Presentasi menjelaskan risiko pernikahan dini yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan dan psikologis pada remaja. Faktor yang mendorong pernikahan dini antara lain ekonomi, adat, dan hubungan seksual pra-nikah. Walaupun terdapat pendapat bahwa pernikahan dini dapat memberi kebebasan dan tanggung jawab, dampak negatifnya seperti KDRT dan trauma jauh lebih besar. Oleh karena itu, pernik
1. Presentasi berjudul: "Resiko Pernikahan Dini"— Transcript presentasi:
1 Resiko Pernikahan Dini
2 KELOMPOK 2 Ayumei fiyanti putri Dewi ratna sari Dita azma
Riska ayu saputriShinta nuraini
3 PengertianPernikahan dini adalah pernikahan pada remaja di bawah usia 20 tahun yang
seharusnya belum siap untuk melaksanakan pernikahan.
4 Masa remaja juga merupakan masa yang rentan resiko kehamilan karena pernikahan dini (usia
muda). Diantaranya adalah keguguran, persalinan prematur, BBLR, kelainan bawaan, mudah terjadi
infeksi, anemia pada kehamilan, keracunan kehamilan, dan kematian (Kusmiran, 2011).
5 Faktor yang mendorong terjadinya perkawinan usia muda
Faktor-faktorAnakOrang tua1. Pendidikan1. Ekonomi2. Telah melakukan hubungan seksual2. Adat &
Budaya3. Hamil sebelum menikah
6 Dampak positif pernikahan dini
Kebebasan yang lebih: Dengan berada jauh dari rumah maka menjadikan mereka bebas melakukan
hal sesuai keputusannya untuk menjalani hidup mereka secara finansial dan emosional. Belajar
memikul tanggung jawab di usia diniTerbebas dari perbuatan maksiat seperti zina dan lain-lain.
7 Dampak negatif pernikahan dini
Dampak fisik atau biologisDampak psikologisDampak sosialRentan KDRT
9 Pernikahan dini akan membawa banyak kerugian
Pernikahan dini akan membawa banyak kerugian. Maka itu, anak wajib berpikir matang jika ingin
menikah di bawah umur dan orang tua juga harus mempertimbangkan. Bahkan pernikahan dini bisa
dikategorikan sebagai bentuk kekerasan psikis dan seks bagi anak, yang kemudian dapat mengalami
trauma.
10 KesimpulanJika dengan menikah usia muda mampu menyelamatkan diri darikubangan dosa dan
lumpur kemaksiatan, maka menikah adalah alternatif terbaik. Sebaliknya, jika dengan menunda
pernikahan sampai pada usia ”matang” mengandung nilai positif, maka hal itu adalah yang lebih
utama.