Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
ANEKDOT
1. Bahasa Indonesia
SMK/MAK
Kelas X Semester 1
Penulis: Uti Darmawati
Y. Budi Artati
Editor: Icha Latifa Hanum
Apriyanto Dwi Santoso
Ika Yuliana Putri
2. Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna
membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.
Materi powerpoint ini mengacu Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013.
Dengan berbagai alasan, materi dalam powerpoint ini disajikan
secara ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja.
Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat
mengembangkannya sesuai kebutuhan.
Harapan kami, dengan powerpoint ini Bapak/Ibu Guru dapat
mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
3. Inspirasi Hidup Berkat Observasi
Bab
I
Dinamika Dunia dalam Teks Eksposisi
Bab
II
Gelitik dan Kritik dalam Anekdot
Bab
III
Mengungkapkan Nilai-Nilai dalam Hikayat
Bab
IV
Mengenal Papua Melalui Literasi
Bab
V
4. Bab I
Inspirasi Hidup Berkat Observasi
A. Pengertian dan
Ciri-
Ciri Teks Laporan
Hasil Observasi
B. Informasi Penting
dalam Teks Laporan
Hasil Observasi
E. Penyusunan
Teks
Laporan Hasil
Observasi
D. Analisis
Struktur
Isi dan Kaidah
Kebahasaan Teks
Laporan Hasil
Observasi
C. Interpretasi Isi (Inti
Sari) Teks
Laporan Hasil
Observasi
5. A. Pengertian dan Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil
Observasi
Teks laporan hasil observasi (report) berisi penjabaran
umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil
kegiatan observasi.
Ciri-ciri teks laporan hasil observasi sebagai berikut.
a. Bersifat objektif, global, dan universal.
b. Objek yang akan dibicarakan atau dibahas adalah objek tunggal.
c. Ditulis secara lengkap dan sempurna.
d. Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.
e. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya.
f. Tidak mengandung prasangka, dugaan, atau pemihakan yang menyimpang atau tidak tepat.
g. Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di
dalamnya.
6. B. Informasi Penting dalam Teks Laporan Hasil
Observasi
Informasi yang terdapat
dalam teks laporan hasil
observasi
Informasi yang terdapat dalam teks laporan
hasil observasi merupakan fakta yang
ditemui pada objek yang diamati. Fakta
adalah peristiwa yang benar-benar terjadi.
Fakta menunjukkan kebenaran informasi.
Fakta merupakan pernyataan yang tidak
terbantahkan kebenarannya. Pernyataan
tersebut berupa kalimat yang ditulis
berdasarkan kenyataan, peristiwa, atau
keadaan yang benar-benar terjadi secara
objektif. Objektif berarti dapat ditangkap
oleh indra dan mengandung kepastian.
7. C. Interpretasi Isi (Inti Sari) Teks Laporan Hasil
Observasi
Ringkasan Teks Laporan Hasil Observasi
Simpulan Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi
9. Simpulan teks hasil laporan
observasi
Interpretasi terhadap teks
laporan hasi observasi dapat
dilakukan dengan
menyimpulkan teks laporan
hasil observarsi. Simpulan
adalah rumusan akhir tentang
sesuatu, dalam hal ini adalah
teks. Simpulan disusun
berdasarkan pemahaman atau
penalaran kita terhadap
keseluruhan isi teks tersebut.
10. D. Analisis Struktur Isi dan Kaidah Kebahasaan
Teks Laporan Hasil Observasi
Struktur Teks
Laporan Hasil
Observasi
Kaidah Kebahasaan
Teks Laporan Hasil
Observasi
11. • Definisi umum merupakan pembukaan yang berisi pengertian mengenai
sesuatu yang dibahas di dalam teks.
Definisi umum
• Definisi bagian merupakan bagian yang berisi ide pokok dari setiap
paragraf (penjelasan terperinci).
Definisi bagian
• Definisi manfaat merupakan bagian yang menjelaskan manfaat dari
sesuatu yang dilaporkan, biasanya untuk benda mati. Sementara itu,
untuk mendefinisikan benda hidup, definisi yang digunakan adalah
definisi perilaku.
Definisi manfaat
atau perilaku
• Penutup atau simpulan merupakan bagian rincian akhir teks laporan
hasil observasi. Penutup dapat berisi simpulan berupa tanggapan atau
interpretasi penulis tentang objek yang dibahas. Penutup atau simpulan
bersifat opsional. Artinya, boleh ada, boleh tidak.
Penutup atau
simpulan
Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
12. Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
Afiksasi
Kalimat Definisi
dan Kalimat
Deskripsi
Kalimat Simpleks
dan Kalimat
Kompleks
13. E. Penyusunan Teks Laporan Hasil Observasi
Gagasan Pokok dan
Gagasan Penjelas dalam
Menyusun Teks Laporan
Hasil Observasi
Menyusun Teks Laporan
Hasil Observasi dengan
Memperhatikan Isi dan
Kaidah Kebahasaan
14. Sebuah tulisan atau teks terdiri atas gagasan pokok dan
gagasan-gagasan penjelas. Sebelum menyusun teks laporan
hasil observasi, Anda diharuskan menentukan gagasan pokok
dan gagasan penjelas teks laporan hasil observasi yang akan
Anda susun. Mengembangkan teks dimulai dengan
menuliskan gagasan-gagasan pokok terlebih dahulu. Setiap
gagasan pokok dikembangkan menjadi satu paragraf.
Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas dalam Menyusun
Teks Laporan Hasil Observasi
15. Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi
a.
• Menentukan topik masalah yang akan diamati atau diteliti.
b.
• Merencanakan cara menyelesaikan masalah.
c.
• Melakukan pengamatan sesuai dengan masalah yang ditentukan.
d.
• Meneliti ulang hasil pengamatan.
e.
• Membuat kerangka laporan hasil observasi.
f.
• Menyusun laporan hasil observasi.
g.
• Membenahi laporan.
16. BAB II
Dinamika Dunia dalam Teks Eksposisi
A. Definisi, Ciri,
dan Jenis Teks
Eksposisi
B.Identifikasi Teks
Eksposisi
C.
Pengembangan
Teks Eksposisi
D. Struktur dan
Kaidah
Kebahasaan Teks
Eksposisi
E. Penyusunan
Teks Eksposisi
17. A. Definisi, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Teks Eksposisi
Apa yang
dimaksud dengan
teks eksposisi?
Apa saja ciri-
ciri teks
eksposisi?
Apa saja jenis-
jenis teks
eksposisi?
18. Pengertian Teks Eksposisi
Eksposisi berarti uraian atau paparan yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan dalam
karangan. Eksposisi ditulis dalam paragraf. Paragraf tersebut bertujuan memberi tahu,
menjelaskan, memaparkan, atau menerangkan sesuatu kepada pendengar.
19. Ciri-ciri teks eksposisi:
• Penjelasan pokok persoalan secara objektif
• Gaya penulisan informatif
• Teks memuat fakta
• Eksposisi atau paparan memiliki tujuan ingin memberi penjelasan
atau keterangan
Ciri-Ciri Teks Eksposisi
20. Jenis-Jenis Teks Eksposisi
•berisi penjelasan tentang makna suatu kata atau frasa
a. Eksposisi Definisi
•berusaha menyebutkan ciri-ciri atau unsur-unsur
pengenal suatu objek
b. Eksposisi Identifikasi
•menunjukkan kesamaan dan perbedaan antara dua
objek atau lebih mempergunakan dasar-dasar tertentu
c. Eksposisi Perbandingan
atau Pertentangan
•mengadakan gambaran atau penjelasan yang khusus
dan konkret terhadap suatu prinsip yang bersifat umum
d. Eksposisi Ilustrasi
•menampilkan pengelompokan sesuai dengan
pengalaman manusia
e. Eksposisi Klasifikasi
•membagi-bagi suatu subjek ke dalam komponen-
komponennya
f. Eksposisi Analisis
23. C. Pengembangan Isi Teks Eksposisi
Pengembangan Isi Teks
Eksposisi
Penyajian Kembali Isi Teks
Eksposisi dengan Bahasa
Berbeda
24. Pengembangan Isi (Permasalahan, Argumen,
Pengetahuan, dan Rekomendasi) Teks Eksposisi
• Pengembangan teks eksposisi dapat
diwujudkan dengan mengetahui kalimat
utama setiap paragraf.
25. Penyajian Kembali Isi Teks Eksposisi dengan
Bahasa Berbeda
membuat gagasan penjelas dari setiap
kalimat utama yang terdapat pada teks
eksposisi yang dibaca
menggunakan bahasa yang komunikatif
memperhatikan isi dari teks eksposisi
yang dibaca
isi teks eksposisi baru yang Anda
kembangkan harus sesuai dengan isi
teks eksposisi asli
26. D. Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi
Struktur Teks
Eksposisi
Kaidah Kebahasaan
Teks Eksposisi
30. Langkah Penyusunan Teks Eksposisi
a. Menentukan topik
b. Menentukan tujuan penulisan.
c. Membuat kerangka teks.
d. Mengembangkan gagasan pokok dengan
gagasan penjelas yang sesuai.
e. Menuliskan teks eksposisi secara padu sesuai
struktur teks eksposisi.
31. Penyuntingan Teks Eksposisi
a. Menyiapkan naskah siap
cetak yang siap terbit dengan
memperhatikan segi
sistematika penyajian, isi, dan
bahasa (menyangkut ejaan,
diksi, dan struktur kalimat).
b. Merencanakan dan
mengarahkan penerbitan
(surat kabar, majalah).
c. Membaca, mencermati,
menambah, atau mengurangi
isi teks.
d. Memperbaiki kesalahan
kebahasaan dan unsur-unsur
yang kurang tepat dalam teks.
32. Bab III
Gelitik dan Kritik dalam Anekdot
A. Definisi, Fungsi dan Tujuan, Ciri, serta Jenis Anekdot
B. Makna Tersirat dalam Teks Anekdot
C. Konstruksi Makna Tersirat dalam Teks Anekdot
D. Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot
E. Penyusunan dan Penceritaan Teks Anekdot
34. Definisi Anekdot
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, anekdot
adalah cerita singkat yang menarik karena lucu
dan mengesankan, biasanya mengenai orang
penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian
yang sebenarnya.
Fungsi dan Tujuan Anekdot
Fungsi sosial teks anekdot yaitu menceritakan kembali peristiwa
pada masa lalu agar tercipta hiburan; pembelajaran dari
pengalaman pada masa lalu bagi pembaca atau pendengarnya;
dan menyampaikan kritik.
Tujuan teks anekdot untuk menceritakan berbagai jenis reaksi
emosional dalam sebuah cerita.
39. Cara mengidentifikasi
makna tersirat dalam
teks anekdot
02
01
03
Membaca teks anekdot dengan saksama.
Menyimpulkan
makna tersirat
berupa pesan,
kritik, ataupun
nasihat dari
cerita.
Menganalisis pesan, kritik,
ataupun nasihat dengan menilai
tindakan ataupun dialog yang
disampaikan tokoh.
40. Langkah-Langkah Menentukan Makna Tersirat Anekdot.
a. Membaca secara keseluruhan teks anekdot.
b. Memahami unsur-unsur dalam teks anekdot.
c. Menangkap aspek lucu, konyol, dan jengkel dalam teks anekdot.
d. Menangkap makna tersirat berupa kalimat sindiran atau amanat
dari anekdot tersebut.
44. Menceritakan Teks Anekdot dengan Pola Berbeda
Menyusun Teks Anekdot
Menceritakan Anekdot secara Lisan
45. 1. Membaca isi anekdot
dengan saksama.
2. Memahami jalannya
cerita.
3. Mencatat unsur-unsur
pokok anekdot.
4. Menceritakan kembali
dengan pola (dialog ke
narasi atau narasi ke dialog)
berbeda dengan tetap
memperhatikan unsur-
unsurnya.
46. 01
02
03
04
05
Mengamati
lingkungan
sekitar.
Menentukan tema
anekdot yang ingin
dibuat.
Menentukan
sesuatu yang
ingin dikritik.
Membubuhi unsur
humor terhadap
masalah atau peristiwa
yang ingin dikritik.
Membuat narasi anekdot dari
awal sampai akhir dengan
memasukkan humor tersebut di
dalamnya.
48. Bab IV
Mengungkapkan Nilai-Nilai dalam Hikayat
A. Definisi, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Hikayat
B. Nilai-Nilai dan Isi yang Terkandung dalam Hikayat
C. Pengungkapan Kembali Isi Hikayat
D. Perbandingan Nilai-Nilai dan Kebahasaan
Hikayat dan Cerpen
E. Penyusunan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen
50. Hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa yang
mengisahkan kehidupan keluarga istana atau kaum
bangsawan, orang-orang ternama, orang suci di sekitar
istana dengan segala kesaktian, keanehan, dan mukjizat
tokoh utamanya.
Hikayat kadang mirip cerita sejarah atau berbentuk riwayat
hidup yang di dalamnya terdapat peristiwa atau kejadian
yang tidak masuk akal dan penuh keajaiban.
Hikayat berfungsi sebagai media hiburan, pembangkit
semangat, atau untuk meramaikan pesta.
51. Bersifat tradisional
Bersifat komunal
Istana sentris
Menggunakan
bahasa klise
Bersifat statis
Anonim
Menceritakan kesaktian
seorang tokoh
Menceritakan kisah
universal manusia
Terdapat kemustahilan
di dalam ceritanya
Bersifat didaktis
52. .
Jenis hikayat berdasarkan
fase historis sebagai
berikut.
Jenis hikayat berdasarkan
isi sebagai berikut.
a. Jenis rekaan
Contoh: Hikayat Malim Dewa
b. Jenis sejarah
Contoh: Hikayat Hang Tuah,
Hikayat Pattani, dan Hikayat Raja-
Raja Pasai
c. Jenis biografi
Contoh: Hikayat Abdullah dan
Hikayat Sultan Ibrahim bin Adam
a. Hikayat berunsur Hindu
Contoh: Hikayat Pandawa Lima
dan Hikayat Sri Rama
b. Hikayat berunsur Hindu–Islam
Contoh: Hikayat Jaya Lengkara,
Hikayat Si Miskin, dan Hikayat
Inderaputera
c. Hikayat berunsur Islam
Contoh: Hikayat 1001 Malam dan
Hikayat Qamar al-Zaman
55. Isi hikayat dapat diketahui dari unsur
pembangun hikayat. Unsur pembangun
hikayat terdiri atas unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik.
UNSUR INTRINSIK
UNSUR EKSTRINSIK
Tema
1
Amanat
Alur/plot
Latar/setting
Tokoh dan penokohan
Sudut pandang
6
5
3
4
2
RELIGI
(AGAMA)
ADAT
ISTIADAT
SILSILAH/
GARIS
KETURUNAN
LATAR
BELAKANG
SOSIAL
BUDAYA
57. Ringkasan hikayat dapat
disusun dengan menentukan
unsur intrinsik dan ekstrinsik
untuk menentukan pokok-
pokok isi hikayat.
Sinopsis atau ringkasan hikayat dapat
disusun dengan langkah-langkah berikut.
a. Membaca keseluruhan hikayat dengan
saksama.
b. Mencatat gagasan utama dengan
menggarisbawahi gagasan-gagasan penting.
c. Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-
gagasan utama yang telah dicatat pada
langkah kedua. Gunakan kalimat padat,
efektif, dan menarik untuk merangkai jalan
cerita menjadi sebuah karangan singkat yang
menggambarkan karangan asli.
d. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis
isi atau dicari garis besarnya.
e. Sinopsis hikayat tidak boleh menyimpang
dari jalan cerita dan isi keseluruhan
hikayat.
58. Membaca hikayat dengan
saksama.
Memahami unsur intrinsik
dalam hikayat tersebut.
Mengembangkan urutan
peristiwa dengan bahasa
sendiri yang lebih sederhana.
Mencatat peristiwa-
peristiwa yang terjadi
sesuai dengan urutan
waktu.
1
2
3
4
Langkah-
langkah
menyampaikan
isi
hikayat
60. Penggunaan Kata-Kata Arkais
Penggunaan Majas
a. Majas Perbandingan
b. Majas Sindiran
c. Majas Penegasan
d. Majas Pertentangan
Gaya bahasa dalam hikayat biasanya
menggunakan ungkapan arkais
(berhubungan dengan masa lalu,
berciri kuno, tua) seperti syahdan,
hatta, alkisah, dan sebermula.
61. Unsur Pembangun Hikayat Cerpen
Unsur
Intrinsik
Tema Tema-tema hampir sama. Tema lebih bervariasi dan banyak
pilihan.
Latar Latar tempat sangat menonjol yaitu
istana dan lingkungannya.
Latar lebih bervariasi, baik tempat,
waktu, maupun suasana.
Tokoh dan
penokohan
Tokoh terbatas raja-raja, ratu,
permaisuri, atau rakyat jelata yang
digambarkan hidup di lingkungan
istana atau kerajaan. Penokohan
dalam hikayat bersifat mutlak.
Tokoh yang diciptakan tidak terbatas.
Penokohan dalam teks cerpen lebih
realistis.
Alur Alur yang digunakan biasanya alur
maju.
Alur maju, mundur, dan campuran
sangat mungkin digunakan.
Sudut
pandang
Sudut pandang yang digunakan
adalah sudut pandang orang ketiga
serbatahu.
Sudut pandang yang biasa digunakan
yaitu sudut pandang orang ketiga,
sudut pandang orang pertama, dan
campuran.
Gaya
bahasa
Gaya bahasa yang digunakan
bersifat statis.
Gaya bahasa lebih dinamis dan
mengikuti perkembangan zaman.
Amanat Amanat ditulis secara eksplisit. Amanat tidak selalu ditulis secara
eksplisit, bahkan cenderung implisit.
Unsur
Ekstrinsik
Biografi
pengarang
Nama pengarang biasanya tidak
disebutkan (anonim).
Nama pengarang ditampilkan atau
disebutkan.
Niai-nilai Nilai agama dan pendidikan paling
menonjol.
Nilai lebih beragam, misalnya sosial,
budaya, agama, dan pendidikan.
62. E. Penyusunan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen
Langkah-langkah
Penyusunan Hikayat
dalam Bentuk
Cerpen
Penyampaian
Hikayat dalam
Bentuk Crepen
a. Meringkas atau membuat sinopsis sebuah
penggalan hikayat.
b. Mendaftar konflik-konflik antartokoh dalam
penggalan hikayat tersebut.
c. Memilih konflik yang menarik
(mengesankan) berdasarkan data konflik yang
sudah dirumuskan.
d. Mengembangkan pilihan konflik tersebut
menjadi cerita pendek.
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam
menyampaikan hikayat dalam bentuk cerpen.
a. Keruntutan cerita
b. Suara, lafal, dan intonasi
c. Gestur dan mimik
Penyampaian
Hikayat dalam
Bentuk Cerpen
63. Bab V
Mengenal Papua Melalui Literasi
A.Memahami Buku Nonfiksi dan Fiksi
B.Menemukan Unsur-Unsur Pembangun Buku Nonfiksi
C.Menyusun Ikhtisar Dua Buah Buku Nonfiksi
D.Menemukan Unsur-Unsur Pembangun Buku Fiksi
E.Menyusun Sinopsis Buku Fiksi
64. A. Memahami Buku Fiksi dan Nonfiksi
Pengertian
Perbedaan buku
fiksi dan nonfiiksi
Ciri-ciri
Fungsi membaca
buku
65. Fiksi
Nonfiksi
Buku fiksi adalah buku yang berisi rekaan. Isi dalam buku fiksi
berupa imajinasi penulis. Salah satu jenis buku fiksi adalah
novel.
Buku nonfiksi adalah buku yang berisi kenyataan ataupun ilmu
pengetahuan. Isi buku nonfiksi beraneka macam, seperti
kesehatan, ilmu pasti, dan alam semesta.
66. Nonfiksi Fiksi
1. Ditulis menggunakan bahasa
formal
2. Bersifat faktual atau fakta
3. Berbentuk tulisan ilmiah
populer
1. Ditulis berdasarkan imajinasi
pengarang
2. Sering menggunakan bahasa
konotatif dan figuratif
3. Terdapat pesan moral dalam isi
ceritanya
67. Perbedaan Buku Nonfiksi dan Fiksi
Aspek Nonfiksi Fiksi
Sifatnya fakta imajinatif
Isinya informasi cerita rekaan
bahasa denotatif figuratif
71. Langkah-Langkah Menyusun Ikhtisar Buku Nonfiksi
Membaca bacaan dengan cermat dan teliti.
Menentukan ide pokok atau gagasan pokok setiap
paragraf.
Menyusun ide pokok-ide pokok tersebut menjadi
inti sari bacaan.
Menyelaraskan dan memperbaiki kalimat-kalimat supaya
menjadi paragraf padu dan layak sebagai ikhtisar
bacaan.
72. Langkah-Langkah Menyunting Ikhtisar Buku Nonfiksi
Membaca
kembali
ikhtisar yang
telah dibuat.
Mencari
kesalahan ejaan,
salah ketik,
ataupun
penggunaan
tanda baca pada
ikhtisar yang
dibuat.
Mencatat
kesalahan
ejaan, salah
ketik, ataupun
penggunaan
tanda baca
pada ikhtisar
yang dibuat.
Memperbaiki
kesalahan
ejaan, salah
ketik, ataupun
penggunaan
tanda baca
pada ikhtisar
yang dibuat.
74. E. Menyusun
Sinopsis
Buku Fiksi
Membaca keseluruhan
novel dengan saksama.
Mencatat bagian-
bagian penting dalam
pengisahan novel.
Menyusun bagian-
bagian penting dalam
novel menjadi sebuah
paragraf sinopsis.