Indikator :
3.6.1 Mendeskripsikan makna perilaku jujur dalam
kehidupan sehari-hari
3.6.2 Mengidentifikasi dalil naqli perilaku jujur dalam
kehidupan sehari-hari
3.6.3 Mengemukakan contoh perilaku jujur Rasulullah
dalam kehidupan sehari-hari
3.6.4 Menjelaskan manfaat dan hikmah perilaku jujur
dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
3.6.1 Mendeskripsikan makna perilaku jujur dalam
kehidupan sehari-hari
3.6.2 Mengidentifikasi dalil naqli perilaku jujur dalam
kehidupan sehari-hari
3.6.3 Mengemukakan contoh perilaku jujur Rasulullah
dalam kehidupan sehari-hari
3.6.4 Menjelaskan manfaat dan hikmah perilaku jujur
dalam kehidupan sehari-hari
KETELADANAN RASULULLAH PADA PERIODE MADINAHTeguh Prasetyo
Standar Kompetensi
Memahami keteladanan Rasulullah SAW dalam membina umat periode Madinah
Kompetensi Dasar
Menceritakan dakwah Rasulullah SAW periode Madinah
Mendeskripsikan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Madinah
Bahasa merupakan sarana berpikir untuk menyampaikan pesan kepada orang lain atau menerima dari orang lain atau yang biasa kita sebut sebagai berkomunikasi. Komunikasi diungkapkan melalui rangkaian kata-kata, disebut juga kalimat, yang memiliki pola-pola tertentu.
Kalimat ini hendaknya harus memenuhi syarat-syarat kelengkapan dan kejelasan peran dari unsur pembentuknya. Pengenalan tentang unsur-unsur tersebut tentu sangatlah bermanfaat dan kemudian dapat digunakan untuk menilai apakah suatu kalimat telah memenuhi kaidah tata bahasa atau belum.
Memuat pengertian fraksi minyak bumi, proses distilasi bertingkat, dan macam-macam fraksi minyak bumi.
Gunakan Microsoft Office 2010 atau yang lebih baru untuk presentasi optimal.
Teori Abiogenesis Modern (Evolusi Kimia) dan Evolusi BiologiMuhammad Amal
Berisi defenisi evolusi, teori pembentukan alam semesta, teori evolusi kimia, hipotesis, Oparin dan Haldane, teori Harold Urey, eksperimen Stanley Miller, tahapan evolusi kimia, dan hipotesis evolusi biologi.
Penjelasan tentang pemerintahan, sistem pemerintahan, jenis sistem pemerintahan (termasuk ciri-ciri, kelebihan, dan kekurangan), serta perbandingan sistem pemerintahan yang ada.
Disusun oleh
Kelompok 3
1. Sitti Khalizdha H.
2. Dian Pratiwi
3. Muhammad Ihlasul Amal
4. Reza Saputra
5. Muhammad Akbar Musseng
6. Kevin Joshua Derek
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
4. A. Hasad atau Hasud
1. Pengertian
Hasad dalam Bahasa Arab berarti dengki.
Menurut istilah adalah suatu perasaan atau
sikap tak senang terhadap kenikmatan yang
diperoleh orang lain dan berusaha
mencelakakannya.
5. A. Hasad atau Hasud
2. Dalil
Artinya :
“dan janganlah kamu iri hati terhadap apa
yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian
kamu lebih banyak dari sebahagian yang
lain. ....” Q.S. An Nisaa: 32
…
6. A. Hasad atau Hasud
3. Sebab timbul
a. Ada rasa permusuhan dan benci orang
lain.
b. Berat hati bila orang lain memiliki
kelebihan.
c. Ingin di atas orang lain.
d. Enggan berbaikhati dengan sesama.
7. A. Hasad atau Hasud
4. Bahaya
a. Merusak iman.
b. Memutuskan hubungan persaudaraan.
c. Menimbulkan kerugian.
d. Merusak mental si pendengki.
8. A. Hasad atau Hasud
5. Cara menghindari
a. Menanamkan rasa solidaritas.
b. Meningkatkan mutu keimanan.
c. Mengerjakan amal saleh dan
menghindari dosa.
9. B. Riya’
1. Pengertian
Riya’ berarti memperlihatkan atau
memamerkan. Menurut istilah berarti
memperlihatkan ibadah dan amal saleh
untuk selain Allah swt.
10. B. Riya’
2. Dalil
ُكْ رِّشلا ُ ُُكْيَلَع ُافَخَا اَم َفَوْخَاُهْنَع َلّئ ُسَغ َُرغ ْص َ ْاْلُء ََيّرلرَا ََلَقَف
(امحد رواه)
Artinya:
Sesuatu yg sangat aku takutkan yg akan
menimpa kamu ialah syirik kecil. Nabi saw.
ditanya apa yg dimaksud syirik kecil itu, maka
beliau menjawab yaitu riya’. H. R. Ahmad
11. B. Riya’
3. Macam-macam
a. Riya’ dalam niat, yaitu berniat karena
ingin dipuji, maka perbuatannya tidak
berpahala.
b. Riya’ dalam perbuatan, yaitu melakukan
sesuatu bukan karena Allah swt., namun
karena ingin di puji.
12. B. Riya’
4. Tanda-tanda
a. Tidak akan berbuat baik.
b. Beribadah hanya ikut-ikutan.
c. Tekun dan bertambah motivasinya jika
dipuji kerena ibadahnya.
d. Senantiasa memamerkan perbuatan
baiknya.
13. B. Riya’
6. Cara menghindari
a. Banyak mendatangi majelis ilmu.
b. Bergaul dengan teman yang saleh.
c. Disiplin dalam beribadah dan beramal.
d. Membiasakan berakhlak terpuji
e. Memelihara diri dengan beribadah secara
ikhlas dan sembunyi-sembunyi.
14. B. Riya’
5. Bahaya
a. Merugikan diri sendiri karena termasuk
perbuatan tercela.
b. Selalu muncul rasa tak puas atas
pekerjaannya.
c. Merasa hampa dan gelisah dalam berbuat.
d. Menyesal melakukan perbuatan baik jika tak
dilihat.
e. Jiwa terganggu dengan keluh-kesah.
15. C. Aniaya atau Zalim
1. Pengertian
Aniaya berarti perbuatan bengis,
penyiksaan, atau zalim. Dalam Bahasa Arab
disebut zalim yang berarti melampaui batas,
keterlaluan, atau menempatkan sesuatu
tidak pada tempatnya.
16. C. Aniaya atau Zalim
2. Dalil
Artinya:
Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum
Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim.
Q.S. Al Baqarah: 229
17. C. Aniaya atau Zalim
3. Macam-macam
a. Zalim kepada Allah, dengan tidak menaati
perintah dan menjauhi larangan-Nya.
b. Zalim kepada sesama, mengumpat, adu domba,
fitnah, mencuri, dll.
c. Zalim kepada diri sendiri, membiarkan diri tetap
lapar, bodoh, miskin, malas, dan bunuh diri.
d. Zalim kepada makhluk lain, menebang pohon
dengan liar dan menyembelih bintang dengan
benda tumpul
18. C. Aniaya atau Zalim
4. Bahaya
a. Bagi diri sendiri
Dibenci orang lain.
Dibayangi rasa takut.
Mencemarkan nama baik diri sendiri dan
keluarga.
Masuk neraka.
19. C. Aniaya atau Zalim
4. Bahaya
b. Bagi orang yang dizalimi
Akan merasakan akibat penganiayaan
seperti kerugian atau bencana.
Tidak merasakan ketenangan hidup.
Tidak melaksanakan aktivitas sehari-hari
sebagaimana mestinya.
20. C. Aniaya atau Zalim
5. Cara menghindari
a. Berbuat adil kepada diri sendiri dan orang
lain.
b. membaca dan memahami Al Quran dan buku
lain agar tahu tentang nilai kebenaran.
c. Tidak mengganggu hak orang lain karena
termasuk perbuatan dosa.
22. D. Diskriminasi
2. Dalil
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang.
Rasulullah bersabda,
Setiap perbuatan yang penting yang tidak
dimulai dengan nama Allah, maka putuslah
rahmat dari Allah. H.R. Abu Daud.
23. D. Diskriminasi
3. Macam-macam
a. Diskriminasi kelamin, perbedaan sikap
dan perlakuan berdasarkan jenis kelamin.
b. Diskriminasi ras, perbedaan berdasarkan
ras atau golongan bangsa.
c. Diskriminasi sosial, perbedaan
berdasarkan status sosial.
d. Diskriminasi warna kulit, perbedaan
perlakuan berdasarkan warna kulit.
24. D. Diskriminasi
4. Cara menghindari
a. Gemar bersilaturahmi.
b. Menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan.
c. Bersikap toleransi antar umat beragama.
d. Aktif dalam kegiatan yang bertujuan menghapus
diskriminasi.
e. Tidak menimpakan kesalahan kepada orang lain.
f. Tidak menghina, berburuk sangka, atau memfitnah
orang lain.
g. Beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya.