Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnFenti Anita Sari
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi dari pada negara. Organisasi negara mencakup bagaimana kedudukan organisasi dalam negara, hubungan, hak dan kewajiban serta tugas-tugasnya masing-masing.
Pengertian yang dibuat oleh Scholten ini mengandung kelemahan karena tidak mencakup ketentuan mengenai Hak Asasi Manusia serta ketentuan mengenai Kewarganegaraanya.
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnFenti Anita Sari
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi dari pada negara. Organisasi negara mencakup bagaimana kedudukan organisasi dalam negara, hubungan, hak dan kewajiban serta tugas-tugasnya masing-masing.
Pengertian yang dibuat oleh Scholten ini mengandung kelemahan karena tidak mencakup ketentuan mengenai Hak Asasi Manusia serta ketentuan mengenai Kewarganegaraanya.
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberalDian Dwiyanti
Dalam demokrasi liberal kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri dalam kabinet diangkat dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi parlementer Presiden menjabat sebagai kepala negara.Demokrasi Liberal sering disebut sebagai demokrasi parlementer.
Dalam Sistem pemerintahan presidensial kedaulatan negara dipisahkan menjadi tiga golongan kekuasaan yaitu eksekutif, legislatif dan satu lagi yaitu yudikatif
1. Sistem pemerintahan pada awal kemerdekaan (18 Agustus 1945-27 Desember 1949)
Sistem pemerintahan yang dianut sistem presidensial
Tugas MPR, DPR dan DPA dilaksanakan oleh presiden dibantu kommite nasional
Tugas MPR, DPR dan DPA dilaksanakan oleh presiden dibantu komite nasional
Tanggal 14 November 1945 dikeluarkanlah maklumat pemerintah tentang perubahan sistem pemerintahan presidensial menjadi sistem pemerintahan parlementer
2. Sistem pemerintahan masa berlakunya konstitusi RIS (27 Desember 1949- 17 Agustus 1950)
Sistem pemerintahannya sistem pemerintahan parlementer
Dasar hukumnya:
Pasal 69 ayat 1 KRIS,”Presiden ialah kepala Negara”
Pasal 118 ayat 1 KRIS,” Presiden tidak dapat diganggu gugat”
Pasal 118 ayat 2 KRIS,” menteri bertanggungjawab atas seluruh kebijakan pemerintah baik bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-sendiri”
3. Sistem pemerintahan masa berlakunya UUDS 1950 (17 Agustus 1950-5 Juli 1959)
Sistem pemerintahannya sistem pemerintahan parlementer
Dasar hukumnya:
Pasal 45 ayat 1 UUDS 1950,”Presiden ialah kepala Negara”
Pasal 83 ayat 1 UUDS 1950,”Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat”
Pasal 83 ayat 2 UUDS 1950,”Menteri bertanggungjawab atas seluruh kebijakan pemerintahan baik bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-sendiri”
Pasal 45 ayat 1 UUDS 1950,”Presiden berhak membubarkan DPR, keputusan presiden yang menyatakan pembubaran iyu memerintahkan pula untuk mengadakan pemilihan DPR dalam 30 hari”
4. Sistem pemerintahan masa Demokrasi terpimpin (5 Juli 1959-11 Maret 1966)
Sistem pemerintahannya sistem pemerintahan presidensial
Mengalami penyimpangan antara lain:
Pimpinan MPR,DPR,BPK dan MA dibawah presiden
Presiden membubarkan DPR setelah menolak menyetujui RAPBNN yang diusulkan pemerintah
Presiden memperluaskan kekuasaanya melalui UU No.19/1964 antara lain demi kepentingan revolusi presiden berhak mencampuri proses peradilan
Demokrasi liberal (parlementer)
Kurun waktu 1945 – 1949
Pada periode ini sistem pemerintahan Demokrasi Pancasila seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945 belum sepenuhnya dapat dilaksanakan karena negara dalam keadaan darurat dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. Misalnya, Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang semula berfungsi sebagai pembantu Presiden menjadi berubah fungsi sebagai MPR. Sistem kabinet yang seharusnya Presidensil dalam pelaksanaannya menjadi Parlementer seperti ya
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Politik Hukum - Pertemuan Keempat - 4. politik hukum amandemen uud 1945
1. Oleh : HENDRA KASIM
POLITIK HUKUM AMANDEMEN UUD 1945
Hendra Kasim – 2015
2. POLITIK HUKUM DALAM DEFENISI
• Moh. Mahfud MD:
Arahan atau garis resmi yang dijadikan dasar pijak dan cara untuk membuat
dan melaksanakan hukum dalam rangka mencapai tujuan bangsa dan
negara.
• Padmo Wahjono:
Kebijakan dasar yang menentukan arah, bentuk, maupun isi dari hukum
yang akan dibentuk.
Hendra Kasim – 2015
3. POLITIK HUKUM DALAM DEFENISI
• Abdul Hakim Garuda Nusantara:
Legal policy atau kebijakan hukum yang hendak diterapkan atau
dilaksanakan secara nasional oleh suatu pemerintahan negara tertentu.
• Satjipto Rahardjo:
Aktivitas memilih dan cara yang hendak dipakai untuk mencapai suatu tujuan
sosial dan hukum tertentu dalam masyarakat.
Hendra Kasim - 2015
4. KONSENSUS POLITIK
• Ditengah proses pembahasan perubahan UUD 1945, Panitia ad Hoc I (PAH
I) menyusun kesepakatan dasar berkaitan dengan perubahan UUD 1945.
Kesepakatan itu terdiri dari lima butir, yaitu:
1. Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945,
2. Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
3. Mempertegas sistem pemerintahan presidensiil,
4. Penjelasan UUD 1945 ditiadakan serta hal-hal normatif dalam Penjelasan
dimaksudkan ke dalam pasal-pasal,
5. Perubahan dilakukan dengan cara “addendum”.
Hendra Kasim - 2015
5. 1. TIDAK MENGUBAH PEMBUKAAN UUD 1945
• RATION DE’ETRE :
Di dalam Pembukaan UUD 1945, khususnya alinea keempat
memuat ideologi bangsa yakni PANCASILA. Oleh sebab itu,
sebagai basis ideologi kehidupan berbangsa dan bernegara
PANCASILA harus dipertahankan.
Hendra Kasim - 2015
6. 2. MEMPERTAHANKAN NKRI
ALASAN MENDASAR
• Indonesia pernah memiliki pengalaman dipecah belah oleh pemerintah kolonial
Hindia Belanda dengan pemberlakuan Negara Republik Indonesia Serikat,
• Saat reformasi, setidaknya ada tiga kelompok besar yang menyuarakan hubungan
pusat dan daerah:
1. Merdeka (lepas) dari Indonesial,
2. Desentralisasi seluas-luasnya,
3. Pemberlakuan negara Indonesia Serikat.
Hendra Kasim - 2015
7. 3. MEMPERTEGAS SISTEM PEMERINTAHAN
PRESIDENSIL
• Karakteristik sistem pemerntahan Presidensil menurut Ball and Peters:
1. The President is both nominal and political head of state (Presiden adalah
kepala pemerintahan dan kepala negara)
2. The President is not elected by the legislature, but is directly elected by the
total electorate (Presiden bukan dipilih oleh badan pembuat undang-undang,
tapi secara langsung terpilih oleh total orang yang mempunyai hak pilih)
3. The President is not part of the legislature, and he cannot be from office by the
legislature except through the legal process of impeachment (Presiden bukan bagian
dari badan legislatif, akan tetapi ia dikontrol oleh badan legislatif dan proses
pemberhentian melalui mekanisme hukum)
4. The President cannot dissolve the legislature and call a general election.
Ussualy the President and the legislature are elected for mixed terms (Presiden
tidak dapat membubarkan lembaga pembuat undang-undang dan Presiden dan
lembaga legislatif dipilih secara langsung untuk saling mengontrol).
Hendra Kasim - 2015
8. 3. MEMPERTEGAS SISTEM PEMERINTAHAN
PRESIDENSIL
1. The President is both nominal and political head of state (Presiden
adalah Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara)
UUD 1945 Sebelum Amandemen UUD 1945 Sesudah Amandemen
Pasal 4:
(1) Presiden Republik Indonesia
memegang kekuasaan pemerintahan
menurut Undang-Undang Dasar
(2) Dalam melakukan kewajibannya
Presiden dibantu oleh satu orang Wakil
Presiden
Pasal 4:
(1) Presiden Republik Indonesia
memegang kekuasaan pemerintahan
menurut Undang-Undang Dasar
(2) Dalam melakukan kewajibannya
Presiden dibantu oleh satu orang Wakil
Presiden
Hendra Kasim - 2015
9. 3. MEMPERTEGAS SISTEM PEMERINTAHAN
PRESIDENSIL
2. The President is not elected by the legislature, but is directly elected by the
total electorate (Presiden bukan dipilih oleh badan pembuat undang-undang,
tapi secara langsung terpilih oleh total orang yang mempunyai hak pilih)
UUD 1945 Sebelum Amandemen UUD 1945 Sesudah Amandemen
Pasal 6:
(1) Presiden adalah orang Indonesia asli
(2) Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan
suara yang terbanyak
Pasal 6:
(1) Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu
pasangan secara langsung oleh rakyat. ***)
(2) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai
politik peserta pemilihan umum sebelum
pelaksanaan pemilihan umum. ***)
Hendra Kasim - 2015
10. 3. MEMPERTEGAS SISTEM PEMERINTAHAN
PRESIDENSIL
3. The President is not part of the legislature, and he cannot be from office by the legislature except
through the legal process of impeachment (Presiden bukan bagian dari badan legislatif, akan
tetapi ia dikontrol oleh badan legislatif dan proses pemberhentian melalui mekanisme hukum)
UUD 1945 Sebelum Amandemen UUD 1945 Sesudah Amandemen
• Mekanisme pemberhentian Presiden tidak
diatur,
• Indonesia pernah mengalai dua kali
pemberhentian Presiden yang cendeurng
politis:
a. Pemberhentian Presiden Soekarno
b. Pemberhentian Presiden Gus Dur
• Pemberhentian Presiden di atur dalam Pasal
7A dan 7B
Hendra Kasim - 2015
11. 3. MEMPERTEGAS SISTEM PEMERINTAHAN
PRESIDENSIL
4. The President cannot dissolve the legislature and call a general election. Ussualy the President and
the legislature are elected for mixed terms (Presiden tidak dapat membubarkan lembaga pembuat
undang-undang dan Presiden dan lembaga legislatif dipilih secara langsung untuk saling mengontrol).
UUD 1945 Sebelum Amandemen UUD 1945 Sesudah Amandemen
Tidak diatur dalam konsittusi, Pasal 7C:
Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan
Perwakilan Rakyat.***)
Tidak diatur dalam konstitusi, Pasal 19:
(1) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum.
**)
(2) Susunan Dewan Perwakilan rakyat diatur dengan undang-
undang.**)
(3) Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam
setahun. **)
Hendra Kasim - 2015
12. 4. PENJELASAN UUD 1945 DITIADAKAN SERTA HAL-HAL NORMATIF
DALAM PENJELASAN DIMAKSUDKAN KE DALAM PASAL-PASAL
Salah satu penyebab terjadinya sistem pemerintahan yang otoriter
adalah tafsir atas pasal-pasal dalam UUD 1945 sebelum di
amandemen yang multi tafsir. Kondisi tersebut mengkibatkan
Presiden dengan leluasa dapat berkuasa selama 32 tahun.
Misalnya tafsir Pasal 7 mengenai masa jabatan Presiden; tidak
diaturnya pembubaran partai politik; tidak diaturnya mengenai
dapat tidaknya Presiden membubarkan DPR
Hendra Kasim - 2015
13. 5. PERUBAHAN DILAKUKAN DENGAN CARA “ADDENDUM”.
• Cara Addendum adalah merubah sebagian dan
menambah naskah tambahan.
• Hal ini dimaksudkan untuk menjadikan UUD
1945 menjadi UUD 1945 yang lebih baik dan
lebih lengkap
Hendra Kasim - 2015