Dokumen tersebut membahas tentang urinalisis atau analisis urine untuk tujuan diagnosis penyakit. Urinalisis meliputi pemeriksaan fisik, kimiawi, dan mikroskopik urine untuk mendeteksi berbagai kondisi kesehatan seperti infeksi saluran kemih, diabetes, dan kehamilan. Pemeriksaan urine merupakan uji penyaring yang bermanfaat untuk skrining awal berbagai penyakit.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir semester (UAS) mata kuliah bakteriologi. Soal-soal tersebut meliputi materi tentang media pembiakan bakteri, klasifikasi bakteri seperti Staphylococcus aureus, ciri-ciri bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, tes-tes untuk membedakan bakteri, isolasi bakteri dari berbagai bahan klinis, dan uji biokimia bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan jumlah trombosit dalam diagnosis laboratorium, termasuk bahan pemeriksaan, metode pemeriksaan secara langsung dan tidak langsung, serta estimasi jumlah trombosit pada sediaan apus darah tepi.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel mikrobiologi. Prinsip-prinsip pengambilan spesimen dan pengiriman spesimen dijelaskan secara rinci demikian juga pedoman untuk beberapa jenis spesimen seperti darah, urin, feses, dan sputum."
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk mengukur laju endap darah yaitu metode Westergreen dan Wintrobe. Kedua metode melibatkan pengambilan darah vena dan pencampurannya dengan antikoagulan sebelum dimasukkan ke dalam tabung untuk diukur kecepatan endapnya selama satu atau dua jam. Metode Westergreen menggunakan tabung dan rak Westergreen sementara metode Wintrobe menggunakan tabung dan rak Wintrobe
Dokumen tersebut membahas tentang urinalisis atau analisis urine untuk tujuan diagnosis penyakit. Urinalisis meliputi pemeriksaan fisik, kimiawi, dan mikroskopik urine untuk mendeteksi berbagai kondisi kesehatan seperti infeksi saluran kemih, diabetes, dan kehamilan. Pemeriksaan urine merupakan uji penyaring yang bermanfaat untuk skrining awal berbagai penyakit.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir semester (UAS) mata kuliah bakteriologi. Soal-soal tersebut meliputi materi tentang media pembiakan bakteri, klasifikasi bakteri seperti Staphylococcus aureus, ciri-ciri bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, tes-tes untuk membedakan bakteri, isolasi bakteri dari berbagai bahan klinis, dan uji biokimia bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan jumlah trombosit dalam diagnosis laboratorium, termasuk bahan pemeriksaan, metode pemeriksaan secara langsung dan tidak langsung, serta estimasi jumlah trombosit pada sediaan apus darah tepi.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel mikrobiologi. Prinsip-prinsip pengambilan spesimen dan pengiriman spesimen dijelaskan secara rinci demikian juga pedoman untuk beberapa jenis spesimen seperti darah, urin, feses, dan sputum."
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk mengukur laju endap darah yaitu metode Westergreen dan Wintrobe. Kedua metode melibatkan pengambilan darah vena dan pencampurannya dengan antikoagulan sebelum dimasukkan ke dalam tabung untuk diukur kecepatan endapnya selama satu atau dua jam. Metode Westergreen menggunakan tabung dan rak Westergreen sementara metode Wintrobe menggunakan tabung dan rak Wintrobe
Dokumen ini memberikan informasi mengenai penanganan sampel urine, termasuk cara pengambilan sampel urine secara benar, jenis-jenis sampel urine, cara pengamanan dan pengiriman sampel, bahan pengawet urine, macam-macam pemeriksaan sampel urine di laboratorium, dan pelakuan terhadap sisa sampel urine setelah diperiksa.
Pedoman ini memberikan panduan pengelolaan spesimen untuk mikrobiologi klinik, mulai dari cara pengambilan, transportasi, dan penyimpanan spesimen seperti darah, urin, feses, sputum, dan lainnya agar mutu hasil pemeriksaan terjaga."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prinsip-prinsip dan metode pemeriksaan parameter hematologi seperti hemoglobin, hitung jumlah sel darah, laju endap darah, dan hematokrit menggunakan berbagai alat dan reagen. Dokumen ini juga menjelaskan rujukan nilai normal hasil pemeriksaan parameter hematologi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas darah dan elektrolit darah disebut blood gas analyzer. Alat ini mengukur parameter seperti pH, PO2, PCO2, kalisium, natrium, dan lainnya. Faktor yang mempengaruhinya antara lain gelembung udara, antikoagulan, dan metabolisme sampel darah. Prinsip kerjanya dengan membandingkan gas sampel darah dengan gas standar menggunakan sistem pemencaran inframerah.
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletalSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut merangkum beberapa materi praktikum mikrobiologi tentang sistem muskuloskeletal, meliputi identifikasi dan uji beberapa jenis bakteri patogen seperti Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus, Clostridium perfringens, Mycobacterium tuberculosis, dan Pseudomonas aeroginosa.
Dokumen tersebut membahas tentang leukosit dan prosedur hitung jenis leukosit. Terdapat 6 jenis utama leukosit yaitu basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit, dan monosit. Prosedur hitung jenis leukosit meliputi pengambilan contoh darah, pemeriksaan di bawah mikroskop, dan pengelompokkan 100 sel leukosit berdasarkan jenisnya.
Laboratorium patologi anatomi adalah laboratorium klinik khusus yang melakukan pemeriksaan spesimen jaringan dan sel untuk mendukung diagnosis penyakit. Laboratorium ini dibantu oleh tenaga analis kesehatan yang memiliki kompetensi khusus dalam mempersiapkan dan memeriksa spesimen.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan jumlah trombosit dalam darah dengan metode manual menggunakan pipet Thoma dan kamar hitung, serta metode otomatis menggunakan alat Cell-dyn Ruby. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa kelainan jumlah trombosit seperti trombositopenia dan trombositosis, serta cara membaca hasil print out dari Cell-dyn Ruby.
Metode kolorimetri untuk mengukur kadar hemoglobin darah meliputi metode hematin asam, hematin alkali, cyanmethemoglobin, oksihemoglobin, dan SLS-hemoglobin. Metode-metode tersebut berbeda dalam prinsip reaksi pembentukan derivat hemoglobin yang berwarna untuk diukur absorbsinya.
Tes darah lengkap merupakan pemeriksaan penting untuk mendiagnosis dan memantau penyakit. Pemeriksaan ini meliputi hitung sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, hematokrit, dan indeks eritrosit yang memberikan informasi mengenai kondisi sel darah dan produksi sumsum tulang. Hasil tes darah lengkap dapat membantu diagnosis penyakit seperti anemia dan infeksi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai urinalisis atau pemeriksaan urine. Urinalisis digunakan untuk mendiagnosa penyakit ginjal dan infeksi saluran kemih. Pemeriksaan urine meliputi pemeriksaan makroskopis, kimiawi, dan mikroskopis untuk menguji ciri-ciri fisik urine, kadar zat seperti protein, glukosa, dan bilirubin, serta sel-sel yang ada dalam urine. Hasil urinalisis dapat men
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiurarika ferlianti
Dokumen ini membahas tentang dua jenis cacing parasit yaitu Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura. Ascaris lumbricoides adalah cacing bulat panjang dengan panjang 15-35 cm, sedangkan Trichuris trichiura memiliki kepala halus dan ekor gemuk dengan panjang 4-5 cm. Kedua cacing ini menghasilkan telur dengan karakteristik morfologi yang berbeda.
Dokumen ini memberikan informasi mengenai penanganan sampel urine, termasuk cara pengambilan sampel urine secara benar, jenis-jenis sampel urine, cara pengamanan dan pengiriman sampel, bahan pengawet urine, macam-macam pemeriksaan sampel urine di laboratorium, dan pelakuan terhadap sisa sampel urine setelah diperiksa.
Pedoman ini memberikan panduan pengelolaan spesimen untuk mikrobiologi klinik, mulai dari cara pengambilan, transportasi, dan penyimpanan spesimen seperti darah, urin, feses, sputum, dan lainnya agar mutu hasil pemeriksaan terjaga."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prinsip-prinsip dan metode pemeriksaan parameter hematologi seperti hemoglobin, hitung jumlah sel darah, laju endap darah, dan hematokrit menggunakan berbagai alat dan reagen. Dokumen ini juga menjelaskan rujukan nilai normal hasil pemeriksaan parameter hematologi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas darah dan elektrolit darah disebut blood gas analyzer. Alat ini mengukur parameter seperti pH, PO2, PCO2, kalisium, natrium, dan lainnya. Faktor yang mempengaruhinya antara lain gelembung udara, antikoagulan, dan metabolisme sampel darah. Prinsip kerjanya dengan membandingkan gas sampel darah dengan gas standar menggunakan sistem pemencaran inframerah.
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletalSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut merangkum beberapa materi praktikum mikrobiologi tentang sistem muskuloskeletal, meliputi identifikasi dan uji beberapa jenis bakteri patogen seperti Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus, Clostridium perfringens, Mycobacterium tuberculosis, dan Pseudomonas aeroginosa.
Dokumen tersebut membahas tentang leukosit dan prosedur hitung jenis leukosit. Terdapat 6 jenis utama leukosit yaitu basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit, dan monosit. Prosedur hitung jenis leukosit meliputi pengambilan contoh darah, pemeriksaan di bawah mikroskop, dan pengelompokkan 100 sel leukosit berdasarkan jenisnya.
Laboratorium patologi anatomi adalah laboratorium klinik khusus yang melakukan pemeriksaan spesimen jaringan dan sel untuk mendukung diagnosis penyakit. Laboratorium ini dibantu oleh tenaga analis kesehatan yang memiliki kompetensi khusus dalam mempersiapkan dan memeriksa spesimen.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan jumlah trombosit dalam darah dengan metode manual menggunakan pipet Thoma dan kamar hitung, serta metode otomatis menggunakan alat Cell-dyn Ruby. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa kelainan jumlah trombosit seperti trombositopenia dan trombositosis, serta cara membaca hasil print out dari Cell-dyn Ruby.
Metode kolorimetri untuk mengukur kadar hemoglobin darah meliputi metode hematin asam, hematin alkali, cyanmethemoglobin, oksihemoglobin, dan SLS-hemoglobin. Metode-metode tersebut berbeda dalam prinsip reaksi pembentukan derivat hemoglobin yang berwarna untuk diukur absorbsinya.
Tes darah lengkap merupakan pemeriksaan penting untuk mendiagnosis dan memantau penyakit. Pemeriksaan ini meliputi hitung sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, hematokrit, dan indeks eritrosit yang memberikan informasi mengenai kondisi sel darah dan produksi sumsum tulang. Hasil tes darah lengkap dapat membantu diagnosis penyakit seperti anemia dan infeksi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai urinalisis atau pemeriksaan urine. Urinalisis digunakan untuk mendiagnosa penyakit ginjal dan infeksi saluran kemih. Pemeriksaan urine meliputi pemeriksaan makroskopis, kimiawi, dan mikroskopis untuk menguji ciri-ciri fisik urine, kadar zat seperti protein, glukosa, dan bilirubin, serta sel-sel yang ada dalam urine. Hasil urinalisis dapat men
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiurarika ferlianti
Dokumen ini membahas tentang dua jenis cacing parasit yaitu Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura. Ascaris lumbricoides adalah cacing bulat panjang dengan panjang 15-35 cm, sedangkan Trichuris trichiura memiliki kepala halus dan ekor gemuk dengan panjang 4-5 cm. Kedua cacing ini menghasilkan telur dengan karakteristik morfologi yang berbeda.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel mikrobiologi. Prinsip-prinsip pengambilan spesimen, pengiriman, dan penyimpanan spesimen darah, urin, feses, sputum dijelaskan secara rinci untuk memastikan kualitas hasil pemeriksaan laboratorium."
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai persiapan pasien dan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan mikroba, termasuk sputum, darah, feses, dan urine. Langkah-langkah pentingnya adalah membersihkan area pengambilan, mengambil jumlah spesimen yang cukup, dan menyimpan/mengirim spesimen dengan benar menggunakan media transport untuk menjaga kualitas spesimen.
Urinary system merupakan sistem yang membentuk dan mengeluarkan urine. Ginjal berperan dalam homeostasis cairan tubuh, mengatur asam basa dan elektrolit, serta memproduksi urine. Nephron adalah unit fungsional ginjal yang terdiri atas glomerulus dan tubulus. Urine dibentuk melalui proses filtrasi di glomerulus, reabsorpsi dan sekresi di tubulus, lalu dikeluarkan. Urinalisa memberikan informasi mengenai kondisi ginjal, hati, empedu,
Urine merupakan cairan sisa yang diekskresikan ginjal dan dikeluarkan melalui proses urinasi. Urine berfungsi untuk membuang zat sisa dan sebagai penunjuk dehidrasi. Pengambilan sampel urine harus dilakukan dengan benar agar tidak terkontaminasi, yaitu dengan mengumpulkan urine tengah. Sampel urine perlu dijaga kemurniannya dan dikirim ke laboratorium dalam waktu 2 jam atau ditambah pengawet. Berbag
Rectal swab merupakan pemeriksaan penting untuk mendeteksi bakteri penyebab infeksi saluran cerna dan penyakit lainnya. Tujuan pemeriksaan rectal swab adalah untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri pathogen pada saluran pencernaan dengan mengambil sampel cairan pada daerah rectum untuk pemeriksaan laboratorium. Prosedur pengambilan sampel rectal swab dilakukan dengan cara memasukkan kapas ke dalam rect
1. Diagnosis infeksi parasit di laboratorium membutuhkan pengolahan spesimen yang tepat untuk mendiagnosis secara akurat.
2. Pengambilan sampel tinja harus memenuhi syarat-syarat tertentu seperti tempat, waktu, dan jumlah sampel yang diambil.
3. Ada berbagai teknik pemeriksaan tinja baik secara makroskopis, mikroskopis, maupun teknik-teknik khusus untuk mendeteksi berbagai
Eliminasi urine dan feses merupakan proses penting dalam tubuh. Ginjal menyaring cairan dalam darah untuk dikeluarkan lewat urine, sedangkan kandung kemih menampung urine sebelum dikeluarkan. Kateterisasi dapat membantu eliminasi urine pada pasien yang tidak mampu berkemih sendiri.
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptxannisaurrohmi1
1. Materi membahas pengambilan sampel darah vena dan kapiler serta pembuatan sampel darah kering (DBS) untuk diagnosis HIV pada bayi dan anak.
2. Terdapat penjelasan tentang prosedur pengambilan darah vena dan kapiler, pengolahan sampel darah, penyimpanan, serta pengambilan sampel DBS.
3. Sampel DBS dapat digunakan untuk diagnosis HIV pada bayi dan anak karena hanya membutuhkan sedikit darah
Similar to Pertemuan 2. PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI.ppt (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
3. Pengelolaan spesimen baik kualitas
baik
Pemilihan, infeksi kandung kemih, maka
spesimennya urin
Pengambilan misal, ambil darah, setelah
ambil darah wajib dibersihkan.
Pengiriman misal, harus dalam suhu dingin,
kalau lebih 1 jam harus pakai es. Harus
memakai kontaiiner yg thn bocor.
Penyimpanan/pengawetan misal, urin setelah
ditanam, sebelum di kultur, harus dismipan di
kulkas
Kualitas spesimen baik hasil akurat
… pendahuluan
4. … pendahuluan
Pengelolaan tidak tepat :
Mikroorganisme tidak ditemukan
Hasil yang ditemukan: mikroorganisme bukan
penyebab
Perhatikan :
Spesimen mikrobiologi organisme hidup dapat
bermultiplikasi dan cepat mati
Spesimen tidak lagi representatif bila mikroorganisme
bermultiplikasi selama pengumpulan, pengiriman atau
penyimpanan
Patogenesitas penyakit, sifat-sifat mikroorganisme
tersangka, dasar mengambil diagnosis yang tepat.
5. Menggunakan alat-alat
proteksi standar (jas lab,
sarung tangan, dll), standar
pangamanan harus sesuai
dengan spesimen.
Wadah spesimen ditutup
rapat dan tidak bocor
Lepaskan jarum
2. …….
1. Utamakan keselamatan dan keamanan petugas
rumah sakit / laboratorium:
PRINSIP PENGELOLAAN SPESIMEN
6. 2. Pertimbangkan kenyamanan dan
keamanan pasien:
Informed consent sebelum mengambil
spesimen
Tepat dalam waktu pengambilan dan
pemilihan spesimen mencegah
resampling
3. …..
… prinsip pengelolaan spesimen
7. 3. Jumlah mikroorganisme hidup saat kultur
cukup
Jenis spesimen tepat
Waktu pengumpulan spesimen tepat
Volume cukup
Penyimpanan dan transportasi yang baik
Pemeriksaan yang benar dan tepat
Media transport
Sebelum pemberian antibiotika / bebas
antibiotika ± 3 hari
Bakteri anaerob: kontak dengan oksigen (-)
4. …..
… prinsip pengelolaan spesimen
8. 4. Hindari kontaminasi flora normal atau dari
lingkungan
Cara pengumpulan spesimen
Tindakan asepsis
Wadah steril dan tertutup rapat / tidak bocor
5. Komunikasi yang baik antara dokter dan
laboratorium mikrobiologi
… prinsip pengelolaan spesimen
9. SUMBER KONTAMINASI OLEH
FLORA NORMAL
Tempat Infeksi Sumber Kontaminasi
Vesika Urinaria Uretra dan perineum
Darah Kulit tempat pungsi
Fistula Saluran cerna
Infeksi subkutan dan
luka superfisial
Kulit dan membran
mukosa
Miller J. A Guide to Specimen Management in Clinical Microbiology. 1996
11. DARAH
Waktu Pengambilan
Darah diambil pada saat suhu badan
meningkat
Bakteremia intermiten(bakteri itu tidak selalu
di pemb. Darah) darah diambil 2-3 kali, dari
tempat berbeda,dalam 24 jam (juga menilai
kontaminasi)
Untuk typhoid diambil pada demam minggu
pertama.
Sebelum pemberian antibiotik atau setelah 3
hari antibiotik dihentikan.
12. Volume darah (jumlah patogen
sedikit)
Bayi : 1-3 ml.
Anak-anak: 3-5 ml
Dewasa:10-20 ml
Pada kasus-kasus:
Sepsis
Endokarditis
Fever of unknown origin
… darah
13. Pengumpulan
spesimen darah
• Tindakan asepsis kulit secara
melingkar dengan iodophor dan
alkohol 70%
• Darah diambil dengan spuit secara
steril
• Tanpa antikoagulan atau dengan
sodium polyanetholsulfonate (SPS)
(Yellow-capped tube) dan
pindahkan darah ke botol media
kultur
… darah
14. SALURAN KEMIH: URIN
Pemeriksaan semikuantitatif
Sampel:
Mid stream urine ( Clean catch urine, urin porsi
tengah)
Supra pubic puncture – terutama kultur anaerob
Urin kateter
Transport :
minimal 2 jam setelah pengumpulan spesimen
> 2 jam : lemari es (bukan freezer)
15. Cara pengumpulan spesimen urin
1. Mid stream urine ( Clean catch
urine )
Explain to patients !
urine pertama di pagi hari
spesimen dikumpulkan di
pertengahan urine dikeluarkan
Penis / vulva dibersihkan
dengan air sabun atau tissue
basah steril
Hindari kemih mengenai kulit
16. 2. Urin Kateter
bukan dari catheter bag
kumpulkan dari selang indwelling catheter
melalui sampling port setelah dibersihkan
dengan swab alkohol terlebih dahulu
Cara pengumpulan spesimen urin
18. 3. Urine Aspirasi Suprapubik
Spesimen urine paling
baik
Invasif
Tindakan secara aseptik
Dikerjakan bila urin porsi
tengah sulit didapatkan
Cara pengumpulan spesimen urine
19. FESES
Feses segar sebanyak + 10 gram/ 1 sendok
teh, taruh dalam wadah bersih, jangan
tercampur dengan urine atau air kloset.
Feses berdarah atau berlendir, ambil bagian
berdarah/ berlendir, pada bayi melalui swap
rektal
SPESIMEN SALURAN CERNA
20. USAP DUBUR (rectal
swab)
Bayi, konstipasi
memasukkan lidi kapas
steril sepanjang 1 inchi/ 2,5
cm ke dalam sfingter anus.
Secara hati-hati, putar lidi
kapas pada kripte anus
searah jarum jam dan
putar balik lidi kapas.
Bila tidak langsung
ditanam, masukkan ke
dalam media transport
Carey-Blair.
… spesimen saluran cerna
21. Pemeriksaan spesimen feses
dilakukan dengan tujuan untuk
mengisolasi Shigellae, Salmonella,
E. Coli patogen, dan dengan
permintaan khusus yaitu
Clostridium difficile, Vibrio, dan
Yersinia.
… spesimen saluran cerna
22. SALURAN NAPAS ATAS
USAP TENGGOROK
Tekan lidah dengan spatula lidah, usap lidi kapas
pada kedua tonsil dan faring belakang, jangan
menyentuh lidah & uvula
Pemeriksaan Difteri(pada tonsil, bakteri membentuk
selaput, ketika di swap akan berdarah)
pseudomembran
23. USAP HIDUNG
Cara:
Masukkan swab sekurangnya 1 cm ke dalam lobang
hidung atau bila ada lesi ambil di pinggir lesi
Putar swab dan diamkan 10 -15’
Tusukkan ke medium transpor
… saluran napas atas
24. SALURAN NAPAS BAWAH
SPUTUM
Bukan saliva !!!
Mukolitik dan inhalasi sebelumnya
Bangun tidur – berkumur – batuk dalam
Wadah steril
25. Lain :
Bronchial washing
Bronchial brushing
Bronchoalveolar lavage
Transtracheal aspiration
Tracheal aspiration
… saluran napas bawah
26. Beberapa mikroorganisme yang
memerlukan teknik isolasi atau media
tertentu seperti bakteri Corynebacterium
diphteriae, Bordetella pertussis, N.
gonorrhoeae, Legionella spp., Chlamydia,
atau Mycoplasma , dokter pengirim
hendaknya menghubungi laboratorium
mikrobiologi terlebih dahulu sebelum
mengambil spesimen.
… saluran napas bawah
27. LUKA / ABSES
Cara : biopsi(jar. Luka diambil sedikit) (terbaik),
aspirasi(disedot)(ex, bisul yg tertutup), dan swab
Anaerob : biopsi dan aspirasi
Aspirasi untuk :
Abses tertutup
Luka bergaung dengan cairan di dalamnya yang
tertutup debris superfisial
Swab :
Pus diluar dibersihkan terlebih dahulu dengan swab
yang telah dicelupkan dengan NaCl steril dengan
swab baru buat usapan dari dasar ulkus
Tidak dianjurkan untuk mengambil pus yang
berasal dari drain
28. BIOPSI DAN ASPIRASI
Aspirasi untuk :
•Abses tertutup
•Luka bergaung dengan cairan di dalamnya yang tertutup
debris superfisial
… luka / abses
30. PEMERIKSAAN MYCOBACTERIUM
Sputum(SPS, Sewaktu-Pagi_sewaktu)
Waktu pengambilan :
Sputum pertama pagi sesudah bangun tidur,
3 kali berturut-turut bila diperlukan
Sputum sewaktu di bawah pengawasan
dokter – pagi – sewaktu
Diwarnai dengan BTA, basofil tahan asam
(3x)
Alat : Wadah + Penutup ( bersih )
Cara pengambilan ( sama dengan diatas)
Jumlah : 3-5 ml
31. Bahan lain
Waktu pengambilan : sewaktu.
Cairan Pleura (> 50 cc)
Bronchial wash ( minimal 40 – 50 cc )
Aspirat Trakhea
Liquor ceresbrospinal & cairan sendi
Jaringan biopsi ( dianjurkan jaringan yang nekrotik ).
Bilasan lambung ( minimal 50 cc ).
Urin ( urin porsi tengah bangun tidur, minimal 10 cc,
3 hari berturut-turut).
Feces
… pemeriksaan Mycobacterium
32. PEMERIKSAAN ANAEROB
Kriteria spesimen yang baik untuk
pemeriksaan kuman anaerob :
Spesimen yang baik diambil secara tepat
(aspirasi atau biopsi jaringan swab)
Tidak tercemar oleh mikroba yang tidak
diinginkan
Terhindar dari kontak dengan udara.
Menggunakan media transport anaerob (bila
perlu)
33. PENYIMPANAN & PENGIRIMAN ANAEROB
Spesimen :
Medium transport
anaerob thioglikolat
kantong anaerob
Sampel penderita
dalam spuit tidak
dianjurkan
Jangan dimasukkan
dalam lemari es
… pemeriksaan anaerob
34. Spesimen yang bukan untuk kultur anaerob
Spesimen
Eksudat atau material lain yang diambil dari luka di
permukaan, abses, luka bakar, kista, ulkus
Swab vagina, serviks dan uretra
Spesimen saluran nafas yang diambil dengan swab,
suction nasotrakeal atau orotrakeal, sputum, bronkoskopi
Feses, usap dubur
(kecuali sampel feses dengan permintaan spesifik :
C.difficile, C. botulinum)
Urin porsi tengah atau urin dari kateter
… pemeriksaan anaerob
35. LEMBAR PERMINTAAN
Identitas pasien (nama lengkap, jenis kelamin,
umur)
Identitas dokter pengirim (nama lengkap, alamat,
nomor telepon)
Alamat lengkap rumah sakit/ tempat pasien dirawat
Deskripsi singkat dan jelas asal spesimen
Tanggal dan jam pengambilan spesimen
Diagnosis atau keadaan klinis pasien saat
pengambilan spesimen
Permintaan pemeriksaan laboratorium
mikrobiologi: Aerob, anaerob, Gram
Antibiotika yang telah diberikan
36. PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN
Wadah yang kuat (tidak pecah/ tidak bocor
/ tidak tumpah)
Terbaik bila spesimen langsung dikirim ke
laboratorium pada suhu ruang
pemeriksaan/penanaman dilakukan dalam
waktu kurang dari 1 jam.
Darah bed site
Swab jangan sampai kering
37. Transportasi > 1 jam
spesimen tanpa medium transport harus
disimpan dalam 4C, KECUALI untuk
pemeriksaan darah, anaerob, cairan tubuh,
swab luka atau curiga infeksi oleh
Haemophilus, Meningokokus, dan
Gonokokus.
Gunakan medium transport diperiksa
kurang dari 24 jam.
Medium transport : Stuart, Amies, Cary-
Blair, Pepton alkali, thioglikolat
… penyimpanan & pengiriman
38. Spesimen ditolak atau
diterima dengan catatan bila :
Penderita memakai antibiotik
Ada kemungkinan bahan terkontaminasi
Jumlah kurang
Penyimpanan dan pengiriman tidak
memenuhi syarat
Bahan untuk pemeriksaan anaerob tidak
dikirim dalam suasana anaerob.