SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
PERATURAN PERTARUNGAN PENCAK SILAT
DOSEN PENGAMPU : AFRIMA DERI M.PD
DISUSUN OLEH :
NOVAAPRILLAH ( 2285201037 )
MATA KULIAH : PENCAK SILAT
PENGERTIAN PENCAK SILAT
Dalam kamus bahasa Indonesia, pencak silat merupakan permainan
(keahlian) dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, menyerang,
dan membela diri. Pencak silat juga diartikan oleh menurut beberapa ahli sebagai
berikut:
Pencak silat adalah gerak bela diri tingkat tinggi yang disertai dengan
perasaan, sehingga merupakan penguasaan gerak efektif dan terkendali serta sering
dipergunakan dalam latihan sabung atau pertandingan.
Pencak silat adalah sebagai fitrah manusia untuk membela diri dan sebagai unsur yang
menghubungkan gerakan, dan pikiran (olah gerak dan olah pikir).
Dari beberapa definisi tersebut, maka pencak silat dapat diartikan sebagai
hasil budaya manusia Indonesia untuk membela, mempertahankan eksistensi dan
integritas terhadap lingkungan hidup, alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan
hidup guna peningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
PERATURAN PENCAK SILAT
Ketentuan Umum
Pertandingan pencak silat dilakukan oleh dua orang pesilat yang
saling berhadapan utuk mencapai prestasi dengan cara melakukan
pembelaan (hindaran, elakan dan tangkisan), melakukan serangan
pada sasaran (serangan tangan dan kaki), menjatuhkan lawan, atau
mengunci lawan. Pertandingan dilakukan dalam 3 babak, dengan
masing-masing babak selama 2 menit dan istirahat antarbabak
selama 1 menit. Pertandingan pencak silat dipimpin oleh satu orang
wasit dan lima orang juri. Ketentuan pertandingan adalah sebagai
berikut.
Setiap pembelaan dan serangan harus berpola dari sikap awal,
pasangan langkah, serta adanya koordinasi dalam melakukan
serangan atau pembelaan.
Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai
dengan berbagai cara ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis
serangan.
Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan, dan
kaidah pencak silat dan ketentuan-ketentuan perwasitan pada
umumnya.
Ketentuan Kemenangan
Kemenangan dianggap sah apabila memenuhi salah satu persyaratan
sebagai berikut.
Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan
salah satu pesilat dengan jumlah angka lebih banyak dari pada lawannya.
Menang teknik, jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan
karena menyatakan diri tidak dapat melanjutkan pertandingan atau
kondisinya tidak memungkinkan untuk melanjutkan pertandingan atas
keputusan dokter pertandingan.
permintaan pelatih.
Menang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang sah dan tidak
sadar sampai hitungan wasit ke-10 dalam waktu 10 detik.
Menang diskualifikasi jika lawan mendapat peringatan ke-3 setelah
peringatan ke-2, atau lawan melakukan pelanggaran berat sehingga
diberikan hukuman langsung diskualifikasi, atau melakukan pelanggaran
tingkat pertama sehingga lawan cedera dan tidak dapat melanjutkan
pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.
Menang karena pertandingan tidak seimbang.
Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau
mengundurkan diri.
PERATURAN PENCAK SILAT
 Ketentuan Penilaian
 Penilaian dalam olahraga pencak silat akan diberikan kepada pesilat dengan
ketentuan sebagai berikut.
 Nilai 1 (satu) untuk elakan atau tangkisan yang berhasil yang langsung disusul
oleh serangan yang masuk pada sasaran, atau teknik jatuhan yang berhasil dan
serangan tangan yang masuk.
 Nilai 2 (dua) untuk serangan kaki yang masuk pada sasaran.
 Nilai 3 (tiga) untuk menjatuhkan lawan.
 Nilai 4 (empat) untuk mengunci lawan.
 Selain hal diatas, diberikan juga kerapian teknik yaitu penilaian atas kaidah-
kaidah permainan pencak silat dengan nilai terendah 2 (dua) dan nilai tertinggi
5 (lima) pada setiap babak.
 Sasaran yang boleh diserang adalah bagian tubuh, kecuali leher. Dada, perut,
pinggang kiri dan kanan, punggung, tungkai, dan lengan dapat dijadikan
sasaran serangan menjatuhkan dan mengunci lawan, namun tidak mempunyai
nilai sebagai serangan perkenaan.
TEKNIK PENCAK SILAT
Serangan
 Pukulan depan, yaitu serangan yang menggunakan lengan dengan tangan mengepal. Arah lintasannya lurus ke depan, dengan titik sasaran atas, tengah, dan bawah.
 Pukulan samping, yaitu serangan yang menggunakan lengan dengan tangan mengepal. Lintasannya ke arah samping badan dengan posisi tangan mengepal.
 Pukulan sangkol, yaitu serangan yang menggunakan lengan dengan tangan mengepal. Lintasannya dari bawah ke atas dengan kepalan tangan terbalik dan diarahkan ke sasaran kemaluan.
 Pukulan lingkar, yaitu serangan yang menggunakan lengan dengan tangan mengepal. Lintasannya melingkar dari luar ke dalam, dengan titik sasaran rahang dan rusuk. Posisi tangan mengepal
menghadap ke bawah dan perkenaannya seluruh buku-buku jari.
 Tebasan, yaitu serangan yang dilakukan dengan menggunakan satu atau dua telapak tangan yang terbuka dengan perkenaan sisi telapak tangan luar. Arah lintasannya dari luar ke dalam atau dari atas ke
bawah, dengan sasaran muka, leher, bahu, atau pinggang.
 Tebangan, yaitu serangan yang menggunakan satu atau dua telapak tangan terbuka dengan perkenaan sisi telapak tangan dalam. Lintasannya dari dalam ke luar atau dari luar ke dalam, dengan arah
sasaran leher.
 Sangga, yaitu serangan dengan satu atau dua telapak tangan terbuka. Bagian perkenaannya adalah pangkal telapak tangan dalam. Lintasannya dari bawah ke atas, dengan sasaran dagu dan hidung.
 Tamparan, dilakukan dengan telapak tangan dalam yang kelima jari tangannya merapat satu dengan lainnya. Lintasannya dari luar ke dalam, dengan sasaran telinga.
 Kepret, yaitu serangan dengan telapak tangan luar yang kelima jari tangannya merapat satu dengan lainnya. Lintasan dari dalam ke luar atau bawah ke atas, dengan sasaran muka atau kemaluan.
 Tusukan, yaitu serangan dengan menggunakan jari tangan, dengan posisi jari merapat. Arahnya lurus ke depan, dengan sasaran mata dan tenggorokan.
 Totokan, yakni serangan dengan menggunakan tangan setengah meng-genggam yang perkenaannya ruas kedua dari buku jari-jari. Arahnya lurus ke depan dengan sasaran mata dan tenggorokan.
 Patukan, yaitu serangan dengan menggunakan lima jari tangan yang menguncup dan sedikit ditarik ke belakang. Sasarannya adalah mata.
 Cengkeraman, yakni serangan yang menggunakan kelima jari tangan mencengkeram. Lintasannya dari arah luar ke dalam atau ke segala arah, dengan sasaran muka.
 Gentusan, yakni serangan yang menggunakan sisi tangan bagian dalam. Posisi telapak tangan mengepal. Sasarannya, yaitu leher dan pelipis.
 Dobrakan, yakni serangan yang menggunakan kedua telapak tangan terbuka dengan sasaran dada.
 Sikuan, yakni serangan yang menggunakan siku tangan dengan arah lintasan ke atas, bawah, depan, samping, dan belakang. Ada beberapa jenis sikuan, antara lain sikuan atas, sikuan tusuk, sikuan
samping, dan sikuan belakang.
TEKNIK PENCAK SILAT
Belaan
 Belaan adalah suatu usaha mempertahankan diri yang dapat dilakukan baik melalui tangan maupun kaki pada saat
menerima serangan. Macam-macam belaan antara lain adalah sebagai berikut.
 Pembuangan, yaitu teknik belaan yang dilakukan dalam keadaan memaksa dengan jalan membuang tenaga serangan
lawan.
 Pelepasan kuncian, yaitu usaha untuk melepaskan diri dari tangkapan lawan dilakukan dengan cara menggunakan
satu atau dua tangan.
 Elakan atau hindaran adalah suatu kondisi untuk menghindari dan mengelak dari berbagai serangan lawan. Elakan
mempunyai unsur kuda-kuda, sikap tubuh, dan sikap tangan. Jenis-jenis elakan antara lain sebagai berikut.
 Elakan, yakni cara menghindari serangan lawan dengan memindah-kan salah satu kaki ke belakang atau ke samping
sehingga posisi tubuh berubah (miring).
 Egosan, yakni cara menghindari serangan lawan dengan memindah-kan kedua kaki sampai posisi tubuh berubah
(merunduk).
 Kelitan, yakni cara menghindari serangan lawan tanpa memindahkan posisi kaki. Kelitan dilakukan hanya
menjauhkan serangan dari anggota badan yang terancam serangan tersebut.
TEKNIK PENCAK SILAT
Tangkisan
 Tangkisan tepis
 Tangkisan gedik
 Tangkisan kelit
 Tangkisan siku
 Tangkisan jepit atas
 Tangkisan jepit bawah
 Tangkisan potong
 Tangkisan sangga
 Tangkisan galang
 Tangkisan kepruk
 Tangkisan kibas
 Tangkisan lutut menggunakan gerakan lutut setinggi pinggang dengan lintasan dari dalam ke luar.
SARANA DAN PRASARANA PENCAK SILAT
Pakaian Pencak Silat
Dalam pertandingan pencak silat, ada
ketentuan yang mengatur penggunaan
pakaian yang wajib ditaati oleh pesilat agar
tidak menimbulkan cedera. Ketentuannya
adalah pesilat wajib mengenakan pakaian
seragam standar pencak silat berwarna polos
(umumnya hitam), memakai ikat kepala, kain
samping, dan bisa dilengkapi dengan
memakai badge logo IPSI (Ikatan Pencak
Silat Indonesia) di dada sebelah kiri. Pesilat
juga wajib menggunakan pelindung dada
(body protector), pelindung kemaluan, dan
pelindung sendi demi keselamatan.
Lapangan Pencak Silat
Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan,
ukuran lapangan pencak silat adalah dengan luas
10 m2, panjang dan lebar 10 m, lingkaran tengah
dengan diameter 3 m, dan lingkaran kedua dengan
diameter 8 m. Lapangan pencak silat dilantai dan
dilapisi matras tebal ukuran 10 m x 10 m dengan
ketebalan 5 cm dan warna dasar hijau terang,
dilengkapi garis putih setebal 5 cm, dan bidang
berbentuk lingkaran. Perlengkapan yang
dibutuhkan pada pertandingan pencak silat adalah
meja dan kursi pertandingan, meja dan kursi wasit
juri, formulir pertandingan dan alat tulis menulis,
jam pertandingan, gong, bel, lampu babak, lampu
isyarat berwarna merah, biru dan kuning, bendera
kecil berwarna merah dan biru, serta timbangan
INFORMASI LAIN TENTANG PENCAK SILAT
Sifat dan Ciri Pencak Silat
 Pencak silat memiliki, sifat dan ciri yang unik sehingga
membedakannya dengan olahraga bela diri lainnya. Sifat
pencak silat ialah halus, lentuk dan lemas dengan kekerasan
sesaat, tidak membutuhkan ruangan yang luas, gerakan
tangan halus dan selaras, langkah ringan ke segala penjuru,
tidak banyak bersuara, pernafasan wajar, banyak permainan
rendah, dan tendangan sedang-sedang.
 Ciri-ciri umum pencak silat antara lain adalah menggunakan
seluruh bagian dan anggota tubuh dari ujung jari tangan dan
kaki hingga kepala, dilakukan dengan tangan kosong atau
dengan senjata, namun tidak memerlukan senjata tertentu
sehingga benda apapun dapat dijadikan senjata. Sedangkan
ciri-ciri khusus pencak silat ialah sikap tenang, menggunakan
kelentukan, kelincahan, dan kecepatan, saat timing dan
sasaran yang tepat dengan gerak yang cepat untuk menguasai
lawan (bukan dengan kekuatan), menggunakan prinsip
timbang badan (permainan posisi dengan memindahkan titik
berat badan), memanfaatkan setiap serangan lawan dengan
tenaga lawan, dan mengeluarkan tenaga sendiri sedikit
mungkin (menghemat dan menyimpan tenaga).
Perbedaan Pencak Silat dengan Karate dan
Taekwondo
Secara garis besar, terdapat setidaknya tiga ilmu bela diri
di Indonesia yang paling banyak dipelajari, diantaranya
adalah pencak silat, karate, dan taekwondo. Berdasarkan
daerah asalnya, pencak silat merupakan seni bela diri
asli dari Nusantara, sedangkan karate berasal dari Jepang
dan taekwondo berasal dari Korea. Di Indonesia, induk
organisasi pencak silat adalah IPSI (Ikatan Pencak Silat
Indonesia), induk organisasi karate yaitu FORKI
(Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia), sementara
induk organisasi taekwondo ialah FTI (Federasi
Taekwondo Indonesia). Perbedaan paling mencolok
antara pencak silat dengan karate dan taekwondo terletak
pada unsur yang diutamakan, dimana pencak silat
mengutamakan konsentrasi, karate mengandalkan
kekuatan, dan taekwondo memfokuskan pada kecepatan.
KESIMPULAN
 Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pencak silat merupakan olahraga bela diri
yang menuntut kosentrasi, kelincahan, dan pertahanan diri yang baik. Permainan pencak silat
membutuhkan tempat yang tidak terlalu luas untuk memainkannya dan dapat dilakukan oleh
pria maupun wanita. Dalam permainan pencak silat, pesilat wajib menguasai berbagai macam
teknik, mulai dari pukulan, sikuan, elakan, hingga tangkisan guna tercapainya hasil yang
maksimal dan sesuai harapan, serta terdapat beberapa ketentuan yang harus dipatuhi agar tidak
gugur.
 Olahraga pencak silat merupakan warisan dari kebudayaan asli Nusantara yang harus senantiasa
kita jaga dan lestarikan agar tidak pudar. Olahraga pencak silat harus diperkenalkan sedini
mungkin guna menghasilkan bibit-bibit penerus budaya dan atlet yang berpotensi. Untuk itu,
atlet-atlet pencak silat Indonesia perlu mengajarkan aspek-aspek mengenai olahraga pencak
silat sejak anak usia dini agar dapat membagikan wawasannya dan mengangkat nama baik
bangsa Indonesia. Diharapkan akan muncul kader-kader baru dalam olahraga pencak silat yang
mau melestarikan kebudayaan asli Nusantara, dapat mengangkat nama baik bangsa Indonesia,
serta dapat membuat olahraga pencak silat terus berkembang sampai ke dunia internasional.

More Related Content

Similar to PPT NOVA.pptx

PPT PEMBELAJARAN PJOK MATERI BOLA VOLI UNTUK KELAS X.pptx
PPT PEMBELAJARAN PJOK MATERI BOLA VOLI UNTUK KELAS X.pptxPPT PEMBELAJARAN PJOK MATERI BOLA VOLI UNTUK KELAS X.pptx
PPT PEMBELAJARAN PJOK MATERI BOLA VOLI UNTUK KELAS X.pptxpolianariama40
 
Tugas kelompok 12 motorik
Tugas kelompok 12 motorikTugas kelompok 12 motorik
Tugas kelompok 12 motorikporja_b
 
Ppt Tentang Bola Voli
Ppt Tentang Bola VoliPpt Tentang Bola Voli
Ppt Tentang Bola VoliUlfahanafiah
 
Bulu Tangkis, Bola Volly, Bola Basket Dan Kebugaran Jasmani.doc
Bulu Tangkis, Bola Volly, Bola Basket Dan Kebugaran Jasmani.docBulu Tangkis, Bola Volly, Bola Basket Dan Kebugaran Jasmani.doc
Bulu Tangkis, Bola Volly, Bola Basket Dan Kebugaran Jasmani.docFattaSyam
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 101habib
 
Teknik dasar bulu tangkis
Teknik dasar bulu tangkisTeknik dasar bulu tangkis
Teknik dasar bulu tangkisSunardi Sunardi
 
rangkuman penjas.docx
rangkuman penjas.docxrangkuman penjas.docx
rangkuman penjas.docxPESTERMA
 
Materi pencak silat, senam, renang
Materi pencak silat, senam, renangMateri pencak silat, senam, renang
Materi pencak silat, senam, renangKrisna Mustofa
 
Teknik dasar permainan sepak bola
Teknik dasar permainan sepak bolaTeknik dasar permainan sepak bola
Teknik dasar permainan sepak bolaZulfie Sotheycallme
 
1. Materi PJOK Kelas 4 Pelajaran 1 Permainan Bola dan Dasar Atletik.docx
1. Materi PJOK Kelas 4 Pelajaran 1 Permainan Bola dan Dasar Atletik.docx1. Materi PJOK Kelas 4 Pelajaran 1 Permainan Bola dan Dasar Atletik.docx
1. Materi PJOK Kelas 4 Pelajaran 1 Permainan Bola dan Dasar Atletik.docxAbimanyuwicaksono2
 
Presentasi penjaskes bola basket
Presentasi penjaskes bola basketPresentasi penjaskes bola basket
Presentasi penjaskes bola basketRisa Andini
 
Pengertian sepak bola Aturan, dan teknik dasar permainan
Pengertian sepak bola Aturan, dan teknik dasar permainanPengertian sepak bola Aturan, dan teknik dasar permainan
Pengertian sepak bola Aturan, dan teknik dasar permainanRicky Suadma
 

Similar to PPT NOVA.pptx (20)

Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
PPT PEMBELAJARAN PJOK MATERI BOLA VOLI UNTUK KELAS X.pptx
PPT PEMBELAJARAN PJOK MATERI BOLA VOLI UNTUK KELAS X.pptxPPT PEMBELAJARAN PJOK MATERI BOLA VOLI UNTUK KELAS X.pptx
PPT PEMBELAJARAN PJOK MATERI BOLA VOLI UNTUK KELAS X.pptx
 
Tugas kelompok 12 motorik
Tugas kelompok 12 motorikTugas kelompok 12 motorik
Tugas kelompok 12 motorik
 
Permainan bola tangan
Permainan bola tanganPermainan bola tangan
Permainan bola tangan
 
Ppt Tentang Bola Voli
Ppt Tentang Bola VoliPpt Tentang Bola Voli
Ppt Tentang Bola Voli
 
Bulu Tangkis, Bola Volly, Bola Basket Dan Kebugaran Jasmani.doc
Bulu Tangkis, Bola Volly, Bola Basket Dan Kebugaran Jasmani.docBulu Tangkis, Bola Volly, Bola Basket Dan Kebugaran Jasmani.doc
Bulu Tangkis, Bola Volly, Bola Basket Dan Kebugaran Jasmani.doc
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Teknik dasar bulu tangkis
Teknik dasar bulu tangkisTeknik dasar bulu tangkis
Teknik dasar bulu tangkis
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bola voli & basket
Bola voli & basketBola voli & basket
Bola voli & basket
 
Bola voli
Bola voliBola voli
Bola voli
 
rangkuman penjas.docx
rangkuman penjas.docxrangkuman penjas.docx
rangkuman penjas.docx
 
Tugasku ya5
Tugasku ya5Tugasku ya5
Tugasku ya5
 
Materi pencak silat, senam, renang
Materi pencak silat, senam, renangMateri pencak silat, senam, renang
Materi pencak silat, senam, renang
 
Teknik dasar permainan sepak bola
Teknik dasar permainan sepak bolaTeknik dasar permainan sepak bola
Teknik dasar permainan sepak bola
 
1. Materi PJOK Kelas 4 Pelajaran 1 Permainan Bola dan Dasar Atletik.docx
1. Materi PJOK Kelas 4 Pelajaran 1 Permainan Bola dan Dasar Atletik.docx1. Materi PJOK Kelas 4 Pelajaran 1 Permainan Bola dan Dasar Atletik.docx
1. Materi PJOK Kelas 4 Pelajaran 1 Permainan Bola dan Dasar Atletik.docx
 
Presentasi penjaskes bola basket
Presentasi penjaskes bola basketPresentasi penjaskes bola basket
Presentasi penjaskes bola basket
 
Pengertian sepak bola Aturan, dan teknik dasar permainan
Pengertian sepak bola Aturan, dan teknik dasar permainanPengertian sepak bola Aturan, dan teknik dasar permainan
Pengertian sepak bola Aturan, dan teknik dasar permainan
 
Krisna
KrisnaKrisna
Krisna
 

Recently uploaded

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 

Recently uploaded (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

PPT NOVA.pptx

  • 1. PERATURAN PERTARUNGAN PENCAK SILAT DOSEN PENGAMPU : AFRIMA DERI M.PD DISUSUN OLEH : NOVAAPRILLAH ( 2285201037 ) MATA KULIAH : PENCAK SILAT
  • 2. PENGERTIAN PENCAK SILAT Dalam kamus bahasa Indonesia, pencak silat merupakan permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, menyerang, dan membela diri. Pencak silat juga diartikan oleh menurut beberapa ahli sebagai berikut: Pencak silat adalah gerak bela diri tingkat tinggi yang disertai dengan perasaan, sehingga merupakan penguasaan gerak efektif dan terkendali serta sering dipergunakan dalam latihan sabung atau pertandingan. Pencak silat adalah sebagai fitrah manusia untuk membela diri dan sebagai unsur yang menghubungkan gerakan, dan pikiran (olah gerak dan olah pikir). Dari beberapa definisi tersebut, maka pencak silat dapat diartikan sebagai hasil budaya manusia Indonesia untuk membela, mempertahankan eksistensi dan integritas terhadap lingkungan hidup, alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna peningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
  • 3. PERATURAN PENCAK SILAT Ketentuan Umum Pertandingan pencak silat dilakukan oleh dua orang pesilat yang saling berhadapan utuk mencapai prestasi dengan cara melakukan pembelaan (hindaran, elakan dan tangkisan), melakukan serangan pada sasaran (serangan tangan dan kaki), menjatuhkan lawan, atau mengunci lawan. Pertandingan dilakukan dalam 3 babak, dengan masing-masing babak selama 2 menit dan istirahat antarbabak selama 1 menit. Pertandingan pencak silat dipimpin oleh satu orang wasit dan lima orang juri. Ketentuan pertandingan adalah sebagai berikut. Setiap pembelaan dan serangan harus berpola dari sikap awal, pasangan langkah, serta adanya koordinasi dalam melakukan serangan atau pembelaan. Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan. Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan, dan kaidah pencak silat dan ketentuan-ketentuan perwasitan pada umumnya. Ketentuan Kemenangan Kemenangan dianggap sah apabila memenuhi salah satu persyaratan sebagai berikut. Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan salah satu pesilat dengan jumlah angka lebih banyak dari pada lawannya. Menang teknik, jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan karena menyatakan diri tidak dapat melanjutkan pertandingan atau kondisinya tidak memungkinkan untuk melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter pertandingan. permintaan pelatih. Menang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang sah dan tidak sadar sampai hitungan wasit ke-10 dalam waktu 10 detik. Menang diskualifikasi jika lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2, atau lawan melakukan pelanggaran berat sehingga diberikan hukuman langsung diskualifikasi, atau melakukan pelanggaran tingkat pertama sehingga lawan cedera dan tidak dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter pertandingan. Menang karena pertandingan tidak seimbang. Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan diri.
  • 4. PERATURAN PENCAK SILAT  Ketentuan Penilaian  Penilaian dalam olahraga pencak silat akan diberikan kepada pesilat dengan ketentuan sebagai berikut.  Nilai 1 (satu) untuk elakan atau tangkisan yang berhasil yang langsung disusul oleh serangan yang masuk pada sasaran, atau teknik jatuhan yang berhasil dan serangan tangan yang masuk.  Nilai 2 (dua) untuk serangan kaki yang masuk pada sasaran.  Nilai 3 (tiga) untuk menjatuhkan lawan.  Nilai 4 (empat) untuk mengunci lawan.  Selain hal diatas, diberikan juga kerapian teknik yaitu penilaian atas kaidah- kaidah permainan pencak silat dengan nilai terendah 2 (dua) dan nilai tertinggi 5 (lima) pada setiap babak.  Sasaran yang boleh diserang adalah bagian tubuh, kecuali leher. Dada, perut, pinggang kiri dan kanan, punggung, tungkai, dan lengan dapat dijadikan sasaran serangan menjatuhkan dan mengunci lawan, namun tidak mempunyai nilai sebagai serangan perkenaan.
  • 5. TEKNIK PENCAK SILAT Serangan  Pukulan depan, yaitu serangan yang menggunakan lengan dengan tangan mengepal. Arah lintasannya lurus ke depan, dengan titik sasaran atas, tengah, dan bawah.  Pukulan samping, yaitu serangan yang menggunakan lengan dengan tangan mengepal. Lintasannya ke arah samping badan dengan posisi tangan mengepal.  Pukulan sangkol, yaitu serangan yang menggunakan lengan dengan tangan mengepal. Lintasannya dari bawah ke atas dengan kepalan tangan terbalik dan diarahkan ke sasaran kemaluan.  Pukulan lingkar, yaitu serangan yang menggunakan lengan dengan tangan mengepal. Lintasannya melingkar dari luar ke dalam, dengan titik sasaran rahang dan rusuk. Posisi tangan mengepal menghadap ke bawah dan perkenaannya seluruh buku-buku jari.  Tebasan, yaitu serangan yang dilakukan dengan menggunakan satu atau dua telapak tangan yang terbuka dengan perkenaan sisi telapak tangan luar. Arah lintasannya dari luar ke dalam atau dari atas ke bawah, dengan sasaran muka, leher, bahu, atau pinggang.  Tebangan, yaitu serangan yang menggunakan satu atau dua telapak tangan terbuka dengan perkenaan sisi telapak tangan dalam. Lintasannya dari dalam ke luar atau dari luar ke dalam, dengan arah sasaran leher.  Sangga, yaitu serangan dengan satu atau dua telapak tangan terbuka. Bagian perkenaannya adalah pangkal telapak tangan dalam. Lintasannya dari bawah ke atas, dengan sasaran dagu dan hidung.  Tamparan, dilakukan dengan telapak tangan dalam yang kelima jari tangannya merapat satu dengan lainnya. Lintasannya dari luar ke dalam, dengan sasaran telinga.  Kepret, yaitu serangan dengan telapak tangan luar yang kelima jari tangannya merapat satu dengan lainnya. Lintasan dari dalam ke luar atau bawah ke atas, dengan sasaran muka atau kemaluan.  Tusukan, yaitu serangan dengan menggunakan jari tangan, dengan posisi jari merapat. Arahnya lurus ke depan, dengan sasaran mata dan tenggorokan.  Totokan, yakni serangan dengan menggunakan tangan setengah meng-genggam yang perkenaannya ruas kedua dari buku jari-jari. Arahnya lurus ke depan dengan sasaran mata dan tenggorokan.  Patukan, yaitu serangan dengan menggunakan lima jari tangan yang menguncup dan sedikit ditarik ke belakang. Sasarannya adalah mata.  Cengkeraman, yakni serangan yang menggunakan kelima jari tangan mencengkeram. Lintasannya dari arah luar ke dalam atau ke segala arah, dengan sasaran muka.  Gentusan, yakni serangan yang menggunakan sisi tangan bagian dalam. Posisi telapak tangan mengepal. Sasarannya, yaitu leher dan pelipis.  Dobrakan, yakni serangan yang menggunakan kedua telapak tangan terbuka dengan sasaran dada.  Sikuan, yakni serangan yang menggunakan siku tangan dengan arah lintasan ke atas, bawah, depan, samping, dan belakang. Ada beberapa jenis sikuan, antara lain sikuan atas, sikuan tusuk, sikuan samping, dan sikuan belakang.
  • 6. TEKNIK PENCAK SILAT Belaan  Belaan adalah suatu usaha mempertahankan diri yang dapat dilakukan baik melalui tangan maupun kaki pada saat menerima serangan. Macam-macam belaan antara lain adalah sebagai berikut.  Pembuangan, yaitu teknik belaan yang dilakukan dalam keadaan memaksa dengan jalan membuang tenaga serangan lawan.  Pelepasan kuncian, yaitu usaha untuk melepaskan diri dari tangkapan lawan dilakukan dengan cara menggunakan satu atau dua tangan.  Elakan atau hindaran adalah suatu kondisi untuk menghindari dan mengelak dari berbagai serangan lawan. Elakan mempunyai unsur kuda-kuda, sikap tubuh, dan sikap tangan. Jenis-jenis elakan antara lain sebagai berikut.  Elakan, yakni cara menghindari serangan lawan dengan memindah-kan salah satu kaki ke belakang atau ke samping sehingga posisi tubuh berubah (miring).  Egosan, yakni cara menghindari serangan lawan dengan memindah-kan kedua kaki sampai posisi tubuh berubah (merunduk).  Kelitan, yakni cara menghindari serangan lawan tanpa memindahkan posisi kaki. Kelitan dilakukan hanya menjauhkan serangan dari anggota badan yang terancam serangan tersebut.
  • 7. TEKNIK PENCAK SILAT Tangkisan  Tangkisan tepis  Tangkisan gedik  Tangkisan kelit  Tangkisan siku  Tangkisan jepit atas  Tangkisan jepit bawah  Tangkisan potong  Tangkisan sangga  Tangkisan galang  Tangkisan kepruk  Tangkisan kibas  Tangkisan lutut menggunakan gerakan lutut setinggi pinggang dengan lintasan dari dalam ke luar.
  • 8. SARANA DAN PRASARANA PENCAK SILAT Pakaian Pencak Silat Dalam pertandingan pencak silat, ada ketentuan yang mengatur penggunaan pakaian yang wajib ditaati oleh pesilat agar tidak menimbulkan cedera. Ketentuannya adalah pesilat wajib mengenakan pakaian seragam standar pencak silat berwarna polos (umumnya hitam), memakai ikat kepala, kain samping, dan bisa dilengkapi dengan memakai badge logo IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) di dada sebelah kiri. Pesilat juga wajib menggunakan pelindung dada (body protector), pelindung kemaluan, dan pelindung sendi demi keselamatan. Lapangan Pencak Silat Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, ukuran lapangan pencak silat adalah dengan luas 10 m2, panjang dan lebar 10 m, lingkaran tengah dengan diameter 3 m, dan lingkaran kedua dengan diameter 8 m. Lapangan pencak silat dilantai dan dilapisi matras tebal ukuran 10 m x 10 m dengan ketebalan 5 cm dan warna dasar hijau terang, dilengkapi garis putih setebal 5 cm, dan bidang berbentuk lingkaran. Perlengkapan yang dibutuhkan pada pertandingan pencak silat adalah meja dan kursi pertandingan, meja dan kursi wasit juri, formulir pertandingan dan alat tulis menulis, jam pertandingan, gong, bel, lampu babak, lampu isyarat berwarna merah, biru dan kuning, bendera kecil berwarna merah dan biru, serta timbangan
  • 9. INFORMASI LAIN TENTANG PENCAK SILAT Sifat dan Ciri Pencak Silat  Pencak silat memiliki, sifat dan ciri yang unik sehingga membedakannya dengan olahraga bela diri lainnya. Sifat pencak silat ialah halus, lentuk dan lemas dengan kekerasan sesaat, tidak membutuhkan ruangan yang luas, gerakan tangan halus dan selaras, langkah ringan ke segala penjuru, tidak banyak bersuara, pernafasan wajar, banyak permainan rendah, dan tendangan sedang-sedang.  Ciri-ciri umum pencak silat antara lain adalah menggunakan seluruh bagian dan anggota tubuh dari ujung jari tangan dan kaki hingga kepala, dilakukan dengan tangan kosong atau dengan senjata, namun tidak memerlukan senjata tertentu sehingga benda apapun dapat dijadikan senjata. Sedangkan ciri-ciri khusus pencak silat ialah sikap tenang, menggunakan kelentukan, kelincahan, dan kecepatan, saat timing dan sasaran yang tepat dengan gerak yang cepat untuk menguasai lawan (bukan dengan kekuatan), menggunakan prinsip timbang badan (permainan posisi dengan memindahkan titik berat badan), memanfaatkan setiap serangan lawan dengan tenaga lawan, dan mengeluarkan tenaga sendiri sedikit mungkin (menghemat dan menyimpan tenaga). Perbedaan Pencak Silat dengan Karate dan Taekwondo Secara garis besar, terdapat setidaknya tiga ilmu bela diri di Indonesia yang paling banyak dipelajari, diantaranya adalah pencak silat, karate, dan taekwondo. Berdasarkan daerah asalnya, pencak silat merupakan seni bela diri asli dari Nusantara, sedangkan karate berasal dari Jepang dan taekwondo berasal dari Korea. Di Indonesia, induk organisasi pencak silat adalah IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), induk organisasi karate yaitu FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia), sementara induk organisasi taekwondo ialah FTI (Federasi Taekwondo Indonesia). Perbedaan paling mencolok antara pencak silat dengan karate dan taekwondo terletak pada unsur yang diutamakan, dimana pencak silat mengutamakan konsentrasi, karate mengandalkan kekuatan, dan taekwondo memfokuskan pada kecepatan.
  • 10. KESIMPULAN  Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pencak silat merupakan olahraga bela diri yang menuntut kosentrasi, kelincahan, dan pertahanan diri yang baik. Permainan pencak silat membutuhkan tempat yang tidak terlalu luas untuk memainkannya dan dapat dilakukan oleh pria maupun wanita. Dalam permainan pencak silat, pesilat wajib menguasai berbagai macam teknik, mulai dari pukulan, sikuan, elakan, hingga tangkisan guna tercapainya hasil yang maksimal dan sesuai harapan, serta terdapat beberapa ketentuan yang harus dipatuhi agar tidak gugur.  Olahraga pencak silat merupakan warisan dari kebudayaan asli Nusantara yang harus senantiasa kita jaga dan lestarikan agar tidak pudar. Olahraga pencak silat harus diperkenalkan sedini mungkin guna menghasilkan bibit-bibit penerus budaya dan atlet yang berpotensi. Untuk itu, atlet-atlet pencak silat Indonesia perlu mengajarkan aspek-aspek mengenai olahraga pencak silat sejak anak usia dini agar dapat membagikan wawasannya dan mengangkat nama baik bangsa Indonesia. Diharapkan akan muncul kader-kader baru dalam olahraga pencak silat yang mau melestarikan kebudayaan asli Nusantara, dapat mengangkat nama baik bangsa Indonesia, serta dapat membuat olahraga pencak silat terus berkembang sampai ke dunia internasional.