SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2020/2021
Pertemuan 2
20 Februari 2021
 Kecamatan Kerambitan secara administratif masuk dalam penyangga
wilayah perkotaan Tabanan
 Pengembangan Desa wisata diharapkan mampu meningkatkan ekonomi
Desa menuju kemandirian desa
 Otonomi desa dan sisi negatifnya (tiap desa ingin unggul dan maju) timbul
persaingan.
 Perencanaan kawasan wisata terintegrasi semata-mata untuk menciptakan
konektivitas dan networking antara satu desa dengan desa lainnya,
menumbuhkan kesadaran bahwa desa wisata tidak bisa berdiri sendiri,
perlu dukungan dari desa lain disekitarnya.
 Perlu dilakukan suatu inventarisasi potensi wisata, perencanan & strategi
pengembangan kawasan wisata, melakukan zonasi kawasan dan
memadupadankannya dalam satu bingkai untuk mendukung terwujudnya
Kawasan Wisata yang terintegrasi di Kecamatan Kerambitan.
TUJUAN DAN SASARAN
 Tujuan
 Mewujudkan peta zonasi kawasan dan peta potensi wisata untuk menunjang
Kecamatan Kerambitan sebagai Kawasan Wisata Terintegrasi
 Menyusun strategi pengembangan potensi desa dalam menunjang Kec.
Kerambitan sebagai kawasan wisata sehingga tercipta kawasan wisata yang
terpadu antar sektor antar wilayah dan antar tingkat pemerintahan dalam
rangka mendukung pengembangan kawasan wisata terintegrasi berbasis
digital.
 Sasaran
 Inventarisasi potensi wisata, strategi pengembangan potensi utama, dan
perencanaan zonasi kawasan wisata Desa di Kec. Kerambitan untuk
menunjang Kawasan wisata terintegrasi berbasis digital.
1.Nuryanti, Wiendu. Gajah Mada UP, 1993
 Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan
fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan
masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku.
Terdapat dua konsep yang utama dalam komponen desa wisata :
 PENGINAPAN : sebagian dari tempat tinggal para penduduk setempat dan
atau unit-unit yang berkembang atas konsep tempat tinggal penduduk.
 ATRAKSI : seluruh kehidupan keseharian penduduk setempat beserta setting
fisik lokasi desa yang memungkinkan berintegrasinya wisatawan sebagai
partisipasi aktif seperti : kursus tari, bahasa dan lain-lain yang spesifik.
2.Edward Inskeep, Tourism Planning An Integrated and Sustainable Devlp,
Approach, hal. 166
 Village Tourism, where small groups of tourist stay in or near traditional, often
remote villages and learn about village life and the local environment.
 Wisata pedesaan dimana sekelompok kecil wisatawan tinggal dalam atau
dekat dengan suasana tradisional, sering di desa-desa yang terpencil dan
belajar tentang kehidupan pedesaan dan lingkungan setempat.
PENGERTIAN DESA WISATA
Kajian Pustaka
Komponen Kawasan Wisata
Komponen Kawasan Wisata 4A (Utari, 2014)
- Atraksi wisata
- Amenitas (sarana & prasarana yg diperlukan
wisatawan)
- Aksesibilitas
- Ancillary service
Komponen Kawasan Wisata (Yoeti, 2008)
- Something to see
- Something to do
- Something to buy
- Sesuatu yang dapat dinikmati
- Sesuatu yang berkesan
KEBIJAKAN ASPEK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
(PP.50/2011 – RIPPARNAS)
DESTINASI KELEMBAGAAN
1 4
Daya Tarik Wisata
Aksesibilitas
Pariwisata
Prasarana & Fasilitas
Umum
Fasilitas Pariwisata
Masyarakat
Pariwisata
Investasi
Kepariwisataan
PEMASARAN
2
Permintaan
Citra Destinasi
Promosi
Kebijakan dan Regulasi
Organisasi
Kepariwisataan
INDUSTRI
3
Peta Industri
Struktur Industri
Daya saing
produk
Litbang
Kepariwisataan
Kemitraan
Kepariwisataan
SDM Kepariwisataan
Kemitraan
Pemasaran
Kemitraan Usaha
Ketenagakerjaan
Industri Pariwisata
DUKUNGAN DARI RENCANA TATA RUANG
Langkah
Kerja
 Survey potensi wisata di tiap Desa
 Survey kelembagaan
 Survey pembiayaan
 Survey lingkungan eksisting
Inventarisasi potensi dan masalah
 Identifikasi karakter fisik dan pola ruang
 Identifikasi karakter pengelolaan kawasan
Identifikasi karakteristik kawasan & wil. perencanaan
Pembuatan peta potensi dan zonasi kawasan wisata
 FGD dan Kuisioner
 Analisis faktor internal dan eksternal
Analisis strategi pengembangan kawasan wisata
Penyusunan strategi dan program, serta implementasi
Integrasi desa wisata berbasis digital
 Pembuatan paket wisata dan akomodasi
 Digitalisasi melalui web, android, dan IOS
 Peta potensi berbasis Web-GIS
 Pengkelasan dan zonasi kawasan wisata
TITIK IFAS EFAS
Analisis Tingkat Desa Bongan 2,94 2,97
Analisis Tingkat Penangkaran Burung Jalak Bali 2,53 3,05
Analisis Tingkat Kawasan Grembengan 2,70 2,99
Analisis Tingkat Pura Puseh Bedha 2,36 2,87
 Secara umum Desa Wisata Bongan berada di sel V
yang merujuk pada tingkaat sel Pertahankan dan
Pelihara. Pertahankan dan pelihara dimaksudkan
untuk mempertahankan dan memelihara strategi
yang telah dilakukan sehingga berkembang lebih
baik. Kawasan Grembengan dan Pura Puseh Bedha
memiliki tingkat sel yang sama yakni sel V yang
sama dengan sel di tingkat Desa Bongan yaitu
Pertahankan dan Pelihara. Sedangkan perilaku
sedikit berbeda dengan Penangkaran Burung Jalak
Bali yang setelah di analisis berada di awal sel II
yakni Tumbuh dan Bina.
Paket Wisata Alam
- Tracking (Desa A)
- Pantai dan beach sport (Desa B)
- Cycling tour (Desa C)
- Wisata Subak dan sungai (Desa D)
Paket Wisata Edukasi
- Pelestarian burung hantu (Desa E)
- Pembuatan Patung (Desa F)
- Pengembangan seni tradisional (Desa G)
- Desa Bersih (Desa H)
Paket Wisata Spiritual
- Melukat (Desa I)
- Yoga (Desa J)
- Spiritual Healing (Desa K)
Paket Wisata Budaya
- Wisata Puri (Desa L)
- Wisata kuliner tradisional (Desa M)
- Tradisi/Upacara adat (Desa N)
Akomodasi wisata:
- Homestay dan Villa
- Transportasi
- Restaurant
- Pusat oleh-oleh
Pengelola Pariwisata:
- Perwakilan Pokdarwis tiap desa
- Perwakilan Anggota Bumdes tiap desa
Berbasis Web, Android, dan IOS
1. Desa Baturiti
2. Desa Belumbang
3. Desa Kelating
4. Desa Kerambitan
5. Desa Kesiut
6. Desa Kukuh
7. Desa Meliling
8. Desa Tibubiu
9. Desa Timpag
10.Desa Tista
SEBARAN DESA WISATA
Pola Ruang dan Sebaran DTW
DTW Alam
1. View Sawah
2. View Pantai
3. Goa
4. Tebing Pantai
5. View Sungai
DTW Budaya
8. Wisata Puri Kerambitan dan Puri Anyar
9. Seni tari dan tabuh (Sanggar Seni)
DTW Buatan
4. Wisata Bendungan
5. Wisata Treeking
6. Wisata bersepeda
7. Wisata ATV
8. Wisata River Tubing
9. Tempat Weeding
10. Wisata melukad dan meditasi
DTW Edukasi
8. Penangkaran Burung Hantu (Tito Alba)
9. Undagi Farmer Village
10. Desa Bersih
!
.
!
.
!
.
!
.
ARAHAN PENGEMBANGAN KLUSTER DESA WISATA
KLUSTER
AGROWISATA 1:
1. Desa Timpag
2. Desa Meliling
3. Desa Baturiti
KLUSTER
KONSERVASI :
1. Desa Timpag
2. Desa Kesiut
KLUSTER
HERITAGE :
1. Desa
Kerambitan
2. Desa Baturiti
3. Desa Kukuh
KLUSTER
AGROWISATA 2:
1. Desa Baturiti
2. Desa Tista
3. Desa Belumbang
KLUSTER
WISATA PESISIR :
1. Desa Kelating
2. Desa Tibubiu
POTENSI WISATA
 Pertanian Persawahan
 Perencanaan untuk membuka pasar malam
bidang kuliner di pasar blumbang
 Cycling di persawahan
 Wisata budaya, karena desa blumbang
merupakan desa tua dan sejarah
 Desa blumbang memiliki saluran irigasi
dan melewati aungan saluran irigasi subak
sungsang yang melintasi desa tibubiyu
 Di desa blumbang ada tradisi tarian barong
yang diundang ketika ada masyarakat
“mesesaudan” kemudian mesolah dijalan.
Keunikan barong yang ada di desa
blumbang jenis barong ket dan ratu ayu
yang belum termasuk dalam paket wisata.
 Ada paket budaya “ matebekan barong”
POTENSI WISATA
 Potensi utama Desa Timpag berbasis pertanian
agraris
 Wisata alam yang dimiliki diantaranya: 1)
Kawasan persubakan (Pondok edukasi Uma
Urip) dengan jalur tracking melewati Desa
meliling (jagatamu) dan Desa Baturiti, jalur
tersebut juga dilengkapi dengan beberapa spot
selfi.
 Pondok Edukasi Uma Urip Timpag merupakan
sebuah program yang bersifat holistik dan
mencakup pertanian, pariwisat,pelestarian
lingkungan hidup, edukasi dan kuliner yang
ada di Desa Timpag,
 D'Bendungan berbagai tempat selfi dibuat
dengan view bendungan Telaga Tunjung dan
Gunung Batukaru. Dilengkapi pula tempat
nongkrong dan disajikan kuliner khas Timpag
seperti babi hitam dan sayur gonda.
 Wisata air: Timpag river tubing dengan
memanfaatkan saluran irigasi yang bersumber
langsung dari Bendungan Telaga Tunjung
sehingga wisatawan bisa bermain air
 Wisata edukasi yang dimiliki yaitu berupa
konservasi tito alba (burung hantu)
 Wisata budaya dan edukasi undagi farmer
village. Wisatawan diajak berbaur dengan
petani dan bermalam dirumah petani, belajar
tentang kehidupan petani
POTENSI WISATA
 Pertanian Persawahan, jalur tracking
melewati Banjar jagatamu
 Wisata sungai melewati Sungai Yeh
Ho
POTENSI WISATA
 Potensi Desa didominasi oleh
pertanian agraris, dikelilingi oleh
beberapa subak seperti meliling,
Buluh, Timpag, dll.
 Potensi hortikultura yang
dikembangkan berupa jagung kering,
sayur mayur, bunga dan kacang
 Potensi wisata alam berupa hamparan
sawah terasering. Oleh Pokdarwis
potensi ini dikemas menjadi tujuan
wisata baru Uma Kawan dengan
memadukan keindahan alam sawah
dengan sejumlah wahana/spot selfie
(berupa wahana sarang burung,
wahana berbentuk hati hingga
ayunan, selain itu ketika sore hari
dapat menyaksikan keindahan sunset)
 Wisata petualangan berupa wisata
naik sepeda dan juga trekking
menapaki pematang sawah dan
mengenal lebih dekat kegiatan para
petani dan tata pengairan tradisional
subak.
1. Desa tista menyandang
status desa wisata dari
tahun 2016, objek wisata
desa tista yakni persawahan,
terasering, batu besar ( yang
disakralkan), beji ( tempat
melukat), gazebo sebagai
spot selfi, tempat makan,
pande besi, sanggar tari,
hidroponik, kelompok
pembibitan/budidaya ikan,
2. Mascot Kuliner Desa Tista “
sambel cakcak jukut kelor”
the sere, kopi robusta.
3. Desa wisata tista
menyediakan paket religi
dari yoga sampai melukat,
dan paket kuliner.
POTENSI WISATA
 Desa Kerambitan memiliki wisata
budaya yakni puri agung dalam
perkembangannya mengalami fluktuasi
kunjungan
 Wisatawan yang berkunjung dari
tingkat internasional, nasional, dan
lokal
 Wisata puri biasanya dikelola sendiri
oleh orang puri dan hanya melibatkan
beberapa orang seni termasuk jika ada
menampilkan tari-tarian akan
dilibatkan banjar2, sekaa pragina
 Desa kerambitan memiliki bendungan
dari barat perbatasan desa tista sampai
ke utara desa baturiti dan meliling yang
jika dikerjasamakan bisa menjadi
wisata air
POTENSI WISATA
 Wisata alam berupa hamparan
sawah dan pantai pasir hitam
yang indah.
 Desa Adat melalui BUPDA
memiliki unit usaha wahana
wisata ATV. Wahana wisata ATV
ini bekerjasama dengan warga
sebagai pemilik ATV dan adat
sebagai pengelola. Pengelola
diserahkan kepada generasi
muda yang mau ngayah dan
memiliki komitmen memajukan
desa.
 Wisata budaya yang dimiliki,
seperti kesenian Tektekan,
Barong calon arang, Tari legong
lepas, dan Tari wayang wong.
 Wisata seni berupa seni ukir dan
usaha pembuatan banten,
 Promosi selama ini bekerjasama
dengan BUMDA, travel agen, dan
Hotel Suri Bali.
Potensi Wisata
 Lahan persawahan membentang
seluas 223 Ha dengan sumber
pengairan yang berasal dari
Subak Sungsang.
 Jalur wahana tersebut melewati
jalur persawahan yang
merupakan jalan usaha tani
dengan lebar 4,25 meter yang
sangat memungkinkan sebagai
track yang pada akhir jalur
merupakan tembus di pantai.
 Terdapat villa-villa dan wahana
pariwisata yaitu penyewaan
ATV, sepeda dan kano yang
dikelola oleh swasta.
Desa Wisata
Jasa dan Produk
Akomodasi, Aktivitas Pariwisata, Barang
Seni & Kerajinan Lokal, kuliner lokal, dll
Modal
Sosial
Modal
Fisik
Modal
Alam
Keaslian dan
Keunikan Desa
Konsumsi Penyediaan
Wisatawan
Masyarakat
Lokal
Sumber Daya
Ekonomi
PERMINTAAN PENAWARAN
Investasi
Penggunaan
KAWASANPEDESAAN
Modal
Budaya
Interaksi Permintaan dan Penawaran
Jasa dan Produk Desa Wisata
DW
Kec.
Keramb
itan
NO KEBIJAKAN STRATEGI
1 Penguatan konservasi
lingkungan alam,
pertanian dan nilai-nilai
sosial budaya yang
sekaligus sebagai
penguat daya saing
produk-produk desa
wisata
1. Memantapkan pengelolaan kawasan lindung dan kawasan
konservasi secara terpadu dalam pengembangan dan pengelolaan
desa wisata.
2. Mendayagunakan potensi jasa-jasa lingkungan alam dan lingkungan
buatan perdesaan sebagai bagian dari pengembangan produk desa
wisata berbasis ekowisata dan agrowisata sesuai daya dukungnya.
3. Memantapkan perlindungan dan pelestarian nilai-nilai sosial, tradisi
dan dan spiritual dalam pengembangan desa wisata.
4. Memperkuat penerapan prinsip-prinsip ekowisata dan agrowisata
dalam pengembangan desa wisata.
2 Penguatan keterpaduan
dan keterkaitan antar
desa wisata serta
antara desa-desa
wisata dengan desa
lainnya
1. Mengembangkan struktur ruang desa-desa wisata yang mempunyai
keterpaduan dan keterkaitan erat dengan destinasi pariwisata yang
telah berkembang di sekitarnya, antar desa-desa wisata dan
dengan desa lain di sekitarnya dengan penerapan model gugusan
(kluster).
2. Mengembangkan pusat-pusat kegiatan wisata di masing-masing
desa wisata berbasis pada keunggulan potensi sumberdaya lokal
yang dimilikinya.
3. Memperkuat peran destinasi pariwisata di Kec. Kerambitan sebagai
katalis dan penggerak pengembangan desa-desa wisata.
STRATEGI PENATAAN RUANG :
NO KEBIJAKAN STRATEGI
3 Pengembangan potensi
perdesaan melalui
kepariwisataan berbasis
pertanian dan budaya
lokal dalam penciptaan
produk-produk desa
wisata
1. Memperkuat penerapan prinsip-prinsip agrowisata yang
berwawasan budaya Bali dalam pengembangan desa wisata.
2. Menggali dan mengembangkan segenap potensi perdesaan
berbasis pertanian sebagai keunggulan saing dalam pengembangan
desa wisata.
3. Mendayagunakan dan mengelola potensi agrowisata dengan
mengedepankan prinsip co-benefit, yang berarti adanya
keseimbangan manfaat ekonomi dengan pelestarian lahan-lahan
pertanian beserta nilai-nilai budaya pertanian yang berbasis pada
kelembagaan subak.
4 Pengembangan produk-
produk desa wisata
berkualitas dan berdaya
saing dalam bentuk
integrasi antara atraksi,
pengusahaan daya tarik
wisata, akomodasi dan
usaha lainnya beserta
fasilitas pendukungnya
dalam struktur
kehidupan masyarakat
yang menyatu dengan
tata cara dan tradsi
yang berlaku
1. Mengembangkan atraksi dan pengusahaan daya tarik wisata
dengan prinsip pariwisata berkualitas dengan memperhatikan daya
dukung alam dan sosial budaya.
2. Mengembangkan penyediaan akomodasi pariwisata dan fasilitas
pendukung sebagai salah satu prasyarat produk desa wisata
berdasarkan kesesuaiannya dalam skala sangat terbatas.
3. Mengembangkan fasilitas pendukung pengelolaan produk-produk
desa wisata yang berstandar pariwisata.
NO KEBIJAKAN STRATEGI
5 Penguatan
pemberdayaan
pengelolaan desa
wisata berbasis
kearifan lokal,
kreativitas dan inovasi
masyarakat lokal
1. Meningkatkan implementasi sadar wisata dan sapta pesona dalam
pengembangan desa wisata
2. Mengembangkan potensi, kapasitas dan partisipasi masyarakat
dalam pengembangan dan pengelolaan desa wisata
3. Menguatkan kelembagaan desa dan kelompok sadar wisata.
4. Meningkatkan motivasi serta mendorong kreativitas dan inovasi
masyarakat dalam pengembangan produk dan pengelolaan produk
desa wisata berbasiskan kearifan lokal.
6 Peningkatan Pelayanan
Sarana Dan Prasarana
Pendukung
1. Meningkatkan ketersediaan, keragaman, kecukupan kapasitas dan
kenyamanan moda transportasi sebagai sarana pergerakan
wisatawan menuju desa wisata
2. Mengembangkan dan meningkatkan kemudahan akses terhadap
prasarana transportasi sebagai simpul pergerakan menuju desa
wisata dan pergerakan di dalam dan antar desa wisata
3. Mengembangkan dan meningkatkan jaringan dan kualitas jalur
bersepeda dan trekking
4. Mengembangkan jaringan distribusi dan kapasitas pelayanan air
bersih, energi (listrik dan gas) dan telekomunikasi)
5. Mengembangkan jaringan, kapasitas sarana dan prasarana, dan
manajemen persampahan termasuk mendorong usaha-usaha
pengelolaan sampah berbasis masyarakat
Section Break
Insert the Subtitle of Your Presentation
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR TAHUN 2020/2021

DesaWisata_DESA KEDISANTRIBUDIARTANI.pdf
DesaWisata_DESA KEDISANTRIBUDIARTANI.pdfDesaWisata_DESA KEDISANTRIBUDIARTANI.pdf
DesaWisata_DESA KEDISANTRIBUDIARTANI.pdftribudiArtani
 
Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan
Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias SelatanProfil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan
Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias SelatanFitri Indra Wardhono
 
Paket Wisata Banyuwangi, Valuable Tour by Tour Banyuwangi
Paket Wisata Banyuwangi, Valuable Tour by Tour BanyuwangiPaket Wisata Banyuwangi, Valuable Tour by Tour Banyuwangi
Paket Wisata Banyuwangi, Valuable Tour by Tour Banyuwangitour banyuwangi
 
MATERI DESA WISATA JAMBU .pptx
MATERI DESA WISATA JAMBU .pptxMATERI DESA WISATA JAMBU .pptx
MATERI DESA WISATA JAMBU .pptxImamFakhruddin4
 
Potensi kearifan lokal.pptx
Potensi kearifan lokal.pptxPotensi kearifan lokal.pptx
Potensi kearifan lokal.pptxMetaWadi1
 
Perdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptx
Perdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptxPerdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptx
Perdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptxBobby Meidrie
 
68 article text-138-1-10-20180125
68 article text-138-1-10-2018012568 article text-138-1-10-20180125
68 article text-138-1-10-20180125riniandari81
 
Buku Panduan Festival Bandeng Mrico
Buku Panduan Festival Bandeng MricoBuku Panduan Festival Bandeng Mrico
Buku Panduan Festival Bandeng Mricopemajuankebudayaande
 
Profil Desa Kelurahan Wisata 2022 (1).pptx
Profil Desa  Kelurahan Wisata 2022 (1).pptxProfil Desa  Kelurahan Wisata 2022 (1).pptx
Profil Desa Kelurahan Wisata 2022 (1).pptxZaharaSafrina
 
0913 tatacara penetapan desa wisata
0913 tatacara penetapan desa wisata0913 tatacara penetapan desa wisata
0913 tatacara penetapan desa wisataRieAwan
 
Buku_Panduan_Pengembangan_DWH1.PDF
Buku_Panduan_Pengembangan_DWH1.PDFBuku_Panduan_Pengembangan_DWH1.PDF
Buku_Panduan_Pengembangan_DWH1.PDFVyaGlow
 
Konsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptx
Konsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptxKonsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptx
Konsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptxamrin syahrafi
 
Kebijakan Pemerintah Kaltim dalam Mendorong Ekowisata.pptx
Kebijakan Pemerintah Kaltim dalam Mendorong Ekowisata.pptxKebijakan Pemerintah Kaltim dalam Mendorong Ekowisata.pptx
Kebijakan Pemerintah Kaltim dalam Mendorong Ekowisata.pptxAdindaAgustian1
 
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdf
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdfekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdf
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdfRohanaJuitaRamahLumb
 
Materi Kulon 43 - Pengembangan potensi lokal sebagai pilar pembangunan ekonom...
Materi Kulon 43 - Pengembangan potensi lokal sebagai pilar pembangunan ekonom...Materi Kulon 43 - Pengembangan potensi lokal sebagai pilar pembangunan ekonom...
Materi Kulon 43 - Pengembangan potensi lokal sebagai pilar pembangunan ekonom...Akademi Desa 4.0
 

Similar to UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR TAHUN 2020/2021 (20)

Proposal desa budaya panggungharjo sewon bantul
Proposal desa budaya panggungharjo sewon bantulProposal desa budaya panggungharjo sewon bantul
Proposal desa budaya panggungharjo sewon bantul
 
DesaWisata_DESA KEDISANTRIBUDIARTANI.pdf
DesaWisata_DESA KEDISANTRIBUDIARTANI.pdfDesaWisata_DESA KEDISANTRIBUDIARTANI.pdf
DesaWisata_DESA KEDISANTRIBUDIARTANI.pdf
 
Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan
Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias SelatanProfil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan
Profil Kepariwisataan Kabupaten Nias Selatan
 
Paket Wisata Banyuwangi, Valuable Tour by Tour Banyuwangi
Paket Wisata Banyuwangi, Valuable Tour by Tour BanyuwangiPaket Wisata Banyuwangi, Valuable Tour by Tour Banyuwangi
Paket Wisata Banyuwangi, Valuable Tour by Tour Banyuwangi
 
Hibah banten
Hibah bantenHibah banten
Hibah banten
 
MATERI DESA WISATA JAMBU .pptx
MATERI DESA WISATA JAMBU .pptxMATERI DESA WISATA JAMBU .pptx
MATERI DESA WISATA JAMBU .pptx
 
Urban tourism vs rural tourism
Urban tourism vs rural tourismUrban tourism vs rural tourism
Urban tourism vs rural tourism
 
Potensi kearifan lokal.pptx
Potensi kearifan lokal.pptxPotensi kearifan lokal.pptx
Potensi kearifan lokal.pptx
 
Potensi Banyuwangi
Potensi BanyuwangiPotensi Banyuwangi
Potensi Banyuwangi
 
Perdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptx
Perdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptxPerdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptx
Perdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptx
 
68 article text-138-1-10-20180125
68 article text-138-1-10-2018012568 article text-138-1-10-20180125
68 article text-138-1-10-20180125
 
PRESENTASI-1.pptx
PRESENTASI-1.pptxPRESENTASI-1.pptx
PRESENTASI-1.pptx
 
Buku Panduan Festival Bandeng Mrico
Buku Panduan Festival Bandeng MricoBuku Panduan Festival Bandeng Mrico
Buku Panduan Festival Bandeng Mrico
 
Profil Desa Kelurahan Wisata 2022 (1).pptx
Profil Desa  Kelurahan Wisata 2022 (1).pptxProfil Desa  Kelurahan Wisata 2022 (1).pptx
Profil Desa Kelurahan Wisata 2022 (1).pptx
 
0913 tatacara penetapan desa wisata
0913 tatacara penetapan desa wisata0913 tatacara penetapan desa wisata
0913 tatacara penetapan desa wisata
 
Buku_Panduan_Pengembangan_DWH1.PDF
Buku_Panduan_Pengembangan_DWH1.PDFBuku_Panduan_Pengembangan_DWH1.PDF
Buku_Panduan_Pengembangan_DWH1.PDF
 
Konsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptx
Konsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptxKonsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptx
Konsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptx
 
Kebijakan Pemerintah Kaltim dalam Mendorong Ekowisata.pptx
Kebijakan Pemerintah Kaltim dalam Mendorong Ekowisata.pptxKebijakan Pemerintah Kaltim dalam Mendorong Ekowisata.pptx
Kebijakan Pemerintah Kaltim dalam Mendorong Ekowisata.pptx
 
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdf
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdfekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdf
ekowil_A_Rohana juita ramah lumban tobing.pdf
 
Materi Kulon 43 - Pengembangan potensi lokal sebagai pilar pembangunan ekonom...
Materi Kulon 43 - Pengembangan potensi lokal sebagai pilar pembangunan ekonom...Materi Kulon 43 - Pengembangan potensi lokal sebagai pilar pembangunan ekonom...
Materi Kulon 43 - Pengembangan potensi lokal sebagai pilar pembangunan ekonom...
 

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR TAHUN 2020/2021

  • 1. UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR TAHUN 2020/2021 Pertemuan 2 20 Februari 2021
  • 2.  Kecamatan Kerambitan secara administratif masuk dalam penyangga wilayah perkotaan Tabanan  Pengembangan Desa wisata diharapkan mampu meningkatkan ekonomi Desa menuju kemandirian desa  Otonomi desa dan sisi negatifnya (tiap desa ingin unggul dan maju) timbul persaingan.  Perencanaan kawasan wisata terintegrasi semata-mata untuk menciptakan konektivitas dan networking antara satu desa dengan desa lainnya, menumbuhkan kesadaran bahwa desa wisata tidak bisa berdiri sendiri, perlu dukungan dari desa lain disekitarnya.  Perlu dilakukan suatu inventarisasi potensi wisata, perencanan & strategi pengembangan kawasan wisata, melakukan zonasi kawasan dan memadupadankannya dalam satu bingkai untuk mendukung terwujudnya Kawasan Wisata yang terintegrasi di Kecamatan Kerambitan.
  • 3. TUJUAN DAN SASARAN  Tujuan  Mewujudkan peta zonasi kawasan dan peta potensi wisata untuk menunjang Kecamatan Kerambitan sebagai Kawasan Wisata Terintegrasi  Menyusun strategi pengembangan potensi desa dalam menunjang Kec. Kerambitan sebagai kawasan wisata sehingga tercipta kawasan wisata yang terpadu antar sektor antar wilayah dan antar tingkat pemerintahan dalam rangka mendukung pengembangan kawasan wisata terintegrasi berbasis digital.  Sasaran  Inventarisasi potensi wisata, strategi pengembangan potensi utama, dan perencanaan zonasi kawasan wisata Desa di Kec. Kerambitan untuk menunjang Kawasan wisata terintegrasi berbasis digital.
  • 4. 1.Nuryanti, Wiendu. Gajah Mada UP, 1993  Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. Terdapat dua konsep yang utama dalam komponen desa wisata :  PENGINAPAN : sebagian dari tempat tinggal para penduduk setempat dan atau unit-unit yang berkembang atas konsep tempat tinggal penduduk.  ATRAKSI : seluruh kehidupan keseharian penduduk setempat beserta setting fisik lokasi desa yang memungkinkan berintegrasinya wisatawan sebagai partisipasi aktif seperti : kursus tari, bahasa dan lain-lain yang spesifik. 2.Edward Inskeep, Tourism Planning An Integrated and Sustainable Devlp, Approach, hal. 166  Village Tourism, where small groups of tourist stay in or near traditional, often remote villages and learn about village life and the local environment.  Wisata pedesaan dimana sekelompok kecil wisatawan tinggal dalam atau dekat dengan suasana tradisional, sering di desa-desa yang terpencil dan belajar tentang kehidupan pedesaan dan lingkungan setempat. PENGERTIAN DESA WISATA Kajian Pustaka
  • 5. Komponen Kawasan Wisata Komponen Kawasan Wisata 4A (Utari, 2014) - Atraksi wisata - Amenitas (sarana & prasarana yg diperlukan wisatawan) - Aksesibilitas - Ancillary service Komponen Kawasan Wisata (Yoeti, 2008) - Something to see - Something to do - Something to buy - Sesuatu yang dapat dinikmati - Sesuatu yang berkesan
  • 6. KEBIJAKAN ASPEK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN (PP.50/2011 – RIPPARNAS) DESTINASI KELEMBAGAAN 1 4 Daya Tarik Wisata Aksesibilitas Pariwisata Prasarana & Fasilitas Umum Fasilitas Pariwisata Masyarakat Pariwisata Investasi Kepariwisataan PEMASARAN 2 Permintaan Citra Destinasi Promosi Kebijakan dan Regulasi Organisasi Kepariwisataan INDUSTRI 3 Peta Industri Struktur Industri Daya saing produk Litbang Kepariwisataan Kemitraan Kepariwisataan SDM Kepariwisataan Kemitraan Pemasaran Kemitraan Usaha Ketenagakerjaan Industri Pariwisata DUKUNGAN DARI RENCANA TATA RUANG
  • 7. Langkah Kerja  Survey potensi wisata di tiap Desa  Survey kelembagaan  Survey pembiayaan  Survey lingkungan eksisting Inventarisasi potensi dan masalah  Identifikasi karakter fisik dan pola ruang  Identifikasi karakter pengelolaan kawasan Identifikasi karakteristik kawasan & wil. perencanaan Pembuatan peta potensi dan zonasi kawasan wisata  FGD dan Kuisioner  Analisis faktor internal dan eksternal Analisis strategi pengembangan kawasan wisata Penyusunan strategi dan program, serta implementasi Integrasi desa wisata berbasis digital  Pembuatan paket wisata dan akomodasi  Digitalisasi melalui web, android, dan IOS  Peta potensi berbasis Web-GIS  Pengkelasan dan zonasi kawasan wisata
  • 8. TITIK IFAS EFAS Analisis Tingkat Desa Bongan 2,94 2,97 Analisis Tingkat Penangkaran Burung Jalak Bali 2,53 3,05 Analisis Tingkat Kawasan Grembengan 2,70 2,99 Analisis Tingkat Pura Puseh Bedha 2,36 2,87  Secara umum Desa Wisata Bongan berada di sel V yang merujuk pada tingkaat sel Pertahankan dan Pelihara. Pertahankan dan pelihara dimaksudkan untuk mempertahankan dan memelihara strategi yang telah dilakukan sehingga berkembang lebih baik. Kawasan Grembengan dan Pura Puseh Bedha memiliki tingkat sel yang sama yakni sel V yang sama dengan sel di tingkat Desa Bongan yaitu Pertahankan dan Pelihara. Sedangkan perilaku sedikit berbeda dengan Penangkaran Burung Jalak Bali yang setelah di analisis berada di awal sel II yakni Tumbuh dan Bina.
  • 9. Paket Wisata Alam - Tracking (Desa A) - Pantai dan beach sport (Desa B) - Cycling tour (Desa C) - Wisata Subak dan sungai (Desa D) Paket Wisata Edukasi - Pelestarian burung hantu (Desa E) - Pembuatan Patung (Desa F) - Pengembangan seni tradisional (Desa G) - Desa Bersih (Desa H) Paket Wisata Spiritual - Melukat (Desa I) - Yoga (Desa J) - Spiritual Healing (Desa K) Paket Wisata Budaya - Wisata Puri (Desa L) - Wisata kuliner tradisional (Desa M) - Tradisi/Upacara adat (Desa N) Akomodasi wisata: - Homestay dan Villa - Transportasi - Restaurant - Pusat oleh-oleh Pengelola Pariwisata: - Perwakilan Pokdarwis tiap desa - Perwakilan Anggota Bumdes tiap desa Berbasis Web, Android, dan IOS
  • 10.
  • 11. 1. Desa Baturiti 2. Desa Belumbang 3. Desa Kelating 4. Desa Kerambitan 5. Desa Kesiut 6. Desa Kukuh 7. Desa Meliling 8. Desa Tibubiu 9. Desa Timpag 10.Desa Tista SEBARAN DESA WISATA
  • 12. Pola Ruang dan Sebaran DTW DTW Alam 1. View Sawah 2. View Pantai 3. Goa 4. Tebing Pantai 5. View Sungai DTW Budaya 8. Wisata Puri Kerambitan dan Puri Anyar 9. Seni tari dan tabuh (Sanggar Seni) DTW Buatan 4. Wisata Bendungan 5. Wisata Treeking 6. Wisata bersepeda 7. Wisata ATV 8. Wisata River Tubing 9. Tempat Weeding 10. Wisata melukad dan meditasi DTW Edukasi 8. Penangkaran Burung Hantu (Tito Alba) 9. Undagi Farmer Village 10. Desa Bersih ! . ! . ! . ! .
  • 13. ARAHAN PENGEMBANGAN KLUSTER DESA WISATA KLUSTER AGROWISATA 1: 1. Desa Timpag 2. Desa Meliling 3. Desa Baturiti KLUSTER KONSERVASI : 1. Desa Timpag 2. Desa Kesiut KLUSTER HERITAGE : 1. Desa Kerambitan 2. Desa Baturiti 3. Desa Kukuh KLUSTER AGROWISATA 2: 1. Desa Baturiti 2. Desa Tista 3. Desa Belumbang KLUSTER WISATA PESISIR : 1. Desa Kelating 2. Desa Tibubiu
  • 14. POTENSI WISATA  Pertanian Persawahan  Perencanaan untuk membuka pasar malam bidang kuliner di pasar blumbang  Cycling di persawahan  Wisata budaya, karena desa blumbang merupakan desa tua dan sejarah  Desa blumbang memiliki saluran irigasi dan melewati aungan saluran irigasi subak sungsang yang melintasi desa tibubiyu  Di desa blumbang ada tradisi tarian barong yang diundang ketika ada masyarakat “mesesaudan” kemudian mesolah dijalan. Keunikan barong yang ada di desa blumbang jenis barong ket dan ratu ayu yang belum termasuk dalam paket wisata.  Ada paket budaya “ matebekan barong”
  • 15. POTENSI WISATA  Potensi utama Desa Timpag berbasis pertanian agraris  Wisata alam yang dimiliki diantaranya: 1) Kawasan persubakan (Pondok edukasi Uma Urip) dengan jalur tracking melewati Desa meliling (jagatamu) dan Desa Baturiti, jalur tersebut juga dilengkapi dengan beberapa spot selfi.  Pondok Edukasi Uma Urip Timpag merupakan sebuah program yang bersifat holistik dan mencakup pertanian, pariwisat,pelestarian lingkungan hidup, edukasi dan kuliner yang ada di Desa Timpag,  D'Bendungan berbagai tempat selfi dibuat dengan view bendungan Telaga Tunjung dan Gunung Batukaru. Dilengkapi pula tempat nongkrong dan disajikan kuliner khas Timpag seperti babi hitam dan sayur gonda.  Wisata air: Timpag river tubing dengan memanfaatkan saluran irigasi yang bersumber langsung dari Bendungan Telaga Tunjung sehingga wisatawan bisa bermain air  Wisata edukasi yang dimiliki yaitu berupa konservasi tito alba (burung hantu)  Wisata budaya dan edukasi undagi farmer village. Wisatawan diajak berbaur dengan petani dan bermalam dirumah petani, belajar tentang kehidupan petani
  • 16. POTENSI WISATA  Pertanian Persawahan, jalur tracking melewati Banjar jagatamu  Wisata sungai melewati Sungai Yeh Ho
  • 17. POTENSI WISATA  Potensi Desa didominasi oleh pertanian agraris, dikelilingi oleh beberapa subak seperti meliling, Buluh, Timpag, dll.  Potensi hortikultura yang dikembangkan berupa jagung kering, sayur mayur, bunga dan kacang  Potensi wisata alam berupa hamparan sawah terasering. Oleh Pokdarwis potensi ini dikemas menjadi tujuan wisata baru Uma Kawan dengan memadukan keindahan alam sawah dengan sejumlah wahana/spot selfie (berupa wahana sarang burung, wahana berbentuk hati hingga ayunan, selain itu ketika sore hari dapat menyaksikan keindahan sunset)  Wisata petualangan berupa wisata naik sepeda dan juga trekking menapaki pematang sawah dan mengenal lebih dekat kegiatan para petani dan tata pengairan tradisional subak.
  • 18. 1. Desa tista menyandang status desa wisata dari tahun 2016, objek wisata desa tista yakni persawahan, terasering, batu besar ( yang disakralkan), beji ( tempat melukat), gazebo sebagai spot selfi, tempat makan, pande besi, sanggar tari, hidroponik, kelompok pembibitan/budidaya ikan, 2. Mascot Kuliner Desa Tista “ sambel cakcak jukut kelor” the sere, kopi robusta. 3. Desa wisata tista menyediakan paket religi dari yoga sampai melukat, dan paket kuliner.
  • 19. POTENSI WISATA  Desa Kerambitan memiliki wisata budaya yakni puri agung dalam perkembangannya mengalami fluktuasi kunjungan  Wisatawan yang berkunjung dari tingkat internasional, nasional, dan lokal  Wisata puri biasanya dikelola sendiri oleh orang puri dan hanya melibatkan beberapa orang seni termasuk jika ada menampilkan tari-tarian akan dilibatkan banjar2, sekaa pragina  Desa kerambitan memiliki bendungan dari barat perbatasan desa tista sampai ke utara desa baturiti dan meliling yang jika dikerjasamakan bisa menjadi wisata air
  • 20. POTENSI WISATA  Wisata alam berupa hamparan sawah dan pantai pasir hitam yang indah.  Desa Adat melalui BUPDA memiliki unit usaha wahana wisata ATV. Wahana wisata ATV ini bekerjasama dengan warga sebagai pemilik ATV dan adat sebagai pengelola. Pengelola diserahkan kepada generasi muda yang mau ngayah dan memiliki komitmen memajukan desa.  Wisata budaya yang dimiliki, seperti kesenian Tektekan, Barong calon arang, Tari legong lepas, dan Tari wayang wong.  Wisata seni berupa seni ukir dan usaha pembuatan banten,  Promosi selama ini bekerjasama dengan BUMDA, travel agen, dan Hotel Suri Bali.
  • 21. Potensi Wisata  Lahan persawahan membentang seluas 223 Ha dengan sumber pengairan yang berasal dari Subak Sungsang.  Jalur wahana tersebut melewati jalur persawahan yang merupakan jalan usaha tani dengan lebar 4,25 meter yang sangat memungkinkan sebagai track yang pada akhir jalur merupakan tembus di pantai.  Terdapat villa-villa dan wahana pariwisata yaitu penyewaan ATV, sepeda dan kano yang dikelola oleh swasta.
  • 22. Desa Wisata Jasa dan Produk Akomodasi, Aktivitas Pariwisata, Barang Seni & Kerajinan Lokal, kuliner lokal, dll Modal Sosial Modal Fisik Modal Alam Keaslian dan Keunikan Desa Konsumsi Penyediaan Wisatawan Masyarakat Lokal Sumber Daya Ekonomi PERMINTAAN PENAWARAN Investasi Penggunaan KAWASANPEDESAAN Modal Budaya Interaksi Permintaan dan Penawaran Jasa dan Produk Desa Wisata DW Kec. Keramb itan
  • 23. NO KEBIJAKAN STRATEGI 1 Penguatan konservasi lingkungan alam, pertanian dan nilai-nilai sosial budaya yang sekaligus sebagai penguat daya saing produk-produk desa wisata 1. Memantapkan pengelolaan kawasan lindung dan kawasan konservasi secara terpadu dalam pengembangan dan pengelolaan desa wisata. 2. Mendayagunakan potensi jasa-jasa lingkungan alam dan lingkungan buatan perdesaan sebagai bagian dari pengembangan produk desa wisata berbasis ekowisata dan agrowisata sesuai daya dukungnya. 3. Memantapkan perlindungan dan pelestarian nilai-nilai sosial, tradisi dan dan spiritual dalam pengembangan desa wisata. 4. Memperkuat penerapan prinsip-prinsip ekowisata dan agrowisata dalam pengembangan desa wisata. 2 Penguatan keterpaduan dan keterkaitan antar desa wisata serta antara desa-desa wisata dengan desa lainnya 1. Mengembangkan struktur ruang desa-desa wisata yang mempunyai keterpaduan dan keterkaitan erat dengan destinasi pariwisata yang telah berkembang di sekitarnya, antar desa-desa wisata dan dengan desa lain di sekitarnya dengan penerapan model gugusan (kluster). 2. Mengembangkan pusat-pusat kegiatan wisata di masing-masing desa wisata berbasis pada keunggulan potensi sumberdaya lokal yang dimilikinya. 3. Memperkuat peran destinasi pariwisata di Kec. Kerambitan sebagai katalis dan penggerak pengembangan desa-desa wisata. STRATEGI PENATAAN RUANG :
  • 24. NO KEBIJAKAN STRATEGI 3 Pengembangan potensi perdesaan melalui kepariwisataan berbasis pertanian dan budaya lokal dalam penciptaan produk-produk desa wisata 1. Memperkuat penerapan prinsip-prinsip agrowisata yang berwawasan budaya Bali dalam pengembangan desa wisata. 2. Menggali dan mengembangkan segenap potensi perdesaan berbasis pertanian sebagai keunggulan saing dalam pengembangan desa wisata. 3. Mendayagunakan dan mengelola potensi agrowisata dengan mengedepankan prinsip co-benefit, yang berarti adanya keseimbangan manfaat ekonomi dengan pelestarian lahan-lahan pertanian beserta nilai-nilai budaya pertanian yang berbasis pada kelembagaan subak. 4 Pengembangan produk- produk desa wisata berkualitas dan berdaya saing dalam bentuk integrasi antara atraksi, pengusahaan daya tarik wisata, akomodasi dan usaha lainnya beserta fasilitas pendukungnya dalam struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradsi yang berlaku 1. Mengembangkan atraksi dan pengusahaan daya tarik wisata dengan prinsip pariwisata berkualitas dengan memperhatikan daya dukung alam dan sosial budaya. 2. Mengembangkan penyediaan akomodasi pariwisata dan fasilitas pendukung sebagai salah satu prasyarat produk desa wisata berdasarkan kesesuaiannya dalam skala sangat terbatas. 3. Mengembangkan fasilitas pendukung pengelolaan produk-produk desa wisata yang berstandar pariwisata.
  • 25. NO KEBIJAKAN STRATEGI 5 Penguatan pemberdayaan pengelolaan desa wisata berbasis kearifan lokal, kreativitas dan inovasi masyarakat lokal 1. Meningkatkan implementasi sadar wisata dan sapta pesona dalam pengembangan desa wisata 2. Mengembangkan potensi, kapasitas dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan pengelolaan desa wisata 3. Menguatkan kelembagaan desa dan kelompok sadar wisata. 4. Meningkatkan motivasi serta mendorong kreativitas dan inovasi masyarakat dalam pengembangan produk dan pengelolaan produk desa wisata berbasiskan kearifan lokal. 6 Peningkatan Pelayanan Sarana Dan Prasarana Pendukung 1. Meningkatkan ketersediaan, keragaman, kecukupan kapasitas dan kenyamanan moda transportasi sebagai sarana pergerakan wisatawan menuju desa wisata 2. Mengembangkan dan meningkatkan kemudahan akses terhadap prasarana transportasi sebagai simpul pergerakan menuju desa wisata dan pergerakan di dalam dan antar desa wisata 3. Mengembangkan dan meningkatkan jaringan dan kualitas jalur bersepeda dan trekking 4. Mengembangkan jaringan distribusi dan kapasitas pelayanan air bersih, energi (listrik dan gas) dan telekomunikasi) 5. Mengembangkan jaringan, kapasitas sarana dan prasarana, dan manajemen persampahan termasuk mendorong usaha-usaha pengelolaan sampah berbasis masyarakat
  • 26. Section Break Insert the Subtitle of Your Presentation TERIMA KASIH

Editor's Notes

  1. Gabungkan