2. Pengelolaan
Keuangan
Daerah
1. Ruang Lingkup Keuangan Daerah
2. Asas Pengelolaan Keuangan Daerah
3. Pihak-Pihak yang berperan dalam
pengelolaan keuangan daerah
9/3/20XX Pertemuan Pertama 2
3. Keuangan
Daerah
Berdasarkan Permendagri Nomor 21 Tahun
2011
Keuangan daerah adalah
Semua hak dan kewajiban daerah dalam
rangka penyelenggaraan pemerintah
daerah yang dapat dinilai dengan uang
termasuk didalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak
dan kewajiban daerah tersebut
9/3/20XX Pertemuan Pertama 3
4. Ruang Lingkup Keuangan Daerah
a. Hak daerah untuk memungut pajak/retribusi
daerah serta peminjaman
b. Kewajiban daerah untuk menyelenggarakan
urusan pemerintahan daerah dan membayar
tagihan pihak ketiga
c. Penerimaan daerah
d. Pengeluaran daerah
e. Kekayaan yang dimiliki negara
f. Kekayaan yang dikuasai negara
9/3/20XX Presentation Title 4
Kekayaan yang dikuasai negara
Pemerintah sebagai regulator
Dimiliki swasta namun di atur oleh
pemerintah
Contoh Bumi, Air, Kekayaan alam yang
terkandung didalamnya
Kekayaan yang dimiliki negara
Pemerintah sebagai eksekutor
Kekayaan yang tidak dipisahkan
Contoh dibeli melalui APBN/APBD
Kekayaan yang dipisahkan
Contoh BUMN/D, non BUMN/D
(sebagai regulator dan eksekutor)
5. Asas Pengelolaan Keuangan Daerah
Permendagri Nomor 21 Tahun 2011
1. Tertib
2. Taat
3. Efektif
4. Efisien
5. Ekonomis
6. Transparan
7. Bertanggungjawab
8. Keadilan
9. Kepatuhan
10. Manfaat untuk masyarakat
5
Keuangan daerah dikelola
secara tepat waktu dan tepat
guna yang didukung dengan
bukti-bukti administrasi yang
dapat dipertanggungjawabkan
Berpedoman pada peraturan
perundang-undangan
Pencapaian hasil program
dengan target yang telah
ditetapkan, yaitu
dengancara
membandingkan keluaran
dengan hasil
Pencapaian keluaran yang
maksimum dengan masukan
tertentu atau penggunaan
masukan terendah
Pemerolehan masukan
dengan kualitas dan
kuantitas tertentu pada
tingkat harga yang terendah
Prinsip keterbukaan yang
memungkian masyarakat untuk
mengetahui dan mendapatkan
akses informasi seluas-luasnya
tentang keuangan daerah
Mempertanggungjawabkan
pengelolaan dan pengendalian
sumber daya dan pelaksanaan
kebijakan yang dipercayakan
kepadanya untuk mencapai tujuan
yg telah ditetapkan
Keseimbangan distribusi:
1. Kewenangan dan
pendanaanya
2. Hak dan Kewajiban
Berdasarkan pertimbanhan
objektif
Tindakan atau suatu sikap
yang dilakukan dengan
wajar dan proporsional
Bahwa keuangan daerah
diutamakan untuk
pemenuhan kebutuhan
masyarakat
6. Pihak pihak yang berperan
dalam pengelolaan
Keuangan Daerah
a. Pemegang Kekuasaan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
b. Pejabat Pengelolaan
Keuangan Daerah
c. Satuan Kerja Perangkat
Daerah
6
Pemegang Kekuasaan
Keuangan Daerah
(Kepala Daerah)
Pejabat Pengelola Keuangan
Daerah/PPKD selaku
Bendahara Umum Daerah
(BUD)
(Kepala BPKAD)
Pengguna Anggaran / PA
(Kepala SKPD)
Koordinator Pengelolaan
Keuangan Daerah
(Sekretaris Daerah)
7. Anggaran
Pendapatan dan
Belanja Daerah
7
Dibahas dan disetujui
Pemerintah Daerah dan
DPRD
Disusun sesuai kebutuhan dan
penyelenggaraan pemerintah
Dan kemampuan pendapatan daerah
Berpedoman pada RKPD dalam
rangka Mewujudkan Pelayanan
Kepada Masyarakat
Mempunyai fungsi Otorisasi,
perencanaan, pengawasan,
alokasi, distribusi, dan stabilisasi
Ditetapkan dengan PERDA
Asas Umum Penyelenggaraan APBD
9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APB Desa)
• Pendapatan Asli Daerah
• Transfer
Pendapatan Lain-lain
Pendapatan
Desa
• Penyelenggaraan Pemerintah Desa
• Pelaksanaan Pembangunan Desa
• Pembinaan Kemasyarakatan Desa
• Pemberdayaan Masyarakat Desa
• Belanja Tak Terduga
Belanja Desa
• Penerimaan Pembiayaan
• Pengeluaran Pembiayaan
Pembiayaan
10. • Ada beberapa masalah yang secara
realita masih dihadapi dalam
pengelolaan keuangan negara saat
ini.
SEBUTKAN DAN JELASKAN
PERMASALAHANNYA !?
9/3/20XX Presentation Title 10
Literasi
• Cari tau tentang Good Governance!
Jelaskan perkembangan penerapannya
di Indonesia!
12. Perbedaan Sektor
Publik dan Sektor
Swasta
Tujuan
Sumber Pendanaan
Pertanggungjawaban
Struktur Organisasi
Karakteristik Anggaran
Sistem Akuntansi
Non Profit Motive
Pajak, retribusi, utang, obligasi
pemerintah, laba BUMN/D, Penjualan
Aset Negara dll
Masyarakat dan Parlemen
Birokratis, kaku dan hierarkis
Terbuka untuk publik
Cash and Accrual Accounting
Profit Motive
Pembiayaan Internal
Pembiayan dan Eksternal
Pemegang saham dan
kreditor
Fleksibel, datar, pyramid,
lintas fungsional dsb
Tertutup untuk publik
Accrual Accounting
Sektor Publik
Sektor Swasta
* Cash basis untuk LRA, Accrual Basis untuk Laporan Operasional
13. Prinsip Akuntansi Pemerintahan
13
a. Basis Akuntansi
b. Prinsip Nilai Historis
c. Prinsip Realisasi
d. Prinsip Substansi mengungguli
bentuk formal
e. Prinsip Pengungkapan Lengkap
f. Prinsip Periodisitas
g. Prinsip Konsistensi
h. Prinsip Penyajian Wajar
Basis Akuntansi merupakan prinsip
akuntansi yang menentukan kapan
pengaruh atas transaksi diakui untuk tujuan
laporan keuangan
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan
setara kas yang dibayar pada saat tersebut
atau sebesar nilai wajar dari imbalan untuk
memperoleh asset tersebut
Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan
setara kas yang diharapkan akan dibayar
untuk memenuhi kewajiban tersebut di
masa yang akan datang
Dalam akuntansi komersial digunakan
prinsip penandingan atara biaya dengan
pendapatan
Dalam akuntansi pemerintah menggunakan
prinsip realisasi, pendapatan dipakai untuk
membayar hutang dan belanja yang telah
dianggarkan
Contoh prinsip substance over form, jika si A
membeli sebidang tanah, telah melunasi
dengan bukti transfer/pembayaran,maka
tanah tersebut secara substansi telah milik
si A walaupun secara formal belum ada akta
jual beli.
Idealnya, tidak terjadi time lag antara
penyelesaian substansi transaksi dengan
pemenuhan formalitas
Laporan Keuangan menyajikan secara
lengkap informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna, yaitu laporan keuangan dapat
ditempatkan pada lembar muka laporan
keuangan atau Catatan atas Laporan
Keuangan
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan
perlu dibagi menjadi periode pelaporan
sehingga kinerja entitas dapat diukur dan
posisi sumber daya yang dimilikinya dapat
ditentukan.
Periode utama digunakan tahunan, namun
bulanan, triwulan, dan semesteran juga
dianjurkan
Perlakukan akuntansi yang sama diterapkan
pada kejadian yang serupa dari periode ke
periode oleh suatu entitas pelaporan
Faktor pertimbangan sehat bagi penyusunan
laporan keuangan diperlukan Ketika
menghadapi ketidakpastian peristiwa dan
keadaan tertentu
14. Asas Akuntansi Pemerintahan
14
a.Basis Kas
b.Asas Universalitas
c.Asas Bruto
d.Dana Umum
pendapatan diakui pada saat
dibukukan pada kas daerah dan
belanja diakui pada saat
dikeluarkan dari kas daerah
yakni semua pengeluaran harus
tercantum dalam
anggaran
setiap penerimaan dicatat seluruhnya
dalam pos penerimaan
denganjumlah kotor, tidak dikurangkan
dari pengeluaran, sehingga informasi
total penerimaan dan total pengeluaran
akan selalu tersedia
unit pengelola APBD merupakan
entitas fiskal dan
akuntansi yang
mempertanggungjawabkan
keseluruhan penerimaan dan
pengeluaran daerah, termasuk aset,
hutang dan ekuitas dana
15. Sistem Pembukuan Akuntansi Pemerintah
15
a. Pencatatan Single Entry
Sebelum ada UU NO 17 Tahun 2003, sistem
pembukuan masih menggunakan Cash Basis.
Contoh :
• Buku Kas Umum (BKU)
• Buku Pembantu Kas Tunai
• Buku Bank
• Buku Pengawasan Dana Uang Yang Harus
Dipertanggungjawabkan (UYHD)
• Buku Pembantu Pengawasan Kredit (MAK)
• Buku Persekot
• Buku Pungutan dan penyetroan pajak
• Laporan Keadaan Kas (LKK)
• Laporan Keadaan Kredit Anggaran (LKKA)
• Dll
b. Pencatatan Double Entry
c. Pencatatan Triple Entry
16. Persamaan Dasar Akuntansi Daerah
16
a. Aset
b. Kewajiban
c. Ekuitas
d. Pendapatan
e. Belanja
f. Penerimaan pembiayaan
g. Pengeluaran Pembiayaan
NERACA
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
PENDAPATAN – BELANJA = SURPLUS ATAU
DEFISIT
17. 17
Ekuitas Dana Pemerintah dibagi
menjadi 3 kelompok :
a.Ekuitas Dana Lancar
b.Ekuitas Dana Investasi
c. Ekuitas Dana Cadangan
Ekuitas Dana Lancar
Selisih antara aset lancer dengan
kewajiban jangka pendek, meliputi:
1) Kas di bendahara Penerimaan
2) Kas di Bendahara Pengeluaran
3) Piutang Pajak Daerah/Retribusi
Daerah
4) Bagian Lancar Piutang Jangka
Panjang
5) Persediaan (dalam rangka
operasional)
Ekuitas Dana Investasi
Kekayaan bersih pemerintah
daerah yang tertanam dakam
kekayaan berjangka Panjang.
1. Jumlah investasi jangka
Panjang
2. Aset Tetap
3. Aset lainnya dikurangi dengan
dana yang harus disediakan
untuk pembayaran hutang
jangka panjang
Ekuitas Dana Cadangan
Kekayaan pemerintah yang
dicadangkan untuk tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya
sesuai peraturan perundang-
undangan.
18. 18
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah :
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Laporan Operasional
3. Neraca
4. Laporan Perubahan Ekuitas
19. 19
Unsur-unsur Laporan Realisasi Anggaran
: Pendaptan
LRA
Belanja
Transfer
Surplus/Defisit LRA
Pembiayaan
Sisa lebih/kurang
Pembiayaan Anggaran
Semua penerima Rekening Kas
Umum Negara/Daerah yang
menambah ekuitas dana lancar,
yang menjadi hak pemerintah, dan
tidak perlu dibayar Kembali
20. 20
Unsur-unsur Laporan Realisasi Anggaran
: Pendaptan
LRA
Belanja
Transfer
Surplus/Defisit LRA
Pembiayaan
Sisa lebih/kurang
Pembiayaan Anggaran
Semua pengeluaran dari Rekening
Kas Umum/Daerah yang
mengurangi ekuitas dana lancar
dan tidak akan diperoleh
pembayarannya Kembali oleh
pemerintah
21. 21
Unsur-unsur Laporan Realisasi Anggaran
: Pendaptan
LRA
Belanja
Transfer Pengeluaran
Surplus/Defisit LRA
Pembiayaan
Sisa lebih/kurang
Pembiayaan Anggaran
Pengeluaran uang dari suatu entitas
pelaporan dari/kepada entitas
pelaporan lain, termasuk dana
perimbangan dan dana bagi hasil
22. 22
Unsur-unsur Laporan Realisasi Anggaran
: Pendaptan
LRA
Belanja
Transfer Pengeluaran
Surplus/Defisit LRA
Pembiayaan
Sisa lebih/kurang
Pembiayaan Anggaran
Selisih lebih/kurang antara
pendapatan dan belanja selama
satu periode pelaporan
23. 23
Unsur-unsur Laporan Realisasi Anggaran
: Pendaptan
LRA
Belanja
Transfer Pengeluaran
Surplus/Defisit LRA
Pembiayaan
Sisa lebih/kurang
Pembiayaan Anggaran
Setiap penerimaan yang perlu
dibayar Kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima
kembali
24. 24
Unsur-unsur Laporan Realisasi Anggaran
: Pendaptan
LRA
Belanja
Transfer Pengeluaran
Surplus/Defisit LRA
Pembiayaan
Sisa lebih/kurang
Pembiayaan Anggaran
SiLPA/SiKPA adalah selisih
lebih/kurang antara realisasi
penerimaan dan pengeluaran
APBN/APBD selama satu periode
25. 25
Laporan Operasional
Penggunaan Laporan Keuangan dapat menggunakan Laporan Operasional untuk memperoleh informasi :
1. Mengenai besarnya beban yang harus ditanggung oleh entitas untuk menjalankan pelayanan
2. Mengenai operasi keuangan secara menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja entitas dalam
hal efisiensi, efektivitas dan kehematan perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi
3. Memprediksi pendapatan-LO yang akan diterima untuk mendanai kegiatan entitas dalam periode
mendatang
4. Mengenai penurunan ekuitas (bila defisit operasional), dan peningkatan ekuitas (bila surplus operasional)
26. 26
Neraca
Secara garis besar tentang jenis-jenis aset, keajiban dan ekuitas serta pengakuan pengukurannya pada neraca meliputi
:
1. Harta (asets) yaitu sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu
2. Kewajiban pemerintah, yaitu utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan pengeluaran sumber daya ekonomi pemerintah
3. Ekuitas yaitu kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah
27. 27
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) menyajikan informasi kenaikan
atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
29. Studi Kasus 1
29
Kabupaten Subur Makmur, pada tahun 2017 pertama kali mengadakan inventarisasi dihasilkan
data sebagai berikut :
1. Kas di Kas Daerah Rp 312.500.000,-
2. Persediaan Rp 125.000.000,-
3. Aset Tetap Rp 187.500.000,-
4. Dana Cadangan Rp 62.500.000,-
5. Hutang Jangka Pendek Rp 75.000.000,-
6. Hutang Jangka Panjang Rp 156.250.000,-
Berdasarkan data diatas, anda diminta membuat Persamaa Dasar Akuntansi Pemerintah
berdasarkan inventarisasi yang dilakukan oleh Kabupaten Subur Makmur
30. Konsep
Dasar
Akuntansi
1. Pengelolaan Keuangan Daerah
2. Perbedaan Organisasi Sektor Publik dan Sektor
Swasta
3. Ruang Lingkup Akuntansi Pemerintah
4. Tujuan dan Peran Laporan Keuangan
5. Jenis Laporan Keuangan