Dokumen tersebut membahas tentang persiapan jemaah haji dan umrah, termasuk pengelompokkan jemaah, persiapan mental dan fisik, persiapan materi dan dokumen, larangan-larangan, kiat meraih haji mabrur, pembinaan kesehatan, dan jadwal bimbingan manasik haji.
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
PRAKTIKUM PELAYANAN HAJI DAN UMRAH OLEH TIKA KUMALA SARI. SM VII MD-A FDK UINSU 2021
1. Praktikum Pelayanan
Haji dan Umrah
Dosen Pengampu:
H. Mohd. Iqbal Abdul Muin, Lc, MA
• Nama : Tika Kumala Sari
• Nim : 0104181037
• Semester : VII
• Jurusan : Manajemen Dakwah “A”
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN,
2021
3. Mental dan Fisik
Menyambung silaturahim dengan sanak keluarga,
kawan, dan masyarakat dengan memohon maaf dan doa
restu.
Membiasakan pola hidup sehat agar mudah
melakukan ibadah haji dan umrah
Jemaah haji dianjurkan untuk:
4. Materi (Bekal)
5
Membawa 5 stel pakaina,
termasuk seragam batik
nasional.
6
Menyimpan dokumen yang tidak
diperlukan di rumah, misalnya Kartu
Tanda Penduduk (KTP) dan Surat Izin
Mengemudi (SIM)
4
Membawa kartu ATM, untuk
keperluan transaksi keuangan, bagi
yang memiliki
2
Melaksanakan walimatussafar bagi yang mampu dengan
niat mensyukuri nikmat Allah SWT dengan tetap
menghindari sikap sum’ah, riya, dan mubahah.
3
Menyiapkan dokumen lengkap,
meliputi faspor, visa, BPJS, setor lunas
BPIH, dan lain lain
1
Mempersiapkan bekal yang cukup untuk kebutuhan
selama perjalanan dan bekal yg memadai untuk
keluarga yang ditinggalkan
5. Hal- hal yang
dilarang oleh
jamaah haji!!!
Memakai
pakaian
transparan, tipis
dan ketat,
hingga terlihat
lekuk tubuh,
bagi perempuan
Membawa dan
menyimpan
barang bawaan
yang tidak sesuai
dengan aturan
penerbangan
Memasukkan
benda-benda tajam
kedalam tas, bahan
peledak, benda
tumpul, dan benda
yang memiliki
kandungan gas.
Menyimpan
uang di dalam
tas koper,
karena besar
kemungkinan
akan hilang.
6. Kiat Meraih Haji
Mabrur
Meneguhkan niat
yg tulus ikhlas
semata mata karena
Allah.
Menghindari perbuatan
sum’ah, riya, dan
mubahah.
Membekali diri dengan
takwa kepada Allah
SWT.
Menggunakan
biaya yang halal.
Membekali diri dengan
hati yg selalu berserah
diri kepada Allah, sabar,
tawakal dan bersyukur,
serta memperbanyak
dzikir dan do’a.
Melaksanakan semua
rangkaian haji, mulai
dari rukun, wajib dan
sunnah , sesuai dengan
tuntunan syari’at.
Mengendalikan
hawa nafsu, dengan
berusaha tidak
melakukan rafas,
fusuq dan jidal.
Menghindari semua
larangan ihram dengan
penuh kesungguhan.
Meningkatkan kualitas
ibadah dan kepedulian
social sepulang dari
ibadah haji.
7. Jadwal & Tempat
bimbingan diatur
oleh kepala kantoe
KEMENAG dan
KUA
Sistem bimbingan
Massal dilaksanakan
di kabupaten/kota,
oleh kantor
KEMENAG
Sistem bimbingan
kelompok
dilaksanakan di
kecamatan oleh
jajaran KUA.
Bentuk bimbingan
diberikan dalam
system berkelompok
dan massal.
2
3
4
5
Jamaah haji yg telah
mendapatkan kuota
berjalan, akan
mendapatkan buku
paket bimbingan
manasik haji.
1
8. Pembinaan
Kesehatan
Jemaah haji yang sudah terdaftar dan masuk
dalam urutan berangkat pada tahun berjalan
diberikan pembinaan kesehatan, oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota, bekerjasama dengan
Puskesmas kecamatan sebagai persiapan
melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi.
9. 4
1
2 3
Setiap 11 orang jemaah haji dikelompokkan dalam
satu regu dan setiap empat regu (45 orang)
dikelompokkan dalam satu rombongan; untuk setiap
satu regu ditunjuk seorang ketua regu dan untuk
setiap satu rombongan ditunjuk seorang ketua
rombongan.
Jemaah haji diberangkatkan dalam satu kelompok
terbang (Kloter) dengan kapasitas pesawat
bervariasi, mulai dari kapasitas 325 orang, 360
orang, 393 orang, 410 orang, 450 - 11 - Tuntunan
Manasik Haji dan Umrah orang sampai 455
orang. Dalam setiap Kloter terdapat petugas
operasional yang menyertai jemaah haji.
Sebelum berangkat rombongan jemaah dibagi
dalam kelompok-kelompok berdasarkan
pertimbangan domisili jemaah dan keluarga.
Penugasan ketua regu
dan ketua rombongan
ditetapkan oleh kepala
kantor kementerian
agama kabupaten/kota.
Pengelompokkan
Terdiri atas:
1. Tim Pemandu Haji Indonesia sebagai
ketua kloter.
2. Tim Pembimbing Ibadah Haji
Indonesia.
3. Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI)
sebagai pelayan kesehatan.
4. Tim Pemandu Haji Daerah.
5. Ketua Rombongan (KAROM).
6. Ketua regu (KARU).