widya arsy
 
RPP GERAK MELINGKAR
RPP GERAK MELINGKARRPP GERAK MELINGKAR
RPP GERAK MELINGKAR
MAFIA '11
 
Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6
Fadelia Selvonia
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
umammuhammad27
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
Meiza Fitri
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOOD
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOODLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOOD
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOOD
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 

What's hot (20)

Pembuatan alat praktikum gaya sentripental
Pembuatan alat praktikum gaya sentripentalPembuatan alat praktikum gaya sentripental
Pembuatan alat praktikum gaya sentripental
 
Teori Atom JJ THOMSON
Teori Atom JJ THOMSONTeori Atom JJ THOMSON
Teori Atom JJ THOMSON
 
Kapasitor plat sejajar. PPT
Kapasitor plat sejajar. PPTKapasitor plat sejajar. PPT
Kapasitor plat sejajar. PPT
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
 
Materi.pengukuran
Materi.pengukuranMateri.pengukuran
Materi.pengukuran
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwood
 
Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : Fluida
 
Momen gaya
Momen gayaMomen gaya
Momen gaya
 
Gerak Osilasi
Gerak OsilasiGerak Osilasi
Gerak Osilasi
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulan
 
Termodinamika (1-2) a Diferensial eksak dan tak eksak
Termodinamika (1-2) a Diferensial eksak dan tak eksakTermodinamika (1-2) a Diferensial eksak dan tak eksak
Termodinamika (1-2) a Diferensial eksak dan tak eksak
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
 
FISIKA - VEKTOR
FISIKA - VEKTORFISIKA - VEKTOR
FISIKA - VEKTOR
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
 
RPP GERAK MELINGKAR
RPP GERAK MELINGKARRPP GERAK MELINGKAR
RPP GERAK MELINGKAR
 
Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOOD
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOODLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOOD
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOOD
 

Viewers also liked

Induksi Magnet
Induksi MagnetInduksi Magnet
Induksi Magnet
Pandyatama Adam
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrikPresentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
Rodnovry Joshua L. Tobing
 
6. induksi elektromagnetik
6. induksi elektromagnetik6. induksi elektromagnetik
6. induksi elektromagnetik
Agustinus Wiyarno
 
Fisika Dasar II (2) medan magnet
Fisika Dasar II (2) medan magnetFisika Dasar II (2) medan magnet
Fisika Dasar II (2) medan magnet
jayamartha
 
Ppt medan magnet
Ppt medan magnetPpt medan magnet
Ppt medan magnet
sherli malinda
 
Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2
Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2
Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2
Mahdi Salam
 
muatan listrik dan hukum coloumb
muatan listrik dan hukum coloumbmuatan listrik dan hukum coloumb
muatan listrik dan hukum coloumb
VieRgo NaYa
 
Hukum biot savart
Hukum biot savartHukum biot savart
Hukum biot savart
Wes Karni
 
Bunyi hukum biot dan savart
Bunyi hukum biot dan savartBunyi hukum biot dan savart
Bunyi hukum biot dan savart
syahguna
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmNurul Hanifah
 
TEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURANTEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURANRafben Andika
 
MANAJEMEN PEMASARAN
MANAJEMEN PEMASARAN MANAJEMEN PEMASARAN
MANAJEMEN PEMASARAN
Mohammad Walid Anshar
 
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XIIBab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bayu Ariantika Irsan
 
4. modul praktikum fisika dasar i
4. modul praktikum fisika dasar i4. modul praktikum fisika dasar i
4. modul praktikum fisika dasar i
Daniel Alfarado
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
yudhodanto
 
Medan Magnet
Medan MagnetMedan Magnet
Medan Magnet
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda PadatLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
yudhodanto
 
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNETMODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
Harisman Nizar
 
Modul Listrik Magnet
Modul Listrik Magnet Modul Listrik Magnet
Modul Listrik Magnet
Lailatul Maghfiroh
 

Viewers also liked (20)

Induksi Magnet
Induksi MagnetInduksi Magnet
Induksi Magnet
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrikPresentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
 
6. induksi elektromagnetik
6. induksi elektromagnetik6. induksi elektromagnetik
6. induksi elektromagnetik
 
Fisika Dasar II (2) medan magnet
Fisika Dasar II (2) medan magnetFisika Dasar II (2) medan magnet
Fisika Dasar II (2) medan magnet
 
Ppt medan magnet
Ppt medan magnetPpt medan magnet
Ppt medan magnet
 
Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2
Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2
Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2
 
muatan listrik dan hukum coloumb
muatan listrik dan hukum coloumbmuatan listrik dan hukum coloumb
muatan listrik dan hukum coloumb
 
Hukum biot savart
Hukum biot savartHukum biot savart
Hukum biot savart
 
Bunyi hukum biot dan savart
Bunyi hukum biot dan savartBunyi hukum biot dan savart
Bunyi hukum biot dan savart
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
 
TEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURANTEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURAN
 
MANAJEMEN PEMASARAN
MANAJEMEN PEMASARAN MANAJEMEN PEMASARAN
MANAJEMEN PEMASARAN
 
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XIIBab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
 
4. modul praktikum fisika dasar i
4. modul praktikum fisika dasar i4. modul praktikum fisika dasar i
4. modul praktikum fisika dasar i
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
 
Medan Magnet
Medan MagnetMedan Magnet
Medan Magnet
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda PadatLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
 
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNETMODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
 
Ukur kompas
Ukur kompasUkur kompas
Ukur kompas
 
Modul Listrik Magnet
Modul Listrik Magnet Modul Listrik Magnet
Modul Listrik Magnet
 

Similar to PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)

Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
Deden Odie
 
Percobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinantiPercobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinanti
anakinanti2
 
TM_3.pdf
TM_3.pdfTM_3.pdf
TM_3.pdf
SahilNurDini213
 
Modul 7
Modul 7Modul 7
Modul 7
Haris Nugraha
 
Bahan ajar kemagnetan
Bahan ajar kemagnetanBahan ajar kemagnetan
Bahan ajar kemagnetan
Zaina Rita
 
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikDevi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikkemenag
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikadeenurhayati
 
Kemagnetan bumi
Kemagnetan bumiKemagnetan bumi
Kemagnetan bumi
firly febrianne
 
Gaya dan Medan Magnet.pptx
Gaya dan Medan Magnet.pptxGaya dan Medan Magnet.pptx
Gaya dan Medan Magnet.pptx
KimAydiw1
 
Magnet 1 (2)
Magnet 1 (2)Magnet 1 (2)
Magnet 1 (2)
Lilis Sartika
 
Bab 7 magnet
Bab 7 magnetBab 7 magnet
Bab 7 magnet
AGUS SAEFUDIN
 
IPA-KELAS 9 - KEMAGNETAN (1).pptx
IPA-KELAS 9 - KEMAGNETAN (1).pptxIPA-KELAS 9 - KEMAGNETAN (1).pptx
IPA-KELAS 9 - KEMAGNETAN (1).pptx
BUDIKURNIAWAN699166
 
MEDAN MAGNET 1.pptx
MEDAN MAGNET 1.pptxMEDAN MAGNET 1.pptx
MEDAN MAGNET 1.pptx
DewiSetiawan1
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
Budi Santoso
 
IPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptxIPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptx
kurokawax
 
Draft laporan
Draft laporanDraft laporan
Draft laporan
Astri Yunita
 
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptxIPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx
FauziyahAlfathUmmuAi1
 
BAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptxBAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptx
LalapMakan
 

Similar to PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1) (20)

Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Percobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinantiPercobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinanti
 
TM_3.pdf
TM_3.pdfTM_3.pdf
TM_3.pdf
 
Modul 7
Modul 7Modul 7
Modul 7
 
Modul 7
Modul 7Modul 7
Modul 7
 
Bahan ajar kemagnetan
Bahan ajar kemagnetanBahan ajar kemagnetan
Bahan ajar kemagnetan
 
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikDevi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetik
 
Kemagnetan bumi
Kemagnetan bumiKemagnetan bumi
Kemagnetan bumi
 
Gaya dan Medan Magnet.pptx
Gaya dan Medan Magnet.pptxGaya dan Medan Magnet.pptx
Gaya dan Medan Magnet.pptx
 
Magnet 1 (2)
Magnet 1 (2)Magnet 1 (2)
Magnet 1 (2)
 
Bab 7 magnet
Bab 7 magnetBab 7 magnet
Bab 7 magnet
 
IPA-KELAS 9 - KEMAGNETAN (1).pptx
IPA-KELAS 9 - KEMAGNETAN (1).pptxIPA-KELAS 9 - KEMAGNETAN (1).pptx
IPA-KELAS 9 - KEMAGNETAN (1).pptx
 
MEDAN MAGNET 1.pptx
MEDAN MAGNET 1.pptxMEDAN MAGNET 1.pptx
MEDAN MAGNET 1.pptx
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
 
IPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptxIPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptx
 
Draft laporan
Draft laporanDraft laporan
Draft laporan
 
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptxIPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx
 
BAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptxBAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptx
 
Kemagnetan.ppt
Kemagnetan.pptKemagnetan.ppt
Kemagnetan.ppt
 

Recently uploaded

POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 

Recently uploaded (20)

POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 

PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)

  • 1. Kelompok 3 1. Dinik Trisiani S. M (4001414001) 2. Rosa Damayanti (4001414009) 3. Paryuni (4001414018)
  • 3. • Menentukan secara empiris tentang orientasi medan magnet di sekitar kawat lurus berarus. • Menentukan secara empiris tentang orientasi medan magnet di sekitar kawat melingkar berarus. • Mengamati orientasi medan magnet di sekitar solenoida. Tujuan
  • 4. Alat dan Bahan • Jarum kompas kecil • Kawat / kabel berbentuk lurus • Kawat / kabel berbentuk melingkar • Solenoida • Sumber arus • Hambatan geser • Amperemeter
  • 5. Menghubungkan arus pada kawat lurus dengan arah vertikal Dengan menggunaan jarum kompas, mengamati orientasi medan magnet di sekitar arus tersebut (arah dan kuat /lemah medan magnet), jika jarak kompas dengan kawat berarus divariasi. Melakukan percobaan 2 denan beberapa variasi arus Melakukan percobaan 2-3 jika kawat yang dialiri arus divariasi bentuknya yaitu bentuk lingkaran Melakukan percobaan 2-3 untuk solenoida dengan jumlah lilitan kumparan tertentu. Cara Kerja
  • 7.
  • 10. PEMBAHASAN • Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui orientasi medan magnet disekitar kawat berarus 1. Kawat Lurus Berarus percobaan ini menggunakan kawat lurus berarus dengan beberapa variasi arus dan jarak. Variasi jarak sebanyak 4 kali, yaitu 1 cm, 2cm, 3 cm dan 4 cm dengan arus tetap yaitu 2 A. Setelah dihubungkn dengan sumber arus maka jarum kompas mengalami penyimpangan. Penyimpangan yang paling besar terjadi pada jarak yang dekat.
  • 11. • Sedangkan variasi arus yang digunakan adalah 0,5 A ; 1 A ; 1,5 A ; dan 2 A dengan jarak yang tetap yaitu 1 cm. Simpangan terbesar pada jarak 1 cm. • Semakin besar jaraknya maka semakin kecil simpangan jarum kompas yang berarti semakin kecil medan magnetnya. Rumus : B = μo i 2μr
  • 12. Pada kawat lurus berarus baik variasi jarak maupun variasi arus penyimpangan jarum kompas dari jarum kompas 1,2,3,4 menunjukkan ke-4 jarum kompas membentuk pola melingkar searah jarum jam.
  • 13. Kesalahan yang terjadi pada percobaan ini disebabkan karena beberapa hal : 1. Kurang teliti dan cermat saat kawat lurus dialiri sumber arus. 2. Kesalahan paralaks mata yang kurang teliti melihat perubahan yang terjadi.
  • 14. 2. Kawat Melingkar Berarus • Pada percobaan kedua kami menggunakan kawat melingkar berarus, dalam percobaan yang telah dilakukan digunakan beberapa variasi yaitu variasi jarak dan variasi arus. Langkah pertama yaitu menghubungkan arus pada kawat melingkar dengan arah vertikal. Dengan menggunakan 4 jarum kompas, kami mengamati orientasi medan magnet di sekitar kawat tersebut. Lalu kami mencatat orientasi arah jarum kompas sebelum dialiri sumber arus. Selanjutnya kami menggunakan variasi jarak sebanyak 4 kali dengan jarak 1 cm, 2 cm, 3 cm, dan terakhir 4 cm. Dan dihubungkan dengan sumber arus maka jarum kompas mengalami penyimpangan dengan menggunakan arus tetap yaitu 2 A.
  • 15. Sedangkan pada variasi arus kami menggunakan arus sebesar 1 A, 1.5 A, 2 A, 2.5 A dengan jarak tetap yaitu 1 cm. Setelah dihubungkan dengan sumber arus maka jarum kompas mengalami penyimpangan. Prinsipnya sama dengan kawat lurus berarus variasi jarak dan arus pada kawat melingkar juga berpengaruh pada simpangan jarum kompas yang merupakan indikator arah medan magnet. Pada saat percobaan variasi jarak, penyimpangan terbesar pada jarak 1 cm, sedangkan saat percobaan variasi arus penyimpangan jarum kompas pada kuat arus sebesar 2.5 A.
  • 16. Besarnya medan magnet yang terjadi pada kawat melingkar berarus yang diindikasikan oleh jarum kompas sebanding dengan kuat arus dan berbanding terbalik dengan arahnya, sesuai dengan rumus B = μo i 2μr Pada kawat melingkar berarus arah aliran arus yang terjadi yaitu ke atas dan kemudian mengalir ke bawah. Pada kompas posisi pertama dan ketiga mempunyai arah dan besar yang sama. Begitu pula pada kompas yang diletakkan pada posisi kedua dan keempat juga mempunyai arah dan besar yang sama. Dan arah simpangannya pun memenuhi aturan tangan kanan. Sedangkan arus yang mengalir pada kawat yang terletak pada posisi kompas dua dan empat keluar bidang gambar sehingga arah simpangan magnetnya ke arah kiri.
  • 17. Ketika kita melakukan percobaan variasi jarak dengan arus yang sama yaitu 2 A data yang diperoleh tidak sesuai dengan teori. Hal ini dikarenakan beberapa faktor kesalahan diantaranya: a. Keadaan amperemeter yang tidak stabil angkanya ketika dihidupkan kemudian dimatikan. b. Kurang cermat dan teliti dalam melihat perubahan jarum kompas sebelum maupun setelah dialiri arus listrik. c. Kurang tepat dalam mengukur hambatan gesernya.
  • 18. • Jadi dapat disimpulkan bahwa percobaan yang kedua ini saat melakukan variasi arus menghasilkan data yang sesuai dengan teori yang ada sedangkan saat melakukan variasi jarak memperoleh data yang tidak sesuai dengan teori karena beberapa faktor kesalahan.
  • 19. 3. Solenoida • Pada percobaan ketiga menggunakan solenoida, kami menggunakan variasi jarak dan arus. Langkah pertama yaitu menghubungkan arus pada solenoida dengan arah vertikal. Dengan menggunakan jarum kompas, kami mengamati orientasi medan magnet di sekitar arus tersebut. Lalu kami mencatat orientasi arah jarum kompas sebelum dialiri sumber arus. Selanjutnya kami melakukan variasi jarak hanya 2 kali saja karena ketika praktikum kami mengalami kekurangan waktu. Jarak yang kami gunakan yaitu 1 cm dan 2 cm.
  • 20. • Sedangkan variasi arus yang kami gunakan yaitu 1.5 A dan 2 A dengan jarak tetap yaitu 1 cm. Pada variasi jarak, arus tetap yang digunakan yaitu 2 A. • Pada saat melakukan variasi jarak simpangan jarum kompas terbesar pada jarak 1 cm dan terkecil jarak 2 cm. Sedangkan ketika melakukan variasi arus simpangan terbesar pada arus 1.5 A. Seharusnya simpangan terbesar pada arus 2 A. Hal ini disebabkan karena beberapa kesalahan yang kami lakukan ketika melakukan percobaan.
  • 21. Kompas 2 dan 4 dipengaruhi oleh arah arus vertikal sedangkan kompas 1 dan 3 dipengaruhi oleh arah arus horizontal. Solenoida berlaku seperti magnet: salah satu ujung dapat dianggap kutub utara dan ujung yang lainnya sebagai kutub selatan, bergantung pada arah arus di loop-loop tersebut (menggunakan kaidah tangan kanan). Karena garis-garis medan magnet meninggalkan kutub utara solenoida berada di ujung kanan. Dalam melakukan percobaan, kemungkinan terdapat beberapa kesalahan yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
  • 22. 1. Kesalahan dalam menentukan kecepatan arus menggunakan hambatan geser. 2. Kesalahan dalam menentukan dan menggambarkan arah simpangan jarum kompas. 3. Amperemeter yang digunakan sudah dalam keadaan hampir rusak. 4. Ada getaran yang dapat mempengaruhi penyimapangan jarum kompas. 5. Terburu-buru oleh waktu sehingga kurang teliti dalam mengamati perubahan arah jarum kompas.
  • 23. Kesimpulan 1. Suatu kawat apabila dialiri arus listrik, maka di sekitar kawat tersebut akan timbul medan magnetik. 2. Kaidah tangan kanan sesuai orientasi medan magnet pada kawat lurus berarus, kawat melingkar berarus, dan solenoida berarus. 3. Besarnya penyimpangan jarum kompas dari arah normal besarnya medan magnet. 4. Semakin besar arus yang digunakan maka penyimpangan jarum kompas juga akan semakin besar dari keadaan normal. 5. Besarnya medan magnet (B) sebanding lurus dengan kuat arus (I) dan berbanding terbalik dengan jarak (r). Semakin besar jarak (r), semakin kecil penyimpangan jarum kompasnya.
  • 24. Saran 1. Sebelum praktikum, sebaiknya memeriksa seluruh alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Menguasai materi sebelum melakukan percobaan. 3. Mamanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya. 4. Cermat dan teliti dalam mengamati perubahan arah jarum kompas.