Integrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan Daerahvicividivini
Perencanaan Pembangunan Nasional mencakup penyelenggaraan perencanaan makro semua fungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang kehidupan secara terpadu dalam Wilayah Negara Republik Indonesia.
Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri atas perencanaan pembangunan yang disusun secara terpadu oleh Kementerian/Lembaga dan perencanaan pembangunan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting Akademi Desa 4.0
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting di desa
Disampaikan saat kuliah Online Akademi Desa 4.0
Hari Jumat, 3 April 2020
pukul 16:00 - 17:00
Integrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan Daerahvicividivini
Perencanaan Pembangunan Nasional mencakup penyelenggaraan perencanaan makro semua fungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang kehidupan secara terpadu dalam Wilayah Negara Republik Indonesia.
Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri atas perencanaan pembangunan yang disusun secara terpadu oleh Kementerian/Lembaga dan perencanaan pembangunan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting Akademi Desa 4.0
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting di desa
Disampaikan saat kuliah Online Akademi Desa 4.0
Hari Jumat, 3 April 2020
pukul 16:00 - 17:00
Mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan beradap, melalui pembangunan jiwa dan raga yang berbudaya dimulai dari diri pribadi yang berbudaya hingga Pemimpin yang berbudaya, dimulai dari Kampung Budaya hingga dengan Negara yang ber budaya.Dari sini akan tercipta Peradaban INDONESIA yang Beradab.
Kawasan Strategis Pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.
Desa Budaya Panggungharjo Sewon Bantul "BUMI PANGGUNG" kependekan dari "Budhaya Minangka Paugeran Kang Adiluhung". Kalimat ini mengandung makna, bahwa semua peraturan dan produk hukum (pranatan dan paugeran) yang berlaku di desa Panggungharjo bermuara pada Budaya Lokal yang berlaku dan dilestarikan di Desa Panggungharjo
Mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan beradap, melalui pembangunan jiwa dan raga yang berbudaya dimulai dari diri pribadi yang berbudaya hingga Pemimpin yang berbudaya, dimulai dari Kampung Budaya hingga dengan Negara yang ber budaya.Dari sini akan tercipta Peradaban INDONESIA yang Beradab.
Kawasan Strategis Pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.
Desa Budaya Panggungharjo Sewon Bantul "BUMI PANGGUNG" kependekan dari "Budhaya Minangka Paugeran Kang Adiluhung". Kalimat ini mengandung makna, bahwa semua peraturan dan produk hukum (pranatan dan paugeran) yang berlaku di desa Panggungharjo bermuara pada Budaya Lokal yang berlaku dan dilestarikan di Desa Panggungharjo
Dipresentasikan dalam acara Webinar Nasional “Kajian Kubah Gambut dan Penerapan Metode Paludikultur dalam Rehabilitasi dan Restorasi Lahan Gambut”, 22 Desember 2020.
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...Akademi Desa 4.0
Materi Kuliah Online #40 Jumat 18 September 2020, disampaikan oleh Anggi Januar Pratama dari Sustainable Tourism Policy Professional, Swisscontact Indonesia
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
5. 2. Profil Desa Kerta
a.Letak Geografis.
Desa Kerta merupakan satu dari 9 desa yang ada
di Kecamatan Payangan Kab. Gianyar, yg berada
di ujung Utara Kab. Gianyar, memiliki luas
wilayah 1.714 ha (17,14 km2), dengan batas-batas
sbb: ,
Sebelah Utara : Desa Banua dan Desa
Mangguh
Sebelah Timur : Desa Taro
Sebelah Selatan : Desa Puhu, dan
6. 2. Profil Desa Kerta
Desa Kerta dibagi dalam 8 wilayah Banjar/Dusun dan 8
Desa Adat, dg luas masing”, sebagai berikut:
1. Banjar/Desa Adat Kerta : 430,90 ha (25,04%)
2. Banjar/Desa Adat Margatengah : 307,70 ha
(17,88%)
3. Banjar/Desa Adat Seming : 115,40 ha (6,70%)
4. Banjar/Desa Adat Pilan : 279,80 ha
(16,26%)
5. Banjar/Desa Adat Saren : 158,00 ha (9,18%)
6. Banjar/Desa Adat Bunteh : 120,20 ha (6,98%)
7. Banjar/Desa Adat Penyabangan : 248,50 ha
7. 2. Topografi,
Desa Kerta merupakan daerah pegunungan dengan
topograpi landai & berbukit-bukit, ketinggian 650 – 950
meter dpl,
3. Iklim
Desa Kerta memiliki iklim basah, dg curah hujan cukup
tinggi 2000 mm/tahun, kelembaban 82%, dan suhu rata-
rata 26 – 31”C.
4. Demografi
Jumlah penduduk Desa Kerta saat ini mencapai 5.584
jiwa yg terdiri dari 2.872 jiwa laki-laki dan 2.712 jiwa
perempuan, yang terbagi dalam 1.110 kepala keluarga
(KK).
5. Orbitasi
Desa Kerta ke kota Kecamatan berjarak 11 km, ke kota
9. I. CITA-CITA UU No. 6 Tahun 2014 tentang DESA
adalah Menuju Desa yang kuat, maju, mandiri dan
demokratis (Desa Berdaya).
Untuk dapat mencapai cita-cita itu,
Desa harus:
I. Berdaulat secara Politik
II. Berkepribadian dalam Kebudayaan
III. Berdikari secara Ekonomi
10. UU 10 TAHUN 2009 ttg Tujuan: Kepariwisataan
• Meningkatkanpertumbuhan ekonomi,
• Meningkatkan kesejahteraan rakyat,
• Menghapus kemiskinan,
• Mengatasi pengangguran,
• Melestarikan alam, lingkungan, dan sumberdaya,
• Memajukan kebudayaan,
• Mengangkat citrabangsa,
• Memupuk rasa cintatanah air,
• Memperkukuh jati diri dan kesatuanbangsa,
• Mempererat persahabatan antarbangsa.
II
11. Gianyar Utara
(Kec
.Payangan, Tegallalang
Tampaks
iring)
• Daerah konservasi air
• Pengembangan agrowisata
• Culture Heritage
Gianyar Barat
(Kec
. Ubud)
• Pusat pengembangan seni
dan budaya
• Pusat kegiatan wisata alam
dan budaya
• Pusat industri kerajinan
rumah tangga
Gianyar S
elatan
( Kec. S
ukawati &
Blahbatuh)
• Pusat perdagangan seni
• Kegiatan wisata belanja
• Pertanian lahan basah
• Industri kerajinan rumah tangga
Gianyar Timur
(Kec
. Gianyar)
• Pusat pemerintahan &
Fasum
• Pusat pendidikan
• Perdagangan dan jasa
• Culture heritage dan wisata
remaja
• Pertanian lahan basah
• Peternakan
• Industri Pengolahan
Gianyar Tengah/Pus
at
( Des
a Bedulu dan Pejeng)
• Daerah konservasi budaya
• Culture Heritage
ZON A PEN GEMBA N GA N W ILA YA H GIA N YA R
Perda 16 Tahun 2012 ttg RTRW Kabupaten Gianyar
III
12. VIS
I
Terwujudnya Masyarakat Desa Kerta Yang DINAMIS (Damai,
Indah, Aman, Harmonis), MANDIRI (Maju, Berdikari) dan
BERSAHAJA (Bersih, Sejahtera) berlandaskan Tri Hita Karana
I
V.
13. MISI
1. Mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang bersih, profesional dan
berintegritas;
2. Mewujudkan kehidupan masyarakat desa yang damai, tentram, harmonis, berkepribadian dan
berbudaya, yang berorientasi pada peranserta seluruh masyarakat, lembaga adat, lembaga
kemasyarakatan dan organisasi sosial lainnya;
3. Mewujudkan sumber daya manusia yang tangguh dan memadai untuk menghadapi
persaingan global dan dunia digital 4.0;
4. Menciptakan keindahan dan kenyamanan desa melalui penataan, pengelolaan dan
pemanfaatan ruang secara profesional, bijaksana dan berkelanjutan;
5. Menciptakan keamanan dan ketertiban desa melalui system keamanan swakarsa, lintas
sektor dan terintegrasi;
6. Mewujudkan kehidupan masyarakat serta lingkungan yang bersih dan sehat dilandasi
semangat gotong royong;
7. Mewujudkan pembangunan desa yang partisipatif, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan;
8. Mewujudkan kemandirian ekonomi melalui usaha ekonomi kerakyatan dan usaha ekonomi
produktif menuju masyarakat desa yang sejahtera;
24. Tahapan Pengembangan Desa Wisata Kerta:
1. Identifikasi Potensi dan Pemetaan (Maping);
2. Penyusunan Master Plan Desa Wisata;
3. Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Kapasitas;
4. Pengembangan Sapras dan Fasilitas Penunjang;
5. Penyusunan Paket Wisata;
6. Penyusunan dan menyepakati pengelolaan dan aturan main;
7. Menguatkan Kerjasama antar Desa dan kerjasama dengan
pihak ketiga;
8. Promosi dan Uji Coba;
9. Grand Opening; dan
10.Monitoring dan Evaluasi.
25. Desa Kerta memiliki 4 kategori potensi DTW yang dapat dikembangkan, yaitu:
1. Daya Tarik Wisata Alam terdiri dari Kebun Raya Gianyar/Hutan Keramat, Hutan
Bambu, Sungai, Air Terjun, dll.
2. Daya Tarik Wisata Pertanian (Agrowisata), terdiri dari: wisata bunga, wisata
buah, wisata sayur mayur dan lain-lain;
3. Daya Tarik Wisata Budaya terdiri dari Pura bersejarah, peninggalan prasejarah
(Sarkofagus), Tradisi Bali Mula/Age, Situs Goa, tarian dan lain sebagainya; dan
4. Daya Tarik Wisata Aktivitas terdiri dari aktivitas perkemahan, membajak sawah,
menanam padi, memanen padi, wisata petik dan merangkai bunga, wisata
petik jeruk, wisata petik sayur dan cooking class, wisata selfie, trekking,
cycling, Kerta Village Tour dll.
1. Identifikasi Potensi Daya Tarik Wisata
26. 2. Penyusunan Master Plan Desa Wisata melalui
Kerjasama dg Fakultas Pariwisata UNUD
3. Penguatan Kelembagaan dan Kapasitas
BUM Desa Kerta Sedana & Pokdarwis/Bapedewi.
4. Pembangunan Sapras dan Fasilitas Penunjang Desa
Wisata
5. Penyusunan Paket Wisata
28. 7. Penguatan Kerjasama (Model)
a. Kerjasama antar Desa
b. Kerjasama 5 Pihak (Pentahelix)
(Desa Adat, Pemda, PT (Akademisi), Swasta
(Pengusaha) dan Media
6. Manajemen Pengelolaan dan Aturan Main
8. Promosi
Strategi Pemasaran
- Online (Website, Medsos dll)
- Offline (Brosur, leaflet, baligo dll)
29. I. Realisasi Dana Desa - 2019 Rp. 1.138.541.000
II. Realisasi Dana Desa 2021 Rp. 408.745.000
a. Akses Jalan Rp. 171.745.000,-
b. Pengadaan 4 Patung Rp. 237.000.000,-
SUMBER ANGGARAN
PENGEMBANGAN DESA
WISATA
III. RPD Dana Desa 2022 Rp. 750.000.000,-