SlideShare a Scribd company logo
PENYULIT
PHLEBOTOMY PADA
PASIEN HEMODIALISA
M.Didik Wahyudi
Winardi
Khusnul Khotimah
Umi sangadah
Sumardiati
Afrida Wira surya Rizki
Asih Almadita
Rima Nurfatimah
PHLEBOTOMY
Flebotomi berasal dari istilah Yunani : Phlebotomy yang
terdiri dari phleb dan tomia.
Phleb: pembuluh darah vena dan
tomia: mengiris/memotong (cutting).
Tindakan flebotomi terutama untuk
pengambilan spesimen darah guna
pemeriksaan laboratorium.
Phlebotomy
 Proses mengeluarkan darah merupakan keterampilan
sangat kompleks yang membutuhkan pengetahuan,
kecekatan dan keputusan/pertimbangan yang kritis.
 Phlebotomyst adalah seorang tenaga medis yang telah
mendapatkan latihan untuk mengeluarkan dan
menampung spesimen darah dari pembuluh darah vena,
arteri atau kapiler.
Pemeriksaan Laboratorium
Tujuan Pemeriksaan Laboratorium
Menunjang pemeriksaan fisik
Menegakkan diagnosis
4
• Pre analitik : 31,6 - 75%
• Analitik : 13 - 36%
• Pasca analitik : 9 - 30,8%
Kesalahan di
laboratorium
• Kesalahan pre analitik 60%
karena kesalahan
prosedur pengambilan
darah
11/4/2023
5
(Bonini , 2002)
(Lippi , 2006)
Kesalahan Pre-analitik
 Pengambilan sampel
 Apakah tabung benar?
 Cara pengambilan darah sudah benar?
 Penyimpanan spesimen sudah benar?
 Identifikasi
 Apakah darah diambil dari pasien yang benar?
 Apakah pelabelan sudah benar?
• Nama pasien ,ID, tanggal, Waktu pengambilan.
Phlebotomy
• A. Pra phlebotomy
• B. Pelaksanaan phlebotomy : a. Venipuncture
b.Skinpuncture
• C. Pasca phlebotomy
1. Tahap Phlebotomy
2. Komplikasi
3. Keadaan khusus
11/4/2023
7
www.themegallery.com
A. Tahap Pra-phlebotomy
1. Permintaan Pemeriksaan
3. Persiapan Pasien
4. Persiapan Peralatan
Pra-
Phlebotomy
2. Identifikasi Pasien
1. Permintaan Pemeriksaan
www.themegallery.com
Nama pasien
Nomer register
Umur
Jenis Kelamin
Nama
Phlebotomyst
Tgl dilakukan
pemeriksaan
Asal Spesimen
(mikrobiologi,
sitologi, analisis
Nama Dokter
yang meminta
Contoh formulir Pemeriksaan
www.themegallery.com
Untuk pasien rawat
jalan ditanyakan
langsung dengan
komunikasi yang
dijawab pasien
secara aktif
Untuk pasien rawat
inap lihat gelang
identitas pasien
dan verifikasi ke
pasien
2. Identifikasi Pasien
I
D
E
N
T
I
F
I
K
A
S
I
Untuk pasien yang tidak sadar, dapat
ditanyakan ke perawat atau keluarga
3. Persiapan pasien
Sebelum melakukan pungsi vena,
pasien harus diberi keyakinan
dengan sikap yang ramah dan
professional
Sebaiknya dijelaskan dengan
singkat tindakan yang akan di
lakukan, selain itu perlu diverifikasi
persiapan pasien seperti puasa
atau makan obat-obat tertentu.
11/4/2023
12
4. Persiapan Alat
Peralatan phlebotomy/venipuncture rutin :
 Sarung tangan
 Larutan antiseptik: alkohol 70 %
 Tourniquet
 Gauze pads / kapas alkohol
 Adhesive bandage/ other bandage material
 Vacutainer Blood Collection Tubes or disposible syringe
 Vacutainer multisample needle or vacutainer blood
collection set www.themegallery.com
Peralatan untuk flebotomi dan sarung tangan pelindung
Tabung vacum dengan tutup
tempat peralatan flebotomi
Tabung vacutainer berbagai warna sesuai dengan jenis aditifnya
atau tanpa aditif
Semprit ( syringe ) dengan jarumnya
A. jarum sayap
Pungsi vena dengan jarum sayap
B. jarum sayap dihubungkan
dengan
sample needle atau semprit
Vacutainer Blood collection Tube
 Proses pengambilan darah
menggunakan tabung vakum
membutuhkan 3 komponen
utama yaitu :
1. Evacuate sample tube
2. Sample needle
3. Tube holder
 Prinsip kerja alat ini adalah
mengisap darah masuk dalam
www.themegallery.com
www.themegallery.com
 Untuk laboratorium
yang tidak
menyediakan
blood collection
set dapat
menggunakan
disposable
syringe
Pemilihan Vena untuk phlebotomy
 Vena yang cukup besar
 Cukup mudah terlihat
 Dekat dengan permukaan kulit
 Elastis
 Terfiksasi baik
www.themegallery.com
Lokasi Pemilihan Vena
 Vena di dorsum
manus, dipilih jika
vena daerah
antecubiti tidak
bisa diambil www.themegallery.com
 Area
antecubital
lengan (fossa
cubiti)
 Vena di daerah
kaki: pilihan
terakhir jika vena
di lengan tidak
dapat diakses
Pemilihan tempat pungsi vena
• Pilihan utama karena
besar
• Terfiksasi dengan baik
V. Mediana
cubiti
• Pilihan kedua
• Besar
• Kurang terfiksasi
V. Cefalika
• Tidak terfiksasi dengan baik
• Terletak dekat arteri brachialis dan
saraf mediana cubiti yang secara
tidak sengaja dapat tertusuk
V. Basilika
11/4/2023
23
1. Hindari bekas luka bakar
2. Hindari hematom, bila terpaksa pengambilan
darah diambil distal dari tempat hematom
3. Bila ada infus/i.v., ambil dari lengan yang lain
4. Bila vena sulit ditemukan, massage lengan
11/4/2023
24
Pemilihan Pungsi Vena
11/4/2023
25
PROSEDUR
PHLEBOTOMY
www.themegallery.com
Phlebotomy Techniques
General steps
 Call lab for clarification of orders
 Organize equipment
 Patient assessment
 Greet patient
 Proper identification
 Position patient
 Use Universal Precautions
 Assemble equipment: proper equipment, order of draw
 Select the best site
 Be aware of complications
 Proper preparation of site
 Perform the venipuncture/release tourniquet
 Control bleeding
 Invert anticoagulated tubes
A.Pemasangan tourniquet
B. palpasi vena
A. disinfeksi tempat pungsi vena dengan alkohol 70 %
B. vena difiksasi dan jarum ditusukkan kemiringan 15 – 30 derajat
A.Tabung vakum ditekan ke jarum sampai habis kevakumannya.
B.Sebelum jarum ditarik tourniquet harus dilepas dahulu
A. bekas tempat tusukan ditekan dengan kasa Steril
B. jarum dibuang ketempat pembuangan jarum
Pegisian label identitas penderita di tabung penampung
Prosedur Pungsi Vena dengan
Tabung Vakum
Petugas memakai sarung tangan
Pemakaian tornikuet
• dipasang 10 cm di atas bagian yang
akan ditusuk.
• tidak terlalu kencang dan tidak boleh
terlalu lama
Pada daerah antecubiti, diperhatikan
vena yang tampak, pengepalan lengan
dapat membantu penampakan vena.
-dipasang 10 cm di
atas bagian yang
akan ditusuk.
-tidak terlalu
kencang dan tidak
boleh terlalu lama
11/4/2023
34
Pemakaian tornikuet
Bila kurang jelas dapat dibantu dengan palpasi
agar membantu merasakan ukuran, kedalaman dan arah vena
35
36
Lakukan desinfeksi pada daerah yang akan
ditusuk dengan kapas alkohol 70% dengan
gerakan memutar dari tengah ke tepi.
Biarkan selama 30 detik agar alkohol kering
sendiri.
lanjutan
Pegang lengan pasien
dengan ibu jari di atas
dan jari-jari yang lain
memegang di bawah.
Dengan ibu jari, tarik
dengan kencang kulit
di bawah daerah yang
akan ditusuk untuk
memfiksasi vena agar
tidak bergerak.
Dengan gerakan yang
halus, secepatnya
tusukkan jarum, lereng
(bevel) menghadap ke
atas dan jarum
membentuk sudut 15-
30 derajat terhadap
kulit.
11/4/2023
37
lanjutan
11/4/2023
38
Dengan gerakan yang halus,secepatnya tusukkan
jarum, lereng (bevel) menghadap ke atasdan jarum
membentuk sudut 15-30 derajat terhadap kulit.
11/4/2023
39
Hentikan gerakan maju jarum
ketika dirasakan tahanan
sedikit berkurang, yang
menandakan ujung jarum
telah masuk ke dalam vena
dan
derajat kemiringan jarum
dikurangi sambil mendorong
sedikit lebih jauh ke dalam
vena.
Selama jarum berada di dalam
vena, harus difiksasi dan hindari
gerakan seminimal mungkin
Selanjutnya dorong tabung
vacutainer ke jarum sampai ke ujung
holder
Gunakan ibu jari untuk mendorong
tabung sementara jari telunjuk dan jari
tengah memegang ujung tepi holder.
Darah akan mulai mengalir ke dalam
tabung.
40
Isi tabung sampai darah berhenti
mengalir.
Cabut tabung dari holder dengan
menekan ujung tepi holder menggunakan
ibu jari dan jari telunjuk sambil melakukan
sedikit putaran untuk mencabut tabung.
Selanjutnya masukkan lagi vacutainer
sesuai dengan urutan parameter yang
diminta
41
lanjutan
Lepaskan tornikuet
sebelum mencabut jarum.
Pastikan tangan pasien
rileks.
Dengan hati-hati jarum
dicabut dari tempat
tusukan. Pegang bantalan
kain kasa pada posisi di
atas daerah tusukan.
42
Urutan memasukkan sampel darah ke dalam
tabung vakum
Pertama - botol biakan
(culture) darah atau tabung
tutup kuning-hitam
Kedua - tes koagulasi
(tabung tutup biru)
Ketiga - tabung non additive (tutup merah)
Keempat - tabung tutup merah atau kuning dengan gel
separator atau clot activator, tabung tutup ungu/lavender
(EDTA), tabung tutup hijau (heparin), tabung tutup abu-
abu (NaF dan Na oksalat)
11/4/2023
43
Setelah jarum dicabut dari
vena, tekan di atas lokasi
tusukan untuk mencegah
perdarahan
Berikan tekanan pada tempat
penusukan untuk mencegah
kebocoran darah dan
kemungkinan pembentukan
hematom selama 3-5 menit.
11/4/2023
44
Jika pasien sadar, minta ia
melanjutkan memberikan
tekanan sampai perdarahan
berhenti.
Jaga lengan tetap terentang
dan lebih baik diangkat;
lengan jangan ditekuk karena
ini akan meningkatkan risiko
pembentukan hematom
11/4/2023
45
lanjutan
Jarum dibuang pada tempat
pembuangan jarum,
dengan cara memasukkan
jarum dalam lubang pada
tutup dan putar berlawanan
arah jarum jam sampai
terlepas dari holder
11/4/2023
46
lanjutan
Setelah perdarahan berhenti
pasang plester pada bekas
luka tusukan.
Jangan menutup kembali
jarum dengan jari
Jika jarum tidak bisa terpisah
dari holder, buang seluruhnya
ke dalam sharps container ,
jangan mencoba memotong,
membengkokkan, dan
mematahkan.
47
Kemudian dipasang
label pada tabung
48
Beri label tabung,
periksa form permintaan
untuk dicocokkan
dengan identitas
11/4/2023
49
KOMPLIKASI
SYNCOPE
INFEKSI
SAKIT/NYERI HEMATOM
PERDARAHAN
TROMBOSIS
KOMPLIKASI
NEUROLOGIS
OSTEOMIELITIS/
OSTEOCHONDROSIS
ANEMIA
11/4/2023
50
Keadaan Khusus
Pada pasien
dengan infus
intravena, sampel
darah tidak boleh
diambil pada tempat
yang diinfus,
kecuali tidak ada
tempat lain.
Darah yang diambil
proksimal dari
tempat infus akan
mengalami dilusi
dengan cairan yang
digunakan. Hasil
tes yang didapatkan
akan berpotensi
mengalami
kesalahan.
11/4/2023
51
Komplikasi hemodialisa: tekanan darah
rendah, kram otot, mual, muntah, sakit
kepala, sakit di dada, sakit di punggung,
gatal-gatal, demam, kedinginan,
perdarahan, masuknya gelembung
udara ke dalam aliran darah, penurunan
jumlah darah merah, penurunan kadar
gula dalam darah, gangguan ritme
jantung dan otak, anemia, gangguan
pada jumlah kalsium dan fosfor dalam
tulang, gangguan berbicara, konstraksi
otot mendadak, kejang, infeksi,
gangguan gizi serta masalah
psikososial
3 prinsip dasar hemodialisis:
1. Proses difusi
2. Proses Osmosis
3. Proses ultrafiltrasi
Faktor Kegagalan pengambilan darah:
1. Karena jarum kurang dalam
2. Jarum terlalu dalam/tembus, lubang
jarum menempel didinding pembuluh
darah, vena kolap atau tabung tidak
vakum.
3. Oedema
PLEBOTOMI (2).ppt
PLEBOTOMI (2).ppt

More Related Content

What's hot

PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darah
Mey Sari
 
Terapi insulin
Terapi insulinTerapi insulin
Terapi insulin
Dian Lalimbat
 
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: PregnancyThe Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: PregnancyRahmah Fitria
 
Penetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobinPenetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobin
fikri asyura
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
AhmadPurnawarmanFais
 
Pengambilan darah
Pengambilan darahPengambilan darah
Pengambilan darah
Triana Septianti
 
Fetal distress dan asfiksia neonatorum
Fetal distress dan asfiksia neonatorumFetal distress dan asfiksia neonatorum
Fetal distress dan asfiksia neonatorum
Fadel Muhammad Garishah
 
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputum
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputumProsedur pengambilan spesimen kultur sputum
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputumBambang Fadhil
 
Diagnostik mikrobiologi klinik
Diagnostik mikrobiologi klinikDiagnostik mikrobiologi klinik
Diagnostik mikrobiologi klinik
Rofi Sekar Achida Utama
 
Teknik pengukuran tekanan darah dr anjang
Teknik pengukuran tekanan darah dr anjangTeknik pengukuran tekanan darah dr anjang
Teknik pengukuran tekanan darah dr anjangAnjang Kusuma Netra
 
Prosedur pemasangan kateter slideshare
Prosedur pemasangan kateter slideshareProsedur pemasangan kateter slideshare
Prosedur pemasangan kateter slideshare
STIKES TELOGOREJO SEMARANG
 
Ppt urine persentaion
Ppt urine persentaionPpt urine persentaion
Ppt urine persentaion
Santos Tos
 
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
LizaHardila
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urine
Santos Tos
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Kampus-Sakinah
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
dewisetiyana52
 
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darah1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
Sofyan Dwi Nugroho
 

What's hot (20)

PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darah
 
Terapi insulin
Terapi insulinTerapi insulin
Terapi insulin
 
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: PregnancyThe Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
 
Penetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobinPenetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobin
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
 
Pengambilan darah
Pengambilan darahPengambilan darah
Pengambilan darah
 
Fetal distress dan asfiksia neonatorum
Fetal distress dan asfiksia neonatorumFetal distress dan asfiksia neonatorum
Fetal distress dan asfiksia neonatorum
 
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
 
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputum
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputumProsedur pengambilan spesimen kultur sputum
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputum
 
Diagnostik mikrobiologi klinik
Diagnostik mikrobiologi klinikDiagnostik mikrobiologi klinik
Diagnostik mikrobiologi klinik
 
Teknik pengukuran tekanan darah dr anjang
Teknik pengukuran tekanan darah dr anjangTeknik pengukuran tekanan darah dr anjang
Teknik pengukuran tekanan darah dr anjang
 
Prosedur pemasangan kateter slideshare
Prosedur pemasangan kateter slideshareProsedur pemasangan kateter slideshare
Prosedur pemasangan kateter slideshare
 
Ppt urine persentaion
Ppt urine persentaionPpt urine persentaion
Ppt urine persentaion
 
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Feses
FesesFeses
Feses
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urine
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
 
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darah1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
 

Similar to PLEBOTOMI (2).ppt

Venipuncture
VenipunctureVenipuncture
Venipuncture
ZulfikarAliHasan1
 
Penuntun praktikum hematologi
Penuntun praktikum hematologiPenuntun praktikum hematologi
Penuntun praktikum hematologi
Muhammad Rizky Yunus
 
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docx
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docxPENUNTUN-HEMATOLOGI.docx
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docx
senayeftana2
 
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darahSri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
sriaminingsih1
 
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
sriaminingsih1
 
Tatalaksana WSD.pptx
Tatalaksana WSD.pptxTatalaksana WSD.pptx
Tatalaksana WSD.pptx
theoronaldo1
 
wsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptx
wsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptxwsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptx
wsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptx
AuliaRezha2
 
cupdf.com_pemasangan-infus-56609689d2085.ppt
cupdf.com_pemasangan-infus-56609689d2085.pptcupdf.com_pemasangan-infus-56609689d2085.ppt
cupdf.com_pemasangan-infus-56609689d2085.ppt
Rani911076
 
Post operasi wsd KABUPATEN MUNA
Post operasi wsd KABUPATEN MUNAPost operasi wsd KABUPATEN MUNA
Post operasi wsd KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Post operasi wsd
Post operasi wsdPost operasi wsd
Post operasi wsd
Septian Muna Barakati
 
P3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdfP3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdf
Nurihsani011
 
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptxKONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
Ervi Suminar
 
Pemasangan infus
Pemasangan infusPemasangan infus
Pemasangan infus
stikesby kebidanan
 
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptxMI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
annisaurrohmi1
 
Retensi urin
Retensi urinRetensi urin
Retensi urin
ankdutgha
 

Similar to PLEBOTOMI (2).ppt (20)

Venipuncture
VenipunctureVenipuncture
Venipuncture
 
Penuntun praktikum hematologi
Penuntun praktikum hematologiPenuntun praktikum hematologi
Penuntun praktikum hematologi
 
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docx
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docxPENUNTUN-HEMATOLOGI.docx
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docx
 
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darahSri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
 
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
 
Tatalaksana WSD.pptx
Tatalaksana WSD.pptxTatalaksana WSD.pptx
Tatalaksana WSD.pptx
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
wsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptx
wsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptxwsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptx
wsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptx
 
cupdf.com_pemasangan-infus-56609689d2085.ppt
cupdf.com_pemasangan-infus-56609689d2085.pptcupdf.com_pemasangan-infus-56609689d2085.ppt
cupdf.com_pemasangan-infus-56609689d2085.ppt
 
Post operasi wsd KABUPATEN MUNA
Post operasi wsd KABUPATEN MUNAPost operasi wsd KABUPATEN MUNA
Post operasi wsd KABUPATEN MUNA
 
Post operasi wsd
Post operasi wsdPost operasi wsd
Post operasi wsd
 
P3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdfP3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdf
 
Penatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimenPenatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimen
 
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptxKONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
 
Pemasangan infus
Pemasangan infusPemasangan infus
Pemasangan infus
 
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptxMI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
 
Retensi urin
Retensi urinRetensi urin
Retensi urin
 
Waktu perdarahan
Waktu perdarahanWaktu perdarahan
Waktu perdarahan
 
Kateterisasi
KateterisasiKateterisasi
Kateterisasi
 
2. leaflet intravena
2. leaflet intravena2. leaflet intravena
2. leaflet intravena
 

Recently uploaded

Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 

Recently uploaded (20)

Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 

PLEBOTOMI (2).ppt

  • 1. PENYULIT PHLEBOTOMY PADA PASIEN HEMODIALISA M.Didik Wahyudi Winardi Khusnul Khotimah Umi sangadah Sumardiati Afrida Wira surya Rizki Asih Almadita Rima Nurfatimah
  • 2. PHLEBOTOMY Flebotomi berasal dari istilah Yunani : Phlebotomy yang terdiri dari phleb dan tomia. Phleb: pembuluh darah vena dan tomia: mengiris/memotong (cutting). Tindakan flebotomi terutama untuk pengambilan spesimen darah guna pemeriksaan laboratorium.
  • 3. Phlebotomy  Proses mengeluarkan darah merupakan keterampilan sangat kompleks yang membutuhkan pengetahuan, kecekatan dan keputusan/pertimbangan yang kritis.  Phlebotomyst adalah seorang tenaga medis yang telah mendapatkan latihan untuk mengeluarkan dan menampung spesimen darah dari pembuluh darah vena, arteri atau kapiler.
  • 4. Pemeriksaan Laboratorium Tujuan Pemeriksaan Laboratorium Menunjang pemeriksaan fisik Menegakkan diagnosis 4
  • 5. • Pre analitik : 31,6 - 75% • Analitik : 13 - 36% • Pasca analitik : 9 - 30,8% Kesalahan di laboratorium • Kesalahan pre analitik 60% karena kesalahan prosedur pengambilan darah 11/4/2023 5 (Bonini , 2002) (Lippi , 2006)
  • 6. Kesalahan Pre-analitik  Pengambilan sampel  Apakah tabung benar?  Cara pengambilan darah sudah benar?  Penyimpanan spesimen sudah benar?  Identifikasi  Apakah darah diambil dari pasien yang benar?  Apakah pelabelan sudah benar? • Nama pasien ,ID, tanggal, Waktu pengambilan.
  • 7. Phlebotomy • A. Pra phlebotomy • B. Pelaksanaan phlebotomy : a. Venipuncture b.Skinpuncture • C. Pasca phlebotomy 1. Tahap Phlebotomy 2. Komplikasi 3. Keadaan khusus 11/4/2023 7
  • 8. www.themegallery.com A. Tahap Pra-phlebotomy 1. Permintaan Pemeriksaan 3. Persiapan Pasien 4. Persiapan Peralatan Pra- Phlebotomy 2. Identifikasi Pasien
  • 9. 1. Permintaan Pemeriksaan www.themegallery.com Nama pasien Nomer register Umur Jenis Kelamin Nama Phlebotomyst Tgl dilakukan pemeriksaan Asal Spesimen (mikrobiologi, sitologi, analisis Nama Dokter yang meminta
  • 11. www.themegallery.com Untuk pasien rawat jalan ditanyakan langsung dengan komunikasi yang dijawab pasien secara aktif Untuk pasien rawat inap lihat gelang identitas pasien dan verifikasi ke pasien 2. Identifikasi Pasien I D E N T I F I K A S I Untuk pasien yang tidak sadar, dapat ditanyakan ke perawat atau keluarga
  • 12. 3. Persiapan pasien Sebelum melakukan pungsi vena, pasien harus diberi keyakinan dengan sikap yang ramah dan professional Sebaiknya dijelaskan dengan singkat tindakan yang akan di lakukan, selain itu perlu diverifikasi persiapan pasien seperti puasa atau makan obat-obat tertentu. 11/4/2023 12
  • 13. 4. Persiapan Alat Peralatan phlebotomy/venipuncture rutin :  Sarung tangan  Larutan antiseptik: alkohol 70 %  Tourniquet  Gauze pads / kapas alkohol  Adhesive bandage/ other bandage material  Vacutainer Blood Collection Tubes or disposible syringe  Vacutainer multisample needle or vacutainer blood collection set www.themegallery.com
  • 14. Peralatan untuk flebotomi dan sarung tangan pelindung
  • 15. Tabung vacum dengan tutup tempat peralatan flebotomi Tabung vacutainer berbagai warna sesuai dengan jenis aditifnya atau tanpa aditif
  • 16. Semprit ( syringe ) dengan jarumnya
  • 17. A. jarum sayap Pungsi vena dengan jarum sayap B. jarum sayap dihubungkan dengan sample needle atau semprit
  • 18. Vacutainer Blood collection Tube  Proses pengambilan darah menggunakan tabung vakum membutuhkan 3 komponen utama yaitu : 1. Evacuate sample tube 2. Sample needle 3. Tube holder  Prinsip kerja alat ini adalah mengisap darah masuk dalam www.themegallery.com
  • 19.
  • 20. www.themegallery.com  Untuk laboratorium yang tidak menyediakan blood collection set dapat menggunakan disposable syringe
  • 21. Pemilihan Vena untuk phlebotomy  Vena yang cukup besar  Cukup mudah terlihat  Dekat dengan permukaan kulit  Elastis  Terfiksasi baik www.themegallery.com
  • 22. Lokasi Pemilihan Vena  Vena di dorsum manus, dipilih jika vena daerah antecubiti tidak bisa diambil www.themegallery.com  Area antecubital lengan (fossa cubiti)  Vena di daerah kaki: pilihan terakhir jika vena di lengan tidak dapat diakses
  • 23. Pemilihan tempat pungsi vena • Pilihan utama karena besar • Terfiksasi dengan baik V. Mediana cubiti • Pilihan kedua • Besar • Kurang terfiksasi V. Cefalika • Tidak terfiksasi dengan baik • Terletak dekat arteri brachialis dan saraf mediana cubiti yang secara tidak sengaja dapat tertusuk V. Basilika 11/4/2023 23
  • 24. 1. Hindari bekas luka bakar 2. Hindari hematom, bila terpaksa pengambilan darah diambil distal dari tempat hematom 3. Bila ada infus/i.v., ambil dari lengan yang lain 4. Bila vena sulit ditemukan, massage lengan 11/4/2023 24 Pemilihan Pungsi Vena
  • 27. Phlebotomy Techniques General steps  Call lab for clarification of orders  Organize equipment  Patient assessment  Greet patient  Proper identification  Position patient  Use Universal Precautions  Assemble equipment: proper equipment, order of draw  Select the best site  Be aware of complications  Proper preparation of site  Perform the venipuncture/release tourniquet  Control bleeding  Invert anticoagulated tubes
  • 29. A. disinfeksi tempat pungsi vena dengan alkohol 70 % B. vena difiksasi dan jarum ditusukkan kemiringan 15 – 30 derajat
  • 30. A.Tabung vakum ditekan ke jarum sampai habis kevakumannya. B.Sebelum jarum ditarik tourniquet harus dilepas dahulu
  • 31. A. bekas tempat tusukan ditekan dengan kasa Steril B. jarum dibuang ketempat pembuangan jarum
  • 32. Pegisian label identitas penderita di tabung penampung
  • 33. Prosedur Pungsi Vena dengan Tabung Vakum Petugas memakai sarung tangan Pemakaian tornikuet • dipasang 10 cm di atas bagian yang akan ditusuk. • tidak terlalu kencang dan tidak boleh terlalu lama Pada daerah antecubiti, diperhatikan vena yang tampak, pengepalan lengan dapat membantu penampakan vena.
  • 34. -dipasang 10 cm di atas bagian yang akan ditusuk. -tidak terlalu kencang dan tidak boleh terlalu lama 11/4/2023 34 Pemakaian tornikuet
  • 35. Bila kurang jelas dapat dibantu dengan palpasi agar membantu merasakan ukuran, kedalaman dan arah vena 35
  • 36. 36 Lakukan desinfeksi pada daerah yang akan ditusuk dengan kapas alkohol 70% dengan gerakan memutar dari tengah ke tepi. Biarkan selama 30 detik agar alkohol kering sendiri.
  • 37. lanjutan Pegang lengan pasien dengan ibu jari di atas dan jari-jari yang lain memegang di bawah. Dengan ibu jari, tarik dengan kencang kulit di bawah daerah yang akan ditusuk untuk memfiksasi vena agar tidak bergerak. Dengan gerakan yang halus, secepatnya tusukkan jarum, lereng (bevel) menghadap ke atas dan jarum membentuk sudut 15- 30 derajat terhadap kulit. 11/4/2023 37
  • 38. lanjutan 11/4/2023 38 Dengan gerakan yang halus,secepatnya tusukkan jarum, lereng (bevel) menghadap ke atasdan jarum membentuk sudut 15-30 derajat terhadap kulit.
  • 39. 11/4/2023 39 Hentikan gerakan maju jarum ketika dirasakan tahanan sedikit berkurang, yang menandakan ujung jarum telah masuk ke dalam vena dan derajat kemiringan jarum dikurangi sambil mendorong sedikit lebih jauh ke dalam vena. Selama jarum berada di dalam vena, harus difiksasi dan hindari gerakan seminimal mungkin
  • 40. Selanjutnya dorong tabung vacutainer ke jarum sampai ke ujung holder Gunakan ibu jari untuk mendorong tabung sementara jari telunjuk dan jari tengah memegang ujung tepi holder. Darah akan mulai mengalir ke dalam tabung. 40
  • 41. Isi tabung sampai darah berhenti mengalir. Cabut tabung dari holder dengan menekan ujung tepi holder menggunakan ibu jari dan jari telunjuk sambil melakukan sedikit putaran untuk mencabut tabung. Selanjutnya masukkan lagi vacutainer sesuai dengan urutan parameter yang diminta 41
  • 42. lanjutan Lepaskan tornikuet sebelum mencabut jarum. Pastikan tangan pasien rileks. Dengan hati-hati jarum dicabut dari tempat tusukan. Pegang bantalan kain kasa pada posisi di atas daerah tusukan. 42
  • 43. Urutan memasukkan sampel darah ke dalam tabung vakum Pertama - botol biakan (culture) darah atau tabung tutup kuning-hitam Kedua - tes koagulasi (tabung tutup biru) Ketiga - tabung non additive (tutup merah) Keempat - tabung tutup merah atau kuning dengan gel separator atau clot activator, tabung tutup ungu/lavender (EDTA), tabung tutup hijau (heparin), tabung tutup abu- abu (NaF dan Na oksalat) 11/4/2023 43
  • 44. Setelah jarum dicabut dari vena, tekan di atas lokasi tusukan untuk mencegah perdarahan Berikan tekanan pada tempat penusukan untuk mencegah kebocoran darah dan kemungkinan pembentukan hematom selama 3-5 menit. 11/4/2023 44
  • 45. Jika pasien sadar, minta ia melanjutkan memberikan tekanan sampai perdarahan berhenti. Jaga lengan tetap terentang dan lebih baik diangkat; lengan jangan ditekuk karena ini akan meningkatkan risiko pembentukan hematom 11/4/2023 45
  • 46. lanjutan Jarum dibuang pada tempat pembuangan jarum, dengan cara memasukkan jarum dalam lubang pada tutup dan putar berlawanan arah jarum jam sampai terlepas dari holder 11/4/2023 46
  • 47. lanjutan Setelah perdarahan berhenti pasang plester pada bekas luka tusukan. Jangan menutup kembali jarum dengan jari Jika jarum tidak bisa terpisah dari holder, buang seluruhnya ke dalam sharps container , jangan mencoba memotong, membengkokkan, dan mematahkan. 47
  • 49. Beri label tabung, periksa form permintaan untuk dicocokkan dengan identitas 11/4/2023 49
  • 51. Keadaan Khusus Pada pasien dengan infus intravena, sampel darah tidak boleh diambil pada tempat yang diinfus, kecuali tidak ada tempat lain. Darah yang diambil proksimal dari tempat infus akan mengalami dilusi dengan cairan yang digunakan. Hasil tes yang didapatkan akan berpotensi mengalami kesalahan. 11/4/2023 51
  • 52. Komplikasi hemodialisa: tekanan darah rendah, kram otot, mual, muntah, sakit kepala, sakit di dada, sakit di punggung, gatal-gatal, demam, kedinginan, perdarahan, masuknya gelembung udara ke dalam aliran darah, penurunan jumlah darah merah, penurunan kadar gula dalam darah, gangguan ritme jantung dan otak, anemia, gangguan pada jumlah kalsium dan fosfor dalam tulang, gangguan berbicara, konstraksi otot mendadak, kejang, infeksi, gangguan gizi serta masalah psikososial
  • 53. 3 prinsip dasar hemodialisis: 1. Proses difusi 2. Proses Osmosis 3. Proses ultrafiltrasi Faktor Kegagalan pengambilan darah: 1. Karena jarum kurang dalam 2. Jarum terlalu dalam/tembus, lubang jarum menempel didinding pembuluh darah, vena kolap atau tabung tidak vakum. 3. Oedema