SlideShare a Scribd company logo
1 of 142
Bahasa Indonesia
SMA/MA
Kelas X Semester 1
Penulis: Uti Darmawati
Y. Budi Artati
Editor: Apriyanto Dwi Santoso
Ika Yuliana Putri
DISKLAIMER
• Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu
Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.
• Materi powerpoint ini mengacu Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar
(KD) Kurikulum 2013.
• Dengan berbagai alasan, materi dalam powerpoint ini disajikan secara
ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja.
• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya
sesuai kebutuhan.
• Harapan kami, dengan powerpoint ini Bapak/Ibu Guru dapat
mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
Bab I Mengobservasi Kekayaan Laut Indonesia
Bab II Pemaparan Objek untuk Memperluas Pengetahuan
Bab III Kritikan dan Nasihat dalam Balutan Humor Menghibur
Bab IV Menelusuri Nilai-Nilai dalam Karya Sastra
Bab V Bersepakat Melalui Negosiasi
BAB 1
Mengobservasi Kekayaan Laut Indonesia
A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan
Informasi dalam Teks
Laporan Hasil Observasi
B. Interpretasi Teks
Laporan Hasil Observasi
C. Struktur dan Kaidah
Kebahasaan Teks Laporan
Hasil Observasi
D. Penyusunan
Teks Laporan
Hasil Observasi
A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Informasi dalam
Teks Laporan Hasil Observasi
Pengertian dan Ciri-ciri Teks
Laporan Hasil Observasi Informasi dalam Teks Laporan
Hasil Observasi
Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi dan Ciri-Cirinya
Teks laporan hasil observasi (report) berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan
pada hasil kegiatan observasi. Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau
informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi
pengamatan. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang tingkah laku, keadaan,
kondisi, atau situasi dari objek yang diteliti.
Ciri-ciri teks laporan hasil observasi sebagai berikut.
a. Bersifat objektif, global, dan universal.
b. Objek yang akan dibicarakan atau dibahas adalah objek tunggal.
c. Ditulis secara lengkap dan sempurna.
d. Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah
dilakukan.
e. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti
kebenarannya.
f. Tidak mengandung prasangka, dugaan, atau pemihakan yang
menyimpang atau tidak tepat.
g. Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas
yang terdapat di dalamnya.
Informasi yang terdapat
dalam teks laporan hasil
observasi
Informasi yang terdapat dalam teks laporan
hasil observasi merupakan fakta yang
ditemui pada objek yang diamati. Fakta
adalah peristiwa yang benar-benar terjadi.
Fakta menunjukkan kebenaran informasi.
Fakta merupakan pernyataan yang tidak
terbantahkan kebenarannya. Pernyataan
tersebut berupa kalimat yang ditulis
berdasarkan kenyataan, peristiwa, atau
keadaan yang benar-benar terjadi secara
objektif. Objektif berarti dapat ditangkap
oleh indra dan mengandung kepastian.
B. Interpretasi Teks Laporan Hasil Observasi
Ringkasan Teks Laporan Hasil Observasi
Simpulan Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi
Langkah-Langkah
Meringkas
Teks Laporan Hasil
Observasi
Memahami isi teks.
Menemukan pokok-pokok informasi
dalam teks laporan hasil observasi.
Mengembangkan pokok-pokok
informasi ke dalam paragraf.
Simpulan teks hasil laporan
observasi
Interpretasi terhadap teks
laporan hasi observasi dapat
dilakukan dengan
menyimpulkan teks laporan
hasil observarsi. Simpulan
adalah rumusan akhir tentang
sesuatu, dalam hal ini adalah
teks. Simpulan disusun
berdasarkan pemahaman atau
penalaran kita terhadap
keseluruhan isi teks tersebut.
C. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks
Laporan Hasil Observasi
Struktur Teks
Laporan Hasil
Observasi
Kaidah Kebahasaan
Teks Laporan Hasil
Observasi
• Definisi umum merupakan pembukaan yang berisi pengertian mengenai
sesuatu yang dibahas di dalam teks.
Definisi umum
• Definisi bagian merupakan bagian yang berisi ide pokok dari setiap
paragraf (penjelasan rinci).
Definisi Bagian
• Definisi manfaat merupakan bagian yang menjelaskan manfaat dari
sesuatu yang dilaporkan, biasanya untuk benda mati. Sementara itu,
untuk mendefinisikan benda hidup, definisi yang digunakan adalah
definisi perilaku.
Definisi manfaat
atau perilaku
• Penutup atau simpulan merupakan bagian rincian akhir teks laporan
hasil observasi. Penutup dapat berisi simpulan berupa tanggapan atau
interpretasi penulis tentang objek yang dibahas. Penutup atau simpulan
bersifat opsional. Artinya, boleh ada, boleh tidak.
Penutup atau
simpulan
Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
1.
• Kata, frasa, verba, dan nomina
2.
• Kalimat definisi dan deskripsi
3.
• Kalimat simpleks dan kalimat kompleks
D. Penyusunan Teks Laporan Hasil Observasi
Gagasan Pokok dan
Gagasan Penjelas dalam
Menyusun Teks Laporan
Hasil Observasi
Menyusun Teks Laporan
Hasil Observasi dengan
Memperhatikan Isi dan
Kaidah Kebahasaan
Sebuah tulisan atau teks terdiri atas gagasan pokok dan
gagasan-gagasan penjelas. Sebelum menyusun teks laporan
hasil observasi, Anda diharuskan menentukan gagasan pokok
dan gagasan penjelas teks laporan hasil observasi yang akan
Anda susun. Mengembangkan teks dimulai dengan
menuliskan gagasan-gagasan pokok terlebih dahulu. Setiap
gagasan pokok dikembangkan menjadi satu paragraf.
Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas dalam Menyusun
Teks Laporan Hasil Observasi
Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi
a.
• Menentukan topik masalah yang akan diamati atau diteliti.
b.
• Merencanakan cara menyelesaikan masalah.
c.
• Melakukan pengamatan sesuai dengan masalah yang ditentukan.
d.
• Meneliti ulang hasil pengamatan.
e.
• Membuat kerangka laporan hasil observasi.
f.
• Menyusun laporan hasil observasi.
g.
• Membenahi laporan.
A. Definisi, Ciri, dan Jenis Teks Eksposisi
B. Identifikasi Teks Eksposisi
C. Pengembangan Isi Teks Eksposisi
D. Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi
E. Penyusunan Teks Eksposisi
Definisi Teks
Eksposisi
Jenis Teks
Eksposisi
Ciri Teks Eksposisi
A. Definisi, Ciri, dan Jenis Teks Eksposisi
Eksposisi merupakan paparan yang bertujuan memberi tahu
atau menerangkan sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, eksposisi berarti uraian atau paparan yang
bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan dalam karangan.
Menurut Gorys Keraf, eksposisi atau pemaparan adalah
salah satu jenis teks atau keterampilan bahasa secara efektif
yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu
pokok pikiran.
a. Penjelasan pokok persoalan secara
objektif, tidak ada unsur subjektif dan
emosional.
b. Gaya penulisan informatif.
c. Teks memuat fakta.
eksposisi definisi
eksposisi ilustrasi
eksposisi perbandingan
atau pertentangan
eksposisi klasifikasi
eksposisi identifikasi
eksposisi analisis
Identifikasi Permasalahan, Argumentasi, Pengetahuan, dan
Rekomendasi dalam Teks Eksposisi
Fakta dan Opini dalam Teks Eksposisi
Teks eksposisi berisi paparan yang disampaikan kepada pembaca
atau pendengar. Salah satu cara menyampaikan paparan kepada
pendengar adalah dengan berpidato.
Dalam naskah pidato terdapat paparan yang berupa argumentasi
dan rekomendasi. Argumentasi berisi pendapat yang dikemukakan
dalam pidato, sedangkan rekomendasi merupakan kesimpulan
yang disampaikan dalam pidato tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
fakta adalah suatu keadaan atau peristiwa
yang berisi kenyataan dan benar-benar
terjadi, sedangkan opini adalah pendapat
yang dikemukakan.
Melengkapi Tesis dengan Argumen
Menyampaikan Kembali Isi Teks Eksposisi
dengan Gaya Bahasa yang Berbeda
Tesis adalah bagian pembuka
teks eksposisi. Tesis berisi
pernyataan pendapat.
Pendapat dalam tesis
merupakan gagasan pokok
dari suatu teks eksposisi.
Gagasan pokok tersebut
dapat dikembangkan dengan
beberapa argumen penjelas.
Cara menyampaikan kembali
isi teks dengan membuat
gagasan penjelas dari setiap
kalimat utama yang terdapat
pada teks eksposisi. Tetap
perhatikan isi dari teks
eksposisi tersebut. Isi teks
eksposisi baru yang
dikembangkan harus sesuai
dengan isi teks asli.
D. Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi
Struktur Teks
Eksposisi
Kebahasaan Teks
Eksposisi
Struktur Teks Eksposisi
Struktur
Tesis
Argumentasi
Penegasan
Ulang
Kebahasaan
Istilah
Adjektiva
Afiksasi
Verba
Pronomina
Konjungsi
Langkah
Penyusunan
Teks Eksposisi
Penyuntingan
Teks Eksposisi
E. Penyusunan Teks Eksposisi
Menentukan topik
Menentukan tujuan penulisan
Membuat kerangka teks
Mengembangkan gagasan pokok dan gagasan penjelas
Menuliskan teks eksposisi secara padu
Penyuntingan adalah kegiatan proses, cara, perbuatan
menyunting.
Kegiatan menyunting dapat dilakukan dengan membaca,
mencermati, menambah, atau mengurangi isi teks.
Kegiatan menyunting juga dapat dilakukan dengan
memperbaiki kesalahan kebahasaan dan unsur-unsur
yang kurang tepat dalam teks.
Bab III
Anekdot,
Kritikan dan Nasihat dalam Balutan Humor Menghibur
A. Definisi, Ciri, dan Jenis Anekdot
B. Mengevalusai Makna Tersirat dalam Teks Anekdot
C. Menyimpulkan Makna Tersirat dalam Teks Anekdot
D. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot
E. Menyusun Teks Anekdot Berdasarkan Struktur dan Kebahasaan
Pengertian
Anekdot
Ciri Anekdot Jenis Anekdot
Anekdot
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
anekdot adalah cerita singkat yang
menarik karena lucu dan
mengesankan, biasanya mengenai
orang penting atau terkenal dan
berdasarkan kejadian yang
sebenarnya.
mengandung humor
menggelitik
menyindir
menceritakan orang penting memiliki tujuan
tertentu
kisah menyerupai dongeng
cerita terhubung umum
dan realistis
Jenis
Anekdot
Berdasarkan
Peristiwa
Berdasarkan
Tokoh
Berdasarkan
Tujuan
Mendata Pokok
Isi Anekdot
Cara Mengidentifikasi
Makna Tersirat Anekdot
B. Mengevaluasi Makna Tersirat dalam Teks Anekdot
Membaca teks
anekdot dengan
saksama.
Mengidentifikasi
pokok-pokok isi teks
anekdot dengan
cermat.
Mencatat pokok-
pokok isi dalam teks
anekdot.
Mengidentifikasi
Makna Tersirat
Anekdot
02
01
03
Membaca teks anekdot dengan saksama.
Menyimpulkan
makna tersirat
berupa pesan,
kritik, ataupun
nasihat dari
cerita.
Menganalisis pesan, kritik,
ataupun nasihat dengan menilai
tindakan ataupun dialog yang
disampaikan tokoh.
Langkah-Langkah Menentukan Makna Tersirat Anekdot.
a. Membaca secara keseluruhan teks anekdot.
b. Memahami unsur-unsur dalam teks anekdot.
c. Menangkap aspek lucu, konyol, dan jengkel dalam teks anekdot.
d. Menangkap makna tersirat berupa kalimat sindiran atau amanat
dari anekdot tersebut.
Struktur Kebahasaan
Struktur Teks Anekdot
Abstraksi
Orientasi
Krisis
Reaksi
Koda
Kebahasaan
Anekdot
Menggunakan
Kalimat
Retoris
Menggunakan
Konjungsi
'Waktu'
Menggunakan
Kalimat Tanya
Menggunakan
Kalimat
Imperatif
Menggunakan
Kalimat Seru
Menceritakan Teks Anekdot dengan Pola Berbeda
Menyusun Teks Anekdot
Menceritakan Anekdot secara Lisan
1. Membaca isi anekdot
dengan saksama.
2. Memahami jalannya
cerita.
3. Mencatat unsur-unsur
pokok anekdot.
4. Menceritakan kembali
dengan pola (dialog ke
narasi atau narasi ke dialog)
berbeda dengan tetap
memperhatikan unsur-
unsurnya.
01
02
03
04
05
Mengamati
lingkungan
sekitar.
Menentukan tema
anekdot yang ingin
dibuat.
Menentukan
sesuatu yang
ingin dikritik.
Membubuhi unsur
humor terhadap
masalah atau peristiwa
yang ingin dikritik.
Membuat narasi anekdot dari
awal sampai akhir dengan
memasukkan humor tersebut di
dalamnya.
Sikap Badan Kewajaran Sikap
Suara
Bab IV
Menelusuri Nilai-Nilai dalam Karya Sastra
A. Definisi, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Hikayat
B. Nilai-Nilai dan Isi yang Terkandung dalam Hikayat
E. Penyusunan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen
D. Perbandingan Nilai-Nilai dan Kebahasaan Hikayat dan Cerpen
C. Pengungkapan Kembali Isi Hikayat
A. Definisi, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Hikayat
Definisi hikayat
Ciri-ciri atau
karakteristik hikayat
Jenis-jenis hikayat
Hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa yang
mengisahkan kehidupan keluarga istana atau kaum
bangsawan, orang-orang ternama, orang suci di sekitar
istana dengan segala kesaktian, keanehan, dan mukjizat
tokoh utamanya.
Hikayat kadang mirip cerita sejarah atau berbentuk riwayat
hidup yang di dalamnya terdapat peristiwa atau kejadian
yang tidak masuk akal dan penuh keajaiban.
Hikayat berfungsi sebagai media hiburan, pembangkit
semangat, atau untuk meramaikan pesta.
Bersifat tradisional
Bersifat komunal
Istana sentris
Menggunakan
bahasa klise
Bersifat statis
Anonim
Menceritakan kesaktian
seorang tokoh
Menceritakan kisah
universal manusia
Terdapat kemustahilan
di dalam ceritanya
Bersifat didaktis
.
Jenis hikayat berdasarkan
fase historis sebagai
berikut.
Jenis hikayat berdasarkan
isi sebagai berikut.
a. Jenis rekaan
Contoh: Hikayat Malim Dewa
b. Jenis sejarah
Contoh: Hikayat Hang Tuah,
Hikayat Pattani, dan Hikayat Raja-
Raja Pasai
c. Jenis biografi
Contoh: Hikayat Abdullah dan
Hikayat Sultan Ibrahim bin Adam
a. Hikayat berunsur Hindu
Contoh: Hikayat Pandawa Lima
dan Hikayat Sri Rama
b. Hikayat berunsur Hindu–Islam
Contoh: Hikayat Jaya Lengkara,
Hikayat Si Miskin, dan Hikayat
Inderaputera
c. Hikayat berunsur Islam
Contoh: Hikayat 1001 Malam dan
Hikayat Qamar al-Zaman
B. Nilai-Nilai dan Isi yang Terkandung dalam Hikayat
Nilai-nilai yang
terkandung dalam
hikayat
Isi yang
terkandung dalam
hikayat
NILAI RELIGI
NILAI MORAL
NILAI SOSIAL
NILAI BUDAYA
NILAI ESTETIKA
NILAI EDUKASI
Isi hikayat dapat diketahui dari unsur
pembangun hikayat. Unsur pembangun
hikayat terdiri atas unsur intrinsik dan
unsur ekstrinsik.
UNSUR INTRINSIK
UNSUR EKSTRINSIK
Tema
1
Amanat
Alur/plot
Latar/setting
Tokoh dan penokohan
Sudut pandang
6
5
3
4
2
RELIGI
(AGAMA)
ADAT
ISTIADAT
SILSILAH/
GARIS
KETURUNAN
LATAR
BELAKANG
SOSIAL
BUDAYA
C. Pengungkapan Kembali Isi Hikayat
Ringkasan Isi
Hikayat
Penyampaian Isi
Hikayat
Ringkasan hikayat dapat
disusun dengan menentukan
unsur intrinsik dan ekstrinsik
untuk menentukan pokok-
pokok isi hikayat.
Sinopsis atau ringkasan hikayat dapat
disusun dengan langkah-langkah berikut.
a. Membaca keseluruhan hikayat dengan
saksama.
b. Mencatat gagasan utama dengan
menggarisbawahi gagasan-gagasan penting.
c. Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-
gagasan utama yang telah dicatat pada
langkah kedua. Gunakan kalimat padat,
efektif, dan menarik untuk merangkai jalan
cerita menjadi sebuah karangan singkat yang
menggambarkan karangan asli.
d. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis
isi atau dicari garis besarnya.
e. Sinopsis hikayat tidak boleh menyimpang
dari jalan cerita dan isi keseluruhan
hikayat.
Membaca hikayat dengan
saksama.
Memahami unsur intrinsik
dalam hikayat tersebut.
Mengembangkan urutan
peristiwa dengan bahasa
sendiri yang lebih sederhana.
Mencatat peristiwa-
peristiwa yang terjadi
sesuai dengan urutan
waktu.
1
2
3
4
Langkah-
langkah
menyampaikan
isi
hikayat
D. Perbandingan Nilai-Nilai dan Kebahasaan Hikayat dan Cerpen
Perbedaan Nilai-Nilai
dan Kebahasaan dalam
Hikayat dan Cerpen
Karakteristik
Kebahasaan dalam
Hikayat
Penggunaan Kata-Kata Arkais
Penggunaan Majas
a. Majas Perbandingan
b. Majas Sindiran
c. Majas Penegasan
d. Majas Pertentangan
Gaya bahasa dalam hikayat biasanya
menggunakan ungkapan arkais
(berhubungan dengan masa lalu,
berciri kuno, tua) seperti syahdan,
hatta, alkisah, dan sebermula.
Unsur Pembangun Hikayat Cerpen
Unsur
Intrinsik
Tema Tema-tema hampir sama. Tema lebih bervariasi dan banyak
pilihan.
Latar Latar tempat sangat menonjol yaitu
istana dan lingkungannya.
Latar lebih bervariasi, baik tempat,
waktu, maupun suasana.
Tokoh dan
penokohan
Tokoh terbatas raja-raja, ratu,
permaisuri, atau rakyat jelata yang
digambarkan hidup di lingkungan
istana atau kerajaan. Penokohan
dalam hikayat bersifat mutlak.
Tokoh yang diciptakan tidak terbatas.
Penokohan dalam teks cerpen lebih
realistis.
Alur Alur yang digunakan biasanya alur
maju.
Alur maju, mundur, dan campuran
sangat mungkin digunakan.
Sudut
pandang
Sudut pandang yang digunakan
adalah sudut pandang orang ketiga
serbatahu.
Sudut pandang yang biasa digunakan
yaitu sudut pandang orang ketiga,
sudut pandang orang pertama, dan
campuran.
Gaya
bahasa
Gaya bahasa yang digunakan
bersifat statis.
Gaya bahasa lebih dinamis dan
mengikuti perkembangan zaman.
Amanat Amanat ditulis secara eksplisit. Amanat tidak selalu ditulis secara
eksplisit, bahkan cenderung implisit.
Unsur
Ekstrinsik
Biografi
pengarang
Nama pengarang biasanya tidak
disebutkan (anonim).
Nama pengarang ditampilkan atau
disebutkan.
Niai-nilai Nilai agama dan pendidikan paling
menonjol.
Nilai lebih beragam, misalnya sosial,
budaya, agama, dan pendidikan.
E. Penyusunan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen
Langkah-langkah
Penyusunan Hikayat
dalam Bentuk
Cerpen
Penyampaian
Hikayat dalam
Bentuk Crepen
a. Meringkas atau membuat sinopsis sebuah
penggalan hikayat.
b. Mendaftar konflik-konflik antartokoh dalam
penggalan hikayat tersebut.
c. Memilih konflik yang menarik
(mengesankan) berdasarkan data konflik yang
sudah dirumuskan.
d. Mengembangkan pilihan konflik tersebut
menjadi cerita pendek.
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam
menyampaikan hikayat dalam bentuk cerpen.
a. Keruntutan cerita
b. Suara, lafal, dan intonasi
c. Gestur dan mimik
Penyampaian
Hikayat dalam
Bentuk Cerpen
BAB 5
Bersepakat Melalui Negosiasi
A. Pengajuan,
Penawaran, dan
Penutup dalam Teks
Negosiasi
B. Penjelasan Pengajuan,
Penawaran, Persetujuan,
dan Penutup dalam Teks
Negosiasi
C. Isi, Struktur, dan Ciri
Kebahasaan Teks
Negosiasi
D. Penyusunan Teks
Negosiasi dengan
Memperhatikan Isi,
Struktur, dan
Kebahasaan
A. Pengajuan, Penawaran, dan
Penutup dalam Teks Negosiasi
Pengertian teks
negosiasi Ciri-ciri teks
negosiasi
Penyampaian pengajuan dan
penawaran dalam teks
negosiasi
Pengertian Teks Negosiasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negosiasi berarti proses tawar-menawar dengan jalan
berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi)
dan pihak (kelompok atau organisasi) lainnya.
Scara Umum Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat
berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan
Situasi
Negosiasi dapat dibedakan menurut:
Negosiasi Formal
Negosiasi Informal
Untung-Rugi Negosiasi Kolaborasi
Negosiasi Dominasi
Negosiasi
Akomodasi
Negosiasi Menghindari
Konflik
Negosiasi yang hanya dapat diselesaikan dengan
cara yang formal atau ada hitam di atas putih.
Negosiasi yang dilakukan tanpa mengenal waktu,
tempat, dan orang dengan tujuan untuk
mendapatkan kesepakatan.
Kesepakatan yang diperoleh berkat semua pihak
dapat berkolaborasi (Negosiasi win-win)
Negosiasi yang hasil kesepakatannya tidak seimbang
atau hanya berpihak kepada satu pihak saja, pihak
lainnya hanya mendapatkan kerugian
Negosiasi yang bisa memberikan lawan keuntungan
yang lebih banyak dan pihak yang melakukan
negosiasi keuntungannya lebih sedikit bahkan
mengalami kerugian.(Negosiasi Lose-win)
Negosiasi dengan Tujuan tidak melanjutkan konflik
atau tidak membuat konflik baru.
Ciri-Ciri Teks Negosiasi
Adanya partisipan yang memiliki
kepentingan masing-masing.
Adanya perbedaan kepentingan
dari kedua pihak.
Adanya pengajuan dan
penawaran.
Adanya kesepakatan sebagai
hasil negosiasi.
Cara Penyampaian Pengajuan dan Penawaran
Keterampilan
Berbicara
Berbicara Efektif
Prasyarat Organis
Prasyarat Bahasa
• Faktor Internal
• Faktor Eksternal
• Mengawali pembicaraan
• Langsung ke isi pembicaraan
• Negosiator memberikan kesempatan lawan
bicara untuk menyampaikan gagasannya
• Pengaturan Napas
• Pengaturan Suara
• Pengaturan Tubuh
• Dinamika Bicara
• Ritme Suara
• Diksi
Keterampilan
Berbicara
Berbicara Efektif
Prasyarat Organis
Prasyarat Bahasa
• Faktor Internal
• Faktor Eksternal
• Mengawali pembicaraan
• Langsung ke isi pembicaraan
• Negosiator memberikan kesempatan lawan
bicara untuk menyampaikan gagasannya
• Pengaturan Napas
• Pengaturan Suara
• Pengaturan Tubuh
• Dinamika Bicara
• Ritme Suara
• Diksi
Keterampilan
Berbicara
Berbicara Efektif
Prasyarat Organis
Prasyarat Bahasa
• Faktor Internal
• Faktor Eksternal
• Mengawali pembicaraan
• Langsung ke isi pembicaraan
• Negosiator memberikan kesempatan lawan
bicara untuk menyampaikan gagasannya
• Pengaturan Napas
• Pengaturan Suara
• Pengaturan Tubuh
• Dinamika Bicara
• Ritme Suara
• Diksi
B. Penjelasan Pengajuan, Penawaran, Persetujuan, dan
Penutup dalam Teks Negoisasi
Trik pengajuan,
penawaran, dan
persetujuan dalam
teks negosiasi
Aspek-aspek yang
harus diperhatikan
oleh negosiator
Cara
menyampaikan
pendapat dan
komentar saat
bernegosiasi
Cara bersikap
santun dalam
negosiasi
Faktor penentu
keberhasilan
negosiasi
Cara
menyampaikan
pujian dalam
negosiasi
Pola penyajian
teks negosiasi
Trik Pengajuan, Penawaran, dan Persetujuan dalam Negosiasi
Seorang negosiator ulung mempunyai trik atau siasat dalam melakukan
negosiasi. Agar negosiasi dapat berjalan sesuai rencana, negosiator
dapat melakukan tindakan sebagai berikut.
a. Membuat suasana menjadi santai.
b. Melakukan kontak mata dengan lawan negosiasi.
c. Berbicara dengan santun.
d. Menggunakan kalimat penghubung secara jelas untuk beralih topik.
e. Mengambil kesimpulan secara tepat.
Penampilan
Sikap
Cara Bicara
Wawasan
Gaya Bahasa
Aspek-Aspek yang Perlu Diperhatikan Negosiator
•Pendapat dan komentar disampaikan secara padat dan tersusun dengan
baik.
1.
•Pendapat dan komentar terarah pada sasaran yang diinginkan.
2.
•Pendapat dan komentar menggunakan kata-kata yang tepat dan sederhana.
3.
•Pendapat dan komentar menggunakan kalimat komunikatif dan mudah
dipahami.
4.
•Pendapat dan komentar menggunakan alasan logis dan objektif.
5.
•Pendapat dan komentar menggunakan bahasa santun agar tidak
menyinggung perasaan orang lain.
6.
•Pendapat dan komentar disertai bukti atau fakta.
7.
•Menghindari tuturan yang mengandung ejekan, baik langsung maupun tidak
langsung.
8.
Langkah Menyampaikan Pendapat dan Komentar
Kesantunan dalam Berorganisasi
Sopan santun merupakan perilaku penting dalam negosiasi. Sopan santun sangat diperlukan dalam
memenangi negosiasi. Berikut beberapa perilaku santun dalam bernegosiasi.
a. Sabar
b. Tidak Memperlihatkan Rasa Jemu
c. Tidak Bicara Terus-menerus
d. Tidak Membicarakan Diri Sendiri
e. Tidak Membicarakan Keburukan Lawan Negosiasi
f. Tidak Menggunakan Bahasa Daerah
g. Fokus terhadap Topik Penting
h. Tidak Merasa Diri Paling Benar
Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang senang dipuji. Seorang
negosiator dapat melakukan pujian kepada lawan negosiasinya. Dalam
memuji lawan negosiasi, negosiator menggunakan kata yang sopan.
Kata yang sopan tersebut disertai dengan alasan memuji lawan
negosiasi. Akan tetapi, terlalu sering memuji juga tidak baik dalam
suatu negosiasi.
Langkah Menyampaikan Pujian dalam Negosiasi
Kesediaan
untuk
berkompromi
dengan pihak
lain.
Tidak ada
pihak yang
dirugikan.
Kesepakatan
yang dicapai
mampu
memengaruhi
pihak lain.
Alasan yang
disertakan
mampu
memengaruhi
pihak lain.
Faktor Penentu Keberhasilan Negosiasi
•Negosiasi lisan adalah jenis negosiasi yang dilakukan dalam
ragam lisan. Negosiator berperan penting dalam melakukan
negosiasi secara lisan.
Negosiasi
Lisan
•Negosiasi tulis merupakan bentuk negosiasi dalam ragam
bahasa tulis. Ragam bahasa tulis digunakan untuk
melengkapi negosiasi lisan secara formal. Negosiasi tulis
berguna untuk mencapai persetujuan dengan jalan
menggunakan ragam tulis, baik proposal maupun surat.
Negosiasi Tulis
Pola Penyajian Teks Negosiasi
C. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks
Negosiasi
Struktur teks
negosiasi
Kaidah
kebahasaan
teks negosiasi
Unsur teks
negosiasi
berupa surat
penawaran
Pasangan
tuturan
dalam
negosiasi
•Orientasi merupakan pembuka dalam teks negosiasi. Orientasi
dapat berupa salam perkenalan dan sapaan.
Orientasi
•Negosiator menyampaikan maksud atau tujuan bernegosiasi.
Pengajuan
•Proses ini merupakan proses tawar-menawar pihak satu
dengan pihak lain untuk mendapat sebuah kesepakatan yang
saling menguntungkan.
Penawaran
•Proses ini merupakan proses terjadinya kesepakatan atas hasil
penawaran kedua pihak atau negosiator.
Persetujuan
•Proses ini merupakan proses mengakhiri sebuah percakapan
antara kedua pihak untuk menyelesaikan suatu proses interaksi
dalam negosiasi.
Penutup
Struktur Teks Negosiasi
Kepala Surat
Tempat dan Tanggal Surat
Nomor Surat
Hal/Perihal
Lampiran
Alamat Surat
Salam Pembuka
Isi Surat
Salam Penutup
Nama Pengirim dan Tanda Tangan
Unsur-Unsur dalam Teks Negosiasi Berupa Surat Penawaran
1. Mengucapkan
salam
Membalas
salam
2. Bertanya
Menjawab
atau tidak
menjawab
3. Meminta
tolong
Memenuhi
atau menolak
permintaan
4. Meminta
Menerima
atau menolak
permintaan
5. Menawarkan
Menerima
atau menolak
tawaran
6. Mengusulkan
Menerima
atau menolak
usulan
Pasangan Tuturan dalam Teks Negosiasi
Menggunakan Kalimat Persuasif
Menggunakan Kalimat Deklaratif
Menggunakan Bahasa yang Santun
Menggunakan Pronomina
Menggunakan Kalimat Langsung
Menggunakan Kalimat yang Menyatakan Kesepakatan
atau Penolakan
Menggunakan Kalimat Perbandingan atau Kontras
Ciri-Ciri Kebahasaan Teks Negosiasi
D. Penyusunan Teks Negosiasi
Penyusunan teks
negosiasi dalam
bentuk dialog
Penyusunan teks
negosiasi secara
tertulis
Langkah Menyusun Teks Negosiasi dalam Bentuk Dialog
Menentukan
topik
permasalahan.
Menentukan partisipan
yang berbeda
kepentingan.
Mengembangkan
topik menjadi
kerangka teks
negosiasi sesuai
dengan struktur
teks negosiasi.
Mengembangkan
kerangka teks
negosiasi menjadi
teks negosiasi
berbentuk dialog.
Langkah Menyusun Teks Negosiasi secara Tertulis
Mencari topik
penawaran atau
pemesanan.
Mengembangkan
kerangka teks
sesuai kerangka
surat resmi.
Mengembangkan
kerangka menjadi
surat penawaran
atau pemesanan.
Bahasa Indonesia
SMA/MA
Kelas X Semester 2
Penulis:
. Uti Darmawati
. Y. Budi Artati
• Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif
guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan
pembelajaran.
• Materi powerpoint ini mengacu Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013.
• Dengan berbagai alasan, materi dalam powerpoint ini
disajikan secara ringkas, hanya memuat poin-poin besar
saja.
• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat
mengembangkannya sesuai kebutuhan.
• Harapan kami, dengan powerpoint ini Bapak/Ibu Guru
dapat mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan
interaktif.
Bab II Pemaparan Objek untuk Memperluas Pengetahuan
Bab III Kritikan dan Nasihat dalam Balutan Humor Menghibur
Bab IV Menelusuri Nilai-Nilai dalam Karya Sastra
Bab V Bersepakat Melalui Negosiasi
Bab I Mengemukakan Argumentasi dalam Debat
Bab III Menikmati Puisi
Bab II Meneladan Karakter Unggul dalam Tokoh Biografi
Bab IV Literasi, Jendela Ilmu dalam Buku
A. Definisi, Bentuk, dan Jenis Debat
B. Esensi Debat
C. Konstruksi Debat
D. Analisis Isi Debat
E. Praktik Debat
Definisi
Debat
Bentuk
Debat
Jenis-Jenis
Debat
Definisi Debat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, debat diartikan sebagai pembahasan
dan pertukaran pendapat mengenai suatu masalah atau isu dengan saling memberi
alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Bentuk Debat
SKEMA DEBAT INGGRIS SKEMA DEBAT AMERIKA
DEBAT INGGRIS DEBAT AMERIKA
Jenis-Jenis Debat
Debat Parlementer
(Majelis)
Debat Pemeriksaan
Ulangan
Debat Formal
Unsur-Unsur
Debat
Tata Cara
Debat
Unsur-Unsur Debat
tim afirmasi
(tim positif)
tim oposisi
(tim negatif)
tim netral
penonton (juri)
yang dipanggil
penulis (notulis)
moderator mosi
Tata Cara Debat
Proses pelaksanaan
debat
a. Pembukaan oleh moderator
b. Penyampaian pernyataan tiap-tiap tim terhadap mosi
c. Pelaksanaan inti debat
d. Simpulan
e. Penutup
Skema jalannya debat
Simpulan Isi Debat
Pendapat dan Argumen
Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral
terhadap Mosi
Mosi Berdasarkan Isu/Permasalahan
yang sedang Berkembang
Mosi Berdasarkan Isu/Permasalahan yang sedang Berkembang
Topik yang diperdebatkan disebut dengan mosi
(motion).
Mosi biasanya dalam bentuk pernyataan dan
biasanya diambil dari kejadian-kejadian terkini.
Tim afirmasi harus menyetujui dan membangun
argumen yang memperkuat mosi.
Tim oposisi harus menolak dan memberikan
argumen atas penolakannya.
Pendapat dan Argumen Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral
terhadap Mosi
Skema pembicaraan dalam
debat dibagi sebagai berikut.
Skema Mempertahankan Posisi
Skema Dialektis
Simpulan Isi Debat
Langkah-langkah
membuat simpulan
debat
a. Memusatkan perhatian.
b. Menyiapkan alat tulis (buku, pensil, dan bolpoin).
c. Mendengarkan/membaca bacaan dengan teliti dan
cermat.
d. Mencatat secara cepat isi bacaan.
e. Menentukan tema/inti bacaan.
f. Menceritakan kembali isi bacaan secara padu dan utuh.
Cara menarik
kesimpulan dengan
penalaran induktif
a. Generalisasi
b. Hubungan Sebab-Akibat
c. Hubungan Akibat-Sebab
d. Hubungan Sebab-Akibat Berantai
e. Pola Analogi
Isi Debat
Ragam Bahasa Debat
Kebahasaan Debat
#1
Isi Debat
Mosi
Pernyataan
Sikap
(Pendapat)
Argumentasi
Ragam Bahasa Debat
Ciri-ciri ragam bahasa ilmiah sebagai berikut.
a.Struktur kalimat jelas dan bermakna lugas.
b.Struktur wacana bersifat formal, mengacu pada standar konvensi
naskah.
c.Singkat, berisi analisis, dan pembuktian menyajikan konsep secara
lengkap.
d.Cermat dalam menggunakan unsur baku istilah/kata, ejaan, bentuk
kata, kalimat, paragraf, dan wacana.
e.Cermat dan konsisten menggunakan penalaran dari penentuan topik,
pendahuluan, deskripsi teori, deskripsi data, analisis data, dan hasil
analisis sampai dengan kesimpulan serta saran.
f.Menggunakan istilah khusus yang bersifat teknis dalam bidang ilmu
tertentu.
g.Dapat diukur kebenarannya secara terbuka oleh umum (objektif).
h.Menghindari bentuk persona dan ungkapan subjektif.
Kebahasaan Debat
Kebahasaan dalam debat
menggunakan penyambung antarkalimat.
Contoh konjungsi antarkalimat adalah jadi dan oleh karena itu.
Konjungsi jadi dan oleh karena itu sering digunakan dalam teks debat.
Konjungsi jadi menyatakan ’kesimpulan’. Konjungsi oleh karena itu
menyatakan ’akibat’.
Prinsip Debat
Susunan Mosi
Sistem Penilaian Debat
Susunan Mosi
Langkah-langkah merumuskan mosi debat sebagai
berikut.
a. Pilihlah mosi debat yang seimbang.
b. Pilihlah mosi yang menarik.
c. Fokuslah pada suatu peristiwa atau kondisi.
d. Berilah solusi untuk mosi yang Anda ajukan.
e. Pilihlah mosi debat yang layak.
Prinsip Debat
a. Pertanyaan atau tantangan hendaknya dikemukakan secara profesional.
Tindakan yang kiranya menghina, merendahkan, atau komentar yang
menyerang pribadi tidak dapat diterima.
b. Analisis kritis, sintetis, keterampilan retorika (berbicara), dan inteligensi
(kemampuan untuk merasakan dan memahami) merupakan kunci sukses debat.
c. Fokus pada posisi pihak lawan atau argumen.
d. Batasi argumen maksimal tiga poin.
e. Gunakan logika dalam menyusun dan menyampaikan argumen.
f. Ketahui kesalahan umum dalam berpikir seperti kesalahan logis dan gunakan
secara efektifdalam menyangkal argumen lawan.
g. Sajikan konten (substansi) dengan akurat. Gunakan selalu data atau fakta
yang berhubungan dan mendukung pandangan Anda.
h. Pastikan kesahihan semua bukti eksternal yang disajikan dalam argumen.
i. Kesimpulan dalam debat merupakan posisi kesimpulan final.
Sistem Penilaian Debat
Debat dapat dinilai berdasarkan unsur-unsur berikut.
a. Isi
b. Tata Perilaku dan Cara Penyampaian
c. Struktur (Metode)
Pengertian dan Jenis-Jenis Teks Biografi
Aspek yang Dapat Diteladan dari Teks Biografi
Pengungkapan Kembali Keteladanan Tokoh dalam Teks
Biografi
Analisis Aspek Makna dan Kebahasaan dalam Teks Biografi
Cerita Kembali Isi Teks Biografi
Biografi Berdasarkan Sisi Penulis
Biografi Berdasarkan Izin Penulisan
Biografi Berdasarkan Isi
Biografi Berdasarkan Persoalan yang Dibahas
Biografi Berdasarkan Penerbit
Identifikasi Peristiwa
dalam Biografi Tokoh
Ciri-Ciri Teks Biografi
Identifikasi Karakter
Unggul Tokoh Biografi
Cara Meneladan
Karakter Unggul Tokoh
dengan Teks Eksposisi
Kata
Hubung
Rujukan
Kata
Pronomina
Penunjuk
Kata Kerja Kata Sifat
Waktu,
Aktivitas,
dan
Tempat
Menceritakan Kembali Teks
Biografi yang Dibaca dengan Pola
Penyajian Berbeda
Menceritakan Kembali Teks
Biografi dengan Bahasa
Sendiri
BAB III Menikmati Puisi
A. Pengertian, Jenis, dan Struktur Puisi
B. Identifikasi Komponen Penting dalam Puisi
C. Demonstrasi Puisi
D. Analisis Unsur Kebahasaan Puisi
E. Demonstrasi Kemampuan Menulis Puisi
Pengertian Puisi
Puisi merupakan bentuk karya sastra yang disajikan dalam bahasa indah,
menggambarkan perasaan penyairnya, dan mengandung makna.
Menurut Herman J. Waluyo, puisi adalah karya sastra dengan bahasa
yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu
dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, puisi adalah ragam sastra yang
bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan
bait.
Jenis-Jenis Puisi
Puisi
Puisi Lama
Puisi Baru
Puisi lama adalah puisi
yang masih terikat oleh
berbagai aturan.
Jenis puisi lama, misalnya
pantun, syair, mantra,
gurindam, seloka, bidal,
karmina, dan talibun.
Puisi baru, misalnya
balada, kuatren, hymne,
epigram, romansa, elegi,
satire, distikon, kuatren,
kuintet, dan terzina.
Puisi baru adalah puisi
yang sudah tidak terikat
oleh aturan-aturan baku
puisi lama.
Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru
Nomor Perbedaan Puisi Lama Puisi Baru
1. Irama Tetap, yaitu dua patah kata
dalam sekali ucap.
Dinamis, mengikuti pikiran
dan perasaan penulis.
2. Bentuk Terikat oleh aturan. Bebas, tidak terikat oleh
aturan.
3. Penulis Tidak dikenal atau tidak
diketahui nama penulis.
Dikenal atau diketahui
nama penulis.
4. Persebaran Secara lisan. Secara lisan dan tulisan.
5. Isi Isi berupa nasihat. Isi berupa curahan hati
penulis.
Struktur Puisi
Struktur
Fisik
Tipografi
Diksi
Imaji
Kata
Konkret
Gaya
Bahasa
Rima atau
Irama
Struktur
Batin
Tema
Rasa/
Feeling
Nada/
Suasana
Amanat
Identifikasi Komponen Penting dalam Puisi
Penentuan suasana puisi
Penentuan tema puisi
Penentuan makna puisi
Demonstrasi Puisi
Pembacaan Puisi dengan
Memperhatikan Vokal, Ekspresi,
dan Intonasi
Musikalisasi Puisi dengan
Memperhatikan Keselarasan Isi
Puisi, Lagu, dan Musik
Beberapa kegiatan yang perlu dilakukan
ketika membaca puisi sebagai berikut.
a.Pahami isinya dan bacakan sesuai tema
puisi tersebut.
b. Lafalkan tiap kata dengan jelas.
c.Berikan penekanan pada kata-kata
tertentu (intonasi).
d. Apabila membawa teks puisi, usahakan
pandangan mata ke depan.
e. Jangan terlihat gemetar dan gugup.
f. Apabila diperlukan, gunakan gaya, tetapi
jangan berlebihan.
g.Jangan tergesa-gesa ketika membaca puisi.
h.Bacalah puisi dengan penuh perasaan.
Langkah-langkah musikalisasi puisi
sebagai berikut.
a.Tentukan puisi yang akan
dimusikalisasi.
b.Apresiasikan puisi yang telah
ditentukan.
c.Perhatikan isi puisi dengan suasana
yang dibangun.
d.Tentukan alat musik untuk
mengiringi puisi.
e. Tentukan notasi nada yang akan
digunakan.
Analisis Unsur Kebahasaan Puisi
Protagonis
Antagonis
Tritagonis
Analisis diksi dalam puisi meliputi makna kias,
lambang (simbol), dan persamaan bunyi atau
rima.
Penjelasan imaji dalam puisi meliputi imaji
visual (penglihatan), imaji auditif
(pendengaran), dan imaji taktil (perabaan).
Identifikasi kata konkret dalam puisi.
Penjelasan rima atau irama dalam puisi.
Demonstrasi Kemampuan Menulis Puisi
Penulisan puisi untuk
mengungkapkan perasaan
Penulisan Puisi dengan
menggunakan ide dari berita
yang didengar atau dibaca
Menulis Puisi
Langkah-Langkah Menulis Puisi
1. Menentukan tema puisi.
2.Menuliskan ide yang ada di dalam hati sejelas
mungkin sesuai dengan tema yang dipilih.
3.Mengembangkan pilihan kata yang sudah dipilih ke
dalam larik-larik beraturan.
4.Menyusun larik-larik puisi menjadi bait dengan
memperhatikan rima atau persamaan bunyi.
5.Memberi judul puisi yang telah dibuat.
A. Pemahaman Buku Fiksi dan Nonfiksi
B. Butir-Butir Penting Buku Fiksi dan Nonfiksi
C. Informasi dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi
D. Ringkasan Buku Fiksi dan Nonfiksi
E. Menyajikan Tanggapan Buku Ilmiah dalam Bentuk Resensi
Pengertian Ciri-Ciri Jenis
A. Pemahaman Buku Fiksi dan Nonfiksi
Fiksi
Nonfiksi
Buku fiksi adalah buku yang berisi rekaan. Isi dalam buku fiksi
berupa imajinasi penulis. Salah satu jenis buku fiksi adalah
novel.
Buku nonfiksi adalah buku yang berisi kenyataan ataupun ilmu
pengetahuan. Isi buku nonfiksi beraneka macam, seperti
kesehatan, ilmu pasti, dan alam semesta.
Nonfiksi
Fiksi
a. Berisi informasi atau ilmu
pengetahuan.
b. Berdasarkan penelitian atau
pengamatan.
c. Ditulis dengan bahasa yang
lugas.
a.Menggunakan bahasa konotatif
dan figuratif.
b. Berdasarkan imajinasi
pengarang.
c.Berdasarkan imajinasi, rekaan,
atau khayalan.
Jenis Buku Fiksi dan Nonfiksi
Nonfiksi Fiksi
biografi novel
pengayaan roman
motivasi kumpulan puisi
kumpulan cerpen
drama
B. Analisis Unsur-Unsur Buku Fiksi dan Nonfiksi
Unsur Buku Fiksi Unsur Buku Nonfiksi
Unsur
Intrinsik
Tema
Latar
Penokohan
Sudut
Pandang
Alur
Amanat
Unsur
Ekstrinsik
Bahasa
Latar
belakang
pengarang
Nilai-nilai
Unsur-Unsur Pembangun Buku Fiksi
Unsur-Unsur Pembangun Buku Nonfiksi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pendahuluan
Isi
Penutup atau Simpulan
Glosarium
Daftar Pustaka
Indeks
C. Informasi dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi
Menemukan
Informasi dalam
Buku Fiksi
Menemukan
Informasi dalam
Buku Nonfiksi
Di mana
Mengapa
Siapa
Bagaimana
Kapan
Apa
Kata Tanya untuk Menemukan Informasi Penting dalam Buku Fiksi
Membaca buku
nonfiksi dengan
saksama.
Mencatat pokok-pokok
isi dalam buku nonfiksi
yang dibaca.
Mendata informasi
penting dalam buku
nonfiksi yang dibaca
berdasarkan pokok isi
buku yang ditemukan.
Menemukan Informasi dalam Buku Nonfiksi
Ringkasan
Buku
Sinopsis Buku
Fiksi
Ikhtisar Buku
Nonfiksi
Membaca
keseluruhan cerita
fiksi dengan saksama.
Mencatat bagian-
bagian penting dalam
pengisahan cerita
fiksi.
Menyusun bagian-
bagian penting dalam
cerita fiksi menjadi
sebuah paragraf
sinopsis.
Menyusun Sinopsis Buku Fiksi
Langkah-Langkah Menyusun Ikhtisar Buku Nonfiksi
Membaca bacaan dengan cermat dan teliti.
Menentukan ide pokok atau gagasan pokok setiap
paragraf.
Menyusun ide-ide pokok tersebut menjadi inti sari
bacaan.
Menyelaraskan dan memperbaiki kalimat-kalimat supaya
menjadi paragraf padu dan layak sebagai ikhtisar
bacaan.
Pengertian
Resensi
Struktur Resensi
Penyusunan
Resensi
Resensi
Resensi berasal dari bahasa Latin
revidere atau recensere yang berarti melihat
kembali, menimbang, atau menilai. Menulis
resensi berarti memberi penilaian pada karya
atau buku berdasarkan catatan tertentu.
Tujuan penulisan resensi adalah memberikan
penilaian, mengungkap kembali isi buku,
membahas, dan mengkritik buku.
• Menggambarkan isi resensi. Judul resensi ditulis secara singkat dan jelas.
Judul resensi juga harus menarik supaya menimbulkan minat pembaca.
Judul
• Data buku yang biasa ditemukan dalam sebuah resensi mencakup judul
buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, cetakan, tebal buku, ISBN, dan
harga buku.
Data Buku
• Pendahuluan memaparkan perihal umum yang berkaitan dengan buku
atau pengarang.
Pendahuluan
• Tubuh resensi berisi sinopsis, kelebihan, dan kekurangan buku.
Tubuh Resensi
• Penutup resensi biasanya berisi simpulan. Simpulan memuat kelayakan
buku dan kualitas buku yang diresensi. Simpulan sebaiknya disertai
dengan alasan-alasan yang logis.
Penutup
Langkah-Langkah Menyusun Resensi
Membaca keseluruhan isi buku
Mencatat pokok-pokok isi buku
Mencari latar belakang penulis atau informasi sesuai isi buku
Membuat judul resensi yang menarik
Menuliskan identitas buku yang diresensi
Membuat pendahuluan yang menarik sebelum masuk isi
Menulis sinopsis dan penilaian isi buku
Menyimpulkan kelayakan buku pada bagian penutup
Menyunting resensi yang sudah dibuat

More Related Content

What's hot

Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)Khansha Hanak
 
PPT TEKS ULASAN.pptx
PPT TEKS ULASAN.pptxPPT TEKS ULASAN.pptx
PPT TEKS ULASAN.pptxAntesPutra2
 
Bahasa Indonesia : Artikel
Bahasa Indonesia : ArtikelBahasa Indonesia : Artikel
Bahasa Indonesia : ArtikelNesha Mutiara
 
2. teks pidato persuasif
2. teks pidato persuasif2. teks pidato persuasif
2. teks pidato persuasifhoesnaeni
 
4. teks tanggapan
4. teks tanggapan4. teks tanggapan
4. teks tanggapanhoesnaeni
 
PPT TEKS TANGGAPAN.pptx
PPT TEKS TANGGAPAN.pptxPPT TEKS TANGGAPAN.pptx
PPT TEKS TANGGAPAN.pptxUtamiAndriani
 
6. teks cerita inspiratif
6. teks cerita inspiratif6. teks cerita inspiratif
6. teks cerita inspiratifhoesnaeni
 
5. teks diskusi
5. teks diskusi5. teks diskusi
5. teks diskusihoesnaeni
 
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSI
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSITUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSI
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSIAyuOkta8
 
ppt TEKS TANGGAPAN (1) (1).pptx
ppt TEKS TANGGAPAN (1) (1).pptxppt TEKS TANGGAPAN (1) (1).pptx
ppt TEKS TANGGAPAN (1) (1).pptxRifkiFirdi1
 
Analytical Exposition Text
Analytical Exposition TextAnalytical Exposition Text
Analytical Exposition TextAgnes Kasih
 
PPT Teks Hasil Observasi (Kelas 7)
PPT Teks Hasil Observasi (Kelas 7)PPT Teks Hasil Observasi (Kelas 7)
PPT Teks Hasil Observasi (Kelas 7)Erato Dido Evandra
 
Bab 3 teks eksposisi
Bab 3 teks eksposisiBab 3 teks eksposisi
Bab 3 teks eksposisiHandrianusH
 
PPT TEKS DESKRIPSI
PPT TEKS DESKRIPSIPPT TEKS DESKRIPSI
PPT TEKS DESKRIPSIViraVira22
 
ppt Teks laporan hasil observasi
ppt Teks laporan hasil observasippt Teks laporan hasil observasi
ppt Teks laporan hasil observasiDalilah Adani
 

What's hot (20)

Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
 
PPT TEKS ULASAN.pptx
PPT TEKS ULASAN.pptxPPT TEKS ULASAN.pptx
PPT TEKS ULASAN.pptx
 
Bahasa Indonesia : Artikel
Bahasa Indonesia : ArtikelBahasa Indonesia : Artikel
Bahasa Indonesia : Artikel
 
2. teks pidato persuasif
2. teks pidato persuasif2. teks pidato persuasif
2. teks pidato persuasif
 
4. teks tanggapan
4. teks tanggapan4. teks tanggapan
4. teks tanggapan
 
PPT TEKS TANGGAPAN.pptx
PPT TEKS TANGGAPAN.pptxPPT TEKS TANGGAPAN.pptx
PPT TEKS TANGGAPAN.pptx
 
6. teks cerita inspiratif
6. teks cerita inspiratif6. teks cerita inspiratif
6. teks cerita inspiratif
 
5. teks diskusi
5. teks diskusi5. teks diskusi
5. teks diskusi
 
Teks Anekdot
Teks AnekdotTeks Anekdot
Teks Anekdot
 
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSI
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSITUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSI
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSI
 
TEKS-IKLAN-B.INDO-VIII.pptx
TEKS-IKLAN-B.INDO-VIII.pptxTEKS-IKLAN-B.INDO-VIII.pptx
TEKS-IKLAN-B.INDO-VIII.pptx
 
Ppt materi drama
Ppt materi dramaPpt materi drama
Ppt materi drama
 
Teks Persuasif
Teks PersuasifTeks Persuasif
Teks Persuasif
 
ppt TEKS TANGGAPAN (1) (1).pptx
ppt TEKS TANGGAPAN (1) (1).pptxppt TEKS TANGGAPAN (1) (1).pptx
ppt TEKS TANGGAPAN (1) (1).pptx
 
Analytical Exposition Text
Analytical Exposition TextAnalytical Exposition Text
Analytical Exposition Text
 
PPT Teks Hasil Observasi (Kelas 7)
PPT Teks Hasil Observasi (Kelas 7)PPT Teks Hasil Observasi (Kelas 7)
PPT Teks Hasil Observasi (Kelas 7)
 
Bab 3 teks eksposisi
Bab 3 teks eksposisiBab 3 teks eksposisi
Bab 3 teks eksposisi
 
ppt Teks eksposisi
ppt Teks eksposisippt Teks eksposisi
ppt Teks eksposisi
 
PPT TEKS DESKRIPSI
PPT TEKS DESKRIPSIPPT TEKS DESKRIPSI
PPT TEKS DESKRIPSI
 
ppt Teks laporan hasil observasi
ppt Teks laporan hasil observasippt Teks laporan hasil observasi
ppt Teks laporan hasil observasi
 

Similar to 1. Slide BDR Bahasa Indonesia 10 - Intan Pariwara @AminYusuf.pptx

PPT PR SMK Bahasa Indonesia 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptx
PPT PR SMK Bahasa Indonesia 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptxPPT PR SMK Bahasa Indonesia 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptx
PPT PR SMK Bahasa Indonesia 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptxFaizalAbdillah9
 
Power Point PR B.Indonesia 10A Ed. 2019.pptx
Power Point PR B.Indonesia 10A Ed. 2019.pptxPower Point PR B.Indonesia 10A Ed. 2019.pptx
Power Point PR B.Indonesia 10A Ed. 2019.pptxronimustofa2
 
LAPORAN OBSERVASI.ppt
LAPORAN OBSERVASI.pptLAPORAN OBSERVASI.ppt
LAPORAN OBSERVASI.pptMASAlFajar
 
Materi Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
Materi Bahasa Indonesia SMP Kelas IXMateri Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
Materi Bahasa Indonesia SMP Kelas IXApri Hartono7
 
Pemaparan objek untuk memperluas pengetahuan
Pemaparan objek untuk memperluas pengetahuanPemaparan objek untuk memperluas pengetahuan
Pemaparan objek untuk memperluas pengetahuanrezayoga5
 
POWERPOINT BINDO KELAS 9 KURIKULUM 2013.pptx
POWERPOINT BINDO KELAS 9 KURIKULUM 2013.pptxPOWERPOINT BINDO KELAS 9 KURIKULUM 2013.pptx
POWERPOINT BINDO KELAS 9 KURIKULUM 2013.pptxYayanKaryana3
 
Kelas 10 rpp revis 2017
Kelas 10 rpp revis 2017Kelas 10 rpp revis 2017
Kelas 10 rpp revis 2017bobi handoko
 
Power Point PR B.Indonesia Kelas 9 Lengkap.pptx
Power Point PR B.Indonesia Kelas 9 Lengkap.pptxPower Point PR B.Indonesia Kelas 9 Lengkap.pptx
Power Point PR B.Indonesia Kelas 9 Lengkap.pptxIhsanSemutIreng
 
IKA_BAT_MATERI BI KELAS VII_BI.pptx
IKA_BAT_MATERI BI KELAS VII_BI.pptxIKA_BAT_MATERI BI KELAS VII_BI.pptx
IKA_BAT_MATERI BI KELAS VII_BI.pptxssusere001fc
 
Power Point PR B.Indonesia 8A Ed. 2019 (1) (2).pdf
Power Point PR B.Indonesia 8A Ed. 2019 (1) (2).pdfPower Point PR B.Indonesia 8A Ed. 2019 (1) (2).pdf
Power Point PR B.Indonesia 8A Ed. 2019 (1) (2).pdfMeryMariyawati
 
Pdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisi
Pdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisiPdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisi
Pdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisiVidianaVeni
 
Mengobservasi kekayaan laut indonesia
Mengobservasi kekayaan laut indonesiaMengobservasi kekayaan laut indonesia
Mengobservasi kekayaan laut indonesiarezayoga5
 
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 26. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2Dwimaghfiro
 
BAB 1 - Teks Laporan Hasil Observasi.pptx
BAB 1 - Teks Laporan Hasil Observasi.pptxBAB 1 - Teks Laporan Hasil Observasi.pptx
BAB 1 - Teks Laporan Hasil Observasi.pptxvinafitriyani4
 
Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianJerusman Marbun
 
PENYUSUNAN MAKALAH ILMIAH
PENYUSUNAN MAKALAH ILMIAHPENYUSUNAN MAKALAH ILMIAH
PENYUSUNAN MAKALAH ILMIAHpjj_kemenkes
 
Menulis karya ilmiah - Dalman
Menulis karya ilmiah - DalmanMenulis karya ilmiah - Dalman
Menulis karya ilmiah - DalmanDewi Lestari
 
08551161112
0855116111208551161112
08551161112Bimbelyu
 
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"Arief Mulyanto
 

Similar to 1. Slide BDR Bahasa Indonesia 10 - Intan Pariwara @AminYusuf.pptx (20)

PPT PR SMK Bahasa Indonesia 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptx
PPT PR SMK Bahasa Indonesia 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptxPPT PR SMK Bahasa Indonesia 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptx
PPT PR SMK Bahasa Indonesia 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptx
 
Power Point PR B.Indonesia 10A Ed. 2019.pptx
Power Point PR B.Indonesia 10A Ed. 2019.pptxPower Point PR B.Indonesia 10A Ed. 2019.pptx
Power Point PR B.Indonesia 10A Ed. 2019.pptx
 
LAPORAN OBSERVASI.ppt
LAPORAN OBSERVASI.pptLAPORAN OBSERVASI.ppt
LAPORAN OBSERVASI.ppt
 
Materi Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
Materi Bahasa Indonesia SMP Kelas IXMateri Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
Materi Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
 
Pemaparan objek untuk memperluas pengetahuan
Pemaparan objek untuk memperluas pengetahuanPemaparan objek untuk memperluas pengetahuan
Pemaparan objek untuk memperluas pengetahuan
 
POWERPOINT BINDO KELAS 9 KURIKULUM 2013.pptx
POWERPOINT BINDO KELAS 9 KURIKULUM 2013.pptxPOWERPOINT BINDO KELAS 9 KURIKULUM 2013.pptx
POWERPOINT BINDO KELAS 9 KURIKULUM 2013.pptx
 
Kelas 10 rpp revis 2017
Kelas 10 rpp revis 2017Kelas 10 rpp revis 2017
Kelas 10 rpp revis 2017
 
Power Point PR B.Indonesia Kelas 9 Lengkap.pptx
Power Point PR B.Indonesia Kelas 9 Lengkap.pptxPower Point PR B.Indonesia Kelas 9 Lengkap.pptx
Power Point PR B.Indonesia Kelas 9 Lengkap.pptx
 
IKA_BAT_MATERI BI KELAS VII_BI.pptx
IKA_BAT_MATERI BI KELAS VII_BI.pptxIKA_BAT_MATERI BI KELAS VII_BI.pptx
IKA_BAT_MATERI BI KELAS VII_BI.pptx
 
Power Point PR B.Indonesia 8A Ed. 2019 (1) (2).pdf
Power Point PR B.Indonesia 8A Ed. 2019 (1) (2).pdfPower Point PR B.Indonesia 8A Ed. 2019 (1) (2).pdf
Power Point PR B.Indonesia 8A Ed. 2019 (1) (2).pdf
 
Pdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisi
Pdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisiPdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisi
Pdf bindo bab 2 kela x dinamika dunia dalam teks eksposisi
 
Mengobservasi kekayaan laut indonesia
Mengobservasi kekayaan laut indonesiaMengobservasi kekayaan laut indonesia
Mengobservasi kekayaan laut indonesia
 
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 26. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
 
BAB 1 - Teks Laporan Hasil Observasi.pptx
BAB 1 - Teks Laporan Hasil Observasi.pptxBAB 1 - Teks Laporan Hasil Observasi.pptx
BAB 1 - Teks Laporan Hasil Observasi.pptx
 
Kd 3.7 teks LHO
Kd 3.7 teks LHO Kd 3.7 teks LHO
Kd 3.7 teks LHO
 
Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitian
 
PENYUSUNAN MAKALAH ILMIAH
PENYUSUNAN MAKALAH ILMIAHPENYUSUNAN MAKALAH ILMIAH
PENYUSUNAN MAKALAH ILMIAH
 
Menulis karya ilmiah - Dalman
Menulis karya ilmiah - DalmanMenulis karya ilmiah - Dalman
Menulis karya ilmiah - Dalman
 
08551161112
0855116111208551161112
08551161112
 
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
 

1. Slide BDR Bahasa Indonesia 10 - Intan Pariwara @AminYusuf.pptx

  • 1. Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 1 Penulis: Uti Darmawati Y. Budi Artati Editor: Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri
  • 2. DISKLAIMER • Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran. • Materi powerpoint ini mengacu Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013. • Dengan berbagai alasan, materi dalam powerpoint ini disajikan secara ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja. • Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya sesuai kebutuhan. • Harapan kami, dengan powerpoint ini Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
  • 3. Bab I Mengobservasi Kekayaan Laut Indonesia Bab II Pemaparan Objek untuk Memperluas Pengetahuan Bab III Kritikan dan Nasihat dalam Balutan Humor Menghibur Bab IV Menelusuri Nilai-Nilai dalam Karya Sastra Bab V Bersepakat Melalui Negosiasi
  • 4. BAB 1 Mengobservasi Kekayaan Laut Indonesia A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Informasi dalam Teks Laporan Hasil Observasi B. Interpretasi Teks Laporan Hasil Observasi C. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi D. Penyusunan Teks Laporan Hasil Observasi
  • 5. A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Informasi dalam Teks Laporan Hasil Observasi Pengertian dan Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi Informasi dalam Teks Laporan Hasil Observasi
  • 6. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi dan Ciri-Cirinya Teks laporan hasil observasi (report) berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi. Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi pengamatan. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang tingkah laku, keadaan, kondisi, atau situasi dari objek yang diteliti. Ciri-ciri teks laporan hasil observasi sebagai berikut. a. Bersifat objektif, global, dan universal. b. Objek yang akan dibicarakan atau dibahas adalah objek tunggal. c. Ditulis secara lengkap dan sempurna. d. Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan. e. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya. f. Tidak mengandung prasangka, dugaan, atau pemihakan yang menyimpang atau tidak tepat. g. Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di dalamnya.
  • 7. Informasi yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi Informasi yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi merupakan fakta yang ditemui pada objek yang diamati. Fakta adalah peristiwa yang benar-benar terjadi. Fakta menunjukkan kebenaran informasi. Fakta merupakan pernyataan yang tidak terbantahkan kebenarannya. Pernyataan tersebut berupa kalimat yang ditulis berdasarkan kenyataan, peristiwa, atau keadaan yang benar-benar terjadi secara objektif. Objektif berarti dapat ditangkap oleh indra dan mengandung kepastian.
  • 8. B. Interpretasi Teks Laporan Hasil Observasi Ringkasan Teks Laporan Hasil Observasi Simpulan Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi
  • 9. Langkah-Langkah Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Memahami isi teks. Menemukan pokok-pokok informasi dalam teks laporan hasil observasi. Mengembangkan pokok-pokok informasi ke dalam paragraf.
  • 10. Simpulan teks hasil laporan observasi Interpretasi terhadap teks laporan hasi observasi dapat dilakukan dengan menyimpulkan teks laporan hasil observarsi. Simpulan adalah rumusan akhir tentang sesuatu, dalam hal ini adalah teks. Simpulan disusun berdasarkan pemahaman atau penalaran kita terhadap keseluruhan isi teks tersebut.
  • 11. C. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi Struktur Teks Laporan Hasil Observasi Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
  • 12. • Definisi umum merupakan pembukaan yang berisi pengertian mengenai sesuatu yang dibahas di dalam teks. Definisi umum • Definisi bagian merupakan bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraf (penjelasan rinci). Definisi Bagian • Definisi manfaat merupakan bagian yang menjelaskan manfaat dari sesuatu yang dilaporkan, biasanya untuk benda mati. Sementara itu, untuk mendefinisikan benda hidup, definisi yang digunakan adalah definisi perilaku. Definisi manfaat atau perilaku • Penutup atau simpulan merupakan bagian rincian akhir teks laporan hasil observasi. Penutup dapat berisi simpulan berupa tanggapan atau interpretasi penulis tentang objek yang dibahas. Penutup atau simpulan bersifat opsional. Artinya, boleh ada, boleh tidak. Penutup atau simpulan Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
  • 13. Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi 1. • Kata, frasa, verba, dan nomina 2. • Kalimat definisi dan deskripsi 3. • Kalimat simpleks dan kalimat kompleks
  • 14. D. Penyusunan Teks Laporan Hasil Observasi Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas dalam Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi dengan Memperhatikan Isi dan Kaidah Kebahasaan
  • 15. Sebuah tulisan atau teks terdiri atas gagasan pokok dan gagasan-gagasan penjelas. Sebelum menyusun teks laporan hasil observasi, Anda diharuskan menentukan gagasan pokok dan gagasan penjelas teks laporan hasil observasi yang akan Anda susun. Mengembangkan teks dimulai dengan menuliskan gagasan-gagasan pokok terlebih dahulu. Setiap gagasan pokok dikembangkan menjadi satu paragraf. Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas dalam Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi
  • 16. Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi a. • Menentukan topik masalah yang akan diamati atau diteliti. b. • Merencanakan cara menyelesaikan masalah. c. • Melakukan pengamatan sesuai dengan masalah yang ditentukan. d. • Meneliti ulang hasil pengamatan. e. • Membuat kerangka laporan hasil observasi. f. • Menyusun laporan hasil observasi. g. • Membenahi laporan.
  • 17. A. Definisi, Ciri, dan Jenis Teks Eksposisi B. Identifikasi Teks Eksposisi C. Pengembangan Isi Teks Eksposisi D. Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi E. Penyusunan Teks Eksposisi
  • 18. Definisi Teks Eksposisi Jenis Teks Eksposisi Ciri Teks Eksposisi A. Definisi, Ciri, dan Jenis Teks Eksposisi
  • 19. Eksposisi merupakan paparan yang bertujuan memberi tahu atau menerangkan sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, eksposisi berarti uraian atau paparan yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan dalam karangan. Menurut Gorys Keraf, eksposisi atau pemaparan adalah salah satu jenis teks atau keterampilan bahasa secara efektif yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran.
  • 20. a. Penjelasan pokok persoalan secara objektif, tidak ada unsur subjektif dan emosional. b. Gaya penulisan informatif. c. Teks memuat fakta.
  • 21. eksposisi definisi eksposisi ilustrasi eksposisi perbandingan atau pertentangan eksposisi klasifikasi eksposisi identifikasi eksposisi analisis
  • 22. Identifikasi Permasalahan, Argumentasi, Pengetahuan, dan Rekomendasi dalam Teks Eksposisi Fakta dan Opini dalam Teks Eksposisi
  • 23. Teks eksposisi berisi paparan yang disampaikan kepada pembaca atau pendengar. Salah satu cara menyampaikan paparan kepada pendengar adalah dengan berpidato. Dalam naskah pidato terdapat paparan yang berupa argumentasi dan rekomendasi. Argumentasi berisi pendapat yang dikemukakan dalam pidato, sedangkan rekomendasi merupakan kesimpulan yang disampaikan dalam pidato tersebut.
  • 24. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fakta adalah suatu keadaan atau peristiwa yang berisi kenyataan dan benar-benar terjadi, sedangkan opini adalah pendapat yang dikemukakan.
  • 25. Melengkapi Tesis dengan Argumen Menyampaikan Kembali Isi Teks Eksposisi dengan Gaya Bahasa yang Berbeda Tesis adalah bagian pembuka teks eksposisi. Tesis berisi pernyataan pendapat. Pendapat dalam tesis merupakan gagasan pokok dari suatu teks eksposisi. Gagasan pokok tersebut dapat dikembangkan dengan beberapa argumen penjelas. Cara menyampaikan kembali isi teks dengan membuat gagasan penjelas dari setiap kalimat utama yang terdapat pada teks eksposisi. Tetap perhatikan isi dari teks eksposisi tersebut. Isi teks eksposisi baru yang dikembangkan harus sesuai dengan isi teks asli.
  • 26. D. Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi Struktur Teks Eksposisi Kebahasaan Teks Eksposisi
  • 30. Menentukan topik Menentukan tujuan penulisan Membuat kerangka teks Mengembangkan gagasan pokok dan gagasan penjelas Menuliskan teks eksposisi secara padu
  • 31. Penyuntingan adalah kegiatan proses, cara, perbuatan menyunting. Kegiatan menyunting dapat dilakukan dengan membaca, mencermati, menambah, atau mengurangi isi teks. Kegiatan menyunting juga dapat dilakukan dengan memperbaiki kesalahan kebahasaan dan unsur-unsur yang kurang tepat dalam teks.
  • 32. Bab III Anekdot, Kritikan dan Nasihat dalam Balutan Humor Menghibur A. Definisi, Ciri, dan Jenis Anekdot B. Mengevalusai Makna Tersirat dalam Teks Anekdot C. Menyimpulkan Makna Tersirat dalam Teks Anekdot D. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot E. Menyusun Teks Anekdot Berdasarkan Struktur dan Kebahasaan
  • 34. Anekdot Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
  • 35. mengandung humor menggelitik menyindir menceritakan orang penting memiliki tujuan tertentu kisah menyerupai dongeng cerita terhubung umum dan realistis
  • 37. Mendata Pokok Isi Anekdot Cara Mengidentifikasi Makna Tersirat Anekdot B. Mengevaluasi Makna Tersirat dalam Teks Anekdot
  • 38. Membaca teks anekdot dengan saksama. Mengidentifikasi pokok-pokok isi teks anekdot dengan cermat. Mencatat pokok- pokok isi dalam teks anekdot.
  • 39. Mengidentifikasi Makna Tersirat Anekdot 02 01 03 Membaca teks anekdot dengan saksama. Menyimpulkan makna tersirat berupa pesan, kritik, ataupun nasihat dari cerita. Menganalisis pesan, kritik, ataupun nasihat dengan menilai tindakan ataupun dialog yang disampaikan tokoh.
  • 40. Langkah-Langkah Menentukan Makna Tersirat Anekdot. a. Membaca secara keseluruhan teks anekdot. b. Memahami unsur-unsur dalam teks anekdot. c. Menangkap aspek lucu, konyol, dan jengkel dalam teks anekdot. d. Menangkap makna tersirat berupa kalimat sindiran atau amanat dari anekdot tersebut.
  • 44. Menceritakan Teks Anekdot dengan Pola Berbeda Menyusun Teks Anekdot Menceritakan Anekdot secara Lisan
  • 45. 1. Membaca isi anekdot dengan saksama. 2. Memahami jalannya cerita. 3. Mencatat unsur-unsur pokok anekdot. 4. Menceritakan kembali dengan pola (dialog ke narasi atau narasi ke dialog) berbeda dengan tetap memperhatikan unsur- unsurnya.
  • 46. 01 02 03 04 05 Mengamati lingkungan sekitar. Menentukan tema anekdot yang ingin dibuat. Menentukan sesuatu yang ingin dikritik. Membubuhi unsur humor terhadap masalah atau peristiwa yang ingin dikritik. Membuat narasi anekdot dari awal sampai akhir dengan memasukkan humor tersebut di dalamnya.
  • 47. Sikap Badan Kewajaran Sikap Suara
  • 48. Bab IV Menelusuri Nilai-Nilai dalam Karya Sastra A. Definisi, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Hikayat B. Nilai-Nilai dan Isi yang Terkandung dalam Hikayat E. Penyusunan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen D. Perbandingan Nilai-Nilai dan Kebahasaan Hikayat dan Cerpen C. Pengungkapan Kembali Isi Hikayat
  • 49. A. Definisi, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Hikayat Definisi hikayat Ciri-ciri atau karakteristik hikayat Jenis-jenis hikayat
  • 50. Hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa yang mengisahkan kehidupan keluarga istana atau kaum bangsawan, orang-orang ternama, orang suci di sekitar istana dengan segala kesaktian, keanehan, dan mukjizat tokoh utamanya. Hikayat kadang mirip cerita sejarah atau berbentuk riwayat hidup yang di dalamnya terdapat peristiwa atau kejadian yang tidak masuk akal dan penuh keajaiban. Hikayat berfungsi sebagai media hiburan, pembangkit semangat, atau untuk meramaikan pesta.
  • 51. Bersifat tradisional Bersifat komunal Istana sentris Menggunakan bahasa klise Bersifat statis Anonim Menceritakan kesaktian seorang tokoh Menceritakan kisah universal manusia Terdapat kemustahilan di dalam ceritanya Bersifat didaktis
  • 52. . Jenis hikayat berdasarkan fase historis sebagai berikut. Jenis hikayat berdasarkan isi sebagai berikut. a. Jenis rekaan Contoh: Hikayat Malim Dewa b. Jenis sejarah Contoh: Hikayat Hang Tuah, Hikayat Pattani, dan Hikayat Raja- Raja Pasai c. Jenis biografi Contoh: Hikayat Abdullah dan Hikayat Sultan Ibrahim bin Adam a. Hikayat berunsur Hindu Contoh: Hikayat Pandawa Lima dan Hikayat Sri Rama b. Hikayat berunsur Hindu–Islam Contoh: Hikayat Jaya Lengkara, Hikayat Si Miskin, dan Hikayat Inderaputera c. Hikayat berunsur Islam Contoh: Hikayat 1001 Malam dan Hikayat Qamar al-Zaman
  • 53. B. Nilai-Nilai dan Isi yang Terkandung dalam Hikayat Nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat Isi yang terkandung dalam hikayat
  • 54. NILAI RELIGI NILAI MORAL NILAI SOSIAL NILAI BUDAYA NILAI ESTETIKA NILAI EDUKASI
  • 55. Isi hikayat dapat diketahui dari unsur pembangun hikayat. Unsur pembangun hikayat terdiri atas unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. UNSUR INTRINSIK UNSUR EKSTRINSIK Tema 1 Amanat Alur/plot Latar/setting Tokoh dan penokohan Sudut pandang 6 5 3 4 2 RELIGI (AGAMA) ADAT ISTIADAT SILSILAH/ GARIS KETURUNAN LATAR BELAKANG SOSIAL BUDAYA
  • 56. C. Pengungkapan Kembali Isi Hikayat Ringkasan Isi Hikayat Penyampaian Isi Hikayat
  • 57. Ringkasan hikayat dapat disusun dengan menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik untuk menentukan pokok- pokok isi hikayat. Sinopsis atau ringkasan hikayat dapat disusun dengan langkah-langkah berikut. a. Membaca keseluruhan hikayat dengan saksama. b. Mencatat gagasan utama dengan menggarisbawahi gagasan-gagasan penting. c. Menulis ringkasan berdasarkan gagasan- gagasan utama yang telah dicatat pada langkah kedua. Gunakan kalimat padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli. d. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya. e. Sinopsis hikayat tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi keseluruhan hikayat.
  • 58. Membaca hikayat dengan saksama. Memahami unsur intrinsik dalam hikayat tersebut. Mengembangkan urutan peristiwa dengan bahasa sendiri yang lebih sederhana. Mencatat peristiwa- peristiwa yang terjadi sesuai dengan urutan waktu. 1 2 3 4 Langkah- langkah menyampaikan isi hikayat
  • 59. D. Perbandingan Nilai-Nilai dan Kebahasaan Hikayat dan Cerpen Perbedaan Nilai-Nilai dan Kebahasaan dalam Hikayat dan Cerpen Karakteristik Kebahasaan dalam Hikayat
  • 60. Penggunaan Kata-Kata Arkais Penggunaan Majas a. Majas Perbandingan b. Majas Sindiran c. Majas Penegasan d. Majas Pertentangan Gaya bahasa dalam hikayat biasanya menggunakan ungkapan arkais (berhubungan dengan masa lalu, berciri kuno, tua) seperti syahdan, hatta, alkisah, dan sebermula.
  • 61. Unsur Pembangun Hikayat Cerpen Unsur Intrinsik Tema Tema-tema hampir sama. Tema lebih bervariasi dan banyak pilihan. Latar Latar tempat sangat menonjol yaitu istana dan lingkungannya. Latar lebih bervariasi, baik tempat, waktu, maupun suasana. Tokoh dan penokohan Tokoh terbatas raja-raja, ratu, permaisuri, atau rakyat jelata yang digambarkan hidup di lingkungan istana atau kerajaan. Penokohan dalam hikayat bersifat mutlak. Tokoh yang diciptakan tidak terbatas. Penokohan dalam teks cerpen lebih realistis. Alur Alur yang digunakan biasanya alur maju. Alur maju, mundur, dan campuran sangat mungkin digunakan. Sudut pandang Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga serbatahu. Sudut pandang yang biasa digunakan yaitu sudut pandang orang ketiga, sudut pandang orang pertama, dan campuran. Gaya bahasa Gaya bahasa yang digunakan bersifat statis. Gaya bahasa lebih dinamis dan mengikuti perkembangan zaman. Amanat Amanat ditulis secara eksplisit. Amanat tidak selalu ditulis secara eksplisit, bahkan cenderung implisit. Unsur Ekstrinsik Biografi pengarang Nama pengarang biasanya tidak disebutkan (anonim). Nama pengarang ditampilkan atau disebutkan. Niai-nilai Nilai agama dan pendidikan paling menonjol. Nilai lebih beragam, misalnya sosial, budaya, agama, dan pendidikan.
  • 62. E. Penyusunan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen Langkah-langkah Penyusunan Hikayat dalam Bentuk Cerpen Penyampaian Hikayat dalam Bentuk Crepen a. Meringkas atau membuat sinopsis sebuah penggalan hikayat. b. Mendaftar konflik-konflik antartokoh dalam penggalan hikayat tersebut. c. Memilih konflik yang menarik (mengesankan) berdasarkan data konflik yang sudah dirumuskan. d. Mengembangkan pilihan konflik tersebut menjadi cerita pendek. Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menyampaikan hikayat dalam bentuk cerpen. a. Keruntutan cerita b. Suara, lafal, dan intonasi c. Gestur dan mimik Penyampaian Hikayat dalam Bentuk Cerpen
  • 63. BAB 5 Bersepakat Melalui Negosiasi A. Pengajuan, Penawaran, dan Penutup dalam Teks Negosiasi B. Penjelasan Pengajuan, Penawaran, Persetujuan, dan Penutup dalam Teks Negosiasi C. Isi, Struktur, dan Ciri Kebahasaan Teks Negosiasi D. Penyusunan Teks Negosiasi dengan Memperhatikan Isi, Struktur, dan Kebahasaan
  • 64. A. Pengajuan, Penawaran, dan Penutup dalam Teks Negosiasi Pengertian teks negosiasi Ciri-ciri teks negosiasi Penyampaian pengajuan dan penawaran dalam teks negosiasi
  • 65. Pengertian Teks Negosiasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negosiasi berarti proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) lainnya. Scara Umum Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan Situasi Negosiasi dapat dibedakan menurut: Negosiasi Formal Negosiasi Informal Untung-Rugi Negosiasi Kolaborasi Negosiasi Dominasi Negosiasi Akomodasi Negosiasi Menghindari Konflik Negosiasi yang hanya dapat diselesaikan dengan cara yang formal atau ada hitam di atas putih. Negosiasi yang dilakukan tanpa mengenal waktu, tempat, dan orang dengan tujuan untuk mendapatkan kesepakatan. Kesepakatan yang diperoleh berkat semua pihak dapat berkolaborasi (Negosiasi win-win) Negosiasi yang hasil kesepakatannya tidak seimbang atau hanya berpihak kepada satu pihak saja, pihak lainnya hanya mendapatkan kerugian Negosiasi yang bisa memberikan lawan keuntungan yang lebih banyak dan pihak yang melakukan negosiasi keuntungannya lebih sedikit bahkan mengalami kerugian.(Negosiasi Lose-win) Negosiasi dengan Tujuan tidak melanjutkan konflik atau tidak membuat konflik baru.
  • 66. Ciri-Ciri Teks Negosiasi Adanya partisipan yang memiliki kepentingan masing-masing. Adanya perbedaan kepentingan dari kedua pihak. Adanya pengajuan dan penawaran. Adanya kesepakatan sebagai hasil negosiasi.
  • 67. Cara Penyampaian Pengajuan dan Penawaran Keterampilan Berbicara Berbicara Efektif Prasyarat Organis Prasyarat Bahasa • Faktor Internal • Faktor Eksternal • Mengawali pembicaraan • Langsung ke isi pembicaraan • Negosiator memberikan kesempatan lawan bicara untuk menyampaikan gagasannya • Pengaturan Napas • Pengaturan Suara • Pengaturan Tubuh • Dinamika Bicara • Ritme Suara • Diksi Keterampilan Berbicara Berbicara Efektif Prasyarat Organis Prasyarat Bahasa • Faktor Internal • Faktor Eksternal • Mengawali pembicaraan • Langsung ke isi pembicaraan • Negosiator memberikan kesempatan lawan bicara untuk menyampaikan gagasannya • Pengaturan Napas • Pengaturan Suara • Pengaturan Tubuh • Dinamika Bicara • Ritme Suara • Diksi Keterampilan Berbicara Berbicara Efektif Prasyarat Organis Prasyarat Bahasa • Faktor Internal • Faktor Eksternal • Mengawali pembicaraan • Langsung ke isi pembicaraan • Negosiator memberikan kesempatan lawan bicara untuk menyampaikan gagasannya • Pengaturan Napas • Pengaturan Suara • Pengaturan Tubuh • Dinamika Bicara • Ritme Suara • Diksi
  • 68. B. Penjelasan Pengajuan, Penawaran, Persetujuan, dan Penutup dalam Teks Negoisasi Trik pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam teks negosiasi Aspek-aspek yang harus diperhatikan oleh negosiator Cara menyampaikan pendapat dan komentar saat bernegosiasi Cara bersikap santun dalam negosiasi Faktor penentu keberhasilan negosiasi Cara menyampaikan pujian dalam negosiasi Pola penyajian teks negosiasi
  • 69. Trik Pengajuan, Penawaran, dan Persetujuan dalam Negosiasi Seorang negosiator ulung mempunyai trik atau siasat dalam melakukan negosiasi. Agar negosiasi dapat berjalan sesuai rencana, negosiator dapat melakukan tindakan sebagai berikut. a. Membuat suasana menjadi santai. b. Melakukan kontak mata dengan lawan negosiasi. c. Berbicara dengan santun. d. Menggunakan kalimat penghubung secara jelas untuk beralih topik. e. Mengambil kesimpulan secara tepat.
  • 71. •Pendapat dan komentar disampaikan secara padat dan tersusun dengan baik. 1. •Pendapat dan komentar terarah pada sasaran yang diinginkan. 2. •Pendapat dan komentar menggunakan kata-kata yang tepat dan sederhana. 3. •Pendapat dan komentar menggunakan kalimat komunikatif dan mudah dipahami. 4. •Pendapat dan komentar menggunakan alasan logis dan objektif. 5. •Pendapat dan komentar menggunakan bahasa santun agar tidak menyinggung perasaan orang lain. 6. •Pendapat dan komentar disertai bukti atau fakta. 7. •Menghindari tuturan yang mengandung ejekan, baik langsung maupun tidak langsung. 8. Langkah Menyampaikan Pendapat dan Komentar
  • 72. Kesantunan dalam Berorganisasi Sopan santun merupakan perilaku penting dalam negosiasi. Sopan santun sangat diperlukan dalam memenangi negosiasi. Berikut beberapa perilaku santun dalam bernegosiasi. a. Sabar b. Tidak Memperlihatkan Rasa Jemu c. Tidak Bicara Terus-menerus d. Tidak Membicarakan Diri Sendiri e. Tidak Membicarakan Keburukan Lawan Negosiasi f. Tidak Menggunakan Bahasa Daerah g. Fokus terhadap Topik Penting h. Tidak Merasa Diri Paling Benar
  • 73. Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang senang dipuji. Seorang negosiator dapat melakukan pujian kepada lawan negosiasinya. Dalam memuji lawan negosiasi, negosiator menggunakan kata yang sopan. Kata yang sopan tersebut disertai dengan alasan memuji lawan negosiasi. Akan tetapi, terlalu sering memuji juga tidak baik dalam suatu negosiasi. Langkah Menyampaikan Pujian dalam Negosiasi
  • 74. Kesediaan untuk berkompromi dengan pihak lain. Tidak ada pihak yang dirugikan. Kesepakatan yang dicapai mampu memengaruhi pihak lain. Alasan yang disertakan mampu memengaruhi pihak lain. Faktor Penentu Keberhasilan Negosiasi
  • 75. •Negosiasi lisan adalah jenis negosiasi yang dilakukan dalam ragam lisan. Negosiator berperan penting dalam melakukan negosiasi secara lisan. Negosiasi Lisan •Negosiasi tulis merupakan bentuk negosiasi dalam ragam bahasa tulis. Ragam bahasa tulis digunakan untuk melengkapi negosiasi lisan secara formal. Negosiasi tulis berguna untuk mencapai persetujuan dengan jalan menggunakan ragam tulis, baik proposal maupun surat. Negosiasi Tulis Pola Penyajian Teks Negosiasi
  • 76. C. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi Struktur teks negosiasi Kaidah kebahasaan teks negosiasi Unsur teks negosiasi berupa surat penawaran Pasangan tuturan dalam negosiasi
  • 77. •Orientasi merupakan pembuka dalam teks negosiasi. Orientasi dapat berupa salam perkenalan dan sapaan. Orientasi •Negosiator menyampaikan maksud atau tujuan bernegosiasi. Pengajuan •Proses ini merupakan proses tawar-menawar pihak satu dengan pihak lain untuk mendapat sebuah kesepakatan yang saling menguntungkan. Penawaran •Proses ini merupakan proses terjadinya kesepakatan atas hasil penawaran kedua pihak atau negosiator. Persetujuan •Proses ini merupakan proses mengakhiri sebuah percakapan antara kedua pihak untuk menyelesaikan suatu proses interaksi dalam negosiasi. Penutup Struktur Teks Negosiasi
  • 78. Kepala Surat Tempat dan Tanggal Surat Nomor Surat Hal/Perihal Lampiran Alamat Surat Salam Pembuka Isi Surat Salam Penutup Nama Pengirim dan Tanda Tangan Unsur-Unsur dalam Teks Negosiasi Berupa Surat Penawaran
  • 79. 1. Mengucapkan salam Membalas salam 2. Bertanya Menjawab atau tidak menjawab 3. Meminta tolong Memenuhi atau menolak permintaan 4. Meminta Menerima atau menolak permintaan 5. Menawarkan Menerima atau menolak tawaran 6. Mengusulkan Menerima atau menolak usulan Pasangan Tuturan dalam Teks Negosiasi
  • 80. Menggunakan Kalimat Persuasif Menggunakan Kalimat Deklaratif Menggunakan Bahasa yang Santun Menggunakan Pronomina Menggunakan Kalimat Langsung Menggunakan Kalimat yang Menyatakan Kesepakatan atau Penolakan Menggunakan Kalimat Perbandingan atau Kontras Ciri-Ciri Kebahasaan Teks Negosiasi
  • 81. D. Penyusunan Teks Negosiasi Penyusunan teks negosiasi dalam bentuk dialog Penyusunan teks negosiasi secara tertulis
  • 82. Langkah Menyusun Teks Negosiasi dalam Bentuk Dialog Menentukan topik permasalahan. Menentukan partisipan yang berbeda kepentingan. Mengembangkan topik menjadi kerangka teks negosiasi sesuai dengan struktur teks negosiasi. Mengembangkan kerangka teks negosiasi menjadi teks negosiasi berbentuk dialog.
  • 83. Langkah Menyusun Teks Negosiasi secara Tertulis Mencari topik penawaran atau pemesanan. Mengembangkan kerangka teks sesuai kerangka surat resmi. Mengembangkan kerangka menjadi surat penawaran atau pemesanan.
  • 84. Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 Penulis: . Uti Darmawati . Y. Budi Artati
  • 85. • Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran. • Materi powerpoint ini mengacu Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013. • Dengan berbagai alasan, materi dalam powerpoint ini disajikan secara ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja. • Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya sesuai kebutuhan. • Harapan kami, dengan powerpoint ini Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
  • 86. Bab II Pemaparan Objek untuk Memperluas Pengetahuan Bab III Kritikan dan Nasihat dalam Balutan Humor Menghibur Bab IV Menelusuri Nilai-Nilai dalam Karya Sastra Bab V Bersepakat Melalui Negosiasi Bab I Mengemukakan Argumentasi dalam Debat Bab III Menikmati Puisi Bab II Meneladan Karakter Unggul dalam Tokoh Biografi Bab IV Literasi, Jendela Ilmu dalam Buku
  • 87. A. Definisi, Bentuk, dan Jenis Debat B. Esensi Debat C. Konstruksi Debat D. Analisis Isi Debat E. Praktik Debat
  • 89. Definisi Debat Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, debat diartikan sebagai pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu masalah atau isu dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
  • 90. Bentuk Debat SKEMA DEBAT INGGRIS SKEMA DEBAT AMERIKA DEBAT INGGRIS DEBAT AMERIKA
  • 91. Jenis-Jenis Debat Debat Parlementer (Majelis) Debat Pemeriksaan Ulangan Debat Formal
  • 93. Unsur-Unsur Debat tim afirmasi (tim positif) tim oposisi (tim negatif) tim netral penonton (juri) yang dipanggil penulis (notulis) moderator mosi
  • 94. Tata Cara Debat Proses pelaksanaan debat a. Pembukaan oleh moderator b. Penyampaian pernyataan tiap-tiap tim terhadap mosi c. Pelaksanaan inti debat d. Simpulan e. Penutup Skema jalannya debat
  • 95. Simpulan Isi Debat Pendapat dan Argumen Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral terhadap Mosi Mosi Berdasarkan Isu/Permasalahan yang sedang Berkembang
  • 96. Mosi Berdasarkan Isu/Permasalahan yang sedang Berkembang Topik yang diperdebatkan disebut dengan mosi (motion). Mosi biasanya dalam bentuk pernyataan dan biasanya diambil dari kejadian-kejadian terkini. Tim afirmasi harus menyetujui dan membangun argumen yang memperkuat mosi. Tim oposisi harus menolak dan memberikan argumen atas penolakannya.
  • 97. Pendapat dan Argumen Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral terhadap Mosi Skema pembicaraan dalam debat dibagi sebagai berikut. Skema Mempertahankan Posisi Skema Dialektis
  • 98. Simpulan Isi Debat Langkah-langkah membuat simpulan debat a. Memusatkan perhatian. b. Menyiapkan alat tulis (buku, pensil, dan bolpoin). c. Mendengarkan/membaca bacaan dengan teliti dan cermat. d. Mencatat secara cepat isi bacaan. e. Menentukan tema/inti bacaan. f. Menceritakan kembali isi bacaan secara padu dan utuh. Cara menarik kesimpulan dengan penalaran induktif a. Generalisasi b. Hubungan Sebab-Akibat c. Hubungan Akibat-Sebab d. Hubungan Sebab-Akibat Berantai e. Pola Analogi
  • 99. Isi Debat Ragam Bahasa Debat Kebahasaan Debat #1
  • 101. Ragam Bahasa Debat Ciri-ciri ragam bahasa ilmiah sebagai berikut. a.Struktur kalimat jelas dan bermakna lugas. b.Struktur wacana bersifat formal, mengacu pada standar konvensi naskah. c.Singkat, berisi analisis, dan pembuktian menyajikan konsep secara lengkap. d.Cermat dalam menggunakan unsur baku istilah/kata, ejaan, bentuk kata, kalimat, paragraf, dan wacana. e.Cermat dan konsisten menggunakan penalaran dari penentuan topik, pendahuluan, deskripsi teori, deskripsi data, analisis data, dan hasil analisis sampai dengan kesimpulan serta saran. f.Menggunakan istilah khusus yang bersifat teknis dalam bidang ilmu tertentu. g.Dapat diukur kebenarannya secara terbuka oleh umum (objektif). h.Menghindari bentuk persona dan ungkapan subjektif.
  • 102. Kebahasaan Debat Kebahasaan dalam debat menggunakan penyambung antarkalimat. Contoh konjungsi antarkalimat adalah jadi dan oleh karena itu. Konjungsi jadi dan oleh karena itu sering digunakan dalam teks debat. Konjungsi jadi menyatakan ’kesimpulan’. Konjungsi oleh karena itu menyatakan ’akibat’.
  • 104. Susunan Mosi Langkah-langkah merumuskan mosi debat sebagai berikut. a. Pilihlah mosi debat yang seimbang. b. Pilihlah mosi yang menarik. c. Fokuslah pada suatu peristiwa atau kondisi. d. Berilah solusi untuk mosi yang Anda ajukan. e. Pilihlah mosi debat yang layak.
  • 105. Prinsip Debat a. Pertanyaan atau tantangan hendaknya dikemukakan secara profesional. Tindakan yang kiranya menghina, merendahkan, atau komentar yang menyerang pribadi tidak dapat diterima. b. Analisis kritis, sintetis, keterampilan retorika (berbicara), dan inteligensi (kemampuan untuk merasakan dan memahami) merupakan kunci sukses debat. c. Fokus pada posisi pihak lawan atau argumen. d. Batasi argumen maksimal tiga poin. e. Gunakan logika dalam menyusun dan menyampaikan argumen. f. Ketahui kesalahan umum dalam berpikir seperti kesalahan logis dan gunakan secara efektifdalam menyangkal argumen lawan. g. Sajikan konten (substansi) dengan akurat. Gunakan selalu data atau fakta yang berhubungan dan mendukung pandangan Anda. h. Pastikan kesahihan semua bukti eksternal yang disajikan dalam argumen. i. Kesimpulan dalam debat merupakan posisi kesimpulan final.
  • 106. Sistem Penilaian Debat Debat dapat dinilai berdasarkan unsur-unsur berikut. a. Isi b. Tata Perilaku dan Cara Penyampaian c. Struktur (Metode)
  • 107. Pengertian dan Jenis-Jenis Teks Biografi Aspek yang Dapat Diteladan dari Teks Biografi Pengungkapan Kembali Keteladanan Tokoh dalam Teks Biografi Analisis Aspek Makna dan Kebahasaan dalam Teks Biografi Cerita Kembali Isi Teks Biografi
  • 108.
  • 109. Biografi Berdasarkan Sisi Penulis Biografi Berdasarkan Izin Penulisan Biografi Berdasarkan Isi Biografi Berdasarkan Persoalan yang Dibahas Biografi Berdasarkan Penerbit
  • 110. Identifikasi Peristiwa dalam Biografi Tokoh Ciri-Ciri Teks Biografi
  • 111. Identifikasi Karakter Unggul Tokoh Biografi Cara Meneladan Karakter Unggul Tokoh dengan Teks Eksposisi
  • 112.
  • 113. Kata Hubung Rujukan Kata Pronomina Penunjuk Kata Kerja Kata Sifat Waktu, Aktivitas, dan Tempat
  • 114. Menceritakan Kembali Teks Biografi yang Dibaca dengan Pola Penyajian Berbeda Menceritakan Kembali Teks Biografi dengan Bahasa Sendiri
  • 115. BAB III Menikmati Puisi A. Pengertian, Jenis, dan Struktur Puisi B. Identifikasi Komponen Penting dalam Puisi C. Demonstrasi Puisi D. Analisis Unsur Kebahasaan Puisi E. Demonstrasi Kemampuan Menulis Puisi
  • 116. Pengertian Puisi Puisi merupakan bentuk karya sastra yang disajikan dalam bahasa indah, menggambarkan perasaan penyairnya, dan mengandung makna. Menurut Herman J. Waluyo, puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
  • 117. Jenis-Jenis Puisi Puisi Puisi Lama Puisi Baru Puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh berbagai aturan. Jenis puisi lama, misalnya pantun, syair, mantra, gurindam, seloka, bidal, karmina, dan talibun. Puisi baru, misalnya balada, kuatren, hymne, epigram, romansa, elegi, satire, distikon, kuatren, kuintet, dan terzina. Puisi baru adalah puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan-aturan baku puisi lama.
  • 118. Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru Nomor Perbedaan Puisi Lama Puisi Baru 1. Irama Tetap, yaitu dua patah kata dalam sekali ucap. Dinamis, mengikuti pikiran dan perasaan penulis. 2. Bentuk Terikat oleh aturan. Bebas, tidak terikat oleh aturan. 3. Penulis Tidak dikenal atau tidak diketahui nama penulis. Dikenal atau diketahui nama penulis. 4. Persebaran Secara lisan. Secara lisan dan tulisan. 5. Isi Isi berupa nasihat. Isi berupa curahan hati penulis.
  • 120. Identifikasi Komponen Penting dalam Puisi Penentuan suasana puisi Penentuan tema puisi Penentuan makna puisi
  • 121. Demonstrasi Puisi Pembacaan Puisi dengan Memperhatikan Vokal, Ekspresi, dan Intonasi Musikalisasi Puisi dengan Memperhatikan Keselarasan Isi Puisi, Lagu, dan Musik Beberapa kegiatan yang perlu dilakukan ketika membaca puisi sebagai berikut. a.Pahami isinya dan bacakan sesuai tema puisi tersebut. b. Lafalkan tiap kata dengan jelas. c.Berikan penekanan pada kata-kata tertentu (intonasi). d. Apabila membawa teks puisi, usahakan pandangan mata ke depan. e. Jangan terlihat gemetar dan gugup. f. Apabila diperlukan, gunakan gaya, tetapi jangan berlebihan. g.Jangan tergesa-gesa ketika membaca puisi. h.Bacalah puisi dengan penuh perasaan. Langkah-langkah musikalisasi puisi sebagai berikut. a.Tentukan puisi yang akan dimusikalisasi. b.Apresiasikan puisi yang telah ditentukan. c.Perhatikan isi puisi dengan suasana yang dibangun. d.Tentukan alat musik untuk mengiringi puisi. e. Tentukan notasi nada yang akan digunakan.
  • 122. Analisis Unsur Kebahasaan Puisi Protagonis Antagonis Tritagonis Analisis diksi dalam puisi meliputi makna kias, lambang (simbol), dan persamaan bunyi atau rima. Penjelasan imaji dalam puisi meliputi imaji visual (penglihatan), imaji auditif (pendengaran), dan imaji taktil (perabaan). Identifikasi kata konkret dalam puisi. Penjelasan rima atau irama dalam puisi.
  • 123. Demonstrasi Kemampuan Menulis Puisi Penulisan puisi untuk mengungkapkan perasaan Penulisan Puisi dengan menggunakan ide dari berita yang didengar atau dibaca Menulis Puisi
  • 124. Langkah-Langkah Menulis Puisi 1. Menentukan tema puisi. 2.Menuliskan ide yang ada di dalam hati sejelas mungkin sesuai dengan tema yang dipilih. 3.Mengembangkan pilihan kata yang sudah dipilih ke dalam larik-larik beraturan. 4.Menyusun larik-larik puisi menjadi bait dengan memperhatikan rima atau persamaan bunyi. 5.Memberi judul puisi yang telah dibuat.
  • 125. A. Pemahaman Buku Fiksi dan Nonfiksi B. Butir-Butir Penting Buku Fiksi dan Nonfiksi C. Informasi dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi D. Ringkasan Buku Fiksi dan Nonfiksi E. Menyajikan Tanggapan Buku Ilmiah dalam Bentuk Resensi
  • 126. Pengertian Ciri-Ciri Jenis A. Pemahaman Buku Fiksi dan Nonfiksi
  • 127. Fiksi Nonfiksi Buku fiksi adalah buku yang berisi rekaan. Isi dalam buku fiksi berupa imajinasi penulis. Salah satu jenis buku fiksi adalah novel. Buku nonfiksi adalah buku yang berisi kenyataan ataupun ilmu pengetahuan. Isi buku nonfiksi beraneka macam, seperti kesehatan, ilmu pasti, dan alam semesta.
  • 128. Nonfiksi Fiksi a. Berisi informasi atau ilmu pengetahuan. b. Berdasarkan penelitian atau pengamatan. c. Ditulis dengan bahasa yang lugas. a.Menggunakan bahasa konotatif dan figuratif. b. Berdasarkan imajinasi pengarang. c.Berdasarkan imajinasi, rekaan, atau khayalan.
  • 129. Jenis Buku Fiksi dan Nonfiksi Nonfiksi Fiksi biografi novel pengayaan roman motivasi kumpulan puisi kumpulan cerpen drama
  • 130. B. Analisis Unsur-Unsur Buku Fiksi dan Nonfiksi Unsur Buku Fiksi Unsur Buku Nonfiksi
  • 132. Unsur-Unsur Pembangun Buku Nonfiksi Kata Pengantar Daftar Isi Pendahuluan Isi Penutup atau Simpulan Glosarium Daftar Pustaka Indeks
  • 133. C. Informasi dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi Menemukan Informasi dalam Buku Fiksi Menemukan Informasi dalam Buku Nonfiksi
  • 134. Di mana Mengapa Siapa Bagaimana Kapan Apa Kata Tanya untuk Menemukan Informasi Penting dalam Buku Fiksi
  • 135. Membaca buku nonfiksi dengan saksama. Mencatat pokok-pokok isi dalam buku nonfiksi yang dibaca. Mendata informasi penting dalam buku nonfiksi yang dibaca berdasarkan pokok isi buku yang ditemukan. Menemukan Informasi dalam Buku Nonfiksi
  • 137. Membaca keseluruhan cerita fiksi dengan saksama. Mencatat bagian- bagian penting dalam pengisahan cerita fiksi. Menyusun bagian- bagian penting dalam cerita fiksi menjadi sebuah paragraf sinopsis. Menyusun Sinopsis Buku Fiksi
  • 138. Langkah-Langkah Menyusun Ikhtisar Buku Nonfiksi Membaca bacaan dengan cermat dan teliti. Menentukan ide pokok atau gagasan pokok setiap paragraf. Menyusun ide-ide pokok tersebut menjadi inti sari bacaan. Menyelaraskan dan memperbaiki kalimat-kalimat supaya menjadi paragraf padu dan layak sebagai ikhtisar bacaan.
  • 140. Resensi Resensi berasal dari bahasa Latin revidere atau recensere yang berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Menulis resensi berarti memberi penilaian pada karya atau buku berdasarkan catatan tertentu. Tujuan penulisan resensi adalah memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, dan mengkritik buku.
  • 141. • Menggambarkan isi resensi. Judul resensi ditulis secara singkat dan jelas. Judul resensi juga harus menarik supaya menimbulkan minat pembaca. Judul • Data buku yang biasa ditemukan dalam sebuah resensi mencakup judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, cetakan, tebal buku, ISBN, dan harga buku. Data Buku • Pendahuluan memaparkan perihal umum yang berkaitan dengan buku atau pengarang. Pendahuluan • Tubuh resensi berisi sinopsis, kelebihan, dan kekurangan buku. Tubuh Resensi • Penutup resensi biasanya berisi simpulan. Simpulan memuat kelayakan buku dan kualitas buku yang diresensi. Simpulan sebaiknya disertai dengan alasan-alasan yang logis. Penutup
  • 142. Langkah-Langkah Menyusun Resensi Membaca keseluruhan isi buku Mencatat pokok-pokok isi buku Mencari latar belakang penulis atau informasi sesuai isi buku Membuat judul resensi yang menarik Menuliskan identitas buku yang diresensi Membuat pendahuluan yang menarik sebelum masuk isi Menulis sinopsis dan penilaian isi buku Menyimpulkan kelayakan buku pada bagian penutup Menyunting resensi yang sudah dibuat

Editor's Notes

  1. © Copyright PresentationGo.com – The free PowerPoint library
  2. © Copyright PresentationGo.com – The free PowerPoint template library
  3. © Copyright PresentationGo.com – The free PowerPoint template library
  4. © Copyright PresentationGo.com – The free PowerPoint template library
  5. © Copyright PresentationGo.com – The free PowerPoint template library