Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan dini dan tekanan ekonomi. Dokumen menjelaskan bahwa pernikahan dini di Indonesia dianggap wajar karena menandakan persatuan dua keluarga, meskipun hukum negara menetapkan batas usia pernikahan. Dokumen juga membahas faktor-faktor yang mendorong pernikahan dini seperti faktor ekonomi, pendidikan, dan kebiasaan serta dampak negatifnya seperti terhadap kesehatan,
2. A. Pendahuluan
Di Indonesia, perkawinan di bawah umur bukanlah menjadi
sesuatu yang dianggap tabu. Hal ini merupakan sesuatu yang
wajar karena dengan perkawinan di bawah umur yang dilakukan
sejak masa kanak-kanak menjadi lambang bersatunya dua buah
keluarga menjadi kerabat dekat.
3. B. PEMBAHASAN
Pernikahan dini adalah pernikahan yang berlangsung pada
umur di bawah usia produktif yaitu kurang dari 20 (dua puluh )
tahun pada wanita dan kurang dari 25 (dua puluh lima) tahun
pada pria
a. Faktor Ekonomi
b. Faktor Pendidikan
c. Faktor Orang Tua
d. Kebiasaan dan Adat Setempat
e. Married by Accident (menikah karena kecelakaan)
1. Pengertian Pernikahan Dini
2. Faktor-Faktor Pendorong
Pernikahan Dini
4. 3. Dampak Pernikahan Dini
Dampak Kesehatan
Pendidikan
Menjadi
Terhambat
Dampak Psikologis
Dapat
Menimbulkan
Depresi Berat
Dampak Ekonomi
Kesulitan Ekonomi
Dapat Membuat
Anak Terlantar
a b c
d e f
5. Dampak Positif
Mengurangi beban orang tua, karena dengan menikahkan anaknya maka
semua kebutuhan anaknya akan di penuhi oleh suami, dan bahkan orang
tua berharap beban ekonominya juga akan dibantu.
Mencegah kemaksiatan, seperti terjadinya perzinahan atau kumpul kebo
di kalangan remaja, dengan menikah kan anaknya orang tua akan
merasa tenang, karena perzinahan atau bahkan hamil diluar nikah di
kalangan remaja tidak akan terjadi.
1
2
6. 4. Perkawinan Usia Dini dalam
Pandangan Hukum Negara
Undang-undang Negara kita telah mengatur batas
usia perkawinan. Dalam Undang-undang pekawinan
bab ll Pasal 7 ayat 1 disebutkan bahwa perkawinan
hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai
umur 19 tahun (sembilan belas tahun), sedangkan
perempuan telah mencapai umur 16 tahun.
7. 5. Pandangan Islam terhadap
Pernikahan Dini
2009 dinyatakan bahwa dalam literature fikih Islam,
tidak terdapat ketentuan secara eksplisit mengenai
batasan usia perkawinan,baik usia minimal maupun
maksimal.
8. 6. Karakteristik
Remaja sebagai Pelaku
Pernikahan Dini
Sebagai pelaku pernikahan dini, remaja
termasuk dalam golongan usia
seseorang yang sangat menarik untuk
dikaji. Konsep tentang remaja bukanlah
berasal dari bidang hukum, melainkan
berasal dari bidang ilmu-ilmu sosial
lainnya seperti antropologi, sosiologi,
psikologi dan pedagogi (ilmu
pendidikan).
9. Hukum Asal
Pernikahan Dini
Pernikahan dini pada hakikat nya tergolong
pernikahan juga, yang dalam syariat Islam adalah
sebagai penghormatan dan penghargaan yang
tinggi terhadap harga diri yang diberikan oleh Allah
khusus untuk manusia diantara mahluk- mahluk
lainnya. Dalam tinjauan fiqih, hukum asal menikah
adalah sunah (mandub) sesuai firman Allah SWT
Q.S An Nisa: 3.