HFMEA atau FMEA di Puskesmas merupakan salah satu alat manajemen risiko yang cukup lengkap dan mudah digunakan, termasuk untuk mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien di fasiltas layanan kesehatan.
Catatan: diperlukan diklat khusus untuk melatih kemampuan staf melakukan FMEA.
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfMuh Saleh
Enam pilar Transformasi Kesehatan terdiri dari Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
HFMEA atau FMEA di Puskesmas merupakan salah satu alat manajemen risiko yang cukup lengkap dan mudah digunakan, termasuk untuk mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien di fasiltas layanan kesehatan.
Catatan: diperlukan diklat khusus untuk melatih kemampuan staf melakukan FMEA.
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfMuh Saleh
Enam pilar Transformasi Kesehatan terdiri dari Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
Sasaran Mutu adalah Target dari Masing Masing Bagian / departemen yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu,
Sasaran Mutu harus mempunyai Syarat...
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).
Software Psikogram adalah software psikotes yang membantu pekerjaan Anda dalam membuat laporan hasil tes psikologi yang otomatis berformat laporan psikogram siap untuk di print.
Instrumen Monev Rakerkesnas 2016 untuk KabupatenMuh Saleh
Instrumen Monitoring dan Evaluasi Resolusi Rakerkesnas untuk Provinsi.
Semoga dengan Instrumen ini semakin meningkatkan kualitas Pembangunan Kesehatan di Indonesia
Sasaran Mutu adalah Target dari Masing Masing Bagian / departemen yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu,
Sasaran Mutu harus mempunyai Syarat...
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).
Software Psikogram adalah software psikotes yang membantu pekerjaan Anda dalam membuat laporan hasil tes psikologi yang otomatis berformat laporan psikogram siap untuk di print.
Instrumen Monev Rakerkesnas 2016 untuk KabupatenMuh Saleh
Instrumen Monitoring dan Evaluasi Resolusi Rakerkesnas untuk Provinsi.
Semoga dengan Instrumen ini semakin meningkatkan kualitas Pembangunan Kesehatan di Indonesia
Paparan Dasar - Dasar Jabfung Adminkes dan Materi Jabatan Fungsional Adminkes pada Pelatihan Jabatan Fungsional Adminkes di BBPK Ciloto
Credit : dr. Agung Romilian
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan Sebagai Upaya
Peningkatan Kualitas Tenaga Kesehatan di Kab.Sukabumi
Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi
Sukabumi, 23-24 Juli 2018
2. UTAMA
MADYA
PRATAMA
JABATAN
PIMPINAN TINGGI
ADMINSTRATOR
Eselon III
PENGAWAS
Eselon IV
PELAKSANA
Eselon V dan
JF umum
JABATAN ADMINISTRASI
(TUSI PELAYANAN PUBLIK & ADM-PEM)
JABATAN FUNGSIONAL
(TUSI-PELAYANAN FUNGSIONAL)
KEAHLIAN/KETRAMPILAN
Utama
Madya
Muda
Pertama
KEAHLIAN
Penyelia
Mahir
Terampil
Pemula
KETERAMPILAN
1
3
2
3. REGULASI Uji Kompetensi Jabatan Fungsional
Dasar :
1. Permenkes No. 18 Tahun 2017 tentang Uji
Kompetensi
2. Permenkes No. 42 Tahun 2017 tentang Inpasing
3. Permenkes No.43 Tahun 2017 tentang Penyusunan
Formasi Jabatan Fungsional
6. INSTANSI PEMBINA JABFUNG DI LINGKUNGAN KEMENKES RI
(PMK No.60 THN 2016)
Kemenkes
Puskat
Mutu
Unit
pembina
Unit
kepegawai-an
Unit
Pelatih-an Penilaian
Angka Kredit
Pengembangan Jabatan
Fungsional
Koordinator Uji Kompetensi
7. 7
Kelompok Tenaga Kesehatan
PP No 32 Tahun 1996
Tentang Tenaga Kesehatan
UU No 36 tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan
Pasal 11
(1) `Tenaga kesehatan terdiri dari :
a. tenaga medis;
b. tenaga keperawatan;
c. tenaga kefarmasian;
d. tenaga kesehatan masyarakat;
e. tenaga gizi;
f. tenaga keterapian fisik;
g. tenaga keteknisian medis.
a. Tenaga medis meliputi dokter dan
dokter gigi.
b. Tenaga keperawatan meliputi perawat
dan bidan.
c. Tenaga kefarmasian meliputi apoteker,
analis farmasi dan asisten apoteker.
d. Tenaga kesehatan masyarakat meliputi
epidemiolog kesehatan, entomolog
kesehatan, mikrobiolog kesehatan,
penyuluh kesehatan, administrator
kesehatan dan sanitarian.
e. Tenaga gizi meliputi nutrisionis dan
dietisien.
f. Tenaga keterapian fisik meliputi
fisioterapis, okupasiterapis dan terapis
wicara.
g. Tenaga keteknisian medis meliputi
radiografer, radioterapis, teknisi gigi,
(1) Tenaga Kesehatan dikelompokkan ke dalam:
a. Tenaga Medisdokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter
gigi spesialis
b. Tenaga psikologi klinis psikologi klinis
c. keperawatan berbagai jenis perawat perawat kesehatan
masyarakat, perawat kesehatan anak, perawat maternitas,
perawat medikal bedah, perawat geriatri, dan perawat kesehatan
jiwa
d. Tenaga Kebidanan bidan.
e. Tenaga Kefarmasian apoteker dan tenaga teknis kefarmasian
yaitu sarjana farmasi, ahli madya farmasi, dan analis farmasi.
f. Tenaga kesehatan masyarakat epidemiolog kesehatan, tenaga
promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan
kerja, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga
biostatistik dan kependudukan, serta tenaga kesehatan
reproduksi dan keluarga
g. Tenaga kesehatan lingkungan sanitasi lingkungan, entomolog
kesehatan, dan mikrobiolog kesehatan
h. Tenaga Gizi nutrisionis dan dietisien
i. keterapian fisik fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara,
dan akupunktur
j. Tenaga keteknisian medis perekam medis dan informasi
kesehatan, teknik kardiovaskuler, teknisi pelayanan darah,
refraksionis optisien/optometris, teknisi gigi, penata anestesi,
terapis gigi dan mulut, dan audiologis
k. Tenaga teknik biomedika radiografer, elektromedis, ahli
teknologi laboratorium medis, fisikawan medis, radioterapis, dan
ortotis prostetis
l. Tenaga kesehatan tradisional tenaga kesehatan tradisional
8. KEWAJIBAN
KEWAJIBAN PEJABAT
FUNGSIONAL
Melaksanakan tugas
pokok
Mencatat dan
menginventarisir
Mengumpulkan bukti fisik
hasil pelaksanaan kegiatan
pelayanan/pekerjaan
sehari-hari sebagai dasar
untuk pengumpulan angka
kredit
MENGIKUTI
KETENTUAN
LAINNYA !
KEWAJIBAN
Tugas
lain
yang
diperint
ahkan
oleh
atasan
10. 1.Kompetensi
manajerial,
diukur dari
tingkat
pendidikan,
pelatihan
struktural atau
manajemen, dan
pengalaman
kepemimpinan.
2.Kompetensi
Teknis,
diukur dari
tingkat dan
spesialisasi
pendidikan,
pelatihan teknis
fungsional, dan
pengalaman
bekerja secara
teknis.
3.Kompetensi
Sosial
Kultural,
diukur dari
pengalaman
kerja berkaitan
dengan
masyarakat
majemuk dalam
hal agama, suku,
dan budaya
sehingga
memiliki
KOMPETENSI ASN
13. Latar Belakang
UU ASN
Nomor 5 tahun 2014
.
PermenPAN no.
28/2013
(T. Elektromedis)
PermenPAN
no.29/2013
(Radiografer)
PermenPAN
no. 23/2014
(Perawat Gigi)
PermenPAN
no. 25/2014
(Perawat)
PermenPAN
no.30/2013
(Perekam Medis)
Pengembangan karier Pegawai Negeri
Sipil dilakukan berdasarkan kualifikasi,
kompetensi, penilaian kinerja, dan
kebutuhan Instansi Pemerintah.
untuk meningkatkan
kompetensi dan
profesionalisme yang akan naik
jenjang jabatan
PermenPAN
no. 47/2013
(13/2013)
Pembimbing
Kesja
17. Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja
Permenpan dan reformasi Birokrasi RI
Nomor 47 tahun 2013 perubahan atas
PermenPAN dan RB nomor 13 tahun
2013 tentang Jabfung Pembimbing
Kesja dan Angka Kreditnya
Pasal 36
(1) PNS yang pada saatditetapkan
PermenPAN dan RB ini telah dan masih
melaksanakan tugas di bidang kesehatan
kerja berdasarkan keputusanpejabat yang
berwenang, dapat disesuaikan (di –
inpassing) dalam jabfung Pembimbing
Kesja, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/D
IV/ Sarjana Terapan di bidang kesehatan;
b. Pangkat paling rendah Penata Muda, Gol
ruang II/a
c. Mengikuti dan lulus uji kompetensi; dan
d. Prestasi kerja paling kurang bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun teralhir.
2
1
21. Uji Kompetensi Jabatan Fungsional
Untuk memberikan
pengakuan terhadap
kompetensi jabatan
fungsional kesehatan
menjadi bahan
pertimbangan untuk
kenaikan jenjang
jabatan.
22. PENANGGUNG JAWAB
KOORDINATOR
Penyelenggara Uji
PUSKAT MUTU
UNIT PEMBINA
Instansi Pengguna
Pusat
Instansi
Pengguna
Unit Jabfungkes
K/LPNK
DINKES
PROVINSI
DINKES
KABUPATEN
UPT PUSAT
Instansi
Pengguna Instansi
Pengguna
Pejabat Fungsional Kesehatan
23. Kegiatan penyiapan Ujikom yang telah dilakukan tahun
2018
Pertama
Kedua
Ke tiga
Ke Empat
Ke lima 5. Pelaksanaan Ujikom
4. Penyusunan
Instrumen uji portofolio,
tempat
penyelenggaraan uji
dan tim penguji
1. Pertemuan Pengelola
Jafung Tk Provinsi
(Permenkes ttg
Penyelenggaraan Uji
Kom kenaikan jenjang
jabatan)
2. Sosialisasi,
koordinasi,
Seleksi
Penetapan Tim
Penguji dan
Pengajuan
Proposal
Ujikom Ke
Kemenkes
3. Sosialisasi kepada
peserta jabfung
24. Tugas Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Membuat rencana
penyelenggaraan
Membentuk tim
penguji
kabupaten/kota
Membuat surat
pengajuan
pelaksanaan uji ke
Dinkes Provinsi &
Puskatmutu
Memfasilitasi
pelaksanaan uji
Menerbitkan sertifikat
uji bagi pejabat
fungsional yang diuji
di tk. Kab/Kota
Melakukan pencataan
dan pelaporan
Membuat BAP
Melakukan Monev
25. Pembentukan Penetapan panitia pelaksana uji
Bidang Perencanaan
• Membuat Perencanaan
• Melakukan identifikasi calon
peserta dan tim penguji
• Perencanaan anggaran
• Perencanaan pengujian &
• Perencanaan pembinaan
Bidang Sistem Informasi
• Pemegang akun sebagai penyelenggara uji
• Melakukan updating data
• Memverifikasi data calon peserta uji
• Mengirimkan proposal penyelenggaraan uji
• Mengirimkan BAP
• Menerima nomor sertifikat
Bidang Pembinaan & Pengawasan
• Melakukan monev perencanaan,
pelaksanaan, pelaporan,
• Melakukan monev tim penguji
• Pembinaan dan pengawasan kasus
• Memberikan rekomendasi dan masukan
• Memberikan masukan terhadap pemberian
sanksi
Sekretariat
• Mengumpulkan berkas portofolio
• Melakukanpersiapan alat & bahan
• Menjadwalkan pelaksanaan uji
• Menginformasikan pelaksanaan uji
• Pengaturan jadwal, sarana
• Melakukan dokumentasi
• Mencetak serifikat uji
27. Syarat Peserta Uji Kompetensi
– Sekurang kurangnya sudah memangku jenjang jabatan
fungsional sebelumnya selama 1(satu) tahun;
– Memiliki Surat Keputusan jabatan fungsional jenjang
terakhir;
– Prestasi kerja paling kurang bernilai baik selama satu
tahun terakhir yang dibuktikan dengan Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP); dan
– Memiliki Surat rekomendasi dari pimpinan unit kerja
untuk mengikuti uji kompetensi jabatan fungsional
kesehatan
28. Materi dan Metode Uji Kompetensi
• Materi uji kompetensi mengacu pada butir butir kegiatan jabatan
fungsional kesehatan
• Metode uji, dapat berupa :
a. Portofolio Wajib
b. Uji Tulis
c. Uji Lisan
d. Uji Praktik
Pilihan
29. Waktu dan Tempat Uji Kompetensi
• Pelaksanaan Uji dilakukan secara periodik (memperhatikan periode kenaikan
pangkat)
• Tempat Uji dapat disesuaikan dengan instansi tempat pejabat fungsional
bekerja atau instansi pembinanya, dapat berupa :
a. Unit Pembina
b. Dinkes Provinsi
c. Dinkes Kab/Kota
d. UPT Kementerian Kesehatan
e. Klinik/Poliklinik Kementerian/Lembaga selain Kemenkes
f. Institusi dan atau Faskes lain
g. Tempat lain yang ditunjuk atau ditetapkan oleh penyelenggara
30. Pembiayaan
• Pembiayaan ini dibebankan pada Anggaran dan Belanja Negara,
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi, Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota, dan sumber dana
lainnya yang sah dan tidak mengikat sesuai tugas masing – masing
instansi penyelenggara uji kompetensi sesuai Permenkes 18 tahun
2017.
• Setiap instansi pengguna Jabatan fungsional merencanakan dan
menganggarkan biaya untuk penyelenggaraan uji.
31. www.themegallery.com
Mekanisme Uji Kompetensi
Updating
data
Jabfung
Pendaftaran
E - ukom
Ujian
Verifikasi calon
peserta uji
Menetapkan :
a. Peserta Uji
b. Tim Penguji
c. Panitia/sekretari
at pelaksana
d. Admin E Ukom
e. Tempat, &
waktu uji
Mengorganisasik
an Pelaksanaan
uji
Ditetapkan
sebagai tim
penguji
Memberikan
konsultasi kepada
peserta dan
menetapkan
metode uji
Menguji &
menentukan
kelulusan
Konsultasi dengan
tim penguji
Peserta
Penyelenggara
Penguji
Membuat
laporan uji
Membuat
BAP
Pemutakhiran
Instrumen
Lulus
Tidak
Lulus
Sertifikat
Ujian
ulang I
Lulus
Tidak
Lulus
Ujian
ulang II
Lulus
Tidak
Lulus
Peningkatan
Kemampuan
Mendapatkan
Nomor
sertifikat
Dicetak &
ditandatangani
Menyiapkan
materi uji,
instrumen
penilaian
32. Organisasi Penyelenggara Uji Kompetensi
Admin
Dinkes
Kab/kota
Admin K/L
selain
kemenkes
Admin tiap
UPT
Kemenkes
PUSKATMUTU
K/L selain
Kemenkes
Dinkes
Kab/Kota
UPT Dinkes
Kab/Kota
UPT Dinkes
Prov
UPT
P
E
J
A
B
A
T
F
U
N
G
K
E
S
Unit Pembina
O
R
G
A
N
I
S
A
S
I
P
E
N
Y
E
L
E
N
G
G
A
R
A
Dinkes Prov
UPT
Kemenkes
Admin
Dinkes
Prov
Admin tiap
unit
pembina
33. Pengajuan Rekomendasi Penyelenggaraan Uji
2 minggu
3 Minggu
PUSKATMUTU
Dinkes
Prov
Puskesmas,
RSUD, UPT
kab/kota
Unit Pembina
P
R
O
P
O
S
A
L
P
E
N
Y
E
L
E
N
G
G
A
R
A
A
N
U
J
I
Dinkes Kab/Kota
2 minggu
3 minggu
Batas waktu
verifikasi
UJI
KOMPETE
NSI
Rekomendasi
penyelenggaraan
uji
Mengorganisasikan
penyelenggaran uji*
Mengorganisasikan
penyelenggaran uji *
Dok.
Perencanaan
*mengorganisasikan pelaksanaan uji dalam
hal waktu, tempat, materi, metode, tim
penguji, peserta uji, fasilitas dan lain lain dan
apakah penyelenggaraan dilakukan di
satu/beberapa tempat & waktu
UPT
Kemenkes
34. Verifikasi & Validasi Data Calon Peserta Uji
PUSKATMUTU
K/L selain
Kemenkes
Instansi Pengguna
Unit Pembina
O
R
G
A
N
I
S
A
S
I
P
E
N
Y
E
L
E
N
G
G
A
R
A
Dinkes
Prov/Kab/
Kota
UPT
Kemenk
es
Validasi
Verifikasi
& Validasi
Verifikasi
& Validasi
Registrasi Online
Nomor
Ujian
Pejabat Fungsional
Tim
Penguj
i
Verifikasi
& Validasi
35. Berita Acara Pelaksanaan Uji Kompetensi
3 Minggu
PUSKATMUTU
Dinkes
Prov
Unit Pembina
S
E
R
T
I
F
I
K
AT
U
J
I
K
O
M
P
E
T
E
N
S
I
Dinkes
Kab/Kota
2 minggu
3 minggu
Batas waktu
verifikasi
Nomor Serifikat
BAP &
Laporan Uji
Kompetensi
Instansi
Pengguna
Pejabat Fungsional
Sertifikat
Dicetak &
Ditandatangani
36. Contoh Pengorganisasian Waktu verifikasi Penyelenggaraan
Uji Kompetensi
KP
Oktober
2018
KP April
2019
Verifikas
i
Provinsi
Verifikasi
Kab/Kota
Verifikasi
Pimpinan
Instansi
Pengguna
Verifikasi
Kab/Kota
Verifikasi
Pimpinan
Instansi
Pengguna
Verifikas
i
Provinsi
Verifikasi
Unit
pembina
Verifikasi
Unit
pembina
Pelaksanaa
n UK Juli -
Agustus
Pelaksanaa
n UK bulan
Desember -
Februari
15 mei
– 7 juni
Rekomenda
si
Puskatmutu
Rekomenda
si
Puskatmutu
1 – 7
april
8 – 22
april
23 April
– 14
mei
8 - 30
juni
8 – 30 des
15 nov – 7
des
23 oktober
– 14 nov
8 - 22
oktober
1-7
oktober
37. www.themegallery.com
Mekanisme Penyelenggara Uji
Melakukan Mapping
pejabat fungsional kes
Identifikasi
pejabat
fungsional
kesehatan yg
akan naik jenjang
Mengeluarkan
sertifikat uji
Menetapkan calon
peserta uji
Menunjuk
dan
menetapkan
tim penguji
Menyiapkan
peralatan, sarana
& prasarana uji
Merencanakan
dan
mengalokasikan
anggaran biaya
Mempersiapkan
tempat uji
Memberikan peningkatan pengetahuan
dan kemampuan bagi peserta yg sdh dua
kali tdk lulus uji
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Menyelenggarakan uji
12
Membuat &
menyampaikan proposal
penyelenggaraan uji ke
Puskatmutu
Mendapatkan surat rekomendasi
penyelenggaraan uji & user id &
password akun penyelenggara &
tim penguji
Memverifikasi online
data calon peserta uji
berdasarkan dokumen
13
14
15
Membuat BAP uji kompetensi
dan meminta nomor sertfikat ke
puskatmutu
Melakukan verifikasi data
pejabat fungsionall
38. www.themegallery.com
Mekanisme Peserta Uji
Mempersiapkan
berkas administrasi
Mengajukan
permohonan ke
pimpinan instansi
pengguna
Melakukan updating
online jabfung
Menyiapkan
berkas
portofolio
Mencetak
bukti
pendaftaran
a. Konsultasi
dengan tim
penguji
Mendapatkan
sertifikat bila
lulus
Pelaksanaan uji
Uji ulang ke dua
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Uji ulang pertama
Tidak Lulus
Tidak Lulus
Lulus
Tidak Lulus
Peningkatan pengetahuan
dan kemampuan
Mendaftar uji
kompetensi
online
b. Diberikan
kartu ujian oleh
tim penguji
Lulus
Lulus
Mendapatkan
sertifikat bila
lulus
39. Materi Uji
Materi Uji Kompetensi jabatan
fungsional kesehatan mengacu
pada butir butir kegiatan jenjang
jabatan yang sedang dipangku dan
jenjang yang akan dipangku sesuai
dengan peraturan perundangan.
(Permenkes Nomor 18 tahun 2017)
40. Metode Uji Kompetensi
• Metode uji, dapat berupa :
a. Portofolio Wajib
b. Uji Tulis
c. Uji Lisan
d. Uji Praktik
Pilihan
41. Metode Uji Portofolio
Laporan lengkap
segala aktifitas
seseorang yang
dilakukannya
yang menunjukan
kecakapan
pejabat fungsional
kesehatan
Digunakan sebagai salah
satu cara penilaian yang
mampu mengungkap
pencapaian standar
kompetensi dan
kompetensi dasar setiap
pejabat fungsional
kesehatan
Dapat merefleksi
pelayanan yang
diberikan, dapat
menunjukan
kemampuan, memberi
gambaran atas apa
yang dilakukan pejabat
fungsional kesehatan
dan sebagai bukti
otentik
Portofolio
42. Komponen penilaian portofolio
Komponen Utama
Komponen Tambahan
Komponen Utama adalah bukti Pelayanan/asuhan
Penilaian komponen pelayanan/asuhan ini mengacu dari butir
kegiatan jabatan fungsional dengan kriteria:
a. 75% - 80% komponen pelayanan/asuhan berasal dari
kompetensi pada jenjang yang sedang dipangkunya
dan
b. 20% - 25% komponen pelayanan/asuhan berasal dari
kompetensi yang akan dipangkunya
a. Pelatihan
b. Karya Pengembangan profesi
c. Penghargaan yang relevan dibidang kesehatan
44. Contoh instrumen portofolio JF Perawat
N
o
Unit Kompetensi Definisi Operasional Jumla
h
dokum
en
Jenis
bukti
Target
kompe
tensi
1 Melakukan pengkajian
keperawatan dasar pada
individu.
Melakukan pengumpulan data pada klien dengan
tingkat ketergantungan minimal tanpa risiko, melalui
anamnesis dan pemeriksaan fisik head to toe,
menilai riwayat kesehatan dan perkembangan
penyakit/masalah kesehatan, norma, perilaku dan
kebiasaan seseorang.
3 loogbook 20
2 Melakukan intervensi
keperawatan dalam
pemenuhan kebutuhan
dasar manusia: oksigenasi
sederhana.
Memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan gangguan pemenuhan oksigen dengan kasus
sederhana, sehingga pemberian oksigen hanya
dengan nasal dan sungkup sederhana.
3 loogbook 10
3 Melakukan intervensi
keperawatan dalam
pemenuhan kebutuhan
dasar manusia: cairan
elektrolit.
Penatalaksanaan tindakan keperawatan pada pasien
dengan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
menghindari terjadinya dehidrasi, gangguan
elektrolit diberikan melalui parenteral.
3 loogbook 10
Jenjang saat ini : Terampil
Rumah Jabatan : Puskesmas
45. Lanjutan
No Unit Kompetensi Definisi Operasional Jumlah
dokume
n
Jenis
bukti
Target
kompete
nsi
4 Melakukan intervensi
keperawatan yang berkaitan
dengan komunikasi.
Komunikasi dengan menggunakan prinsip dan
teknik komunikasi terapeutik, antar perawat-
klien tanpa hambatan komunikasi.
3 loogbook 10
5 Melakukan dokumentasi
terhadap proses asuhan
keperawatan.
Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan
keperawatan pada pasien.
3 loogbook 10
6 Memfasilitasi penggunaan alat
pengaman atau pelindung fisik
pada pasien untuk mencegah
risiko cedera pada individu
dalam rangka upaya preventif.
Memfasilitasi klien dengan menyediakan alat
pengaman (APD, bedplang, screen, dll) sesuai
dengan kebutuhan klien untuk mencegah
cedera pada pasien serta mencegah
penularan/infeksi silang dari dan terhadap
perawat
3 loogbook 10
7 Melakukan intervensi
keperawatan dalam
pemenuhan kebutuhan dasar
manusia: nutrisi enteral.
Memberikan makan dalam bentuk cair dan
minum melalui selang atau pipa NGT kepada
klien yang tidak mampu makan secara normal.
3 loogbook 10
8 Melakukan intervensi
keperawatan dalam
pemenuhan kebutuhan dasar
manusia: nutrisi parenteral.
Memberikan nutrisi berupa cairan infus yang
dimasukan ke dalam tubuh melalui darah vena
baik sentral (untuk nutrisi parenteral total) atau
vena perifer (untuk nutrisi parenteral parsial).
3 loogbook 10
24
46. Lembar checklist penilaian metode uji portofolio Uji kompetensi jabatan fungsional
Jenjang Jabatan saat ini :
Jenjang jabatan yang akan dipangku :
Rumah Jabatan : Puskesmas
:
No Unit Kompetensi Definisi
Operasional
Jumlah
Dokumen yang
dipersyaratkan
Varibel Penilaian dokumen
yang
memenuhi 4
variabel
M V A T
1
2
3
4 dan seterusnya
Jumlah Total a b
Nilainya adalah (c) = b/a Kemudian bobot 80 % dari komponen utama,
sehingga nilai nya adalah = C x 80% = D
1 2
47. Ketentuan
Memadai kesesuaian antara jumlah dokumen yang dipersyaratkan dengan
ketersediaan dokumen portofolio yang ada
Valid Bukti asuhan /pelayanan yang dilakukan dibuktikan dengan
dokumen/loogbook yang telah diverifikasi ditandai dengan tanda tangan
dan nama jelas atasan langsung atau ketua tim pelaksana atau
penanggung jawab asuhan.
Asli a. Untuk bukti asuhan/pelayanan, dokumen yang dinilai merupakan bukti
asli dari asuhan / tindakan yang dilakukan yang berupa laporan
portofolio yang diserahkan ke penguji,
b. Untuk sertifikat pelatihan, dokumen berupa sertifikat asli dan dapat
ditunjukkan kepada penguji pada saat ujian.
Terkini laporan pekerjaan dalam kurun waktu paling lama 5 tahun sejak ditetapkan
dalam SK jenjang Jabfung terakhir sampai dengan pelaksaan ujian
49. Pelatihan
Adalah kegiatan pelatihan yang pernah diikuti oleh pejabat fungsional
dalam rangka pengembangan dan/atau peningkatan kompetensi
selama melaksanakan tugas pelayanan kesehatan di seluruh instansi
atau fasilitas pelayanan kesehatan.
Pelatihan dilengkapi dengan laporan singkat hasil pelatihan
yang meliputi : tujuan diklat, materi diklat dan manfaat diklat
untuk perbaikan pelayanan kesehatan.
Bukti fisik komponen pelatihan ini berupa sertifikat atau piagam
asli yang dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara yang syah.
1
2
3
50. 45%
20%
10%
25%
Komponen Tambahan :
Sertifikat Pelatihan
Kabupaten/
Kota/ Instansi
Nasional
Skor Penilaian Sertifikat Pelatihan yang Relevan berdasarkan Lembaga
yang mengeluarkan
Provinsi
Internasional
40
30
10
20
51. Karya Pengembangan Profesi
Apabila pejabat fungsional
kesehatan mempunyai karya tulis
yang berupa artikel yang dimuat
pada jurnal ilmiah dan atau tulisan
ilmiah popular yang dimuat pada
majalah, tabloid, koran, news
letter, bulletin,
52. Artikel
Buku
Modul Diklat
Laporan
Penelitian
Skor Penilaian Karya Pengembangan Profesi yang Relevan
berdasarkan kriteria
Penilaian Karya Pengembangan Profesi
Jurnal terakreditasi (50)
Jurnal tdk terakreditasi (30)
Internasional (40), Nasional
(30), Provinsi (20), dan
Kabupaten/Kota (10)
Kualitas Modul Baik (50)
Kualitas Kurang Baik(20)
Sebagai ketua (50)
Sebagai anggota (40)
Karya Teknologi
Tepat Guna
Internasional (50)
Nasional (40)
Provinsi (30)
Kabupaten/Kota (20)
Tingkat Instansi (10)
53. 45%
20%
10%
25%
Komponen Tambahan : Penghargaan yang
relevan bidang kesehatan
Kabupaten/
Kota/ Instansi
Nasional
Skor Penilaian Sertifikat Pelatihan yang Relevan berdasarkan Lembaga
yang mengeluarkan
Provinsi
Internasional
40
30
10
20
54. Ketentuan
Batas kelulusan minimal ≥ 70 dari
nilai total keseluruhan dengan
komposisi 80% dari komponen utama
dan 20% dari komponen tambahan
Komponen utama wajib dilakukan
dan komponen tambahan tidak
diwajibkan, dan dapat memilih
diantara 3 pilihan (Pelatihan
dan/atau, karya pengembangan
profesi dan/atau penghargaan yang
relevan di bidang kesehatan)
[Image Info] www.wizdata.co.kr - Note to customers : This image has been licensed to be used within this PowerPoint template only. You may not extract the image for any other use.
55. Penilaian Total
• Komponen Utama 80% = D
• Komponen Tambahan 20% = E
100% = F
Lulus bila F ≥ 70
Tidak Lulus bila F < 70
www.themegallery.com
57. ALUR PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
Sosialisasi Uji Kompetensi Jabfung
Kesehatan kepada Pemangku jabatan
fungsional yang akan mengikuti Uji
kompetensi untuk kenaikan jenjang
periode April 2018
•Waktu : 03 Mei 2018 & 25 Juni 2018
Memeriksa kelengkapan dokumen
administrasi calon peserta dan
menetapkan calon peserta uji yang
telah memenuhi persyaratan
•Waktul: 11 Mei 2018
• 2 s/d 3 Juli 2018
Persiapan pelaksanaan Uji
kompetensi
• Menetapkan Tim Penguji
• Menetapkan Tim
pelaksana
• Menyiapkan Instrumen uji
• Merencanakan alokasi
anggaran
• Pemanggilan peserta
• Menyiapkan tempat,
sarana dan prasarana
Waktu : 07-10 Mei 2018
25-28 Juni 2018
Pemetaan pemangku
jabatan fungsional
kesehatan yang akan
mengikuti Uji kompetensi
untuk kenaikan jenjang
periode Oktober 2018
• Waktu : 30 April 2018
Membuat rencana serta
Membentuk tim penguji
dan pelaksana uji
penyelenggaraan ujikom
Jafungkes
• Waktu: 30 April 2018 1.
3
6
2
5
Proses penerbitan sertifikat uji
kompetensi
• Waktu : Juli 2018
9
Membuat proposal dan surat
pengajuan penyelenggaraan uji
kompetensi dan menyampaikan
kepada unit Pembina
• Waktu : 07 s/d 10 Mei 2018 4
Pelaksanaan uji kompetensi
(setelah mendapat rekomendasi
dari Puskat Mutu SDMK )
• Waktu : 4 s/d 6 juli 2018 7
Menyampaikan berita acara
pelaksanaan Ujikom dan
meminta nomor sertifikat ke
Puskat Mutu SDMK
(Waktu : 16-18 Juli 2018)
8
57