SlideShare a Scribd company logo
• Penalaran yaitu proses berpikir yang
menghasilkan suatu pengertian dalam
pembahasan suatu masalah yang dilakukan
secara logis, sistematis, terorganisasi dalam
urutan yang saling berhubungan sampai
dengan kesimpulan.
Pengertian Penalaran Menurut Para Ahli:
1. Bakry (1986) menyatakan bahwa penalaran atau
Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum
menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai
pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari
beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.
2. Suriasumantri (2001) mengemukakan secara singkat
bahwa penalaran adalah suatu aktifitas berpikir dalam
pengambilan suatu simpulan yang berupa pegetahuan.
3. Keraf (1985) berpendapat bahwa penalaran adalah suatu
proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti,
fakta, petunjuk atau eviden ,menuju kepada suatu
kesimpulan.
• Unsur Penalaran Karangan ilmiah:
1. Topik yaitu ide dalam bidang kajian tertentu
yaang spesifik
2. Dasar pemikiran yang biasa dibentuk dengan
proposisi atau kalimat yang dapat dibuktikan
kebenarannya dan kesalahannya.
3. Proposisi terdiri dari beberapa jenis, antara
lain:
 Proposisi empirik yaitu proposisi berdasarkan fakta.
Contoh: Suhu badan orang sehat yaitu 36 °
 Proposisi mutlak yaitu pembenaran yang tidak memerlukan
pengujian.
Contoh: Manusia adalah makhluk yang berakal budi
 Proposisi hipotetik yaitu persyaratan hubungan subjek dan
predikat yang harus dipenuhi.
Contoh: Jika volume penjualan X meningkat, laba usaha akan
meningkat.
 Proposisi kategoris yaitu tidak adanya persyaratan hubungan
subjek dan predikat.
Contoh: X akan menikahi Y
 Proposisi positif universal yaitu pernyataan positif yang
mempunyai kebenaran mutlak.
Contoh: Semua makhluk bernyawa akan merasakan mati.
4. Logika yaitu metode
pengujian ketepatan
penalaran, penggunaan
(alasan), argumentasi
(pembuktian),
fenomena, dan
justufikasi
(pembenaran).
5. Sistematika yaitu
seperangkat proses atas
bagian-bagian atau
unsur-unsur proses
berpikir ke dalam suatu
kesatuan
6. Permasalahan yaitu pertanyaan yang harus dijawab
(dibahas) dalam karangan.
7. Variabel yaitu unsur satuan pikiran dalam sebuah
topik yang akan dianalisis.
8. Analisis (pembahasan, penguraian) dilakukan dengan
mengidentifikasi analisis mengklasifikasi, mencari
hubungan (korelasi), membandingkan, dan lain-lain.
9. Pembuktian (argumentasi) yaitu proses pembenaran
bahwa proposisi itu terbukti kebenarannya atau
kesalahannya.
10. Hasil yaitu akibat yang ditimbulkan dari sebuah
analisis induktif dan deduktif.
11. Kesimpulan (simpulan) yaitu penafsiran atau hasil
pembahasan, dapat berupa implikasi atau inferensi.
PENALARAN INDUKTIF
PENGERTIAN
Penalaran induktif adalah proses berpikir logis yang diwakili
dengan observasi data, pembahasan, dukungan
pembuktian, dan diakhiri kesimpulan umum.
JENIS-JENIS PENALARAN
INDUKTIF
Generalisasi
Analogi
Sebab - Akibat
APA ITU
GENERALISASI?
Generalisasi ialah proses penalaran yang
bertolak dari sejumlah gejala atau peristiwa yang
serupa untuk menarik kesimpulan mengenai
semua atau sebagian dari gejala atau peristiwa
tersebut.
Macam-Macam Generalisasi
Generalisasi Tidak Sempurna
Loncatan induktif atau generalisasi tidak
sempurna adalah generalisasi yang
berdasarkan sebagian fenomena untuk
mendapatkan kesimpulan yang berlaku
bagi fenomena sejenis yang belum
diselidiki.
Setelah kita menyelidiki sebagai bangsa Indonesia
bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-
royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa
Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-
royong.
Generalisasi Sempurna
Tanpa loncatan induktif atau generalisasi
sempurna adalah generalisasi di mana seluruh
fenomena yang menjadi dasar penyimpulan
diselidiki.
setelah kita memperhatikan jumlah hari
pada setiap bulan tahun masehi, kemudian
disimpulkan bahwa: Semua bulan masehi
mempunyai hari tidak lebih dari 31 hari.
Analogi
Analogi induktif (kias) adalah suatu proses penalaran yang
bertolak dari dua peristiwa atau gejala khusus yang satu
sama lain memiliki kesamaan untuk menarik sebuah
kesimpulan.
Sebab ke Akibat
Hubungan sebab-akibat merupakan
hubungan ketergantungan antara dua hal
atau lebih. Artinya, suatu akibat hanya akan
terjadi apabila ada sebabnya. Dengan kata
lain sebab selalui mendahului akibat.
Akibat ke Sebab
Hubungan akibat ke sebab merupakan
proses berpikir yang induktif juga dengan
bertolak dari suatu peristiwa yang
dianggap sebagai akibat yang diketahui,
kemudian kemudian bergerak menuju
sebab ke sebab yang mungkin telah
menimbulkan akibat tersebut.
Akibat ke Akibat
Penalaran dari suatu akibat ke akibat
yang lain tidak dimaksudkan dalam
pengertian rantai sebab-akibat. Kedua
akibat dapat menunjukan sebuah
kesimpulan.
Penalaran Deduktif merupakan
prosedur yang berpangkal dari
peristiwa umum yang kebenarannya
telah diketahui, dan berakhir pada
suatu kesimpulan yang bersifat
khusus.
Penalaran Deduktif
Penarikan Kesimpulan Secara
Deduktif
Penarikan Kesimpulan Secara Tidak
Langsung
1. Konversi
2. Oversi
3. Kontraposisi
Penarikan Kesimpulan
Secara Langsung
1. Silogisme Kategorial
2. Silogisme Hipotesis
3. Silogisme Alternatif
4. Entimem
Penarikan Kesimpulan
Secara Tidak Langsung
Penarikan
Kesimpulan
Deduktif
Urutan Logis
Urutan Logis
Urutan Peristiwa (Kronologi)
Urutan Ruang
Urutan Alur Penalaran
Urutan Kepentingan
Isi karangan dapat berupa sajian fakta (benda,
kejadian, gejala, sifat atau ciri sesuatu, dan
sebagainya), pendapat/sikap dan tanggapan,
imajinasi, ramalan, dan sebagainya.
Generalisasi dan Spesifikasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku untuk semua atau
sebagian besar gejala yang diamati.
Di dalam pengambangan karangan, generalisasi perlu
ditunjang pembuktian dengan fakta, contoh-contoh, data
statistik, dan sebagainya yang merupakan spesifikasi atau ciri
khusus.
Ungkapan Generalisasi
•terbesar, ter ...
•paling besar
•semua, setiap
•tidak pernah
•pada umumnya
•secara keseluruhan
Ungkapan pendukung:
● cenderung,
● pada umumnya,
● sebagian besar,
● galibnya,
● selalu,
● dukungan kuantitatif
(angka)
Contoh
Klasifikasi
Klasifikasi adalah pengelompokan fakta
berdasarkan atas ciri atau kriteria tertentu
Klasifikasi sederhana yang
mengelompokkan objek
menjadi dua kelompok
klasifikasi kompleks yang
mengelompokkan objek
menjadi tiga kelompok atau
lebih
manusia terdiri
dari dua jenis
yaitu pria dan
wanita
usia manusia dapat
dikelompokkan ke
dalam beberapa
kelompok, yaitu anak
balita, anak usia
sekolah SD, SMP,
dan SMU, orang
dewasa, dan manula
Sebab dan Akibat
Suatu peristiwa dapat menyebabkan serangkaian akibat
sehingga timbullah serangkaian sebab-akibat.
Kata atau ungkapan yang lazim digunakan:
• oleh sebab itu, dengan pertimbangan bahwa
• oleh karena itu,
• akibatnya,
• alhasil, jadi,
• sebab,
• dengan alasan itu,
• dengan alasan itu, pengalaman membuktikan bahwa,
• karena.
Contoh
Analogi
Analogi adalah bentuk suatu kias persamaan atau perbandingan dua
atau lebih objek yang berlainan
1. Analogi sederhana
Mudah dipahami karena
mencari persamaan dua
objek yang tidak menuntut
penjelasan fakta secara
mendalam.
Contoh: Gadis itu bagaikan
bunga mawar di kelas kami
2. Analogi yang berupa kiasan
Sulit dipahami karena bersifat
subjektif,
Dan Mencari persamaan dengan
menggunakan ungkapan atau
kiasan
Contoh: Daya pikir mahasiswa itu
tajam
Analogi deklaratif
1. Menjelaskan suatu objek yang belum dikenal berdasarkan
persamaannya dengan objek yang sudah dikenal.
2. Tidak menghasilkan simpulan
3. Tidak memberikan pengetahuan baru
4. Kata-kata yang digunakan dalam analogi deklaratif adalah
bagaikan, laksana, seperti, bagai.
Contoh:
Ia berdiri di depan kelas dengan wajah merah padam. Matanya melotot
bagaikan Batara Kala yang sedang marah. Lalu, sambil meletakkan
pistol dari tangan kirinya di meja, seperti militer siap tembak musuh. Ia
memukul meja di hadapannya, sambil berteriak tak terkendali.
Suaranya menggelegar, mengejutkan seperti guntur di musim panas.
Semua orang yang hadir terdiam dan mengerut seperti bekicot disiram
garam.
Analogi induktif
● Menjelaskan suatu objek yang dapat memberikan pengetahuan
baru.
● Menghasilkan suatu kesimpulan induktif yang khusus (bukan
generalisasi).
● Kesimpulan dapat dijadikan dasar pengetahuan bagi objek yang lain,
berdasarkan persamaan ciri.
● Kata-kata yang sering digunakan: maka, dengan demikian, dengan
begitu.
Contoh:
Pada pertengahan Juli 1981, Saya pergi ke kampus London University
untuk mengikuti kuliah pagi. Masih ada waktu 30 menit untuk mengikuti
kuliah tersebut maka Saya dapat berjalan santai sambil menikmati
musim panas yang masih terasa sejuk. Di depan kampus, tiba-tiba
Saya mendengar teriakan, “ Halo Indonesia “. Saya menengok ke arah
suara, sambil bertanya, “ How do you know ? “ . Meraka bertiga
menjawab dalam bahasa Indonesia, “ Mudah saja, walaupun Anda
tampak seperti orang philipin, jalan Anda persis orang Indonesia.
Santai ! “. Dengan pengalaman itu, saya perlu mengubah jalan Saya.
Walaupun tidak secepat orang Inggris atau orang Eropa pada
umumnya. Mereka benar. Orang berjalan santai berisiko dicopet,
Hubungan Kausal
Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala
yang saling berhubungan.
Macam hubungan kausal :
1) Sebab- akibat.
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan
timbulnya banjir.
2) Akibat – Sebab.
Andika tidak lulus dalam ujian kali ini
disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
3) Akibat – Akibat.
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah
becek, sehingga ibu beranggapan jemuran
di rumah basah.
Ramalan dan Perkiraan
Ramalan adalah semacam inferensi yang berisi
pernyataan tentang sesuatu yang terjadi pada waktu
yang akan datang
Ramalan dibedakan menjadi atas ramalan tidak
ilmiah dan ramalan ilmiah.
Kata-kata yang lazim digunakan dalam perkiraan:
→ memperkirakan/diperkirakan,
→ ditaksir,
→ sangat mungkin,
→ boleh jadi,
→ anggapan,
→ dapat diproyeksikan,
→ mungkin,
→ diduga akan.
Contoh

More Related Content

What's hot

Periode Pengesahan Pancasila
Periode Pengesahan PancasilaPeriode Pengesahan Pancasila
Periode Pengesahan Pancasila
dayurikaperdana19
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswaBuku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Pajeg Lempung
 
Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2
Pet-pet
 
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IlmuPancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
dayurikaperdana19
 
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosial
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosialKelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosial
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosialFarmaSea
 
Penalaran Bahasa Indonesia
Penalaran Bahasa IndonesiaPenalaran Bahasa Indonesia
Penalaran Bahasa Indonesia
Mujiyanti Muzzy
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatRika Mouri
 
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
Izmi KM
 
Makalah Karya Ilmiah
Makalah Karya Ilmiah Makalah Karya Ilmiah
Makalah Karya Ilmiah
Juwita Yulianto
 
Pengembangan paragraf
Pengembangan paragrafPengembangan paragraf
Pengembangan paragraf
adityaaad
 
Pengembangan Paragraf
Pengembangan ParagrafPengembangan Paragraf
Pengembangan Paragraf
Dwi Putra Mahardhika
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Irvan Berutu
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
dayurikaperdana19
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaRiska Yuliatiningsih
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiaElvarinna Permata
 
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar NegaraMakalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
prima1999
 
Sejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesiaSejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesiaconesti08com
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Wulandari Rima Kumari
 

What's hot (20)

Periode Pengesahan Pancasila
Periode Pengesahan PancasilaPeriode Pengesahan Pancasila
Periode Pengesahan Pancasila
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswaBuku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
 
Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2
 
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IlmuPancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosial
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosialKelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosial
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosial
 
Karakteristik warga negara yang demokratis
Karakteristik warga negara yang demokratisKarakteristik warga negara yang demokratis
Karakteristik warga negara yang demokratis
 
Penalaran Bahasa Indonesia
Penalaran Bahasa IndonesiaPenalaran Bahasa Indonesia
Penalaran Bahasa Indonesia
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
 
Makalah Karya Ilmiah
Makalah Karya Ilmiah Makalah Karya Ilmiah
Makalah Karya Ilmiah
 
Pengembangan paragraf
Pengembangan paragrafPengembangan paragraf
Pengembangan paragraf
 
Pengembangan Paragraf
Pengembangan ParagrafPengembangan Paragraf
Pengembangan Paragraf
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar NegaraMakalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Sejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesiaSejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesia
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
 

Similar to PPT penalaran karangan Bahasa Indonesia

FILSAFAT 1.docx
FILSAFAT 1.docxFILSAFAT 1.docx
FILSAFAT 1.docx
RizkiZikriyanus
 
FilSAFAT ILMU tugas akhir
FilSAFAT ILMU tugas akhir FilSAFAT ILMU tugas akhir
FilSAFAT ILMU tugas akhir Lika Saras
 
Rangkuman bab penalaran MK Bahasa Indonesia
Rangkuman bab penalaran MK Bahasa IndonesiaRangkuman bab penalaran MK Bahasa Indonesia
Rangkuman bab penalaran MK Bahasa Indonesia
fitriiprit
 
Ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulanIlmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulan
Muhammad Pratama
 
Logika deduktif, induktif dan kebanaran
Logika deduktif, induktif dan kebanaranLogika deduktif, induktif dan kebanaran
Logika deduktif, induktif dan kebanaran
astrianto
 
Tugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X Fikri
Tugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X FikriTugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X Fikri
Tugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X Fikri
MuhammadZen26
 
Proses Berpikir Dan Penelitian
Proses Berpikir Dan PenelitianProses Berpikir Dan Penelitian
Proses Berpikir Dan Penelitian
DEBORA HILDERIA MARBUN
 
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
NurAiniGamaLestari
 
makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiah
Muhammad Idris
 
Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)
Nur Aqwamah
 
Tugas soft skill bahasa indonesia
Tugas soft skill bahasa indonesiaTugas soft skill bahasa indonesia
Tugas soft skill bahasa indonesiaMira Erviana
 
Dasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuanDasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuan
phomie otari
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
kikiismayanti
 
Ilmu Pengetahuan
Ilmu PengetahuanIlmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
rennijuliyanna
 
APA ITU ILMU
APA ITU ILMUAPA ITU ILMU
APA ITU ILMU
herdisaksul
 
TUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFATTUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFAT
yuliati chan
 

Similar to PPT penalaran karangan Bahasa Indonesia (20)

FILSAFAT 1.docx
FILSAFAT 1.docxFILSAFAT 1.docx
FILSAFAT 1.docx
 
FilSAFAT ILMU tugas akhir
FilSAFAT ILMU tugas akhir FilSAFAT ILMU tugas akhir
FilSAFAT ILMU tugas akhir
 
Rangkuman bab penalaran MK Bahasa Indonesia
Rangkuman bab penalaran MK Bahasa IndonesiaRangkuman bab penalaran MK Bahasa Indonesia
Rangkuman bab penalaran MK Bahasa Indonesia
 
Ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulanIlmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulan
 
Logika deduktif, induktif dan kebanaran
Logika deduktif, induktif dan kebanaranLogika deduktif, induktif dan kebanaran
Logika deduktif, induktif dan kebanaran
 
Tugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X Fikri
Tugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X FikriTugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X Fikri
Tugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X Fikri
 
Proses Berpikir Dan Penelitian
Proses Berpikir Dan PenelitianProses Berpikir Dan Penelitian
Proses Berpikir Dan Penelitian
 
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
 
makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiah
 
Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)
 
Tugas soft skill bahasa indonesia
Tugas soft skill bahasa indonesiaTugas soft skill bahasa indonesia
Tugas soft skill bahasa indonesia
 
Dasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuanDasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuan
 
B.indo1
B.indo1B.indo1
B.indo1
 
B.indo1
B.indo1B.indo1
B.indo1
 
B.indo1
B.indo1B.indo1
B.indo1
 
Kul metpen1
Kul metpen1Kul metpen1
Kul metpen1
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
 
Ilmu Pengetahuan
Ilmu PengetahuanIlmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
 
APA ITU ILMU
APA ITU ILMUAPA ITU ILMU
APA ITU ILMU
 
TUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFATTUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFAT
 

More from Annisa Icha

Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC
Annisa Icha
 
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogen
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogenLaporan Praktikum titik pusat massa benda homogen
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogen
Annisa Icha
 
Laporan Praktikum warna dalam cahaya
Laporan Praktikum warna dalam cahayaLaporan Praktikum warna dalam cahaya
Laporan Praktikum warna dalam cahaya
Annisa Icha
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Annisa Icha
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Annisa Icha
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Annisa Icha
 

More from Annisa Icha (6)

Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC
 
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogen
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogenLaporan Praktikum titik pusat massa benda homogen
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogen
 
Laporan Praktikum warna dalam cahaya
Laporan Praktikum warna dalam cahayaLaporan Praktikum warna dalam cahaya
Laporan Praktikum warna dalam cahaya
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
annisaqatrunnadam5
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 

PPT penalaran karangan Bahasa Indonesia

  • 1.
  • 2. • Penalaran yaitu proses berpikir yang menghasilkan suatu pengertian dalam pembahasan suatu masalah yang dilakukan secara logis, sistematis, terorganisasi dalam urutan yang saling berhubungan sampai dengan kesimpulan.
  • 3. Pengertian Penalaran Menurut Para Ahli: 1. Bakry (1986) menyatakan bahwa penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui. 2. Suriasumantri (2001) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktifitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pegetahuan. 3. Keraf (1985) berpendapat bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden ,menuju kepada suatu kesimpulan.
  • 4. • Unsur Penalaran Karangan ilmiah: 1. Topik yaitu ide dalam bidang kajian tertentu yaang spesifik 2. Dasar pemikiran yang biasa dibentuk dengan proposisi atau kalimat yang dapat dibuktikan kebenarannya dan kesalahannya. 3. Proposisi terdiri dari beberapa jenis, antara lain:
  • 5.  Proposisi empirik yaitu proposisi berdasarkan fakta. Contoh: Suhu badan orang sehat yaitu 36 °  Proposisi mutlak yaitu pembenaran yang tidak memerlukan pengujian. Contoh: Manusia adalah makhluk yang berakal budi  Proposisi hipotetik yaitu persyaratan hubungan subjek dan predikat yang harus dipenuhi. Contoh: Jika volume penjualan X meningkat, laba usaha akan meningkat.  Proposisi kategoris yaitu tidak adanya persyaratan hubungan subjek dan predikat. Contoh: X akan menikahi Y  Proposisi positif universal yaitu pernyataan positif yang mempunyai kebenaran mutlak. Contoh: Semua makhluk bernyawa akan merasakan mati.
  • 6. 4. Logika yaitu metode pengujian ketepatan penalaran, penggunaan (alasan), argumentasi (pembuktian), fenomena, dan justufikasi (pembenaran). 5. Sistematika yaitu seperangkat proses atas bagian-bagian atau unsur-unsur proses berpikir ke dalam suatu kesatuan
  • 7. 6. Permasalahan yaitu pertanyaan yang harus dijawab (dibahas) dalam karangan. 7. Variabel yaitu unsur satuan pikiran dalam sebuah topik yang akan dianalisis. 8. Analisis (pembahasan, penguraian) dilakukan dengan mengidentifikasi analisis mengklasifikasi, mencari hubungan (korelasi), membandingkan, dan lain-lain.
  • 8. 9. Pembuktian (argumentasi) yaitu proses pembenaran bahwa proposisi itu terbukti kebenarannya atau kesalahannya. 10. Hasil yaitu akibat yang ditimbulkan dari sebuah analisis induktif dan deduktif. 11. Kesimpulan (simpulan) yaitu penafsiran atau hasil pembahasan, dapat berupa implikasi atau inferensi.
  • 9. PENALARAN INDUKTIF PENGERTIAN Penalaran induktif adalah proses berpikir logis yang diwakili dengan observasi data, pembahasan, dukungan pembuktian, dan diakhiri kesimpulan umum.
  • 11. APA ITU GENERALISASI? Generalisasi ialah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah gejala atau peristiwa yang serupa untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala atau peristiwa tersebut.
  • 12. Macam-Macam Generalisasi Generalisasi Tidak Sempurna Loncatan induktif atau generalisasi tidak sempurna adalah generalisasi yang berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki. Setelah kita menyelidiki sebagai bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong- royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong- royong.
  • 13. Generalisasi Sempurna Tanpa loncatan induktif atau generalisasi sempurna adalah generalisasi di mana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. setelah kita memperhatikan jumlah hari pada setiap bulan tahun masehi, kemudian disimpulkan bahwa: Semua bulan masehi mempunyai hari tidak lebih dari 31 hari.
  • 14. Analogi Analogi induktif (kias) adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa atau gejala khusus yang satu sama lain memiliki kesamaan untuk menarik sebuah kesimpulan.
  • 15. Sebab ke Akibat Hubungan sebab-akibat merupakan hubungan ketergantungan antara dua hal atau lebih. Artinya, suatu akibat hanya akan terjadi apabila ada sebabnya. Dengan kata lain sebab selalui mendahului akibat.
  • 16. Akibat ke Sebab Hubungan akibat ke sebab merupakan proses berpikir yang induktif juga dengan bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang diketahui, kemudian kemudian bergerak menuju sebab ke sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tersebut.
  • 17. Akibat ke Akibat Penalaran dari suatu akibat ke akibat yang lain tidak dimaksudkan dalam pengertian rantai sebab-akibat. Kedua akibat dapat menunjukan sebuah kesimpulan.
  • 18. Penalaran Deduktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa umum yang kebenarannya telah diketahui, dan berakhir pada suatu kesimpulan yang bersifat khusus. Penalaran Deduktif
  • 19. Penarikan Kesimpulan Secara Deduktif Penarikan Kesimpulan Secara Tidak Langsung
  • 20. 1. Konversi 2. Oversi 3. Kontraposisi Penarikan Kesimpulan Secara Langsung 1. Silogisme Kategorial 2. Silogisme Hipotesis 3. Silogisme Alternatif 4. Entimem Penarikan Kesimpulan Secara Tidak Langsung Penarikan Kesimpulan Deduktif
  • 22. Urutan Logis Urutan Peristiwa (Kronologi) Urutan Ruang Urutan Alur Penalaran Urutan Kepentingan
  • 23. Isi karangan dapat berupa sajian fakta (benda, kejadian, gejala, sifat atau ciri sesuatu, dan sebagainya), pendapat/sikap dan tanggapan, imajinasi, ramalan, dan sebagainya.
  • 24. Generalisasi dan Spesifikasi Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Di dalam pengambangan karangan, generalisasi perlu ditunjang pembuktian dengan fakta, contoh-contoh, data statistik, dan sebagainya yang merupakan spesifikasi atau ciri khusus. Ungkapan Generalisasi •terbesar, ter ... •paling besar •semua, setiap •tidak pernah •pada umumnya •secara keseluruhan Ungkapan pendukung: ● cenderung, ● pada umumnya, ● sebagian besar, ● galibnya, ● selalu, ● dukungan kuantitatif (angka)
  • 26. Klasifikasi Klasifikasi adalah pengelompokan fakta berdasarkan atas ciri atau kriteria tertentu Klasifikasi sederhana yang mengelompokkan objek menjadi dua kelompok klasifikasi kompleks yang mengelompokkan objek menjadi tiga kelompok atau lebih manusia terdiri dari dua jenis yaitu pria dan wanita usia manusia dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok, yaitu anak balita, anak usia sekolah SD, SMP, dan SMU, orang dewasa, dan manula
  • 27. Sebab dan Akibat Suatu peristiwa dapat menyebabkan serangkaian akibat sehingga timbullah serangkaian sebab-akibat. Kata atau ungkapan yang lazim digunakan: • oleh sebab itu, dengan pertimbangan bahwa • oleh karena itu, • akibatnya, • alhasil, jadi, • sebab, • dengan alasan itu, • dengan alasan itu, pengalaman membuktikan bahwa, • karena.
  • 29. Analogi Analogi adalah bentuk suatu kias persamaan atau perbandingan dua atau lebih objek yang berlainan 1. Analogi sederhana Mudah dipahami karena mencari persamaan dua objek yang tidak menuntut penjelasan fakta secara mendalam. Contoh: Gadis itu bagaikan bunga mawar di kelas kami 2. Analogi yang berupa kiasan Sulit dipahami karena bersifat subjektif, Dan Mencari persamaan dengan menggunakan ungkapan atau kiasan Contoh: Daya pikir mahasiswa itu tajam
  • 30. Analogi deklaratif 1. Menjelaskan suatu objek yang belum dikenal berdasarkan persamaannya dengan objek yang sudah dikenal. 2. Tidak menghasilkan simpulan 3. Tidak memberikan pengetahuan baru 4. Kata-kata yang digunakan dalam analogi deklaratif adalah bagaikan, laksana, seperti, bagai. Contoh: Ia berdiri di depan kelas dengan wajah merah padam. Matanya melotot bagaikan Batara Kala yang sedang marah. Lalu, sambil meletakkan pistol dari tangan kirinya di meja, seperti militer siap tembak musuh. Ia memukul meja di hadapannya, sambil berteriak tak terkendali. Suaranya menggelegar, mengejutkan seperti guntur di musim panas. Semua orang yang hadir terdiam dan mengerut seperti bekicot disiram garam.
  • 31. Analogi induktif ● Menjelaskan suatu objek yang dapat memberikan pengetahuan baru. ● Menghasilkan suatu kesimpulan induktif yang khusus (bukan generalisasi). ● Kesimpulan dapat dijadikan dasar pengetahuan bagi objek yang lain, berdasarkan persamaan ciri. ● Kata-kata yang sering digunakan: maka, dengan demikian, dengan begitu. Contoh: Pada pertengahan Juli 1981, Saya pergi ke kampus London University untuk mengikuti kuliah pagi. Masih ada waktu 30 menit untuk mengikuti kuliah tersebut maka Saya dapat berjalan santai sambil menikmati musim panas yang masih terasa sejuk. Di depan kampus, tiba-tiba Saya mendengar teriakan, “ Halo Indonesia “. Saya menengok ke arah suara, sambil bertanya, “ How do you know ? “ . Meraka bertiga menjawab dalam bahasa Indonesia, “ Mudah saja, walaupun Anda tampak seperti orang philipin, jalan Anda persis orang Indonesia. Santai ! “. Dengan pengalaman itu, saya perlu mengubah jalan Saya. Walaupun tidak secepat orang Inggris atau orang Eropa pada umumnya. Mereka benar. Orang berjalan santai berisiko dicopet,
  • 32. Hubungan Kausal Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Macam hubungan kausal : 1) Sebab- akibat. Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir. 2) Akibat – Sebab. Andika tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik. 3) Akibat – Akibat. Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.
  • 33. Ramalan dan Perkiraan Ramalan adalah semacam inferensi yang berisi pernyataan tentang sesuatu yang terjadi pada waktu yang akan datang Ramalan dibedakan menjadi atas ramalan tidak ilmiah dan ramalan ilmiah. Kata-kata yang lazim digunakan dalam perkiraan: → memperkirakan/diperkirakan, → ditaksir, → sangat mungkin, → boleh jadi, → anggapan, → dapat diproyeksikan, → mungkin, → diduga akan.