1. POLA PEMBINAAN
CALON JEMAAH HAJI
DISAMPAIKAN PADAACARA
ORIENTASI PEMBIMIBINGAN JEMAAH HAJI
Lampung, 20 Juli 2013
2. LANDASAN HUKUM BIMBINGAN JAMAAH
Penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan
pembinaan, pelayanan dan perlindungan(pasal. 3)
UUNOMOR13 TH2008
3. PERATURAN PEMERINTAH NO 79 TAHUN 2012
1. Bimbingan jemaah haji dilaksanakan sebelum keberangkatan ke Arab
Saudi, selama perjalanandan selama di ArabSaudi (pasal 14;1);
2. Bimbinganjemaahhaji meliputi : (pasal 14;3)
Bimbinganpelaksanaan ibadahhaji ataumanasikhaji
Bimbinganperjalanan haji, dan
Bimbingankesehatan.
3. Bimbingan jemaah haji diselenggarakan oleh Pemerintah, dan jemaah bisa
menerima bimbingan haji yg diselenggarakan oleh masyarakat, baik
perseoranganmaupunkelompok. (pasal 15;1)
5. PERATURAN MENTERI AGAMA NO 14 TAHUN 2012
1. Bimbingan sebelum keberangkatan dilakukan bagi jemaah haji yg berhak
melunasiBPIHdalamalokasi kuotamusim tahun brjalan(ps. 15;2);
2. Bimbingandilakukansecara langsung dantidak langsung (Ps. 16;1);
3. Bimbingan secara langsung diberikan dalam bentuk tatap muka di tingkat
kecamatandandi tingkat Kab/Kota(Ps. 16;2);
4. Bimbingansecara tidaklangsungdiberikanmelalui media (Ps. 16;3);
5. Bimbingan meliputi: manasik haji, perjalanan dan pelayanan haji, kesehatan
serta hak dankewajiban jemaah(Ps.16;4)
6. PERATURAN MENTERI AGAMA NO 14 TAHUN 2012
4. Kelompokbimbinganharusmendapatizin dariKepalaKantor WilayahProvinsi(Ps. 17;2)
5. Kelompokbimbinganharusmemenuhipersyaratansbb: (Ps. 17;2)
Berbadan hukumyayasan;
Susunan pengurustdk dijabatoleh PNS Kemenag yg mshaktif;
Mempertimbangkan tenagayg kompetendi bidang manasikdan perjalananhaji;
Memperolehrekomendasi dariKakankemenag.
6. Izin operasional diberikan selama 3 (tiga) tahun dan akan diberikan izin perpanjangan
berdasarkanhasil penilaian olehKemenag(Ps.17;4-5);
7. Bimbingan yg dilakukan oleh perseorangan dan kelompok harus berpedoman pd buku
bimbinganmanasik dan perjalananhaji yg ditetapkanDirjen PHU.(Ps.17;6).
7. SURATDIRJENPHU
NOMOR: Dt.VII.I/1/Hj.01/1472/2013tanggal20 Mei2013
1. Kegiatan bimbingan manasik pada tingkat Kab./Kota dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali
pertemuan,sedangkan padatingkatKUAKec.dilakukansebanyak7 (tujuh) kalipertemuan.
2. Alokasi waktu bimbingan manasik haji untuk 1 (satu) kali pertemuan adalah 4 (empat) jam
pelajaran(4x60menit) per hari.
3. Pelaksanaan bimbingan manasik haji pada tingkat Kab./Kota, Kepala Kankemenag Kab./Kota
dapat berkoordinasi dengan Pemda, dinas terkait dan memberdayakan tokoh agama Islam
sebagai narasumber.
4. Pelaksanaan bimbingan manasik haji pada tingkat KUA Kecamatan, Kepala KUA dapat
memberdayakan Penyuluh Agama Islam, tokoh agama Islam dan tenaga medis sebagai
narasumber;
5. Kurikulum dan silabus bimbingan manasik haji pada tingkat Kabupaten/Kota dan KUA Kec.
sebagaimanaterlampir.
8. KURIKULUMDAN SILABUSBIMBINGAN
DI TINGKAT KAB/KOTA
No. PER
TEMUAN
MATA BIMBINGAN JPL METODE
1 I Kebijakan Pemerintah tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji
2 Ceramah & Tanya
Jawab
Ta’limatul Hajj/ Peraturan Pemerintah
Arab Saudi tentang Perhajian
2 Ceramah & Tanya
Jawab
2 II Manasik perjalanan (proses perjalanan
haji, keselamatan penerbangan,
pembentukan kelompok terbang, Ketua
Regu dan Ketua Rombongan
1 Ceramah & Tanya
Jawab
Manasik ibadah (teori dan praktek
/latihan operasional haji
2 Praktek
Kebijakan pemerintah tentang
pelayanan kesehatan haji
1 Ceramah & Tanya
Jawab
3 III Konsolidasi kelompok terbang, Ketua
Regu dan Ketua Rombongan
2 Praktek
Kelengkapan barang bawaan 1 Praktek
Rencana pemberangkatan calon
jemaah haji
1 Ceramah & Tanya
Jawab
9. KURIKULUMDAN SILABUSBIMBINGAN
DI KUAKECAMATAN
NO PER
TEMUAN
MATA BIMBINGAN JPL METODE
1 I Prosedur perjalanan ibadah haji mulai
dari persiapan, pemberangkatan dan
shalat safar
1 Ceramah & Tanya Jawab
Hak dan kewajiban jemaah haji 1 Ceramah & Tanya Jawab
Pelayanan di asrama haji dan tanah suci 1 Ceramah & Tanya Jawab
Kondisi sosial budaya di Arab Saudi 1 Ceramah & Tanya Jawab
2 II Ketentuan manasik haji dan umrah
(syarat, rukun, wajib haji dan umrah)
1 Ceramah & Tanya Jawab
Pengertian haji dan umrah 1 Praktik
Hikmah haji dan umrah 2 Ceramah & Tanya Jawab
3 III Manasik ibadah haji (miqat, ihram dan
talbiyah)
1 Ceramah & Praktik
Thawaf dan sa’i 1 Ceramah & Tanya Jawab
Wukuf di Arafah 1 Ceramah & Tanya Jawab
Pembayaran DAM 1 Ceramah & Tanya Jawab
10. KURIKULUMDAN SILABUSBIMBINGAN
DI KUAKECAMATAN
NO PERTE
MUAN
MATA BIMBINGAN JPL METODE
4 IV Manasik ibadah haji (Mabit di Muzdalifah
dan Mina)
1 Ceramah & Tanya Jawab
Melontah jumrah (tanggal 10, 11,12,13
Dzulhijjah)
2 PraktIk
Nafar awal / tsani 1 Ceramah & praktek
5 V Manasik ibadah haji (thawaf umrah) 1 Praktik
Thawaf ifadlah 1 Praktik
Thawaf Sunat 1 Praktik
Thawaf wada’ 1 Praktik
6 VI Shalat Arba’in 2 Ceramah & praktik
Ziarah di Makkah dan Madinah 2 Ceramah & Tanya Jawab
7 VII Manasik Kesehatan Haji 1 Ceramah & Tanya Jawab
Akhlak /pelestarian haji mabrur 1 Ceramah & Tanya Jawab
Praktek manasik haji/ latihan operasional 2 Praktik
11. Melakukan orientasi, pemantapan dan sertifikasi pembimbing manasik
haji dengan tujuan:
meningkatkan kualitas, kreativitas, dan integritas pembimbing
manasik agar mampu melakukan aktualisasi potensi diri dan
tugasnya secara profesional dalam rangka mewujudkan jemaah
haji mandiri dalam hal ibadah dan perjalanan;
memberikan pengakuan dan perlindungan atas profesionalitas
pembimbing manasik untuk melaksanakan tugas, tanggung jawab,
dan kewenangannya dalam memberikan bimbingan manasik
sesuai ketentuan pemerintah;
menstandarisasikan kompetensi pembimbing agar dapat
memberikan jaminan kualitas pelayanan bimbingan manasik;
menjadi mediasi dan integrasi bagi Direktorat Jenderal
Penyelenggaraan Haji dan Umrah dalam pelaksanaan bimbingan
manasik oleh pemerintah dan kelompok bimbingan; dan
mewujudkan penjaminan mutu (quality assurance) bagi
pembimbing manasik baik yang ada di pemerintah maupun
masyarakat.
KEBIJAKAN TEKNIS
PEMBIMBINGAN JEMAAH HAJI
13. SASARAN BIMBINGAN KEPADA
JEMAAH HAJI
“MENINGKATKANBIMBINGANJAMAAHHAJI YANG
BERORIENTASI PADA PENGUASAANMANASIK HAJI DAN
AKHLAKUL KARIMAHMELALUI PENYEMPURNAANBUKU
PAKETMANASIK, MENGINTENSIFKANBIMBINGANMANASIK
HAJI DENGANMELIBATKANTOKOH-TOKOHAGAMA DAN
MELENGKAPI ALATPERAGA.”
14. TARGET PEMBINAAN
➲ KEMANDIRIANJAMAAHHAJI
➲ POLAPEMBINAANYANGTERPROGRAMDAN
BERKESINAMBUNGAN
➲ MENINGKATKANKEMAMPUANSETIAP CALONJAMAAH
BERIBADAHSECARABENAR, SAH, TERTIBDANLANCAR
➲ HAJI YANGMABRURDANDI RIDHAI OLEHALLAHSwt.
15. 1. ORIENTASI PEMBIMBING IBADAH HAJI BAGI
PENYULUH
2. ORIENTASI PEMBIMBING IBADAH HAJI BAGI
PENGURUS ORMAS ISLAM
3. SERTIFIKASI PEMBIMBING MANASIK HAJI
4. BIMBINGAN KELOMPOK DAN MASSAL
5. PELATIHAN PETUGAS YANG MENYERTAI
JEMAAH HAJI
6. PELATIHAN KETUA REGU DAN KETUA
ROMBONGAN
7. PEMANTAPAN PETUGAS KLOTER DAN KARU
KAROM DI EMBARKASI
16. PROGRAM UNGGULAN
PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PEMAHAMAN I
PEMBIMBING CALON HAJI DALAM PENGUASAAN ILMU
MANASIK HAJI SESUAI TUNTUNAN SYARIAT MELALUI
BIMBINGAN KELOMPOK DI TINGKAT KECAMATAN
BIMBINGAN MANASIK MENJADI SUATU GERAKAN
YANG LEBIH INTENSIF DAN DALAM WAKTU YANG
PANJANG, DENGAN MEMBERDAYAKAN APARAT
KUA KECAMATAN
MELIBATKAN APARAT KUA KECAMATAN DALAM
MENGGERAKKAN POTENSI MASYARAKAT DAN
TOKOH-TOKOH AGAMA DALAM PELAKSANAAN
BIMBINGAN MANASIK
17. PEMBINAAN KESEHATAN MENJADI SANGAT PENTING DAN
SEDERAJAT DENGAN PEMBINAAN MANASIK HAJI KARENA
KEDUANYA SEBAGAI PENDUKUNG TERCAPAINYA CITA-CITA
SETIAP JAMAAH HAJI, YAITU INGIN MEMPEROLEH GELAR
JAMAAH HAJI YANG MABRUR
MELALUI SISTEM PENDAFTARAN SEPANJANG TAHUN,
BIMBINGAN MANASIK OLEH PERSEORANGAN /KELOMPOK
VOLUMENYA DAPAT DILAKSANAKAN LEBIH BANYAK YANG
MEMUNGKINKAN MAMPU MENINGKATKAN KEMANDIRIAN
JAMAAH HAJI
ASRAMA HAJI DAPAT DIFUNGSIKAN SEBAGAI BENGKEL
(WORKSHOP) PEBINAAN CALON HAJI SEPANJANG TAHUN.
UPAYA PENINGKATAN