5. Cahaya adalah faktor lingkungan yang
diperlukan untuk mengendalikan
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Alasan utamanya adalah karena cahaya
menyebabkan fotosintesis. Terdapat efek lain
dari cahaya yang takada hubungannya dengan
fotosintesis, dan sebagian besar efek ini
mengendalikan wujud tumbuhan, artinya
perkembangan struktur atau morfogenesisnya
(awal dari pembentukan wujudnya).
Selanjutnya pengendalian disebut
fotomorfogenesis.
Pengertian
6. 4 Macam penerimaan cahaya mempengaruhi
fotomorfogenesis
1. Fitikrom, yang dikenal paling kuat menyerap cahaya merah dan merah-jauh, juga
cahaya biru. Terdapat 2 jenis fitokrom yaitu fitokrom-red dan fitokrom far-red.
2. Kriptokrom, yaitu kelompok sejumlah pigmen yang serupa dan belum begitu
dikenal; menyerap cahaya biru dan panjang gelombang ultraviolet-gelombang
panjang daerah UV-A sekitar 320 sampai 400nm. Dinamakan kriptokrom karena
peran pentingnya kusus pada kriptogram (tumbuhan tak berbunga).
3. Penerima cahaya UV-B, yaitu satu atau beberapa senyawa tak dikenal (secara teknis
bukan pigmen) yang menyerap radiasi ultraviolet antara 280 dan 420nm.
4. Protoklorofilida a, yaitu pigmen yang menyerap cahaya merah dan biru, bisa
tereduksi menjadi klorofl a.
7. Beberapa efek fotomorfogenetik cahaya
dapat dengan mudah dikenali dengan
cara membandingkan kecambah yang
tumbuh di tempat terang dengan
kecambah yang tumbuh ditempat gelap.
Biji yang besar, yang mengandung
banyak cadangan makanan, mampu
menghilangkan kebutuhan akan
fotosintesis selama beberapa hari.
Kecambah yang tumbuh dalam gelap
akan teretiolasi (pucat
atau lemah).
8. Perbedaan yang jelas terlihat akibat
cahaya
1. Produksi klorofil terpacu oleh cahaya
2. Pembukaan daun terpacu oleh cahaya, tetapi tidak terlalu nyata
pada tumbuhan monokotil (jagung) dibandingkan dengan pada
tumbuhan dikotil (kacang-kacangan).
3. Pemanjangan batang terhambat oleh cahaya (pada kedua
species)
4. Perkembangan akar terpacu oleh cahaya (pada kedua species)
9. Pengertian Fitoktom
Fitokrom adalah reseptor cahaya, suatu pigmen yang digunakan oleh
tumbuhan untuk menyerap atau mendeteksi cahaya. Sebagai sensor,
fitokrom terangsang oleh cahaya merah dan infra merah, cahaya
infra merah memiliki panjang gelombang yang lebih besar daripada
cahaya merah.
Fitokrom detemukan pada semua tumbuhan. Molekul yang
serupajuga ditemukan pada bakteri.
10. Fitokrom berfungsi sebagai fotodetektor yang memberitahukan tumbuhan
apakah ada cahaya atau tidak. Selain itu fitokrom juga berfungsi
memberikan informasi pada tumbuhan mengenai kualitas cahaya. Saat
proses perkecambahan, fitokrom memiliki sangat membantu memacu
perkembangan akar. Cahaya merah yang ditangkap oleh fitokrom
memiliki banyak fungsi.
Cahaya merah yang memacu perkembangan perkecambahan biji, biru
atau merah jauh dapat menghambat perkecambahan. Beberpa percobaan
tentang perkecambahan biji telah dilakukan. Pemberian perlakuan cahaya
merah jauh setelah perlakuan cahaya merah, tidak terjadi perkembangan
atau perkcambahan. Namun pemberian cahaya merah setelah cahaya
merah jauh akan membentuk kecambah. Dengan kata lain, pemberian
cahaya akhirlah yang mempengaruhi terhadap perkecambahan biji.
Fungsi Fitokrom
12. Pengertian Vernalisasi
Vernalisasi merupaka induksi pendinginan yang diperlukan oleh
tumbuhan sebelum mulai perbungaan. Vernalisasi sebenarnya tidak
khusus untuk perbungaan, tetapi diperlukan pula oleh biji-biji
tumbuha tertentu sebelum perkecambahan.
13. Bukti-bukti bahwa rangsangan dingin dihasilkan di dalam meristem
atau kuncup dan bukan didalam daun diperoleh dari empat
fenomena:
• Biji yang telah mengalami imbibisi mudah divernalasi
• Pengenaan suhu dingin hanya pada daun, akar atau batang tidak
efektif
• Biji yang sedang berkembang pada tanaman induk dan seingkali
sudar tervernalisasi apabila tepat pada waktu suhu dingin
berlangsung sebelum biji menjadi kering.
• Tanaman yang ditanam dari kumcup liar suatu daun yang sudah
tervernalisasi telah tergalakkan untuk berbunga
Letak Vernalisasi
14. Vernalisasi pada biji dapat dinolkan dengan pengenaan kondisi yang
parah, seperti kekeringan aria temperature tinggi (30-35 C) selama
periode beberapa hari. Pada percobaan yang dilakukan oleh Lysenko di
Uni Soviet, mengenai biji serealia musim dingin yang divernalisasi dan
dipertahankan biji dalam keadaan kering menyebabkan proses
devernalisasi (penghilangan vernalisasi).
Hilangnya Vernalisasi
15. Tumbuhan di daerah temperature yang mengalami musim dingin, dapat
kita harapkan memerlukan vernalisasi, dan ini adalah tumbuhan hari
panjang (LDP). Tumbuhan hari pendek biasanya berada di daerah
subtropics.Ada sebuah interaksi yang ganjil pada Petkus rye (secale
cereal), kebutuhan akan vernalisasi dapat digantikan dengan perlakuan
hari pendek (short day
Interaksi Vernalisasi dengan faktor lain
16. Organ tumbuhan yang dapat menerima rangsangan vernalisasi sangat
bervariasi yaitu biji, akar, embrio, pucuk batang. Apabila daun tumbuhan
yang memerlukan vernalisasi mendapat perlakuan dingin, sedangkan
bagian pucuk batangnya dihangatkan, maka tumbuhan tidak akan
berbunga (tidak terjadi vernalisasi)
Organ Penerima Rangsangan Vernalisasi
18. Pengertian Fotoperiodisme
Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap lamanya
penyinaran (panjang pendeknya hari) yang dapat merangsang
pembungaan. Istilah fotoperiodisme digunakan untuk fenomena
dimana fase perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh lama
penyinaran yang diterima oleh tumbuhan tersebut.
Beberapa jenis tumbuhan perkembangannya sangat dipengaruhi
oleh lamanya penyinaran, terutama dengan kapan tumbuhan
tersebut memasuki fasegeneratifnya, misalnya pembungaan.
19. 1. Efek Cahaya
Mengingat ketergantungan tumbuhan hijau terhadap cahaya, tidaklah
mengherankan jika cahaya merupakan perangsang luar yang paling utama
dalam hidup tumbuhan. Beberapa respin tumbuhan terhadap cahaya telah
disebutkan.
Misalnya respin phototropic yang edeknya itimbul melalui auksin. Respon ini
akan membawa organ-organ fofsintetik dalam posisi optimum relative terhadap
datangny acahaya. Respon terhadap cahaya yang lain, misalnya membuka dan
menutupnya sel pelindung dan respon cahaya adalam sintesa klorofil dari
tumbuhan berbunga. Kebanyakan respon tumbuhan terhadap cahaya adalah
merupakan respon perkembangan dan tidak mempunyai arti penting dalam
metabolism. Intesnsitas cahaya, kualitas cahaya, dan panjangnya penyinaran
juga dapat menimbulkan respon perkembangan pada tumbuhan
Mekanisme Perbungaan
20. 2. Intensitas Cahaya
Tumbuhan memerlukan intensitas Chaya yang tertuntu yang berbeda dari satu
spesies dengan sepsis tumbuhan yang lain untuk tumbuh dengan baik.
Tumbuhan tertentu seperti tomat dan rumput-rumputan memerlukan cahaya
matahari langsung dan terang untuk perkembangan yang optimal. Pada
tumbuhan itu, sintesa zat-zat hidup meningkatnya berbanding lurus dengan
meningkarnya intensitas cahaya (sampai suatu batas tertentu).
Sebaliknya tumbuhan lain seperti bangsa perdu tumbuh secara optimal pada
intesitas cahay yang lebih rendah dan tumbuh kerdil jika terkena cahaya
matahari langsung terus menerus. Sedang tumbuhan lain seperti mawar
tumbuh baik, baik pada cahaya terik maupun cahaya dengan intersitas yang
lebih rendah walaupun pertumbuhan dan berbunganya bisa dihambat atau
berhenti jika intersitas cahaya terlalu rendah.
Mekanisme Perbungaan
21. 3.Kualitas Cahaya
Pada intensitas cahaya yang tertentu, panjang gelombang cahaya yang berbeda
menimbulkan efek yang besar pada perkembangan tumbuhan. Sebagai contoh
telah ditunjukkan bahwa penyinaran pendek dengan cahaya merah sering
menghambat perpanjangan batang pada tumbuhan seperti kacang dan padi-
padian.
Tetapi penghambatan ini bisa dikembalikan ke normal dengan pertumbuhan
batang bisa dipacu dengan penyinaran “Farred” dari spectrum cahaya. Pada
daun, penyinaran dengan cahaya merah dan cahaya merah jauh menghasilkna
efek yang berlawanan; cahaya infra merah menghambat perkembangan daun,
sinar merah memperbaiki penghambatan itu.
Mekanisme Perbungaan
22. 4. Panjangnya Penyinaran
Respon perkembangan tumbuhan terhadap bermacam-macam penyinaran
disebut phtoperidositas. Perkembangan bunga terutama sangant dipengaruhi
oleh panjang hari yang berbeda atau photoperiode. Berdasarkan photoperiode
yang diperlukan untuk berbunga dapat dibedakan menjadi 3 jenis
tumbuhan.Dalam tumbuhan hari pendek (short day plant) bunga berkembang
jika tumbuhan mendapatkan penyinaran kurang dari 12 jam.
Aster, strawberry, krisan, padi adalah diantara tumbuhan yang termasuk dalam
jenis ini.Pada tumbuhan hari panjang berkembang hanya jika photoperiode tiap
hari adalah lebih dari 12 jam. Sebagai contohnya, termasuk gandum, clover,
wortel, dan selada.
Mekanisme Perbungaan