Laporan ini membahas pelaksanaan praktikum lapangan kartografi dasar oleh 42 mahasiswa di Desa Manimbahoi, Gowa. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa terampil menggunakan theodolit dan kompas geologi serta mengukur dan membuat peta arah jalan dan kemiringan berdasarkan data lapangan."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang geologi dan geomorfologi sebagian pulau Jawa. Terdapat beberapa zona utama yaitu zona utara, tengah, dan selatan dengan karakteristik berbeda. Juga dijelaskan beberapa kompleks gunung api seperti Gunung Merapi, Lawu, Wilis, Arjuno, Tengger, Iyang, dan Ijen beserta ciri geologi masing-masing.
Peraturan ini mengatur tentang pelaksanaan reklamasi dan pascatambang pada kegiatan usaha pertambangan minerba. Dokumen ini menjelaskan tentang penyusunan rencana reklamasi tahap eksplorasi dan operasi produksi serta rencana pascatambang, termasuk kriteria, biaya, dan penilaian persetujuan rencana-rencana tersebut.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut menjelaskan tentang eksplorasi geothermal di area Sangubangu menggunakan metode mikrotremor HVSR.
2) Hasil analisis menunjukkan frekuensi dominan berkisar 0.62-0.73 Hz dan faktor amplifikasi 1.09-1.39.
3) Diduga adanya sesar normal yang menjadi jalur perambatan panas bumi di area tersebut.
KERTAS KERJA WAJIB
Judul :
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI
DI KECAMATAN BEO DAN KECAMATAN TAMPAN’AMMA
KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD,
PROVINSI SULAWESI UTARA
Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan Kabupaten yang paling Utara di Negara Republik Indonesia, dengan ibukota Melonguane yang berjarak sekitar 271 mil laut dari Ibukota Propinsi Sulawesi Utara yaitu Manado. Terletak antara 3º 38’ 00” - 5º 33’ 00” Lintang Utara dan 126° 38’ 00” - 127° 10’ 00” Bujur Timur. Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan salah satu daerah yang memiliki sumber daya mineral baik logam maupun non logam. Untuk logam diketahui mineral yang dapat diidentifikasi adalah pasir besi, nikel dan mangan. Sedangkan untuk Non logam terdiri dari : lempung bentonitan, batu gamping, kalsit, batu hias (setengah permata), gipsum dan barit. Kecamatan Beo dan Kecamatan Tampan’amma merupakan kecamatan yang memiliki potensi Pasir Besi. Pasir besi merupakan salah satu bahan galian industri. Kegunaan pasir besi selain bahan dasar untuk industri logam besi/baja juga telah banyak dimanfaatkan pada industri semen, sedangkan bahan mentah pasir besi bisa dimanfaatkan untuk membuat beton pada pekerjaan konstruksi. Pembentukan endapan pasir besi memiliki perbedaan genesa dibandingkan dengan mineralisasi logam lainnya. Biasanya pasir besi terdapat di pesisir pantai, terjadi akibat adanya endapan. Pembentukan endapan pasir besi dalam jumlah cukup besar dan sebaran yang luas di daerah pesisir tidak terlepas dari berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut adalah kandungan mineral besi pada batuan sumber, media transportasi alam berupa aliran air sungai, gelombang laut, dan angin serta proses geologi berupa pelapukan, erosi, transportasi, sedimentasi, dan pengayakan. Potensi sumber daya tereka dan terukur di Kecamatan Beo adalah 2.920 Ha, dan Kecamatan Tampan’Amma 7.950 Ha, bisa untuk dieksplotasi
Laporan ini membahas pelaksanaan praktikum lapangan kartografi dasar oleh 42 mahasiswa di Desa Manimbahoi, Gowa. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa terampil menggunakan theodolit dan kompas geologi serta mengukur dan membuat peta arah jalan dan kemiringan berdasarkan data lapangan."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang geologi dan geomorfologi sebagian pulau Jawa. Terdapat beberapa zona utama yaitu zona utara, tengah, dan selatan dengan karakteristik berbeda. Juga dijelaskan beberapa kompleks gunung api seperti Gunung Merapi, Lawu, Wilis, Arjuno, Tengger, Iyang, dan Ijen beserta ciri geologi masing-masing.
Peraturan ini mengatur tentang pelaksanaan reklamasi dan pascatambang pada kegiatan usaha pertambangan minerba. Dokumen ini menjelaskan tentang penyusunan rencana reklamasi tahap eksplorasi dan operasi produksi serta rencana pascatambang, termasuk kriteria, biaya, dan penilaian persetujuan rencana-rencana tersebut.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut menjelaskan tentang eksplorasi geothermal di area Sangubangu menggunakan metode mikrotremor HVSR.
2) Hasil analisis menunjukkan frekuensi dominan berkisar 0.62-0.73 Hz dan faktor amplifikasi 1.09-1.39.
3) Diduga adanya sesar normal yang menjadi jalur perambatan panas bumi di area tersebut.
KERTAS KERJA WAJIB
Judul :
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI
DI KECAMATAN BEO DAN KECAMATAN TAMPAN’AMMA
KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD,
PROVINSI SULAWESI UTARA
Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan Kabupaten yang paling Utara di Negara Republik Indonesia, dengan ibukota Melonguane yang berjarak sekitar 271 mil laut dari Ibukota Propinsi Sulawesi Utara yaitu Manado. Terletak antara 3º 38’ 00” - 5º 33’ 00” Lintang Utara dan 126° 38’ 00” - 127° 10’ 00” Bujur Timur. Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan salah satu daerah yang memiliki sumber daya mineral baik logam maupun non logam. Untuk logam diketahui mineral yang dapat diidentifikasi adalah pasir besi, nikel dan mangan. Sedangkan untuk Non logam terdiri dari : lempung bentonitan, batu gamping, kalsit, batu hias (setengah permata), gipsum dan barit. Kecamatan Beo dan Kecamatan Tampan’amma merupakan kecamatan yang memiliki potensi Pasir Besi. Pasir besi merupakan salah satu bahan galian industri. Kegunaan pasir besi selain bahan dasar untuk industri logam besi/baja juga telah banyak dimanfaatkan pada industri semen, sedangkan bahan mentah pasir besi bisa dimanfaatkan untuk membuat beton pada pekerjaan konstruksi. Pembentukan endapan pasir besi memiliki perbedaan genesa dibandingkan dengan mineralisasi logam lainnya. Biasanya pasir besi terdapat di pesisir pantai, terjadi akibat adanya endapan. Pembentukan endapan pasir besi dalam jumlah cukup besar dan sebaran yang luas di daerah pesisir tidak terlepas dari berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut adalah kandungan mineral besi pada batuan sumber, media transportasi alam berupa aliran air sungai, gelombang laut, dan angin serta proses geologi berupa pelapukan, erosi, transportasi, sedimentasi, dan pengayakan. Potensi sumber daya tereka dan terukur di Kecamatan Beo adalah 2.920 Ha, dan Kecamatan Tampan’Amma 7.950 Ha, bisa untuk dieksplotasi
Proses geologi terbagi menjadi proses endogen dan eksogen. Proses endogen berasal dari dalam bumi seperti aktivitas tektonik dan magmatisme, sedangkan proses eksogen berasal dari luar bumi seperti pelapukan dan erosi. Kedua proses tersebut berperan dalam perubahan bentangalam di permukaan bumi dengan membentuk berbagai bentuk bentangalam seperti gawir, bukit tertekan, cekungan kantong, bukit terpotong, dan sungai
Laporan ini meringkas hasil ekskursi lapangan geologi umum di Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung yang meliputi penentuan koordinat lokasi, observasi geologi regional dan lokal, topografi, dan vegetasi daerah."
Kepatuhan penempatan dana jaminan reklamasi dan pascatambang oleh perusahaan pemegang izin pertambangan masih rendah, dengan hanya 40% yang memenuhi kewajiban tersebut. Rendahnya kepatuhan berpotensi menimbulkan kerugian negara yang besar dalam bentuk biaya reklamasi tambang yang ditinggalkan. Penegakan hukum dan pengawasan terhadap pertambangan perlu ditingkatkan.
Analisis kemampugaruan berdasarkan rock mass rating pada tambang batupasir fo...Ashabul Kahfi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas analisis kemampugaruan pada tambang batupasir formasi Pulaubalang di Samarinda menggunakan metode Rock Mass Rating.
2. Didapatkan 23 kekar dengan 3 joint set dan lereng N 120oE/55 derajat. Nilai RMR 59,17 yang menunjukkan batuan dapat digaru dengan metode ripping menggunakan alat ripper D9/D8.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana kegiatan pertambangan batu kapur di Kabupaten Bandung Barat. Dibahas mengenai latar belakang, tujuan, manfaat, pelaksanaan studi, status studi amdal, kesesuaian lokasi dengan rencana tata ruang, deskripsi rona awal lingkungan secara geofisika, biologi, dan sosial ekonomi."
Dokumen tersebut membahas metode penambangan bawah tanah dengan sistem cut and fill. Metode ini bekerja dengan cara memotong batuan untuk membuat ruang tambang (stope) dan mengisi kembali ruang yang telah diekstraksi dengan bahan penyangga seperti tailing. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, syarat, cara kerja, kelebihan, kekurangan, serta alat-alat yang digunakan dalam metode penambangan ini.
Implementation of Landscape Design as Elements in Creating Values for Housing...ririkdpratiwi
Desain lanskap dapat meningkatkan nilai dari area perumahan dengan memberikan manfaat lingkungan, estetika, fungsional dan sosial. Responden setuju bahwa karakteristik desain lanskap seperti taman bermain, ruang terbuka hijau dan pepohonan dapat meningkatkan kualitas hidup dan interaksi sosial di lingkungan perumahan. Penelitian ini menunjukkan hubungan antara nilai yang dihasilkan dari desain lanskap dengan pencipt
This document discusses various issues related to professional and project management in site planning and design. It covers topics such as design failure, the role of a project manager, contracting, quality assurance, payment, and dealing with the public. Specifically, it provides three key points about the project manager's role: they must be a good problem solver, effective communicator through various reports and meetings, and patient and persuasive. It also lists several important questions a project manager should consider like who the client is, what the objective and scope of the project are, and what problems should be anticipated.
Proses geologi terbagi menjadi proses endogen dan eksogen. Proses endogen berasal dari dalam bumi seperti aktivitas tektonik dan magmatisme, sedangkan proses eksogen berasal dari luar bumi seperti pelapukan dan erosi. Kedua proses tersebut berperan dalam perubahan bentangalam di permukaan bumi dengan membentuk berbagai bentuk bentangalam seperti gawir, bukit tertekan, cekungan kantong, bukit terpotong, dan sungai
Laporan ini meringkas hasil ekskursi lapangan geologi umum di Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung yang meliputi penentuan koordinat lokasi, observasi geologi regional dan lokal, topografi, dan vegetasi daerah."
Kepatuhan penempatan dana jaminan reklamasi dan pascatambang oleh perusahaan pemegang izin pertambangan masih rendah, dengan hanya 40% yang memenuhi kewajiban tersebut. Rendahnya kepatuhan berpotensi menimbulkan kerugian negara yang besar dalam bentuk biaya reklamasi tambang yang ditinggalkan. Penegakan hukum dan pengawasan terhadap pertambangan perlu ditingkatkan.
Analisis kemampugaruan berdasarkan rock mass rating pada tambang batupasir fo...Ashabul Kahfi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas analisis kemampugaruan pada tambang batupasir formasi Pulaubalang di Samarinda menggunakan metode Rock Mass Rating.
2. Didapatkan 23 kekar dengan 3 joint set dan lereng N 120oE/55 derajat. Nilai RMR 59,17 yang menunjukkan batuan dapat digaru dengan metode ripping menggunakan alat ripper D9/D8.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana kegiatan pertambangan batu kapur di Kabupaten Bandung Barat. Dibahas mengenai latar belakang, tujuan, manfaat, pelaksanaan studi, status studi amdal, kesesuaian lokasi dengan rencana tata ruang, deskripsi rona awal lingkungan secara geofisika, biologi, dan sosial ekonomi."
Dokumen tersebut membahas metode penambangan bawah tanah dengan sistem cut and fill. Metode ini bekerja dengan cara memotong batuan untuk membuat ruang tambang (stope) dan mengisi kembali ruang yang telah diekstraksi dengan bahan penyangga seperti tailing. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, syarat, cara kerja, kelebihan, kekurangan, serta alat-alat yang digunakan dalam metode penambangan ini.
Implementation of Landscape Design as Elements in Creating Values for Housing...ririkdpratiwi
Desain lanskap dapat meningkatkan nilai dari area perumahan dengan memberikan manfaat lingkungan, estetika, fungsional dan sosial. Responden setuju bahwa karakteristik desain lanskap seperti taman bermain, ruang terbuka hijau dan pepohonan dapat meningkatkan kualitas hidup dan interaksi sosial di lingkungan perumahan. Penelitian ini menunjukkan hubungan antara nilai yang dihasilkan dari desain lanskap dengan pencipt
This document discusses various issues related to professional and project management in site planning and design. It covers topics such as design failure, the role of a project manager, contracting, quality assurance, payment, and dealing with the public. Specifically, it provides three key points about the project manager's role: they must be a good problem solver, effective communicator through various reports and meetings, and patient and persuasive. It also lists several important questions a project manager should consider like who the client is, what the objective and scope of the project are, and what problems should be anticipated.
LANDSCAPE ARCHITECTURE: a Manual Environmental Planning and Designririkdpratiwi
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan komunitas yang lebih baik dengan mengatasi berbagai masalah pada perumahan konvensional seperti monotomi, ketidakefisienan, dan kondisi yang kurang sehat, serta menyarankan arah baru seperti pendekatan perencanaan satuan terpadu, konektivitas yang lebih baik, dan pelestarian lingkungan.
Measuring the Economic Value of a City Park Systemririkdpratiwi
Dokumen tersebut merangkum penelitian tentang nilai ekonomi sistem taman kota. Penelitian tersebut mengidentifikasi tujuh faktor utama yang memberikan nilai ekonomi melalui sistem taman kota, yaitu nilai properti, pariwisata, penggunaan langsung, kesehatan, kohesi komunitas, air bersih, dan udara bersih. Dokumen tersebut kemudian memberikan contoh kasus dari beberapa kota besar di Amerika Serikat tentang
Panduan pengajaran mpv landskap dan nurseriNabila_Ayuni
Panduan ini memberikan panduan kepada guru mengenai pengajaran mata pelajaran Landskap dan Nurseri. Panduan ini terdiri daripada 12 modul yang meliputi topik seperti keselamatan di bengkel, pengenalan nurseri, tumbuhan landskap, pembiakan tumbuhan secara seks dan aseks, reka bentuk dan pelaksanaan landskap serta pengurusan nurseri. Panduan ini bertujuan untuk membantu guru melaksanakan pengajaran secara lebih
Landscaping refers to modifying the visible features of an area of land through both living and non-living elements. Key elements of landscape design include plants, water features, and stones. Plants are used to frame buildings, define spaces, and provide environmental benefits. Water features such as fountains and ponds add aesthetic appeal and ecological value. Stones are utilized for structures like retaining walls, pathways, and decorative elements. Together, the thoughtful incorporation of these natural and manmade components can transform exterior spaces.
The document provides information on various topics related to landscaping including terminology, types of plants, landscaping needs, lighting tips, landscape design elements and principles, types of landscape stones, and more. Some key points include:
- Landscaping involves improving the aesthetic appearance of land by adding ornamental features and plantings. It combines design with the natural environment.
- There are various types of plants used in landscaping including ornamental trees and flowers, screens, shade trees, borders, and ground cover.
- Effective landscape design incorporates elements like color, line/direction, form, texture, and scale based on principles like unity, balance, and focalization.
- Landsc
This document discusses how to start and manage a turf nursery business. It covers key steps like developing a project proposal, preparing the land, selecting and planting turf varieties, maintaining the nursery, protecting from pests and diseases, harvesting turf, selling to customers, and ensuring after-sale service. It also addresses challenges like market size, competition from artificial turf, and the need for innovative technologies and marketing strategies to succeed in this niche business.
BAB III memuat proses dan tahapan kegiatan penyusunan DED RTH perkotaan yang meliputi pengumpulan data primer dan sekunder, analisis data, perencanaan, penyusunan dokumen konstruksi dan pelelangan, komponen rencana anggaran biaya, serta jadwal pekerjaan.
Dokumen ini membahas tentang sistem struktur rangka plane truss dan space truss. Plane truss adalah susunan elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga yang berada di satu bidang, sedangkan space truss membentuk volume tiga dimensi. Dokumen ini menganalisis contoh rangka plane truss dan space truss dari baja dan kayu untuk mengevaluasi kestabilannya berdasarkan rumus yang diberikan.
This document contains definitions for 25 site planning and design terms. The terms include things like ADA ramp, aggregate, berm, bollard, buffer, building setback, bulb-out, caliper, catch basin, curb, curb cut, curb cut ramp, drip line of a tree, driveway apron, drop curb, dry well/leaching pool, dumpster enclosure, geotextile fabric, invert, retaining wall, right-of-way, riprap, silt fence, swale, and zero lot line. Definitions are provided for each term along with an example photo for some terms. The document is organized alphabetically and provides concise explanations of common site features and infrastructure.
Kebijakan pemerintah provinsi jawa tengah pada kspn sangiranawan putih
Dokumen tersebut membahas kebijakan pemerintah provinsi Jawa Tengah terkait pengembangan kawasan pariwisata Sangiran dan sekitarnya di Kabupaten Sragen. Dokumen menjelaskan tentang zonasi kawasan situs manusia purba Sangiran, arah pengembangan kawasan tersebut, serta konsep pemasaran untuk meningkatkan jumlah wisatawan.
Dokumen tersebut merangkum hasil identifikasi potensi wilayah Kabupaten Bandung Barat sebagai kawasan geopark. Terdapat 15 objek yang berpotensi menjadi geopark, dan wilayahnya dibagi menjadi 4 subwilayah berdasarkan usia geologi. Hasil analisis menunjukkan geodiversity, biodiversity, dan cultural diversity memenuhi syarat untuk menjadikan Kabupaten Bandung Barat sebagai kawasan geopark, meskipun perlu pengembangan sarana, sumber daya
Dokumen tersebut membahas potensi pengembangan kawasan ekowisata di Kampung Saporkren dan Kabui, Raja Ampat. Terdapat banyak sumber daya alam dan budaya yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata seperti flora dan fauna endemik, budaya masyarakat nelayan, dan kekayaan bawah laut. Dokumen ini memberikan arahan kebijakan spasial untuk pengembangan kawasan tersebut dengan membangun fasilitas
Makalah ini membahas potensi geowisata Gunung Papandayan di Garut, Jawa Barat. Daya tarik utamanya adalah empat kawah, panorama alam, dan flora-fauna khas pegunungan. Fasilitas yang tersedia antara lain tempat parkir, mushola, dan pondok perkemahan. Aksesnya mudah ditempuh dari Garut maupun Cisurupan. Pengelolaannya diurus oleh dinas pariwisata setempat.
Dokumen tersebut membahas proposal pembangunan eco-lodge di tiga taman nasional di Indonesia yaitu Daintree Wilderness Lodge di Australia, Lodge di Taman Nasional Gunung Rinjani Lombok, dan eco-lodge di Taman Nasional Kerinci Seblat Sumatera. Eco-lodge diusulkan untuk menarik wisatawan menikmati keindahan alam dengan tetap memelihara lingkungan.
Indonesia memiliki kawasan karst terluas di Asia Tenggara yakni 142.000 km2 dan sekitar 15%-nya masuk dalam kawasan lindung (Clements et al 2006). Luasan karst tersebut belum banyak diungkap kekayaannya. Eksplorasi dan penelitian kawasan karst di Indonesia umumnya dilakukan oleh negara lain (Perancis, Inggris, Australia, Italia, dan lain-lain).
Pusat akomodasi wisata direncanakan untuk mendukung perkembangan pariwisata di Gunungsewu Global Geopark, Gunungkidul. Lokasi yang diusulkan adalah di Kawasan Strategis Pariwisata VI karena dekat dengan objek wisata dan aksesnya dari Yogyakarta. Pusat akomodasi akan menyediakan penginapan, wisata petualangan, dan pemberdayaan masyarakat setempat.
Kunjungan kelompok 5 X IPA F MAN 1 Kota Bandung ke Gunung Tangkuban Parahu dan Museum Geologi dilaporkan. Mereka mengamati berbagai objek wisata seperti kawah dan mendapatkan pengetahuan tentang proses terbentuknya gunung berapi serta fosil hewan purba di museum. Kegiatan ini memberikan manfaat pendidikan bagi siswa.
LAPORAN PERENCANAAN PARIWISATA di Kecamatan Kemiling.pdfahmad65865
Komunitas lokal di Kecamatan Kemiling berperan dalam menunjang pariwisata antara lain dengan menyediakan akomodasi berupa homestay dan makanan lokal, namun keterlibatan mereka dalam pengelolaan dan pengamanan objek wisata masih terbatas.
Geopark Nasional Pongkor menuju UNESCO Global GeoparkBaban Sarbana
Rapat rencana tindak lanjut Geopark Nasional Pongkor membahas beberapa hal penting, yaitu interpretasi situs-situs geologi menarik untuk edukasi, perlindungan nilai-nilai geologi penting, pengelolaan keragaman geologi melalui SOP perawatan dan konservasi, serta pengembangan kelembagaan Geopark.
Paket Wisata Bahari Pangandaran dan Body Rafting Green CanyonGreen Canyon
Paket wisata seru di Pangandaran, Taman Wisata Alam & Cagar Alam Pangandaran, pantai Batu Hiu, pantai Batu Karas dan aktivitas Body Rafting Adventure di Green Canyon selama tiga hari dua malam.
Taman Nasional Alas Purwo merupakan salah satu pilihan taman nasional di Indonesia dengan banyak pesona maupun kisah dibelakangnya. Lokasi taman nasional tersebut berada di bagian timur pulau Jawa sekaligus menjadi rumah bagi berbagai macam flora dan fauna.
Dengan luas mencapai 43.320 hektar, Taman Nasional ini mempunyai area padang rumput, hutan pantai, hutan bakau, hutan bambu, dan juga hutan tanaman.
Dokumen tersebut membahas hubungan antara pariwisata dan lingkungan, termasuk dampak positif dan negatif pariwisata terhadap lingkungan, kebijakan lingkungan untuk mengendalikan dampak tersebut, serta studi kasus pengembangan kawasan wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu."
Similar to Perencanaan Geopark Karst, Ciampea, Bogor (19)
2. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
• Gunung kapur bagian dari lanskap karst
yang mengalami pengangkatan daratan
dan pelapukan batuan, sehingga material
penyusunnya menjadi lebih kompleks
(Marsoedi, 1994)
• Gunung Kapur mempunyai beragam fungsi:
• sebagai kawasan peresapan air
• habitat khas bagi hewan dan tumbuhan
endemik
• gua-gua bernilai secara geologis,
ekologis bahkan historis
• kekayaan sumber daya yang dapat
dieksploitasi
3. TUJUAN PERENCANAAN
• Untuk melakukan perencanaan lanskap
gunung karst yang berkelanjutan dengan
konsep “Wisata Geopark Gunung Kapur
Cibodas” sehingga kekayaan dan warisan
lanskap geologi dan peninggalan prasejarah
dapat terpelihara melalui
5. INVENTARISASI
Terletak di Kecamatan
Ciampea, Kabupaten Bogor,
Provinsi Jawa Barat
Ketinggian lokasi 190-360 mdpl
Memiliki luas ±470 ha, dengan batas-batas
sebagai berikut:
Utara : Desa Ciaruteun Ilir dan Desa
Ciampea
Selatan : Jalur Jalan Dramaga – Ciampea –
Jasinga, Desa Leuwiliang Kolot dan
Bojong Rangkas
Timur : Jalur jalan Bantar kambing –
Ciampea – Jasinga, Desa
Ciampea
Barat : Sungai Ciareuteun
BATAS WILAYAH
12. INVENTARISASI
SATWA EKSISTING
Menurut Whitten dalam
Noviana (2010) satwa di
karst Cibodas diantaranya:
1) Owa jawa,
2) Burung kakatua,
3) Monyet ekor panjang
(Macaca fascicularis),
4) Lutung,
5) Ular,
6) Kelelawar,
7) Burung walet
(Collocalia fuchipaga),
8) Kadal
(Noviana, 2010)
13. ANALISIS
ANALISIS KEMIRINGAN LAHAN
Skor 1 : Tidak sesuai ; Kemiringan 0 – 8 % (Datar - Agak landai)
Skor 2 : Cukup sesuai ; Kemiringan 8 – 15 % (Agak miring)
Skor 3 : Sesuai ; Kemiringan > 15 % (Miring – Curam)
(Noviana, 2010)
U
14. ANALISIS
VEGETASI DAN SATWA
(Noviana, 2010)
Skor 3 : Sesuai ; Vegetasi dan satwa endemik
Skor 2 : Cukup sesuai ; Vegetasi dan satwa non-endemik
Skor 1 : Tidak sesuai ; Pemukiman U
15. ANALISIS
ANALISIS KEPEKAAN TANAH
Skor 3 : Sesuai ; Tanah tidak peka
Skor 2 : Cukup sesuai ; Tanah peka
Skor 1 : Tidak sesuai ; Tanah sangat peka
(Noviana, 2010)
U
16. ANALISIS
ANALISIS TATA GUNA LAHAN
Skor 2 : Cukup sesuai ; Tegalan dan Tanah kosong
Skor 1 : Tidak sesuai ; Area bekas pertambangan
(Noviana, 2010)
Skor 3 : Sesuai ; Hutan, Tegalan dan Kebun
U
17. Zona Wisata Penunjang ; Skor : 5 ≤ x < 7 = Cukup Sesuai
Zona Wisata Utama ; Skor : 7 ≤ x < 9 = Sangat Sesuai
Zona Pendukung Wisata ; Skor : 3 ≤ x < 5 = Kurang Sesuai
SINTESIS
U
18. KONSEP DASAR
Gunung Cibodas merupakan lanskap yang masih alami dengan potensi
alam dan budayanya, maka dibuatlah konsep dasar perencanaan yaitu
mengembangkan kawasan Gunung Cibodas sebagai kawasan wisata
GEOPARK
GEOPARK
GEODIVERSITY
BIODIVERSITY CULTURAL
DIVERSITY
19. KONSEP DASAR
GEO : BUMI (planet tempat manusia hidup;
permukaan dunia; tanah)
PARK : TAMAN (kebun yang ditanami dengan bunga-bunga dan sebagainya (tempat
bersenang-senang); tempat (yang menyenangkan)
MENJADIKAN TEMPAT
REKREASI YANG
BERSAHABAT DENGAN
ALAM
20. KONSEP RUANG
Ruang pendukung wisata
Ruang ini merupakan ruang yang berfungsi sebagai pendukung area wisata inti dan penunjang
Ruang wisata inti
Ruang wisata yang terletak di Gunung Kapur. Objek wisata yang terdapat di area ini adalah
gua dan tebing. Aktivitas wisata tergolong non intensif seperti pengamatan, pendakian
dengan jumlah pengunjung yang tidak banyak. Hal ini dikarenakan objek wisata yang
terdapat di Gunung Kapur bersifat rentan sehingga di dalam area ini juga terdapat area-area
yang harus di konservasi.
Ruang wisata penunjang
Pada ruang ini pengunjung dapat melakukan aktivitas seperti pengamatan maupun penelitian
terhadap objek yang terdapat di sekitar kawasan Gunung Kapur seperti kegiatan pertanian
dan perkebunan. Selain itu terdapat pula fasilitas seperti camping ground, piknik area dan
wisata outbond. Lalu pada daerah-daerah yang berbatasan dengan penduduk akan
dijadikan area konservasi sebagai barrier dan pembatas area wisata.
21. KONSEP SIRKULASI
AKSES UTAMA
MAIN GATE
PARKIR
PENERIMAAN
DAN PELAYANAN
OBJEK WISATA
SLOW
TRACKING
GEO-TOUR
CLIMBING
GEO-CLIFF
GEO-CAVE
ADVENTURE
GEO-OUT BOND
GEO-NIGHT
CAMPING
GROUND
FASILITAS
UMUM
HIKING GEO-
TRACK
Sirkulasi kendaraan
Sirkulasi Pengunjung
22. KONSEP AKTIVITAS - FASILITAS
Ruang Aktivitas Fasilitas
Wisata
penunjang
Penerimaan Masuk ke area wisata
Parkir
Gerbang masuk
Tempat parkir
Pelayanan Mencari informasi,
Registrasi kunjungan,
Istirahat, Berkumpul,
Beribadah, Menyewa alat-
alat, Berbelanja, Makan
Pusat informasi, Tempat
pengelola, Tempat
penyewaan alat-alat,
Mushola, Toilet, Toko souvenir,
Tempat makan, Klinik
Wisata
penunjang pasif
Piknik, Kuliner, Wisata
keliling area pertanian &
perkebunan, Camping
Area piknik, Tempat makan,
Camping ground, Mushola,
Toilet, Retail
Wisata
penunjang aktif
Outbond, Slow tracking,
Olahraga
Pos informasi, Area Geo-
outbond, Jalur Geo-tour yang
aman untuk anak-anak,
Jogging track, lawn, Mushola,
Toilet, Retail
Wisata inti Hiking Geo-track, Climbing
Geo-cliff, Geo-cave
adventure, Pengamatan
Papan petujuk arah, Jalur
Geo-track, Pos pengawasan
dan pos informasi
Pendukung
wisata
Rumah
penduduk
Pemberdayaan warga
sekitar dengan industri
kecil sebagai produsen
souvenir wisata
Workshop-workshop kecil
23. RENCANA BLOK
Area konservasi
Area penerimaan, pelayanan, wisata penunjang
Area wisata hiking, climbing, penelusuran gua dan area konservasi
Area wisata kebun dan persawahan
24. RENCANA TAPAK
Area penerimaan, pelayanan, wisata penunjang
A
B
C
D
D
E
F
Area Camping Ground
Area wisata hiking, climbing, penelusuran gua
Area wisata sawah
Area wisata penunjang
Area wisata hiking
IN
A :
B :
C :
D :
E :
F :
Legenda :
25. A : AREA PENERIMAAN, PELAYANAN, DAN WISATA PENUNJANG