Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi tuberkulosis sebagai masalah kesehatan global. Kasus dan kematian akibat TB terus meningkat karena komitmen, dana, dan sistem pelayanan kesehatan yang kurang memadai, serta dampak pandemi HIV dan munculnya TB yang resisten obat. Dokumen ini juga menyoroti situasi TB di Indonesia yang menjadi penyebab kematian infeksi nomor satu dengan kasus baru dan kematian yang sangat tinggi.
Hepatitis Virus adalah penyakit menular yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan peradangan serta kerusakan hati.
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan menular melalui droplet. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi primer maupun pasca-primer, yang dapat menimbulkan peradangan dan pembentukan granuloma. Gejala klinis tuberkulosis paru antara lain batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum.
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi tuberkulosis sebagai masalah kesehatan global. Kasus dan kematian akibat TB terus meningkat karena komitmen, dana, dan sistem pelayanan kesehatan yang kurang memadai, serta dampak pandemi HIV dan munculnya TB yang resisten obat. Dokumen ini juga menyoroti situasi TB di Indonesia yang menjadi penyebab kematian infeksi nomor satu dengan kasus baru dan kematian yang sangat tinggi.
Hepatitis Virus adalah penyakit menular yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan peradangan serta kerusakan hati.
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan menular melalui droplet. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi primer maupun pasca-primer, yang dapat menimbulkan peradangan dan pembentukan granuloma. Gejala klinis tuberkulosis paru antara lain batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang standar pelayanan minimal rumah sakit dan indikator untuk mengukur kinerja rumah sakit seperti input, proses, output, dan outcome.
2. Juga membahas tentang penghitungan efisiensi rumah sakit seperti bed occupancy rate, length of stay, dan bed turn over.
3. Selain itu juga membahas tentang peraturan internal rumah sakit atau hospital by laws.
Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A, B, C, D atau E. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak ada gejala hingga demam, nyeri perut, dan kuningnya kulit. Hepatitis dapat ditularkan melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi, berbagi jarum suntik, atau kontak darah. Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan darah dan biopsi hati.
1.050
Fasilitas Kesehatan tk
Sekunder/Lanjutan:
• RS Pratama: 1.050
• RS Kelas C: 1.000
Fasilitas Kesehatan tk
Tersier/Ujung:
• RS Kelas B: 300
• RS Kelas A: 100
• Rujukan Nasional: 20
28
Perjanjian Kerja Sama (PKS)
SISTEM RUJUKAN
- Rujukan dari faskes primer ke lanjutan
- Rujukan dari lanjutan ke ujung
-
Dokumen tersebut membahas tentang demam tifoid, penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang ditandai dengan gejala demam dan nyeri perut. Penanganannya meliputi pemberian antibiotik seperti kloramfenikol, diet, istirahat, dan pencegahan penyebaran bakteri penyebab penyakit.
Dokumen tersebut membahas konsep investigasi KLB/wabah pada manusia dan hewan, termasuk definisi, kriteria, tujuan, alasan dilakukan, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB/wabah."
Dokumen tersebut membahas tentang diare, yaitu penyakit perubahan tinja menjadi cair yang biasanya terjadi 3 kali sehari. Diare merupakan penyebab kematian terbesar pada balita di negara berkembang dan membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang penyebab, gejala, komplikasi dehidrasi, pengobatan, dan pencegahan diare.
1. Terdapat perubahan fisiologi, farmakokinetik, dan farmakodinamik pada lansia yang mempengaruhi penggunaan obat. Perubahan ini terjadi karena proses penuaan.
2. Perubahan farmakokinetik meliputi penurunan absorpsi, distribusi, dan metabolisme obat di tubuh. Perubahan farmakodinamik menyebabkan ketergantungan obat meningkat.
3. Penggunaan obat pada lansia perlu memperhatikan perubahan fisiolog
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyakit hepatitis, termasuk pengertian, penyebab, gejala, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan untuk hepatitis A, B, C, dan D. 2. Hepatitis merupakan radang hati yang disebabkan oleh virus atau zat beracun seperti alkohol, yang dapat menyebabkan kerusakan hati dan bahkan kanker hati. 3. Pemeriksaan penunjang untuk hepatitis meliputi tes fungsi hat
Dokumen tersebut merupakan makalah pendek tentang ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). ISPA adalah infeksi pada organ pernapasan yang disebabkan oleh masuknya kuman ke tubuh dan berlangsung kurang lebih 14 hari. Penyebabnya antara lain virus, bakteri, dan jamur. Gejalanya bervariasi dari ringan seperti batuk dan pilek hingga berat seperti demam tinggi dan kesulitan bernapas. Pencegahan ISPA meliputi pol
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Dokumen tersebut membahas tentang askep diare yang mencakup definisi, epidemiologi, penyebab, cara penularan, sindroma klinis, tujuan terapi, dan strategi pengobatan diare secara umum yang meliputi rehidrasi oral, kemoterapi, dan obat pendukung.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang standar pelayanan minimal rumah sakit dan indikator untuk mengukur kinerja rumah sakit seperti input, proses, output, dan outcome.
2. Juga membahas tentang penghitungan efisiensi rumah sakit seperti bed occupancy rate, length of stay, dan bed turn over.
3. Selain itu juga membahas tentang peraturan internal rumah sakit atau hospital by laws.
Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A, B, C, D atau E. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak ada gejala hingga demam, nyeri perut, dan kuningnya kulit. Hepatitis dapat ditularkan melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi, berbagi jarum suntik, atau kontak darah. Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan darah dan biopsi hati.
1.050
Fasilitas Kesehatan tk
Sekunder/Lanjutan:
• RS Pratama: 1.050
• RS Kelas C: 1.000
Fasilitas Kesehatan tk
Tersier/Ujung:
• RS Kelas B: 300
• RS Kelas A: 100
• Rujukan Nasional: 20
28
Perjanjian Kerja Sama (PKS)
SISTEM RUJUKAN
- Rujukan dari faskes primer ke lanjutan
- Rujukan dari lanjutan ke ujung
-
Dokumen tersebut membahas tentang demam tifoid, penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang ditandai dengan gejala demam dan nyeri perut. Penanganannya meliputi pemberian antibiotik seperti kloramfenikol, diet, istirahat, dan pencegahan penyebaran bakteri penyebab penyakit.
Dokumen tersebut membahas konsep investigasi KLB/wabah pada manusia dan hewan, termasuk definisi, kriteria, tujuan, alasan dilakukan, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB/wabah."
Dokumen tersebut membahas tentang diare, yaitu penyakit perubahan tinja menjadi cair yang biasanya terjadi 3 kali sehari. Diare merupakan penyebab kematian terbesar pada balita di negara berkembang dan membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang penyebab, gejala, komplikasi dehidrasi, pengobatan, dan pencegahan diare.
1. Terdapat perubahan fisiologi, farmakokinetik, dan farmakodinamik pada lansia yang mempengaruhi penggunaan obat. Perubahan ini terjadi karena proses penuaan.
2. Perubahan farmakokinetik meliputi penurunan absorpsi, distribusi, dan metabolisme obat di tubuh. Perubahan farmakodinamik menyebabkan ketergantungan obat meningkat.
3. Penggunaan obat pada lansia perlu memperhatikan perubahan fisiolog
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyakit hepatitis, termasuk pengertian, penyebab, gejala, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan untuk hepatitis A, B, C, dan D. 2. Hepatitis merupakan radang hati yang disebabkan oleh virus atau zat beracun seperti alkohol, yang dapat menyebabkan kerusakan hati dan bahkan kanker hati. 3. Pemeriksaan penunjang untuk hepatitis meliputi tes fungsi hat
Dokumen tersebut merupakan makalah pendek tentang ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). ISPA adalah infeksi pada organ pernapasan yang disebabkan oleh masuknya kuman ke tubuh dan berlangsung kurang lebih 14 hari. Penyebabnya antara lain virus, bakteri, dan jamur. Gejalanya bervariasi dari ringan seperti batuk dan pilek hingga berat seperti demam tinggi dan kesulitan bernapas. Pencegahan ISPA meliputi pol
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Dokumen tersebut membahas tentang askep diare yang mencakup definisi, epidemiologi, penyebab, cara penularan, sindroma klinis, tujuan terapi, dan strategi pengobatan diare secara umum yang meliputi rehidrasi oral, kemoterapi, dan obat pendukung.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Diare masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia karena tingginya angka kesakitan dan kematian terutama pada bayi dan balita.
2. Dokumen membahas definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, tanda klinis dan penatalaksanaan diare.
Dokumen ini membahas tentang diare pada anak, termasuk definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pencegahan, penanganan dietetik, dan diagnosa keperawatan yang terkait. Diare didefinisikan sebagai buang air besar yang tidak normal dengan frekuensi lebih dari biasanya. Faktor penyebabnya antara lain infeksi, malabsorpsi, dan psikologis. Penanganannya meliputi pemberian cairan, diet, dan ob
Dokumen tersebut membahas tentang diare pada anak, termasuk definisi, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis, derajat dehidrasi, penanganan, dan diet untuk anak yang mengalami diare. Infeksi bakteri dan virus merupakan penyebab utama diare pada anak. Pengobatan utama adalah pemberian cairan dan diet yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang diare pada anak, penyebabnya, gejalanya, penilaian dan penatalaksanaannya. Diare lebih sering terjadi pada bayi dari pada anak akibat berbagai faktor seperti infeksi, malabsorpsi, dan faktor makanan. Gejala umumnya adalah buang air besar lebih dari 3 kali sehari dengan tinja cair dan bercampur lendir atau darah. Penatalaksanaannya meliputi rehidrasi, diet
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, patofisiologi, etiologi, gejala, diagnosa, dan penatalaksanaan diare akut yang meliputi rehidrasi, terapi etiologis dan simtomatis."
Dokumen tersebut membahas mengenai penyakit menular yang disebabkan oleh polusi air, termasuk jenis penyakitnya seperti kolera, tifus, disentri, dan cara pencegahannya. Penyakit-penyakit tersebut dapat ditularkan melalui air yang tercemar oleh limbah manusia atau hewan. Untuk mencegah penularannya, diperlukan kebersihan lingkungan yang baik dan menjauhi konsumsi air atau makanan yang terkont
Dokumen ini membahas asuhan keperawatan anak dengan diagnosa diare. Diare disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, parasit, atau gangguan pencernaan. Gejalanya antara lain sering buang air besar, muntah, dan dehidrasi. Pengobatan fokus pada pencegahan dehidrasi dengan pemberian cairan oral, elektrolit, dan nutrisi sesuai tingkat dehidrasi. Komplikasinya bisa berupa dehidrasi, hipokalemia, atau sy
Gastroenteritis adalah kondisi dimana seseorang mengalami diare berulang kali dalam sehari dengan tinja berbentuk cair atau encer yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus pada usus. Gejala umumnya meliputi nyeri perut, mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan. Penatalaksanaannya meliputi pemberian cairan oral atau infus untuk mencegah dehidrasi, analgesik untuk mengurangi nyeri, dan antibiotik
1. Diare disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan parasit serta faktor malabsorpsi dan psikologis.
2. Patofisiologi diare meliputi gangguan osmotik, sekresi, dan motilitas usus.
3. Manifestasi klinis diare bervariasi mulai dari muntah, demam hingga dehidrasi berat.
2. DIARE
Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari
empat kali pada bayi dan lebih tiga kali pada anak dengan
konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau
bercampur lendir atau darah
3. Macam2 Diare
1. DIARE SPESIFIK
Penyebabnya diketahui, misalnya karena infeksi, baik oleh
bakteri, parasit, maupun virus. Penyebab yang lain meliputi
penyebab sederhana (stres, ansietas), keracunan makanan
(Campylobacter, Salmonella, Shigella, E coli), konsekuensi
penyakit, obat, perjalanan (Traveler’s Diarrhea), dan penyebab
lain.
4. 2. DIARE NONSPESIFIK
tdk diketahui penyebab secara pasti, misalnya diare
karena perubahan makanan dan iklim pada waktu
perjalanan
5. MACAM DIARE BERDASAR
LAMA /WAKTU
• DIARE AKUT: 1-3 hari, biasanya tdk diketahui secara
jelas & dpt sembuh sendiri
• DIARE KRONIS: > 14 hari, biasanya merupakan gejala
dari penyakit ttu.
6. KLASIFIKASI Diare Kronik berdasarkan
penyebabnya
• Diare Inflamasi :
Diare Inflamasi ditandai dengan adanya demam, nyeri
perut, fases yang
berdarah dan berisi lekosit serta lesi inflamasi pada biopsy
mukosa intestinal.
• Diare Osmotik
Diare osmotic terjadi jika cairan yang dicerna tidak
seluruhnya diabsorbsi oleh
usus halus akibat tekanan osmotic yang mendesak cairan
kedalam lumen intestinal.
7. • Diare Sekretori
Diare Sekretori ditandai oleh volume feses yang besar oleh
karena abnormalita cairan dan transport elektrolit yang
tidak selalu berhubungan dengan makanan yang dimakan.
8. • Perubahan Motilitas Intestinal (Altered Intestinal Motility)
Diare ini disebabkan oleh kelainan yang menyebabkan
perubahan motilitas intestinal. Kasus paling sering adalah
Irritable Bowel Syndrome. Diare ini ditandai dengan adanya
konstipasi, nyeri abdomen, passase mucus dan rasa tidak
sempurna dalam defaksi.
9. • Diare akut = kurang dari 2 minggu
Diare Persisten = lebih dari 2 minggu
Disentri = diare yang disertai darah dalam tinja. Hal ini
disebabkan karena adanya kerusakan dinding bagian
dalam usus karena adanya bakteri yang mampu
menembus dinding usus.
Kholera = diare dimana tinjanya terdapat bakteri Cholera
10. Penyebab Diare
• 1. Bakteri , virus, parasit ( jamur, cacing , protozoa)
• 2. Keracunan makanan/minuman yang disebabkan oleh
bakteri maupun bahan kimia
• 3. Alergi makanan atau obat
• 4. Akibat emosi
• 5. Akibat penyakit misalnya penyakit cacing, colitis
ulcerosa, penyakit Crohn
• 6. Penyinaran sinar roentgen (X-ray) untuk pengobatan
kanker bisa menyebabkan efek samping diare
• 7. Lingkungan yang tidak bersih
11. • Bakteri Non Infasif
(Vibrio cholera, E. coli patogen) lambung
duodenum enzim mucinase masuk
membran mengeluarkan sub unit A & B
mengeluarkan (cAMP) volume usus dinding
usus teregang DIARE
• Bakteri Infasif
(Salmonella spp, Shigella spp, E. coli infasif,
Champylobacter) menginvasi sel mukosa usus
halus demam, kram perut, kadang terdapat darah
13. Manifestasi klinik
Subjektif
• Frekwensi BAB yang tidak terduga ( > 3 x sehari) dengan
konsistensi encer
• Mual, muntah
• Demam
• Kembung
• Lemah
• Dehidrasi
• Berat badan menurun
Objektif
- Hasil Lab (tinja terdapat bakteri)
14. Klasifikasi dehidrasi
penilaian Dehidrasi
ringan
Dehidrasi
sedang
Dehidrasi
berat
Keadaan
Umum
Baik, sadar Gelisah,
cengeng
Lesu,lunglai,
tidak sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung
dan kering
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut & lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum biasa,
tidak haus
Haus, ingin
minum banyak
Malas minum
atau tdk bisa
minum
Turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat
lambat
16. DIARE SPESIFIK
• Rehidrasi oral
• Antibiotik
• Zat penghambat peristaltik
• Adsorben (Tidak mesti)
• Yang teradsorbsi: nutrien, enzim, toksin, bakteri,
virus, di GI tract
17. Gejala Khusus Penyakit Terapi Utama Alternatif
Diare,
Muntah>>,
dehidrasi
cepat, tinja
seperti air
cucian beras,
bau gosong
Kolera Tetrasiklin Eritromisin
Fever, nausea,
vomit,
headache, tinja
berdarah
Shigellosis Ampisilin Kotrimoksazol
dan As.
Nalidiksat
Fever, tinja
berdarah,
berlendir
Amubiasis Metronidazol Dehidroemetin
Malaise, tinja
kuning,
berminyak,
berbusa tak
berbentuk
Giardiasis Metronidazol Kuinakrin
18. Pembahasan dari kasus
• Pasien mengalami diare non spesifik dilihat dari gejala
diare yang dialami yaitu diare berair tanpa darah
• Pasien mengalami mual muntah
• Pasien mengalami dehidrasi, dilihat dari frekuensi BAB
8x/ hari
19. Drug of Choice
• Mengatasi dehidrasi dengan URO
• Pemberian URO 2 jam pertama 1-2 gelas (4 bungkus),
dapat di monitoring dari keadaan feses.
• Mengatasi diare dengan terapi zink
• Dengan probiotik
20. Terapi ZINC & Probiotic
• Mekanisme kerja Zinc untuk terapi diare diduga adalah
sebagai berikut:
1.Mempengaruhi system imun (pertahanan tubuh) spesifik
humoral ataupun selular
2.Mempengaruhi proses penyerapan intestinal dan/atau
proses transport sekretorik
3.Memiliki efek penghambatan antimikroba, seperti
Salmonella thypi, Salmonella parathypi A, Shigella flexneri,
Shogella sonnei.
21. Probiotic
• Probiotik dapat digunakan untuk pencegahan terjadinya
diare ataupun memperpendek lamanya diare.
• Penggunaan probiotik ini adalah untuk diare yang
disebabkan penggunaan antibiotik (C. difficile), maupun
oleh infeksi misalnya: Rotavirus, maupun E. coli (pada
traveller’s diarrhea).
• Untuk kasus diare ini spesies Lactobacillus dan
Bifidobacterium memberikan respon yang baik.