Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya air dan kualitas air. Air merupakan zat yang penting bagi kehidupan manusia dan ekosistem. Namun, pencemaran dapat menurunkan kualitas air dan memengaruhi kesehatan lingkungan. Diperlukan upaya pelestarian dan pengelolaan sumber daya air yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelompokan dan sifat-sifat limbah cair. Limbah dapat dikelompokkan berdasarkan jenis, sumber, dan wujudnya. Sifat limbah cair meliputi sifat fisika, kimia, dan biologi seperti warna, bau, pH, kadar zat organik dan anorganik."
4. Water Chemistryx_pH, CO2 & Alkalinitas.ppsxMuhRifaldhi1
Artikel ini membahas pentingnya mengakui tindakan konservasi berbasis area yang efektif selain Kawasan Konservasi Perairan (KKP) di Indonesia. Artikel ini juga membahas beberapa contoh tindakan konservasi berbasis area yang efektif, seperti sasi dan MPA (Marine Protected Area), serta tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan tindakan konservasi tersebut. Artikel ini juga membahas pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam tindakan konservasi dan pentingnya memperhatikan aspek sosial dan ekonomi dalam implementasi tindakan konservasi.
Penulis berpendapat bahwa meskipun MPA penting untuk konservasi laut, namun bukan satu-satunya alat yang efektif. Tindakan lain, seperti konservasi berbasis masyarakat dan sistem pengelolaan tradisional, juga telah berhasil dalam melestarikan ekosistem laut di Indonesia. Para penulis memberikan contoh OECM yang berhasil, seperti sistem sasi laut di Maluku Tenggara Barat dan sistem panglima laut di Pulau Weh.
Artikel ini juga membahas tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan tindakan konservasi laut yang efektif di Indonesia, seperti kurangnya pendanaan, penegakan hukum yang lemah, dan konflik antara tujuan konservasi dan mata pencaharian lokal. Para penulis menekankan pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam upaya konservasi dan menemukan solusi yang seimbang antara tujuan konservasi dengan kebutuhan masyarakat lokal.
20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdfSyahraniDewi1
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang 10 parameter kimia air yang penting untuk budidaya perikanan. Parameter-parameter tersebut diantaranya adalah oksigen terlarut, karbondioksida, pH, alkalinitas, dan kesadahan. Setiap parameter dijelaskan definisinya, sumber, pengaruh terhadap perairan, dan metode pengukurannya.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya air dan kualitas air. Air merupakan zat yang penting bagi kehidupan manusia dan ekosistem. Namun, pencemaran dapat menurunkan kualitas air dan memengaruhi kesehatan lingkungan. Diperlukan upaya pelestarian dan pengelolaan sumber daya air yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelompokan dan sifat-sifat limbah cair. Limbah dapat dikelompokkan berdasarkan jenis, sumber, dan wujudnya. Sifat limbah cair meliputi sifat fisika, kimia, dan biologi seperti warna, bau, pH, kadar zat organik dan anorganik."
4. Water Chemistryx_pH, CO2 & Alkalinitas.ppsxMuhRifaldhi1
Artikel ini membahas pentingnya mengakui tindakan konservasi berbasis area yang efektif selain Kawasan Konservasi Perairan (KKP) di Indonesia. Artikel ini juga membahas beberapa contoh tindakan konservasi berbasis area yang efektif, seperti sasi dan MPA (Marine Protected Area), serta tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan tindakan konservasi tersebut. Artikel ini juga membahas pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam tindakan konservasi dan pentingnya memperhatikan aspek sosial dan ekonomi dalam implementasi tindakan konservasi.
Penulis berpendapat bahwa meskipun MPA penting untuk konservasi laut, namun bukan satu-satunya alat yang efektif. Tindakan lain, seperti konservasi berbasis masyarakat dan sistem pengelolaan tradisional, juga telah berhasil dalam melestarikan ekosistem laut di Indonesia. Para penulis memberikan contoh OECM yang berhasil, seperti sistem sasi laut di Maluku Tenggara Barat dan sistem panglima laut di Pulau Weh.
Artikel ini juga membahas tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan tindakan konservasi laut yang efektif di Indonesia, seperti kurangnya pendanaan, penegakan hukum yang lemah, dan konflik antara tujuan konservasi dan mata pencaharian lokal. Para penulis menekankan pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam upaya konservasi dan menemukan solusi yang seimbang antara tujuan konservasi dengan kebutuhan masyarakat lokal.
20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdfSyahraniDewi1
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang 10 parameter kimia air yang penting untuk budidaya perikanan. Parameter-parameter tersebut diantaranya adalah oksigen terlarut, karbondioksida, pH, alkalinitas, dan kesadahan. Setiap parameter dijelaskan definisinya, sumber, pengaruh terhadap perairan, dan metode pengukurannya.
Dokumen tersebut membahas tentang oksigen terlarut dan parameter-parameter penentu kualitas air seperti BOD dan COD. Oksigen terlarut sangat penting untuk kehidupan biota air, sedangkan BOD dan COD digunakan untuk mengukur tingkat pencemaran organik dalam suatu perairan.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran air dan sifat air yang tercemar. Sumber pencemaran air antara lain limbah industri, domestik, dan pertanian yang mengakibatkan gangguan kesehatan dan ekosistem. Air tercemar dapat dikenali dari perubahan pH, suhu, warna, bau, rasa, jumlah padatan, serta kadar zat organik dan logam beratnya.
KONSEP DASAR KIMIA AIR memberikan informasi tentang pentingnya air bagi kehidupan, siklus air, sumber air tawar, dan berbagai jenis pencemaran air seperti bahan kimia organik dan anorganik, logam berat, eutrofikasi, dan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara air dan kesehatan manusia, serta standar mutu air bersih. Air berperan sebagai tempat hidup organisme patogen dan vektor penyakit, serta media penularan penyakit. Standar mutu air ditetapkan berdasarkan peraturan pemerintah dan kementerian terkait, meliputi parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi.
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihRizky Olang
Teknik-teknik pengolahan air asin menjadi air tawar meliputi proses destilasi, penukar ion, dan filtrasi. Proses destilasi memanfaatkan panas untuk menguapkan air asin, proses penukar ion menggunakan reaksi kimia untuk menukar ion garam dengan ion lain, sedangkan filtrasi menggunakan membran untuk menyaring molekul air murni. Mesin utama yang digunakan adalah evaporator raksasa untuk merebus air laut.
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairSyauqy Nurul Aziz
Limbah tambak udang terdiri dari limbah cair dan padat yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan jika tidak ditangani dengan baik. Limbah cair tambak udang mengandung bahan organik dan nutrien seperti nitrogen dan fosfor, sedangkan limbah padat akan mengalami proses dekomposisi yang dapat menghasilkan gas beracun seperti hidrogen sulfida. Rancangan sistem pengolahan limbah tambak harus mempertimbangkan variabel seperti debit limbah,
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan kualitas air, yang mencakup upaya pencegahan penurunan dan pencemaran kualitas air akibat limbah cair dari kegiatan manusia, melalui pengendalian kualitas air, evaluasi pengelolaan kualitas air, dan analisis kualitas air.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat air yang mempengaruhi budidaya perikanan, termasuk kepadatan, kekentalan, kecerahan, dan kandungan bahan organik dalam air. Unsur-unsur kimia dalam air diperlukan untuk pertumbuhan plankton dan organisme air lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran air, sumber pencemaran air seperti limbah industri dan domestik, dampak pencemaran air seperti penyakit dan kerusakan lingkungan, serta zat-zat yang dapat mencemari air seperti logam berat, zat organik, dan radioaktif.
Dokumen tersebut membahas standar kualitas air bersih meliputi parameter fisika, kimia, mikrobiologi dan radioaktivitas. Parameter tersebut mencakup kekeruhan, suhu, pH, logam berat, zat organik serta bakteri penyebab penyakit."
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran air, sumber pencemaran air, dampak air tercemar, zat-zat pencemar air, dan sifat air tercemar. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pencemaran air disebabkan oleh masuknya zat-zat yang menurunkan kualitas air, sumber pencemaran antara lain limbah industri, domestik, dan pertanian, dampaknya berbahaya bagi kesehatan manusia dan ekosistem.
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptDewaDepra1
Sistem Pengolahan air bersih berisikan tentang pengolahan air yang dilakukan untuk mencapai kriteria yang diharapkan atau sesuai dengan baku mutu yg ditetapkan
Dokumen tersebut membahas tentang standar kualitas air bersih yang sehat, meliputi parameter-parameter seperti suhu, kecerahan, warna, oksigen terlarut, pH, salinitas, plankton, dan proses pengolahan air limbah menjadi air bersih melalui koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, desinfeksi, hingga penyimpanan di reservoir.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik air limbah, termasuk jenis-jenis air limbah, parameter kualitas air limbah, komposisi limbah domestik, dan komponen analisis air limbah secara fisik, kimia, dan biologis."
Dokumen tersebut membahas tentang oksigen terlarut dan parameter-parameter penentu kualitas air seperti BOD dan COD. Oksigen terlarut sangat penting untuk kehidupan biota air, sedangkan BOD dan COD digunakan untuk mengukur tingkat pencemaran organik dalam suatu perairan.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran air dan sifat air yang tercemar. Sumber pencemaran air antara lain limbah industri, domestik, dan pertanian yang mengakibatkan gangguan kesehatan dan ekosistem. Air tercemar dapat dikenali dari perubahan pH, suhu, warna, bau, rasa, jumlah padatan, serta kadar zat organik dan logam beratnya.
KONSEP DASAR KIMIA AIR memberikan informasi tentang pentingnya air bagi kehidupan, siklus air, sumber air tawar, dan berbagai jenis pencemaran air seperti bahan kimia organik dan anorganik, logam berat, eutrofikasi, dan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara air dan kesehatan manusia, serta standar mutu air bersih. Air berperan sebagai tempat hidup organisme patogen dan vektor penyakit, serta media penularan penyakit. Standar mutu air ditetapkan berdasarkan peraturan pemerintah dan kementerian terkait, meliputi parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi.
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihRizky Olang
Teknik-teknik pengolahan air asin menjadi air tawar meliputi proses destilasi, penukar ion, dan filtrasi. Proses destilasi memanfaatkan panas untuk menguapkan air asin, proses penukar ion menggunakan reaksi kimia untuk menukar ion garam dengan ion lain, sedangkan filtrasi menggunakan membran untuk menyaring molekul air murni. Mesin utama yang digunakan adalah evaporator raksasa untuk merebus air laut.
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairSyauqy Nurul Aziz
Limbah tambak udang terdiri dari limbah cair dan padat yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan jika tidak ditangani dengan baik. Limbah cair tambak udang mengandung bahan organik dan nutrien seperti nitrogen dan fosfor, sedangkan limbah padat akan mengalami proses dekomposisi yang dapat menghasilkan gas beracun seperti hidrogen sulfida. Rancangan sistem pengolahan limbah tambak harus mempertimbangkan variabel seperti debit limbah,
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan kualitas air, yang mencakup upaya pencegahan penurunan dan pencemaran kualitas air akibat limbah cair dari kegiatan manusia, melalui pengendalian kualitas air, evaluasi pengelolaan kualitas air, dan analisis kualitas air.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat air yang mempengaruhi budidaya perikanan, termasuk kepadatan, kekentalan, kecerahan, dan kandungan bahan organik dalam air. Unsur-unsur kimia dalam air diperlukan untuk pertumbuhan plankton dan organisme air lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran air, sumber pencemaran air seperti limbah industri dan domestik, dampak pencemaran air seperti penyakit dan kerusakan lingkungan, serta zat-zat yang dapat mencemari air seperti logam berat, zat organik, dan radioaktif.
Dokumen tersebut membahas standar kualitas air bersih meliputi parameter fisika, kimia, mikrobiologi dan radioaktivitas. Parameter tersebut mencakup kekeruhan, suhu, pH, logam berat, zat organik serta bakteri penyebab penyakit."
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran air, sumber pencemaran air, dampak air tercemar, zat-zat pencemar air, dan sifat air tercemar. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pencemaran air disebabkan oleh masuknya zat-zat yang menurunkan kualitas air, sumber pencemaran antara lain limbah industri, domestik, dan pertanian, dampaknya berbahaya bagi kesehatan manusia dan ekosistem.
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptDewaDepra1
Sistem Pengolahan air bersih berisikan tentang pengolahan air yang dilakukan untuk mencapai kriteria yang diharapkan atau sesuai dengan baku mutu yg ditetapkan
Dokumen tersebut membahas tentang standar kualitas air bersih yang sehat, meliputi parameter-parameter seperti suhu, kecerahan, warna, oksigen terlarut, pH, salinitas, plankton, dan proses pengolahan air limbah menjadi air bersih melalui koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, desinfeksi, hingga penyimpanan di reservoir.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik air limbah, termasuk jenis-jenis air limbah, parameter kualitas air limbah, komposisi limbah domestik, dan komponen analisis air limbah secara fisik, kimia, dan biologis."
Protozoa adalah organisme seluler eukariotik yang bergerak menggunakan pseudopoda, flagela, atau silia. Kebanyakan protozoa bersifat parasit atau saprofit dan hidup di lingkungan basah. Ada empat kelas protozoa berdasarkan alat geraknya: Rhizopoda, Flagellata, Ciliata, dan Sporozoa.
This document discusses feed and nutrition for fish farming. It covers several key points:
1) Feeds provide nutrients and energy for fish growth, reproduction and health. Common feed types include formulated feeds, agricultural byproducts, and floating or sinking pellets.
2) Feeding methods include by hand, truck or automatic timed feeders. The amount fed is typically 2-5% of body weight per day or to satiation.
3) Nutrition is the interaction between nutrients and living organisms. It includes feed composition, ingestion, digestion, absorption, energy release, growth and reproduction. Proper nutrition is key for effective and economical aquaculture.
This document summarizes key aspects of the phylum Platyhelminthes. It includes three classes: Turbellaria, Trematoda, and Cestoda. Turbellaria are flatworms that live in aquatic and moist environments. They are carnivorous and reproduce asexually through fission or sexually. Trematoda are flukes that live as parasites in vertebrates. They have oral and ventral suckers. Cestoda are tapeworms with a scolex, neck, and strobila regions. They reproduce sexually within proglottid segments along the strobila.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan hasil perikanan dan berbagai cara pengawetan ikan, seperti pendinginan, pembekuan, pengasapan, dan pengolahan lainnya untuk memperpanjang masa simpan ikan agar tetap segar dan layak konsumsi. Juga dibahas tentang perbedaan ikan segar dan busuk serta komponen kimiawi penting dalam ikan.
1. Filum Echinodermata merupakan hewan laut berkerangka internal yang terdiri dari 5 kelas, yaitu Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang lular), Echinoidea (landak laut dan bulu babi), Holothuroidea (teripang), dan Crinoidea (lili laut).
2. Semua echinodermata memiliki tubuh berbentuk simetri radial pada larva dan simetri bilateral pada dewasa, serta hidup di laut dari daerah litoral hing
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptxmuhammadsahir5
Manajemen kualitas air membahas upaya pemeliharaan dan pengendalian kualitas air untuk memenuhi standar yang memungkinkan air digunakan untuk sumber daya perikanan, pertanian, dan kebutuhan lain. Dokumen ini menjelaskan parameter fisika, kimia, dan biologi untuk menilai kualitas air serta klasifikasi dan kriteria mutu air.
Peta jalan penelitian merupakan rencana kegiatan penelitian dalam rentang waktu tertentu yang meliputi tahapan riset dasar, terapan, dan pengembangan produk. Peta jalan ini digunakan untuk mevisualisasikan kegiatan penelitian serta hasil yang diharapkan berupa hak kekayaan intelektual. Contoh peta jalan penelitian yang disajikan mencakup bidang bioteknologi, enzim, dan bahan biomaterial dalam rentang waktu 2008
Dokumen tersebut membahas tentang fekunditas ikan yang didefinisikan sebagai jumlah telur yang dihasilkan ikan. Fekunditas dapat diukur secara mutlak maupun relatif terhadap panjang atau berat ikan. Ada beberapa metode untuk menghitung jumlah telur ikan seperti penghitungan langsung, volumetrik, dan gravimetrik. Informasi ini berguna dalam menentukan kapasitas budidaya ikan.
3. C A H A Y A
• Cahaya di perairan energi panas
• Energi (cahaya) yang dibutuhkan untuk
meningkatkan suhu sebesar 1oC lebih besar
dari energi yang dibutuhkan untuk materi lain.
• Perairan membutuhkan waktu yang lebih lama
untuk menaikkan atau menurunkan suhu, jika
dibandingkan dengan daratan
4. S U H U
• Proses
penyerapan
cahaya lebih
intensif pada
lapisan atas
perairan (suhu
lebih tinggi) dan
densitas lebih kecil
dari pada lapisan
bawah
stratifikasi panas
pada perairan.
5. Dampak Peningkatan Suhu
• Peningkatan viskositas, reaksi kimia, evaporasi
dan volatilisasi
• Penurunan kelarutan gas dalam air (O2, CO2, N2,
CH4)
• Peningkatan kecepatan metabolisme dan
respirasi organisme air peningkatan konsumsi
O2
• Peningkatan suhu 10oC peningkatan konsumsi
O2 oleh organisme akuatin 2 – 3 kali
• Suhu optimum pertumbuhan fitoplankton 20-
30oC.
6. Kecerahan dan Kekeruhan
• Kecerahan air tergantung pada warna dan
kekeruhan
• Kecerahan merupakan ukuran transparasi perairan,
ditentukan secara visual menggunakan Secchi disk
• Satuan: meter
Ketika diturunkan ke dalam air, kedalaman maksimum
yang diukur dalam meter di mana pengguna dapat
dengan jelas melihat perbedaan antara hitam dan
putih kuadran.
7. Kecerahan dan Kekeruhan
• Kekeruhan: menggambarkan sifat optik air, ditentukan
berdasarkan banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan
oleh bahan-bahan yang terdapat di dalam air
• Penyebab: bahan organik dan an-organik yang tersuspensi
dan terlarut (lumpur dan pasir halus), plankon dan
mikroorganisme
METODE SATUAN
Turbidimeter Tubiditas, setara 1 mg/liter SiO2
Nephelometric NTU (Nephelometric Turbidity Unit)
8. W A R N A
• True Color : warna yang disebabkan oleh
bahan-bahan kimia terlarut
• Apparent Color : warna yang disebabkan oleh
bahan terlarut dan atau bahan tersuspensi
• Warna diamati langsung secara visual, atau
diukur berdasarkan skala platinum kobalt
(satuan PtCo), dengan membandingkan warna
air sampel dengan warna air standar
9. Penyebab Warna di Perairan
• Bahan Organik (tanin, lignin, humus dari
dekomposisi tumbuhan) kecoklatan
• Ion-ion logam: Fe 0,3 mg/liter warna
kekuningan; Mn 0,05 mg/liter warna abu-
abu,
• Kalsium karbonat dari daerah berkapur
warna kehijauan
• Plankton: Dinoflagelata warna merah,
Cyanophyta (perairan tawar)
10. Warna Perairan Disebabkan oleh
Peledakan (Blooming) Fitoplankton (Algae)
• Blooming alga filum Dinoflagelata perairan
laut berwarna merah (red tide)
Laut Azov Rusia, Pertengah Juli 2012 Sungai Bondi Australia, Nopember 2012
Sumber gambar : http://news.baca.co.id/2405273
11. Laut di Shenzhen, Guangdong, Cina
Nopember 2014
Laut di Maluku Tengah, Indonesia
Pertengahan Juni 2015
Red Tide : perubahan laut menjadi merah, ledakan alga merah yang kaya akan pigmen
phycoeritrin, 1 ml air berisi ribuan - jutaan sel
Penyebab blooming alga :
melimpahnya nutrien di laut (eutrofikasi),
pemanasan global : suhu meningkat memicu metabolisme sel alga kecepatan
pembelahan atau reproduksi alga meningkat
Alga dalam jumlah besar stok oksigen berkurang ikan akan mati
http:/
/news
.baca.
co.id/
24052
73
12. Nilai Warna pada Air
Perairan Warna (PtCo)
Alami Tidak berwarna ( < 10)
Rawa-rawa Kuning kecoklatan ( 200 – 300), krn
adanya humus
Air minum 5 - 50
13. Konduktivitas
• Daya Hantar Listrik (DHL) : gambaran numerik
dari kemampuan air untuk meneruskan aliran
listrik,
• Semakin banyak garam-garam terlarut yang
dapat terionisasi, semakin tinggi nilai DHL
• Asam, basa, garam adalah konduktor yang
baik
• Bahan organik (sukrosa, benzene) penghantar
listrik yang jelek
14. Konduktivitas
• Satuan : mhos/cm atau Siemens/cm
• Nilai DHL berhubungan dengan nilai padatan
terlarut (TDS), menurut Tebbut, 1992:
K = DHL (S/m)
TDS (mg/liter)
• K = konstanta untuk jenis air tertentu
• Nilai TDS = DHL X (0,55 sampai 0,75)
15. Padatan Total, Terlarut, Tersuspensi
Padatan Total (residu) : bahan yang tersisa setelah air sampel
mengalami evaporasi dam pengeringan pada suhu tertentu
Klasifikasi
Padatan
Ukuran
Diameter (m)
Ukuran
Diameter (mm)
Padatan terlarut 10-3 10-6
Koloid 10-3 - 1 10-6 - 10-3
Padatan
tersuspensi
> 1 > 10-3
16. Bahan-bahan tersuspensi (diameter > 1 m) yang tertahan
pada saringan millipore dengan diameter pori 0,45 m
Padatan Tersuspensi Total
Total Suspended Solid (TSS)
T/a: lumpur, pasir halus, jasad-jasad renik, disebabkan oleh
kikisan tanah atau erosi tanah yang terbawa ke badan air
17. Padatan tersuspensi yang dapat diendapkan selama periode
waktu tertentu dalam wadah yang berbentuk kerucut
terbalik (imhoff cone)
Settleable Solid (SS)
18. Bahan-bahan yang terlarut (diameter 10-6 mm) dan
koloid (diameter 10-6 - 10-3 mm) yang berupa senyawa-
senyawa kimia dan bahan-bahan lain, yang tidak tersaring
pada kertas saring berdiameter 0,45 m
Padatan Terlarut Total
Total Dissolved Solid (TDS)
Disebabkan oleh bahan orgnik berupa ion-ion yang
ditemukan di perairan
19. Ion-ion yang Biasa Ditemukan di Perairan
Major Ion (Ion Utama)
(1,0 – 1.0000 mg/liter)
Secondari Ion (Ion Sekunder)
(0,01 – 10,0 mg/liter)
Sodium (Na) Besi (Fe)
Kalsium (Ca) Strontium (Sr)
Magnesium (Mg) Kalium (K)
Bikarbonat (HCO3) Karbonat (CO3)
Sulfat (SO4) Nitrat (NO3)
Klorida (Cl) Flourida (F)
Boron (B)
Silika (SiO2)
20. Berdasarkan Sifat Volatilitas
(Penguapan), pada suhu 600oC
• Volatile Solids: bahan organik yang teroksidasi
pada pemanasan dengan suhu 600oC
• Non Volatile Solids: fraksi bahan anorganik
yang tertinggal sebagai abu pada suhu
tersebut
21. Hubungan antara Nilai TDS dan Salinitas
Nilai TDS (mg/liter) Tingkat Salinitas
0 – 1.000 Air Tawar
1.001 – 3.000 Agak Asin / Payau
(Slightly Saline)
3.001 – 10.000 Keasinan Sedang/Payau
(Moderately Saline)
10.001 – 100.000 Asin (Saline)
> 100.000 Sangat Asin (Brine)
22. Salinitas
• Konsentrasi total ion dalam perairan (air laut,
limbah industri)
• Menggambarkan padatan total di dalam air,
setelah semua karbonat oksida, semua
bromida, iodida clorida, semua bahan
organik dioksidasi
• Satuan g/kg atau promil (o/oo)
• Nilai salinitas dipengaruhi oleh masukan air
tawar dari sungai
23. Nilai Salinitas
Perairan promil (o/oo)
Perairan tawar Kurang dari 0,5
Perairan payau 0,5 – 30
Perairan laut 30 – 40
Perairan hipersaline 40 – 80
Hubungan Salinitas dan Klorinitas, menurut APHA, 1976
Salinitas (o/oo) = 0,03 + 1,805 klorinitas (o/oo)
24. TUGAS TM-3
• Mencari artikel ilmiah Kualitas Lingkungan
• Parameter Lingkungan yang diteliti....???
• Baku Mutu yang digunakan....???
• SNI....???
• Uraikan menurut prinsip dasar analisis kualitas
lingkungan (Tujuan, Sampling, Analisa Lab, QA & QC,
Analisi dan elaborasi Data, Keputusan)
• Tema: Lingkungan air, udara dan tanah.
• Kelompok (Maksimal 3 orang)
• Buat dalam bentuk naskah (word) dan PPT
• Dikumpulkan: Kamis, 15 Maret 2018, jam 13.00
26. pH dan Asiditas
• pH : derajat keasaman
• Asiditas : jumlah asam (asam kuat maupun
lemah) dan konsentrasi ion H
• pH < 5, alkalinitas mencapai nol
• Semakin tinggi nilai pH, semakin tinggi nilai
alkalinitas dan semakin rendah kadar CO2
bebas
• Larutan bersifat asam korosif
27. pH Mempengaruhi
Toksisitas Senyawa Kimia
• pH rendah: Senyawa NH3 dapat terionisasi,
NH4 bersifat tidak toksik
• pH tinggi: NH3 tidak terionisasi, bersifat toksik
• pH optimum biota akuatik: 7 – 8,5
• pH rendah: toksisitas logam memperlihatkan
peningkatan, proses nitrifikasi berakhir
29. Air bersifat netral jika pH = 7, asam
jika pH < 7, basa/alkalis
jika pH lebih > 7
Apabila nilai pH air < 5,0 atau > 9,0
maka perairan sudah tercemar berat
• kehidupan biota air akan terganggu
• tidak layak digunakan untuk
keperluan rumah tangga
30. BOD (Biochemical Oxygen Demand):
banyaknya oksigen (mg) yang diperlukan
oleh bakteri untuk menguraikan atau
mengoksidasi bahan organik dalam satu
liter limbah selama pengeraman (5 x 24
jam pada suhu 20º C)
BOD menunjukkan jumlah oksigen terlarut
yang dibutuhkan oleh mikroba untuk
memecah atau mengoksidasi bahan-bahan
pencemar yang terdapat di dalam suatu
perairan
31. COD (Chemical Oxygen Demand):
banyaknya oksigen (mg) yang dibutuhkan
oksidator untuk mengoksidasi bahan/zat
organik dan anorganik dalam
satu liter air limbah
• Nilai COD biasanya lebih tinggi dari
nilai BOD karena bahan yang stabil
(tidak terurai) dalam uji BOD dapat
teroksidasi dalam uji COD
• Makin besar nilai BOD dan atau COD,
makin tinggi tingkat pencemaran suatu
perairan
32. Oksigen terlarut (DO, Dissolved Oxygen)
banyaknya oksigen terlarut (mg) dalam
satu liter air
• Kehidupan makhluk hidup di dalam air (tumbuhan
dan biota air) tergantung dari kemampuan air untuk
mempertahankan konsentrasi DO minimal yang
diperlukannya
• Oksigen terlarut dapat berasal dari proses
fotosintesis tumbuhan air dan dari udara
yang masuk ke dalam air
• Makin rendah nilai DO, makin tinggi tingkat
pencemaran
• Biota perairan menghendaki DO > 4 ppm