1. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses konseling individual, di antaranya struktur, inisiatif, setting fisik, kualitas klien, dan kualitas konselor.
2. Wawancara awal konseling individual meliputi pembukaan, penerimaan, refleksi isi dan perasaan, klarifikasi, dan penutup.
3. Terminasi hubungan konseling individual bertujuan untuk mengakhiri proses, mempertahankan perubahan, dan mengingat
REBT adalah pendekatan kognitif-behavioral yang menekankan hubungan antara pikiran, perasaan, dan tingkah laku. Tujuannya membantu mengubah pikiran irasional menjadi rasional melalui teori ABCDE. Pendekatan ini dikembangkan oleh Albert Ellis dengan fokus mengubah pemikiran untuk mengubah tingkah laku.
Makalah ini membahas pendekatan konseling client centered yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Client centered merupakan pendekatan humanistik yang berfokus pada pertumbuhan pribadi klien dengan membantu klien menemukan solusi masalahnya sendiri. Proses konseling client centered didasarkan pada empati, penerimaan, dan hubungan antara konselor dan klien.
Melati mengalami kecemasan dan gelisah saat menghadapi ujian. Dia sering tidak fokus di kelas karena takut akan prestasinya. Konselor melakukan diagnosis dan menemukan gejala kecemasan seperti keringat dingin dan sulit tidur. Teknik restrukturisasi kognitif dan motivasi diberikan untuk mengubah pola pikir negatif menjadi positif agar Melati bisa belajar dengan baik dan siap menghadapi ujian.
Psikolog Sigmund Freud dikenal sebagai bapak psikoanalisis. Ia belajar psikiatri di Wina dan Paris lalu mengembangkan teori psikoanalisis tentang kesadaran, ketidaksadaran, mekanisme pertahanan ego, dan tahapan perkembangan kepribadian melalui pengalaman seksual. Teorinya berfokus pada pengaruh masa kecil terhadap kepribadian dewasa.
REBT adalah pendekatan kognitif-behavioral yang menekankan hubungan antara pikiran, perasaan, dan tingkah laku. Tujuannya membantu mengubah pikiran irasional menjadi rasional melalui teori ABCDE. Pendekatan ini dikembangkan oleh Albert Ellis dengan fokus mengubah pemikiran untuk mengubah tingkah laku.
Makalah ini membahas pendekatan konseling client centered yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Client centered merupakan pendekatan humanistik yang berfokus pada pertumbuhan pribadi klien dengan membantu klien menemukan solusi masalahnya sendiri. Proses konseling client centered didasarkan pada empati, penerimaan, dan hubungan antara konselor dan klien.
Melati mengalami kecemasan dan gelisah saat menghadapi ujian. Dia sering tidak fokus di kelas karena takut akan prestasinya. Konselor melakukan diagnosis dan menemukan gejala kecemasan seperti keringat dingin dan sulit tidur. Teknik restrukturisasi kognitif dan motivasi diberikan untuk mengubah pola pikir negatif menjadi positif agar Melati bisa belajar dengan baik dan siap menghadapi ujian.
Psikolog Sigmund Freud dikenal sebagai bapak psikoanalisis. Ia belajar psikiatri di Wina dan Paris lalu mengembangkan teori psikoanalisis tentang kesadaran, ketidaksadaran, mekanisme pertahanan ego, dan tahapan perkembangan kepribadian melalui pengalaman seksual. Teorinya berfokus pada pengaruh masa kecil terhadap kepribadian dewasa.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan bimbingan konseling di Indonesia dan dunia, mulai dari tokoh-tokoh pendirinya seperti Frank Parson hingga perkembangannya di Indonesia sejak tahun 1950-an dan peraturan-peraturan yang mendukung perkembangan bimbingan konseling di Indonesia.
Makalah ini membahas konsep bimbingan dan konseling pribadi-sosial. Pembahasan meliputi pengertian, tujuan, permasalahan yang dapat timbul, serta teknik yang dapat digunakan dalam bimbingan dan konseling pribadi-sosial."
1. Ringkasan dokumen tersebut memberikan informasi tentang prinsip-prinsip dasar bimbingan dan konseling yang meliputi prinsip-prinsip yang berkaitan dengan sasaran layanan, masalah individu, program pelayanan, pelaksanaan pelayanan, dan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
Dokumen tersebut merangkum praktik bimbingan dan konseling karir yang dilakukan untuk siswa kelas XI SMA Bhayangkara Medan. Layanan informasi ini bertujuan untuk membantu siswa menentukan cita-cita dan karir mereka di masa depan dengan memberikan pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian cita-cita serta tips dalam meraih cita-cita. Metode yang digunakan adalah
Dokumen tersebut merangkum tentang psikologi sosial yang membahas definisi, tujuan, objek keilmuan, teori-teori, dan profesi terkait psikologi sosial. Psikologi sosial didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku individu yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial dengan tujuan memahami dan mengendalikan fenomena sosial.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang prokrastinasi akademik, termasuk definisi, faktor-faktor penyebab, ciri-ciri, teori-teori, konsekuensi, dan penanganannya. Prokrastinasi akademik didefinisikan sebagai penundaan tugas formal yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang tanpa alasan yang jelas.
Teori kognisi sosial menurut Bandura menyatakan bahwa kepribadian dipengaruhi oleh interaksi timbal balik antara faktor personal, lingkungan, dan tingkah laku. Teori ini berfokus pada konsep efikasi diri dan regulasi diri, di mana keyakinan seseorang tentang kemampuannya sendiri dapat mempengaruhi tingkah lakunya.
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal tentang topik kedewasaan untuk siswa kelas 10 di SMA Negeri 2 Pamekasan. Rencana ini mencakup tujuan, sasaran, materi, metode, evaluasi, dan lampiran yang mendukung pelaksanaan layanan bimbingan klasikal.
Dokumen tersebut membahas tentang program bimbingan dan konseling komprehensif di sekolah, yang meliputi pengertian, tujuan, prinsip pelaksanaan, komponen-komponen program, dan dukungan sistem yang mendukung pelaksanaannya."
Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) Bimbingan Klasikal Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018 SMA Paramitra membahas rencana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal mengenai perencanaan karir masa depan bagi siswa kelas 10, mencakup tujuan, materi, metode, evaluasi, dan lampiran uraian materi tentang arti pentingnya perencanaan karir, langkah-langkah merencanakan karir, dan rumus memilih karir."
1. AUM PTSDL adalah alat untuk mengungkapkan masalah-masalah khusus yang berkaitan dengan upaya dan penyelenggaraan kegiatan belajar. Alat ini terdiri dari beberapa format untuk mahasiswa dan siswa SD sampai SLTA.
2. Alat ini digunakan untuk mengungkap masalah belajar terkait prasyarat materi, keterampilan, sarana, kondisi pribadi, dan lingkungan belajar. Hasilnya digunakan se
Biro Konsultasi Psikologi Bipi Consulting menawarkan Jasa & Layanan Psikologi berupa jasa psikotest, tes psikologi, tes minat bakat dan tes penjurusan bagi siswa sekolah mulai dari TK SD SMP hingga SMA.
Dokumen tersebut membahas tentang penstrukturan dalam proses konseling. Penstrukturan digunakan untuk memberikan batasan agar proses konseling berjalan sesuai tujuan. Terdapat beberapa bentuk penstrukturan seperti batasan waktu, tindakan, peran, dan masalah. Fungsi penstrukturan adalah memfasilitasi tanggung jawab klien, memecahkan masalah, dan melindungi klien. Tujuan penstrukturan adalah menjelaskan peran
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan bimbingan konseling di Indonesia dan dunia, mulai dari tokoh-tokoh pendirinya seperti Frank Parson hingga perkembangannya di Indonesia sejak tahun 1950-an dan peraturan-peraturan yang mendukung perkembangan bimbingan konseling di Indonesia.
Makalah ini membahas konsep bimbingan dan konseling pribadi-sosial. Pembahasan meliputi pengertian, tujuan, permasalahan yang dapat timbul, serta teknik yang dapat digunakan dalam bimbingan dan konseling pribadi-sosial."
1. Ringkasan dokumen tersebut memberikan informasi tentang prinsip-prinsip dasar bimbingan dan konseling yang meliputi prinsip-prinsip yang berkaitan dengan sasaran layanan, masalah individu, program pelayanan, pelaksanaan pelayanan, dan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
Dokumen tersebut merangkum praktik bimbingan dan konseling karir yang dilakukan untuk siswa kelas XI SMA Bhayangkara Medan. Layanan informasi ini bertujuan untuk membantu siswa menentukan cita-cita dan karir mereka di masa depan dengan memberikan pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian cita-cita serta tips dalam meraih cita-cita. Metode yang digunakan adalah
Dokumen tersebut merangkum tentang psikologi sosial yang membahas definisi, tujuan, objek keilmuan, teori-teori, dan profesi terkait psikologi sosial. Psikologi sosial didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku individu yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial dengan tujuan memahami dan mengendalikan fenomena sosial.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang prokrastinasi akademik, termasuk definisi, faktor-faktor penyebab, ciri-ciri, teori-teori, konsekuensi, dan penanganannya. Prokrastinasi akademik didefinisikan sebagai penundaan tugas formal yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang tanpa alasan yang jelas.
Teori kognisi sosial menurut Bandura menyatakan bahwa kepribadian dipengaruhi oleh interaksi timbal balik antara faktor personal, lingkungan, dan tingkah laku. Teori ini berfokus pada konsep efikasi diri dan regulasi diri, di mana keyakinan seseorang tentang kemampuannya sendiri dapat mempengaruhi tingkah lakunya.
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal tentang topik kedewasaan untuk siswa kelas 10 di SMA Negeri 2 Pamekasan. Rencana ini mencakup tujuan, sasaran, materi, metode, evaluasi, dan lampiran yang mendukung pelaksanaan layanan bimbingan klasikal.
Dokumen tersebut membahas tentang program bimbingan dan konseling komprehensif di sekolah, yang meliputi pengertian, tujuan, prinsip pelaksanaan, komponen-komponen program, dan dukungan sistem yang mendukung pelaksanaannya."
Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) Bimbingan Klasikal Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018 SMA Paramitra membahas rencana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal mengenai perencanaan karir masa depan bagi siswa kelas 10, mencakup tujuan, materi, metode, evaluasi, dan lampiran uraian materi tentang arti pentingnya perencanaan karir, langkah-langkah merencanakan karir, dan rumus memilih karir."
1. AUM PTSDL adalah alat untuk mengungkapkan masalah-masalah khusus yang berkaitan dengan upaya dan penyelenggaraan kegiatan belajar. Alat ini terdiri dari beberapa format untuk mahasiswa dan siswa SD sampai SLTA.
2. Alat ini digunakan untuk mengungkap masalah belajar terkait prasyarat materi, keterampilan, sarana, kondisi pribadi, dan lingkungan belajar. Hasilnya digunakan se
Biro Konsultasi Psikologi Bipi Consulting menawarkan Jasa & Layanan Psikologi berupa jasa psikotest, tes psikologi, tes minat bakat dan tes penjurusan bagi siswa sekolah mulai dari TK SD SMP hingga SMA.
Dokumen tersebut membahas tentang penstrukturan dalam proses konseling. Penstrukturan digunakan untuk memberikan batasan agar proses konseling berjalan sesuai tujuan. Terdapat beberapa bentuk penstrukturan seperti batasan waktu, tindakan, peran, dan masalah. Fungsi penstrukturan adalah memfasilitasi tanggung jawab klien, memecahkan masalah, dan melindungi klien. Tujuan penstrukturan adalah menjelaskan peran
Konseling merupakan interaksi antara dua atau lebih individu yang memiliki keahlian khusus yakni konselor dengan klien untuk membantu klien terhadap masalah hidup yang dihadapi atau membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya. Fungsi konseling yaitu pemahaman, pencegahan, pengentasan, pemeliharaan dan pengembangan serta advokasi. Tujuan konseling membantu individu mengembangkan diri secara optimal, membuat seseorang mengenali dirinya sendiri, memberi kebebasan individu untuk membuat keputusan sendiri, menjadikan hidup individu lebih efektif, efisien dan sistematis, serta membantu individu menghilangkan tingkah laku maladaptif (masalah) menjadi tingkah laku baru yaitu tingkah laku adaptif yang diinginkan klien.
Ruang lingkup bimbingan dan konseling, antara lain pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan di luar sekolah. Manfaat konseling yaitu merasa lebih nyaman, menemukan akar permasalahan yang sesungguhnya, melihat masalah dengan perspektif yang lebih positif dan menemukan alternatif solusi bersama-sama. Jenis – jenis konseling yaitu orientasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, konsultasi dan mediasi. Pelaksanaan konseling menurut SK Mendikbud No. 025/O/1995 dapat dilaksanakan di dalam atau di luar jam pelajaran sekolah.
Proses kaunseling individu terdiri dari beberapa tahap, dimulai dengan pra-sesi untuk mempersiapkan kaunselor dan membangun hubungan dengan klien. Tahap selanjutnya adalah penerokaan masalah untuk memahami masalah klien secara mendalam, diikuti dengan menentukan tujuan kaunseling. Kaunselor kemudian membantu klien memilih alternatif penyelesaian masalah dan merancang tindakan.
Dokumen tersebut membahas tentang konseling sebaya dan motivasi belajar. Konseling sebaya adalah layanan bantuan konseling yang diberikan oleh teman sebaya untuk membantu menyelesaikan masalah. Motivasi belajar adalah daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan mengarahkannya pada tujuan tertentu. Keduanya penting dalam membantu siswa dalam menghadapi masalah dan meningkatkan proses
Buku psikologi konseling ini membahas berbagai konsep dasar dan teknik-teknik dalam konseling, mulai dari definisi, peran klien dan konselor, hingga model-model dan pendekatan konseling. Bab-babnya menjelaskan pentingnya komunikasi, motivasi, dan manajemen waktu dalam proses konseling untuk membantu klien memecahkan masalahnya.
Dokumen tersebut merangkum bab pertama buku EDU 3107 tentang pengenalan kaunseling. Ia mendefinisikan kaunseling sebagai perbincangan antara kaunselor terlatih dengan individu atau kelompok kecil yang mengalami masalah untuk membantu mereka mengatasi masalah. Dokumen ini juga membincangkan proses kaunseling, peranan kaunselor, dan prinsip kerahsiaan dalam kaunseling.
Proses psikologi konseling terdiri dari beberapa tahapan untuk membantu klien mengungkapkan dan menyelesaikan masalahnya. Tahapan tersebut meliputi pembentukan hubungan antara klien dan konselor, penetapan tujuan konseling bersama, penanganan masalah utama klien, peningkatan kesadaran diri klien, perencanaan tindak lanjut, hingga evaluasi hasil dan penutupan proses konseling. Pro
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai kemahiran-kemahiran asas kaunseling yang perlu dikuasai oleh kaunselor, termasuk kemahiran membina hubungan, mendengar, menyoal, dan merumus untuk membantu klien menyelesaikan masalahnya.
Dokumen ini membahas tentang pengantar kaunseling dan proses kaunseling. Definisi kaunseling adalah perbincangan antara kaunselor terlatih dengan individu atau kelompok kecil yang mengalami masalah untuk membantu mereka menemukan solusi. Proses kaunseling meliputi pembentukan hubungan, penerokaan masalah, membuat keputusan, dan pengakhiran sesi. Kemampuan berkomunikasi nonverbal juga penting dalam kaunseling.
Dewi rizki agustina 4520210075 helping and facilitating_kelas bDewiRizki4
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan dan keterampilan dalam membantu orang lain, termasuk pendekatan berteori, memberi saran, mendukung, menantang, dan pengumpulan informasi. Juga dibahas model tiga tahap proses membantu yaitu mengidentifikasi masalah, menetapkan tujuan, dan merencanakan tindakan. Keterampilan utama yang direkomendasikan adalah empati, menyelidiki, memberi umpan balik,
Tugasan ini membincangkan kes kaunseling seorang pelajar yang mengalami masalah ketagihan dadah. Kaunselor menggunakan pendekatan humanistik dan Teori Pemusatan Perorangan untuk memberikan penerimaan tanpa syarat dan empati kepada klien. Hasilnya, klien menunjukkan sedikit kesedaran diri.
Similar to PPT KEL 3 KONSELING INDIVIDUAL.pptx (20)
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
PPT KEL 3 KONSELING INDIVIDUAL.pptx
1. MEMBANGUN HUBUNGAN KONSELING
INDIVIDUAL
Disusun Oleh Kelompok 3:
1. Christy Sellina Br. Ginting (1193351045)
2. Graciella Ellovany Br. Pandia (1193351050)
3. Lilis Granella Sidabutar (1193351051)
2. Contoh Kasus
Arman rasa kurang semangatnya terhadap sekolah, dan rasa
kurang perhatian dari orang tua konseli tersebut. Penyebabnya
yaitu konseli tidak bisa mengatur waktu saat pulang jam kerja,
rasa malasnya tersebut di karenakan saat konseli pulang kerja
konseli tidak langsung pulang, tetapi konseli singgah dirumah
temanya untuk bermain dan konseli selalu pulang larut malam,
akhirnya konseli selalu susah untuk bangun pagi, dampaknya
konseli selalu terlambat dan tidak masuk sekolah.
Diagnosis
Berdasarkan hasil konseling yang sudah
dilakukan terhadap konseli, dapat diimpulkan
bahwa konseli mempunyai masalah terhadap
kurang semangatnya saat sekolah faktor-faktor
tersebut adalah:
- Faktor Internal
1. Kurangnya motivasi untuk belajar dan
sekolah.
2. Kurangnya disiplin dalam memanfaatkan
waktu.
- Faktor Eksternal
1. Kurangnya perhatian orang tua terhadap
anaknya.
2. Pergaulan teman sebaya.
Prognosis
Setelah melakukan diagnosis, maka saran dan
masukkan yang akan saya berikan kepada konseli
untuk memecahkan masalah konseli, yaitu:
- Perlunya perhatian yang lebih dari orang tua untuk
anaknya.
- Orang tua harus membatasi waktu bermainnya.
- Lebih bisa menghargai dan memanfaatkan waktu
dengan sebaik-baiknya
- Pendidikan itu sangat penting, karna masih banyak
anak di luar sana yang ingin bersekolah tetapi orang
tua mereka tidak mampu untuk membiayai mereka jadi
selagi orang tua masih sanggup membiayai kamu
sekolah, belajarlah dengan rajin dan tekun buat orang
tua kamu bangga.
Hasil Layanan yang
Dicapai
Konseli dapat
memecahkan masalah
interpersonal,emosional,da
n keputusan tertentu.
3. Identitas Buku
Judul : Psikologi Konseling Sebuah
Pengantar Bagi Konselor Pendidikan
Penulis : Mulawarman, Ph. D dan
Eem Munawaroh, M.PD
Tahun : 2016
Penerbit : Universitas Negeri Malang
Judul : Kominikasi Konseling
Penulis : Drs.Enjang AS.,M.Si.,M.Ag
Tahun : 2018
Penerbit : PENERBIT NUANSA
CENDEKIA
Tempat : Bandung
ISBN : 978-602-8023-02-3
Judul : Pendekatan-Pendekatan
Konseling”Teori dan Aplikasi
Penulis : M.Andi Setiawan
Tahun : 2018
Penerbit : CV BUDI UTAMA
Tempat : Yogyakarta
ISBN : 978-602-475-808-0
4. Identitas Jurnal
Judul Jurnal Penulis Jurnal Vol/No/Tahun ISSN
Transference and Countertraference dalam Relasi
Konseling
MM Sri Hastuti 19(1)2010 -
Terminasi Hubungan Konseling Riem Malini 11(2)2017 2406-9485
Problematika Pelaksanaan Konseling Individual M.Fatchurahman 3(2)2017 2477-6300
5. 1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Konseling Individual
(PSIKOLOGI KONSELING: Sebuah Pengantar Bagi Konselor Pendidikan
Oleh Mulawarman,ph.D;halaman 23-26)
Menurut Gladding (2009) menyebutkan ada lima faktor yang mendukung konseling, yaitu:
1. Struktur
Mengenai struktur Gladding (2009) menjelaskan sebagai pemahaman bersama antara konselor dan klien mengenai karakteristik, kondisi, prosedur dan
parameter konseling.Struktur membantu memperjelas hubungan antara konselor dan klien, memberinya arah, melindungi hak-hak masing-masing peran
dan obligasi-obligasi baik dari konselor maupun klien dan menjamin konseling yang sukses.
2. Inisiatif
Inisiatif dapat dilihat sebagai motiviasi untuk berubah. Kebanyakan konselor berpendapat bahwa klien yang datang akan bersikap kooperatif.
Memang betul, banyak klien yang datang untuk konseling, atas kemauan sendiri dan atas kehendak sendiri. Sebagian dari mereka ini bersedia untuk
bekerja keras menghadapi permasalahannya, tetapi sebagian enggan dan segan (reluctant) berpartisipasi dalam sesi-sesi konseling. Kebanyakan klien
yang mengunjungi konselor mempunyai keengganan sampai taraf tertentu.
3. Seting fisik
Konseling dapat terjadi dimana saja, tetapi seting fisik yang nyaman, dapat meningkatkan proses menjadi lebih baik. Salah satu hal yang dapat
membantu atau merugikan proses konseling adalah tempat dimana konseling itu berlangsung. Biasanya konseling berlangsung di suatu ruangan. Setting
fisik ini perlu diperhatikan karena dapat
4. Kualitas klien
Kualitas klien juga memiliki peranan penting dalam mendukung hubungan maupun proses konseling yang kondusif. Kualitas dapat dilihat dari
kesiapan klien untuk berubah. Konseling tidak bisa dimulai kalau orang tidak mengenali adaanya kebutuhan untuk berubah. Konseling baru bisa
dimulai kalau orang sudah siap untuk menerjunkan diri mereka sendiri ke dalam proses perubahan (Lesmana, 2006).
5. Kualitas konselor
Konselor yang berkualitas sangat mendukung berhasilnya konseling. Ada beberapa karakteristik umum yang harus dipenuhi oleh seorang konselor
supaya dapat membantu terjadinya perubahan dalam diri klien yang dihadapinya. Gladding (2009) mengutip pendapat beberapa ahli Misalnya Okun
(1997), menyebutkan kesadaran diri, kejujuran, kongruensi, kemampuan untuk berkomunikasi, sebagai karakteristik yang harus dimiliki oleh konselor
6. 2. Wawancara Awal Konseling Individual
(Komunikasi Konseling Penulis :Drs.Enjang AS.,M.Si.,M.Ag; halaman 147-154)
Pada dasarnya dalam proses konseling terdapat trik khusus untuk memancing klien agar memulai memaparkan problemnya. Di antara caranya
adalah sebagai berikut:
1. Pertama, ajakan untuk memulai (inovation to talk). Pada fase pembukaan ini, konselor mempersilakan konseli mulai menjelaskan masalah
yang ingin dibicarakan
2. Kedua, penerimaan atau penunjukan pengertian (acceptance, understanding). Dalam hal ini konselor menyatakan pengertiannya dan atau
penerimaan terhadap hal yang terungkapkan oleh klien.
3. Ketiga, perumusan kembali pikiran-gagasan atau refleksi (refflection content). Perumusan kembali pikiran-gagasan akan melibatkan
komponen pengalaman dan refleksi dalam pesan konseli, disebut pikiran-gagasan
4. Keempat, perumusan kembali perasaan atau refleksi perasaan (reflection of feeling). Tindakan ini menyangkut komponen efektif dalam pesan
klien.
5. Kelima, menjelaskan pikiran-gagasan atau klarifikasi pikiran
6. Keenam, penjelasan perasaan atau klarifikasi perasaan (clarification of feelings) yang menyangkut komponen afektif dalam pesan klien.
7. Ketujuh, permintaan untuk melanjutkan (general lead). Konselor mempersilakan klien untuk memberikan ulasan lebih lanjut tentang sesuatu
yang telah dikemukakannya.
8. Kedelapan, pengulangan satu-dua kata (accent). Dalam hal ini, konselor mengulangi satu-dua kata kunci dalam bentuk kalinat tanya.
9. Kesembilan, ringkasan (summary).
10. Kesepuluh, pertanyaan mengenai hal tertentu (question probing).
7. 11. Kesebelas, pemberian umpan balik. Pemberian umpan balik terhadap keadaan seseorang disampaikan kepada
klien tentang bagaimana ungkapannya, sikapnya, dan tindakannya yang kemudian ditafsirkan orang lain
12. Kedua belas, pemberian informasi (information giving). Dalam hal ini konselor menyampaikan pengetahuan
tentang sesuatu kepada klien
.13. Ketiga belas, penyajian alternatif (forking respons). Dalam hal ini konselor mengemukakan beberapa alternatif
yang disuguhkan kepada klien
14. Keempat belas, penyelidikan (investigation). Konselor mengajak untuk bersama-sama menyatakan alasan pro
dan kontra pada masing-masing alternatif
15. Kelima belas, pemberian struktur (structuring). Konselor memberikan petunjuk tentang urutan langkah berpikir
atau urutan tahap dalam pembicaraan yang sebaiknya diikuti.
16. Keenam belas, interpretasi (interpretation). Kepada konseli diutarakan arti atau makna dari kata-kata atau
perbuatannya.
17. Ketujuh belas, konfrontasi (confrontation). Konselor mengarahkan perbuatan klien atas beberapa hal yang
menurut pandangan konselor tidak sesuai satu sama lain
18. Kedelapan belas, diagnosis. Konselor mengatakan kepada konseli apa yang menjadi inti masalah atau mengapa
masalah itu timbul.
19. Kesembilan belas, dukungan dan bimbingan (reassurance dan support).
20. Kedua puluh, penilaian (critism, negative evaluation). Konselor menyatakan pendapatnya berdasarkan
pertimbangan obyektif yang bersifat menolak pandangan, tindakan atau rencana klien.
8. 3. Teriminasi Hubungan Konseling Individual
(Jurnal Terminasi Hubungan Konseling
Oleh Riem Malini Pane;halaman 3)
A. Pengertian Teriminasi
Terminasi adalah salah satu tahap dalam konseling dimana konselor harus mengakhiri konseling, keputusan ini dapat dilakukan sepihak atau bersama.
Terminasi merupakan aspek konseling yang paling sedikit dibahas. Kebanyakan konseling dianggap sudah selesai apabila klien merasa sudah puas dan tidak
memiliki masalah lagi. Tapi terminasi hubungan konseling mempunyai dampak pada semua pihak yang terlibat, dan biasanya kompleks serta rumit.
Terminasi dalam konseling memiliki beberapa fungsi penting antara lain:
a. Terminasi adalah tanda bahwa sesuatu telah selesai dilakukan. Untuk memulai pengalaman baru, pengalaman terdahulu harus diselesaikan dan dipecahkan.
b. Terminasi berarti mempertahankan perubahan yang telah dicapai dan mengembangkan keahlian untuk memecahkan masalah yang telah didapat dari konseling.
c. Terminasi bertindak sebagai pengingat bahwa klien adalah orang dewasa.
B. Hubungan Konseling Individual (Hal 24, Psikologi Konseling)
Hubungan konseling mempunyai kualitas tersendiri yang mungkin tidak terdapat dalam hubungan lain. Menurut Surya (2003:38) ada beberapa kualitas
hubungan konseling yang tidak dapat dijumpai dalam hubungan lain, yaitu:
1. Ketulusan konselor dalam melakukan hubungan membantu ditandai dengan sikap ramah, hangat, bersahabat, dsb, dapat menggugah klien untuk lebih meyakini
dirinya.
2. Pemahaman yang diberikan konselor terhadap klien dengan segala latar belakang dan masalah-masalahnya dapat membuat klien merasa diterima.
3. Ketulusan orang,akan diperoleh dan berkembang melalui interaksi dengan konselor yang tulus.
4. Resiko yang timbul dari hubungan dengan konselor, dengan sendirinya tidak menimbulkan akibat yang bersifat merusak, akan tetapi dapat menunjang
perkembangan.
5. Respon-respon baru, akan diperoleh melalui serangkaian interaksi dalam hubungan yang bersifat membantu. Dalam konseling, klien belajar bagaimana
membuat respon yang baru dan efektif dalam berinteraksi dengan lingkungan
9. 4. Transferensi dan Resistensi
a. Transferensi. (Pendekatan-Pendekatan Konseling”Teori dan Aplikasi oleh M.Andi Setiawan; halaman 24-28)
Biasanya, di terjadi antara 3 sampai 6 bulan setelah konseli memiliki asumsi yang jelas, adanya hubungan yang khas dan dinamisyang terjadi antara
konsleor dan konseli. Tahap krisis bagi konseli merupakan masa dimana konseli akan menemukan berbagai masalah, menemukan permasalahan dalam
mengemukakan masalahnya, dan melakukan transferensi. Konselor mengantisipasi perkembangan transferensi, di mana, melalui pemikiran predikat, konseli
tidak sadar transfer konflik ke konselor yang belum diselesaikan dengan orang lain dari masa lalu, biasanya orang tuanya nya.
Analisis Transferensi (Analysis of Transference):
Transference terjadi ketika konseli memandang konselor seperti orang lain. Pada proses konseling konseli biasanya akan mengirim perasaaan-perasaan
tentang orang yang penting baginya pada masa lalu kepada konselor. Dalam analisis transferensi, konselor mendorong transferensi ini dan
menginterpretasikan perasaan perasan positif dan negatif yang diekspresikan. Pelepasan ini bersifat terapeutis, katarsis, emosional. Tetapi nilai sesungguhnya
dari analisis konselor tentang transferensi yang terjadi
b. Resistensi (Jurnal Resistensi dalam Psikoterapi: Hal 3)
Resistensi adalah sesuatu yang melawan kelangsungan terapi dan mencegah klien mengemukakan bahan yang tidak disadari. Selama asosiasi bebas dan
analisis mimpi, klien dapat menunjukkan ketidaksediaan untuk menghubungkan pikiran, perasaan, dan pengalaman tertentu.
Freud memandang bahwa resistensi merupakan suatu dinamika yang tidak disadari untuk mempertahankan kecemasan. Resistensi atau penolakan adalah
keengganan klien untuk mengungkapkan materi ketidaksadaran yang mengancam dirinya, yang berarti ada pertahanan diri terhadap kecemasan yang
dialaminya. Apabila hal ini terjadi, maka sebenarnya merupakan kewajaran. Namun, yang penting bagi konselor adalah bagaimana pertahanan diri tersebut
dapat diterobos sehingga dapat teramati, untuk selanjutnya dianalisis dan ditafsirkan, sehingga klien menyadari alasan timbulnya resistensi tersebut.
Interpretasi konselor terhadap resistensi ditujukan kepada bantuan klien untuk menyadari alasan timbulnya resistensi
Proses interpretasi resistensi, terapis meminta klien melakukan asosiasi bebas dan analisis mimpi yang dapat menunjukkan kesediaan klien untuk
menghubungkan pikiran, perasaan dan pengalaman klien. Terapis menanyakan bila terjadi hal yang berbeda dengan apa yang di utarakan misal klien bercerita
dengan penuh semangat namun tiba-tiba sedih.
10. Kesimpulan
Membangun hubungan dalam konseling merupakan langkah pertama dalam peroses konseling, membina hubungan
sangatlah penting. Konseling adalah bentuk khusus dari hubungan atau komunikasi interpersonal. Berarti kaidah-kaidah
yang berlaku dalam komunikasi, berlaku juga dalam konseling. Menjalin hubungan dalam dalam konseli.
Kualitas hubungan konseling yang tidak dapat dijumpai dalam hubungan lain yaitu ketulusan konselor dalam
melakukan hubungan membantu ditandai dengan sikap ramah, hangat, bersahabat, dsb, dapat menggugah klien untuk
lebih meyakini dirinya.Pemahaman yang diberikan konselor terhadap klien dengan segala latar belakang dan masalah-
masalahnya dapat membuat klien merasa diterima.Ketulusan orang,akan diperoleh dan berkembang melalui interaksi
dengan konselor yang tulus.Resiko yang timbul dari hubungan dengan konselor, dengan sendirinya tidak menimbulkan
akibat yang bersifat merusak, akan tetapi dapat menunjang perkembangan.Respon-respon baru, akan diperoleh melalui
serangkaian interaksi dalam hubungan yang bersifat membantu. Dalam konseling, klien belajar bagaimana membuat
respon yang baru dan efektif dalam berinteraksi dengan lingkungan.