2. 1. Pengertian Nasakh-Mansukh
Nasakh dalam syari’at islam artinya: menghilangkan atau merobah
hukum. Beberapa nasakh menjadi perbincangan dan perbedaan pendapat
dikalangan mufassirin. Ayat- ayat yang Mansukh itu mencapai sekitar 300 ayat.
Adapun secara etimologi (bahasa) terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama
mengenai makna Nasakh, karena kata tersebut memiliki makna lebih dari satu.
Salah satunya artinya menghilangkan atau meniadakan. Sedangkan secara
Terminologi (istilah) nasakh dikategorikan pada dua kategori yaitu:
Mutaqaddimin dan Mutaakhirin.
3. 2. Syarat-Syarat Nasakh dan Mansukh
Menurut Al-Qaththan syarat-syarat Nasakh dibagi 3 Sbb:
1.Hukum yang di Nasakh itu adalah hukum syar’i
2.Dalil mengenai terhapus nya hukum tidak terikat dengan waktu tertentu
3.Dalil mengenai terhapusnya hukum berupa khitab yang datang sesudah dinasakh hukumnya
Menurut Al-zarqany syarat-syarat Nasakh Sbb:
1. Hukum yang dinasakh adalah hukum syara’
2.Dalil penghapusan hukum adalah dalil syara’
3.Dalil yang menghapus datangnya lebih akhir daripada dalil hukum pertama yang tidak muttasil
4.Diantara kedua dalil itu ada pertentangan yang hakiki.
4. 3.Pembagian Nasakh dan Mansukh
● Nasakh Al-Qur'an dengan Al-
Qur'an
● Nasakh Al-Qur’an dengan
Assunnah
● Nasakh Sunnah dengan Al-
Qur'an
● Nasakh Sunnah dengan
Sunnah
5. 4 .Fungsi Nasakh dan Mansukh
Adapun fungsi Nasakh dan Mansukh adalah sebagai perangkat untuk
membedakan kandungan hukum dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang dianggap
bertentangan antara yang satu dengan yang lain.Dan juga fungsi lainnya adalah
satu bentuk cara dari sekian banyak nya yang bersifat menjelaskan Al-Qur’an.Dan
fungsi lainnya agar pengetahuan tentang hukum tidak menjadi kacau dan kabur .