Pertemuan 7 Perencanaan dan Operasionalisasi Usaha copy.pptx
1. Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Perencanaan dan Operasionalisasi Usaha
Mata Kuliah
- Kewirausahaan I-
Ardhariksa Z, M.Med.Kom
FIKOM
Marketing
Communication
and Advertising
07 Oleh Team MKCU UMB
2. Perencanaan yang baik, cobalah untuk berpikir dengan
SMART
• Spesifik (tidak bermakna
ganda/fokus
S
• Measurable (dapat terukur)
M
• Achievable (dapat dicapai)
A
• Reasonable (memenuhi syarat
faktual & realistis)
R
• Trackable atau Timely (dapat
dilacak setiap kemajuannny
T
3. – Dekat dengan pasar
– Dekat dengan sarana transportasi
– Pasokan tenaga kerja
– Listrik, air dan sarana prasarana lainnya
– Dekat dengan lembaga keuangan
– Dekat dengan kawasan industri pendukung
– Dekat dengan pusat pemerintahan
– Lokasi dapat dikembangkan
– Pertimbangan hukum, sosial dan budaya masyarakat
– Dekat dengan pelabuhan, bandara, stasiun dan terminal
– Besarnya nilai investasi untuk lokasi
– Nilai ekonomis masa datang dari lokasi
– Iklim dan tekstur tanah dan lainnya
4. – Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik lokasi pabrik,
gudang, kantor pusat maupun kantor cabang.
– Mempertimbangkan urutan produksi dari proses bahan baku,
setengah jadi, sampai barang jadi
– Perusahaan dapat menentukan kapasitas atau metode persediaan
yang paling baik untuk dijalankan sesuai dengan bidang usaha yang
dijalankan
– Perusahaan dapat menentukan tata letak (layout) yang sesuai dengan
mesin atau teknologi yang digunakan dan dapat menjamin
tersedianya lahan untuk pengembangan
– Kemudahan dalam perawatan dan fleksibilitas
– Dapat menentukan kualitas dan keselamatan kerja yang dibutuhkan
karyawan baik sekarang maupun mendatang
– Posisi sinar matahari, pendingin dan kebisingan suara
– Dan pertimbangan lainnya yang memberikan efisiensi
5. Bagaimana struktur organisasi dapat membantu pencapaian tujuan
perusahaan? Ada tiga aspek yang harus diperhatikan, yaitu:
Struktur organisasi harus mendukung tercapainya keberhasilan implementasi atau
operasionalisasi rencana dengan mengalokasikan sumber daya manusia dan sumber-
sumber daya lainnya untuk mengerjakan tugas-tugas yang harus dikerjakan
Struktur organisasi harus memberikan kejelasan pada karyawan tentang apa
yang diharapkan dari mereka.
Struktur orgnisasi harus membantu dalam proses pegambilan keputusan dan
memproses informasi yang dibutuhkan
6. 6
• Struktur organisasi berbentuk unitary membagi perusahaan berdasarkan
fungsi-fungsi usaha, diantaranya produksi, keuangan, pemasaran, dan
sumber daya manusia.
• Struktur ini banyak ditemukan pada perusahaan-perusahaan manufaktur
atau pabrikasi.
Direktur
Utama
Bagian
Penjualan
Bagian
Promosi
Rekrutmen dan
Seleksi
Pelatihan dan
Pengembangan
Bagian Produksi Bagian
Pergudangan
Direktur
Pemasaran
Direktur
Produksi
Direktur
Keuangan
Direktur
SDM
Bagian
Akuntan
Bagian
Audit
7. 7
• Sedangkan multidivisional membagi kegiatan ke dalam beberapa divisi sebagai
profit center
• Direktur utama bertindak sebagai koordinator divisi-divisi dan berkoordinasi
dengan kantor pusat.
Direktur
Utama
Direktur
Pemasaran
Direktur
SDM
Direktur
Keuangan
Direktur
Produksi
Direktur
Perdagangan
Direktur
Agribinis
Direktur
Makanan
Direktur
Otomotif
Kantor Pusat
8. – Analisis jabatan
– Perencanaan SDM
– Pengadaan tenaga kerja yang meliputi penarikan (recruitment),
seleksi (selection) dan penempatan (placement). Dengan
memperhatikan beberapa pertimbangan yaitu:Capability,
Capacity, Character, Credibility, Commitment, Creativity, dan
Compatibility,
– Pelatihan dan Pengembangan
– Kompensasi
– Perencanaan Karir
– Keselamatan & Kesehatan Kerja
– PHK
9. Total Quality Management (TQM) yaitu adanya kemauan untuk
melakukan perbaikan secara terus menerus, yang melibatkan
semua karyawan.
Program TQM memiliki dua sisi kualitas yaitu hard side of quality dan soft
side of quality.
Sisi hard side of quality meliputi semua upaya perbaikan proses
produksi mulai dari desain produk sampai dengan penggunaan alat-alat
pengendalian seperti Quality Function Development, Just In Time dan
Statistical Prosses Control), dan perubahan organisasional lainnya.
Penekanan “soft side of quality” lebih terfokus pada upaya menciptakan
kesadaran karyawan akan pentingnya arti kepuasan konsumen dan
menumbuhkan komitmen karyawan untuk selalu memperbaiki kualitas.
10. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam kepemimpinan
wirausaha, antara lain:
• Pemimpin yang baik harus mampu mempengaruhi orang lain dengan
memberikan teladan, memberi pandangan masa depan, melakukan
bimbingan atau konsultasi dan memberi motivasi.
• Seorang pemimpin usaha harus pandai membangun sistem yang
mendorong karyawan untuk terus menerus mau bekerja keras demi
tercapainya tujuan perusahaan.
• Seorang wirausahawan harus terus menerus mengasah kemampuan
kepemimpinannya.
• Kepemimpinan harus mempunyai otoritas untuk memberikan
sebagian kekuasaan kepada karyawan.
11. – Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) - melalui Departemen
Perdagangan.
– Surat Izin Usaha Industri (SIUI) – melalui Departemen Perindustrian.
– Izin Domisili - melalui kelurahan setempat.
– Izin Gangguan - melalui kelurahan setempat.
– Izin Mendirikan Bangunan (IMB) - melalui Pemda setempat.
– Izin dari instansi atau departemen teknis yang terkait, sesuai bidang
usaha yang dijalankan, seperti:
– Izin tenaga kerja asing, jika memiliki pekerja asing, didapat
melalui Departemen Tenaga Kerja.
– Izin usaha peternakan - melalui Departemen Pertanian.
– Dan perizinan lainnya.
12. – Mengadakan rapat umum pemegang saham, dimana semua
calon pemegang saham menetapkan segala hak dan
kewajibannya dan membuat notulensi sebagai bukti autentik.
– Membuat akte notaris.
– Mendaftarkan di Pengadilan Negeri untuk mendapatkan
pengesahan.
– Dicatat melalui berita negara dalam lembaran negara.
13. Petunjuk Pelaksaan Keras Kerja Bab 7 :
1. Terlebih dahulu mahasiswa menulis ringkasan materi yang telah disampaikan
pada form No. 1.
2. Dosen membentuk kelompok yang terdiri dari 5 mahasiswa
3. Perhatikan setiap petunjuk dan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
mengisi Lembar Kerja Penentuan Tujuan.
4. Setiap mahasiswa mengisi form No. 2 tentang “Tujuan di Bidang Usaha”.
5. Tidak ada diskusi kelompok, semua Lembar Kerja dikerjakan sendiri-sendiri.
6. Waktu pengisian dan pembahasan 20 menit.
7. Hasil pekerjaan ditandatangani Ketua Kelompok dan Dosen.
8. Tidak ada diskusi panel, semua kegiatan dalam pengisian Lembar kerja diawasi
langsung oleh Dosen.
9. Dosen memberikan kesimpulan dan pendapat akhir tentang Perencanaaan dan
Operasionalisasi serta Penetapan Tujuan.