3. PENGERTIAN VERNALISASI
Vernalisasi merupakan proses
pembungaan yang terjadi karena
suhu rendah yang dapat
merangsang hormon pembungaan
sehingga budidaya tanaman akan
lebih cepat
5. LETAK VERNALISASI
01
Biji yang telah mengalami
imbibisi, akar, embrio,
pucuk batang.
04
Tanaman yang ditanam
dari kuncup liar suatu
daun yang sudah
tervernalisasi
03
Biji yang sedang berkembang
pada tanaman induk dapat
dan seringkali sudah
tervernalisasi apabila tepat
pada waktu suhu dingin
berlangsung sebelum biji
menjadi kering.
02
Pengenaan suhu
dingin hanya pada
daun, akar, atau
batang tidak efektif.
6. TAHAPAN VERNALISASI MENURUT
LYSENKO
Thermostage : tahap utama, di mana biji yang sedikit
berkecambah dan terkena suhu rendah 0-5 derajat Celcius. Selama
tahap ini, struktur seperti akar, batang dan daun berkembang dan
juga disebut sebagai fase vegetatif. Benih kehilangan dormansi
dan mulai berkecambah.
Tahap sekunder, di mana pembibitan setelah vernalisasi
dilakukan fase penyinaran yang benar atau suhu tinggi hingga 40
derajat Celcius. Proses ini disebut sebagai tahap reproduksi, di
mana bibit menumbuhkan struktur reproduksi seperti bunga dan
buah.
7. TAHAPAN VERNALISASI MENURUT
CHAILAKHYAN
Pada tanaman berhari panjang : Hormon berbunga
“Anthesins” dapat mengubah hormon vernalin menjadi
hormon pengatur pertumbuhan asam giberelat, yang
akhirnya menginduksi pembungaan dalam tanaman.
Pada tanaman berhari pendek : tidak memiliki hormon
berbunga “Anthesins” yang mengubah vernalin menjadi
asam giberelat, dan tidak menginduksi pembungaan.
8. PERANAN VERNALISASI
1. vernalisasi memberi waktu
yang cukup bagi tanaman untuk
menjadi dewasa
2. Mengurangi fase vegetatif
dan mempercepat periode
reproduksi.
3. Vernalisasi meningkatkan
hasil pertumbuhan.
4. Membuat tanaman lebih
mudah beradaptasi dengan
memungkinkan mereka untuk
tumbuh di daerah mana saja
5. Meningkatkan kualitas
tumbuhan
6. Proses ini tidak hanya berlaku
untuk tanaman beriklim sedang tetapi
juga beberapa tanaman tropis seperti
gandum, beras, millet dll.
10. HILANGNYA VERNALISASI
Vernalisasi pada biji dapat dinolkan dengan
pengenaan kondisi yang parah, seperti
kekeringan atau temperatur tinggi (30-35̊C)
selama periode beberapa hari.
12. PENGERTIAN SENESCENCE
Senescence (Penuaan) adalah bagian akhir
dari proses perkembangan dari dewasa
sampai hilangnya pengorganisasian dan
fungsi.
Proses penurunan kondisi yang menyertai
pertambahan umur mengarah kepada
kematian organ atau organisme.
Senescence:
•adalah aktif program perkembangan
yang membutuhkan regulasi banyak
gen
• adalah tidak hanya nekrosis atau
kematian karena kelalaian
14. FAKTOR LINGKUNGAN DAN FAKTOR
DALAM PADA REGULASI PENUAAN
- Species
- Usia
- Perkembangan
Reproduksi
- Monocarpic senescence
(kompetisi nutrien antara
organ vegetatif-
reproduktif)
- Tingkat Fitohormon
.
FAKTOR
DALAM
- Panjang Hari
- Temperatur
- Abiotik dan Biotik :
Kekeringan,defisiensi nutrient,
infeksi pathogen,perlukaan, dan
naungan
FAKTOR
LINGKUNGAN
15. DUA HORMON UTAMA TERLIBAT DALAM
SENESCENCE
Etilen sebagai
penginduksi
senescence
Sitokinin sebagai
penghambat
senescence
16. PENYEBAB SENESCENCE
1. Adanya kompetisi nutrien
antara organ vegetatif dan
generatif
2. Pengaruh hormon
3. Faktor genetik 4. Faktor luar
5. Cahaya- Defisiensi nitrogen-
Suhu- Serangan patogen
17. TIPE-TIPE PENUAAN
Senescence yang terjadi setelah
pembungaan dan pembuahan
seluruh organ mengalami
kematian
Tanaman mati semuanya setelah
terbentuknya buah dan biji
Misal: Pisang dan kacang-
kacangan
.
Monocarpic
senescence
Daun-daun mengering dan mati setelah
mencapai umur tertentu.Senescence
secara berurutan dari daun yang tua ke
daun yang muda(hierarchical
senescence), misalnya daun tembakau
Sequential
senescence of
leaves
Tanaman yang secara
periodik menggugurkan
daunnya karena
pengaruhfaktor
lingkungan.Misalnya: Jati,
Flamboyan, Randu
Polycarpic senescence
(Seasonal leaf senescence) Senescence pada bagian tunas
tumbuhan herba perennial, tumbuhan
berumbi Misalnya tanaman yang
mempunyai umbi/rhizome
Senescence of above
ground plant
18. PENGARUH FAKTOR PENUAAN
Kenaikan suhu, keadaan
gelap, kekurangan air
dapat mempercepat
terjadinya senescence
daun
Penghapusan bunga atau
buah akan menghambat
senescence tanaman
Pengurangan unsur-unsur hara
dalam tanah, air, penaikan suhu,
berakibat menekan pertumbuhan
tanaman yang berarti
mempercepat senescence
Beberapa faktor luar dapat menghambat atau mempercepat
terjadinya senescence:
19. Daun senescence dapat dikenali
dengan kehilangan klorofil.
Seringkali area ujung daun senesce
yang dekat dengan vena,
diperlukan untuk ekspor nutrisi.
Sebagai penuaan daun, nutrisi
seperti nitrogen, fosfor dan logam
dialokasikan ke bagian lain dari
tanaman seperti mengembangkan
biji dan daun
20. Klorofil menurun selama penuaan
Di beberapa tanaman hal
ini disertai dengan
membuka kedok
karotenoid atau
akumulasi antosianin,
mengubah daun menjadi
oranye atau merah.
Tanda pertama dari penuaan daun adalah kerusakan klorofil
21. CIRI-CIRI PENUAAN/SENESCENCE :
Daun menguning dari ujung ke pangkal
Klorofil rusak,pigmen xantofil dan karoten muncul ER mengalami
degenerasi
Ribosom menghilang.
Kerusakan mitokondria
Hilang nya struktur seperti vakuola,sitoplasma,nucleus
Perubahan komposisi dan aktivitas metabolik ( protein menurun,RNA
berkurang,laju fotosintesis dan respirasi menurun bertahap.
22. MEKANISME SENESCENCE
Perombakan klorofil dan terbentuknya pigmen
lain seperti xantofil atau karotenoid
Penguraian protein => akumuulasi produk N
terlarut. Ex asam amino glutamin segera
ditransport ke bagian lain yang masih aktif
tumbuh
Perubahan struktur sel dengan perubahan
komposisi dan aktivitas metabolisme
Perubahan kecepatan fotosintesis dan respirasi
klimaterik => memacu senescence dan absisi
daun
23. Penyinaran menyebabkan penuaan daun pada daun
musim gugur
Panjang hari adalah sinyal itu inisiat daun
tua, tapi menilai di mana penuaan terjadi
dipengaruhi oleh suhu
Penuaan musim
gugur adalah proses
yang relatif lambat
24. Permulaan penuaan menyebabkan perubahan ekspresi gen
Ekspansi Kematangan
Penuaan yang
terlihat Nekrosis
Tidak ada
ekspresi
gen setelah
kematian
Gen terkait
penuaan (SAG)
Gen diurutkan
berdasarkan
pola ekspresi
temporal
25. Dampak ekonomi dari penuaan
Tipe liar -
Disiram dengan
baik
Tipe liar -
Stres Kekeringan
Sintesis sitokinin yang
diinduksi penuaan -
Stres Kekeringan
Menunda
penuaan dapat
meningkatkan
toleransi
kekeringan
26. Waktu penuaan mempengaruhi hasil dan kualitas biji-bijian
Menunda penuaan
meningkatkan fotosintesis
total dan dapat
meningkatkan
hasil biji-bijian
Namun, menunda penuaan juga
dapat mengurangi mobilisasi
nutrisi ke dalam benih,
menurunkan kualitasnya
27. Penuaan mempengaruhi kualitas pangan pasca panen
Panen dapat menyebabkan
penuaan, terutama pada
brokoli dan asparagus
Brokoli - hari panen Brokoli - lima hari pasca panen
28. FUNGSI BIOLOGIS SENESCENCE DAN ABSISI
:
•Ekspor asam amino/bahan lain dari bagian tua ke bagian yang sedang tumbuh
atau ke bagian penyimpanan.
•Mengurangi dedaunan untuk menurunkan transpirasi.
•Mengembalikan nutrisi mineral ke tanah yang selanjutnya akan tersedia kembali
bagi tanaman
•Mengurangi kondisi dari daun yang ternaungi.
•Untuk buah melepaskan biji yang akan memelihara kelangsungan spesies.
•Untuk bunga membuang organ yang tak berguna,sumber infeksi
30. PENGERTIAN
DORMANSI
Dormansi merupakan suatu kondisi dimana benih
hidup tidak berkecambah sampai batas waktu akhir
pengamatan perkecambahan walaupun faktor
lingkungan optimum untuk perkecambahannya.
32. DORMANSI FISIK
(Primer)
Impermebilitas kulit biji
terhadap air
Resistensi mekanisme kulit
biji terhadap pertumbuhan
embrio,
Adanya zat penghambat
DORMANSI FISIOLOGI
(Sekunder)
Immaturity Embryo
After Ripening
Photodormansi
MACAM-MACAM DORMANSI
35. Pertukaran gas
terhambat
Dormansi yang Disebabkan Penutup Embrio
Penyerapan air
terhambat
Penghambatan
mekanis
Inhibitor di dalam
penutup embrio
Kegagalan dalam
memobilisasi cadangan
makanan dari
endosperma/Perisperma
36. Embrio belum
berkembang dan
berdiferensiasi
Dormansi Embrio
Pemblokiran sintesis
asam nukleat dan
protein
Kegagalan dalam
memobilisasi cadangan
makanan dari embrio
Defisiensi zat pengatur
tumbuh
Adanya inhibitor
37. CARA-CARA PEMATAHAN DORMANSI
01
Dengan perlakuan
mekanis, tujuannya yaitu
untuk melemahkan kulit
biji yang keras sehingga
lebih permeabel terhadap
air/gas
04
Perlakuan dengan suhu, dengan
cara stratifikasi. Bertujuan
untuk menghilangkan bahan-
bahan penghambat
perkecambahan/merangsang
pertumbuhan
03
Perendaman dengan air,
untuk memudahkan
penyerapan air oleh benih
02
Perlakuan kimia, tujuannya
yaitu menjadikan agar kulit
biji lebih mudah dimasuki air
pada proses imbibisi
38. CARA-CARA PEMATAHAN DORMANSI
05
Perlakuan dengan cahaya,
cahaya berpengaruh terhadap
persentase perkecambahan
benih dan laju
perkecambahan
06
Dormansi disebabkan oleh
hambatan metabolis pada
embrio, salah satu contohnya
yaitu counamin yang dapat
menghambat kerja enzim
penting dalam perkecambahan
39. HASIL DISKUSI
PERTANYAAN :
1. Riza Rusdiana (180210103015) : mengapa pematahan dormansi pada biji
asam tidak dapat terjadi secara bersama-sama?
JAWABAN :
Embrio belum masak (immature embryo) Ketika terjadi abscission
(gugurnya buah dari tangkainya), embrio masih belum menyelesaikan
tahap perkembangannya. Misal: Gnetum gnemon (melinjo)Embrio belum
terdiferensiasiEmbrio secara morfologis sudah berkembang, namun
masih butuh waktu untuk mencapai bentuk dan ukuran yang sempurna.
40. TAMBAHAN DARI DOSEN
1. Proses perkecambahan yang tidak dapat tumbuh bisa diakibatkan oleh adanya
embrio yang belum masak, sehingga karena embrio yang belum masak menjadi
faktor penghambat biji untuk berkecambah, oleh karenanya pemilihan biji
merupakan proses yang penting untuk melakukan proses perkecambahan.
2. Rangsangan dari vernalisasi diteruskan oleh hormon vernalin yang berubah menjadi
giberelin yang penting untuk proses pembungaan melalui proses aerob. Giberelin
ini akan bekerja sama dengan hormon lain untuk meningkatkan laju pemanjangan
dan pembelahan sel. Oleh karenanya hormon vernalin dapat digantikan oleh
hormon giberen, sehingga dengan kondisi lingkungan yang mendukung dan suhu
rendah tumbuhan dapat berbunga dengan cepat
3. Pohon jati termasuk dalam jenis penuaan Polycarpic senescence (Seasonal leaf
senescence) yaitu Tanaman yang secara periodik menggugurkan daunnya karena
pengaruh faktor lingkungan. Hal ini berperan untuk mengurangi penguapan yang
berlebihan pada pohon jati terutama dalam kondisi lingkungan kering dan suhu
yang terlalu tinggi.
41. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
THANKS!
Editor's Notes
Dormansi eksogen adalah dorasin dengan kondisi yang menjadi syarat penting untuk melakukan perkecambahan. Apabila air, cahaya,suhu tidak tersedia bagi benih maka benih tersebut akan menjadi gagal untuk berkecambah. Tipe dormansi ini biasanya berkaitan dengan sifat fisik kulit benih. Akan tetapi, kondisi cahaya ideal dan stimulus lingkungan lainnya untuk perkecambahan mungkin tidak tersedia.
Dormansi endogen dapat dipatahkan dengan perubahan fisiologis seperti pemakaian embrio rudimenter, respons terhadap zat pengatur tumbuh, perubahan suhu, dan ekspos ke cahaya.