Dokumen tersebut membahas tentang pendewasaan usia perkawinan. Pernikahan usia dini berdampak negatif bagi kesehatan, pendidikan, dan psikologis remaja. Pernikahan ideal bagi laki-laki adalah pada usia 25 tahun sedangkan bagi perempuan adalah 21 tahun karena mereka dianggap sudah memiliki kesiapan fisik, mental, dan finansial. Tujuan pendewasaan usia perkawinan adalah mengatur kel
1. PendewasaanUsia
Perkawinan
PUP
DampakPernikahanUsiaAnak
bagiRemaja
Faktor Kesehatan : kematian ibu dan anak,
abortus, komplikasi kehamilan dan persalinan,
operasi saat melahirkan dan anak stunting
"anak perempuan yang
menikah, memiliki
kecenderungan 11 kali lebih
besar untuk tidak
bersekolah dibandingkan
anak perempuan yang
belum menikah"
Kasus perceraian tertinggi
pada kelompok usia 20-14
tahun dengan usia
pernikahan belum genap 5
tahun
Faktor Pendidikan : Putus ekolah, malas untuk
meneruskan pendidikan, tidak memiliki
kemampuan untuk mendidik anak.
Faktor Fisik & Psikis : Kekerasan pada
pasangan/KDRT, belum siap memiliki anak,
rawan terjadi pertengkaran, perceraian, belum
siap menghadapi perubahan peran, gangguan
mental seperti kecematan, stress dan depresi.
Faktor ekonomi : hanya menjadi pekerja kasar,
tidak bida memenuhi kebutuhan rumah tangga,
tidak ada modal untuk bekerja dan usaha, serta
ekploitasi anak.
Faktor Sosial dan Budaya : pernikahan siri
2. Kesiapan Usia
Kesiapan Fisik
Kesiapan Mental
Kesiapan Finansial
Kesiapan Moral
10DIMENSI
Kesiapan
Berkeluarga
"Perkawinan adalah ikatan lahir
dan batin antara seorang laki-laki
dengan seorang perempuan sebagai
suami istri dengan tujuan
membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia kekal
berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa"
(UU Pernikahan Nomor 16 Tahun
2019)
1
UsiaIdealUntukMenikahPada
Laki-laki
Usia ideal untuk menikah pada laki-laki adalah
25 tahun. Pada usia 25 tahun, dengan
pertimbangan perannya sebagai suami, laki-laki
sudah memiliki kesiapan finansial, dengan
memiliki pendapatan/penghasilan untuk
menjalankan fungsi ekonomi keluarga. Di
sebagian besar daerah, fungsi ekonomi keluarga
sudah menjadi tanggungjawab bersama suami
dan istri karena akses yang sama antara laki-
laki dan perempuan terhadap pendidikan,
pekerjaan dan aktualisasi diri.
Pendewasaan Usia
Perkawinan (PUP)
Menikah adalah bersatunya laki-laki dan
perempuan dalam sebuah keluarga melalui
pernikahan yang sah, dimana laki-laki menjadi
suami dan perempuan menjadi istri.
Pernikahan dikatakan sah apabila dilakukan
sesuai hukum agama dan kepercayaan serta
dicatat sesuai perundang-undangan yang
berlaku. Bukti pernikahan dicatat dengan
adanya Akta Menikah/Buku Nikah, masing-
masing mendapatkan buku nikah. Buku Nikah
Suami untuk laki-laki dan Buku Nikah Istri
untuk perempuan.
Ketika sudah berkeluarga, suami dan istri
akan menjalankan Delapan Fungsi Keluarga
agar keluarga yang dibangun memiliki
ketahanan dan kesejahteraan sehingga akan
terbangun keluarga yang berkualitas. Oleh
karena itu, laki-laki dan perempuan sebagai
calon pasangan yang akan membangun
keluarga perlu memiliki kesiapan.
2
3
4
5
6 Kesiapan emosi
7 Kesiapan sosial
8 Kesiapan
interpersonal
9 Kemahiran hidup
10 Kesiapan Intelektual
Sesuai perannya sebagai istri dalam sebuah
keluarga, usia ideal untuk menikah pada perempuan
adalah 21 tahun. Usia 21 merupakan usia minimal
menikah pada perempuan karena menentukan
kesiapan fisik, terutama hamil dan melahirkan,
mental dan emosi serta dimensi kesiapan lainnya. Di
beberapa daerah, terutama di perkotaan, karena
terkait kesiapan finansial dan akses yang sama
antara laki-laki dan perempuan terhadap pendidikan
dan pekerjaan, perempuan memilih menikah di atas
usia 21 tahun.
UsiaIdealUntukMenikahPada
Perempuan
DefinisiPendewasaanUsia
Perkawinan
PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP)
adalah upaya untuk meningkatkan usia pada
pertama kali melangsungkan perkawinan, untuk
perempuan berusia 21 TAHUN dan 25 TAHUN
BAGI LAKI-LAKI. Batasan usia ini dianggap
sudah siap, baik dipandang dari sisi kesehatan,
kesiapan fisik, mental maupun finansial
termasuk perkembangan emosional untuk
menghadapi kehidupan berumah tangga.
PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP)
bukan hanya menunda perkawinan sampai usia
ideal saja, akan tetapi untuk mewujudkan
semua tujuan PUP terutama dalam hal
kehamilan anak pertama.
TujuanPendewasaanUsiaPerkawinan
Mengatur dan merencanakan kelahiran yang sehat dan
berkualitas
Siap untuk berumah tangga dalam hal pendidikan,
ekonomi keluarga dan dalam upaya membina rumah
tangga
Pasangan menyadari perubahan peran dari individu
menjadi orang tua yang dapat mendidik anak-anaknya
kelak
Penurunan kematian ibu, bayi dan anak
Optimalisasi masa reproduksi yang berkualitas
Kesempatan untuk aktualisasi diri bagi perempuan dan
laki-laki