Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sosiobudaya di sekolah. Ia menjelaskan konsep sosiobudaya dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti murid, guru, sekolah, dan kurikulum tersirat. Dokumen ini juga membahas tentang isu-isu ketidaksamaan akibat perbezaan sosiobudaya seperti bahasa, gender dan kaum, pencapaian akademik, dan layanan guru. Terakhir, dokumen
Nota Padat EDUP3063 - Pentaksiran Dalam PendidikanAhmad Fahmi
Nota padat dan ringkas bagi subjek ini. Sesuai untuk digunakan sebagai bahan ulangkaji. Bukan disediakan oleh saya. Segala kredit ditujukan kepada pemilik asal.
Pendidikan Inklusif (Peranan dan tanggungjawab dalam Pelaksanaan Program Pend...FaFai S.
Pendidikan Inklusif ( Bab 4 : Peranan dan tanggungjawab dalam Pelaksanaan Program Pendidikan Inklusif)
1. Pentadbir sekolah.
2. Guru arus perdana
3. Guru resos / guru pendamping
4. Guru Pendidikan Khas
5. Murid dan Ibu bapa
Maaf jika ada kesalahan ejaan dan kekurangan isi serta huraian.
Nota tersebut merupakan hasil daripada buku / nota ringkas / bahan internet.
Nota Padat EDUP3063 - Pentaksiran Dalam PendidikanAhmad Fahmi
Nota padat dan ringkas bagi subjek ini. Sesuai untuk digunakan sebagai bahan ulangkaji. Bukan disediakan oleh saya. Segala kredit ditujukan kepada pemilik asal.
Pendidikan Inklusif (Peranan dan tanggungjawab dalam Pelaksanaan Program Pend...FaFai S.
Pendidikan Inklusif ( Bab 4 : Peranan dan tanggungjawab dalam Pelaksanaan Program Pendidikan Inklusif)
1. Pentadbir sekolah.
2. Guru arus perdana
3. Guru resos / guru pendamping
4. Guru Pendidikan Khas
5. Murid dan Ibu bapa
Maaf jika ada kesalahan ejaan dan kekurangan isi serta huraian.
Nota tersebut merupakan hasil daripada buku / nota ringkas / bahan internet.
Nota Padat EDUP3073 - Budaya dan PembelajaranAhmad Fahmi
Nota padat dan ringkas bagi subjek ini. Sesuai untuk digunakan sebagai bahan ulangkaji. Bukan disediakan oleh saya. Segala kredit ditujukan kepada pemilik asal.
Nota Padat EDUP3073 - Budaya dan PembelajaranAhmad Fahmi
Nota padat dan ringkas bagi subjek ini. Sesuai untuk digunakan sebagai bahan ulangkaji. Bukan disediakan oleh saya. Segala kredit ditujukan kepada pemilik asal.
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS
SISWA KELAS V MI NU TERATE GRESIK MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
A. Latar Belakang
Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa standar kompetensi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Dimasa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Pengajaran IPS di SD ditujukan bagi pembinaan generasi penerus usia dini agar memahami potensi dan peran dirinya dalam berbagai tata kehidupannya, menghayati keharusan dan pentingnya bermasyarakat dengan penuh rasa kebersamaan dan kekeluargaan serta mahir berperan di lingkungannya sebagai insan sosial dan warga negara yang baik. Untuk itulah dalam pengajaran IPS harus dapat membawa anak didik kepada kenyataan hidup yang sebenarnya yang dapat dihayati mereka, ditanggapinya, dianalisisnya akhirnya dapat membina kepekaan sikap mental, ketrampilan dalam menghayati kehidupan yang nyata ini. Melalui pengajaran IPS seperti yang digambarkan di atas diharapkan terbinanya sikap warga negara yang peka terhadap masalah sosial yang memberikan pelajaran yang membantu anak untuk mengenal hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya melalui pelajaran IPS. IPS merupakan pelajaran yang memadukan sejumlah ilmu-ilmu sosial yang mempelajari kehidupan sosial, yang didasarkan pada kajian geografi, ekonomi, sosiologi, tata negera dan sejarah.
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; (2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; (3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; (4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global (KTSP, 2006:82).
Pendidikan IPS adalah penyederhanaan adaptasi, seleksi, dan modifikasi dari disiplin akademis ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis-psikologis
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
3. PERKEMBANGAN SOSIOBUDAYA DISEKOLAH
Konsep Sosiobudaya
SHAFIDA
01 Faktor yang mempengaruhi kepelbagaian
sosiobudaya disekolah
(bangsa, bahasa, struktur social, agama,
kepercayaan, adat resam dan budaya).
SHAMIMI
02
Isu ketidaksamaan akibat
kepelbagaian sosiobudaya
(Bahasa, layanan guru, gender dan
kaum, pencapaian akademik).
SYAWAL
03 Peranan guru sebagai agen sosiolisasi
(peribadi, profesion, amalan dan
tingkahlaku).
SITI AMINAHNURUL
04
4. SOSIO
Menurut Dewan Bahasa dan Pustaka Edisi keempat,
sosio- merupakan awalan asing berkaitan dengan faktor
sosial atau kemasyarakatan
DEFINISI
SOSIOBUDAYA
-Shafida
BUDAYA
Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka
edisi keempat mempunyai beberapa
maksud. Antaranya ialah kemajuan
fikiran, akal budi merangkumi cara
berfikir dan berkelakuan dan
sebagainya. Selain itu,
budaya juga merujuk kepada membiasa
kan sesuatu perilaku atau perbuatan ya
ng baik supaya berbudaya atau
beradab, kebudayaan keseluruhan cara
hidup yang merangkumi cara bertindak,
berkelakuan dan berfikir serta segala
hasil kegiatan dan penciptaan yang
berupa kebendaan atau kerohanian
sesuatu masyarakat, tamadun,atau
peradaban
5. Faktor sosial atau kemasyarakatan yang berkaitan
dengan cara berfikir dan cara hidup sesuatu
masyarakat di sesuatu kawasan
DEFINISI SOSIOBUDAYA
Budaya merujuk kepada cara yang konsisten dimana manusia mengalami,
menginterpretasi dan bertindak balas terhadap dunia persekitaran mereka; ataupun
cara kehidupan bagi sekelompok populasi.
(Patricia L.Marshall 2002)
Budaya dikatakan sebagai satu himpunan kelengkapan intelektual dan kebendaan
yang dapat memenuhi kehendak biologi dan kemasyarakatan serta dapat
menyesuaikannya dengan keadaan sekeliling.
(Mohd Taib Osman, 1988)
Kebudayaan sebagai keseluruhan cara hidup manusia meliputi kehidupan kelompok
yang bercorak kebendaan dan bukan kebendaan
(Modern Dictionary Of Sociology)
6. KONSEP SOSIOBUDAYA
Masyarakat yang terdiri daripada pelbagai kaum pastinya
akan mewujudkan corak sosiobudaya
yang berbeza .perbezaan yang wujud tidak
harus dijadikan sebagai tembok untuk mewujudkan pelbagai jurang
dalam sistem masyarakat demokrasi di negara kita.
Murid di sekolah haruslah didedahkan kepada kepelbagai
an
sosiobudaya dalam masyarakat agar mereka dapat belajar dalam
suasana yang kondusif.
Kepelbagaian sosiobudaya
boleh ditinjau dari segi aspek cara berfikir, cara bertindak, politik,
agama, bangsa, struktur masyarakat, kelas sosial, kepercayaan
,bahasa ,adat resam dan jantina.
8. Murid
Murid mempunyai pendirian tersendiri hasil daripada pengaruh
budaya,agama dan persekitaran.Kelas yang mempunyai pelbagai kaum dan
sosio budaya memerlukan sikap percaya antara satu sama lain.Murid-murid
perlu dibersihkan minda dan memastikan kefahaman mereka terhadap rakan
sebaya yang berlainan agama,budaya dan jantina agar tidak ada jurang
perbezaan antara mereka bagi memudahkan proses pengajaran guru
(gaya berfikir-kaum etnik-bahasa dan komunikasi-petempatan dan kelas-gender)
Guru
Guru perlu peka terhadap pembentukan kumpulan agar tidak berlaku kumpulan
yang berasaskan kelas sosial dan kaum.Semua murid perlu dilayan dengan sama
rata tanpa mengambil kira kelas sosial dan kaum mereka.Menolong murid untuk
memahami dan membentuk nilai,sikap dan tingkah laku yang sesuai.Guru juga
perlu menggunakan kaedah pengajaran dan pembelajaran mengikut tahap
pencapaian murid.
(pengurusan hubungan-layanan adil-pembelajaran koperatif-pemilihan sumber-
Bahasa)
9. Sekolah
Kepelbagaian sosiologi telah mewujudkan sekolah yang terdiri daripada
pelbagai bangsa seperti Sekolah jenis kebangsaan cina dan india.Pembinaan
sekolah juga mengambil kira tahap kelas sosial masyarakat,seperti
masyarakat bandar dan luar bandar.Sekolah juga merupakan ruang untuk
pendidik menerapkan kepercayaan dan nilai dalam masyarakat.
(jenis sekolah-kepimpinan sekolah-lokaliti sekolah)
Kurikulum Tersirat
Cara budaya disalurkan dan sikap dibentuk melalui proses pembelajaran dan
pengajaran.Mengkaji mengenai nilai-nilai kepercayaan iklim sekolah dan
pengalaman pembelajaran.Menilai pembelajaran pelajar melalui
ujian,peperiksaan,latihan bertulis dan lisan serta tingkah laku.
(Struktur organisasi-budaya sekolah-konflik nilai)
11. Perbezaan Bahasa
Tiap-tiap kelas sosial mempunyai kod bahasa yang tersendiri
Berkaitan dengan pendidikan, sistem persekolahan dikatakan
menggunakan kod luas
disebabkan murid kelas menengah yang menguasai kod luas, maka
mereka lebih berjaya dalam pendidikan berbanding golongan kelas
pekerja
implikasi di sini adalah pertamanya bahasa yang digunakan oleh
kelas pekerja tidak sesuai di sekolah
keduanya bahasa yang digunakan seharian adalah berbeza dengan
bahasa yang digunakan dalam pembelajaran.
Ketiga pencapaian pembelajaran seseorang murid tidak hanya
bergantung pada pelajaran yang mereka terima bahkan juga lebih
disebabkan oleh pengalaman yang mereka bawa kelak.
12. Gender dan Kaum
Kajian Diane Reay (1995) telah menerokai perbezaan habitus mengikut gender
dan kaum selari dengan perbezaan dalam kelas sosial
sebagai contohnya dalam suatu program simulasi komputer, seorang murid
perempuan kulit putih dari kelas sosial menengah menginterpretasikan situasi
yang ditunjukkan sebagai: „kita perlu memberi arahan kepada orang gaji dan
melayan dengan sedikit kasar kerana dia adalah orang gaji‟.
murid daripada kelas sosial menengah juga tidak mahu mengemaskan bilik darjah
dengan alasan „itu bukan kerja mereka‟ dan „sekolah telah pun menggaji tukang
cuci untuk melakukannya‟.
dalam hubungan “kaum” pula murid-murid perempuan kulit putih kelas sosial
menengah dalam bilik darjah berkenaan dengan bersahaja tidak mengendahkan
seorang budak perempuan kulit hitam yang baru menyertai mereka.
Sikap perejudis dan bias kelas sosial yang dominan boleh menjejaskan kumpulan
subordinat.
Kelas atau kumpulan yang lebih rendah terpaksa berhadapan dengan
penganiayaan simbolik kerana mereka kekurangan modal budaya. ( Amir Hasan
Dawi,2009:69)
13. Pencapaian Akademik
kajian James Colemen(1996) di Amerika Syarikat mendapati bahawa murid-
murid sekolah mempunyai pencapaian yang berbeza antara kulit putih, Asia
dan kulit hitam.
Namun Colemen menyimpulkan punca kelemahan berkenaan merupakan
latar belakang keluarga.
Terdapat juga kajian yang lebih mengaitkan pencapaian murid dengan
sumbangan pihak sekolah.
Layanan Guru
pelajar daripada keluarga yang berada akan diberi perhatian
pelajar keluarga berada memasuki sekolah yang berkualiti dan mempunyai guru
yang baik serta bermotivasi
guru kurang memberi sokongan dan perhatian kepada pelajar lemah
15. mewujudkan persekitaran pembelajaran yang kondusif
cara murid berinteraksi dengan guru atau sesama rakan adalah tidak
sama dan meluas. guru berperanan untuk mengalakkan pergaulan yang
mesra dalam kalangan muridnya.
membentuk hubungan sosial yang mesra
usaha melahirkan masyarakat penyayang dan dapat memberikan
sumbangan kepada keseahteraan komuniti dan negara amat perlu dititik
beratkan dan diberi penekanan.
mengembangkan perusahaan ilmu dan kemahiran
ilmu menjadi aspek maknawi dalam kehidupan setiap insan, dengan
adanya ilmu sebagai bekalam hidup, barulah seseorang itu dapat
mengeksploitasi ilmu yang dimiliki itu kearah kemajuan
diri,pembangunannusa dan permartaban bangsa
penyebaran budaya ilmu
mempraktik budaya ilmu seperti membaca, berfikir, memerhati, dan
bertukar fikiran serta mencari pengalaman baru.
16. memastikan perkembangan tingkahlaku positif
guru bertanggungjawab dalam memupuk sikap, nilai dan sahsiah murid
yang sempurna supaya selaras dengan kehendak masyarakat.
memelihara peribadi
ketinggian kualiti peribadi guru menjadi pemangkin kecemerlangan
sesebuah sekolah melalui usaha merekamenyediakan pelajar sebagai
modal insan masa depan.
menyatukan bangsa Malaysia
dasar pendidikan kebangsaan bermatlamat untuk melahirkan satu
masyarakat yang bersatu padu dan displin serta memenuhi keprluan
tenaga rakyat yang terlatih bagi pembangunan negara.
menerapkan nilai kerohanian dalam diri
guru berperanan melahirkan golongan yang memiliki mentaliti kelas
pertama
nilai rohani ialah individu yang percaya pada tuhan,berakhlak mulia dan
berpegang pada nilai-nilai murni.