Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan. Pada tumbuhan, dibahas proses perkembangan bakal biji dan buah, perkecambahan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan seperti hormon dan faktor lingkungan. Sedangkan pada hewan dibahas tentang perkembangan embrio dan fase pasca embrio serta faktor yang berpengaruh.
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan jumlah sel pada suatu organisme, bersifat Irreversible, Pertumbuhan dapat di ukur dan dapat dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan proses untuk mencapai kematangan/proses terspesialisasinya sel-sel tubuh menjadi struktur dan fungsi tertentu, tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan kedewasaan.
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan jumlah sel pada suatu organisme, bersifat Irreversible, Pertumbuhan dapat di ukur dan dapat dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan proses untuk mencapai kematangan/proses terspesialisasinya sel-sel tubuh menjadi struktur dan fungsi tertentu, tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan kedewasaan.
Materi Presentasi Biologi tentang Reproduksi pada Tumbuhan dan Hewan untuk siswa SMP Kelas IX kurikulum 2013. Berupa materi PRESENTASI POWERPOINT yang sudah saya susun sedemikian detail, menarik dan urut sehingga memudahkan untuk dipelajari sendiri. Semoga bermamfaat untuk kalian. Selalu semangat untuk belajar!
In Indonesian language: our group's presentation about the growth and development of plants.
Dalam bahasa Indonesia: Presentasi dari kelompok kami tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Oleh: Edward, Golfin, Jensen, Lenny, Leonard, Kenrick, Roselyn, Vicky.
XII IPA-03 (T.A. 2012-2013),
SMA SUTOMO 1 Medan.
Note: Contains copyrighted materials from various sources.
Materi Presentasi Biologi tentang Reproduksi pada Tumbuhan dan Hewan untuk siswa SMP Kelas IX kurikulum 2013. Berupa materi PRESENTASI POWERPOINT yang sudah saya susun sedemikian detail, menarik dan urut sehingga memudahkan untuk dipelajari sendiri. Semoga bermamfaat untuk kalian. Selalu semangat untuk belajar!
In Indonesian language: our group's presentation about the growth and development of plants.
Dalam bahasa Indonesia: Presentasi dari kelompok kami tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Oleh: Edward, Golfin, Jensen, Lenny, Leonard, Kenrick, Roselyn, Vicky.
XII IPA-03 (T.A. 2012-2013),
SMA SUTOMO 1 Medan.
Note: Contains copyrighted materials from various sources.
MATERI PRESENTASI BIOLOGI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII. SUDAH SAYA SUSUN RUNTUT, MENARIK DAN DETAIL. KUNJUNGI SAYA PADA http://aguspurnomosite.blogspot.com
3. Pengertian
• Pertumbuhan
Perubahan yang terjadi
pada makhluk hidup
yang meliputi
pertambahan ukuran
• Perkembangan
Proses untuk mencapai
kematangan fungsi
organisme
4. PertumbuhandanPerkembanganPadaTumbuhan
Perkembangan Bakal Biji dan Buah
• Perkembangan Bakal Biji
Perkembangan endosperm
Endosperm tumbuh dan berkembang lebih dulu dari pada embrio
Kaya akan cadangan makanan seperti karbohidrat, lemak, dan protein
Endosperm pada angiospermae berasal dari penyatuan salah satu sperm
cell yang haploid dengan dua pollar nuclei (triple fusion) sehingga
terbentuk jaringan yang triploid
Sebagian besar tumbuhan monokotil endosperm digunakan sampai
perkecambahan
Pada tumbuhan dikotil cadangan makanan diberikan kepada kotiledon
sebelum biji tumbuh dan berkembang lebih lanjut
5. Ada 3 tipe pembentukan :
1. Tipe nuklir (1 inti membelah menjadi banyak inti, yg biasa disebut dgn
pembelahan inti bebas)
2. Tipe seluler (1 inti membelah menjadi 2 inti, dan disetiap pembelahan sel
diikuti dgn pembentukan sel)
3. Tipe helobial (pd kantung lembaga terbagi menjadi 2 bagian yg tak sama
besar.
Di daerah kalaza lebih kecil & mengalami degenerasi, sedang pd daerah
mikropil lbh besar dan yg lbh berkembang) umumnya tipe ini ada pd tumbuhan
monokotil.
6. Perkembangan Embrio
• Pembelahan zigot secara mitosis menjadi sel Basal dan sel Terminal
• Sel Basal berkembang menjadi Suspensor berfungsi sebagai penghubung
antara embrio dan kulit bakal biji, serta mengalirkan nutrien dari
tumbuhan induk atau dari endosperm
• Sel Terminal berkembang menjadi Proembrio yang melekat pada
suspensor
• Kotiledon berkembang membentuk tonjolan pada proembrio
• Embrio berkembang membentuk ujung akar dan ujung batang
7.
8. StrukturBijiyangMatang
• Selama perkembangan biji mengalami pengurangan air sebesar 5%-15%
dari beratnya
• Embrio berhenti berkembang sampai biji mangalami perkecambahan
• Biji yang matang mengandung embrio dikelilingi kotiledon, endosperm,
dan dilindungi oleh kulit biji
• Tumbuhan Dikotil memiliki 2 kotiledon yang akan terbentuk epikotil dan
hipokotil
• Ujung epikotil terdapat plumula (calon batang dan sepasang calon daun)
• Ujung hipokotil adalah radikula (calon akat)
• Tumbuhan Monokotil hanya memiliki 1 kotiledon yang disebut skutelum,
sangat tipis dan tertekan endosperm
• Embrio pada tumbuhan monokotil dikelilingi koleoriza (melindungi calon
akar) dan koleoptil (melindungi calon daun)
9.
10. PerkembanganBakal Buah
• Buah berfungsi melindungi biji ketika biji dipencarkan oleh hewan atau
angin
• Mulai perkembangan setelah terjadi penyerbukan karena penyerbukan
merangsang hormon yang menyebabkan bakal buah berkembang
• Dinding buah berkembang menjadi perikarp
• Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada
bunga, dikenal sebagai perikarp (pericarpium).
• di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp
(epicarpium)
• di dalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium); serta
lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau
mesokarp (mesocarpium).[4]
11.
12. Perkecambahan
• Dilingkungan yang baik biji akan mengalami perkembangan yang baik pula,
namun jika keadaaan lingkungan sebaliknya maka akan mengalami
dormansi tidak tumbuh dan berkembang
• Perkecambahan dimulai dari berakhirnya masa dormansi yang ditandai
dengan masuknya air ke biji (proses inbibisi)
• Proses ini dapat menginduks enzim sehingga awal perkecambahan dimulai
• Tumbuhan akan mengalami proses perbanyakan sel, setelah masa
tertentu akan mengalami diferensiasi (pertambahan jenis dan fungsi yang
jelas)
• Setelah itu akan mengalami organogenesis (pembentukan organ untuk
melengkapi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan)
13. Proses perkecambahan :
Tahap Aktivasi. Tahap ini melipuli : 1) Hidrasi dan imbibisi air. selama kedua
tahap ini, air masuk ke dalam embrio dan membasahi protein dan koloid
lain, 2) Sintesis dan pengaktivan enzim, menyebabkan peningkatan aktivitas
metabolisme, dan 3) pemanjangan sel dan munculnya radikula.
Tahap Pencenaan dan Translokasi. Pada tahap ini terjadi proses pencernaan
lemak, protein, dan karbohidrat yang tersimpan pada endosperm, kotiledon
atau perisperm. Hasil pencernaan di translokasikan ke titik pertumbuhan
sumbu embrio.
Tahap Pertumbuhan Kecambah. Kecambah berkembang akibat pembelahan
sel yang kontinu pada titik tumbuh sumbu embrio, yang selanjutnya diikuti
dengan perluasan struktur kecambah.
14. Bagian-BagianEmbriopadaTumbuhan
• Akar Lembaga (Radikula) tumbuh dan berfungsi sebagai akar
• Daun Lembaga (Kotiledon) penimbun makanan, alat untuk fotosintesis,
alat pengisap makanan untuk embrio
• Batamg Lembaga (kaulikulus) tumbuh menjadi epikotil (ruas batang di
atas daun lembaga yang tumbuh menjadi batang dan daun) dan hipokotil
(ruas batang di bagian bawah daun lembaga yang tumbuh menjadi akar)
15. TipePerkecambahanBerdasarkanLetaknya
• Perkecambahan Epigeal
Ditandai dengan bagian hipokotil yang terangkat ke atas
Kotiledon sebagai cadangan energi melakukan proses pembelahan sangat
cepat membentuk daun
Contohnya kacang hijau
• Perkecambahan Hipogeal
Ditandai dengan terbentuknya plumula yang muncul ke permukaan tanah
Kotilledon dan hipokotil berada dalam tanah
Contohnya kacang kapri
16.
17. Pertumbuhan
• Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang mengakibatkan penambahan tinggi tumbuhan
Terdapat pada titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang
Titik tumbuh akar
Bagian pada jaringan meristem yang memiliki kaliptra yang berperan
untuk menembus tanah
Jaringan meristem berfungsi sebagai cadangan makanan dan membantu
proses pemanjangan akar
18. Strukturjaringanmeristemselpenyusunakartumbuhan
• Daerah pembelahan sel terdapat pada bagian ujung akar, dapat
membelah secara cepat
• Daerah pemanjangan sel mengalami pemanjangan dan berdiferensiasi
menjadi: a. Protoderm (menjadi epidermis)
b. Meristem dasar
c. Prokambium (menjadi stele
• Daerah diferensiasi epidermis berdiferensiasi menjadi bulu akar, proses
diferensiasi pertama kali terjadi di daerah ini sehingga disebut jaringan
primer
19.
20. Titiktumbuhbatang
• Jaringan meristem untuk tumbuhnya batang
• Daun yang muncul dari kuncup tunas disebut primordia
• Jaringan akan mengalami diferensiasi menjadi protoderm,meristem dasar, dan
prokambium
• Jaringan meristem batang dibagi menjadi meristem embrional dan meristem
kambium
21. • Pertumbuhan sekunder
Mengakibatkan pertambahan besar diameter batang
Umumnya hanya Gymnospermae, dikotil, dan kelompok
palmae(monokotil)
Sel yang aktif membelah adalah di bagian kambium
Di xilem mengarah ke dalam yang mengakibatkan terbentuknya xilem
sekunder
Di floem mengarah ke luar yang memgakibatkan terbentuknya floem
sekunder
Formasi yang dibentuk lingkaran tahun
22. Aktivitas kambium menyebabkan jaringan epidermis dan korteks rusak
maka tumbuhan akan membentuk kambium gabus (felogen)
Felogen membentuk felem (merupakan sel mati) ke arah luar dan feloderm
(merupakan sel hidup) ke arah dalam
Pada beberapa tempat di felogen terdapat lentisel sebagai tempat
masuknya air dan udara ke sel tumbuhan
23. Masa pertumbuhan
• Tumbuhan setahun (annual) : siklus hidup mulai dari
berkecambah,
berbunga, menghasilkan biji
• Tumbuhan Biennial (2 tahun) : contoh wortel dan bit
• Tumbuhan tahunan (perennial) : pohon-pohonan,
perdu,dan rumput
Hewan dan Manusia memiliki masa pertumbuhan
terbatas.
Contoh : Wanita dari lahir – 20 tahun
pria dari lahir – 25 tahun
25. Faktor Internal
1. Faktor genetis
• Aktivitas metabolic yang berlangsung di dalam
tumbuhan dikendalikan oleh gen-gen yg
dimiliki tumbuhan tersebut.
• Perkecambahan : imbibisi menginduksi
enzim hidrolisa (dipengaruhi gen)
melarutkan cadangan makanan memecah
amilum menjadi glukosa respirasi
menghasilkan energy pertumbuhan sel
26. Faktor Internal
2. Faktor fisiologis proses yg terjadi
adalah proses fungsional pd tingkat
seluler.
•Auksin
Memacu proses pemanjangan sel.
Dihasilkan pada bagian koleoptil
(titik tumbuh) pucuk tumbuhan
ujung batang dan ujung akar.
Jika terkena cahaya matahari, auksin
tidak aktif.
27.
28. Fungsi utama auksin : merangsang
pemanjangan batang (10-8 10-4 M),
mendorong pembentukan akar-akar
lateral dan adventisia, meregulasi
perkembangan buah, meningkatkan
dominasi apical, berfungsi dalam
fototropisme dan gravitropisme,
mendorong diferensiasi vaskuler,
memperlambat absisi daun.
29. Faktor Internal
• Giberelin
Berfungsi sinergis (bekerja sama) dgn hormone auksin.
Berpengaruh terhadap perkembangan dan
perkecambahan embrio.
Merangsang pembentukan enzim amylase.
Amilase memecah senyawa amilum yg ada pada
endosperm menjadi senyawa glukosa.
Giberelin berfungsi dlm proses pembentukan biji,
merangsang pembentukan serbuk sari (polen),
memperbesar ukuran buah, merangsang pembentukan
bunga, dan mengakhiri masa dorminasi pd biji.
Jenis-jenis hormone giberelin : giberelin A, giberelin A2,
dan giberelin A3 yg berstruktur molekul dan fungsi yang
sangat spesifik.
30. Faktor Internal
• Etilen
Berperan dalam proses pematangan buah
dan kerontokan daun.
Senyawa etilen pada tumbuhan ditemukan
dlm fase gas.
Gas etilen meningkatkan respirasi sehingga
buah yang asalnya keras dan masam,
menjadi empuk dan berasa manis.
Dihasilkan oleh : diproduksi oleh hampir
semua bagian tumbuhan, diproduksi dalam
konsentrasi tinngi selama senesensia, absisi
daun, dan pematangan beberapa tipe buah.
31. Faktor Internal
• Sitokinin
Berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis).
Fungsi sitokinin :
- merangsang pembentukan akar dan batang
serta pembentukan cabang akar dan batang dgn
menghambat dominasi apical.
- mengatur pertumbuhan daun dan pucuk.
- memperbesar daun muda.
- mengatur pembentukan bunga dan buah.
- menghambat proses penuaan dgn cara
merangsang proses serta transportasi garam-
garam mineral dan asam amino ke daun.
Dihasilkan oleh : meristem kuncup apical dan
tunas, daun muda, dan biji yg sedang berkembang
adalah tempat-tempat produksi utama.
32.
33. Faktor Internal
•Asam absisat (ABA)
Merupakan senyawa
inhibitor(penghambat)
Bekerja antagonis dgn auksin dan giberelin
Berperan dlm proses penuaan dan
gugurnya daun
Berfungsi mempertahankan tumbuhan
dari tekanan lingkungan yang buruk
Dihasilkan oleh : pada setiap organ utama
dan jaringa yg hidup
34. Faktor Internal
• Kalin
Berperan dalam proses organogenesis
tumbuhan.
Berdasarkan organ yg dibentuk, kalin
dikelompokkan menjadi :
- Rizokalin mempengaruhi pembentukan akar
- Kaulokalin mempengaruhi pembentukan
batang
- Filokalin mempengaruhi pembentukan daun
- Antokalin mempengarhi pembentukan
bunga
35. Faktor Internal
•Asam traumalin
• Berfungsi memacu pembelahan sel
apabila bagian tumbuhan mengalami
kerusakan jaringan atau luka
• Peristiwa penutupan luka ini hanya
terjadi pada tumbuhan dikotil
• Jaringan akan membentuk kalus
(belum terdiferensiasi) pada jaringan
yang rusak atau terluka.
36. •Vitamin
vitamin yg mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan :
- riboflavin (vitamin B12)
- asam askorbat (vitamin C)
- tiamin (vitamin B1)
- piridoksin (vitamn B6)
- asam nikotinat
38. Faktor Eksternal
• Cahaya matahari
Menentukan proses
fotosintesis, mempengaruhi
pertumbuhan tumbuhan.
Pengaruh cahaya matahari :
-tumbuhan di tempat
gelap tumbuh lebih cepat,
dgn kondisi pucat, kurus, dan
daunnya tdk berkembang.
Disebut etiolasi.
-tumbuhan di tempat
terang tumbuh lebih
lambat, dgn kondisi relative
pendek, daun berkembang
baik, dan warna hijau.
39.
40. Respon tumbuhan terhadap periode penyinaran
matahari disebut fotoperiodisme.
Fotoperiodisme dipengaruhi oleh pigmen
fitokrom.
Pigmen fitokrom adalah pigmen yg berfungsi
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan
kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormone
tumbuhan (missal : giberelin), dan pengaturan
posisi daun terhadap sinar matahari.
Berdasarkan respon tumbuhan terhadap
terhadap periode penyinaran, tumbuhan
dikelompokkan menjadi :
a. Tumbuhan berhari pendek (short-day plant)
Merupakan tumbuhan yg berbunga jika lama
41. Faktor Eksternal
b. Tumbuhan berhari panjang (long-day plant)
Merupakan tumbuhan yg berbunga jika lama
pencahayaan lebh panjang dari kegelapan.
Berbunga pada musim semi.
Contohnya : bayam, kentang, dan gandum.
c. Tumbuhan berhari netral (neutral-day plant)
Merupakan tumbuhan yg tidak dipengaruhi
oleh lama (periode) penyinaran.
Contoh : bunga matahari, mawar, dan kapas.
42. Faktor Eksternal
• Air, pH, dan oksigen
Fungsi air dalam tumbuhan :
- menentukan laju fotosintesis
- sebagai pelarut universal dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan tummbuhan
- menentukan proses transportasi unsur hara
yg ada di dalam tanah
- mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke
seluruh bagian tumbuhan
- sebagai medium reaksi kimia (metabolism)
dalam sel
Faktor pH yg berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan adalah pH tanah
jenis tanah
43. • Nutrisi
a. Unsur makro dibutuhkan dalam
jumlah banyak.
b. Unsur mikro dibutuhkan dalam
jumlah sedikit.
44. Unsur makro Fungsi
Penyakit Akibat
Defisiensi
Karbon (C)
Oksigen (O)
Hidrogen (H)
Bahan dasar
fotosintesis untuk
membentuk glukosa
Pertumbuhan
terhambat,
metabolism
terhambat, dan
tumbuhan akan mati
Nitrogen (N) Komponen protein,
asam nukleat, koenzim,
dan klorofil
Pertumbuhan
terhambat, daun yg
muda berwarna hijau
pucat, dan daun-daun
yg tau berwarna kuning
serta gugur (penyakit
ini disebut klorosis)
Sulfur (S) Komponen sebagian
kecil asam amino
Daun berwarna hijau
pucat atau kekuningan
dan pertumbuhan
45. Kalium (K) Mengaktifkan enzim,
mengatur
keseimbangan
kelarutan air, dan
mempengaruhi
osmosis
Pertumbuhan
lambat, daun-daun
yg tua menggulung
terdapat bercak-
bercak, tepi daun
hangus, dan
tumbuhan menjadi
lemah/mudah roboh
Kalsium (Ca) Mengatur beberapa
fungsi sel dan
menguatkan dinding
sel
Daun-daun tdk
terbentuk, tunas
ujung mati, dan
pertumbuhan akan
terhambat
Fospor (P) Komponen asam
nukleat, fosfolipid,
dan ATP
Berkas pembuluh
berwarna keunguan,
pertumbuhan
terhambat, buah
dan biji yg dihasilkan
46. Unsur mikro Fungsi
Penyakit akibat
defisiensi
Klor (Cl) Mengatur
pertumbuhan akar dan
batang, serta mengatur
fotolisis
Layu, klorosis, dan
beberapa daun mati
Besi (Fe) Mengatur sintesis
protein dan transport
elektron
Klorosis, dan terbentuk
jalur-jalur berwarna
kuning serta hijau pada
rumput-rumputan
Boron (B) Mengatur
perkecambahan,
pembungaan,
pembelahan sel, dan
metabolism nitrogen
Pertumbuhan tunas
terhenti, cabang-
cabang lateral mati,
daun menebal dan
keriting serta menjadi
rapuh
47. Mangan (Mn) Sintesis klorofil
dan pengaktifan
koenzim
Berkas pembuluh
berwarna gelap,
tetapi warna daun
memutih dan
gugur
Seng (Zn) Mengatur
pembentukan
auksin, kloroplas,
dan amilum, serta
komponen enzim
Klorosis, daun
berwarna merah
tua dan akar
abnormal
Tembaga (Cu) Komponen
beberapa enzim
Klorosis, bintik-
bintik pada daun
yang sudah mati,
dan pertumbuhan
terhambat
Molibdenum (Mo) Bagian dari enzim Daun hijau pucat
48. Faktor pertumbuhan pada
Manusia :
• Fakto internal
1. Gen : bertanggung jawab dalam pewarisan sifat keturunan serta
sebagai pembawa kode untuk membentuk
protein, enzim dan hormon.
2. hormon : somatotropin, tiroksin, FSH, LH, estrogen , progesterone, dan
testosteron.
Mempengaruhi reaksi
metabolism dalam
tubuh untuk
mengatur dan dan
mengendalkan proses
pertmbuhan dan
perkembangan
49. Faktor eksternal
• Gizi makanan (terutama protein)
• Anak yang sedang tumbuh banyak memerlukan protein yang ada di
dalam susu, telur, ikan, daging, dan kacang kedelai
• Penghambat : agen penyakit, misalnya cacing, jamur, bakteri, atau virus
52. Fase Morula
• Pembelahan zigot terjadi secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi
dua sel, dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel,
delapan sel menjadi enam belas sel, dan seterusnya hingga tiga
puluh dua sel.
• Pada saat pembelahan sel terjadi pembelahan yang tidak
bersamaan.
53. • Pembelahan yang cepat terjadi pada bagian vertikal yang memiliki
kutub hewan (animal pole) dan kutub vegetatif (vegetal pole).
• Kedua kutub ini dibatasi oleh daerah sabit kelabu (grey crescent).
• Setelah pembelahan vertikal, terjadi pembelahan horizontal hingga
terbentuk 8 sel.
• Pembelahan berlanjut hingga terbentuk 16 – 64 sel yang disebut
morula.
54. Fase Blastula
• Terjadi pembagian sitoplasma ke dalam dua kutub yang dibentuk
pada fase morula.
• Konsentrasi sitoplasma pada kedua kutub berbeda. Pada kutub
fungsional/ hewan sitoplasmanya lebih banyak dibanding kutub
vegetatif.
• Kutub fungsional memiliki sel-sel berukuran kecil yang akan menjadi
individu baru sedangkan kutub vegetatif sel-selnya lebih besar dan
menjadi sumber makanan bagi individu baru.
55. • Ditandai dengan dibentuknya rongga diantara kedua kutub yang
berisi cairan dan disebut (blastosol).
• Embrio yang memiliki blastosol disebut blastula.
• Proses pembentukan blastosol disebut blastulasi.
56. Fase Gastrula
• Mengalami proses diferensiasi dengan mulai menghilangkan
blastosol.
• Sel-sel pada kutub fungsional akan membelah dengan cepat
sehingga kutub vegetatif membentuk lekukan ke arah dalam
(invaginasi).
• Invaginasi akan membentuk lapisan luar (ektoderm) dan lapisan
dalam (endoderm).
57. • Bagian tengah gastrula disebut arkenteron yang akan berkembang
menjadi saluran pencernaan.
• Bagian luar yang terbuka pada gastrula menuju arkenteron disebut
blastofor, dipersiapkan menjadi anus.
• Bagian ujung akan membuka dan menjadi mulut.
• Sebagian endoderm akan menjadi mesoderm.
58. Berdasarkan lapisan embrionalnya, hewan dikelompokkan menjadi:
Hewan diploblastik memiliki dua lapisan embrional, yaitu
ektoderm dan endoderm. Contoh: Coelenterata.
Hewan triploblastik memiliki tiga lapisan embrional, yaitu
ektoderm, endroderm, dan mesoderm.
59. Hewan triploblastik dikelompokkan menjadi:
Aselomata, tidak memiliki selom. Contoh: Plathyhelmintes.
Pseudoselomata, memiliki selom semu. Contoh: cacing tanah.
Selomata (euselomata): memiliki selom sesungguhnya. Contoh:
manusia.
60. Tahap Pasca Embrio
1. Regenerasi
2. Metamorfosis serangga
3. Metamorfosis amfibi
4. Metagenesis
61. Regenerasi
• Regenerasi adalah menumbuhkan kembali bagian tubuh yang rusak
atau lepas.
• Proses ini ditentukan oleh sel-sel batang dalam tubuh hewan yang
belum mengalami diferensiasi.
• Pada organisme yang berkembang biak secara aseksual, regenerasi
berarti juga reproduksi.
62. Tingkat Daya Regenerasi:
1. Echinodermata dan platyhelminthes, tiap potongan tubuh dapat
tumbuh menjadi individu baru yang sempurna.
2. Annelida.
3. Amfibi dan reptil.
4. Manusia, hanya untuk penyembuhan luka.
63. Metamorfosis serangga
(insekta)
Metamorfosis adalah perubahan ukuran, bentuk, dan bagian-bagian
tubuh hewan dari suatu stadium ke stadium berikutnya.
Dibagi menjadi:
Ametabola
Hemimetabola
Holometabola
64. Ametabola
• Tidak mengalami proses metamorfosis.
• Stadium yang dimiliki adalah stadium telur dan stadium
dewasa (imago).
• Contoh: kutu buku.
65. Hemimetabola
• Metamorfosis tidak sempurna.
• Stadium: telur, larva atau nimfa, semi-imago, imago.
• Contoh: kumbang, belalang, walang sangit, lipas.
• Stadium semi-imago memiliki morfologi yang sama dengan
imago, hanya saja belum bisa bereproduksi.
66. Holometabola
• Metamorfosis sempurna.
• Stadium: telur, larva (ulat), pupa (kepompong), dan imago (dewasa).
• Contoh: kupu-kupu, ngengat, semut, lebah.
• Pada stadium larva terjadi pergantian kulit beberapa kali yang
disebut eksidis.
• Larva sangat aktif mencari makan.
• Fase pupa merupakan fase istirahat.
67. Metamorfosis Amfibi
1. Premetamorfosis, telur
yang telah dibuahi
tumbuh menjadi berudu.
2. Prometamorfosis, kaki
bagian belakang muncul
dan pertumbuhan tubuh
terjadi secara melambat.
3. Metamorfosis klimaks,
kaki bagian depan
muncul dan ekor mulai
menghilang.
68. Metagenesis
• Metagenesis adalah proses pergiliran hidup yaitu antara fase
seksual dan aseksual.
• Contoh: Aurelia sp. dan Obelia sp.