Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuankikiismayanti
salah satu tugas mata kuliah penelitian pendidikan yang berisi tentang materi ilmu pengetahuan. Secara lengkap dijelaskan perbedaan antara ilmu dan pengetahuan.
Hai guys...
Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan ppt mengenai ilmu pengetahuan, dimana kami sedikit menyinggung mengenai pengertian ilmu dan pengetahuan, komponen-komponen ilmu pengetahuan, struktur ilmu pengetahuan.
semoga bermanfaat yaaa :)
APA ILTU ILMU
PENGERTIAN ILMU
KARAKTERISTIK ILMU
PERBEDAAN & PERSAMAAN ILMU DENGAN FILSAFAT
HUBUNGAN ILMU DENGAN FILSAFAT
ASPEK PENILAIAN ILMU
JENIS-JENIS ILMU
SIFAT ILMU
ONTOLOGI
EPISTEOLOGI
AKSIOLOGI
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
PPT penalaran karangan Bahasa Indonesia
1.
2. • Penalaran yaitu proses berpikir yang
menghasilkan suatu pengertian dalam
pembahasan suatu masalah yang dilakukan
secara logis, sistematis, terorganisasi dalam
urutan yang saling berhubungan sampai
dengan kesimpulan.
3. Pengertian Penalaran Menurut Para Ahli:
1. Bakry (1986) menyatakan bahwa penalaran atau
Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum
menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai
pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari
beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.
2. Suriasumantri (2001) mengemukakan secara singkat
bahwa penalaran adalah suatu aktifitas berpikir dalam
pengambilan suatu simpulan yang berupa pegetahuan.
3. Keraf (1985) berpendapat bahwa penalaran adalah suatu
proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti,
fakta, petunjuk atau eviden ,menuju kepada suatu
kesimpulan.
4. • Unsur Penalaran Karangan ilmiah:
1. Topik yaitu ide dalam bidang kajian tertentu
yaang spesifik
2. Dasar pemikiran yang biasa dibentuk dengan
proposisi atau kalimat yang dapat dibuktikan
kebenarannya dan kesalahannya.
3. Proposisi terdiri dari beberapa jenis, antara
lain:
5. Proposisi empirik yaitu proposisi berdasarkan fakta.
Contoh: Suhu badan orang sehat yaitu 36 °
Proposisi mutlak yaitu pembenaran yang tidak memerlukan
pengujian.
Contoh: Manusia adalah makhluk yang berakal budi
Proposisi hipotetik yaitu persyaratan hubungan subjek dan
predikat yang harus dipenuhi.
Contoh: Jika volume penjualan X meningkat, laba usaha akan
meningkat.
Proposisi kategoris yaitu tidak adanya persyaratan hubungan
subjek dan predikat.
Contoh: X akan menikahi Y
Proposisi positif universal yaitu pernyataan positif yang
mempunyai kebenaran mutlak.
Contoh: Semua makhluk bernyawa akan merasakan mati.
6. 4. Logika yaitu metode
pengujian ketepatan
penalaran, penggunaan
(alasan), argumentasi
(pembuktian),
fenomena, dan
justufikasi
(pembenaran).
5. Sistematika yaitu
seperangkat proses atas
bagian-bagian atau
unsur-unsur proses
berpikir ke dalam suatu
kesatuan
7. 6. Permasalahan yaitu pertanyaan yang harus dijawab
(dibahas) dalam karangan.
7. Variabel yaitu unsur satuan pikiran dalam sebuah
topik yang akan dianalisis.
8. Analisis (pembahasan, penguraian) dilakukan dengan
mengidentifikasi analisis mengklasifikasi, mencari
hubungan (korelasi), membandingkan, dan lain-lain.
8. 9. Pembuktian (argumentasi) yaitu proses pembenaran
bahwa proposisi itu terbukti kebenarannya atau
kesalahannya.
10. Hasil yaitu akibat yang ditimbulkan dari sebuah
analisis induktif dan deduktif.
11. Kesimpulan (simpulan) yaitu penafsiran atau hasil
pembahasan, dapat berupa implikasi atau inferensi.
11. APA ITU
GENERALISASI?
Generalisasi ialah proses penalaran yang
bertolak dari sejumlah gejala atau peristiwa yang
serupa untuk menarik kesimpulan mengenai
semua atau sebagian dari gejala atau peristiwa
tersebut.
12. Macam-Macam Generalisasi
Generalisasi Tidak Sempurna
Loncatan induktif atau generalisasi tidak
sempurna adalah generalisasi yang
berdasarkan sebagian fenomena untuk
mendapatkan kesimpulan yang berlaku
bagi fenomena sejenis yang belum
diselidiki.
Setelah kita menyelidiki sebagai bangsa Indonesia
bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-
royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa
Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-
royong.
13. Generalisasi Sempurna
Tanpa loncatan induktif atau generalisasi
sempurna adalah generalisasi di mana seluruh
fenomena yang menjadi dasar penyimpulan
diselidiki.
setelah kita memperhatikan jumlah hari
pada setiap bulan tahun masehi, kemudian
disimpulkan bahwa: Semua bulan masehi
mempunyai hari tidak lebih dari 31 hari.
14. Analogi
Analogi induktif (kias) adalah suatu proses penalaran yang
bertolak dari dua peristiwa atau gejala khusus yang satu
sama lain memiliki kesamaan untuk menarik sebuah
kesimpulan.
15. Sebab ke Akibat
Hubungan sebab-akibat merupakan
hubungan ketergantungan antara dua hal
atau lebih. Artinya, suatu akibat hanya akan
terjadi apabila ada sebabnya. Dengan kata
lain sebab selalui mendahului akibat.
16. Akibat ke Sebab
Hubungan akibat ke sebab merupakan
proses berpikir yang induktif juga dengan
bertolak dari suatu peristiwa yang
dianggap sebagai akibat yang diketahui,
kemudian kemudian bergerak menuju
sebab ke sebab yang mungkin telah
menimbulkan akibat tersebut.
17. Akibat ke Akibat
Penalaran dari suatu akibat ke akibat
yang lain tidak dimaksudkan dalam
pengertian rantai sebab-akibat. Kedua
akibat dapat menunjukan sebuah
kesimpulan.
18. Penalaran Deduktif merupakan
prosedur yang berpangkal dari
peristiwa umum yang kebenarannya
telah diketahui, dan berakhir pada
suatu kesimpulan yang bersifat
khusus.
Penalaran Deduktif
20. 1. Konversi
2. Oversi
3. Kontraposisi
Penarikan Kesimpulan
Secara Langsung
1. Silogisme Kategorial
2. Silogisme Hipotesis
3. Silogisme Alternatif
4. Entimem
Penarikan Kesimpulan
Secara Tidak Langsung
Penarikan
Kesimpulan
Deduktif
23. Isi karangan dapat berupa sajian fakta (benda,
kejadian, gejala, sifat atau ciri sesuatu, dan
sebagainya), pendapat/sikap dan tanggapan,
imajinasi, ramalan, dan sebagainya.
24. Generalisasi dan Spesifikasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku untuk semua atau
sebagian besar gejala yang diamati.
Di dalam pengambangan karangan, generalisasi perlu
ditunjang pembuktian dengan fakta, contoh-contoh, data
statistik, dan sebagainya yang merupakan spesifikasi atau ciri
khusus.
Ungkapan Generalisasi
•terbesar, ter ...
•paling besar
•semua, setiap
•tidak pernah
•pada umumnya
•secara keseluruhan
Ungkapan pendukung:
● cenderung,
● pada umumnya,
● sebagian besar,
● galibnya,
● selalu,
● dukungan kuantitatif
(angka)
26. Klasifikasi
Klasifikasi adalah pengelompokan fakta
berdasarkan atas ciri atau kriteria tertentu
Klasifikasi sederhana yang
mengelompokkan objek
menjadi dua kelompok
klasifikasi kompleks yang
mengelompokkan objek
menjadi tiga kelompok atau
lebih
manusia terdiri
dari dua jenis
yaitu pria dan
wanita
usia manusia dapat
dikelompokkan ke
dalam beberapa
kelompok, yaitu anak
balita, anak usia
sekolah SD, SMP,
dan SMU, orang
dewasa, dan manula
27. Sebab dan Akibat
Suatu peristiwa dapat menyebabkan serangkaian akibat
sehingga timbullah serangkaian sebab-akibat.
Kata atau ungkapan yang lazim digunakan:
• oleh sebab itu, dengan pertimbangan bahwa
• oleh karena itu,
• akibatnya,
• alhasil, jadi,
• sebab,
• dengan alasan itu,
• dengan alasan itu, pengalaman membuktikan bahwa,
• karena.
29. Analogi
Analogi adalah bentuk suatu kias persamaan atau perbandingan dua
atau lebih objek yang berlainan
1. Analogi sederhana
Mudah dipahami karena
mencari persamaan dua
objek yang tidak menuntut
penjelasan fakta secara
mendalam.
Contoh: Gadis itu bagaikan
bunga mawar di kelas kami
2. Analogi yang berupa kiasan
Sulit dipahami karena bersifat
subjektif,
Dan Mencari persamaan dengan
menggunakan ungkapan atau
kiasan
Contoh: Daya pikir mahasiswa itu
tajam
30. Analogi deklaratif
1. Menjelaskan suatu objek yang belum dikenal berdasarkan
persamaannya dengan objek yang sudah dikenal.
2. Tidak menghasilkan simpulan
3. Tidak memberikan pengetahuan baru
4. Kata-kata yang digunakan dalam analogi deklaratif adalah
bagaikan, laksana, seperti, bagai.
Contoh:
Ia berdiri di depan kelas dengan wajah merah padam. Matanya melotot
bagaikan Batara Kala yang sedang marah. Lalu, sambil meletakkan
pistol dari tangan kirinya di meja, seperti militer siap tembak musuh. Ia
memukul meja di hadapannya, sambil berteriak tak terkendali.
Suaranya menggelegar, mengejutkan seperti guntur di musim panas.
Semua orang yang hadir terdiam dan mengerut seperti bekicot disiram
garam.
31. Analogi induktif
● Menjelaskan suatu objek yang dapat memberikan pengetahuan
baru.
● Menghasilkan suatu kesimpulan induktif yang khusus (bukan
generalisasi).
● Kesimpulan dapat dijadikan dasar pengetahuan bagi objek yang lain,
berdasarkan persamaan ciri.
● Kata-kata yang sering digunakan: maka, dengan demikian, dengan
begitu.
Contoh:
Pada pertengahan Juli 1981, Saya pergi ke kampus London University
untuk mengikuti kuliah pagi. Masih ada waktu 30 menit untuk mengikuti
kuliah tersebut maka Saya dapat berjalan santai sambil menikmati
musim panas yang masih terasa sejuk. Di depan kampus, tiba-tiba
Saya mendengar teriakan, “ Halo Indonesia “. Saya menengok ke arah
suara, sambil bertanya, “ How do you know ? “ . Meraka bertiga
menjawab dalam bahasa Indonesia, “ Mudah saja, walaupun Anda
tampak seperti orang philipin, jalan Anda persis orang Indonesia.
Santai ! “. Dengan pengalaman itu, saya perlu mengubah jalan Saya.
Walaupun tidak secepat orang Inggris atau orang Eropa pada
umumnya. Mereka benar. Orang berjalan santai berisiko dicopet,
32. Hubungan Kausal
Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala
yang saling berhubungan.
Macam hubungan kausal :
1) Sebab- akibat.
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan
timbulnya banjir.
2) Akibat – Sebab.
Andika tidak lulus dalam ujian kali ini
disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
3) Akibat – Akibat.
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah
becek, sehingga ibu beranggapan jemuran
di rumah basah.
33. Ramalan dan Perkiraan
Ramalan adalah semacam inferensi yang berisi
pernyataan tentang sesuatu yang terjadi pada waktu
yang akan datang
Ramalan dibedakan menjadi atas ramalan tidak
ilmiah dan ramalan ilmiah.
Kata-kata yang lazim digunakan dalam perkiraan:
→ memperkirakan/diperkirakan,
→ ditaksir,
→ sangat mungkin,
→ boleh jadi,
→ anggapan,
→ dapat diproyeksikan,
→ mungkin,
→ diduga akan.