SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
KEDUDUKAN
KEMULIAAN MANUSIA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Dosen pengampu: Sopian Asep Nugraha, M.Pd
Disusun oleh
Imas Masriah 224223011
Nia Kurniawati 224223029
Dessy Trisnawati 224223024
Debby Marshenda 224223007
PROGRAM STUDY PG-PAUD
STKIP MUHAMMADIYAH KUNINGAN
2022
PENGERTIAN MANUSIA
Menurut Al Quran konsep manusia terdiri atas tiga kategori, yaitu: a) al-insan, al-in’s, unas, al-nas, anasiy dan insiy; b) al-basyar; dan; c) bani adam “anak2 adam ”
dan dzurriyyataa adam “keturunan adam
A. Penamaan manusia dengan kata al-Basyar yang berarti kulit kepala, wajah, atau tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya rambut/ menampakkan sesuatu dengan baik
dan indah
Penamaan ini menunjukkan makna bahwa secara biologis yang mendominasi manusia adalah pada kulitnya.Atau makna kata basyarah yang artinya kulitnya tampak
jelas (berbeda dengan kulit binatang lainnya)
B. Penamaan manusia dengan kata al-insan yang berasal dari kata al-uns, berarti jinak, harmonis dan tampak. Kata insan digunakan al-Qur’an untuk menunjukkan
kepada manusia dengan seluruh totalitas, jiwa dan raga/ makhluk jasmani dan rohani. Manusia berbeda antara seseorang dengan yang lain, akibat perbedaan fisik,
mental dan kecerdasannya.
Ada dua makna yang terkandung dalam kata al insan , yaitu :
Pertama, makna proses biologis, yaitu berasal dari saripati tanah melalui makanan yang dimakan manusia sampai pada proses pembuahan.
Kedua, makna proses psikologis (pendekatan spiritual), yaitu proses ditiupkan ruh-Nya pada diri manusia, berikut berbagai potensi yang dianugerahkan Allah kepada
manusia.
C. Penamaan dengan kaata al-Nas menunjukkan pada eksistensi manusia sebagai makhluk hidup dan sosial, secara keseluruhan, tanpa melihat status keimanan atau
kekafirannya
Dari pengertian di atas,manusia adalah makhluk yang mulia, bahkan lebih mulia dari malaikat. Setelah Allah menciptakan manusia, Allah memerintahkan
semua malaikat untuk memberi hormat sebagai tanda memuliakannya.
“Maka ketika telah Aku sempurnakan ia dan Aku tiupkan ruh kepadanya, maka beri hormatlah kepadanya dengan bersujud” (QS. al-Hijr, 15: 29).
Manusia pada dasarnya mempunyai sifat fitrah. Konsep fitrah menunjukkan bahwa manusia membawa sifat dasar kebajikan dengan potensi iman
(kepercayaan) terhadap keesaan Allah (tauhid). Sifat dasar atau fitrah yang terdiri dari potensi tauhid itu menjadi landasan semua kebajikan dalam perilaku
manusia. Dengan kata lain, manusia diciptakan Allah dengan sifat dasar baik berlandaskan tauhid. “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan
keturunan anak-anak ²dam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian dari jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka
menjawab: “Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi ...” (QS. al-A’raf, 7: 172).
PENGERTIAN KEMULIAAN
• Kemuliaan berasal dari kata dasar “mulia” merupakan kata sifat yang berarti kedudukan yang
tinggi, pangkat yang tinggi, martabat yang tinggi; tertinggi; luhur; terhormat. Sedangkan kemuliaan
itu sendiri berarti keluhuran; hal mulia; keagungan; kehormatan.
• Kemuliaan adalah derajat atau kedudukan seseorang yang tinggi, pangkat yang tinggi, martabat
yang tinggi dan luhur, baik di hadapan manusia mupun di hadapan Tuhannya. Oleh karena itu,
untuk mencapai suatu tingkat kemuliaan itu seseorang harus meraihnya dengan cara-cara tertentu
dan perbuatan serta perilaku tertentu yang dianggap terpuji. Derajat kemuliaan seseorang di
hadapan manusia sebenarnya bukan karena pangkat, jabatan atau status sosialnya. Islam telah
menghapus sistem kasta, perbedaan status sosial, serta diskriminasi seseorang dalam segala hal.
• Terkait dengan segala hal, kemuliaan seseorang teletak pada tujuan dari apa yang dilakukan apakah
hanya untuk mencari penghidupan dunia saja atau untuk mencari penghidupan demi mencapai
ridha Allah dan untuk bekal beribadah kepada Allah.
• Kemuliaan seseorang ditentukan dari derajat keimanan dan ketakwaannya. Oleh karena itu
pekerjaan apapun selain yang sudah ditentukan keharamannya, adalah mulia jika dilandasi dengan
nilai-nilai Islam berdasarkan al-Quran dan hadits, yang tujuan utamanya untuk ibadah dan mencari
ridha Allah.
Hakikat Kemuliaan Seorang Manusia
• ْ
‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫و‬
‫ا‬َ‫ن‬‫م‬َّ‫َر‬‫ك‬
ْ
‫ى‬ِ‫ن‬َ‫ب‬
ْ
َ‫م‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ء‬
ْ
‫م‬ُ‫ه‬ََٰ‫ن‬‫ل‬َ‫م‬َ‫ح‬َ‫و‬
‫ى‬ِ‫ف‬
ِْ
‫ر‬َ‫ب‬‫ٱل‬
ْ
‫ح‬َ‫ب‬‫ٱل‬َ‫و‬
ِْ
‫ر‬
‫م‬ُ‫ه‬ََٰ‫ن‬‫ق‬َ‫ز‬َ‫ر‬َ‫و‬
َْ‫ن‬ِ‫م‬
ِْ‫ت‬ََٰ‫ب‬ِ‫ي‬َّ‫ط‬‫ٱل‬
ََْٰ‫ن‬‫ل‬َّ‫ض‬َ‫ف‬َ‫و‬
ْ
‫م‬ُ‫ه‬
َْٰ
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ْ
‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬
ْ
‫ن‬َّ‫م‬ِ‫م‬
‫ا‬َ‫ن‬‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬
ًْ
‫يل‬ ِ
‫ض‬‫ف‬َ‫ت‬
• “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” QS. Al-Isra
(17) : 70
•
Sebagai mahluk yang diciptakan dengan mengemban misi mulia untuk menjadi pemimpin di muka bumi; manusia diciptakan dengan
kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh mahluk ciptaan Tuhan yang lain. Kelebihan-kelebihan ini selain diciptakan untuk menunjang
fungsi dan kinerja manusia sebagai pemimpin di muka bumi. Ia juga berfungsi sebagai penanda kemuliaan dan meninggikan martabat
manusia diatas mahluk yang lain.
Firman Allah SWT dalam Surat At-tin : 4 ْ
‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬
‫ا‬َ‫ن‬‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬
َْ‫ن‬ََٰ‫س‬‫ن‬ِ‫ٱْل‬
ْ
‫ى‬ِ‫ف‬
ِْ‫ن‬َ‫س‬‫ح‬َ‫أ‬
ْ
‫يم‬ِ‫و‬‫ق‬َ‫ت‬
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat ini adalah makna dari sumpah tiga ayat sebelumnya. Dan bahwasanya Allah
Swt telah menciptakan manusia dengan gambaran terbaik dan bentuk yang sesuai, dengan anggota badan yang indah. Kedua ayat di
atas merupakan sedikit dari banyak ayat yang menjelaskan betapa mulianya manusia dari sisi penciptaan, tidak hanya dari sisi bentuk
yang terbaik, namun ia juga telah diberikan bekal yang cukup untuk mengarungi bumi ini.
KELEBIHAN MANUSIA
• Satu pertanyaan yang patut kita renungkan kemudian adalah kelebihan apa yang dimiliki manusia sehingga ia meraih kedudukan paling mulia di antara
mahluk yang lainnya? Apakah karena kesempurnaan fisiknya, kecukupan rizkinya, ataukah karena dari keturunan nasabnya? Kualitas apa yang
membedakan manusia dengan mahluk yang lain, sehingga Allah membebankan amanah kepada manusia sebagai Khalifah di muka bumi?
Jika kita menelisik kembali ke dalam Al-Qur’an tentang awal mula kisah penciptaan Adam; kita mungkin dapat sedikit menggali jawaban atas hakikat
kemuliaan manusia dalam pandangan Islam.
Kisahnya dimulai ketika Allah berfirman kepada malaikat bahwa ia berkehendak untuk menjadikan satu mahluk bernama manusia sebagai Khalifah di
bumi. Kehendak tersebut kemudian dipertanyakan oleh para malaikat yang hadir pada waktu itu dan percakapan antara Allah dan para malaikat direkam
dalam salah satu ayat Al-Qur’an :
‫و‬
َ‫ف‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫خ‬ ِ
‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ
‫اْل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ٌ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ج‬ ‫ي‬ِِّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬ َ
‫َل‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ُّك‬‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ ََ
‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫د‬ِ‫س‬ْ‫ف‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ت‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ۖ ً‫ة‬
َ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬
ُ‫ك‬ِ‫ف‬ْ‫س‬
ِِّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ۖ َ‫ك‬َ‫ل‬ ُ‫س‬ِِّ‫د‬َ‫ق‬ُ‫ن‬ َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ِ‫ب‬ ُ‫ح‬ِِّ‫ب‬َ‫س‬ُ‫ن‬ ُ‫ن‬ْ‫َح‬‫ن‬ َ‫و‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ِِّ‫د‬‫ال‬
َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ
‫َل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ي‬
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata:
“Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui”. – Al Baqarah (2) : 30
• Kekhawatiran malaikat ini didasarkan terhadap kasus mahluk-mahluk sebelumnya yang memikul
tanggung jawab sebagai khalifah yang ternyata alih-alih memakmurkan bumi; mereka justru
menumpahkan darah dan membawa kerusakan di muka bumi.Pemikiran malaikat bahwa khalifah
selanjutnya pun pasti akan mengulangi kesalahan yang sama.Para malaikat keheranan mengapa
malaikat yang selalu bertasbih memuji Tuhannya justru dikesampingkan untuk mengisi posisi
sebagai Khalifah?
Jawaban Allah SWT terhadap pertanyaan ini sungguh sederhana, bahwa ia mengetahui apa yang
tidak diketahui oleh para malaikat. Bahwa ada potensi yang dimiliki oleh manusia yang hanya
diketahui oleh-Nya dan tersembunyi dari penglihatan malaikat. Dan potensi inilah yang membuat
Adam menjadi orang terpilih yang akan mengemban amanat sebagai Khalifah di bumi.
Potensi ini dijelaskan secara lebih lanjut dalam ayat berikutnya, ketika Allah SWT
mendemonstrasikan potensi tersebut kepada para malaikat
ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬َ‫ر‬َ‫ع‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫س‬َ ْ
‫اْل‬ َ‫م‬َ‫د‬‫آ‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬
َ‫م‬ْ‫س‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫و‬ُ‫ئ‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬ َ
‫َل‬َ‫م‬
ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫ء‬ َ
‫َل‬ُ‫ؤ‬ََٰ‫ه‬ ِ‫اء‬
َ‫ين‬ِ‫ق‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ص‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-
benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!” – Al-Baqarah (2) : 31
Tantangan tersebut ditujukan kepada malaikat yang meragukan kapasitas Adam sebagai calon Khalifah kelak.
Sebuah tantangan sederhana untuk menyebutkan “nama-nama” benda yang telah ditunjuk-Nya. Tetapi para
malaikat pun tidak bisa menjawab pertanyaan Allah tersebut dan mengakui keterbatasan pengetahuan mereka.
Menariknya, Adam yang pada awalnya diragukan oleh golongan malaikat mampu menjelaskan “nama-nama”
tersebut dan menampilkan potensi terbesar yang dimiliki oleh seorang manusia, yaitu potensi akal dan ilmu
pengetahuan.
Dalam banyak karya tafsir, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “nama-nama” dalam ayat tersebut adalah
nama dan fungsi dari segala benda, binatang, dan tumbuh-tumbuhan serta ilmu yang mencakup keterampilan
yang dibutuhkan agar manusia dapat bertahan hidup di muka bumi.
Potensi dalam bentuk akal dan ilmu pengetahuan inilah yang merupakan kelebihan manusia dibanding dengan
makhluk-makhluk lainnya. Apabila manusia dapat memberdayakan dan memanfaatkan akal dan ilmunya dengan
baik maka ia akan mencapai status mulia. Aristoteles pernah mengungkapkan bahwa yang membedakan
manusia dengan binatang adalah pada akal pikirannya “homo est animal rasionale” (manusia adalah binatang
yang berfikir) kalau manusia tdk dapat menggunakan akal pikirannya dengan baik, maka ia tidaklah lebih tinggi
derajatnya daripada hewan. Rene Descartes bahkan membawa konsep berfikir ini menjadi dasar eksistensi
seorang manusia “cogito Ergo Sum” (aku berfikir, maka aku ada) tanpa proses berfikir maka manusia sejatinya
tidak eksis sebagai manusia.
• Kelebihan akal dan ilmu ini jugalah yang menjadikan Adam terpilih sebagai Khalifah
dibandingkan dengan malaikat ataupun iblis. Bahwa pertimbangan Allah dalam memilih
kepemimpinan dan wakil Tuhan di bumi, keluasan dan kedalaman akal dan ilmu lebih diutamakan
daripada kesalehan ibadah pribadi dari para malaikat, ataupun karena memiliki keturunan “nasab”
yang bagus seperti iblis yang merasa lebih baik karena diciptakan dari api.
Dikarenakan Adam memiliki kapasitas keilmuan yang lebih baik daripada mahluk yang lain, maka
dirinyalah yang terpilih menjadi Khalifah di bumi. Perintah untuk sujud kepadanya adalah bentuk
penghormatan terhadap kualitas potensi keilmuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh Adam.
Kisah Adam juga mengajarkan kepada kita bahwa dalam menilai kualitas dan kemuliaan seseorang
bukanlah dari fisik yang baik, keturunan nasab, ataupun standar-standar lain yang sifatnya lahiriah.
Kemuliaan sejati hakikatnya terletak pada kedalam ilmu serta kebijaksanaan dalam mengelola
nafsu dan godaan.
•
Kualitas ilmu dan akal yang baik akan mengantarkan manusia kepada kebijaksanaan.
Kebijaksanaan membawa kepada kebenaran, dan kebenaran akan membawa kepada ketakwaan.
Maka dari itu sesungguhnya kemuliaan yang sejati bukanlah kemuliaan yang sifatnya lahiriah;
tetapi kemuliaan manusia yang sejati terletak pada aspek batiniahnya.
TUJUAN UTAMA PENCIPTAAN MANUSIA
Wa ma khalaqtul jinna wal insa illa li ya’budu.
“Tidaklah Aku ciptakan manusia dan jin kecuali untuk menyembah kepada-Ku.” (Q.S.Adz-Dzaariyat)
Dari ayat di atas bahwa tujuan utama manusia diciptakan kecuali hanya untuk beribadah kepada Allah SWT
Inti beribadah yaitu
• Pertama, membina diri dengan baik.
• Kedua, dalam rangka mensucikan diri kita.
• Ketiga, mengisi diri dengan sifat yang terpuji, mengisi diri dengan perbuatan baik, dan mengisi diri dengan
perbuatan yang berpahala.
Hadist tentang betapa Islam memuliakan manusia
•
• Dari Aisyah Ra, bahwa Rasulullah Saw berkata: “merusak tulang seorang mayit seperti merusaknya di saat hidup.”
Terlihat bagaimana Islam sungguh menghormati jasad manusia hingga setelah kematiannya. Dari itu konsensus
ulama menyatakan sucinya jasad manusia, hingga keringat, air mata hingga lendirnya. Dan hukum ini tanpa
membedakan baik ia muslim atau non muslim, baik kulit putih, hitam atau jenis perbedaan lainnya.
• Sangatlah jelas bagaimana Islam memandang manusia dari berbagai aspek, baik penciptaan, hingga penghormatan
atas jalan hidup serta keyakinannya. Dan menempatkan hal tersebut di atas segala kepentingan lainnya. Bahkan
karena amat pentingnya hidup seorang muslim di dalam Islam, jika ia mendapatkan serangan hingga menyebabkan
kematian maka menganggap pembunuhnya telah membunuh umat manusia secara keseluruhan. Tentu bahasa Al
Quran dalam hal ini bukan majas hiperbolis yang terkesan membesarkan perkara kecil, akan tetapi ayat tersebut
menjelaskan bahwa semua berhak untuk hidup dan berjalan di atas bumi secara aman dan damai.
KESIMPULAN
Manusia adalah mahluk Allah yang paling mulia,di dalam Al-qur’an banyak sekali ayat-ayat Allah yang memulyakan
manusia dibandingkan dengan mahluk yang lainnya.Dan dengan adanya ciri-ciri dan sifat-sifat utama yang diberikan
oleh Allah SWT kepada manusia menjadikannya makhluk yang terpilih diantara lainnya memegang gelar sebagai
khalifah di muka bumi untuk dapat meneruskan,melestarikan,dan memanfaatkan segala apa yang telah Allah ciptakan
di alam ini dengan sebaik-baiknya.
Tugas utamapenciptaan manusia adalah beribadah ( ِِ‫ُون‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬)kepada Allah SWT.
Semua ibadah yang kita lakukan dengan bentuk beraneka ragam itu akan kembali kepada kita dan bukan untuk siapa-
siapa.Patuh kepada Allah SWT,menjadi khalifah,melaksanakan ibadah,dan hal-hal lainnya dari hal besar sampai hal
kecil yang termasuk ibadah adalah bukan sesuatu yang ringan yang bisa dikerjakan dengan cara bermain-main terlebih
apabila seseorang sampai mengingkarinya.
Perlu usaha yang keras,dan semangat yang kuat ketika keimanan dalam hati melemah,dan pertanggungjawaban yang
besar dari diri kita kelak di hari Pembalasan nanti atas segala apa yang telah kita lakukan di dunia.
ALHAMDULILLAAH
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PPT PAI KEMULIAAN KEDUDUKAN MANUSIA.pptx

Week 6 peranan manusia &konsep ibtila'
Week 6 peranan manusia &konsep ibtila'Week 6 peranan manusia &konsep ibtila'
Week 6 peranan manusia &konsep ibtila'redrumming
 
Pendidikan agama islam potensi dsar manusia
Pendidikan agama islam potensi dsar manusiaPendidikan agama islam potensi dsar manusia
Pendidikan agama islam potensi dsar manusiaRakhmi Vegi Arizka
 
Konsep hidup manusia, tujuan diciptakan, tanggungjawabnya.pptx
Konsep hidup manusia, tujuan diciptakan, tanggungjawabnya.pptxKonsep hidup manusia, tujuan diciptakan, tanggungjawabnya.pptx
Konsep hidup manusia, tujuan diciptakan, tanggungjawabnya.pptxssusere48dd81
 
Teologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam
Teologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan IslamTeologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam
Teologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan IslamEndi Suhendi
 
Konsep manusia dalam kualitas sosial
Konsep manusia dalam kualitas sosialKonsep manusia dalam kualitas sosial
Konsep manusia dalam kualitas sosialDieta Arumasarie
 
Buku text kelas x
Buku text kelas  xBuku text kelas  x
Buku text kelas xUlin Nuha
 
Tugas PAI Jumrah
Tugas PAI JumrahTugas PAI Jumrah
Tugas PAI Jumrahdyahraf
 
KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM.pptxKEPEMIMPINAN DALAM ISLAM.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM.pptxDeddyBrata2
 
HAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM.ppt
HAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM.pptHAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM.ppt
HAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM.pptJimatul Arrobi
 
Tanggungjawab manusia-sebagai-khalifah-bab-4
Tanggungjawab manusia-sebagai-khalifah-bab-4Tanggungjawab manusia-sebagai-khalifah-bab-4
Tanggungjawab manusia-sebagai-khalifah-bab-4intan samsiyati
 
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat ManusiaFp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat ManusiaMuhammad Hafizh Annur
 
Tugas qur'an hadits kelompok 2
Tugas qur'an hadits kelompok 2Tugas qur'an hadits kelompok 2
Tugas qur'an hadits kelompok 2ria210
 
kuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.ppt
kuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.pptkuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.ppt
kuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.pptKalmaAlmira
 
Tugas tafsir
Tugas tafsirTugas tafsir
Tugas tafsir871939
 
Manusia khalifah
Manusia khalifahManusia khalifah
Manusia khalifahAbd Haris
 
Status dan kewajiban manusia 2
Status dan kewajiban manusia 2Status dan kewajiban manusia 2
Status dan kewajiban manusia 2Andre Ace
 
Filsafat manusia menurut pandangan islam
Filsafat manusia menurut pandangan islamFilsafat manusia menurut pandangan islam
Filsafat manusia menurut pandangan islamAstri Firdasannah
 

Similar to PPT PAI KEMULIAAN KEDUDUKAN MANUSIA.pptx (20)

Week 6 peranan manusia &konsep ibtila'
Week 6 peranan manusia &konsep ibtila'Week 6 peranan manusia &konsep ibtila'
Week 6 peranan manusia &konsep ibtila'
 
Pendidikan agama islam potensi dsar manusia
Pendidikan agama islam potensi dsar manusiaPendidikan agama islam potensi dsar manusia
Pendidikan agama islam potensi dsar manusia
 
Konsep hidup manusia, tujuan diciptakan, tanggungjawabnya.pptx
Konsep hidup manusia, tujuan diciptakan, tanggungjawabnya.pptxKonsep hidup manusia, tujuan diciptakan, tanggungjawabnya.pptx
Konsep hidup manusia, tujuan diciptakan, tanggungjawabnya.pptx
 
Teologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam
Teologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan IslamTeologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam
Teologi Pendidikan: Kewajiban Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam
 
Konsep manusia dalam kualitas sosial
Konsep manusia dalam kualitas sosialKonsep manusia dalam kualitas sosial
Konsep manusia dalam kualitas sosial
 
Buku text kelas x
Buku text kelas  xBuku text kelas  x
Buku text kelas x
 
Tugas PAI Jumrah
Tugas PAI JumrahTugas PAI Jumrah
Tugas PAI Jumrah
 
KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM.pptxKEPEMIMPINAN DALAM ISLAM.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM.pptx
 
CTU 101
CTU 101CTU 101
CTU 101
 
HAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM.ppt
HAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM.pptHAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM.ppt
HAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM.ppt
 
Tanggungjawab manusia-sebagai-khalifah-bab-4
Tanggungjawab manusia-sebagai-khalifah-bab-4Tanggungjawab manusia-sebagai-khalifah-bab-4
Tanggungjawab manusia-sebagai-khalifah-bab-4
 
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat ManusiaFp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia
 
Tugas qur'an hadits kelompok 2
Tugas qur'an hadits kelompok 2Tugas qur'an hadits kelompok 2
Tugas qur'an hadits kelompok 2
 
kuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.ppt
kuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.pptkuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.ppt
kuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.ppt
 
Tugas tafsir
Tugas tafsirTugas tafsir
Tugas tafsir
 
Manusia khalifah
Manusia khalifahManusia khalifah
Manusia khalifah
 
Islam sebagai addin
Islam sebagai addinIslam sebagai addin
Islam sebagai addin
 
Status dan kewajiban manusia 2
Status dan kewajiban manusia 2Status dan kewajiban manusia 2
Status dan kewajiban manusia 2
 
Filsafat manusia menurut pandangan islam
Filsafat manusia menurut pandangan islamFilsafat manusia menurut pandangan islam
Filsafat manusia menurut pandangan islam
 
Agama , haris
Agama , harisAgama , haris
Agama , haris
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 

PPT PAI KEMULIAAN KEDUDUKAN MANUSIA.pptx

  • 1. KEDUDUKAN KEMULIAAN MANUSIA Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Dosen pengampu: Sopian Asep Nugraha, M.Pd Disusun oleh Imas Masriah 224223011 Nia Kurniawati 224223029 Dessy Trisnawati 224223024 Debby Marshenda 224223007 PROGRAM STUDY PG-PAUD STKIP MUHAMMADIYAH KUNINGAN 2022
  • 2. PENGERTIAN MANUSIA Menurut Al Quran konsep manusia terdiri atas tiga kategori, yaitu: a) al-insan, al-in’s, unas, al-nas, anasiy dan insiy; b) al-basyar; dan; c) bani adam “anak2 adam ” dan dzurriyyataa adam “keturunan adam A. Penamaan manusia dengan kata al-Basyar yang berarti kulit kepala, wajah, atau tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya rambut/ menampakkan sesuatu dengan baik dan indah Penamaan ini menunjukkan makna bahwa secara biologis yang mendominasi manusia adalah pada kulitnya.Atau makna kata basyarah yang artinya kulitnya tampak jelas (berbeda dengan kulit binatang lainnya) B. Penamaan manusia dengan kata al-insan yang berasal dari kata al-uns, berarti jinak, harmonis dan tampak. Kata insan digunakan al-Qur’an untuk menunjukkan kepada manusia dengan seluruh totalitas, jiwa dan raga/ makhluk jasmani dan rohani. Manusia berbeda antara seseorang dengan yang lain, akibat perbedaan fisik, mental dan kecerdasannya. Ada dua makna yang terkandung dalam kata al insan , yaitu : Pertama, makna proses biologis, yaitu berasal dari saripati tanah melalui makanan yang dimakan manusia sampai pada proses pembuahan. Kedua, makna proses psikologis (pendekatan spiritual), yaitu proses ditiupkan ruh-Nya pada diri manusia, berikut berbagai potensi yang dianugerahkan Allah kepada manusia. C. Penamaan dengan kaata al-Nas menunjukkan pada eksistensi manusia sebagai makhluk hidup dan sosial, secara keseluruhan, tanpa melihat status keimanan atau kekafirannya Dari pengertian di atas,manusia adalah makhluk yang mulia, bahkan lebih mulia dari malaikat. Setelah Allah menciptakan manusia, Allah memerintahkan semua malaikat untuk memberi hormat sebagai tanda memuliakannya. “Maka ketika telah Aku sempurnakan ia dan Aku tiupkan ruh kepadanya, maka beri hormatlah kepadanya dengan bersujud” (QS. al-Hijr, 15: 29). Manusia pada dasarnya mempunyai sifat fitrah. Konsep fitrah menunjukkan bahwa manusia membawa sifat dasar kebajikan dengan potensi iman (kepercayaan) terhadap keesaan Allah (tauhid). Sifat dasar atau fitrah yang terdiri dari potensi tauhid itu menjadi landasan semua kebajikan dalam perilaku manusia. Dengan kata lain, manusia diciptakan Allah dengan sifat dasar baik berlandaskan tauhid. “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak ²dam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian dari jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi ...” (QS. al-A’raf, 7: 172).
  • 3. PENGERTIAN KEMULIAAN • Kemuliaan berasal dari kata dasar “mulia” merupakan kata sifat yang berarti kedudukan yang tinggi, pangkat yang tinggi, martabat yang tinggi; tertinggi; luhur; terhormat. Sedangkan kemuliaan itu sendiri berarti keluhuran; hal mulia; keagungan; kehormatan. • Kemuliaan adalah derajat atau kedudukan seseorang yang tinggi, pangkat yang tinggi, martabat yang tinggi dan luhur, baik di hadapan manusia mupun di hadapan Tuhannya. Oleh karena itu, untuk mencapai suatu tingkat kemuliaan itu seseorang harus meraihnya dengan cara-cara tertentu dan perbuatan serta perilaku tertentu yang dianggap terpuji. Derajat kemuliaan seseorang di hadapan manusia sebenarnya bukan karena pangkat, jabatan atau status sosialnya. Islam telah menghapus sistem kasta, perbedaan status sosial, serta diskriminasi seseorang dalam segala hal. • Terkait dengan segala hal, kemuliaan seseorang teletak pada tujuan dari apa yang dilakukan apakah hanya untuk mencari penghidupan dunia saja atau untuk mencari penghidupan demi mencapai ridha Allah dan untuk bekal beribadah kepada Allah. • Kemuliaan seseorang ditentukan dari derajat keimanan dan ketakwaannya. Oleh karena itu pekerjaan apapun selain yang sudah ditentukan keharamannya, adalah mulia jika dilandasi dengan nilai-nilai Islam berdasarkan al-Quran dan hadits, yang tujuan utamanya untuk ibadah dan mencari ridha Allah.
  • 4. Hakikat Kemuliaan Seorang Manusia • ْ ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫م‬َّ‫َر‬‫ك‬ ْ ‫ى‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ ْ َ‫م‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ء‬ ْ ‫م‬ُ‫ه‬ََٰ‫ن‬‫ل‬َ‫م‬َ‫ح‬َ‫و‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ِْ ‫ر‬َ‫ب‬‫ٱل‬ ْ ‫ح‬َ‫ب‬‫ٱل‬َ‫و‬ ِْ ‫ر‬ ‫م‬ُ‫ه‬ََٰ‫ن‬‫ق‬َ‫ز‬َ‫ر‬َ‫و‬ َْ‫ن‬ِ‫م‬ ِْ‫ت‬ََٰ‫ب‬ِ‫ي‬َّ‫ط‬‫ٱل‬ ََْٰ‫ن‬‫ل‬َّ‫ض‬َ‫ف‬َ‫و‬ ْ ‫م‬ُ‫ه‬ َْٰ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ ‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ ْ ‫ن‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ًْ ‫يل‬ ِ ‫ض‬‫ف‬َ‫ت‬ • “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” QS. Al-Isra (17) : 70 • Sebagai mahluk yang diciptakan dengan mengemban misi mulia untuk menjadi pemimpin di muka bumi; manusia diciptakan dengan kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh mahluk ciptaan Tuhan yang lain. Kelebihan-kelebihan ini selain diciptakan untuk menunjang fungsi dan kinerja manusia sebagai pemimpin di muka bumi. Ia juga berfungsi sebagai penanda kemuliaan dan meninggikan martabat manusia diatas mahluk yang lain. Firman Allah SWT dalam Surat At-tin : 4 ْ ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ َْ‫ن‬ََٰ‫س‬‫ن‬ِ‫ٱْل‬ ْ ‫ى‬ِ‫ف‬ ِْ‫ن‬َ‫س‬‫ح‬َ‫أ‬ ْ ‫يم‬ِ‫و‬‫ق‬َ‫ت‬ Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat ini adalah makna dari sumpah tiga ayat sebelumnya. Dan bahwasanya Allah Swt telah menciptakan manusia dengan gambaran terbaik dan bentuk yang sesuai, dengan anggota badan yang indah. Kedua ayat di atas merupakan sedikit dari banyak ayat yang menjelaskan betapa mulianya manusia dari sisi penciptaan, tidak hanya dari sisi bentuk yang terbaik, namun ia juga telah diberikan bekal yang cukup untuk mengarungi bumi ini.
  • 5. KELEBIHAN MANUSIA • Satu pertanyaan yang patut kita renungkan kemudian adalah kelebihan apa yang dimiliki manusia sehingga ia meraih kedudukan paling mulia di antara mahluk yang lainnya? Apakah karena kesempurnaan fisiknya, kecukupan rizkinya, ataukah karena dari keturunan nasabnya? Kualitas apa yang membedakan manusia dengan mahluk yang lain, sehingga Allah membebankan amanah kepada manusia sebagai Khalifah di muka bumi? Jika kita menelisik kembali ke dalam Al-Qur’an tentang awal mula kisah penciptaan Adam; kita mungkin dapat sedikit menggali jawaban atas hakikat kemuliaan manusia dalam pandangan Islam. Kisahnya dimulai ketika Allah berfirman kepada malaikat bahwa ia berkehendak untuk menjadikan satu mahluk bernama manusia sebagai Khalifah di bumi. Kehendak tersebut kemudian dipertanyakan oleh para malaikat yang hadir pada waktu itu dan percakapan antara Allah dan para malaikat direkam dalam salah satu ayat Al-Qur’an : ‫و‬ َ‫ف‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫خ‬ ِ ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ ‫اْل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ٌ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ج‬ ‫ي‬ِِّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬ َ ‫َل‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ُّك‬‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ ََ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫د‬ِ‫س‬ْ‫ف‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ت‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ۖ ً‫ة‬ َ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ ُ‫ك‬ِ‫ف‬ْ‫س‬ ِِّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ۖ َ‫ك‬َ‫ل‬ ُ‫س‬ِِّ‫د‬َ‫ق‬ُ‫ن‬ َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ِ‫ب‬ ُ‫ح‬ِِّ‫ب‬َ‫س‬ُ‫ن‬ ُ‫ن‬ْ‫َح‬‫ن‬ َ‫و‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ِِّ‫د‬‫ال‬ َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ ‫َل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ي‬ “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. – Al Baqarah (2) : 30
  • 6. • Kekhawatiran malaikat ini didasarkan terhadap kasus mahluk-mahluk sebelumnya yang memikul tanggung jawab sebagai khalifah yang ternyata alih-alih memakmurkan bumi; mereka justru menumpahkan darah dan membawa kerusakan di muka bumi.Pemikiran malaikat bahwa khalifah selanjutnya pun pasti akan mengulangi kesalahan yang sama.Para malaikat keheranan mengapa malaikat yang selalu bertasbih memuji Tuhannya justru dikesampingkan untuk mengisi posisi sebagai Khalifah? Jawaban Allah SWT terhadap pertanyaan ini sungguh sederhana, bahwa ia mengetahui apa yang tidak diketahui oleh para malaikat. Bahwa ada potensi yang dimiliki oleh manusia yang hanya diketahui oleh-Nya dan tersembunyi dari penglihatan malaikat. Dan potensi inilah yang membuat Adam menjadi orang terpilih yang akan mengemban amanat sebagai Khalifah di bumi. Potensi ini dijelaskan secara lebih lanjut dalam ayat berikutnya, ketika Allah SWT mendemonstrasikan potensi tersebut kepada para malaikat ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬َ‫ر‬َ‫ع‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫س‬َ ْ ‫اْل‬ َ‫م‬َ‫د‬‫آ‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬ َ‫م‬ْ‫س‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫و‬ُ‫ئ‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬ َ ‫َل‬َ‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫ء‬ َ ‫َل‬ُ‫ؤ‬ََٰ‫ه‬ ِ‫اء‬ َ‫ين‬ِ‫ق‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ص‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda- benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!” – Al-Baqarah (2) : 31
  • 7. Tantangan tersebut ditujukan kepada malaikat yang meragukan kapasitas Adam sebagai calon Khalifah kelak. Sebuah tantangan sederhana untuk menyebutkan “nama-nama” benda yang telah ditunjuk-Nya. Tetapi para malaikat pun tidak bisa menjawab pertanyaan Allah tersebut dan mengakui keterbatasan pengetahuan mereka. Menariknya, Adam yang pada awalnya diragukan oleh golongan malaikat mampu menjelaskan “nama-nama” tersebut dan menampilkan potensi terbesar yang dimiliki oleh seorang manusia, yaitu potensi akal dan ilmu pengetahuan. Dalam banyak karya tafsir, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “nama-nama” dalam ayat tersebut adalah nama dan fungsi dari segala benda, binatang, dan tumbuh-tumbuhan serta ilmu yang mencakup keterampilan yang dibutuhkan agar manusia dapat bertahan hidup di muka bumi. Potensi dalam bentuk akal dan ilmu pengetahuan inilah yang merupakan kelebihan manusia dibanding dengan makhluk-makhluk lainnya. Apabila manusia dapat memberdayakan dan memanfaatkan akal dan ilmunya dengan baik maka ia akan mencapai status mulia. Aristoteles pernah mengungkapkan bahwa yang membedakan manusia dengan binatang adalah pada akal pikirannya “homo est animal rasionale” (manusia adalah binatang yang berfikir) kalau manusia tdk dapat menggunakan akal pikirannya dengan baik, maka ia tidaklah lebih tinggi derajatnya daripada hewan. Rene Descartes bahkan membawa konsep berfikir ini menjadi dasar eksistensi seorang manusia “cogito Ergo Sum” (aku berfikir, maka aku ada) tanpa proses berfikir maka manusia sejatinya tidak eksis sebagai manusia.
  • 8. • Kelebihan akal dan ilmu ini jugalah yang menjadikan Adam terpilih sebagai Khalifah dibandingkan dengan malaikat ataupun iblis. Bahwa pertimbangan Allah dalam memilih kepemimpinan dan wakil Tuhan di bumi, keluasan dan kedalaman akal dan ilmu lebih diutamakan daripada kesalehan ibadah pribadi dari para malaikat, ataupun karena memiliki keturunan “nasab” yang bagus seperti iblis yang merasa lebih baik karena diciptakan dari api. Dikarenakan Adam memiliki kapasitas keilmuan yang lebih baik daripada mahluk yang lain, maka dirinyalah yang terpilih menjadi Khalifah di bumi. Perintah untuk sujud kepadanya adalah bentuk penghormatan terhadap kualitas potensi keilmuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh Adam. Kisah Adam juga mengajarkan kepada kita bahwa dalam menilai kualitas dan kemuliaan seseorang bukanlah dari fisik yang baik, keturunan nasab, ataupun standar-standar lain yang sifatnya lahiriah. Kemuliaan sejati hakikatnya terletak pada kedalam ilmu serta kebijaksanaan dalam mengelola nafsu dan godaan. • Kualitas ilmu dan akal yang baik akan mengantarkan manusia kepada kebijaksanaan. Kebijaksanaan membawa kepada kebenaran, dan kebenaran akan membawa kepada ketakwaan. Maka dari itu sesungguhnya kemuliaan yang sejati bukanlah kemuliaan yang sifatnya lahiriah; tetapi kemuliaan manusia yang sejati terletak pada aspek batiniahnya.
  • 9. TUJUAN UTAMA PENCIPTAAN MANUSIA Wa ma khalaqtul jinna wal insa illa li ya’budu. “Tidaklah Aku ciptakan manusia dan jin kecuali untuk menyembah kepada-Ku.” (Q.S.Adz-Dzaariyat) Dari ayat di atas bahwa tujuan utama manusia diciptakan kecuali hanya untuk beribadah kepada Allah SWT Inti beribadah yaitu • Pertama, membina diri dengan baik. • Kedua, dalam rangka mensucikan diri kita. • Ketiga, mengisi diri dengan sifat yang terpuji, mengisi diri dengan perbuatan baik, dan mengisi diri dengan perbuatan yang berpahala.
  • 10. Hadist tentang betapa Islam memuliakan manusia • • Dari Aisyah Ra, bahwa Rasulullah Saw berkata: “merusak tulang seorang mayit seperti merusaknya di saat hidup.” Terlihat bagaimana Islam sungguh menghormati jasad manusia hingga setelah kematiannya. Dari itu konsensus ulama menyatakan sucinya jasad manusia, hingga keringat, air mata hingga lendirnya. Dan hukum ini tanpa membedakan baik ia muslim atau non muslim, baik kulit putih, hitam atau jenis perbedaan lainnya. • Sangatlah jelas bagaimana Islam memandang manusia dari berbagai aspek, baik penciptaan, hingga penghormatan atas jalan hidup serta keyakinannya. Dan menempatkan hal tersebut di atas segala kepentingan lainnya. Bahkan karena amat pentingnya hidup seorang muslim di dalam Islam, jika ia mendapatkan serangan hingga menyebabkan kematian maka menganggap pembunuhnya telah membunuh umat manusia secara keseluruhan. Tentu bahasa Al Quran dalam hal ini bukan majas hiperbolis yang terkesan membesarkan perkara kecil, akan tetapi ayat tersebut menjelaskan bahwa semua berhak untuk hidup dan berjalan di atas bumi secara aman dan damai.
  • 11. KESIMPULAN Manusia adalah mahluk Allah yang paling mulia,di dalam Al-qur’an banyak sekali ayat-ayat Allah yang memulyakan manusia dibandingkan dengan mahluk yang lainnya.Dan dengan adanya ciri-ciri dan sifat-sifat utama yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia menjadikannya makhluk yang terpilih diantara lainnya memegang gelar sebagai khalifah di muka bumi untuk dapat meneruskan,melestarikan,dan memanfaatkan segala apa yang telah Allah ciptakan di alam ini dengan sebaik-baiknya. Tugas utamapenciptaan manusia adalah beribadah ( ِِ‫ُون‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬)kepada Allah SWT. Semua ibadah yang kita lakukan dengan bentuk beraneka ragam itu akan kembali kepada kita dan bukan untuk siapa- siapa.Patuh kepada Allah SWT,menjadi khalifah,melaksanakan ibadah,dan hal-hal lainnya dari hal besar sampai hal kecil yang termasuk ibadah adalah bukan sesuatu yang ringan yang bisa dikerjakan dengan cara bermain-main terlebih apabila seseorang sampai mengingkarinya. Perlu usaha yang keras,dan semangat yang kuat ketika keimanan dalam hati melemah,dan pertanggungjawaban yang besar dari diri kita kelak di hari Pembalasan nanti atas segala apa yang telah kita lakukan di dunia.